PEMAKNAAN IKLAN ROKOK A MILD VERSI “GO A HEAD DIVING” (Analisis Semiotika Terhadap Iklan A MILD versi “Go A Head Diving” di Media luar Ruang).

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK A MILD VERSI
“GO A HEAD DIVING”
(Analisis Semiotika Terhadap Iklan A MILD versi
“Go A Head Diving” di Media luar Ruang)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Dalam Memperoleh Gelar
Sar jana Pada FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :
ELSYE WEDNES SHEPTALINA
0543010224

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
ELSYE WEDNES SHEPTALINA (0543010224) PEMAKNAAN IKLAN
ROKOK A MILD VERSI GO A HEAD DIVING DI MEDIA LUAR RUANG
(Analisis semiotika ter hadap iklan rokok A Mild ver si Go A Head Diving di
media luar ruang)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna
yang dikomunikasikan iklan A Mild pada media luar ruang.
Teori yang digunakan adalah semiotika Charles Sanders Pierce yang
mengemukakan membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi 3 kategori
yaitu : ikon, indeks, simbol adalah tanda yang hubungannya antara penanda dan
penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Kerangka berfikir yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada Frame of Reference
(berdasarkan pengetahuan) serta Field of Experience (latar belakang pengalaman).
Metode semiotik dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu
sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan diri bila dalam penelitian ini

kenyataannya ganda, menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti
dengan objek peneliti, leih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan pengaruh
terhadap pola- pola nilai yang dihadapi Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa gambar.
Hasil yang didapat dari interpretasi iklan A Mild adalah berupa iklan yang
persuasive karena A Mild masih dalam tahap kompetitif dengan para pesaingnya.
Maka dari itu A Mild berusaha membentuk citra sebagai rokok yang kreatif,
semangat dan siap untuk bersaing dipasaran dengan produk- produk rokok
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

unggulan lainnya. Iklan A Mild juga termasuk iklan komersial yang
mengharapkan keuntungan dari konsumen.
Kesimpulan yang didapat adalah iklan ini ingin menyampaikan pesan
kepada khalayak luas yaitu untuk memiliki ingin lebih membangkitkan dan
meningkatkan masyarakat agar lebih maju ke depan

dan percaya diri untuk


menaklukkan dan melestarikan laut yang mulai rusak karena akhir- akhir ini
sering terjadi musibah. Contohnya seperti terumbun karang yang menjadi salah
satu keindahan wisata bahari di laut, pasca musibah seperti tsunami yang akhirakhir ini sering terjadi di Indonesia maka itu dengan menyelam. Dengan kita
membangkitkan untuk melestarikan laut atau lingkungan yang ada di laut maka
kita bias membantu membudidayakan wisata bahari yang ada di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillaahirabbil’aalamin, dengan mengucapkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang penulis beri judul Pemaknaan Iklan Rokok A
MILD ver si GO A HEAD diving di media luar ruang (analisis semiotika
ter hadap iklan rokok A Mild versi Go A Head) Sejujurnya, penulis akui bahwa
pendapat sulit ada benarnya tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari

diri sendiri. Oleh karena itu, kebanggaan penulis bukanlah pada selesainya skripsi
ini melainkan kemenangan atas berhasilnya menundukkan diri sendiri.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, diantaranya :
1. Ibu Dra. Hj. Supar wati, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak J uwito, S.Sos, M.Si Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Zainal Abidin, S.Sos.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang memiliki
empati terhadap kondisi penulis.
4. Tak lupa, kepada seluruh staff dan kar yawan UPN veteran jawa timur
khususnya FISIP jurusan Ilmu Komunikasi yang turut membantu kelancaran
baik dalam hal administrasi maupun kepengurusan akademik.
5. Keluargaku di J akarta terutama mama, mbak gazy, wilda dan daffa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v


tercinta terima kasih atas doa dan dukungannya baik moral maupun materiil,
maaf yah mama aku terlambat jadi sarjana.
6. Keluarga di Surabaya kedua orang tuaku beserta adekku ocha,ellen tante
ani,dan juga ar ip trima kasih atas doa dan dukungannya.
7. Buat teman- temanku M’bulets (afni, anggerz, ntan, bubu, defi, teby, r ima,
iin, butet, r ia, lemot, nany) semuanya aja terima kasih buat support nya.
8. Buat monyetku yang di sana Dizdiez ber ser ta keluar ganya Terima kasih
untuk dukungan dan semangat yang sudah diberikan.
9. Buat temen seperjuanganku mahar dika dan juga andika ayoooh semangat,.
10. Buat temenku Nita CS , begitu juga Nico N.B terima kasih atas segala
bantuan,semangat, waktu dan segalanya tentang aku yang udah diberikan,
never forget you boy..
11. Buat anak anak UPN Ikom angkatan 2005, ayooo rek ojok kalah karo anak
2007. kita pasti bisa…….
Sungguh penulis menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan penuh keterbatasan. Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik
yang membangun nilai positif sangat dinantikan oleh penulis untuk memperbaiki
kekurangan yang ada dengan harapan bahwa skripsi ini Insya Allah akan berguna
bagi rekan-rekan di Jurusan Ilmu Komunikasi. Akhir kata penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat, bagi semua yang membutuhkan.

Surabaya, 28 maret 2011
Penulis

Elsye Wednes Sheptalina
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................

ii


ABSTRAKSI ..................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

ix

BAB I


PENDAHULUAN ........................................................................

