PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUTANSI PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur).

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUTANSI
PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH (LKPD)
(STUDI PADA DINAS PEKERJ AAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
PROVINSI J AWA TIMUR)
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Arief Rachman
1013010051/FEB/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUTANSI
PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH (LKPD)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Ar ief Rachman
1013010051/FEB/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUTANSI
PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH (LKPD)
(Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang Pr ovinsi J awa Timur )
Disusun oleh :
Ar ief Rachman
1013010051/FEB/EA
Telah dipertahankan Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 28 Februari 2014

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr. Gideon setyo B, Msi


Dr. Gideon setyo B, Msi
Sekertaris

Dra. Ec. Sri Hastutik, Msi
Anggota

Dra. Ec. Tituk DW, MAks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa timur

Dr. H . Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, kenikmatan dan anugrahnya yang tak terhingga sehingga saya
berkesembatan menimba ilmu hingga jenjang perguruan tinggi. Berkat rahmatnya
pula,memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan
Good Governance Dan Standar Akutansi Pemer intahan (SAP) Terhadap
Akuntabilitas Lapor an Keuangan Pemerintah Daerah”
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan
skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki,tetapi
penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak
maka skirpsi ini tidak akan mungkin tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani ichsanudin N., MM, Selaku Dekan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono,M.Si, AK, Selaku Progdi Akutansi Dekan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak Dr. Gideon Setyo B., M.Si., Selaku Dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dengan sabar memberi pengarahan dan bimbingan
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para dosen yang telah membarikan bannyak bekal ilmu pengetahuan dan suri
tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Orang tua,dan kakak yang telah memberikan semangat dan doa pada saat
pembuatan skripsi.
7. Teman-teman

saya

Putu,helmi,jamal,agung,acil,rizky,budiman,yogi,dimas

nova,firda,epol luluk,apri,ega,cadra,huda,mayang, yang telah membantu
dalam proses penyusunan skripsi sehingga proses pengerjaan lebih mudah.

8. Seluruh Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa akutansi “HMAK” yang telah
memberi pelajaran organisasi yang tak ternilai harganya.
9. Seluruh pegawai Dinas Pekerjaan Umum Ciptakarya yang telah membantu
memperoleh informasi dalam penyusunan skripsi ini
10. Ibu Alimun dan irfan purnomo yang telah memberikan link ke dinas dan
memudahkan saya untuk menyelesaikan skripsi
11. Virda amalia yang memberi saran-saran dalam proses pengerjaan skripsi
12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan
skripsi ini sampai selesai

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan selalu
melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi
ini masih jauh dari sempurna,walaupun demikian saran dan petunjuk yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaanya. Penulis
mengharapkan Penelitian ini dapat menambah pengetahuan kita serta bermanfaat

bagi semua pihak
Surabaya, Februari 2014

Penulis

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................

i

DAFTAR ISI ......................................................................................................

iii


DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………

vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….

viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………

ix

ABASTRAKSI………………………………………………………………

x

BAB I

BAB II


PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1

Latar Belakang.............................................................................

5

1.2

Rumusan Masalah .......................................................................

5

1.3

Tujuan Penelitian.........................................................................

5

1.4


Manfaat Penelitian……………………………………………

5

TINJ AUAN PUSTAKA……………………………………………… 7
2.1

Penelitian Terdahulu ...................................................................

7

2.2

Landasan Teori ............................................................................

11

2.2.1 Good governance ...............................................................


11

2.2.1.1 Tiga pilar element good governance…….............

12

2.2.1.2 Ciri-ciri good governance……………………....

13

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.3 Tiga domain good governance………………….

13

2.2.2 Standar akutansi pemerintahan…………………………

14

2.2.2.1 Lingkungan Akuntansi Pemerintah Berdasarkan
PP No 71 thn 2010…………………………....

15

2.2.2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut PP No. 71 Tahun 2010 ………………….16
2.2.3. Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah……..19
2.2.3 Pengaruh Penerapan Good Governance Dan
SAP Terhadap Akuntabilitas LKPD……………………..

20

2.4 Kerangka pemikiran…………………………………. ...............

21

2.5 Hipotesis .........................................................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN. .................................................................

24

3.1

Objek Penelitan .........................................................................

24

3.2

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel .........

24

3.2.1 Definisi Operasional Variabel…………………………… 24

3.3

3.3.2 Penguukuran Variabel…………………………………..

26

Populasi dan sampel………………………………. ................

31

3.3.1 Populasi………………………………………………….

31

3.3.2 Sampel…………………………………………………… 32
3.4

Teknik Pengumpulan Data ……………………………...........

