Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Dengan Pendekatan Material Requirement Planning (MRP) DI PT. Tanabe Indonesia
BIODATA PENULIS
1.
Data Pribadi
Nama
: Tiara AnggrainiPutri
NIM
: 10110670
Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin/27 Maret 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl. Dipati Ukur, Gang Karya 2 No 107A
Bandung, Jawa Barat
No. Telp
: 085324929800
: tiaraanggra@yahoo.co.id
2.
Riwayat Pendidikan
1999
–
2004
: SD Negeri 1 Bati-Bati
2004
–
2007
: SMP Negeri 3 Bati-Bati
2007
–
2010
: SMA Negeri 1 Bati-Bati
2010
–
2015
: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan
sadar tanpa paksaan.
Bandung, Juli 2015
(2)
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING(MRP)
DI PT. TANABE INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
TIARA ANGGRAINIPUTRI
10110670
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
(3)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT
... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Masalah
………...
1
1.2
Rumusan Masalah
………
2
1.3
Maksud dan Tujuan
………..
2
1.4
Batasan Masalah
………...
3
1.5
Metodologi Penelitian
………..
4
1.5.1
Metode Pengumpulan Data
………..
4
1.5.2
Metode Pembangunan Perangkat Lunak
………..
5
1.6
Sistematik Penulisan
……….
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1.
Tinjauan Pustaka
………..
9
2.1.1.
Profil Perusahaan
……….
9
2.1.2.
Struktur Organisasi
……….
10
(4)
vi
2.2.1.
Sistem Informasi
……….
15
2.2.2.
Material Requirement planning
(MRP)
……….
18
2.2.3.
Peramalan
………...
...24
2.2.4.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
………
29
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33
3.1
Analisis Sistem
………...
33
3.1.1
Analisis Masalah………....
33
3.1.2
Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
………
34
3.1.3
Analisis Aturan Bisnis
………
38
3.1.4
Analisis Tahapan MRP
………...
39
3.1.5
Analisis
Material Requirement Planning
(MRP) di PT. Tanabe
……….
42
3.1.6
Analisis pengkodean
………..
66
3.1.7
Analisis Kebutuhan Non Fungsional
………..
69
3.1.8
Analisis Jaringan
………
73
3.1.9
Analisis Basis Data
……….
74
3.1.10
Analisis Kebutuhan Fungsional
……….
.77
3.2
Perancangan Sistem
………
93
3.2.1
Perancangan Basis Data
………..
93
3.2.2
Perancangan Struktur Menu
……….
101
3.2.3
Perancangan Antarmuka
………...
103
3.2.4
Perancangan Pesan
………...
125
3.2.5
Jaringan Semantik
………
126
3.2.6
Perancangan Prosedural
………
130
(5)
vii
4.1
Implementasi Sistem
………
137
4.1.1
Perangkat Keras yang Digunakan
……….
137
4.1.2
Perangkat Lunak yang Digunakan
………
138
4.2
Implementasi Basis Data
………
138
4.3
Implementas Antarmuka
……….
149
4.4
Pengujian Perangkat Lunak
……….
152
4.4.1
Rencana Pengujian
Blackbox
………
153
4.4.2
Rencana Pengujian Bagian Perencanaan Produksi Departemen PPIC
………
153
4.4.3
Rencana Pengujian Bagian Pengendalian Produksi Departemen
PPIC
………
154
4.4.4
Rencana Pengujian Manager PPIC
………
154
4.4.5
Kasus dan Hasil Pengujian
……….
155
4.4.6
Kesimpulan pengujian
Black Box
………...
165
4.5
Pengujian Beta
……….
166
4.5.5
Hasil pengujian
……….
169
4.5.6
Kesimpulan Pengujian Beta
………..
173
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN ... 175
5.1
Kesimpulan
………..
175
5.2
Saran
……….
175
(6)
177
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kroenke, D.M., 1992.
Management Information System
. Watsonville:
Mitchell McGraw-Hill.
2.