1

1.1

Latar Belakang .....................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .............................................................

6

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................


6

1.4

Kegunaan Penelitian ............................................................

6

KAJIAN PUSTAKA .....................................................................

8

2.1

Landasan Teori .....................................................................

8

2.1.1 Pengertian Periklanan ................................................


8

BAB II

2.1.2 Definisi Iklan ........................................................... 10
2.1.3 Jenis- Jenis Iklan ...................................................... 11
2.1.4 Iklan Media Luar Ruang ........................................... 13
2.1.5 Gambaran Iklan Rokok ............................................. 16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

2.2

Pendekatan Semiotika .......................................................... 17
2.2.1 Model Charles S. Pierce ........................................... 20
2.2.2. Konsep Makna ......................................................... 21
2.2.3 Penggunaan Warna ................................................... 25


2.3
BAB III

Kerangka Berpikir................................................................. 29

METODE PENELITIAN............................................................... 31
3.1

Metodologi Penelitian .......................................................... 31

3.2

Corpus Penelitian ................................................................. 31
3.2.1 Unit Analisis ............................................................. 32

BAB IV

Ikon ........................................................... 32

3.2.1.2

Indeks ........................................................ 33

3.2.1.3

Simbol ....................................................... 33

3.3

Teknik Pengumpulan Data ................................................... 33

3.4

Teknik Analisis Data ............................................................ 34

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................
4.1

4.2

3.2.1.1

Gambaran Umum Objek Penelitian dan penyajian Data 38
4.1.1

Rokok A Mild....................................................... 38

4.1.2

Penyajian Data...................................................... 42

Analisis Iklan A Mild Versi Go A Head.......................................44
4.2.1

Ikon (icon)........................................................................45

4.2.2

Indeks (index)..................................................................51

4.2.3

Simbol (symbol)..............................................................52

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

4.3

Makna Keseluruhan Pemaknaan Iklan a Mild Versi Go A Head
Diving ( Triangel Of Meaning Pierce).......................................55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................
5.1

Kesimpulan.....................................................................58

5.2

Saran...............................................................................59

BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka........................................................................................60
Lampiran ................................................................................................61

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Elemen makna Pierce .............................................................. 20
Gambar 2.2. Model Kategori Tanda ............................................................. 20
Gambar 2.3. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian tentang Pemaknaan Iklan
Rokok A Mild versi “Go A Head Diving” di Media Luar Ruang
Tahun 2010 ............................................................................. 30
Gambar 3.1. Segitiga Makna (Triangel Meaning) ........................................ 35

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Iklan A Mild Versi “Go A Head Diving”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Devito, Joseph, 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books.
Jefkinds, Frank,. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlangga.
Shimp, Terence, 2003. Periklanan ASPEC Promosi Tambahan Komunikasi
Terpadu. Yakarta: Erlangga.
Sobur, Alex, 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Roskardaya.
Sudiana, Dendi. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung : Remadja Karya.
Suhandang, Kustadi. 2005 Periklanan : Manajemen, Kita dan Strategi. Bandung :
Penerbit Nuansa.
Widyatama, Rendra, 2005. Pengantar Periklanan Jogjakarta : Pustaka Publisher

Skr ipsi :
Eko setiadi, Pemaknaan iklan a mild versi mobil menarik kaleng di billboard
(analisis pemaknaan iklan a mild versi mobil menarik kaleng di billboard)

Website :
Media.Isnet.org/islam/paramadina/jurnal/jender1.html, Jurnal Pemikiran Paramadina.

(http://puslit.petra.ac.id/journals/desaign/).
(udaayana.blogspot.com /24 agustus 2010)
www.amild.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xiii

ABSTRAKSI
ELSYE

WEDNES SHEPTALINA (0543010224) PEMAKNAAN IKLAN

ROKOK A MILD VERSI GO A HEAD DIVING DI MEDIA LUAR RUANG
(Analisis semiotika ter hadap iklan rokok A Mild versi Go A Head Diving di
media luar r uang)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna yang
dikomunikasikan iklan A Mild pada media luar ruang.
Teori yang digunakan adalah semiotika Charles Sanders Pierce yang
mengemukakan membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi 3 kategori yaitu
: ikon, indeks, simbol adalah tanda yang hubungannya antara penanda dan
penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Kerangka berfikir yang digunakan
dalam penelitian ini berdasarkan pada Frame of Reference (berdasarkan pengetahuan)
serta Field of Experience (latar belakang pengalaman).
Metode semiotik dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu
sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan diri bila dalam penelitian ini
kenyataannya ganda, menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan
objek peneliti, leih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan pengaruh terhadap
pola- pola nilai yang dihadapi Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa gambar.
Hasil yang didapat dari interpretasi iklan A Mild adalah berupa iklan yang
persuasive karena A Mild masih dalam tahap kompetitif dengan para pesaingnya.
Maka dari itu A Mild berusaha