33

3.4.1.Sumber data….…………………………………………..

33

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.2 Jenis data……………………………………………… .

33

3.4.3.Metode pengumpulan data……………………………… 33
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis…………………………………

34

3.5.1 Uji instrument…………………………………………... 34
3.5.2 Uji regresi berganda……………………………………

37

3.5.3.Uji hipotesis……………. …………………………….

39

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan …………………………...……… 42
4.1 Deskripsi Data Penelitian .........................................................................

42

4.1.1 Data Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang Pemprov Jatim Berdasarkan Gender............ 42
4.1.2 Data Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang Pemprov Jatim Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan………………………………

43

4.1.3 Data Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang Pemprov Jatim Berdasarkan Usia………… 44
4.1.4 Rekapitulasi Jawaban Penerapan
Good Governance (X1)…….. ……………………………. 45
4.1.5 Rekapitulasi Jawaban Penerapan SAP (X2)……………… 46
4.1.6 Rekapitulasi Jawaban Akuntabilitas LKPD (Y)…………. 48
4.2 Hasil penelitian…………………………………………………..
4.2.1 Uji validitas…………………………………………..
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

49
49

4.2.1.1 Uji Validitas Penerapan Good Governance…… 49
4.2.1.2 Uji Validitas Penerapan Standar
Akutansi Pemerintahan (SAP)……………….. 51
4.2.1.3 Uji Validitas Akuntabilitas LKPD……………

52

4.2.2 Uji reabilitas …………………………….……………..

53

4.2.3 Uji normalitas………………………………………….

54

4.3 Uji Asumsi klasik………………………………….…………..

56

4.3.1 Uji Multikolinieritas…………………………………...

56

4.3.2 Uji hetroskedaastisitas…………………………………

58

4.4 Uji regresi linear……………...………………………………….

59

4.4.1 Persamaan regresi……………………………………

59

4.4.2 Koefisien detrminasi………………...……………….

61

4.5 Uji Hipotesis……………………………………...……………

62

4.5.1 Uji F…………………………………………………

62

4.5.2 Uji t………………………………………....……….

63

4.6 Pembahasan…………………………………………………….

64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………….………….. 68
5.1 Kesimpulan……………………………..………………………..

68

5.2 Saran……………………………………..………………………

68

5.3Keterbatasan dan Implikasi………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penerapan Good governance dan Standar Akutansi Pemer intahan (SAP)
Ter hadap Akuntabiltas Laporan Keuangan Pemer intah Daer ah

Arief Rachman

Abstr ak
Good governance atau tata kelolah pemerintahan yang baik dan Standar
akutansi pemerintahan (SAP) adalah salah satu faktor penentu akuntabiltas laporan
keuangan pemerintah daerah (LKPD). Oleh karena itu Penerapan Good governance
dan SAP sangat diperlukan untuk memperoleh akuntabilitas LKPD yang baik. Atas
dasar pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
pengaruh penerapan Good governance terhadap akuntabilitas LKPD dan pengaruh
penerapan SAP terhadap akuntabilitas LKPD.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil kuisioner di
Dinas Pendapatan Umum Cipta karya.Untuk memenuhi tujuan penelitian,hipotesis
diuji dengan uji t untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara Good
governance dan SAP terhadap akuntabilitas LKPD baik secara parsial maupun
simultan.
Kata kunci: Good governance,Standart akutansi pemerintahan,Akuntabilitas,Laporan
keuangan pemerintah daerah,Dinas P.U Cipta karya

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good
governance yang saat ini sedang diupayakan di Indonesia. Pemerintah diminta
untuk melaporkan hasil dari program yang telah dilaksanakan sehingga
masyarakat dapat menilai apakah pemerintah telah bekerja dengan ekonomis,
efisien dan efektif. Akuntabilitas dapat dilihat dari perspektif akuntansi,
perspektif fungsional dan perspektif sistem akuntabilitas, Sadjiarto (2000).
Bersatu bertekad untuk mewujudkan akuntabilitas yang baik dan untuk
untuk memenuhi aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita
bangsa dan negara diperlukan juga faktor-faktor penunjang seperti penerapan
good governance dan penerapan standart akutansi pemerintahan (SAP) yang
baik.
Good governance dapat diartikan sebagai pelayanan publik yang
efisien, sistem pengadilan yang dapat diandalkan, pemerintahan yang
bertanggung jawab (accountable) pada publiknya. Good governance adalah,
penyelenggaraan pemerintahan kesinergiaan interaksi yang konstruktif
diantara domain- domain (state, private sector and society). Tiga pilar elemen
dasar yang solid dan bertanggungjawab serta efisien dan efektif dengan
menjaga Tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan lainnya
dalam mewujudkan good governace (Osborne and Geabler, 1992, OECD and
World Bank, 2000, LAN dan BPKP, 2000; 6) adalah sebagai berikut:

