Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan Skripsi yang berjudul: PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBAT PADAS I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I

DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,

KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas

  Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

  Oleh : YANTI NIM. G000110001

  NIRM: 11/X/02.2.1/0880 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKARTA

  2015

NOTA DINAS PEMBIMBING

  Surakarta, 27 Maret 2015 Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta.

  Assalamu’alaikum wr. wb

  Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan Skripsi yang berjudul:

  

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBAT PADAS I

DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,

KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  Yang ditulis oleh: Nama : Yanti NIM/NIRM : G000110001 / 11/X/02.2.1/0880 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

  Saya berpendapat bahwa Skripsi tersebut sudah dapat jiajukan untuk dimunaqasyahkan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

  Wassalamu’alaikum wr. wb.

  Pembimbing I, Drs. Ma’arif Jamuin, M.Si.

  Pembimbing II, Drs. M. Yusron, M.Ag.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM

  Jl. A. Yani. Tromol Pos I. Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102 PENGESAHAN

  Skripsi berjudul : PERAN PIMPINAN RANTING

  MUHAMMADIYAH NGEMBAT PADAS I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  Penyusun : Yanti NIM : G000110001 NIRM : 11/X/02.2.1/0880 Fakultas : Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Tanggal Ujian : 02 April 2015 Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  Surakarta, April 2015 Dekan Dr. M. Abdul Fatah Santoso, M.Ag.

  Penguji I Drs. Ma’arif Jamuin, M.Si.

  Penguji II Drs. M. Yusron, M.Ag.

  Penguji III Yayuli, M.Ag

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Yanti NIM : G000110001 NIRM : 11/X/02.2.1/0880 Fakultas : Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Judul skripsi :

  PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBAT PADAS

  I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang telah dirujuk sumbernya.

  Surakarta, 27 Maret 2015 Saya yang menyatakan,

  Yanti NIM: G000110001

  NIRM: 11/X/02.2.1/0880

  

MOTTO

Semangat tidak datang dari orang lain, tapi semangat datang dari

diri sendiri

Selalu Bersemangat, Bermimpi dan Selalu Berusaha Menggapainya

  vi

  

PERSEMBAHAN

  Dengan rasa syukur atas segala rahmat-Mu ya Allah, karya sederhana ini penulis persembahkan untuk: Kedua orang tuaku, bapak Sutiyo dan ibu Partini yang tanpa lelah

  • merawat, membimbing serta mendoakan di setiap langkahku, dan senantiasa selalu berusaha bekerja keras demi terwujudnya cita-cita putri tercintanya.
  • memberi motivasi dan dorongan agar senantiasa bersungguh-sungguh dalam setiap usaha dan selalu berusaha membahagiakan orang tua.

  Kedua kakakku tercinta mas Pardi dan mbak Yanni, S.Pd. yang selalu

  Keponakanku tersayang Septi Nur Amalia Putri, Hasna Nur Ardyan, Raya

  • Nur ‘Aini Putri dan Hmzah Nur Ardyan, keceriaan kalian memberi kekuatan disetiap langkahku dan senyum kalian selalu memberikan semangat untukku.
  • Sutiman, S.Pd.I.

  Kakak yang selalu menjadi motivator dan penyemangat disetiap saat,

  • Valiana yang telah menjadi sahabatku, terimakasih atas semua Motivasi kalian.

  Teman-teman seperjuanganku Dian Indriyani, Hidayatul Muniroh, Wini

  • Surakarta tempat dimana penulis menimba ilmu.

  Almamaterku tercinta Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

  vii

PEDOMAN TRANSLITERASI

  1. Konsonan Tunggal

Huruf Nama Huruf Latin Keterangan

Arab

  Alif Tidak Tidak dilambangkan ا

  Dilambangkan B Be

  ب ba’ ت ta’ T Te

  Es (dengan titik di atas) ث

  ṡa’ ṡ Jim J Je

  ج Ha (dengan titik di bawah)

  ح ḥa’ ḥ

  Kh Ka dan Ha خ kha’

  د Dal D De Zet (dengan titik di atas)

  ذ Żal Ż R Er

  ر ra’ ز ai Z Zet

  Sin S Es س

  Syin Sy Es dan Ye ش

  Es (dengan titik di bawah) ص

  ṣād ṣ De (dengan titik di bawah)

  ض ḍaḍ

  ḍ ط Te (dengan titik di bawah)

  ṭa’ ṭ Zet (dengan titik di bawah)

  ظ ẓa’ ẓ

  ع ’ain ‘ Koma terbalik ke atas Gain G Ge

  غ F Ef

  ف fa’ ق Qāf Q Qi

  K Ka ك Kāf

  Lam L El ل

  Mim M Em م

  Nun N En ن

  H Ha ه ha’

  Hamzah Apostrof ء ’

  ي ya’ Y Ye

  2. Vokal Pendek

  Kasrah Ditulis i ِ

  Fathah Ditulis a ِ dammah Ditulis u ِ viii

  3. Vokal Panjang

  fathah + alif Ditulis ā fathah + alif layyinah Ditulis ā

  Ditulis kasrah + ya’ mati ī dammah + wawu mati Ditulis

  ū

  4. Huruf Sandang ” لا”

  Kata sandang tersebut ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan tanda penghubung “-“ baik ketika bertemu dengan huruf qamariah maupun huruf syamsiyyah.