Makridakis. S.. Weelwright. S. C.. & McGee. V. E. (n.d.).
Metoda dan
Aplikasi Peramalan Jilid 1.
Tanggerang: Binarupa Aksara.
3.
M.Siagian, Yolanda, 2005.
Aplikasi Supply Chain Management Dalam
Dunia Bisnis,
Jakarta: Grasindo.
4.
Parmenter, D. 2010.
Mengembangkan, Mengimplementasikan dan
Menggunakan Key Performance Indicators.
Jakarta: PPM
5.
Sofyan, Diana Khairani, ST., MT. 2013.
Perencanaan dan Pengendalian
Produksi
. Yogyakarta: Graha Ilmu
6.
Sommerville, Ian. 2007.
Software Engineering
, Eight Edition ed.: Addison
Wesley
(7)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING(MRP) DI PT. TANABE INDONESIA
Tiara AnggrainiPutri
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail : tiaraanggra@yahoo.co.id
ABSTRAK
PT. Tanabe Indonesia merupakan perusahaan farmasi yang bergerak di bidang penelitian, produksi, dan penjualan obat-obatan bagi manusia. Penelitian ini mengangkat kasus yaitu dalam menentukan jumlah obat yang akan diproduksi dan cara untuk mempermudah dalam pengendalian bahan baku yang digunakan untuk memproduksi. Berdasarkan permasalahan pada penelitian ini untuk mengatasi permasalah tersebut adalah dengan membangun sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan Material Requirement planning di PT. Tanabe Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu kegiatan perencanaan produksi dalam menentukan jumlah produksi obat yang akan diproduksi dengan proses peramalan serta memudahkan Departemen PPIC untuk mengendalikan bahan baku berdasarkan pada jumlah produksi setiap periodenya. Metode yang
diguanakan dalam peramalan adalah Single
exsponensial smoothing. Sedangkan metode untuk mengendalikan ketersediaannya bahan baku untuk proses produksi yaitu dengan Material Requirement Planning.
.
Kata kunci : Material Requirements Planning,
peramalan, pengendalian, Single exsponensial
smoothing.
1.
PENDAHULUAN
PT. Tanabe Indonesia adalah perusahaan farmasi yang bergerak di bidang penelitian, produksi, dan penjualan obat-obatan. Produk obat yang dihasilkan oleh PT. Tanabe Indonesia adalah obat yang diperuntukan bagi manusia. Jenis obat yang diproduksi berbentuk tablet dan cairan (sirup). Obat yang dihasilkan oleh PT. Tanabe Indonesia diantaranya adalah Herbesser, Adona Forte, Inolin, Neo-Novapon Plus, dan Aspar. Proses produksi di
PT. Tanabe menggunakan strategi produksi
make-to-stock yaitu strategi dimana dalam memproduksi obat tidak tergantung pada permintaan konsumen terhadap obat tetapi lebih mengutamakan untuk memenuhi stok minimum obat pada periode tertentu.
Kelancaran jalannya proses produksi di sebuah perusahaan manufaktur sangat ditentukan oleh bagaimana bagian perencanaan dan pengendalian produksi dapat bekerja dengan baik dalam merencanakan proses produksinya misalnya dengan
menentukan jumlah produksi. Departemen Planning
Production and Inventory Control (PPIC) atau biasa
disebut dengan Perencanaan Produksi dan
Pengendalian Inventaris pada PT. Tanabe terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian perencanaan produksi yang bertugas untuk merencanakan produksi serta bagian persediaan bahan baku yang bertugas untuk melakukan perencanaan persediaan bahan baku untuk proses produksi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan Manager departemen PPIC terdapat
beberapa masalah antara lain seperti mengalami kesulitan dalam merencanakan jumlah produksi. Kesulitan yang dialami disebabkan karena selama ini dalam menentukan jumlah produksi obat untuk satu periode masih menggunakan cara lama yaitu dengan membulatkan jumlah penjualan obat pada satu bulan sebelumnya hal ini menyebabkan sering terjadinya kekurangan dan kelebihan akan produk obat dalam setiap kali produksi karena kebutuhan akan produk obat tidak konstan setiap bulannya..
