ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT PLANNING DI PT. KRAKATAU STEEL.

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT PLANNING
DI PT. KRAKATAU STEEL

Disusun Oleh:
Fer icha Mir afianty
0932010002

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT

PLANNING DI PT. KRAKATAU STEEL

Oleh :
FERICHA MIRAFIANTI
0932010022
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang III Tahun Ajaran 2012 – 2013

Mengetahui
Dosen Pembimbing I

Ir Rusindyanto, MT
NIP. 19650225 199203 1 001

Mengetahui
Dosen Pembimbing II

Ir Samanhudi, MMT
NIP. 19580625 198503 1 001


Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Industri
UPN “Veteran” J awa Timur

Dr. Ir. Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN AGGREGAT
PLANNING DI PT. KRAKATAU STEEL

Disusun Oleh :

FERICHA MIRAFIANTY
0932010002
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

J urusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 14 Desember 2012
Dosen Penguji :
1.

Dosen Pembimbing :
1.

Ir. Sumiati, MT
NIP. 19601213 199103 2 001

Ir. Rusindyanto
NIP. 19650225 199203 1 001
2.

Ir. Iriani, MMT
NIP. 19621126 198803 2 001

Ir Samanhudi, MMT

NIP. 19580625 198503 1 001

2.

3.

Ir Rusindyanto, MT
NIP. 19650225 199203 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir (Skripsi) ini dengan judul “ ALANISIS PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
AGGREGATE PLANNING DI PT KRAKATAU STEEL“
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam menyusun skripsi ini, mulai dari persiapan sampai dengan selesai.
Penulis tidak lepas dari banyak pihak, yang secara langsung maupun secara tidak
langsung telah turut membimbing dan mendukung penulisan skripsi ini yang
semuanya sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, tidak lupa penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya laporan Skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ungkapan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.


Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Teknik Industri Universitas Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Dr.Ir. Minto Waluyo,MM. Selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Ir. Rus Indiyanto, MT dan bapak Ir. Didi Samanhudi, MMT selaku
Dosen Pembimbing yang dengan kesabaran dan kerelaannya telah
membimbing dan memberi petunjuk-petunjuk yang sangat barguna sehingga
dapat terselesainya Tugas Akhir ini

5.


Bapak Johny Arifin pembimbing dari PT. Krkatau Steel (Persero) Tbk., dan
seluruh staff dan karyawan yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian

6.

Bapak, Ibu, Kakak, dan Keluarga Besarku yang penulis sayangi, karena telah
memberikan semangat, perhatian serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.

7.

Semua teman–teman mahasiswa UPN TI satu angkatan, angkatan atas dan
angkatan bawah, yang telah mengenal saya, atas bantuan dan dukungannya
saya ucapkan banyak tarima kasih.

8.

Buat Dwi Hartanto,ST trimakasih atas semangat yang selalu diberikan

kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

9.

Pihak-pihak lain yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua keikhlasan dan

bantuanya yang diberikan kepada penulis.
Seluruh kemampuan dan pengetahuan telah tercurahkan demi kesempurnaan
skripsi ini, namun keterbatasan dan kekurangan tetaplah ada. Oleh karena itu,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang kami miliki.
Untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan Tugas Akhir (Skripsi) ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan terutama bagi penulis sendiri.


Surabaya, 12 November 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
ABSTRAKSI ..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3. Batasan Masalah ............................................................................ 3
1.4. Asumsi-asumsi .............................................................................. 3
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
1.7. Sistematika Penulisan ................................................................... 5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi ...................................... 6
2.1.1. Perencanaan Produksi ........................................................ 6
2.1.2. Pengendalian Produksi……………………………………..10
2.2. Peramalan……………...…………………………………..………..12
2.2.1. Peramalan Permintaan …………………………………......13
2.2.2. Prosedur Peramalan Permintaan..........................................15.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3. Ukuran Akurasi Hasil Peramalan …………………………17
2.3. Metode Peramalan ………………………………………………..19
2.3.1. Metode Top-Down…………………………………………20
2.3.2. Metode Bottom-Up………………………………………...20
2.3.3. Metode Delphi……………………………………………..21
2.3.4. Metode Nominal Group………………………….………...22
2.3.5. Metode Time Series ………………………………………..23
2.4. Definisi Aggregate Planning...........................................................27.
2.4.1. Tujuan .........................................................................27
2.4.2. Dasar-dasar Proses Aggregate Planning ..........................28
2.4.3. Metode Aggregate Planning ..........................................29
2.4.4. Perencanaan Agregat dan JIP Dengan Metode Linier Goal
Programming …………………………............................... 30
2.4.5. Perencanaan Produksi Agregat ………………………....... 33
2.4.6. Konsep Perencanaan agregat ............................................. 34
2.7 Peneliti Terdahulu ...………………………………....................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………….................... 38

3.2

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ............................ 38
3.2.1 Identifikasi Variabel ...................................................... 38
3.2.2 Definisi Operasional Variabel .......................................... 39

3.3 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah ...………………………

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

40

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data ………………………………………………..... 46
4.1.1 Data Permintaan Produk Januari 2010 – Desember 2011
Untuk Produk Batang Kawat Berdiameter 5,5 mm dan 6,0… 46
4.1.2 Data Persediaan Akhir Periode Desember 2011……........... 48
4.1.3 Data Mesin……………….................................................... 48
4.1.4 Kapasitas Produksi……………........................................... 49
4.1.5 Unit Production Cost…………............................................ 50
4.1.6 Holding Cost…………….................................................... 51
4.1.7 Biaya Tenaga Kerja …………............................................. 52
4.2 Alternatif Produksi………….............................................................. 52
4.3 Perencanaan Agregat Januari 2011 – Desember 2011………............ 52
4.4 Perbandingan Biaya…….................................................................... 58
4.5 Peramalan Permintaan Januari 2011 – Desember 2011……….........