membentuk citra sebagai rokok yang kreatif,

semangat dan siap untuk bersaing dipasaran dengan produk- produk rokok unggulan
lainnya. Iklan A Mild juga termasuk iklan komersial yang mengharapkan keuntungan
dari konsumen.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kesimpulan yang didapat adalah iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada
khalayak luas yaitu untuk memiliki ingin lebih membangkitkan dan meningkatkan
masyarakat agar lebih maju ke depan dan percaya diri untuk menaklukkan dan
melestarikan laut yang mulai rusak karena akhir- akhir ini sering terjadi musibah.
Contohnya seperti terumbun karang yang menjadi salah satu keindahan wisata bahari
di laut, pasca musibah seperti tsunami yang akhir- akhir ini sering terjadi di Indonesia
maka itu dengan menyelam. Dengan kita membangkitkan untuk melestarikan laut
atau lingkungan yang ada di laut maka kita bias membantu membudidayakan wisata
bahari yang ada di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Saat ini iklan sudah menjadi sarana bagi kebanyakan pengusaha yang

memiliki anggaran besar untuk kegiatan promosi sebagai cara untuk
mendongkrak penjualan produknya. Iklan tersebut disampaikan melalui dua
saluran media massa, yaitu media cetak dan media elektronik. Para pemasang
iklan tentunya berlomba-lomba untuk dapat menampilkan iklan semenarik
mungkin agar selalu dapat diingat oleh konsumennya.
Organisasi profesional AMA (The american Marketing Assosiation)
menyebutkan bahwa iklan merupakan bentuk pembayaran terhadap suatu proses
penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat non
pesonal atas tanggungan sponsor tertentu. Di Indonesia, masyarakat periklanan
Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang produk atau
jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan pada sebagaian atau
seluruh masyarakat (Widyatama, 2005:16). Menurut Suhadang (2005:13)
periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor
tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media
massa atas penyiaran iklannya. Adapun iklan itu sendiri biasanya dibuat atas
pesanan si pemasang oleh sebuah agen atau biro iklan, atau bisa saja oleh Humas
lembaga pemasang iklan itu sendiri. Bisa disimpulkan bahwa periklanan adalah
kegiatan untuk mengkomunikasikan informasi tentang suatu produk atau jasa
kepada khalayak luas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Tujuan dari periklanan adalah untuk membujuk konsumen untuk
melakukan sesuatu, biasanya untuk membeli sebuah produk. Agar iklan dapat
menarik dan berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga
membuahkan hasil yang diinginkan, pengiklan harus memahami khalayak
mereka. Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berfikir konsumen, dengan
faktor-faktor yang memotivasi mereka, serta lingkungan dimana mereka hidup
(Lee&Johson, 2004:108). Jadi yang diutamakan bukan hanya bagaimana pesan
dari iklan tersebut dapat menarik minat konsumen, tapi bagaimana pesan dari
iklan tersebut dapat tepat sasaran dan meningkatkan penjualan produk.
Dalam komunikasi periklanan, yang digunakan bukan hanya bahasa
sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti ganbar, warna dan
bunyi. Sering juga kita jumpai dalam mengiklanan suatu produk, produk tersebut
tidak ditampilkan secara langsung, daya tarik iklannya ditampilkan hanya melalui
logo dari produk tersebut, warna-warna beserta kalimat pesan yang mengandung
makna konotatif.
Dalam dunia periklanan sendiri ada tiga produk yang selalu menimbulkan
kontroversi, yaitu alkohol, rokok, dan kondom. Karena itu dibutlah peraturanperaturan yang membatasi gerak periklanan ketiga produk tersebut. Hampir iklan
produk rokok dengan bahasa simboliknya mengajak audience untuk bermimpi,
melayang, dan membayangkan suatu kesenangan atau kenikmatan yang pada
akhirnya

mau

mengkonsumsi

produk

yang

ditawarkan

(http://puslit.petra.ac.id/journals/desaign/). Oleh sebab karena itu sebuah iklan
rokok hanya boleh menampilkan image atau citra dari produk tanpa ada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

perwujudan dari produk tersbut. Hal ini membuat para pembuat iklan produk
mereka kepada khalayak luas.
A Mild adalah salah satu salah satu brand rokok yang di produksi oleh PT.
HM Sampoerna. PT. HM. Sampoerna, Tbk sebagai perusahaan yang
memproduksi pertama kali di bangun oleh keluarga sampoerna secar turun
menurun. Kesuksesan diawali dari perintisan bisnis oleh Liem Seeng Tee,
dilanjutkan dengan kesuksesan Liem Swie Ling membangun pondasi bisnis yang
kokoh, lalu kemudian diteruskan hingga kini oleh putera Sampoerna dan Michael
Joseph Sampoerna, Putranya bersama produk- produk andalannya seperti Dji Sam
Soe, Sampeorna Hijau, dan Samperna A Mild, perusahaan ini sebenarnya telah
menjadi salah satu perusahaan yang paling kokoh di dunia usaha Indonesia.
Dengan demikian ketika awal maret 2005 ini diumumkan akuisisi Philip Moris
International, produsen Marlboro, atas PT. HM. Sampoerna, maka menjadi wajar
jika ada yang mempertanyakan kemampuan produk-produk Sampoerna bertahan
di jalur rokok yang memiliki brand image sebagai Indonesia.
A Mild sudah membantu dan mempopulerkan iklan berbagai kreativitas
para pemuda di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Seperti halnya iklan-iklan A
Mild terdahulu yang selalu unik dan menarik untuk disimak, iklan A Mild kali ini
juga memberikan sesuatu yang lain dari yang lain dari iklan produk sejenis.
Penggarapan atas iklan tersebut tetap dipercayakan pada agency periklanan di
jakarta, Ogilvy & ditangani oleh Bob Krabbe dari RT Film dengan menggunakan
teknologi modern dan animasi terbaru dan tim produksi Indonesia, yang
berpengalaman (http://www.prospek.biz/indexphp 05 mei 2010
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