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan, maka dibutuhkannya suatu sistem perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan Material Requirement Planning Di PT. Tanabe Indonesia untuk dapat memberikan solusi tentang perencanaan dan pengendalian produksi
serta kebutuhan material yang dapat membantu
perusahaan untuk menangani masalah-masalah tersebut.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Membantu bagian perencanaan produksi pada
departemen PPIC merencanakan jumlah produksi obat yang akan diproduksi.
2. Memudahkan bagian pengendalian produksi
pada departemen PPIC untuk mengendalikan perencanaan bahan baku agar proses produksi tidak terhenti.
(8)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Sistem informasi manufaktur merupakan bagian dari sistem informasi fungsional. Perusahaan yang bergerak dibidang yang menghasilkan produk sangat diperlukannya sebuah sistem yang dapat mendukung fungsi produksi yang mencangkup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian produksi. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka
sistem ini akan menggunakan metode Material
requirement planning (MRP) dalam membantu proses perencanaan dan pengendalian produksi
1.1.1 Material Requirement Planning (MRP)
Material requirement planning (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantung (Dependent demand items) [5]. Teknik MRP mencangkup semua kebutuhan yaitu kebutuhan material, dimana terdapat dua fungsi utama yaitu sebagai pengendalian persediaan dan sebagai penjadwalan produksi. Sedangkan tujuan dari MRP adalah menentukan kebutuhan sekaligus
untuk mendukung jadwal produksi induk,
mengendalikan persediaan, menjadwalkan produksi, menjaga jadwal valid pada tepat waktu, serta secara khusus dapat berguna dalam lingkungan manufaktur pada perusahaan. Ada empat macam yang menjadi ciri utama MRP, yaitu:
a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang
tepat, kapan suatu pekerjaan akan selesai (material harus tersedia)
b. Menentukan kebutuhan minimal setiap item,
dengan menentukan secara tepat sistem penjadwalan.
c. Menetukan pelaksaan rencana pemesanan,
dengan memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan suatu pemesanan harus dilakukan.
d. Menentukan penjadwalan ulang atau
pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan [5].
1.1.2 Input MRP
Ada tiga input utama yang dibutuhkan dalam proses MRP, yaitu:
a. Jadwal Produksi Induk (Master Production
schedule), MPS didasarkan pada peramalan permintaan produk terakhir yang akan dibuat, MPS merupakan suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara kuantitas setiap jenis produk akhir yang diinginkan dengan waktu penyediaannya. Jadwal induk produksi atau master production schedule = MPS adalah suatu jadwal yang akan menunjukkan jumlah produk yang akan dibuat dalam tiap-tiap periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mengetahui
kapasitas perusahaan dalam merencanakan
produksi dan juga dapat membantu menyediakan atau memberikan input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas (material and capacity requirements planning). b. Struktur Produk (Product Structure and Bill of
Material/BOM), merupakan hubungan antara produk dengan komponen penyusunnya. BOM merupakan informasi yang berisi daftar dari produk yang terstruktur. BOM menunjukan tingkatan-tingkatan hubungan antara produk jadi (finished product) dengan berbagai macam komponennya, sehingga memudahkan dalam menentukan pemesanan bahan-bahan produksi tetap berjalan lancer. Pada BOM terdapat istilah level yaitu tingkatan untuk pembentukan suatu produk, dimulai dengan level nol (0) untuk produk akhir dan komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada level 1 dan seterusnya sehingga membentuk hierarki yang disebut struktur produk. Contoh BOM dapat dilihat Ada dua jenis BOM level yaitu:
1) Single Level Bill of Material
Level ini menggambarkan hubungan
sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya
2) Multi Level Bill of Material
Menggambarkan struktur produk yang lengkap dari level nol (0) atau produk akhir sampai level paling bawah. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.
c. Item Master
Merupakan suatu informasi tentang produk atau bahan baku yang setiap informasi didalamnya dapat menjadi inputan atau masukkan dalam proses MRP. Informasi yang biasanya sering digunakan adalah : a) Jumlah persediaan yang dimiliki
b) Waktu ancang-ancang (lead time) dari
setiap bahan [6].