60

4.6 Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart (MRC)…....................

64

4.7 Perencanaan Agregat Januari 2012 – Desember 2012……............... 67
4.8 Analisa Dan Hasil Perencanaan Produksi Agregat……...................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…............................................................................... 74
5.2 Saran…………............................................................................. 75

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

72

ABSTRAKSI
Dengan meningkatnya persaingan anatar perusahaan, tentunya perusahaan
akan lebih meningkatkan kualitas menejemennya agar dapat tetap bertahan dalam
persaingan. Salah satunya adalah memperbaiki kelangsungan produksi agar dapat
memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu, tentunya juga dengan biaya
produksi seminimal mungkin.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk untuk menghindari ketidakpastian
permintaan, perusahaan sudah melakukan peramalan permintaan berdasarkan data
penjualan tahun – tahun.tetapi hasil dari peramalan tersebut belum dapat
diimplementasikan dengan baik dikarenakan dalam perencanaan permintaan tersebut
perusahaan tidak mempertimbangkan kapasitas dari sumberdaya yang dimiliki
perusahaan( kapasitasmesin, tenagakerja, teknologi yang dimiliki, dan lain-lain ).
Sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan dengan tepat waktu yang
mengakibatkan kehilangan penjualan pada waktu – waktu tertentu. Juga timbulnya
biaya persediaan yang tinggi diakibatkan kurangnya pengendalian dalam menentukan
jumlah persediaan yang tepat disesuaikan dengan peramalan permintaan, hal ini
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan,
Perencanaan agregat merupakan cara untuk memperkirakan jumlah output
yang akan diproduksi untuk memenuhi permintaan selama periode perencanaan (3
sampai 18 bulan) ke depan dan disesuaikan dengan kapasitas produksi perusahaan.
Perencanaan agregat memungkinkan perusahaan untuk menyusun suatu cara
pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal, agar dapat mencapai kapasitas
yang efektif dan efisien yang dibuat berdasarkan ramalan permintaan di masa yang
akan datang.
Hasil penelitian Berdasarkan perencanaan produksi agregat Januari 2011 –
Desember 2011 didapatkan total biaya produksi sebesar Rp 982.696.100.000 dan
total biaya riil produksi sebesar Rp 1.138.363.000.000 , maka diperoleh penghematan
sebesar 13,67 % yakni Rp 155.666.900.000 Sedangkan untuk total biaya produksi di
12 periode yang akan datang yakni Januari 2012 – Desember 2012 sebesar Rp
415.244.600.000
Kata Kunci: Perencanaan Produksi Agregate, Peramalan (Forecasting), Biaya
Produksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia saat ini yang didukung dengan adanya perdagangan

bebas yang sudah diberlakukan diberbagai Negara maju menyebabkan persaingan antar
perusahaan semakin hari semakin sulit. Dengan mengetahui realita tersebut, maka setiap
perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global yang
akan diberlakukan di Indonesia pada tahun 2020. Setiap perusahaan harus terus menerus
melakukan perbaikan peningkatkan performansi perusahaan dalam bidang manajerial dengan
menerapkan konsep total quality manajemen atau quality quantum untuk bisa menjadi
perusahaan yang selalu fleksibel menanggapi dan menjawab perubahan kondisi pasar.
Berdasarkan orientasi yang dilakukan penulis pada PT KRAKATAU STEEL
(PERSERO) Tbk untuk menghindari ketidakpastian permintaan, perusahaan sudah melakukan
peramalan permintaan berdasarkan data penjualan tahun – tahun. tetapi hasil dari peramalan
tersebut belum dapat diimplementasikan dengan baik dikarenakan dalam perencanaan
permintaan tersebut perusahaan tidak mempertimbangkan kapasitas dari sumberdaya yang
dimiliki perusahaan( kapasitasmesin, tenagakerja, teknologi yang dimiliki, dan lain-lain ).
Sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan dengan tepat waktu yang mengakibatkan
kehilangan penjualan pada waktu – waktu tertentu. Juga timbulnya biaya persediaan yang tinggi
diakibatkan kurangnya pengendalian dalam menentukan jumlah persediaan yang tepat
disesuaikan dengan peramalan permintaan, hal ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi
perusahaan, bila konsumen kurang percaya pada PT. Krakatau Steel karena kualitas produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menurun akibat kerusakan mesin tidak menuntut kemungkinan akan pindah ke produsen lain,
untuk itu harus dijaga oleh manajemen supaya perusahaan tetap eksis. Perusahaan perlu
melakukan evaluasi pada kegiatan pemeliharaan mesinnya, untuk itu dibutuhkan metode
pemeliharaan yang sesuai dengan permasalahan di atas.
Mengevaluasi kegiatan produksi dapat diselesaikan dengan metode aggregat planning.
Aggregat planning adalah merupakan cara untuk memperkirakan jumlah output yang akan
diproduksi untuk memenuhi permintaan selama periode perencanaan (3sampai 18 bulan)
kedepan dan disesuaikan dengan kapasitas produksi perusahaan. Perencanaan aggregat
memungkin kanperusahaan untuk menyusun suatu cara pemanfaatan sumber daya perusahaan
secara optimal, agar dapat mencapai kapasitas yang efektif dan efisien yang dibuat berdasarkan
ramalan permintaan di masa yang akan datang. Efektif yang berarti keselarasanan
taraperencanaan dengan hasil yang didapat, sedangkan efisien berarti mampum emproduksi
suatu output tertentu dengan sumber daya yang ada dengan seminimal mungkin.
Dalam hal ini penulis menyadari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh
karena itu penulis mencoba melakukan sebuah penelitian yang difokuskan pada Perencanaan dan
Pengendalian Produksi dengan metode aggregate planning guna mengatasi permasalahan
tersebut yakni untuk menghindari tinggi rendahnya persediaan yang mengakibatkan biaya
simpan terlalu tinggi disamping itu dapat mengurangi pelayanan kepada konsumen dikarenakan
keterlambatan penyerahan produk. Dan melakukan peramalan permintaan di masa yang akan
datang agar dapat membuat suatu perencanaan dan pengendalian dalam mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki perusahaan, tentu saja juga untuk mengatasi permintaan konsumen yang
dinamis dengan biaya yang minimal. Dengan harapan semua permintaan dapat terpenuhi secara
tepat waktu dengan biaya yang minimal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini

