PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I Dalam Pembinaan Masyarakat Di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas Tahun 2014.
PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,
KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah
SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Oleh :
YANTI
NIM. G000110001
NIRM: 11/X/02.2.1/0880
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKARTA
2015
PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,
KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014
Yanti
G 000 110 001
Fakultas Agama Islam
ABSTRAK
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai
suatu gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar benarnya. Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam rangka
menjalankan roda dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara vertikal terdiri atas
Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah hingga ke Pusat.
Ranting Ngembatpadas I telah menunjukkan kiprahnya dalam bidang
pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya anggota,
kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah serta memiliki beberapa amal
usaha Muhammadiyah dibawah pimpinan Ranting Ngembat Padas I. Berdasarkan
latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran
pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat
di Desa Dempul tahun 2014 beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research).
penelitian ini menggunakan jenis pendekatan yang bersifat kualitatif. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode wawancara,
dokmentasi dan observasi. Sedangkan analisis data menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif yang kemudian disimpulkan dengan metode induktif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I memiliki lima peran penting
dalam upaya pembinaan masyarakat Desa Dempul. Upaya-upaya tersebut
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pembinaan masyarakat. Adapun kegiatan
pembinaan masyrakat yang diselenggarakan PRM Ngembatpadas I di Desa
Dempul dapat digolongkan menjadi empat bidang. Yaitu pembinaan masyarakat
di bidang agama, pendidikan, sosial. Adapun faktor pendukungnya antara lain:
fasilitas yang memadai, antusiasme peserta baik warga masyarakat umum maupun
warga Muhammadiyah, sedangkan faktor penghambatnya adalah banyaknya
warga masyarakat yang hanya ikut-ikutan dalam menjalankan agama, kesibukan
pribadi serta faktor usia.
Kata
kunci:
Masyarakat
Peran
Pimpinan,
Ranting
Muhammadiyah,
Pembinaan
Ngembatpadas
PENDAHULUAN
I
dalam
pembinaan
masyarakat di Desa Dempul beserta factor
LATAR BELAKANG
pendukung dan penghambatnya
Muhammadiyah
adalah
gerakan
Tujuan Penelitian
Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, berakidah Islam dan bersumber
Adapun tujuan penelitian ini yaitu
dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai suatu
mengetahui peran PRM Ngembatpadas I
gerakan dakwah Islam Muhammadiyah
dalam pembinaan masyarakat beserta factor
memiliki tujuan untuk menegakkan dan
pendukung dan penghambatnya.
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
Manfaat Penelitian
terwujud masyarakat Islam yang sebenar
Manfaat yang dapat diambil dari
benarnya. Muhammadiyah memiliki struktur
penelitian ini adalah sebagai berikut:
organisasi dalam rangka menjalankan roda
dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara
vertikal
terdiri
atas
Ranting,
1. Manfaat Teoritis
Cabang,
Bagi peneliti, dapat menambah
Daerah, Wilayah hingga ke Pusat.
Ranting
Ngembatpadas
wawasan penulis tentang peran PRM
I
Ngembatpadas
telah
I
dalam
pembinaan
bidang
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti
Ngembatpadas. Bagi pembaca, dapat
dengan banyaknya anggota, kepercayaan
menambah wawasan pembaca tentang
masyarakat terhadap Muhammadiyah serta
peran pimpinan Ranting Muhammadiyah
memiliki
usaha
Ngembat Padas I dalam pembinaan
Muhammadiyah dibawah pimpinan Ranting
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
Ngembat Padas I.
Ngembatpadas.
menunjukkan
kiprahnya
beberapa
dalam
amal
2. Manfaat Praktis
Rumusan Masalah
Hasil
penelitian
ini
dapat
Berdasarkan latar belakang yang
dijadikan ganbaran untuk melakukan
penulis utarakan diatas maka yang menjadi
kebijakan-kebijakan yang menyangkut
rumusan masalah pada penelitian kali ini
dengan organisasi maupun pembinaan
adalah. Peran apa saja yang dilakukan
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
pimpinan
Ngembatpadas.
Ranting
Muhammadiyah
1
Tinjauan Pustaka
ranting
muhammadiyah
dalam
Penelitian yang terkait dengan masalah yang
pendidikan islam (studi kasus di ranting
penulis angkat antara lain:
muhammadiyah ngestiraharjo selatan
dalam
bantul tahun 2011). Dari hasil penelitian
sekripsinya yang berjudul peran pondok
tersebut peran Ranting dalam pendidikan
pesantren modern imam syuhodo dalam
islam
pembinaan
kegiatan
1. Lila
Fauziah
(UMS
2010)
masyarakat
desa
wonorejokecamatan
polokarto
diwujudkan dengan kegiatanpendidikan
digolongkan
islam
yang
tiga
yaitu
menjadi
kabupaten sukoharjotahun 2010 ponpes
pendidikan
imam modern syuhodo memiliki peran
informal. Bentuk pendidikan formal
penting dalam membina masyrakat Desa
dengan mendirikan TK ABA. Untuk
Wonorejo
bidang
kegiatan nonformal dilaksanakan dengan
agama dengan menumbuh kembangkan
bentuk pengajian yang bekerja sama
kesadaran masyarakat Desa Wonorejo
dengan
untuk selalu mendalami ilmu agama
bentuk
sebagai bekal hidup di dunia dan di
pembinaan secara langsung terhadap
akhirat.
pengurus “Aisyiah”.
khususnya
dalam
2. Ari Nur Azizah (FAI 2013) dalam
formal,
takmir
Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam
Muhammadiyah
Meningkatkan Pendidikan Masyarakat
a. Pengertian
2010-2015
penting
dalam
Sedangkan
informal
Pimpinan
berupa
Ranting
Pimpinan
Ranting
Muhammadiyah
Cabang
Dalam kamus besar bahasa
Muhammadiyah tulung memiliki peran
yang
dan
Tinjauan Teoritik
Peran
Tahun
masjid.
pendidikan
sekripsinya yang berjudul Peran Cabang
Tulung
nonformal
Indonesia
pendidikan
dijelaskan
bahwa
Peran
Tulung.
adalah “pemain sandiwara, tukang lawak
Adapun kegiatan pendidikannya dapat
pada permainan makyong, perangkat
dibagi
masyarakat
di
menjadi
pendidikan
Kecamatan
tiga
formal,
kategori
yaitu
tingkah laku yang diharapkan dimiliki
nonformal
dan
oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat1. Menurut Groos, Mason
informal.
3. Joko Nugroho (UMS 2010) dalam
sekripsinya
yang
berjudul
peranan
1
Departemen pendidikan nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
2
dan McEachern dalam Paulus Wirutomo
posisi tertentu dalam organisasi atau
mendevinisikan
sebagai
masyarakat untuk memenuhi harapan
yang
organisasi maupun masyarakat tersebut
yang
dengan mempengaruhi pola pikir setiap
seperangkat
dikenakan
peran
harapan-harapan
pada
individu
menempati kedudukan sosial tertentu2.
Pimpinan
menurut
anggota
Muh.
Muhammadiyah
memberi
petunjuk
dengan
agar
mau
Djazman adalah orang yang mempunyai
melaksanakan semua instruksi atau tugas
ciri–ciri kharismatik sekaligus legal-
dengan baik.
rasional, karena penampilannya didasari
b. Peran-peran
oleh pemilihan dengan berpedoman pada
AD/ART
Untuk
Ranting
Muhammadiyah
Ranting
Muhammadiyah
tertib hukum organisasi.3
Sedangkan
Pimpinan
memenuhi
harapan-
dalam
harapan dari organisasi dan masyarakat
adalah
Pimpinan Ranting hendaknya
dapat
kesatuan anggota di suatu tempat atau
menjalankan
kawasan yang terdiri atas ekurang-
pimpinan Ranting di akar rumput adalah
kurangnya 15 orang yang berfungsi
memimpin
melakukan
persyarikatan untuk menyelenggarakan
pembinaan
dan
pemberdayaan anggota. 4
Dari
fungsinya.
anggota
dalam
Fungsi
struktur
usaha-usaha, dan membina jamaah.5
uraian
dapat
Untuk dapat melaksanakan fungsinya
disimpulkan bahwa pengertian Peran
tersebut pemimpin perlu menjalankan
Pimpinan
beberapa
Ranting
diatas
Muhammadiyah
peran diantaranya
sebagai
adalah langkah, yang dilakukan oleh
petunjuk jalan (show a direction),
seseorang
Muhammadiyah
Pimpinan
Ranting
pengambil keputusn, penyelaras, sebagai
ketika
menduduki
Motivator dan Inspirator serta sebagai
Controller dan Evaluator.