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

1) Transparansi,

yaitu

keterbukaan

dalam

manajemen

pemerintah,

lingkungan, ekonomi dan sosial.
2) Partisipasi, yaitu penerapan pengambilan keputusan yang demokratis serta
pengakuan atas

HAM, kebebasan pers dan kebebasan mengemukakan

pendapat/ aspirasi masyarakat.
3) Akuntabilitas, yaitu kewajiban melaporkan dan menjawab dari yang
dititipi amanah untuk mempertanggungjawabkan kesuksesan maupun
kegagalan kepada penitip amanah sampai yang memberi amanah puas dan
bila belum ada atau tidak puas dapat kena sanksi.
Standar Akuntansi Pemerintahan mengatur penyajian laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka
meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar
periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pengguna laporan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini
menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan,
pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan
keuangan.
Pada PP no 71 tahun 2010 menyatakan bahwa, SAP Berbasis Akrual
adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta
mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Laporan keuangan
pokok terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Laporan
Arus Kas; (d) Catatan atas Laporan Keuangan. Selain laporan keuangan pokok
tersebut, entitas pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja
Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas (PSAP, KK; 2010)
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia disebabkan oleh tata kelola
yang buruk (bad governance) pada sebagian besar pelaku ekonomi (publik dan
swasta) hal ini seperti dikuatkan oleh pendapat Sunarsip (2001). Salah satu
usaha memulihkan kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan
mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah dengan mencoba
mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau yang
dikenal dengan istilah good governance. Oleh karena itu tuntutan terhadap
terwujudnya good governance (tata kelola yang baik) sangat diperlukan
terutama di instansi pemerintah. Upaya ini juga didukung oleh banyak pihak
baik pemerintah sendiri sebagai lembaga eksekutif, DPR sebagai lembaga
legislatif, pers dan juga oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.
Penetapan UU No. 22 tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 tahun
1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, berimplikasi pada tuntutan
otonomi yang lebih luas dan akuntabilitas publik yang nyata yang harus
diberikan kepada pemerintah daerah (Halim, 2001). Selanjutnya, Undang
Undang ini diganti dan disempurnakan dengan Undang-Undang No. 32 tahun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

2004 dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004. Kedua undang-undang tersebut
telah merubah akuntabilitas atau pertanggungjawaban pemerintah daerah dari
pertanggungjawaban

vertikal

(kepada

pemerintah

pusat)

ke

pertanggungjawaban horisontal (kepada masyarakat melalui DPRD). Pada
intinya semua peraturan tersebut menginginkan adanya transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Namun, setelah sembilan
tahun berlakunya paket undang-undang tersebut, hampir belum ada kemajuan
signifikan dalam peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan
Negara/Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD),seperti yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Opini Bpk Tentang LKPD Di Indonesia Tahun 2012
Opini

NO

J umlah Entitas

1

WTP (Wajar tanpa pengecualian)

113

2

WDP (Wajar dengan pengecualian)

267

3

TMP (Tidak menyatakan pendapat)

31

4

TW (Tidak wajar )

4

Sumber: Siaran pers BPK RI (1 oktober 2013)
Dari siaran pers tersebut dapat dikemukakan bahwa masih terdapat
beberapa LKPD yang menerima opini TW sedangkan yang memperoleh opini
WDP jauh lebih besar dibandingkan dengan WTP,juga masih ada yang
mendapatkan opini TMP. Dengan demikian dapat dikatakan pengelolaan
keuangan pemerintahan belum dilakukan dengan baik. Unit analisis dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

penelitian ini adalah dinas pekerjaan umum cipta karya dan tata ruang provinsi
jawa timur dikarenakan penelitian ini dilakukan pada akhir tahun dimana
dinas-dinas pemerintahan sedang melakukan tutup buku sehingga penelitian
ini terbatas dan terfokus pada 1 dinas pemerintahan. Dinas PU cipta karya dan
tata ruang bergerak di bidang tata ruang seperti pengembangan perumahan di
perkotaan dan di

pedesaan

serta

melaksanakan

pembinaan

teknis,

pembangunan, pengelolaan bangunan gedung serta pembinaan jasa
Berdasarkan uraian sebelumnya maka penelitian ini mengambil judul “
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDART
AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

