Akademisi Kurang Didukung Baca Tulis.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

5

0
6

20

21

o Mar

OApr

Rabu 0 Kamis 0 Jumat
7
8
9

10
11
22
23
24
25
26

. Sabtu 0 Minggu
12
13
14
15

OMei

OSep 80kt

OJun


Akademisi
Kurang
Didukung
Bl;lCaTulis
SUMEDANG, (PR).Dunia akademis di Indonesia
saat ini kurang didukung oleh
budaya baca tulis yang memadai
Padahal, baca tulis adalah kunci
kekuatan kritis yang menjadi
dasar kemampuan bernalar panjang dan analitis dalam mendalami inti sebuah persoalan.
"Saat ini Indonesia masih sangat tertatih karena barn saja terbangun daribudaya lisan audio
visual. Ini juga penting untuk
menjamin
keseimbangan
pengindraan, tetapi budaya baca
tulis tetap harns menjadi dasar,"
ujar filsuf Universitas Parahyangan (Unpar) Prof. Dr. Bambang
Sugiharto seusai memberi kuliah
umum di kampus Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Selasa (27/10).
Budaya baca tulis yang harns

kembali dikembangkan di sini,
menurut Bambang, minat terhadap pengkajian pustaka cetak,
terutama buku. ''Membaca buku
jelas memberi pemahaman
mendalam
terhadap
suatu
masalah," katanya.
Sementara
internet, kata
Bambang, hanya memuat informasi ringkas. "Memang betul di
internet juga bisa baca tulis,

OJul

0 Ags

27

Banibang mengakui, budaya

buku di Indonesia sebenarnya
saat ini tengah berkembang. Hal
ini
ditunjukkan
dengan
banyaknya penerbitan barn yang
bermunculan. "Anak SD dan
SMP pun sudah banyak yang suka membaca novel-novel tebal.
Meskipun novel pop, itu tetap
saja kemajuan yang patut
dibanggakan," ujarnya.
Kendati demikian, Bambang
menilai kemajuan itu, masih
belum setinggi peningkatan animo generasi muda terhadap internet. Banyak anak SD yang
mengakses internet bukan untuk
mencari bacaan bermutu. Mereka cenderung menggunakan internet untuk game dan hal-hal
lain yang tidak mendukung budaya baca tulis.
Bambang mengkhawatirkan,
rendahnya animo dalam membaca buku tidak hanya teljadi di
kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Hal inijuga teljadi di kalangan
pengajar. Bagaimana kita bisa
berharap mood bisa meningkatkan budaya bacanya," katanya.

Merangsang budaya baca
anak-anak,menurut Bambang,
adalah kewajiban guru dan
orang tua. Untuk itu sejakkecil
orang tua harns mengenalkan
duniabukukepadaanakmereka
di rumah.Sementaradi sekolah,
banyak mata pelajaran yang
sebenarnya bisa digunakan mendukung budaya baca. (A1782-* _ ~

tetapi substansinya berbeda den-

gan budaya buku. Kedalaman
dan pertanggungjawabannya
masih banyakyang diragukan,"
ka~


_

Kliping

28

Hum as Un pad 2009

29
OHov

16

30

t3

ODes