Pembinaan Masyarakat
Keempat. (Jakarta: PT gramedia pustaka utama,
2008), hlm. 1051
2
Paulus Wirutomo, Pokok-Pokok Pikiran
Dalam Sosiolog David Berry ( Jakarta: Pt raja
grafindo persada2003), hlm. 106
3
Imron Nasri,dkk , Meremajakan Pimpinan
Muhammadiyah.
(Yogyakarta
:
Suara
Muhammadiyah dan LPCR ,2010), hlm. 51.
4
LPID, studi kemuhammadiyahan kajian
historis, ideologis dan organisatoris. (lpid: UMS,
2011). Hlm. 264
a. Pengertian Pembinaan Masyarakat
5
Tim LPCR Muhammadiyah, pedoman
pendirian
dan
pengembangan
Ranting
Muhammadiyah.
(Yogyakarta:
LPCR
PP
Muhammadiyah. 2012), Hlm. 3
3
Dalam
kamus
besar
bahasa
kontinu
sehingga
Indonesia pembinaan berasal dari kata
kehidupan bersama.9
“bina” yang mendapat awalan “pe” dan
Dari
kedua
melahirkan
definisi
pola
tersebut
akhitan “an”yang berarti proses atau
dapat disimpulkan bahwa pembinaan
usaha, tindakan dan kegiatan yang
masyarakat
dilakukan secara efektif dan efisien guna
tindakan, dan kegiatan yang dilakukan
memperoleh hasil yang lebih baik6.
oleh seorang, sekelompok orang
Menurut
Muhammad
adalah
suatu
usaha,
atau
Azmi,
organisasi kepada sejumlah orang yang
pembinaan adalah proses perbuatan,
tinggal di lingkungan sekitarnya, secara
tindakan, penanaman nilai-nilai dan
maksimal untuk memperoleh hasil yang
perilaku budi pekerti, perangai, tingkah
lebih baik sesuai dengan apa yang
laku yang baik terhadap Allah SWT, diri
diharapkan.
sendiri, orang lain dan alam sekitar yang
meliputi beberapa bidang diantaranya
dilakukan secara efektif dan efisien guna
bidang agama, sosial.
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia
maupun di akhirat.
Untuk
Masyarakat dalam kamus besar
Indonesia
adalah
masyarakat
a. Bidang-Bidang Pembinaan Masyarakat
7
bahasa
Pembinaan
mewujudkan
suatu
masyarakat yang sentosa dan bahagia,
sejumlah
disertai dengan nikmat dan karunia
manusia dalam arti yang seluas-luasnya
Allah yang melimpah sesuai pedoman
dan terikat oleh suatu kebudayaan yang
hidup warga
8
mereka anggap sama. Adapun menurut
pembinaan
Soetomo
mencangkup
masyarakat
adalah
suatu
Muhammadiyah maka
masyarakat
beberapa
semestinya
bidang
kehidupan yang terdiri dari individu-
diantaranya bidang agama, pendidikan,
individu yang melakukan interaksi yang
sosial dan ekonomi.
1) Bidang Agama
Metode pembiaan masyarakat
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat (Jakarta.: Pt Gramedia Pustaka Utama.
2008), hlm. 152
7
Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak
Anak Usia Pra Sekolah (Jogyakarta.: CV. Venus
Corporation. 2006), hlm. 54
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama. 2005), hlm. 721
di bidang agama dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu: Melalui
9
Soetomo,
Keswadayaan
Masyarakat
Manifestasi
Kapasitas
Masyarakat
Untuk
Berkembang Secara Mandiri (Yogyakarta: Ustaka
Pelajar. 2012), hlm. 21
4
propaganda,10 Melalui indoktrinasi,11
media masyarakat dalam menjalin
dan Melalui jalur pendidikan.12
kerja sama serta sebagai sarana
2) Bidang Pendidikan
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
Pembinaan
bidang
pendidikan
masyarakat
sosial
merupakan
tersebut.13
bagian dari tiga bentuk pendekatan
Pembinaan
budaya
masyarakat
4) Bidang Ekonomi
dalam pembinaan masyarakat bidang
agama.
dan
Pembinaan
masyarakat
masyarakat
di
bidang ekonomi adalah suatu usaha
bidang pendidikan menitikberatkan
untuk
pada pembangkitan cipta, rasa dan
masyarakat yang mandiri dan dapat
karsa. Pembinaan masyarakat bidang
mencukupi
pendidikan meliputi tiga
hidupnya
bentuk
menjadikan
sebuah
segala
kebutuhan
sendiri.
Pembinaan
yakni pendidikan formal, non formal
masyarakat di bidang ekonomi dapat
dan informal.
dilaksanakan
3) Bidang Sosial
program
pemberdayaan masyarakat. Program
Pembinaan
dibidang
dengan
pemberdayaan masyarakat ini dapat
merupaka
suatu
dilakukan
oleh
pemberian pinjaman modal usaha,
pemerintah maupun individu yang
pelatihan pembuatan produk serta
ada
cara pemasarannya.14
usaha
sosial
masyarakat
yang
dalam
masyarakat,
berupa
Untuk
menciptakan suatu tatanan sosial
b. Pembinaan
yang baik sebagai identitas terhadap
pelatihan
kewirausahaan,
Masyarakat
Menurut
Muhammadiyah
masyarakat itu sendiri.
Jelas
tercantum
dalam
muqadimah
anggaran
dasar
bidang sosial dapat dilaksanakan
Muhammadiyah
bawasannya
hidup
dengan
semangat
bermasyarakat merupakan sunnah Allah
gotong-royong di antara warganya.
terhadap kehidupan manusia di dunia.
Pembinaan
masyarakat
menegakkan
di
Semangat gotong-royong merupakan
13
Soetomo,
Keswadayaan
Masyarakat
Manifestasi
Kapasitas
Masyarakat
Untuk
Berkembang Secara Mandiri (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2012), hlm. 140-142
14
Wawancara dengan pimpinan cabang
muhammadiyah gemolong, minggu 7 desember
2014
10
Hasibullah, Kapta Selekta Pendidikan
Islam (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada. 1999), hlm.
100
11
Ibid. hlm. 100
12
Ibid. hlm. 101
5
Untuk
menjalankan
sunnah
b. Factor-Faktor Pembinaan Masyarakat
Allah
terciptanya
Agar dapat melaksanakan usaha-usaha
masyarakat yang sejahtera, aman, damai,
pembinaan masyarakat dengan baik
makmur, dan bahagia hidup dunia
terdapat beberapa faktor diantaranya:
akhirat, kita harus menjunjung tinggi
faktor
nilai-nilai
kejujuran,
lingkungan,
persaudaraan, gotong-royong dan saling
masyarakat.
tolong-menolong
1. Faktor pimpinan
tersebut
pada
serta
keadilan,
hukum
benarnya.
demi
dengan
Allah
berpegang
yang
dan
masyarakat,
sarana
pembinaan
Menurut
sebenar-
15
Kaswan
disebutkan bahwa pimpinan adalah
orang yang mampu mengekspresikan
Dalam pedoman hidup islami
warga
pimpinan,
Muhammadiyah
diri
dijelaskan
seutuhnya.
Yang
dimaksut
diri
seutuhnya
bahwa, masyarakat yang baik dapat
mengekspresikan
dilihat
disini adalah mereka mengetahui
dari
keluarganya.