1.1.3 Output MRP
Rencana pemesanan merupakan output dari MRP yang dibuat atas dasar waktu ancang-ancang dari setiap komponen. Waktu ancang-ancang dari suatu item yang dibeli merupakan periode antara pemesanan dilakukan sampai dengan barang diterima (on-hand) sedangkan untuk produk yang dibuat dipabrik sendiri, merupakan periode perintah item harus dibuat sampai dengan selesai diproses. Ada 2 tujuan yang hendak dicapai dengan adanya rencana pemesanan yaitu menentukan bahan baku pada tingkat lebih bawah dan memproyeksikan kebutuhan kapasitas. Outpun sistem MRP biasanya meliputi:
1) Memberikan informasi rencana kebutuhan
(9)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
3) Jumlah bahan baku yang akan dipesan untuk mengoptimalkan persediaan.
1.1.4 Istilah-istilah dalam MRP
Dalam sistem MRP, terdapat beberapa istilah-istilah diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan kasar (Gross Requirements), total permintaan dari bahan baku untuk masing-masing periode
b. On-Hand/Stock merupakan jumlah persediaan yang tersedia pada suatu periode.
c. Kebutuhan bersih (Net Requirements), kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kasar atau Gross Requirements. d. Planned Order Receipt/PORec merupakan
banyaknya bahan baku yang akan dipesan dan merupakan hasil dari Lotting.
e. Planned Order Release/PORel merupakan rencana pemesanan kapan bahan baku akan dipesan.
f. Lead Time merupakan waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan (membuat) suatu barang sejak saat pesanan (pembuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (selesai dibuat). g. Lot Size (ukuran lot) merupakan kuantitas
pesanan dari item yang memberitahukan MRP berapa banyak kuantitas yang dipesan, serta lot sizing apa yang akan dipakai.
h. Safety Stock (Stok pengaman) merupakan stok pengaman yang ditetapkan oleh perencana MRP untuk mengatasi fluktasi permintaan (Demand) dan penawaran MRP untuk mempretahankan tingkat stok pada semua periode waktu.
1.1.5 Syarat dan Asumsi MRP
Syarat dari sistem MRP yang standar adalah sebagai berikut:
1) Ada dan tersedianya jadwal induk produksi, dimana terdapat jadwal rencana dan jumlah pesanan dari item/produk.
2) Item persediaan mempunyai identifikasi
khusus.
3) Tersediannya struktur produk pada saat
perencanaan.
4) Tersediannya catatan tentang persediaan untuk
semua item, yang dinyatakan keadaan
persediaan sekarang.
Sedangkan asumsi-asumsi dari sistem MRP yang standar adalah sebagai berikut:
1) Adanya data file yang terintegrasi.
2) Waktu ancang untuk semua item diketahui.
3) Setiap item persediaan selalu ada dalam
pengendalian
4) Semua komponen untuk suatu perakitan dapat disediakan pada saat prakitan akan dilakukan.
5) Pengendalian dan pemakaian komponen
bersifat diskrit.
6) Proses pembuatan suatu item tidak tergantung terhadap proses pembuatan item lainnya.