adalah :
“Bagaimana merencanakan dan mengendalikan produksi wire rod untuk memenuhi permintaan
yang akan datang dengan total biaya produksi yang minimum di PT Krakatau Steel ?“

1.3

Batasan Masalah
Dengan tanpa mengurangi maksud dan tujuan penelitian serta untuk menyederhanakan

penelitian, maka penulis melakukan pembatasan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Produk yang diteliti ada satu jenis yaitu Wire Rod
2. Produk yang diteliti berdiameter 5,5 mm dan 6,0 mm
3. Masalah yang dibahas adalah kondisi yang ada diperusahaan yang bersangkutan dan terbatas
pada perencanaan aggregat dalam permintaan konsumen.
4. Faktor produksi yang dilibatkan adalah material, mesin, dan tenaga kerja.
5. Metode perencanaan aggregat yang digunakan metode optimasi model program linier
6. Perusahaan menggunakan 3 shift kerja
7. Perhitungan diameter 5,5 dan 6,0 dijadikan satu

1.4

Asumsi
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa asumsi yaitu sebagai berikut :

1. Karyawan/ operator mempunyaikemampuan( skill ) yang sama.
2. Kelebihan persediaan dari suatu periode dapat digunakan untuk periode berikutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.5.

Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:

1. Menentukan jumlah produksi yang akan datang.
2. Menentukan jumlah persediaan periode yang akan datang.
3. Menentukan perbandingan total biaya perusahaan produksi dan biaya usulan perusahaan
usulan

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
Bagi Perusahaan:
Dapat diketahui jumlah jam produksi dan penghematan biaya produksi setelah diterapkan
perencanan produksi secara aggregat sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
BagiUniversitas :

Penelitian dapat digunakan sebagai pembendaharaan perpustakaan agar dapat berguna
bagi mahasiswa yang akan datang dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Bagi Penulis :
Dengan penelitian ini, peneliti dapat mempelajari penerepan aggregate planning dalam
perencanaan dan pengendalian produksi untuk mendukung rencana produksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.7.

SistematikaPenulisan

BAB I

PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan, asumsi, tujuan, manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori perencanaan dan pengendalian produksi beserta
aggregate planning dan studi lainya yang digunakan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN
Berisi suatu alur atau kerangka kerja yang terstruktur dan sistematis yang
merupakansuatu proses dimanater diri dari tahap-tahap yang saling terkait satu sama
lainnya atau dalam artian hasil dari suatu tahap akan menjadi masukan bagi tahap
berikutnya.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil penelitian serta pengolahan atau perhitungan data dan analisa
terhadap hasil-hasil yang diperoleh pada bab-bab sebelumnya.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pengendalian kualitas yang telah
dilakukan sehingga dapat memberikan suatu masukan bagi pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan dan Pengendalian Pr oduksi
Perencanaan dan pengendalian produksi dapat dideinisikan sebagai proses
untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk , mengalir dan
keluar dari system produksi/operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi
dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang
minimum. (Hakim,1999;11)
Tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah merencanakan
dan mengendalikan aliran material kedalam, didalam, dan diluar pabrik sehingga
posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai.
2.1.1. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari
tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa mendatang, apa yang harus
dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan kapan harus melakukannya.
Perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan harus disusun
atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan
beberapa asumsi. Setiap perencanaan yang dibuat harus dievaluasi secara berkala
dengan jalan melakukan pengendalian,
Perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang , bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain serta modul

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang diperlukan untuk memprodusir barang-barang pada suatu periode tertentu
dimasa depan dengan yang diperkirakan atau diramalkan.
Adapun beberapa tujuan perencanaan produksi antara lain :
1. Untuk mencapai tingkat/level keuntungan (profit) yang tertentu
2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil atau output perusahaan ini
tetap mempunyai pangsa pasar tertentu.
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan dapat bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan
kerja yang sudah tetap pada tingkatnya dan berkembang.
5.