Keluarga
merupakan tiang utama umat dan
siapa
bangsa
kelemahan, dan tanggungjawabnya
sebagai
tempat
penanaman
kekuatan,
2. Faktor masyarakat
yang paling menentukan, untuk itu
Masyarakat dalam kamus
sebagai warga Muhammadiyah wajib
keluarga
apa
.17
nilai-nilai pertama dalam kehidupan
mewujudkan
mereka,
sakinah,
besar
bahasa
Indonesia
adalah
mawaddah warrahmah. Yang dalam
sejumlah manusia dalam arti yang
Muhammadiyah
dikenal
dengan
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
sebutan
sakinah.
Dengan
kebudayaan yang mereka anggap
senantiasa menjalankan fungsi keluarga
sama.18 Adapun menurut Soetomo
untuk
nilai-nilai
masyarakat adalah suatu kehidupan
agama serta menjadi suri tauladan
yang terdiri dari individu-individu
keluarga
mensosialisasikan
dilingkungan keluarganya.
16
yang
melakukan
interaksi
yang
(Jogjakarta: Suara Muhammadiyah. 2012), hlm. 6769
17
Kaswan, Leadership dan team working
(bandung: CV. Alfabeta. 2013), Hal. 17
18
Departemen pendidikan nasional, Kamus
besar bahasa Indonesia pusat bahasa. (Jakarta: Pt
gramedia pustaka utama. 2005). Hal. 721
15
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah,
Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah
(Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah. 2011), hlm 6
16
Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
6
kontinu sehingga melahirkan pola
ditengah-tengah kehidupan masyarakat.22
kehidupan bersama.19
pendekatan yang bersifat kualitatif, yaitu
“penelitian
3. Faktor lingkungan
mendeskripsikan
Lingkungan dapat dikatakan
ditujukan
dan
untuk
menganalisis
sebagai segala sesuatu yang ada
fenomena, peristiwa, sikap, aktifitas sosial,
disekitar
persepsi, kepercayaan orang secara individu
masyarakat.
“ada
tiga
kelompok.23
macam lingkungan menurut tempat
maupun
berlangsungnya
digunakan adalah induktif.
pembinaan
yaitu
lingkungan keluarga, sekolah dan
Sarana pembinaan adalah
sesuatu
yang
Metode Wawancara
dapat
Metode wawancara adalah Metode
dipergunakan dalam usahanya untuk
mencapai
tujuan
wawancara adalah metode pengumpulan
pembinaan
masyarakat”.21
data melalui sebuah dialog yang dilakukan
oleh
METODE PENELITIAN
pewaancara
Jika ditinjau dari tempat penelitian
penelitian
ini
lapangan
termasuk
(field
untuk
informasi dari terwawancara.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
penelitian
yang
Metode yang digunakan diantaranya:
4. Faktor sarana/ alat pembinaan
“segala
Analisis
Metode Pengumpulan Data
masyarakat”.20
maka
yang
memperoleh
24
Metode wawancara dalam penelitian
dalam
ini
research).
dilakukan
kepada
ketua
pimpinan
Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I
Penelitian ini dilaksanakan pada kehidupan
beserta
sebenarnya, metode penelitian lapangan ini
jajarannya
untuk
memperoleh
informasi dan data tentang profil pimpinan
pada hakikatnya merupakan metode untuk
serta
menemukan secara spesifik dan realis
kegiatan
pimpinan
Ranting
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
tentang apa yang terjadi pada suatu saat
22
Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal.(Jakarta: Pt Bimi Aksara.
2009), hal: 28
23
Nana Syaidih Sukmadinata,
Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya. 2009), hal:60
24
Maeleong Lexi J, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. 2001),
hal: 13
19
Soetomo,
Keswadayaan
masyarakat
manifestasi kapasitas masyarakat untuk berkembang
secara mandiri. (Yogyakarta: Pustaka pelajar. 2012),
hal: 21
20
B. suryosubroto, beberapa aspek dasardasar kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta.
2010). hlm. 24
21
Ibid. hlm. 21
7
Metode observasi dalam penelitian
pembinaan masyarakat, serta faktor-faktor
ini dipakai untuk mengamati dan mengambil
pendudukung dan penghambatnya.
data
Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi
ditunjukkan
dari
proses
kegiatan
masyarakat
yang
pimpinan
Ranting
pembinaan
dilaksanakan
oleh
Muhammadiyah
untuk memperoeh data langsung dari tempat
Ngembatpadas I. Meliputi letak geografis,
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
strategi apa saja yang digunakan serta sarana
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-
dan prasarana pembinaan masyarakat di
foto, film documenter, data yang relevan
Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas
25
penelitian.
Dokumentasi dalam penelitian
tahun 2014
ini dapat berupa foto-foto kegiatan, buku-
Metode Analisis Data
buku pribadi, buku presensi rapat atau
Tehnik
yang
digunakan
dalam
notula dan lain-lain. Dokumentasi yang
menganalisis data penelitian ini adalah
digunakan untuk memperoleh data, kegiatan
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan
yang dilaksanakan oleh pimpinan Ranting
data-data yang telah terkumpul melalui
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
observasi, wawancara, dan dokumentasi,
pembinaan masyarakat di Desa Dempul
kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan
Kelurahan Ngembatpadas serta hal-hal lain
dengan metode analisis deduktif. Metode
yang berkaitan dengan Pimpinan Ranting
analisis deduktif yaitu suatu penalaran yang
Muhammadiyah (PRM) Ngembatpadas I
berpangkal pada suatu peristiwa umum
yang kebenarannya
Metode Observasi
diyakini,
Observasi
diakui
ditarik
atau
suatu
melakukan
kesimpulan atau pengetahuan baru yang
pengamatan secara langsung ke objek
bersifat khusus.27 Suatu peristiwa umum
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dimaksud adalah teori yang dipakai.
yang
Adapun teori yang dipakai berupa teori
dilakukan
adalah
kemudian
telah
dengan
memusatan
perhatian menggunakan seluruh alat indra.
26
peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah,
pembinaan masyarakat dan faktor-faktor
pembinaan masyarakat. Sedangkan khusus
25
Ibid. hal: 77
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian
Untuk Guru Dan Karyawan Dan Peneliti Pemula
(Bandung: Alfabeta. 2010), hal: 76
26
27
Sukmadinata,
Metode
Penelitian
Pendidikan (bandung: Remaja Rosdakarya. 2010)
hlm. 54
8
yang dimaksud adalah data yang diperoleh
diketahui bahwa pembinaan masyarakat
dilapangan.
yang dilaksanakan PRM Ngembatpadas I,
HASIL
PEELITIAN
meliputi
DAN
Pimpinan
dapat
Ranting
yakni
agama,
teori
yang
disimpulkan
bahwa
pembinaan
masyarakat yang dilakukan oleh PRM
Muhammadiyah (PRM) Ngembatpadas I
Dari
bidang
pendidikan, dan sosial. Dengan demikian
PEMBAHASAN
Peran
tiga
Ngembatpadas I belum sesuai dengan teori
kemudian
dianalisis berdasarkan hasil penelitian dapat
pembinaan masyarakat Muhammadiyah.
diketahui bahwa, Peran Pimpinan Ranting
Faktor-Faktor Pembinaan Masyarakat
Berdasarkan teori, faktor-faktor
Muhammadiyah diantaranya adalah sebagai
direction),
pembinaan masyarakat meliputi empat
pengambil keputusan, penyelaras, sebagai
faktor yaitu faktor pimpinan, masyarakat,
motivator dan inspirator serta sebagai
lingkungan
controller dan evaluator. Dari penelitian
masyarakat. Sedangkan pada data diketahui
diketahui bahwa PRM Ngembatpadas I
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
telah
pembinaan
masyarakat
adalah
faktor
pimpinan
sebagian
besar
PRM
penunjuk
jalan
(show
melaksanakan
penunjuk
jalan
a
perannya
(show
a
sebagai
direction),
dan
sarana
pembinaan
pengambil keputusan, penyelaras, sebagai
Ngembatpadas I sibuk bekerja setiap
motivator dan inspirator serta sebagai
harinya, faktor masyarakat dan lingkungan
controller dan evaluator. Dengan demikian
yakni banyak kelompok agama lain di desa
ada kesesuaian antara teori Peran Pimpinan
Dempul sehingga banyak masyarakat yang
Ranting Muhammadiyah dengan data peran
taqlid dalam menjalankan agama, serta
PRM Ngembatpadas I yang diperoleh
faktor sarana pembinaan masyarakat PRM
dilapangan.