TERHADAP

AKUNTABILITAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA
DINAS PEKERJ AAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
PROVINSI J AWA TIMUR)”
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah penerapan Good Governance ( X1 ) berpengaruh terhadap
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)?
b. Apakah penerapan standart akutansi pemerintahan berpengaruh terhadap
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis penerapan Good Governance
b. Untuk menganalisis apakah dalam pembuatan laporan keuangan sudah
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Operasional ( Praktis )
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
evaluasi bagi instansi atau lembaga dalam upaya mewujudkan penerapan
Good Governance serta SAP dalam membuat, memberikan dan mencapai
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) yang baik atas
penggunaan dana publik yang dipercayakan masyarakat.
2. Manfaat Akademis
Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi sumber referensi bagi para
mahasiswa/i dalam pengembangan teori Akuntansi Pemerintahan lebih
khusus Good Governance dan penerapan SAP dalam pencapaian
akuntabiliats laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
a. Elvira Zeyn ( 2011 )
Zeyn melakukan penelitian pada tahun 2011 dengan judul
Pengaruh Good Governance Dan Standar Akuntansi Pemerintah
Terhadap Akuntabilitas Keuangan Dengan Komitmen Organisasi
Sebagai Pemoderasi. Variabel bebas terdiri dari Good Governance
sebagai X1 dan Standar Akuntans Pemerintah sebagai X2. Sedangkan
variabel terikat yakni Akuntabiltas Keuangan (Y) dan Komitmen
Organisasi sebagai variabel kontinjensi. Teknik analisis data yang
digunakan ialah kualitatif dan kuantitatif.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan good governance dengan komitmen organisasi
yang tinggi akan berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan?
2. Apakah penerapan standard akuntansi pemerintah ( SAP ) dengan
komitmen organisasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap
akuntabilitas keuangan?
3. Apakah penerapan good governance dan SAP dengan komitmen
organisasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap akuntabilitas
keuangan?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Good Governance
dan SAP berpengaruh 92,4% terhadap akuntabilitas keuangan.

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Zeyn
(2011) ialah terletak pada variabel kontinjensi, dimana pada
penelitian Zeyn yang merupakan variabel kontinjensi adalah
komitmen organisasi. Sedangkan penelitian ini hanya menggunakan
dua variabel bebas yakni penerapan good governance dan SAP.
b.

Arif Ardi Kusumah ( 2012 )
Kusumah melakukan penelitian pada tahun 2012 dengan judul
penelitian Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei Pada Skpd/Opd
Pemerintahan Kota Tasikmalaya). Variabel bebas terdiri dari Standar
Akuntansi Pemerintah (X) dan veriabel terikat yakni kualitas laporan
keuangan. Teknik analisis data terdri dari kualitatif dan kuantitatif.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan standar akuntansi pemerintah dan kualitas
laporan keuangan pada Pemerintahan Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah
terhadap kualitas laporan keuangan pada Pemerintahan Kota
Tasikmalaya

Hasil penelitian menunjukan bahwa Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan pada SKPD/OPD Pemerintahan Kota Tasikmalaya
baik, Kualitas Laporan Keuangan pada SKPD/OPD Pemerintahan
Kota Tasikmalaya baik, dan terdapat pengaruh signifikan antara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan
keuangan. Hal ini dilihat dari nilai koefisien 0,906 yang artinya
terdapat hubungan yang kuat antara variabel SAP dengan kualitas
laporan keuangan, karena semakin baik penerapan standar akuntansi
pemerintahan maka akan semakin baik kualitas laporan keuangan,
dan sebaliknya jika penerapan standar akuntansi pemerintahan tidak
berjalan baik maka kualitas laporan keuangan akan kurang baik
karena kualitas laporan keuangan tergantung pada penerapan standar
akuntansi pemerintahan itu sendiri.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kusumah
(2012) ialah pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Penelitian Kusumah hanya berfokus pada penerapan SAP sebagai
variabel bebas (X). Perbedaan yang kedua ialah pada variabel terikat.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh SAP terhadap
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan
Kusuma ingin mengetahui pengaruh SAP terhadap kualitas laporan
keuangan sebagai variabel terikat (Y).
c.