1.1.6 Tahapan dalam proses MRP
Tahapan-tahapan dasar proses MRP dilakukan guna mengatasi perubahan-perubahan yang perlu disesuiakan dalam proses perencanaan, untuk itu perusahaan harus mengetahui empat langkah dasar penyusunan MRP, yaitu:
a. Netting (kebutuhan bersih) pada langkah
pertama ini adalah proses untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih (Net Requirements),
yang besarnya merupakan selisih antara
kebutuhan kotor atau Gross Requirements yang harus terpenuhi pada periode tertentu dengan stok yang terdapat pada persediaan.
b. Lotting (kuantitas pesanan) yaitu proses
penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan yang optimal untuk setiap komponen, berdasarkan
pada perhitungan kebutuhan bersih yang
dihasilkan. Uuntuk menghitung ukuran lot
terdapat beberapa teknik yang dapat diterapkan pada Sistem MRP tetapi pada bab ini hanya akan
dibahas tentang Economic Order Quantity
(EOQ) karena, metode ini yang akan digunakan pada sistem yang akan dibangun. Teknik EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah bahan baku optimal yang harus dipesan yang bertujuan untuk meminimasi ongkos simpan dan ongkos pesan karena dengan perhitungan menggunakan EOQ dapat diketahui nilai Q yaitu
besarnya pemesanan yang optimal untuk
mencegah kelebihan atau kekurangan stok bahan baku. Perhitungan dengan EOQ menggunakan persamaan (2.2). Kemudahan dalam menerapkan teknik ini yaitu dengan mudahnya mengetahui banyak jumlah pemesanan yang akan dilakukan. Untuk menghitung banyak jumlah pemesanan atau biasa disebut dengan frequency order dapat menggunakan persamaan (2.3). Model EOQ dapat diterapkan bila asumsi-asumsi berikut terpenuhi:
1. Harga per unit konstan
2. Biaya penyimpanan per unit per tahun
konstan
3. Biaya pemesanan per pesanan konstan
4. Waktu antara pesanan dilakukan dan
barang-barang diterima konstan
Rumus yang dgunakan pada pada metode ini adalah sebagai berikut:
(Q) EOQ = }………... (2.2)
………...(2.3)
Dimana:
Q : Kuantitas/banyaknya pemesanan
D : Jumlah Permintaan yang diperkirakan pada
(10)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
S : Biaya pemesanan tiap kali melakukan
pesanan
H : Biaya penyimpanan perpriode
f : jumlah banyaknya pemesanan
c. Offsetting (wktu rencana pemesanan) yaitu
proses untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya lead time(besarnya waktu saat barang mulai dipesan atau produksi sampai barang tersebut selasai dan diterima).
d. Exploading, yaitu proses perhitungan
kebutuhan kotor untuk tingkat (level)
item/komponen yang lebih bawah yang terdapat pada struktur produk atau yang lebih dikenal dengan istilah Bill of Material, dan didasarkan atas rencana pemesanan. Dalam tahapan ini data mengenai dua struktur produk sangat memegang peranan karena atas dasar struktur produk inilah proses explosion akan berjalan dan dapat dilakukan explosion.
1.1.7 Metode Peramalan Single Exponensial smoothing
a. Metode Single Exponensial smoothing adalah salah satu bagian dari metode deret waktu berkala. Teknik Single Exponential Smoothing
dapat diartikan brdasarkan tahapan
perhitungannya, dimana nilai data ramalan pada periode t+1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan hasil kali dari kesalahan nilai peramalan yang terjadi pada periode t dengan pengurangan nilai konstanta (α) dengan angka 1.
Perhitungan peramalan dilakukan dengan
menggunakan persamaan (2.4).
Y’t+1 = α T1 + (1 – α) Y’t
………(2.4) Dimana:
�̂’
(�+1)= peramalan untuk periode t +1α = Konstanta untuk penghalusan (smoothing constant) bernilai kisaran 0.1 sampai 0.9 T1 = Data aktual dalam deret pada periode t
= Nilai peramalan pada periode (t-1)
1.1.8 Mengukur Akurasi (Nilai Error) Hasil Peramalan
Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran kesalahan peramalan merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi dengan
menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation).
2.