“Sama halnya

4

dengan produk yang ditawarkan, iklan A Mild selama ini juga menjadi trend setter
dalam dunia iklan. Untuk itu, selalu mencoba memunculkan sesuatu yang
berbeda. Kami berharap iklan ini tidak saja mampu menyampaikan keunggulan
produk Sampoerna A Mild, tetapi juga menghibur dan mampu memberikan
inspirasi bagi ide- ide kreatif baru”, ujar senior Brand Manager A Mild Sendi
Sugianto. (http://www.prospek.biz/indeks.php 05 mei 2010).
Sisi menarik lain dari tampilan iklan A adalah justru produk yang
ditawarkan (yaitu rokok A Mild) disajikan dalam skala yang kecil dan nyaris tidak
menonjol. Padahal sebagai suatu produk yang dipasarkan, biasanya tampil
mencolok dan cenderung menjadi fokus dari sajian iklan namun hal ini justru
tidak dilakukan oleh iklan rokok A Mild tersebut.
Sebuah iklan A Mild ternyata tidak semata- mata mempunyai fungsi untuk
mendorong, membujuk pada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang
ditampilkan iklan rokok A Mild melainkan iklan ini menghadirkan sebuah
prospektif dari keinginan-keinginan yang terjadi di masyarakat atas sebuah
perubahan. Tampilan iklan rokok A Mild bukanlah sebuah produk yang dihasilkan
melalui suatu aturn yang kaku, iklan A Mild membawa pesan-pesan filosofis atas
realitas yang ditampilkan melalui kreativitas pembuatan iklan.
Pada aspek simbolis inilah sajian iklan harus dibaca sebagai suatu sistim
pemaknaan. Rosalind Coward dan John Ellis seperti dikutip freddy h. Istanto
dalam

(http://pulsit.petra.ac.id/journals/desaign)

mengatakan bahwa semua

praktek dapat dianggap sebagai makna, sebagai penandaan (signification) dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

sebagai pertukaran (exchange) diantara subyek- subyek dan karenanya dapat
bersandar pada linguistik sebagai model untuk mengembangkan realitasnya secara
sistematis.
Berturut-turut iklan-iklan tematik A Mild bisa di uraikan sebagai berikut:
versi How Low Can You Go, versi Bukan Basa Basi, versi Other Can Only
Follow, versi go With the Real Low, vesi Benda Bisa Bicara dan yang terbaru Go
A Head. Iklan A Mild versi Go A Head yang menampilkan gambar par a diving di
dalam dasar laut tampil dalam berbagai jenis iklan media, baik above the line
(media massa) maupun under the line (media out-door dan indoor) iklan ini
tampil melalui iklan telivisi dan media majalah. Sementara pada media under the
line iklan tampil melalui media billboard, poster dan bungkus rokoknya sendiri.
Iklan A Mild versi Go A Head gambar para diving didasar laut yang di
muat di media luar ruang billboard serentak di seluruh wilayah Indonesia Pada
Tanggal 12 Oktober 2010 sebagimana iklan A Mild versi sebelumnya, juga bisa
dimaknai sebagai pesan yang ingin disampaikan oleh A Mild, mengenai iklan
tersebut menonjolkan tentang alam terutama laut dan para diving membentuk
tulisan Go A Head. Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan
dengan keunikan iklannya. Sekilas tidak tampak tentang apa yang ingin
disampaikan oleh A Mild sebagai sang pembuat iklan, tetapi tentunya tidak ada
produsen yang membuat iklan tentang suatu produk atau kegiatan yang disponsori
oleh produsen tersebut tanpa ada pesan yang ingin disampaikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mearasa tertarik untuk
menganalisis iklan A Mild vesri Go A Head bergambar para diving didasar laut
tersebut dengan studi semiotik Charles. S. Pierce yang mengetahui membagi
tanda atas icon, index, dan symbol untuk mengetahui bagaimana pemaknaan iklan
rokok A Mild versi Go A Head di media luar ruang tersebut.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Pemaknaan Iklan Rokok
A Mild versi “Go A Head”?”.

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian oleh penulis adalah untuk mengetahui pemaknaan

iklan rokok A Mild di media luar ruang pada tanda-tanda yang ada di dalam iklan
tersebut.

1.4

Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan konstribusi terhadap kajian ilmu komunkasi
yang menggunakan pendekatan semiotik untuk menganalisa dan mengkaji
simbol-simbol yang terdapat dalam iklan tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2. Manfaat Praktis
Untuk menberikan masukan kepada para praktisi periklanan,
khususnya bagi para kreator-kerator iklan, dalam kaitanya dengan
penciptaan konsep-konsep iklan yang ditampilkan ke tengah masyarakat.
Selain itu juga memberikan wacana kepada masyarakat agar bisa
mencermati dengan baik iklan-iklan yang disajikan kepada mereka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1