Shinta Tomuka (2010)
Tomuka (2010) melakukan penelitian dengan judul Penerapan
Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik Di
Kecamatan Girian Kota Bitung (Studi Tentang Pelayanan Akte Jual
Beli). Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari variabel bebas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

yakni Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance (X) dan variabel
terikat (Y) Pelayanan Publik.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip good governance yang
dijalankan oleh Camat sebagai PPAT dalam pelayanan Pembuatan
Akta Jual Beli di kantor Kecamatan Girian Kota Bitung?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong terselenggaranya prinsipprinsip good governance dalam pelayanan publik?
Adapun hasil penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Dalam penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam
pelayanan publik, terutama prinsip Partisipasi, ketentuan dan
aturan-aturan yang berlaku, prinsip transparansi, dan prinsip
responsif camat telah memberikan yang terbaik, walaupun ada
beberapa warga menurut hasil wawancara mengatakan camat
selaku PPAT cenderung pilih kasih terhadap warga yang
berkemampuan

secara

finansial

dan

warga

yang

kurang

berkemampuan.
2. Secara umum pelayanan publik yang mengedepankan prinsipprinsip Good Governance yang ada di Kecamatan Girian Kota
Bitung

telah dilaksanakan dengan

baik,

walaupun

sepenuhnya maksimal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

belum

11

3. Faktor-faktor yang mendorong terselenggaranya prinsip-prinsip
Good Governance dalam pelayanan publik adalah prinsip
Partisipasi, ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku, prinsip
transparansi, dan prinsip responsif.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian Tomuka (2010)
ialah pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Tomuka hanya
fokus pada satu variabel bebas saja yakni penerapan good
governance. Perbedaan yang kedua ialah pada variabel terikat.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh penerapan good
governance terhadap pelayanan publik sebagai variabel terikat (Y) ,
sedangkan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapan good
governance terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Good Governance
Menurut Zeyn (2011) menyatakan bahwa “ good governance dapat
diartikan sebagai pelayanan publik yang efisien, sistem pengendalian
yang dapat diandalkan, pemerintahan yang bertanggung jawab
(accountable) pada publiknya “.
Rumusan pemerintah mengenai good governance (Peraturan
Pemerintah No 101/2000) adalah “ kepemerintahan yang mengemban
akan dan menerapkan prinsip – prinsip, profesionalitas, akuntanbilitas,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

transparanasi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi efektifitas,
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat “ . [
Sedarmayanti, 2004 : 4].
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa good
governance ialah kepemerintahan yang mengedepankan efisiensi,
efektifitas, serta transparansi dalam memberikn pertanggung jawaban
kepada publik.
2.2.1.1 Tiga Pilar Element Good Governance
Tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan
lainnya dalam mewujudkan good governance [Osborne and
Geabler,1992, OECD and World Bank 2000, LAN dan BPKP 2000 :
6] adalah sebagai berikut:
a). Trasnparansi ialah keterbukaan dalam manajemen pemerintah,
lingkungan ekonomi dan sosial.
b). Partisipasi ialah penerapan pengambilan keputusan yang
demokratis serta pengakuan atas HAM, kebebasan pers dan
kebebasan mengemukakan pendapat / aspirasi rakyat.
c).

Akuntabilitas ialah kewajiban melaporkan dan menjawabdari
yang

dititipi

amanah

untuk

mempertanggungjawabkan

kesuksesan maupun kegagalan kepada penitip amanah sampai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

yang memberi amanah puas dan bila belum atau tidak puas dapat
kena sanksi.
2.2.1.2. Ciri – ciri Good Governance
Dua ciri besar good governance menurut Imawan (2005 : 45)
ialah “ struktural dan nilai “. Struktural ialah struktur pemerintah
haruslah slin dan lean, yakni struktur organisasi yang menghindari
kompleksitas jaringan kerja, harus ditandai dengan adanya
pembagian tugas dan pelimpahan wewenang dan koordinasi yang
merangsang kreatifitas bawahan. Sedangkan nilai adalah efisien dan
efektivitas.
2.2.1.3. Tiga Domain Good Governance
Menurut Kamal (2005) “ tiga domain good governance ialah
negara atau pemerintah, pihak swasta dan masyarakat “.
Negara

atau

pemerintah

ialah

sebagai produsen

dan

pengendali kebijakan haruslah memproduksi regulasi yang
dikehendaki masyarakat dan kendali kebijakan hanyalah semata –
mata sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai
pemegang kedaulatan.
Pihak swasta atau dunia usaha adalah pemegang peranan
penting dalam penyelenggaraan negara karena hidup atau layunya
masyarakat ditentukan oleh dunia usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Masyarakat, kondisi sosial masyarakat menentukan apakah
negara telah menjalankan tugasnya dengan baik. Masyarakat yang
partisipatif adalah tanda sudah berjalan atau belumnya good
governance.
2.2.2. Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP )
Standar akuntasi pemerintah mengatur penyajian laporan keuangan
untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan
laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar
entitas. Laporan keuangan untuk umum ialah laporan keuangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan keuangan. Untuk mencapai tujuan tersebut standar
ini menetapkan seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan
keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan
minimum isi laporan keuangan.
Dalam PP no 71 tahun 2010 menyatakan bahwa “ SAP berbasis
akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN / APBD.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2.2.1 Lingkungan Akuntansi Pemerintah Berdasar kan PP No 71
tahun 2010
Ciri – ciri penting