Ngembatpadas I memiliki beberapa sarana
Pembinaan
Masyarakat
Oleh
pembinaan masyarakat antara lain masjid
PRM
desa Dempul, sekolah yang berupa MIM,
Ngembatpadas I
Berdasarkan
teori
masyarakat
TK, dan PAUD. Dengan demikian terdapat
pembinaan
kesesuaian
Muhammadiyah
dikelompokkan menjadi
empat
antara
pembinaan
dan
Ngembatpadas I.
Sedangkan
pada
faktor-faktor
pembinaan masyarakat dengan pelaksanaan
bidang
yakni bidang agama, pendidikan, sosial,
ekonomi.
teori
data
9
masyarakat
oleh
PRM
KESIMPULAN DAN SARAN
antusiasme
Kesimpulan
Muhammadiyah
peran
pembinaan
penting
masyarakat
dalam
Desa
baik
maupun
dari
warga
dari
warga
masyarakat Desa Dempul dalam mengikuti
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
memiliki
peserta,
kegiatan
upaya
yang
diadakan
Ngembatpadas
Dempul.
I,
serta
oleh
PRM
kepercayaan
Diantara peran-peran yang dilaksanakan
masyarakat Desa Dempul terhadap PRM
PRM Ngembatpadas I adalah sebagai
Ngembatpadas I dalam hal pengelolaan dana
penunjuk
masyarakat maupun fasilitas desa.
jalan,
pengambil
keputusan,
Faktor
penyelaras, motivator dan inspirator serta
penghambat
pimpinan
sebagai controller dan evaluator. Adapun
Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I
upaya
yang
dalam pembinaan masyarakat Desa Dempul
dilaksanakan PRM Ngembatpadas I di Desa
antara lain: banyaknya warga masyarakat
Dempul
yaitu
yang hanya ikut-ikutan dalam menjalankan
pembinaan masyarakat di bidang agama,
agama, kesibukan pribadi serta faktor usia
pendidikan,
sosial.
yang menjadikan sebagian pimpinan kurang
masyarakat
bidang
pengadaan
pengajian
pembinaan
masyarakat
meliputi
Muhammadiyah
pengajian
umum
tiga
bidang
Bentuk
pembinaan
agama
rutin
maupun
seluruh
inovatif dalam mengadakan kegiatan.
meliputi
warga
Aisiyah,
dan
warga
Desa
Saran-Saran
Kepada
Seyogyanya mengingatkan secara
Ngembatpadas I mendirikan MIM, TK,
maupun
TPA,
adapun
Ranting
Muhammadiyah
Dempul, dari bidang pendidikan PRM
PAUD
Pimpinan
terus-menerus
bentuk
kepada
seluruh
jajaran
pimpinan dan masyarakat untuk senantiasa
pembinaan masyarakat di bidang sosial
aktif
diantaranya penyaluran zakat, santunan anak
dalam
setiap
kegiatan
yang
dilaksanakan PRM Ngembatpadas I. dan
yatim dan fakir miskin, serta pemberian
Lebih
santunan kepada warga yang keluarganya
masyarakat
meninggal dunia berupa kain kafan.
maupun
Faktor pendukung pimpinan Ranting
kesadaran
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
mengefektifkan
melalui
pengajian
dalam
pembinaan
pengajian
anggota
umum
sehingga
beragama
semakin
meningkat.
pembinaan masyarakat di Desa Dempul
Kepada Masyarakat Desa Dempul
antara lain: adanya fasilitas yang memadai,
10
Seyogyanya
dapat
Http://Kbbi.Web.Id/Visioner,Diaks
meningkatkan
kesadaran diri akan pentingnya memahami
es pada 16 Maret 2015
ajaran islam yang sebenar-benarnya. Serta
Hambali, Hamdan. 2011. Ideologi Dan
dapat istiqomah dalam mengikuti kegiatankegiatan
yang
dilaksanakan
Strategi
PRM
Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Ngembatpadas I dalam rangka membina
Hasibullah.
masyarakat.
Kapita
1999.
Selekta
Pendidikan Islam. Jakatra: PT Raja
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal.
Grafindo Persada
Kaswan. 2013. Leadership And Team
Penelitian
2011.
Working. Bandung: CV. Alfabeta
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Ariyani,
Lexi,
Dorothea
Wahyu.
Kualitatif.
Jakarta:
Remaja Rosdakarya
Ghalia
LPID. 2011. Studi Kemuhammadiyahan
Indonesia
Azmi,
Muhammad.
Kajian
Akhlak Anak Usia Pra Sekolah.
Yogyakarta:
CV.
Ideologis
dan
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Sustu
Venus
Pendekatan Proposal. Jakarta: PT
Corporation
Dariyono, Agus. 2013.
Historis,
Organisatoris. LPID: UMS
Pembinaan
2006.
Metodologi
2001.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
2003.
Manajemen Kualitas Pendekatan
Sisi
Maelong.
Bumi Aksara
Dasar-Dasar
Pasha, Mustafa Kamal dan Ahmad Darban.
Pedagogi Modern. Jakarta: PT
2000.
Indeks.
Gerakan
Muhammadiyah
Dakwah.
Sebagai
Yogyakarta:
LPPIN
Departemen pendidikan nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Subroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Dasar
Kependidikan.
Rineka Cipta
, 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Online, Dikutip dari
11
Jakarta:
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode
Sudarno, Edy. 1994. Teori Peran Konsep
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Derivasi dan Implikasinya. Jakarta:
PT Remaja Rosda Karya
PT Raja Grafindo Persada
Suroyo, Agus. 2013. Pembinaan Ranting
Nasir, Haedar. 2010. Manhaj Gerakan
Muhammadiyah Ideology, Khittah,
Muhammadiyah.
Dan Langkah. Yogyakarta: Suara
LPCR PP Muhammadiyah
Muhammadiyah
Syamil Quran. 2010. Al-quran, Tajwid dan
Terjemah. Bandung: PT Syamil
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2011.
Anggaran Dasar dan Anggaran
Cipta Media
Rumah Tangga. Yogyakarta. Suara
Tasmara, Toto. 2006. Spiritual Centered
Muhammadiyah
Leadership. Jakarta: Gema Insani
, 2012. Pedoman hidup islami
warga
Tim Penyunting LPID UMS. 2012 Studi
Muhammadiyah.
Kemuhammadiyahan
Yogyakarta. Suara Muhammadiyah
53
Pendidikan.
UMS
Jakarta:
Tjihartaji, Semujil. dkk. 2012. To Be A
Rajawali Pers
Great Efektive Leader. Yogyakarta:
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian
CV Andi Offset
untuk Guru dan Karyawan dan
Peneliti
Pemula.
Wirutomo, Paulus. 2003. Pokok-Pokok
Bandung:
Pikiran
Alfabeta
Sholeh,
Rosyad.
Universitas
Muhammadiyah. Surakarta: LPID
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif
Yogyakarta:
dalam
Sosiolog
David
Berry. Jakarta: PT Raja Grafindo
2010.
Menejemen
Persada
Dakwah Islam. Yogyakarta: Suara
Daftar Rujukan:
Muhammadiyah
Fauziah,
Soetomo. 2012. Keswadayaan Masyarakat
Lila.
2010.
peran
pondok
pesantren modern imam syuhodo
Manifestasi Kapasitas Masyarakat
dalam pembinaan masyarakat desa
untuk Berkembang Secara Mandiri.
wonorejokecamatan
Yogyakarta: Pustaka pelajar
12
polokarto
kabupaten sukoharjotahun 2010.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Azizah, Ari Nur. 2013. Peran Cabang
Muhammadiyah
Tulung
Klaten
Dalam Meningkatkan Pendidikan
Masyarakat Tulung Tahun 20102015.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiay Surakarta.
Nugroho, Joko. 2010. peranan ranting
muhammadiyah dalam pendidikan
islam (studi kasus di ranting
muhammadiyah
selatan
Surakarta:
bantul
ngestiraharjo
tahun
2011).