Penger tian Periklanan
Periklanan adalah suatu usaha untuk mengenalkan produk atau jasa kepada

masyarakat luas yang bertujuan memasarkan dan menjual. Iklan juga memiliki
arti suatu pesan dari perusahaan yang berupa tulisan ayau gambar yang
disampaikan melalui media yang bersifat persuasif. Tidak ada perusahaan yang
mau maju dan bersaing dalam kompetisi bisnis tanpa menggunakan iklan, karena
periklanan merupakan salah satu strategi dalam pemasaran yang sangat penting
peranananya.
Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliskan, misalkan
oleh Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk
kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
membayar ruang yang dipakai untuk menyampaikan pasar, yang bersifat
membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial,
maupun pribadi yang berkepentingan. (Widyatama, 2007:15)
Menurut Alo liliweri dalam kutipan bukunya, menuliskan bahwa iklan
juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi
lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran
yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide- ide

8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

melalui saluran tertentu dalam bnetuk informasi yang persuasif. (Widyatama,
2007:15)
Iklan juga memiliki fungsi, seperti yang dikatakan oleh Alo Liliweri
(1998) yaitu :
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi Pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu
pemasarn atau menjual produk. Artinya iklan digunakan untuk mempengaruhi
khalayak untuk memberi dn memgkonsumsi produk. Hampir semua iklan
memiliki fugsi pemasaran.
2. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah sebntuk pesan dari komunikator kepada
khalayaknya. Sama halnya dengan berbicara kepada orang lain, maka iklan
juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan
komunikan.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat
membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu
melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini cenderung diartikan dalam
perspektif kepentingan komersiualisme, industrialisme, dan kapitalisme.
Artinya situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar
khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

4. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak
ekomoni agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi ini terjadi karna
melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan
melakukan konsumerisme.
5. Fungsi Sosial
Fungsi ini iklan telah mampu menghasilakn dampak sosial psikologis yang
cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, seperti
munculnya budaya konsumerisme, menciptakan status sosial baru, menciptkan
budaya pop dan sebagainya.
Periklanan juga memiliki bebrbagai jenis, jika kita bedakan secara umum
maka dibagi menjadi dua , yaitu Iklan above the line dan iklan bellow the line.
Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang di
maksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain
tidak saling kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan
media bellow adalah iklan menggunakan media khusus.
Media itu sendiri adalah suatu alat (sasaran) komunikasi yang berfungsi
sebagai perantara antara komunikator dan komunikan-nya dalam penyampaian
pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan
elektronik (telivisi, radio) yang kita spesifikasikan dengan media massa.
Karena semakin banyak media maka khalayak / komunikannya juga berperan
dalam pemilihan medianya, seperti Uses and Gratifications, dikatakan bahwa
semakin banyak media bermunculan maka khalayak semakin memilih media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar
mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa
yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah
sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan pribadi
dan kebutuhan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah khalayak yang aktif, yang
sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 2003: )
Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas
tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5
media, yaitu pers (koran, dan majalah), radio, telivisi, lembaga jasa iklan luar
ruang (outdoor) dan sinema/bioskop (Jefkins, 1997:86) dan billboard adalah
iklan outdoor.

2.1.2

J enis-J enis Iklan
Tidak ada standart baku tentang penggolongan iklan. Iklan seringkali

diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan/jenis. Penggolongan iklan bisa
dilakukan berdasarkan segmentasinya. Berikut ini akan dilakukan klasifikasi iklan
berdasarkan sasaran dan tujuan iklan yaitu:
Iklan yang ditujukan pada konsumen. Iklan ini dibuat konsumen secara
umum. Ada beberapa jenis iklan pada kategori, yaitu:
Iklan mer k, Jenis iklan yang paling dikenal konsumen adalah iklan merk. Iklan
merk ini berfokus pada membangun identitas merk dan image produk untuk
jangka waktu lama. Jenis iklan merk ini akan tampil dengan menonjolkan merk
atau logo dari produk yang ditawarkan. Iklan Lokal atau Retail : Iklan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

berfokus para pengecer yang menjual produknya di wilayah tertentu. Pada iklan
ini akan diberitahukan pada konsumen bawah produk tersebut hanya bisa dibeli
pada toko tertentu. Iklan retail ini memberikan tekanan pada harga ketersediaan,
lokasi, dan jam-jam operasi. Iklan Politik :Iklan politik biasa digunakan pada
kampanye- kampanye politik. Iklan ini cenderung berfokus pada penciptaan
image sang kandidat daripada penciptaan issu politik. Iklan Dir ektor i : Disebut
dengan iklan direktori karena konsumen diberikan kemudahan mencari produk
berdasarkan direktori tertentu. Contoh: iklan direktori adalah Yelow Pages. Iklan
Bisnis : Iklan ini ditujukan untuk para pengecer, pedagang grosir, distributor, dan
para profesional seperti pengacara dan dokter untuk mendukung kelancaraan
bisnisnya. Iklan ini tidak dibuat untuk konsumen secara umum. Oleh karena itu
para pengiklan biasanya menepatkan iklan bisnis ini pada media tertentu yang
segmentasinya tertentu pula, seperti jurnal- jurnal profesional atau publikasi
tertentu. Iklan Institusi : Iklan insitisusi ini disebut juga sebagai iklan korporat.
Pesan pada iklan ini berfokus pada pembentukan identitas corporate (perusahaan).
Iklan ini digunakan untuk membentuk kepercayaan publik terhadap (nama)
perusahaanya (suhandang, 2005:49). Iklan Layanan Masyarakat : Iklan ini
dirancang untuk keepentingan masyarakat. Iklan seperti ini biasanya bebas biaya
dengan ruang dan waktu yang dihibahkan oleh pihak media massa. Iklan
inter aktif: Iklan ini melayani konsumen yang mengakses internet. Para pengiklan
biasa menggunakan halaman Web, Iklan banner, dan e-mail untuk menyampaian
pesannya. Dalam hal ini konsumen langsung dapat memberikan responnya atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