ISI PENELITIAN
2.1 Analisis Tahapan MRP
Analisis tahapan MRP menjelaskan tentang tahapan MRP yang akan dipakai pada sistem yang akan dibangun. Alur tahapan MRP dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan MRP
2.1.1 Penjelasan Tahapan MRP
Penjelasan tahap-tahap pada Gambar 1 adalah sebagai berikut:
1. Peramalan Jumlah Produksi Obat
Dalam menentukan jumlah produksi obat untuk satu periode atau bulan dilakukan dengan menggunakan proses peramalan dimana proses peramalannya dilakukan pada satu bulan sebelum proses produksi. Data penjualan ini yang akan menjadi input untuk proses
peramalannya yang menghasilkan output
berupa nilai (hasil peramalan) yang akan digunakan pada Jadwal Induk Produksi (Jadukpro). Hasil peramalan nantinya juga akan menjadi penentu banyaknya jumlah obat
yang diproduksi dan akan menjadi Gross
Requirement produksi obat pada Jadwal induk
produksi. Metode yang digunakan dalam
peramalan ini adalah Single Exponensial
Smoothing dengan konstanta sebesar (α) = 0.1
(11)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
menggunakan teknik MAD (Mean Absolute
Deviation).
2. Jadwal Induk Produksi (JIP)
JIP merupakan salah satu input atau masukan untuk proses MRP. JIP pada tahapan ini adalah informasi mengenai kapan, berapa lama, banyaknya dan apa yang akan diproduksi. Pembuatan JIP memerlukan hasil dari proses peramalan untuk menjadi data banyaknya jumlah produksi obat yang akan diproduksi. 3. Netting
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui net
requirements atau kebutuhan bersih untuk memenuhi gross requirements atau kebutuhan
kasar pada setiap bahan baku. Gross
requirements masing-masing bahan baku didapat dari banyaknya jumlah produksi obat (hasil proses peramalan) dikali dengan setiap jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuat sebutir obat Herbesser. Net
Requirements masing-masing bahan baku merupakan selisih antara gross requirements
dengan on hand atau stok dari masing-masing bahan baku.
4. Lotting
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pemesanan terhadap bahan baku yang optimal berdasarkan hasil dari proses netting yang menghasilkan net requirements. Pada tahap ini
untuk menentukan kuantitas pemesanan
digunakan teknik Economic Order Quantity
(EOQ) dengan tujuan untuk mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang optimal agar untuk mengurai kelebihan dan kekurangan pada stok bahan baku. Metode EOQ akan menghasilkan sebuah nilai Q yang akan dijadikan PORec atau planned Order Receipt. Pada tahap ini juga akan ditentukan frequency
atau jumlah banyaknya pemesanan pada setiap periodenya dengan menggunakan hasil dari
EOQ yaitu Q dibagi dengan Net Requirements.
5. Offsetting
Setelah tahap lotting selesai maka dilakukanlah proses offsetting yaitu untuk menentukan kapan waktu pemesanan bahan baku atau saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan untuk memenuhi net requirements (NR) atau kebutuhan bersih. Fungsi offsetting dapat dilihat pada matriks MRP dengan keterangan
planned order release atau PORel untuk menempatkan pemesanan pada waktu tertentu. Proses offsetting adalah selisih antara waktu tersedianya net requirements (NR) dengan lead time yang diperoleh dari data item master.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Entitas Relationship Diagram (ERD)
ERD sistem Informasi perencanaan dan
pengendalian Produksi di PT. Tanabe Indonesia
dengan pendekatan Material Requirement Planning
pada PT. Tanabe yang dapat dilihat pada Gambar 2.
2.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk
memodelkan aliran data dari entitas luar ke dalam sistem. Terdapat empat entitas yang berhubungan
dengan sistem yaitu administrator, bagian
perencanaan produksi pada departemen PPIC, bagian pengendalian pada departemen PPIC dan Manager PPIC. Diagram konteks Sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan material requirement planning di PT. Tanabe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3.
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk memodelkan proses beserta aliran data pada setiap prosesnya. DFD level 1 untuk Sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan material requirement planning di PT. Tanabe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.
2.2.4 Skema Relasi
Skema relasi Sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan material requirement planning di PT. Tanabe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 5.