Untuk menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada pada perusahaan
yang besangkutan.
Dalam menentukan perencanaan produksi, ada beberapa hal yang harus
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Berjangka Waktu
Dalam menentukan perencanaan produksi, biasanya terdapat tiga jenis
perencanaan berdasarkan periode waktu yang dicakup oleh perencanaan
tersebut, yaitu :
1. Perencanaan Produksi Jangka Panjang
Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat 5 tahun
atau lebih kedepan. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengubah
kapasitas yang tersedia. Perencanaan ini dibuat dengan pertimbangan
ramalan kondisi umum perekonomian dan kependudukan, situasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

politik dan social, perunahan teknologi dan perilaku pesaing, dimana
semua factor tersebut akan dievaluasi dampaknya terhadap aktivitas
perusahaan. (Hakim,1999:4)
2. Perencanaan Produksi Jangka Menengah (Perancaan Agregat).
Perencanaan agregat mempunyai horizon perencanaan antara
1-12 bulan, dan dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah
ditetapkan pada perencanaan produksi jangka panjang. Perencanaan
agregat didasarkan pada peramalan permintaan tahunan dari bulan ke
bulan dan sumberdaya produktif ada dengan asumsi kapasitas produksi
terap.
b. Perencanaan Produksi Jangka Pendek
Perencanaan produksi jangka pendek mempunyai horizon perencanaan
kurang dari 1bulan, dan bentuk perencanaannya berupa jadwal produksi.
Tujuan dari jadwal produksi adalah menyeimbangkan permintaan actual
(yang dinyatakan dengan jumlah pesanan yang diterima) dengan
sumberdaya yang tersedia sesuai batasan-batasan yang ditetapkan pada
perencanaan agregat.
c.

Berjenjang
Perencanaan produksi harus dilakukan secara bertahap dan berjenjang.
Artinya, perencanaan produksi akan meningkat dari perencanaan produksi
level

tinggi

sampai

perencanaan

produksi

level

rendah,

dimanaperencanaan produksi pada alevel yang lebih rendah adalah
merupakan penjabaran dari perencanaan produksi level yang lebih tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

d. Terpadu
Perencanaan produksi akan melibatkan banyaak factor, dimana factor
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dalam
mencapai target produksi tertentu yang didasarkan atas perkiraan.
Rencana harus dibuat dengan mengacu pada satu rencana terpadu untuk
produksi, rencana tersebut juga harus terkait dengan rencana-rencana lain
yang berpengaruh langsung terhadap rencana produksi.
e.

Berkelanjutan
Perencanaan produksi disusun untuk satu periode tertentu yang
merupakan masa berlakunya rencana tersebut. Setelah habis masa
berlakunya, maka harus dibuat rencana baru untuk periode waktu
berikutnya lagi. Rencana baru ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi
terhadap rencana sebelumnya. Denbgan demikian, rencana baru tersebut
haruslah merupakan dari rencana yang dibuat sebelumnya.

f.

Terukur
Selama perencanaan produksi, realisasi rencana produksi akan selalu
dimonitor umtuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan dari rencana
yang telah ditetapkan. Maka rencana produksi harus menetapkan suatu
nilai yang dapat diukur, sehingga dapat digunakan sebagai dasarnuntuk
menetapkan ada tidaknya penyimpangan.

g. Realistic
Rencana produksi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi yang ada
diperusahaan, sehingga target yang ditetapkan merupakan nilai yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

realistic untuk dapat dicapai dengan kondisi yang dimiliki perusahaan
pada saat rencana dibuat. Dengan membuat rencana yang realistic, maka
akan dapat memotivasi pelaksana untuk berusaha mencapai apa yang
telah disusun pada rencana tersebut.
h. Akurat
Perencanaan produksi harus dibuat berdasarkan informasi-informasi yang
akurat tentang kondisi internal dan eksternal angka-angka yang
dimunculkan dalam target produksi dapat dipertanggung jawabkan.
Kesalahan dalam membuat perkiraan nilai parameter produksi akan
berakibat fatal terhadap rencana produksi yang disusun.
i.

Menantang
Meskipun rencana produksi harus dibuat serealistis mungkin, hal ini
bukan berarti rencana produksi haarus menetapkan target yang dengan
mudah dapat dicapai. Rencana produksi yang baik harus menetapkan
target produksi yang hanya dapat dicapai dengan usaha yang sungguhsungguh. (Hakim,1999:5)

2.1.2 PengendalianPr oduksi
Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat dilaksanakan tanpa
adanya pengendalian terhadap rencana tersebut. Hal ini disebabkan karena rencana
tersebut dibuat berdasarkan perkiraan yang bisa saja meleset. Pengendalian produksi
adalah fungsi staff, dan karena itu tidak merupakan wewenang langsung dari lini
organisasi. Pengendalian produksi mungkin diadakan setiap tingkatan menajemen
tergantung dari kebutuhan langsung. (Hakim,1999:16)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sesuai dengan fungsinya, pengendalian produksi melakukan aktivitasaktivitas sebagai berikut :
-

Mengukur realisasi dari rencana produksi dalam aktivitas ini, hasil
pelaksanaan produksi dicatat dalam satuan ukuran seperti yang digunakan
pada target produksi. Pengukuran harus dilakukan sesering mungkin sehingga
penyimpangan akan dengan cepat dapat dideteksi.