mengabaikannya. Saat ini sudah banyak perusahaan maupun individu yang
menggunakan iklan interaktif ini.
Iklan yang ditujukan untuk kalangan bisnis atau profesional Pada iklan
kategori ini memang tidak dibuat untuk segmentasi secara umum tetapi ditujukan
untuk kalangan tertentu sehingga media yang digunakan pun memiliki segmentasi
yang tertentu pula. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Iklan Bisnis : Iklan
ini ditujukan untuk para pengecer, pedagang grosir, distributor, dan para
profesional seperti pengacara dan dokter untuk mendukung kelancaraan bisnisnya.
Iklan ini tidak dibuat untuk konsumen secara umum. Oleh karena itu para
pengiklan biasanya menempatkan iklan bisnis ini pada media tertentu yang
segmentasinya tertentu pula, seperti jurnal- jurnal profesional atau publikasi
tertentu.

2.1.3

Iklan Media Luar Ruang
Iklan media luar ruang (outdoor) merupakan salah satu dari iklan lini atas

(above the line) dan pada umumnya terdiri dari iklan sponsorship (iklan
konsumen), iklan layanan masyarakat, iklan sport, promo ad dan iklan politik.
Iklan konsumen adalah iklan mempromosikan produk atau jasa yang sifatnya
komersial, dengan harapan konsumen akan mengkonsumsi produk yang
diiklankan tersebut. Burhan Bungin mendefinisikan iklan konsumen sebagai
berikut : iklan konsumen adalah iklan yang digunakan untuk menawarkan barang
dan jasa ke konsumen secara luas dengan menggunakan jasa media massa
(Burhan Bungin, 2001:127).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Berdasarkan uraian di atas iklan A Mild Versi Go A Head Diving dapat di
kategorikan iklan konsumen. Iklan media luar ruang (outdoor) adalah bentuk
iklan yang paling tua. Bukti-bukti penggunaannya, yang pertama telah ditemukan
pada reruntuhan, peninggalan Yunani dan Romawi. Media ini mempunyai
kualitas khusus yang berbeda dengan media iklan lainnya. Namun, sama halnya
dengan semua media iklan yang lain, kedudukan dan fungsi iklan luar ruang telah
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, khususnya berkaitan dengan
pemakainya. Fungsi utama sarana ini, sekarang adalah sebagai iklan untuk
mengingatkan.
Iklan outdoor dapat bertahan pada posisinya selama berminggu-minggu,
berbulan-bulan atau malahan tahunan. Kebanyakan billboard atau papan reklame
yang bercap atau yang dihiasi lampu kelap-kelip sengaja dimaksudkan sebagai
perlengkapan iklan yang permanen. Jangka waktunya yang panjang, dalam
posisinya yang mencolok memberi nilai plus pengulangan iklan dan memastikan
ingatan penontonnya. Secara umum, karakteristik media luar dapat dirangkum
sebagai berikut
a. Ukuran dan Dominasi, Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar,
maka poster mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
b. warna, Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambargambar dan yang realistis, sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat
produk yang diwakilinya.
c. Pesan-pesan singkat. Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orangorang yang sedang bergerak dan poster mungkin saja dilihat dari kejauhan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

maka kalimat atau pesan-pesan tertulis biasanya terbatas pada slogan singkat
atau sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar
dan mencolok.
d. Zoning, Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah
atau kota tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat
dirancang secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster.
Pemasangan poster dalam jumlah minimum bisa diatur di setiap kota untuk
menjamin kesempatan penyimakan yang maksimum dari pemirsa penempatan
poster secara strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang
ekonomis.
e. Efek mencolok
Karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya dalam
menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, ukuran dan
pengulangan. (Frank Jefkins, 2001:127) Kelebihan media luar ruang adalah :
a) Iklan billboard dapat bertahan dalam beberapa periode.
b) Harga pembuatan yang tidak terlalu mahal dibandingkan media televisi.
Namun di dalam media luar ruang ini juga terdapat beberapa kelemahan
seperti :
a. ketidakmampuannya memuat banyak pesan sekaligus.
b. Rentan terhadap vandalisme atau cuaca.
c. Kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan
d. Poster karena mereka melihat poster tersebut secara sambil lalu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

e. Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan
poster cukup lama (Ibid, 2001:130).
Billboard sebagai salah satu media iklan cetak yang sampai saat ini masih
merupakan media yang sangat potensial untuk kegiatan komunikasi, merupakan
organisasi media dalam distribusi pesan-pesan yang sanggup mempengaruhi dan
menggambarkan budaya masyarakat. Mereka menyediakan informasi secara
serempak pada saat yang relatif bersamaan kepada sejumlah besar dan luas
khalayak.(Dendi Sudiana, 1986:8).