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
13
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,
KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah
SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Oleh :
YANTI
NIM. G000110001
NIRM: 11/X/02.2.1/0880
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKARTA
2015
PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,
KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014
Yanti
G 000 110 001
Fakultas Agama Islam
ABSTRAK
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai
suatu gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar benarnya. Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam rangka
menjalankan roda dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara vertikal terdiri atas
Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah hingga ke Pusat.
Ranting Ngembatpadas I telah menunjukkan kiprahnya dalam bidang
pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya anggota,
kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah serta memiliki beberapa amal
usaha Muhammadiyah dibawah pimpinan Ranting Ngembat Padas I. Berdasarkan
latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran
pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat
di Desa Dempul tahun 2014 beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research).
penelitian ini menggunakan jenis pendekatan yang bersifat kualitatif. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode wawancara,
dokmentasi dan observasi. Sedangkan analisis data menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif yang kemudian disimpulkan dengan metode induktif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I memiliki lima peran penting
dalam upaya pembinaan masyarakat Desa Dempul. Upaya-upaya tersebut
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pembinaan masyarakat. Adapun kegiatan
pembinaan masyrakat yang diselenggarakan PRM Ngembatpadas I di Desa
Dempul dapat digolongkan menjadi empat bidang. Yaitu pembinaan masyarakat
di bidang agama, pendidikan, sosial. Adapun faktor pendukungnya antara lain:
fasilitas yang memadai, antusiasme peserta baik warga masyarakat umum maupun
warga Muhammadiyah, sedangkan faktor penghambatnya adalah banyaknya
warga masyarakat yang hanya ikut-ikutan dalam menjalankan agama, kesibukan
pribadi serta faktor usia.
Kata
kunci:
Masyarakat
Peran
Pimpinan,
Ranting
Muhammadiyah,
Pembinaan
Ngembatpadas
PENDAHULUAN
I
dalam
pembinaan
masyarakat di Desa Dempul beserta factor
LATAR BELAKANG
pendukung dan penghambatnya
Muhammadiyah
adalah
gerakan
Tujuan Penelitian
Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
mungkar, berakidah Islam dan bersumber
Adapun tujuan penelitian ini yaitu
dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai suatu
mengetahui peran PRM Ngembatpadas I
gerakan dakwah Islam Muhammadiyah
dalam pembinaan masyarakat beserta factor
memiliki tujuan untuk menegakkan dan
pendukung dan penghambatnya.
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
Manfaat Penelitian
terwujud masyarakat Islam yang sebenar
Manfaat yang dapat diambil dari
benarnya. Muhammadiyah memiliki struktur
penelitian ini adalah sebagai berikut:
organisasi dalam rangka menjalankan roda
dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara
vertikal
terdiri
atas
Ranting,
1. Manfaat Teoritis
Cabang,
Bagi peneliti, dapat menambah
Daerah, Wilayah hingga ke Pusat.
Ranting
Ngembatpadas
wawasan penulis tentang peran PRM
I
Ngembatpadas
telah
I
dalam
pembinaan
bidang
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti
Ngembatpadas. Bagi pembaca, dapat
dengan banyaknya anggota, kepercayaan
menambah wawasan pembaca tentang
masyarakat terhadap Muhammadiyah serta
peran pimpinan Ranting Muhammadiyah
memiliki
usaha
Ngembat Padas I dalam pembinaan
Muhammadiyah dibawah pimpinan Ranting
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
Ngembat Padas I.
Ngembatpadas.
menunjukkan
kiprahnya
beberapa
dalam
amal
2. Manfaat Praktis
Rumusan Masalah
Hasil
penelitian
ini
dapat
Berdasarkan latar belakang yang
dijadikan ganbaran untuk melakukan
penulis utarakan diatas maka yang menjadi
kebijakan-kebijakan yang menyangkut
rumusan masalah pada penelitian kali ini
dengan organisasi maupun pembinaan
adalah. Peran apa saja yang dilakukan
masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan
pimpinan
Ngembatpadas.
Ranting
Muhammadiyah
1
Tinjauan Pustaka
ranting
muhammadiyah
dalam
Penelitian yang terkait dengan masalah yang
pendidikan islam (studi kasus di ranting
penulis angkat antara lain:
muhammadiyah ngestiraharjo selatan
dalam
bantul tahun 2011). Dari hasil penelitian
sekripsinya yang berjudul peran pondok
tersebut peran Ranting dalam pendidikan
pesantren modern imam syuhodo dalam
islam
pembinaan
kegiatan
1. Lila
Fauziah
(UMS
2010)
masyarakat
desa
wonorejokecamatan
polokarto
diwujudkan dengan kegiatanpendidikan
digolongkan
islam
yang
tiga
yaitu
menjadi
kabupaten sukoharjotahun 2010 ponpes
pendidikan
imam modern syuhodo memiliki peran
informal. Bentuk pendidikan formal
penting dalam membina masyrakat Desa
dengan mendirikan TK ABA. Untuk
Wonorejo
bidang
kegiatan nonformal dilaksanakan dengan
agama dengan menumbuh kembangkan
bentuk pengajian yang bekerja sama
kesadaran masyarakat Desa Wonorejo
dengan
untuk selalu mendalami ilmu agama
bentuk
sebagai bekal hidup di dunia dan di
pembinaan secara langsung terhadap
akhirat.
pengurus “Aisyiah”.
khususnya
dalam
2. Ari Nur Azizah (FAI 2013) dalam
formal,
takmir
Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam
Muhammadiyah
Meningkatkan Pendidikan Masyarakat
a. Pengertian
2010-2015
penting
dalam
Sedangkan
informal
Pimpinan
berupa
Ranting
Pimpinan
Ranting
Muhammadiyah
Cabang
Dalam kamus besar bahasa
Muhammadiyah tulung memiliki peran
yang
dan
Tinjauan Teoritik
Peran
Tahun
masjid.
pendidikan
sekripsinya yang berjudul Peran Cabang
Tulung
nonformal
Indonesia
pendidikan
dijelaskan
bahwa
Peran
Tulung.
adalah “pemain sandiwara, tukang lawak
Adapun kegiatan pendidikannya dapat
pada permainan makyong, perangkat
dibagi
masyarakat
di
menjadi
pendidikan
Kecamatan
tiga
formal,
kategori
yaitu
tingkah laku yang diharapkan dimiliki
nonformal
dan
oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat1. Menurut Groos, Mason
informal.
3. Joko Nugroho (UMS 2010) dalam
sekripsinya
yang
berjudul
peranan
1
Departemen pendidikan nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
2
dan McEachern dalam Paulus Wirutomo
posisi tertentu dalam organisasi atau
mendevinisikan
sebagai
masyarakat untuk memenuhi harapan
yang
organisasi maupun masyarakat tersebut
yang
dengan mempengaruhi pola pikir setiap
seperangkat
dikenakan
peran
harapan-harapan
pada
individu
menempati kedudukan sosial tertentu2.
Pimpinan
menurut
anggota
Muh.
Muhammadiyah
memberi
petunjuk
dengan
agar
mau
Djazman adalah orang yang mempunyai
melaksanakan semua instruksi atau tugas
ciri–ciri kharismatik sekaligus legal-
dengan baik.
rasional, karena penampilannya didasari
b. Peran-peran
oleh pemilihan dengan berpedoman pada
AD/ART
Untuk
Ranting
Muhammadiyah
Ranting
Muhammadiyah
tertib hukum organisasi.3
Sedangkan
Pimpinan
memenuhi
harapan-
dalam
harapan dari organisasi dan masyarakat
adalah
Pimpinan Ranting hendaknya
dapat
kesatuan anggota di suatu tempat atau
menjalankan
kawasan yang terdiri atas ekurang-
pimpinan Ranting di akar rumput adalah
kurangnya 15 orang yang berfungsi
memimpin
melakukan
persyarikatan untuk menyelenggarakan
pembinaan
dan
pemberdayaan anggota. 4
Dari
fungsinya.
anggota
dalam
Fungsi
struktur
usaha-usaha, dan membina jamaah.5
uraian
dapat
Untuk dapat melaksanakan fungsinya
disimpulkan bahwa pengertian Peran
tersebut pemimpin perlu menjalankan
Pimpinan
beberapa
Ranting
diatas
Muhammadiyah
peran diantaranya
sebagai
adalah langkah, yang dilakukan oleh
petunjuk jalan (show a direction),
seseorang
Muhammadiyah
Pimpinan
Ranting
pengambil keputusn, penyelaras, sebagai
ketika
menduduki
Motivator dan Inspirator serta sebagai
Controller dan Evaluator.