lingkungan pemerintahan yang perlu

dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1). Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:
(a). Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan.
(b). Sistem otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah.
(c). Adanya pengaruh proses politik
(d).Hubungan

antara

pembayaran

pajak

dengan

pelayanan

pemerintah.
2). Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
(a). Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik, target fiskal,
dan sebagai alat pengendalian.
(b). Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan
pendapatan dan,
(c). Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan
pengendalian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.2.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PP No.
71 Tahun 2010
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran –
ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
akuntansi

sehingga

dapat

memenuhi tujuannya.

Keempat

karakteristik tersebut merupakan prasayarat normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi
kualitas yang dikehendaki, terdiri dari :
1). Relevan
2). Andal
3). Dapat dibandingkan
4). Dapat dipahami
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang
termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu masa
kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Informasi yang
relevan meliputi :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

1). Memiliki manfaat umpan balik ( feedback value )
Informasi

memungkinkan

pengguna

untuk

menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa
lalu.
2). Memiliki manfaat prediktif
Informasi

dapat

membantu

pengguna

untuk

memprediksi masa yang akan datang beradasarkan hasil
masa lalu dan kejadian masa kini.
3). Tepat Waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat
berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4). Lengkap
Informasi akuntansi pemerintah disajikan selengkap
mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang
dapat memengaruhi pengambila keputusan. Informasi
yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang
termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan
jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut
dapat dicegah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Andal ialah informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan
setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi
mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
1). Penyajian jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajiakan atau secara wajar
dapat diharapkan untuk disajikan.
2). Dapat diverifikasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,
dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali dari pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak jauh
berbeda.
3). Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak
pada kebutuhan pihak tertentu.
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

periode sebelumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara
internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat
dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang
sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat
dilakukan

bila

entitas

yang

diperbandingkan

menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dari pada
kebijakan akuntansi sekarang diterapkan, perubahan tersebut
diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah
yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk
itu penggunan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkunagn operasi entitas pelaporan, serta
adanya kemauan pengguna mempelajari informasi tersebut.
2.2.3 Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan
good governance. Menurut Mahmudi (2005 : 10) mengungkapkan
“ salah satu akuntabilitas publik adalah akuntabilitas keuangan (
financial ) dimana mengharuskan lembaga – lembaga publik untuk
membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja
finansial organisasi kepada pihak luar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Sampurna [ 2013 ] berpendapat “ trasnparansi dan akuntabilitas
dibutuhkan dalam pengelolaan keuangan negara untuk memastikan
bahwa

negara

memperoleh

hak

dan

kewajibannya

dalam

mewujudkan kesejahteraan rakyat.
LAN (2001) dalam Malik Imron (2005) mengungkapkan “ tahap
– tahap dalam akuntabilitas keuangan ialah mulai dari perencanaan
keuangan, pelaksanaan dan pembiayaan kegiatan, evaluasi atas
kinerja keuangan, dan pelaksanaan pelaporannya.
2.3

Pengaruh

Pener apan

Good

Governance

Dan

SAP

Terhadap

Akuntabilitas LKPD
Dengan

terciptanya

pengelolaan

pemerintahan

yang

baik

berlandaskan pada tiga pilar good governance yang terdiri dari
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dapat meningkatkan
kesadaran pemerintah dalam memberikan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan daerah. Rumusan pemerintah mengenai good
governance

(Peraturan

Pemerintah

No

101/2000)

adalah



kepemerintahan yang mengemban akan dan menerapkan prinsip –
prinsip, profesionalitas, akuntanbilitas, transparanasi, pelayanan
prima, demokrasi, efisiensi efektifitas, supremasi hukum dan dapat
diterima oleh seluruh masyarakat “ Seperti hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Zeyn (2011) menguji pengaruh good governance dan
standar akuntansi pemerintahan terhadap akuntabilitas keuangan
dengan komitmen organisasi sebagai pemoderasi. Hasil penelitiannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

menunjukan penerapan good governance dan standar akuntansi
pemerintah dengan komitmen organisasi yang tinggi mempunyai
pengaruh terhadap akuntabilitas keuangan
Penelitian yang dilakukan oleh Jannaini (2012) tentang pengaruh
penerapan standard akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan
keuangan dan implikasinya terhadap akuntabilitas kinerja (survey
Dinas Kota Bandung). Hasil penelitian ini menyatakan secara
simultan SAP mempengaruhi akuntabilitas kinerja pada Dinas Kota
Bandung.
Begitu pula dalam penelitian Permana (2011) yang meneliti
tentang