-

Membandingkan realisasi dengan produksi. Hasil pencatatan dari pelaksanaan
produksi harus dibandingkan dengan rencana atau target yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk dijadikan dasar dalam menentukan tindakan berikutnya.

-

Mengamati penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyimpangan yang dapat ditolerir dan
yang tidak dapat ditolerir. Penyimpangan yang tidak dapat ditolerir adalah
penditolerir adalah penyimpangan yang terjadi karena proses produksi yang
sedang berjalan sudah menyimpang dari yang direncanakan, sehingga perlu
diadakan tindakan-tindakan perbaikan. Sedangkan penyimpangan yang masih
bias ditolerir adalah penyimpangan bersifat semu yang terjadi karena factor
acak.

-

Menganalisa terjadinya sebab-sebab. Untuk dapat melakukan perbaikan secara
tepat, maka harus diketahui terlebih dahulu fator penyebab sesungguhnya dari
penyimpangan. Kita harus bisa membedakan manan yang merupakan gejala
dan mana yang merupakan factor penyebab sesungguhnya.

-

Melakukan tindakan perbaikan. Setelah penyebab diketahui dengan pasti,
maka tindakan perbaikan dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tersebut

dan

melakukan

penyesuaian-penyesuaian

yang

dapat

mengkompensasikan penyimpanan yang terjadi.

2.2 Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa
dating yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kualitan, kuantitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
(Hakim,1999:21). Ramalan digunakan untuk mengetahui besarnya permintaan di
masa datang yang amsuk ke perusahaan. Sehingga dengan diketahuinya perkiraan
permintaan di masa datang maka dapat ditentukan strategi atau kebijakan
perencanaan kebutuhan material dan dan penjadwalan yang harus dilakukan. Adapun
tipe-tipe peramalan yang dapat dilihat dalam table 2.1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Table 2.1.Tipe peramalan
Tipe

peramalan Tipe

permalan Jangkauan

berdasarkan kegunaan

berdasarkan rincian hasil

Peramalan fasilitas

Output maksimum yang Waktu
diharapkan

peramalan

(Volume fasilitas

dollar)

waktu

perencanaan
dan

waktu

produksi ditambah waktu
pengembangan fasilitas

Peramalan

perencanaan Volume

produksi

produk

sesuai Beberapa siklus pembuatan

dengan tipe yang dipilih

atau paling sedikit satu
siklus permintaan dengan
penjualan musiman

Permalan produk

Satuan produk yang dijual

Tanggang waktu (waktu
tunggu) ditambah paling
sedikit

sat

siklus

pembuatan

2.2.1 Peramalan Per mintaan
Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang
diharapkan akan terealisir untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan dating.
Peramalan permintaan ini digunakan untuk meramalan permintaan dari produk yang
bersifat bebas (tidak tegantung), seperti peramalan produk jadi. Adapun factor yang
mempengaruhi permintaan, antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Siklus bisnis. Penjualan produk akan dipengaruhi oleh permintaan akan
produk tersebut, dan permintaan akan suatu produk akan dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi yang membentuk siklus bisnis dengan fase-fase inflasi,
resesi, depresi dan masa pemulihan.

-

Siklus hidup produk. Siklus hidup suatu produk biasanya mengikuti suatu pola
yang biasa disebut kurva S. Kurva S menggambarkan besarnya permintaan
terhadap waktu dimana siklus hidup suatu produk akan dibagi menjadi fase
pengenalan, fase pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase
kejenuhan. Untuk mmenjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan inovasi
produk pada saat yang tepat.

Penjualan

I

II

III

IV
Waktu

Per kenala

Per tumbuhan

Kejenuhan

n

Gambar 2.1. Siklus hidup produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penurunan

-

Factor-faktor lain. Beberapa factor lain yang mempengaruhi permintaah
adalah reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen yang berubah, dan usahausaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan seperti peningkatan kualitas,
pelayanan, anggaran perikanan, dan kebijaksanaan pembayaran secara kredit.
(Hakim,1999:23)

2.2.2

Prosedur Per amalan Permintaan
Permalan permintaan memiliki karakteristik tertentu yang berlaku secara