Pembinaan Masyarakat
Keempat. (Jakarta: PT gramedia pustaka utama,
2008), hlm. 1051
2
Paulus Wirutomo, Pokok-Pokok Pikiran
Dalam Sosiolog David Berry ( Jakarta: Pt raja
grafindo persada2003), hlm. 106
3
Imron Nasri,dkk , Meremajakan Pimpinan
Muhammadiyah.
(Yogyakarta
:
Suara
Muhammadiyah dan LPCR ,2010), hlm. 51.
4
LPID, studi kemuhammadiyahan kajian
historis, ideologis dan organisatoris. (lpid: UMS,
2011). Hlm. 264
a. Pengertian Pembinaan Masyarakat
5
Tim LPCR Muhammadiyah, pedoman
pendirian
dan
pengembangan
Ranting
Muhammadiyah.
(Yogyakarta:
LPCR
PP
Muhammadiyah. 2012), Hlm. 3
3
Dalam
kamus
besar
bahasa
kontinu
sehingga
Indonesia pembinaan berasal dari kata
kehidupan bersama.9
“bina” yang mendapat awalan “pe” dan
Dari
kedua
melahirkan
definisi
pola
tersebut
akhitan “an”yang berarti proses atau
dapat disimpulkan bahwa pembinaan
usaha, tindakan dan kegiatan yang
masyarakat
dilakukan secara efektif dan efisien guna
tindakan, dan kegiatan yang dilakukan
memperoleh hasil yang lebih baik6.
oleh seorang, sekelompok orang
Menurut
Muhammad
adalah
suatu
usaha,
atau
Azmi,
organisasi kepada sejumlah orang yang
pembinaan adalah proses perbuatan,
tinggal di lingkungan sekitarnya, secara
tindakan, penanaman nilai-nilai dan
maksimal untuk memperoleh hasil yang
perilaku budi pekerti, perangai, tingkah
lebih baik sesuai dengan apa yang
laku yang baik terhadap Allah SWT, diri
diharapkan.
sendiri, orang lain dan alam sekitar yang
meliputi beberapa bidang diantaranya
dilakukan secara efektif dan efisien guna
bidang agama, sosial.
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia
maupun di akhirat.
Untuk
Masyarakat dalam kamus besar
Indonesia
adalah
masyarakat
a. Bidang-Bidang Pembinaan Masyarakat
7
bahasa
Pembinaan
mewujudkan
suatu
masyarakat yang sentosa dan bahagia,
sejumlah
disertai dengan nikmat dan karunia
manusia dalam arti yang seluas-luasnya
Allah yang melimpah sesuai pedoman
dan terikat oleh suatu kebudayaan yang
hidup warga
8
mereka anggap sama. Adapun menurut
pembinaan
Soetomo
mencangkup
masyarakat
adalah
suatu
Muhammadiyah maka
masyarakat
beberapa
semestinya
bidang
kehidupan yang terdiri dari individu-
diantaranya bidang agama, pendidikan,
individu yang melakukan interaksi yang
sosial dan ekonomi.
1) Bidang Agama
Metode pembiaan masyarakat
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat (Jakarta.: Pt Gramedia Pustaka Utama.
2008), hlm. 152
7
Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak
Anak Usia Pra Sekolah (Jogyakarta.: CV. Venus
Corporation. 2006), hlm. 54
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. (Jakarta: Pt
Gramedia Pustaka Utama. 2005), hlm. 721
di bidang agama dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu: Melalui
9
Soetomo,
Keswadayaan
Masyarakat
Manifestasi
Kapasitas
Masyarakat
Untuk
Berkembang Secara Mandiri (Yogyakarta: Ustaka
Pelajar. 2012), hlm. 21
4
propaganda,10 Melalui indoktrinasi,11
media masyarakat dalam menjalin
dan Melalui jalur pendidikan.12
kerja sama serta sebagai sarana
2) Bidang Pendidikan
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
Pembinaan
bidang
pendidikan
masyarakat
sosial
merupakan
tersebut.13
bagian dari tiga bentuk pendekatan
Pembinaan
budaya
masyarakat
4) Bidang Ekonomi
dalam pembinaan masyarakat bidang
agama.
dan
Pembinaan
masyarakat
masyarakat
di
bidang ekonomi adalah suatu usaha
bidang pendidikan menitikberatkan
untuk
pada pembangkitan cipta, rasa dan
masyarakat yang mandiri dan dapat
karsa. Pembinaan masyarakat bidang
mencukupi
pendidikan meliputi tiga
hidupnya
bentuk
menjadikan
sebuah
segala
kebutuhan
sendiri.
Pembinaan
yakni pendidikan formal, non formal
masyarakat di bidang ekonomi dapat
dan informal.
dilaksanakan
3) Bidang Sosial
program
pemberdayaan masyarakat. Program
Pembinaan
dibidang
dengan
pemberdayaan masyarakat ini dapat
merupaka
suatu
dilakukan
oleh
pemberian pinjaman modal usaha,
pemerintah maupun individu yang
pelatihan pembuatan produk serta
ada
cara pemasarannya.14
usaha
sosial
masyarakat
yang
dalam
masyarakat,
berupa
Untuk
menciptakan suatu tatanan sosial
b. Pembinaan
yang baik sebagai identitas terhadap
pelatihan
kewirausahaan,
Masyarakat
Menurut
Muhammadiyah
masyarakat itu sendiri.
Jelas
tercantum
dalam
muqadimah
anggaran
dasar
bidang sosial dapat dilaksanakan
Muhammadiyah
bawasannya
hidup
dengan
semangat
bermasyarakat merupakan sunnah Allah
gotong-royong di antara warganya.
terhadap kehidupan manusia di dunia.
Pembinaan
masyarakat
menegakkan
di
Semangat gotong-royong merupakan
13
Soetomo,
Keswadayaan
Masyarakat
Manifestasi
Kapasitas
Masyarakat
Untuk
Berkembang Secara Mandiri (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2012), hlm. 140-142
14
Wawancara dengan pimpinan cabang
muhammadiyah gemolong, minggu 7 desember
2014
10
Hasibullah, Kapta Selekta Pendidikan
Islam (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada. 1999), hlm.
100
11
Ibid. hlm. 100
12
Ibid. hlm. 101
5
Untuk
menjalankan
sunnah
b. Factor-Faktor Pembinaan Masyarakat
Allah
terciptanya
Agar dapat melaksanakan usaha-usaha
masyarakat yang sejahtera, aman, damai,
pembinaan masyarakat dengan baik
makmur, dan bahagia hidup dunia
terdapat beberapa faktor diantaranya:
akhirat, kita harus menjunjung tinggi
faktor
nilai-nilai
kejujuran,
lingkungan,
persaudaraan, gotong-royong dan saling
masyarakat.
tolong-menolong
1. Faktor pimpinan
tersebut
pada
serta
keadilan,
hukum
benarnya.
demi
dengan
Allah
berpegang
yang
dan
masyarakat,
sarana
pembinaan
Menurut
sebenar-
15
Kaswan
disebutkan bahwa pimpinan adalah
orang yang mampu mengekspresikan
Dalam pedoman hidup islami
warga
pimpinan,
Muhammadiyah
diri
dijelaskan
seutuhnya.
Yang
dimaksut
diri
seutuhnya
bahwa, masyarakat yang baik dapat
mengekspresikan
dilihat
disini adalah mereka mengetahui
dari
keluarganya.
Keluarga
merupakan tiang utama umat dan
siapa
bangsa
kelemahan, dan tanggungjawabnya
sebagai
tempat
penanaman
kekuatan,
2. Faktor masyarakat
yang paling menentukan, untuk itu
Masyarakat dalam kamus
sebagai warga Muhammadiyah wajib
keluarga
apa
.17
nilai-nilai pertama dalam kehidupan
mewujudkan
mereka,
sakinah,
besar
bahasa
Indonesia
adalah
mawaddah warrahmah. Yang dalam
sejumlah manusia dalam arti yang
Muhammadiyah
dikenal
dengan
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
sebutan
sakinah.