Pengaruh

Penerapan

Standard

Akuntansi Pemerintah

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan
Implikasinya Pada Akuntabilitas (Survey Pada Dinas Kota Bandung)
dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa secara partial SAP
berpengaruh terhadap akuntabilitas pada Dinas Kota Bandung.
Dari uraian diatas dapat di Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa Penerapan good governance dan penerapan
Standart

akutansi

pemerintahan

(SAP)

berpengaruh

terhadap

akuntabilitas.
2.4 Kerangka Pemikiran
Pemerintah daerah sebagai pihak yang diberi amanat oleh rakyat
untuk

menjalankan

pemerintahan

di

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada

daerah
publik..

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

harus
Tuntutan

22

akuntabilitas terhadap penyelanggaraan pemerintahan berjalan seiring
dengan semakin luasnya sistem pemerintahan yang berbasis otonomi
daerah di Indonesia.Agar memenuhi akuntabilitas laporan keuangan
pemerintah daerah (LKPD) (Y) pemerintah harus menerapkan
beberapa faktor diantaranya adalah good governance (X1) dan standart
akutansi pemerintahan (SAP) (X2).
Untuk menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik atau good
governance terdapat tiga pilar elemen yang terdiri dari transparansi,
partisipasi, dan akuntabilitas yang diterapkan pemerintah sehingga
nantinya akan berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan
pemerintah daerah (LKPD) . Sedangkan dalam pembuatan dan
penyajian laporan keuangan harus memenuhi Standar Akuntansi
Pemerintah ( SAP ), dimana laporan keuangan harus memenuhi
karakterisitik relevan, andal, dapat diperbandingkan dan dapat
dipahami yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap akuntabilitas
laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD).
Dari uraian di atas dapat di buat kerangka pikir seperti dibawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

Penerapan Good Governance
( X1 )

Akuntabilitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
( LKPD ) (Y)

Penerapan SAP
( X2 )

2.5 Hipotesis
Penelitian sebelumnya
menunjukan

penerapan

yang telah dilakukan
good

governance

dan

Zeyn (2011) yang
standar

akuntansi

pemerintah dengan komitmen organisasi yang tinggi mempunyai pengaruh
terhadap akuntabilitas keuangan.Berdasarkan urain diatas ,maka hipotesis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1= Terdapat pengaruh penerapan Good governance terhadap
akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian

sebelumnya

yang

dilakukan

oleh

Jannaini

(2012)

Menunjukan secara simultan SAP mempengaruhi akuntabilitas kinerja
pada

Dinas

Kota

Bandung.Selain

itu,menurut

Kusumah

(2012)

menunjukan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada
SKPD/OPD Pemerintahan Kota Tasikmalaya baik, Kualitas Laporan
Keuangan pada SKPD/OPD Pemerintahan Kota Tasikmalaya baik, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

terdapat

pengaruh signifikan antara penerapan standar akuntansi

pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan uraian di
atas maka peneliti menerapkan hipotesis bahwa:
H2= Terdapat pengaruh penerapan standart akutansi pemerintahan (SAP)
terhadap akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:38) menyatakan bahwa Objek penelitian
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini objek penelitian ini adalah penerapan good
governance dan SAP dengan batas lingkup penelitian berkisar pada tiga
pilar elemen good governance yakni transparansi, partisipasi dan
akuntabilitas serta karakterisktik SAP yang terdiri dari relevan, andal,
dapat diperbandingkan dan dapat dipahami terhadap akuntabilitas laporan
keuangan pada dinas PU cipta karya dan tata ruang provinsi Jawa Timur
Jl. Gayung Kebonsari 169 Surabaya.
3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
3.2.1. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2008:60) variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulanya.