2.2.5 Perancangan Antarmuka
Antarmuka merupakan media komunikasi antara komputer dengan penggunanya. Antarmuka yang baik dapat membantu penggunanya untuk mengerti dan bagaimana menjalankan sistem yang akan dibangun. Perancangan antarmuka pada sistem dengan user administrator, bagian perencanaan
produksi pada departemen PPIC, bagian
pengendalian pada departemen PPIC dan Manager PPIC dapat dilihat pada Gambar 6 sampai Gambar 9.
(12)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Gambar 2 ERD
Gambar 3 Diagram Konteks
Gambar 4 DFD Level 1
Gambar 5 Skema Relasi
(13)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Gambar 7 Perancangan Antarmuka Bagian perencanaan Produksi pada Departemen PPIC
.Gambar 8 Perancangan Antarmuka Bagian Pengendalian Produksi pada Departemen PPIC
Gambar 9 Perancangan Antarmuka Manager PPIC
2.3 Hasil
Hasil dari sistem yang dibangun diperlihatkan pada Gambar 10 sampai Gambar 13.
Gambar 10 Antarmuka Administrator
Gambar 11 Antarmuka Bagian Perencanaan Produksi pada Departemen PPIC
Gambar 12 Antarmuka Bagian Perencanaan Produksi pada Departemen PPIC
(14)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
3.
PENUTUP
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian mengenai pembangunan sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan
pendekatan material requirement planning(MRP) di
PT. Tanabe Indonesia, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini dapat membantu Bagian Perencanaan Produksi pada departemen PPIC dalam melakukan perencanaan produksi yaitu menentukan jumlah produksi dengan peramalan. 2. Sistem informasi ini dapat membantu bagian
pengendalian produksi pada departemen PPIC Produksi untuk mengendalikan bahan baku sesuai dengan kebutuhan bahan baku unuk produksi
Terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem selanjutnya, yaitu: 1. Sistem informasi yang ada saat ini sebaiknya
dilengkapi dengan fitur untuk mencetak JIP dan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi.
2. Sistem informasi ini sebaiknya dilengkapi
dengan fitur untuk pembuatan laporan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi.
4.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kroenke, D.M., 1992. Management Information System. Watsonville: Mitchell McGraw-Hill. [2] Makridakis. S.. Weelwright. S. C.. & McGee. V. E. (n.d.). Metoda dan Aplikasi Peramalan Jilid 1. Tanggerang: Binarupa Aksara.
[3] M.Siagian, Yolanda, 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis, Jakarta: Grasindo.
[4] Parmenter, D. 2010. Mengembangkan, Mengimplementasikan dan Menggunakan Key Performance Indicators. Jakarta: PPM
[5] Sofyan, Diana Khairani, ST., MT. 2013.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi .
Yogyakarta: Graha Ilmu
[6] Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering, Eight Edition ed.: Addison Wesley
(15)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan
anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Sistem
Informasi perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan Pendekatan
Material
Requirement Planning
(MRP) di PT. Tanabe Indonesia
”. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) pada
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini bukanlah
dari hasil kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Kedua orang tua atas doa, serta dorongan secara moril dan material yang tidak
pernah berhenti.
2.
Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing dan penguji 2. Terima
kasih banyak atas kesabaran, ilmu, saran, nasehat dan waktu yang telah diberikan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini untuk melaksanakan dan
membantu penelitian tugas akhir di PT. Tanabe Indonesia.
3.
Ibu Tati Harihayati, S.T., M.T. selaku penguji 1 dalam seminar dan sidang tugas
akhir. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat,
kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4.
Ibu Utami Dewi, S.Kom., M.Kom. Selaku penguji 3 dalam sidang tugas akhir.
Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik
dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5.
Bapak Muhammad Suhaemi selaku Manager PPIC, Bapak Asep Suryana dan
Bapak Taufik M selaku staff bagian perencanaan PPIC, Bapak Riandi selaku
staff bagian pengendalian PPIC, Bapak Artha sebagai wakil Menager Teknikal
(16)
iv
pada Departemen Teknikal dan Bapak Suprianto selaku Manager Teknikal yang
memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan dan membantu
penelitian tugas akhir di PT. Tanabe Indonesia.