Dengan
kebudayaan yang mereka anggap
senantiasa menjalankan fungsi keluarga
sama.18 Adapun menurut Soetomo
untuk
nilai-nilai
masyarakat adalah suatu kehidupan
agama serta menjadi suri tauladan
yang terdiri dari individu-individu
keluarga
mensosialisasikan
dilingkungan keluarganya.
16
yang
melakukan
interaksi
yang
(Jogjakarta: Suara Muhammadiyah. 2012), hlm. 6769
17
Kaswan, Leadership dan team working
(bandung: CV. Alfabeta. 2013), Hal. 17
18
Departemen pendidikan nasional, Kamus
besar bahasa Indonesia pusat bahasa. (Jakarta: Pt
gramedia pustaka utama. 2005). Hal. 721
15
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah,
Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah
(Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah. 2011), hlm 6
16
Pimpinan
Pusat
Muhammadiyah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
6
kontinu sehingga melahirkan pola
ditengah-tengah kehidupan masyarakat.22
kehidupan bersama.19
pendekatan yang bersifat kualitatif, yaitu
“penelitian
3. Faktor lingkungan
mendeskripsikan
Lingkungan dapat dikatakan
ditujukan
dan
untuk
menganalisis
sebagai segala sesuatu yang ada
fenomena, peristiwa, sikap, aktifitas sosial,
disekitar
persepsi, kepercayaan orang secara individu
masyarakat.
“ada
tiga
kelompok.23
macam lingkungan menurut tempat
maupun
berlangsungnya
digunakan adalah induktif.
pembinaan
yaitu
lingkungan keluarga, sekolah dan
Sarana pembinaan adalah
sesuatu
yang
Metode Wawancara
dapat
Metode wawancara adalah Metode
dipergunakan dalam usahanya untuk
mencapai
tujuan
wawancara adalah metode pengumpulan
pembinaan
masyarakat”.21
data melalui sebuah dialog yang dilakukan
oleh
METODE PENELITIAN
pewaancara
Jika ditinjau dari tempat penelitian
penelitian
ini
lapangan
termasuk
(field
untuk
informasi dari terwawancara.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
penelitian
yang
Metode yang digunakan diantaranya:
4. Faktor sarana/ alat pembinaan
“segala
Analisis
Metode Pengumpulan Data
masyarakat”.20
maka
yang
memperoleh
24
Metode wawancara dalam penelitian
dalam
ini
research).
dilakukan
kepada
ketua
pimpinan
Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I
Penelitian ini dilaksanakan pada kehidupan
beserta
sebenarnya, metode penelitian lapangan ini
jajarannya
untuk
memperoleh
informasi dan data tentang profil pimpinan
pada hakikatnya merupakan metode untuk
serta
menemukan secara spesifik dan realis
kegiatan
pimpinan
Ranting
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
tentang apa yang terjadi pada suatu saat
22
Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal.(Jakarta: Pt Bimi Aksara.
2009), hal: 28
23
Nana Syaidih Sukmadinata,
Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya. 2009), hal:60
24
Maeleong Lexi J, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. 2001),
hal: 13
19
Soetomo,
Keswadayaan
masyarakat
manifestasi kapasitas masyarakat untuk berkembang
secara mandiri. (Yogyakarta: Pustaka pelajar. 2012),
hal: 21
20
B. suryosubroto, beberapa aspek dasardasar kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta.
2010). hlm. 24
21
Ibid. hlm. 21
7
Metode observasi dalam penelitian
pembinaan masyarakat, serta faktor-faktor
ini dipakai untuk mengamati dan mengambil
pendudukung dan penghambatnya.
data
Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi
ditunjukkan
dari
proses
kegiatan
masyarakat
yang
pimpinan
Ranting
pembinaan
dilaksanakan
oleh
Muhammadiyah
untuk memperoeh data langsung dari tempat
Ngembatpadas I. Meliputi letak geografis,
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
strategi apa saja yang digunakan serta sarana
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-
dan prasarana pembinaan masyarakat di
foto, film documenter, data yang relevan
Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas
25
penelitian.
Dokumentasi dalam penelitian
tahun 2014
ini dapat berupa foto-foto kegiatan, buku-
Metode Analisis Data
buku pribadi, buku presensi rapat atau
Tehnik
yang
digunakan
dalam
notula dan lain-lain. Dokumentasi yang
menganalisis data penelitian ini adalah
digunakan untuk memperoleh data, kegiatan
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan
yang dilaksanakan oleh pimpinan Ranting
data-data yang telah terkumpul melalui
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
observasi, wawancara, dan dokumentasi,
pembinaan masyarakat di Desa Dempul
kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan
Kelurahan Ngembatpadas serta hal-hal lain
dengan metode analisis deduktif. Metode
yang berkaitan dengan Pimpinan Ranting
analisis deduktif yaitu suatu penalaran yang
Muhammadiyah (PRM) Ngembatpadas I
berpangkal pada suatu peristiwa umum
yang kebenarannya
Metode Observasi
diyakini,
Observasi
diakui
ditarik
atau
suatu
melakukan
kesimpulan atau pengetahuan baru yang
pengamatan secara langsung ke objek
bersifat khusus.27 Suatu peristiwa umum
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dimaksud adalah teori yang dipakai.
yang
Adapun teori yang dipakai berupa teori
dilakukan
adalah
kemudian
telah
dengan
memusatan
perhatian menggunakan seluruh alat indra.
26
peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah,
pembinaan masyarakat dan faktor-faktor
pembinaan masyarakat. Sedangkan khusus
25
Ibid. hal: 77
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian
Untuk Guru Dan Karyawan Dan Peneliti Pemula
(Bandung: Alfabeta. 2010), hal: 76
26
27
Sukmadinata,
Metode
Penelitian
Pendidikan (bandung: Remaja Rosdakarya. 2010)
hlm. 54
8
yang dimaksud adalah data yang diperoleh
diketahui bahwa pembinaan masyarakat
dilapangan.
yang dilaksanakan PRM Ngembatpadas I,
HASIL
PEELITIAN
meliputi
DAN
Pimpinan
dapat
Ranting
yakni
agama,
teori
yang
disimpulkan
bahwa
pembinaan
masyarakat yang dilakukan oleh PRM
Muhammadiyah (PRM) Ngembatpadas I
Dari
bidang
pendidikan, dan sosial. Dengan demikian
PEMBAHASAN
Peran
tiga
Ngembatpadas I belum sesuai dengan teori
kemudian
dianalisis berdasarkan hasil penelitian dapat
pembinaan masyarakat Muhammadiyah.
diketahui bahwa, Peran Pimpinan Ranting
Faktor-Faktor Pembinaan Masyarakat
Berdasarkan teori, faktor-faktor
Muhammadiyah diantaranya adalah sebagai
direction),
pembinaan masyarakat meliputi empat
pengambil keputusan, penyelaras, sebagai
faktor yaitu faktor pimpinan, masyarakat,
motivator dan inspirator serta sebagai
lingkungan
controller dan evaluator. Dari penelitian
masyarakat. Sedangkan pada data diketahui
diketahui bahwa PRM Ngembatpadas I
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
telah
pembinaan
masyarakat
adalah
faktor
pimpinan
sebagian
besar
PRM
penunjuk
jalan
(show
melaksanakan
penunjuk
jalan
a
perannya
(show
a
sebagai
direction),
dan
sarana
pembinaan
pengambil keputusan, penyelaras, sebagai
Ngembatpadas I sibuk bekerja setiap
motivator dan inspirator serta sebagai
harinya, faktor masyarakat dan lingkungan
controller dan evaluator. Dengan demikian
yakni banyak kelompok agama lain di desa
ada kesesuaian antara teori Peran Pimpinan
Dempul sehingga banyak masyarakat yang
Ranting Muhammadiyah dengan data peran
taqlid dalam menjalankan agama, serta
PRM Ngembatpadas I yang diperoleh
faktor sarana pembinaan masyarakat PRM
dilapangan.