umum.karakteristik ini harus diperhatikan untuk menilai suatu proses peramalan
permintaan dan metode peramalan yang digunakan. Karakteristik peramaln adalah
sebagai berikut :
1. factor penyebab yang berlaku di masa lalu diasumsikan dan akan
berfungsi juga di masa yang akan datang
2. Permalan tidak pernah sempurna, permintaan actual selalu berbeda dengan
permintaan yang diramalkan.
3. tingkat ketepatan ramalan akan berkurang dalam renatan waktu yang
semakin panjang. (Baroto,2002:26)
Secara umum untuk memastikan bahwa peramalan permintaan yan dilakukan
dapat mencapai taraf ketepatan yang optimal, beberapa langkah yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Penentuan tujuan
Tujuan ramalan tergantung pada kebutuhan informasi para manajer. Analisis
peramalan membicarakan dengan para “decision maker” untuk mengetahui
apa kebutuhan mereka ada selanjutnya menentukan hal sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. variable apa yang diramalkan
b. siapa yang akan menggunakan hasil peramalan
c. untuk tujuan apa hasil peramalan digunakan
d. permalan jangka panjang atau jangka pendek yang diperlukan
e. derajat ketepatan peramalan yang diingiinkan
f. kapan peramalan diperlukan
g. bagian-bagian peramalan yang diinginkan, seperti peramalan untuk
kelompok pembeli, kelompok produk, atau daerah geografis.
2. Pengembangan model
Model merupakan cara pengolahan dan penyajian data agar lebih sederhana
sehingga mudah untuk dianalisis. Model adalah suatu kerangka analitik yang
bila dimasukkan data input akan menghasilkan output berupa ramalan di masa
yang akan datang. Pemilihan model yang dikembangkan bersifat krusial,
setiap model memiliki asumsi yang harus sesuai dengan tipe data input
sebagai syarat. Validitas dan realibilitas ramalan asangat ditentukan oleh
model yang digunakan.
3. Pengujian model
pengujian model digunakan untuk tingkat akurasi, validitas, dan reabilitas
yang diharapka. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil
peramlan dengan kenyatan (actual). Bila model telah memenuhi tinkat
akurasi, validitas, dan rebilitas yang ditentukan,maka model ini dapat
diterima. Perlu dipahami bahwa model yang dipilih belum tentu model yang
terbaik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Penerapan model
Penerapan dilakukan dengan cara memasukkan data histories (data masa lalu)
untuk menghasilkan suatu peramalan.
5. Revisi dan evaluasi
Hasil peramaln yang dibuat harus senantiasa ditinjau unutk diperbaiki.
Perbaikan perlu dilakukan apabila terdapat perubahan berarti. Pada variable
input. Hasil peramalan harus dibandingkan dengan koindisi yang nyata untuk
menentukan pakah model peramalan yang digunakan masih memiliki tingkat
akurasi yang ditetapkan. Bila tidak, maka model peramalan harus
dikembangkan ulang.
2.2.3

Ukuran Akur asi Hasil Peramalan
Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran kesalahan peramalan

adalah ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramlan dengan permintaan
yang sebenarnya terjadi.(Hakim,1999:25). Ada 4 jenis ukuran yang biasa digunakan,
antara lain yaitu :
1. Rata-Rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation=MAD)
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu
tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kenyataannya secara sitematis, MAD dirumuskan sebagai
berikut :
MAD= ∑

A1 − F1
n

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dimana : A = permintaan actual pada periode –t
Ft = Permalan permintaan (forecast) pada periode –t
n = Jumlah periodeperamalan yang terlibat
2. Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error = MSE)
MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan
peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode
peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut :

MSE= ∑

( A1 − F1 )2
n

3. Rata-rata kesalahan peramalan (Mean Forecast Error = MFE)
MFE sangat efektif untuk mengetahui pakah suatu hasil peramalan
selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan
tidak biasa, maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE dihitung dengan
menjumlahkan semua kesalahan selama periode peramalan dan membaginya
dengan jumlah periode peramalan. Secara sistematis, MFE dinyatakan sebagai
:

MFE= ∑

( A1 − F1 )
n

4. Rata-Rata Presentasi Kesalahn Absolute (Mean Absolute Percentage Error =
MAPE)
MAPE merupakan kesalahan relative. MAPE biasanya lebih berarti
dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentasi kesalahan hasil
peramalan terhadap permintaan actual selama periode tertentu yang akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memberikan informasi persentasi kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Secara sistematis MAPE dinyatakan sebagai berikut :
 100  ( A1 − F1 )
MAPE = 
∑
A1
 n 

2.3

Metode Per amalan
Untuk peramalan permintaan, harus menggunakan suatu metode tertentu.

Pada dasarnya, semua metode peramalan memiliki ide sama yaitu menggunakan data
masa lalu untuk memperkirakan atau memproyeksikan data dimasa yang akan datang.
Berdasarkan tekniknya, metode peramalan dapat dikategorikan sebagai metode
kuantitatif. Berdasarkan tingkatan awal peramalan, metode peramalan dapat dibagi
menjadi top down, metode bottom-up, dan metode interpretsi permintaan. (Baroto,
20002:27)
Metode kalitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa lalu
tersedia. Dalam periode ini, pendapat pakar dan prediksi mereka dijadikan prediksi
untuk menetapkan permintaan yang akakn datang. Metode kualitatif yang banyak
dikenal adalah metode Delphi dan metode kelompok nominal (nominal group
technique)
Metode kuantitatif. Pada metode ini suatu set data histories digunakan untuk
mengekstrapolasi (meramalkan) permintaan masa depan. Ada dua kelompok besar
metode kuantitatif,yaitu metode time series dan metode ‘non time series’ (structural
model)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Metode time series adalah metode peramalan yang menggunakan waktu
sebagai dasar peramalan. Yang termasuk dalam metode time series adalah :
1. Metode Free hand (grafis)
2. Metode Moving average
3. Metode Weight Moving Average
4. Metode Exponential Smoothing
5. Metode Regresi Linier Sederhana
2.3.1 Metode Top-Down
Metode ini sering dimulai dengan hasil-hasil peramalan berbagai kondisi
bisnis umum yang dibuat oleh para ekonomi dalam lembaga-lembaga pemerintahan,
dalam perusahaan-perusahaan besar, atau perguruan tinggi. Ramalan-ramalan seperti
ini sering muncul dalam publikasi pemerintah atau swasta. Ramalan yang lebih
terperinci dapat dibeli dari organisasi-organisasi khusus yang bergerak dalam bidang
peramalan ‘ekonometrik’.
2.3.2