6.
Ibu Nelly Indriani W, S. Si. M.T. selaku dosen wali kelas IF-15 Angkatan 2010.
7.
Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
8.
Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf pegawai program studi Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu
penulis.
9.
Maya Hermawati, Erlin Listya Ningsih, Intan Nuari Wijaya, Hengki Saputra dan
temen-teman satu bimbingan yang telah mendukung dan bersedia membantu
selama penyusunan skripsi ini
10.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang
tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha seoptimal mungkin
walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.
Masukan atau saran yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini akan diterima
oleh penulis dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Agustus 2015
(17)
(18)
(19)
(1)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-90333. PENUTUP
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian mengenai pembangunan sistem informasi perencanaan dan pengendalian produksi dengan pendekatan material requirement planning(MRP) di PT. Tanabe Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini dapat membantu Bagian Perencanaan Produksi pada departemen PPIC dalam melakukan perencanaan produksi yaitu menentukan jumlah produksi dengan peramalan. 2. Sistem informasi ini dapat membantu bagian
pengendalian produksi pada departemen PPIC Produksi untuk mengendalikan bahan baku sesuai dengan kebutuhan bahan baku unuk produksi
Terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem selanjutnya, yaitu: 1. Sistem informasi yang ada saat ini sebaiknya
dilengkapi dengan fitur untuk mencetak JIP dan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi. 2. Sistem informasi ini sebaiknya dilengkapi
dengan fitur untuk pembuatan laporan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi.
4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Kroenke, D.M., 1992. Management Information System. Watsonville: Mitchell McGraw-Hill. [2] Makridakis. S.. Weelwright. S. C.. & McGee. V. E. (n.d.). Metoda dan Aplikasi Peramalan Jilid 1. Tanggerang: Binarupa Aksara.
[3] M.Siagian, Yolanda, 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis, Jakarta: Grasindo.
[4] Parmenter, D. 2010. Mengembangkan, Mengimplementasikan dan Menggunakan Key Performance Indicators. Jakarta: PPM
[5] Sofyan, Diana Khairani, ST., MT. 2013. Perencanaan dan Pengendalian Produksi . Yogyakarta: Graha Ilmu
[6] Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering, Eight Edition ed.: Addison Wesley
(2)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan
anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem
Informasi perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan Pendekatan Material Requirement Planning (MRP) di PT. Tanabe Indonesia”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini bukanlah dari hasil kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua atas doa, serta dorongan secara moril dan material yang tidak pernah berhenti.
2. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing dan penguji 2. Terima kasih banyak atas kesabaran, ilmu, saran, nasehat dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini untuk melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di PT. Tanabe Indonesia.
3. Ibu Tati Harihayati, S.T., M.T. selaku penguji 1 dalam seminar dan sidang tugas akhir. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Utami Dewi, S.Kom., M.Kom. Selaku penguji 3 dalam sidang tugas akhir. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Muhammad Suhaemi selaku Manager PPIC, Bapak Asep Suryana dan Bapak Taufik M selaku staff bagian perencanaan PPIC, Bapak Riandi selaku staff bagian pengendalian PPIC, Bapak Artha sebagai wakil Menager Teknikal
(3)
iv
pada Departemen Teknikal dan Bapak Suprianto selaku Manager Teknikal yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di PT. Tanabe Indonesia.
6. Ibu Nelly Indriani W, S. Si. M.T. selaku dosen wali kelas IF-15 Angkatan 2010. 7. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
8. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf pegawai program studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu penulis.
9. Maya Hermawati, Erlin Listya Ningsih, Intan Nuari Wijaya, Hengki Saputra dan temen-teman satu bimbingan yang telah mendukung dan bersedia membantu selama penyusunan skripsi ini
10.Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha seoptimal mungkin walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Masukan atau saran yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini akan diterima oleh penulis dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Agustus 2015
(4)
(5)
(6)