2.1.4

Iklan A Mild ver si Go A Head Diving di Media Luar Ruang
Iklan A Mild Versi Go A Head Diving di media luar ruang sangat menarik

perhatian. Dengan menampilkan gambar beberapa para diver yang berada di laut
membentuk tulisan GO A Head yang mengibarkan bendera.
Awal bulan A Mild berkesempatan mengunjungi Banda Aceh. Berbeda
dengan kota-kota besar lain seperti Jakarta, Medan atau Bandung yang
menawarkan kehidupan khas metropolis, suasana menjelang malam di kota itu
terasa mengasyikkan. Natural tanpa polesan kosmetik. Jauh dari kesan hingar
bingar.
Deretan kedai kopi yang bertebaran di seeantero kota, mengundang selera
untuk menikmati segelas minuman penghangat yang oleh masyarakat Aceh,
populer dengan sebutan kopi Sareng. Suasana bertambah mengasyikkan, karena
lewat laptop atau smart phone, selancar ke dunia maya bukan lagi hambatan.
Karena rata-rata kedai-kedai tersebut sudah dilengkapi dengan perangkat WiFi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

atau sinyal 3G milik operator selular. Memang pasca tsunami, Aceh kini semakin
bergerak menuju pemulihan. Meski belum sepenuhnya lepas dari trauma konflik
sekaligus bencana, setidaknya kondisi keamanan yang semakin kondusif,
membuat masyarakat Aceh optimis akan masa depan bumi serambi Mekkah itu.
Dan seperti kota-kota lainnya, ritel dan jasa perdagangan, adalah dua bidang yang
paling mencolok dalam menghela lokomotif ekonomi.
Tanda-tanda geliat ekonomi ini, bisa dilihat dari semakin bertebarannya
billboard dari yang berukuran sedang hingga raksasa. Meski jauh dari kesan
estetis, papan iklan modern itu, suka tidak suka kini menjadi penghias sekaligus
penanda kota. Apalagi letaknya, umumnya berada di tempat-tempat strategis.
bahkan di jalan-jalan protokol sekalipun kokoh berdiri.
Seperti halnya kota lain, rokok adalah brand yang paling dominan. Merekmerk papan atas seperti A Mild, Gudang Garam, Jarum Super atau Dji Sam Soe,
saling berlomba memanfaatkan setiap jengkal wilayah yang dianggap paling
potensial diakses warga. Begitu pun merek-merek gurem, seperti Nu Mild, yang
mencoba peruntungan mengambil market share di kota-kota sedang, seperti Banda
Aceh.
Salah satu billboard yang cukup menyita perhatian saya adalah A Mild.
Dari sisi tag line, yakni “Go A Head”, sebenarnya tak ada yang berbeda dari
billboard yang terletak di jantung kota, dekat kawasan Masjid Baiturahman.
Namun yang menarik, gambar yang ditampilkan berbeda dengan billboard A
Mild pada umumnya. Sebanyak 36 penyelam membentuk posisi membentuk huruf
kalimat “Go Head”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Apakah tag line itu punya dampak terhadap spirit baru masyarakat Aceh.
Entahlah. Yang pasti, lewat positioning baru itu, A Mild terus menancapkan
pengaruh di benak konsumen. Positifnya, lewat kampanye Go A Head, brand yang
sudah berusia lebih dari dua dekade itu, ingin agar masyarakat terus meningkatkan
motivasi dan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri, tantangan seberat apa
pun dapat ditaklukkan. (diakses oleh udaayana.blogspot.com /24 Agustus 2010)

2.1.5

Definisi diving
Diver sendiri adalah berasal dari bahasa inggris yang mempunyai arti

penyelam. Selam adalah kegiatan yang di lakukan dalam permukaan laut,
sedangkan penyelam adalah orang yang melakukan kegiatan tersebut. Menyelam
adalah kegiatan yang di lakukan di bawah permukaan air dengan atau tanpa
menggunakan peralatan untuk mencapai satu tujuan.
Perlengkapan yang di gunakan dalam menyelam (diving) sendiri adalah
pertama, masker selam. Masker selam adalah Masker selam adalah jendela kedap
air yang melindungi sebagian wajah, terutama mata dan hidung dari air. Bagian
lensa dibuat dari kaca pengaman sementara kantong hidung serta kerangka masker
dibuat dari silikone atau karet. Di bagian sisi masker terdapat tempat untuk
memasang snorkel. Sewaktu mengenakan masker, penyelam bernafas dengan
mulut. Masker dapat menjadi berembun atau kemasukan air bila penyelam
memaksa untuk bernafas melalui hidung. Rambut penyelam juga tidak boleh
terjepit di antara masker dan wajah supaya masker tidak kemasukan air.
Kedua di bagian hidung adalah Snorkel-Snorkel terdiri dari dua bagian:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

selang udara dan pelindung mulut. Selang dibuat dari plastik atau karet keras,
dengan ukuran diameter sekitar 2 cm dan panjang sekitar 30 cm. Selang yang
terlalu panjang membuat bernafas menjadi sulit, dan memperbesar kemungkinan
penyelam menghisap kembali karbon dioksida yang tertahan di dalam selang.
Pelindung mulut dibuat dari silikone atau karet, dan terdiri dari penutup berbentuk
lengkung, dan bagian untuk digigit. Ukuran pelindung mulut juga harus sesuai
dengan ukuran mulut. Ketika menyelam di bawah air, udara di dalam snorkel
keluar, dan air masuk ke dalam snorkel. Ketika sampai di permukaan, air dalam
snorkel dikuras dengan cara menghembuskan udara keras-keras dari dalam mulut.
Ketiga di bagian kaki adalah Kaki katak adalah sepatu karet dengan sirip
yang melebar di bagian ujung kaki. Snorkeling bisa saja dilakukan tanpa kaki
katak, tapi alat ini bisa menambah daya dorong kaki manusia ketika berenang.
Kaki katak terdiri dari dua jenis: tumit terbuka (open heel) dan kaki tertutup (full
foot atau pocket foot). Jenis kaki katak kaki tertutup tersedia dalam berbagai
ukuran seperti halnya ukuran sepatu. Dibandingkan kaki katak tumit terbuka, jenis
kaki katak tertutup memiliki ujung sirip yang lebih pendek. Ketika memakai kaki
katak tumit terbuka, penyelam mengenakan sepatu bot dari bahan neoprena.
Sepatu bot berfungsi sebagai pelindung kaki dari dari luka, dinginnya air, atau
pencegah lecet. Kaki katak tumit terbuka hanya dibuat dalam beberapa ukuran:
kecil, sedang, besar, dan ekstra besar. Ukuran kaki katak disesuaikan dengan kaki
pemakainya dengan mengencangkan sabuk di bagian tumit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.1.6