Metode Bottom-Up
Permalan dengan metode ini dimulai dengan perkiraan permintaan produk akhir

individual. Pertama, dicari informasi pengecer mengenai permintaan konsumen,
pendapat distributor mngenai prilaku permintaan produk, dan perkiraan dari orangorang penjualan. Informasi selanjutnya ditambah dengan informasi mengenai pola
permintaan dimasa lalu dan dianalisis untuk membuat perkiraan berapa banyak setiap
produk akhir akan dapat dijual perusahaan tahun depan atau berapa jampelayanan
akan diminta. Berikutna permal menambahkan ramalan produk-produk lainnya dan
memperoleh hasil peramalan total (peramalan aggregate). Umumnya perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menggunakan kedua metode bottom-up dan top-down secara bersamaan dan
berikutnya menggunakan mettode Delphi untuk meyakinkan hasil ramalam tersebut.
2.3.3. Metode Delphi
Metode Delphi pada dasarnya merupakan proses untuk mencapai consensus
(esepakatan kelompok) pakar yang terlibat dalam peramalan. Angota kelompo terdiri
atas para pakar yang berpengalaman dalam bidangnya. Hasil yang lebih baik dapat
diperoleh bila pakar memiliki latar belakang yang bervariasi.
Langkah-langkah metode Delphi adalah :
1. Seorang yang erpilih menjadi kordinator panel mengajukan kuisoner secara
tertulis kepada para angota panel. Isi pertanyaan dapat menyangkut berbagai
hal yang berkaitan dengan perkiraan di masa yang akan datang. Pertanyaan ini
dimasudkan untuk ditanggapi oleh setiap angota panel secara tertulis pula.
2. Masing-masing anggota kelompok menanggapi pertanyaan kordinator
tersebut dan menyerahkan hasilnya secara tertulis. Dalam menanggapi
pertanyaan tersebut, tidak diadakan komunikasi antara anggota satu dengan
anggota yang lain.
3. Koordinator mengedit tanggapan tertulis dari masing-masing angota,
merangkum jawaban kelompok dengan disertai penjelasan dan lain-lain
informasi yang dikemukakan oleh para anggota panel. Hasil tersebut
kemudian dikirimkan kepada para angota panel disertai dengan pertanyaanpertanyaan berikutnya dengan ditanggapi secara tertulis.
4. Masing-masing anggota kelompok menanggapi pertanyaan coordinator.
Biasanya tangapan anggota panel ini diwarnai oleh hasil rekapan langkah 3.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Koordinator (seperti angkah 3) mengedit, merangkum, dan seterusnya.
Demikian prosesnya beruang antara tiga sampai empat kali, sehingga akhirnya
kordinator menilai cukup memuaskan terhadap hasil panel yang merupakan
konvergensi rasional dari kelompok.
Kunci keberhasilan metode ini pada dasarnya tergantung pada kompetensi
koordinator dan kepakaran anggota panel serta variasi pengalamannya. Kordinator
perlu memiliki kemampuan menjalin sintesa atas berbagai pendapat dan rramalan dari
peserta yang bervariasi.
2.3.4. Metode Nominal Group
Metode ini melibatkan orang-orang yang berpengalaman dalam berbagai
bidang. Perbedaan dengan metode Delphi terletak pada interaksi antara anggota
panel. Dalam metode ini terdapat diskusi antara anggota secara langsung dan secara
tatap muka, sedangkan dalam metode Delphi sama sekali tidak terdapat interaksi
lisan. Langkah-langkah metode kelompok nominal adalah sebagai berikut :
1. Kelompok yang terdiri atas tujuh sampai sepuluh orang ahli bertemu dalam
suatu ruangan dan duduk dalam formasi “meja bundar”, sehingga masingmasing anggota panel dapat saling menatap. Seorang fasilitator membafikan
berkas mengenai masalah tertentu kepada anggota kelompok dengan maksud
untuk ditanggapi secara tertulis oleh masing –masing anggota.
2. Masing-masing anggota menulis tanggapan secara perorangan tanpa
mengadakan diskusi dengan orang lain. Fasilitator kemudian mempersilakan
masing-masing anggota secara bergantian mempresentasikan ide-ide yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ditulis tanpa diberi komentar oleh anggoa lain. Fasilitator merekam ide-ide
anggota panel agar semua dapat membaca.
3. Fasilitator mempersilahkan kelompok untuk mendiskusikan setiap gagasan
yang telah direkam. Dalam proses diskusi ini, bila terdapat kesamaan gagasan
antara anggota, maka fasilitator merangkum dan merumuskan.
4. Setelah setiap gagasan diolah oleh kelompok dan dirumuskan kembali,
fasilitator akan mempersilakan parqa anggota untuk membuat ranking dari
gagasan-gagasan yang diterima oleh kelompok. Ranking perorangan dibuat
berdasarkan persepsi anggota mengenai prioritas dan elevansi. Ranking dibuat
oleh anggota secara tertulis.
5. Fasilitator mengumpulpkan hasil ranking yang telah dibuat oleh setiap
anggota dan menganalisanya untuk mendapatakan hasil perhitungan rata-rata
dari ranking peserta. Hasil analisa inilah yang merupakan consensus ari
kelompok nominal.
2.3.5. Metode Time Ser ies
Metode time series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan
menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Secara umum, ppermintaan pada masa
akan datang dipengaruhi oleh waktu. Untuk membuat suatu peramalan diperlukan
data histories permintaan. Data inilah yang akan dianalaisa dengan mengguanakan
parameter waktu sebagai dasra analisa. (Baroto 2002:30 )
Metode yang memberikan hasil peramalan secara tepat belum tentu te[pat
untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan
yang terbaik adalah metode yang memenuhi criteria ketepatan ramalan. Criteria ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berupa mean absolute deviation (MAD), mean sequare of error (MSE), atau mean
absolute procentage of error (MAPE)
Procedure peramalan permintaan dengan metode time series adalah sebagai
berikutt :
1. Tentukan pola data permintaan. Dilakukan dengan cara memplotkan data
secara grafis dan menyimpulkan apakah data itu berpola trend, musiman,
siklika, atau eratik/random.
2. Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola permintaan
tersebut untuk melakukan peramalan. Metode yang dicoba semakin banyak
semakin bak. Pad setiap metode, sebaiknya dilakukan peramalan dengan
parameter yang berbeda.
3. Mengevaluasi tingkat kesalahan dari tiap-tiap metode yang telah dicoba.
Tingkat kesalahan diukur dengan criteria MAD, MSE, MAPE, atau yang
lainnya. Sebainya nilai tingkatan kesalahan (apakah MAD, MSE, atau MAPE)
ini ditentukan dulu.tidak ada ketentuan mengenai berapa tingkat kesalahan
maksimal dalam peramalan.
4. memilih metode peramalan terbaik diantara metode yang dicoba. Metode
terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan tersebut di bawah
batas tingkat kesalahan yang telah ditetapkan.
5. melakukan peramalan dengan metode terbaik yang telah dipilih.
Berikut ini merupakn beberapa macam metode yang termasuk dalam metode
time series hanya terdiri dari komponen average level dan komponen random.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Metode simple moving average.
Metode ini merupakan metode time series yang paling sederhana. Pada
metode ini dasumsikan bahwa pola time series hanya terdiri dari komponen
average level dan random error.
Rumusnya :
Rata-rata demand dari jumlah periode N,