Jadi dapat disederhanakan bahwa yang dimaksud

variabel adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

25
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

peneliti sebagai sesuatu yang akan diteliti dan akan menghasilkan
informasi dari penelitian tersebut.
Dalam definisi variabel ini akan dijelaskan mengenai variabelvariabel yang akan diamati dan menjadi objek pengamatan dalam
penelitian yang berkaitan dengan kesimpulan yang dikehendaki.
Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka
variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :
a. Variabel Bebas (X)
Variabel Independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2008:61),
pengertian variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab atau timbulnya dependen. Variabel X dalam
penelitian ini adalah :
1. Penerapan Good Governance (X1)
Good governance adalah kepemerintahan yang mengemban
akan

dan

menerapkan

prinsip–

prinsip,

profesionalitas,

akuntanbilitas, transparanasi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi
efektifitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh
masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP ) (X2)
Standar akuntasi pemerintah mengatur penyajian laporan
keuangan untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar
periode, maupun antar entitas.
b.

Variabel Terikat ( Y )
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2008:61) pengertian
variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya ialah
Akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah. Trasnparansi
dan akuntabilitas dibutuhkan dalam pengelolaan keuangan negara
untuk memastikan bahwa negara memperoleh hak dan kewajibannya
dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

3.2.2

Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini pengukuran variabel bebas maupun
variabel terikat menggunakan instrumen skala interval dengan
teknik pengukuran likert. Skala likert adalah metode skala yang
umum digunakan dalam kuesioner yang mengukur baik tanggapan
positif maupun negative terhadap suatu pernyataan dengan
menggunakan lima pilihan dengan pola sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

STS

TS
1

C
2

Skala terendah

S
3

SS
4

5
Skala tertinggi

Dalam penelitian ini responden diminta untuk memilih salah
satu jawaban dengan skala penilaian 1 sampai 5. Dengan skala
terendah bernilai 1 dan skala tertinggi bernilai 5. Dengan pilihan:
1. STS : Sangat tidak setuju
2. TS : Tidak setuju
3. C : Cukup
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
1. Variabel bebas ( X )
Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Penerapan good
goveranance (X1) yaitu skala interval dengan teknik pengukuran
likert dengan pola:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

STS
1

TS
2

C
3

Skala terendah

S

SS

4

5
Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukan bahwa penerapan
good governance masih rendah sedangkan (nilai 5) menunjukan
bahwa penerapan good governance sudah baik.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa
kuisioner yang dikembangkan oleh Arsadi (2011) yang terdiri dari 8
pertanyaan pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :
1. Pemberian informasi keuangan pada masyarakat
2. Pelaporan
3. Keterlibatan masyarakat
4. Kebebasan berpendapat
5. Kebebasan pers
6. Keterbukaan keuangan
7. Keterbukaan Oprasional
8. Keterbukaan pengambilan keputusan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Standar
akuntansi pemerintahan (SAP) (X2) yaitu skala Interval dengan
teknik pengukuran likert dengan pola:

STS
1

TS
2

C
3

Skala terendah

S
4

SS
5
Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukan bahwa penerapan
SAP masih rendah sedangkan (nilai 5) menunjukan bahwa penerapan
SAP sudah baik.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner
yang dikembangkan oleh Kusumah

(2012) yang terdiri dari 9

pertanyaan pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :
1. Tepat waktu
2. Memiliki manfaat umpan balik
3. Lengkap
4. Manfaat prediktif
5. Jujur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

6. Dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya
7. Dapat dibandingkan dengan laporan keuangan pd umumnya
8. Dapat dipahami
9. Disajikan sesuai dengan pemahaman pengguna informasi
2.

Variabel terikat ( Y )
Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Akuntabilitas
laporan keuangan pemerintah daerah

(Y) yaitu skala interval

dengan teknik pengukuran likert dengan pola:

STS
1

TS
2

Skala terendah

C
3

S
4

SS
5
Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu
sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukan bahwa akuntabilitas
laporan keuangan pemerintah daerah masih re

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas Survei Pada Dinas Kota Bandung

1 24 143

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS SKPD KOTA BANDARLAMPUNG)

40 236 75

TA : Rancang Bangun Aplikasi Administratif Surat Menyurat Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur.

0 7 65

PENGARUH PENERAPAN Pengaruh Penerapan Good Governance, Audit Kinerja, Dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

2 9 12

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE, AUDIT KINERJA, DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP AKUNTABILITAS Pengaruh Penerapan Good Governance, Audit Kinerja, Dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Ka

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Good Governance, Audit Kinerja, Dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta).

0 3 13

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN DAERAH (LKPD) (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur).

4 19 74

Rancang Bangun Aplikasi Administratif Surat Menyurat Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

0 2 6

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN DAERAH (LKPD) (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur)

0 0 19

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUTANSI PEMERINTAHAN (SAP) TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur)

0 0 17