Ngembatpadas I memiliki beberapa sarana
Pembinaan
Masyarakat
Oleh
pembinaan masyarakat antara lain masjid
PRM
desa Dempul, sekolah yang berupa MIM,
Ngembatpadas I
Berdasarkan
teori
masyarakat
TK, dan PAUD. Dengan demikian terdapat
pembinaan
kesesuaian
Muhammadiyah
dikelompokkan menjadi
empat
antara
pembinaan
dan
Ngembatpadas I.
Sedangkan
pada
faktor-faktor
pembinaan masyarakat dengan pelaksanaan
bidang
yakni bidang agama, pendidikan, sosial,
ekonomi.
teori
data
9
masyarakat
oleh
PRM
KESIMPULAN DAN SARAN
antusiasme
Kesimpulan
Muhammadiyah
peran
pembinaan
penting
masyarakat
dalam
Desa
baik
maupun
dari
warga
dari
warga
masyarakat Desa Dempul dalam mengikuti
Pimpinan Ranting Muhammadiyah
memiliki
peserta,
kegiatan
upaya
yang
diadakan
Ngembatpadas
Dempul.
I,
serta
oleh
PRM
kepercayaan
Diantara peran-peran yang dilaksanakan
masyarakat Desa Dempul terhadap PRM
PRM Ngembatpadas I adalah sebagai
Ngembatpadas I dalam hal pengelolaan dana
penunjuk
masyarakat maupun fasilitas desa.
jalan,
pengambil
keputusan,
Faktor
penyelaras, motivator dan inspirator serta
penghambat
pimpinan
sebagai controller dan evaluator. Adapun
Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I
upaya
yang
dalam pembinaan masyarakat Desa Dempul
dilaksanakan PRM Ngembatpadas I di Desa
antara lain: banyaknya warga masyarakat
Dempul
yaitu
yang hanya ikut-ikutan dalam menjalankan
pembinaan masyarakat di bidang agama,
agama, kesibukan pribadi serta faktor usia
pendidikan,
sosial.
yang menjadikan sebagian pimpinan kurang
masyarakat
bidang
pengadaan
pengajian
pembinaan
masyarakat
meliputi
Muhammadiyah
pengajian
umum
tiga
bidang
Bentuk
pembinaan
agama
rutin
maupun
seluruh
inovatif dalam mengadakan kegiatan.
meliputi
warga
Aisiyah,
dan
warga
Desa
Saran-Saran
Kepada
Seyogyanya mengingatkan secara
Ngembatpadas I mendirikan MIM, TK,
maupun
TPA,
adapun
Ranting
Muhammadiyah
Dempul, dari bidang pendidikan PRM
PAUD
Pimpinan
terus-menerus
bentuk
kepada
seluruh
jajaran
pimpinan dan masyarakat untuk senantiasa
pembinaan masyarakat di bidang sosial
aktif
diantaranya penyaluran zakat, santunan anak
dalam
setiap
kegiatan
yang
dilaksanakan PRM Ngembatpadas I. dan
yatim dan fakir miskin, serta pemberian
Lebih
santunan kepada warga yang keluarganya
masyarakat
meninggal dunia berupa kain kafan.
maupun
Faktor pendukung pimpinan Ranting
kesadaran
Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam
mengefektifkan
melalui
pengajian
dalam
pembinaan
pengajian
anggota
umum
sehingga
beragama
semakin
meningkat.
pembinaan masyarakat di Desa Dempul
Kepada Masyarakat Desa Dempul
antara lain: adanya fasilitas yang memadai,
10
Seyogyanya
dapat
Http://Kbbi.Web.Id/Visioner,Diaks
meningkatkan
kesadaran diri akan pentingnya memahami
es pada 16 Maret 2015
ajaran islam yang sebenar-benarnya. Serta
Hambali, Hamdan. 2011. Ideologi Dan
dapat istiqomah dalam mengikuti kegiatankegiatan
yang
dilaksanakan
Strategi
PRM
Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Ngembatpadas I dalam rangka membina
Hasibullah.
masyarakat.
Kapita
1999.
Selekta
Pendidikan Islam. Jakatra: PT Raja
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal.
Grafindo Persada
Kaswan. 2013. Leadership And Team
Penelitian
2011.
Working. Bandung: CV. Alfabeta
Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Ariyani,
Lexi,
Dorothea
Wahyu.
Kualitatif.
Jakarta:
Remaja Rosdakarya
Ghalia
LPID. 2011. Studi Kemuhammadiyahan
Indonesia
Azmi,
Muhammad.
Kajian
Akhlak Anak Usia Pra Sekolah.
Yogyakarta:
CV.
Ideologis
dan
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Sustu
Venus
Pendekatan Proposal. Jakarta: PT
Corporation
Dariyono, Agus. 2013.
Historis,
Organisatoris. LPID: UMS
Pembinaan
2006.
Metodologi
2001.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
2003.
Manajemen Kualitas Pendekatan
Sisi
Maelong.
Bumi Aksara
Dasar-Dasar
Pasha, Mustafa Kamal dan Ahmad Darban.
Pedagogi Modern. Jakarta: PT
2000.
Indeks.
Gerakan
Muhammadiyah
Dakwah.
Sebagai
Yogyakarta:
LPPIN
Departemen pendidikan nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Subroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Dasar
Kependidikan.
Rineka Cipta
, 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Online, Dikutip dari
11
Jakarta:
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode
Sudarno, Edy. 1994. Teori Peran Konsep
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Derivasi dan Implikasinya. Jakarta:
PT Remaja Rosda Karya
PT Raja Grafindo Persada
Suroyo, Agus. 2013. Pembinaan Ranting
Nasir, Haedar. 2010. Manhaj Gerakan
Muhammadiyah Ideology, Khittah,
Muhammadiyah.
Dan Langkah. Yogyakarta: Suara
LPCR PP Muhammadiyah
Muhammadiyah
Syamil Quran. 2010. Al-quran, Tajwid dan
Terjemah. Bandung: PT Syamil
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2011.
Anggaran Dasar dan Anggaran
Cipta Media
Rumah Tangga. Yogyakarta. Suara
Tasmara, Toto. 2006. Spiritual Centered
Muhammadiyah
Leadership. Jakarta: Gema Insani
, 2012. Pedoman hidup islami
warga
Tim Penyunting LPID UMS. 2012 Studi
Muhammadiyah.
Kemuhammadiyahan
Yogyakarta. Suara Muhammadiyah
53
Pendidikan.
UMS
Jakarta:
Tjihartaji, Semujil. dkk. 2012. To Be A
Rajawali Pers
Great Efektive Leader. Yogyakarta:
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian
CV Andi Offset
untuk Guru dan Karyawan dan
Peneliti
Pemula.
Wirutomo, Paulus. 2003. Pokok-Pokok
Bandung:
Pikiran
Alfabeta
Sholeh,
Rosyad.
Universitas
Muhammadiyah. Surakarta: LPID
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif
Yogyakarta:
dalam
Sosiolog
David
Berry. Jakarta: PT Raja Grafindo
2010.
Menejemen
Persada
Dakwah Islam. Yogyakarta: Suara
Daftar Rujukan:
Muhammadiyah
Fauziah,
Soetomo. 2012. Keswadayaan Masyarakat
Lila.
2010.
peran
pondok
pesantren modern imam syuhodo
Manifestasi Kapasitas Masyarakat
dalam pembinaan masyarakat desa
untuk Berkembang Secara Mandiri.
wonorejokecamatan
Yogyakarta: Pustaka pelajar
12
polokarto
kabupaten sukoharjotahun 2010.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Azizah, Ari Nur. 2013. Peran Cabang
Muhammadiyah
Tulung
Klaten
Dalam Meningkatkan Pendidikan
Masyarakat Tulung Tahun 20102015.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiay Surakarta.
Nugroho, Joko. 2010. peranan ranting
muhammadiyah dalam pendidikan
islam (studi kasus di ranting
muhammadiyah
selatan
Surakarta:
bantul
ngestiraharjo
tahun
2011).
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
13