Dt − Dt −1 + ....... + Dt −( N −1)

At =

N

Jika diasumsikan komponen time series adalah average level maka peramalan
pada periode t+1 adalah sama denga rata-rata demand sebelumnya.
F t +1= At
2. Metode Weigh Moving Average
Model peramalan time series dalam bentuk lain dimana untuk
mendapatkan tanggapannya yang lebih cepat, dilakukan dengan cara memberikan
bobot lebih pada data-data paeriode yang terbaru dari periode yang terdahulu.

Rumusnya :
Ft −1 = A1 = W1 Dt + W2 Dt −1 + .......... ..... + W N Dt − N +1
N

Dengan kondisi :

∑W

i

=1

i =1

3. Metode Exponensial Smoothing

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Metode ini adalah salah satu jenis metode peramalan time series yang
didasarkan pada asumsi bahwa angka rata-rata baru dapat diperoleh dari angka
rata-rata lama dan data demand yang terbaru.(Sumayang 2003:36)
Ada beberapa metode yang dikelompokkan dala metode exponential
smooting, yaitu :
a. Single Exponential Smoothing
Rumus untuk metode ini adalah :
At = αDt + (1 − α ) At −1
Dimana : At = Perkiraan permintaan pada periode t

α = Pembobotan yang diberikan pada demand terbaru (0 ≤ α ≤ 1)
b. Doubel Single Exponential Smoothing
Double Single Exponential Smoothing adalah modifikasi dari exponential
smoothing yang dirumuskan sebagai berikut :

Xt ( 2 ) = αX t + β X 2 t − 1
Dimana : Xt (2 ) : Permalan double exponential smoothing

α
j.

: Factor smoothing dan β = 1 − α

Metode Regresi Linier
Regresi linier adalah metode popular untuk bebagai macam permasalahan.

Untuk peramalan time series, formulasi regresi linier cocok digunakan bila pola data
adalah trend (Baroto,2002:41). Formulasi asli regresi linier adalah :
f (t ) = a 0 + b.t + ∈ t

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dimana : f (t ) = nilai dari fungsi permintaan pada periode t (variable terikat)
a0,b = intercept dan slope
t

= periode (variable bebass)

t

= error atau kesalahan atau penyimpangan pada periode t

Bila digunakan unutk peramalan, maka formula regresi linier adalah :

f (t ) = a + b.t

∑ t ∑ f (t ) − ∑ t ∑ t. f (t )
Dimana : a =
n ∑ t − (∑ t )
2

2

2

b=

n ∑ t. f (t ) − ∑ t ∑ f (t )
n∑ t 2 − (∑ t )

2

2.4. Definisi Agregat Planning
Agregat planning adalah suatu aktivitas operasional untuk menentukan jumlah
dan waktu produksi pad