Definisi laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang

menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah
merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya
mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan
bermuara ke laut.Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas dan
kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah
dengan negara tetangga. Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala
kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas
laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona
ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar
100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat
itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang
menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti
sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya
asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga
bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu
dekat dengan Bumi.
Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu
versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin
akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar
Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai
terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan
tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah
lautan.
Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika
Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya
fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur
mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat
awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut.
Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau
makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Laut)

2.1.7

Definisi Terumbu Kar ang
Terumbu karang adalah Terumbu karang adalah sekumpulan hewan

karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut
zooxanhellae. Hewan karang bentuknya aneh, menyerupai batu dan mempunyai
warna dan bentuk beraneka rupa. Hewan ini disebut polip, merupakan hewan
pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Polip-polip ini
selama ribuan tahun membentuk terumbu karang. Zooxanthellae adalah suatu
jenis algae yang bersimbiosis dalam jaringan karang. Zooxanthellae ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan
hewan karang.
Dalam ekosistem terumbu karang ada karang yang keras dan lunak.
Karang batu adalah karang yang keras disebabkan oleh adanya zat kapur yang
dihasilkan oleh binatang karang. Melalui proses yang sangat lama, binatang
karang yang kecil (polyp) membentuk kolobi karang yang kental, yang
sebenarnya terdiri atas ribuan individu polyp. Karang batu ini menjadi pembentuk
utama ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh,
karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap
perubahan lingkungan. Kerusakan terumbu karang banyak disebabkan oleh
beberapa hal yaitu, keserakahan manusia, ketidak pedulian atau ketidak tahuan
dan penegak hokum yang lemah.
Peran dan manfaat terumbu karang adalah sebagai tempat hidupnya ikanikan yang banyak di butuhkan manusia untuk pangan seperti ikan kerapu, ikan
baronang dll. Selain itu terumbu karang juga sebagai pelindung pantai atau laut
yang di sebabkan oleh gelombang atau ombak laut sehingga manusia bisa hidup di
daerah pemukiman pantai atau laut. Yang paling utama manfaatnya adalah
sebagai tempat wisata, Karena keindahan bentuk dan warnanya banyak orang
yang berwisata bahari.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2

Pendekatan Semiotika
Komuni

Dokumen yang terkait

MAKNA KRITIK SOSIAL IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Pada Iklan Rokok A Mild Versi “Harusnya Gampang Dibikin Susah”)

1 25 2

SEMANGAT KEBERANIAN DALAM IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik Iklan Rokok A Mild Go A Head versi Kobaran Api pada Media Billboard)

4 12 46

REPRESENTASI PERAN SOSIAL Vs KEINGINAN INDIVIDU(Analisis Wacana Pada Iklan Rokok Sampoerna A Mild GO A HEAD Versi Bayangan di Televisi)

0 5 3

PENDAHULUAN Representasi Anak Muda Dalam Iklan Rokok ( Studi Analisis Semiotik Pada Iklan Luar Ruang (outdoor) Sampoerna A-Mild versi “Go Ahead” ).

0 3 45

REPRESENTASI ANAK MUDA DALAM IKLAN ROKOK (Analisis Semiotik Pada Iklan Luar Ruang Sampoerna A-Mild versi “Go Ahead”) Representasi Anak Muda Dalam Iklan Rokok ( Studi Analisis Semiotik Pada Iklan Luar Ruang (outdoor) Sampoerna A-Mild versi “Go Ahead” ).

0 2 19

IKON DAN SIMBOL SERTA MAKNANYA PADA IKLAN ROKOK A MILD VERSI GO AHEAD.

0 0 1

REPRESENTASI KREATIVITAS DALAM IKLAN ROKOK A MILD VERSI “GELAR” DI TELEVISI (Studi Semiotik Representasi Kreativitas Dalam Iklan Rokok A Mild Versi “Gelar” di Televisi).

0 1 125

“REPRESENTASI AMBISI DALAM IKLAN A MILD” (Studi Semiotik Tentang Representasi Ambisi Pada Iklan A Mild Versi “Go A Head Cari Muka” di media billboard).

2 8 92

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK A MILD VERSI “GO A HEAD DIVING” (Analisis Semiotika Terhadap Iklan A MILD versi “Go A Head Diving” di Media luar Ruang)

0 0 22

Makna laki-laki dalam iklan A Mild Go A Head versi “Manimal” - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 20