  5. Konsonan Rangkap Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap.

  6. Ta’ Marbutah a.

  Bila dimatikan ditulis “h”, b.

  Bila ta’ marbutah hidup atau dengan fathah, kasrah, dan dammah maka ditulis “t”.

  

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I

DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL,

KELURAHAN NGEMBATPADAS TAHUN 2014

  Yanti G 000 110 001

  Fakultas Agama Islam ABSTRAK

  Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai suatu gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam rangka menjalankan roda dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara vertikal terdiri atas Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah hingga ke Pusat.

  Ranting Ngembatpadas I telah menunjukkan kiprahnya dalam bidang pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya anggota, kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah serta memiliki beberapa amal usaha Muhammadiyah dibawah pimpinan Ranting Ngembat Padas I. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul tahun 2014 beserta faktor pendukung dan penghambatnya.

  Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). penelitian ini menggunakan jenis pendekatan yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode wawancara, dokmentasi dan observasi. Sedangkan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang kemudian disimpulkan dengan metode induktif.

  Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I memiliki lima peran penting dalam upaya pembinaan masyarakat Desa Dempul. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pembinaan masyarakat. Adapun kegiatan pembinaan masyrakat yang diselenggarakan PRM Ngembatpadas I di Desa Dempul dapat digolongkan menjadi empat bidang. Yaitu pembinaan masyarakat di bidang agama, pendidikan, sosial. Adapun faktor pendukungnya antara lain: fasilitas yang memadai, antusiasme peserta baik warga masyarakat umum maupun warga Muhammadiyah, sedangkan faktor penghambatnya adalah banyaknya warga masyarakat yang hanya ikut-ikutan dalam menjalankan agama, kesibukan pribadi serta faktor usia.

  Kata kunci: Peran Pimpinan, Ranting Muhammadiyah, Pembinaan

  Masyarakat

  x KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesabaran dan kekuatan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah pada Rasulullah SAW.

  Skripsi ini memaparkan tentang peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam usaha membina masyarakat di Desa DempuL, Kelurahan Ngembatpadas. Beserta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya dalam usaha melaksanakan pembinaan masyarakat di Desa Dempul

  Rintangan selalu hadir selalu hadir silih berganti menghalangi penulis. Semua hambatan itu dapat dihadapai. Untuk itu penulis mengcapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  2. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  3. Drs. Ma’arif Jamuin, M.Si., selaku pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga guna memberikan bimbingan, arahan, dan saran- saran yang sangat berharga bagi penulis selama penyusunan skripsi.

  4. Drs. M. Yusron, M.Ag., selaku pembimbng II yang telah memberikan masukan dan gambaran tentang skripsi yang penulis susun. xi

5. Segenap dosen Program Studi pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

  Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta atas, ilmu, bimbingan, arahan, serta nasehat-nasehatnya.

  6. Seluruh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I beserta seluruh ibu-ibu Aisyiyah, yang telah mengizinkan penulis mengadakan penelitian di Ranting yang anda pimpin, serta atas semua informasi yang dapat membantu keberhasilan penelitian penulis.

7. Seluruh pihak yang yang tidak dapat disebutkan saru persatu yang membatu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Semoga segala amal dan kebaikan kalian semua dapat bernilai ibadah dan mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari dahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

  Surakarta, 26 Maret 2015 Penulis,

  Yanti

  

DAFTAR ISI

Hlm.

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

  BAB I : PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...........................................................

  B.

  3 Rumusan masalah .....................................................................

  C.

  3 Tujuan Penelitian ......................................................................

  D.

  4 Manfaat Penelitian ...................................................................

  BAB II : LANDASAN TEORI A.

  5 Tinjauan Pustaka ......................................................................

  B.

  7 Tinjauan Teoritik .....................................................................

  1. Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah a.

  7 Pengertian Pimpinan Ranting Muhammadiyah..........

  b.

  9 Peran-Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah ....... 1)

  Penunjuk Jalan (Show a Direction) ..................... 10 2)

  Pengambil Keputusan .......................................... 10 3)

  Penyenyelaras ..................................................... 11 4)

  Motivator dan Inspirator ..................................... 11 5)

  Controller dan Evaluator .................................... 12 2. Pembinaan Masyarakat a.

  Pengertian Pembinaan Masyarakat ............................ 13 b.

  Bidang-Bidang Pembinaan Masyarakat .................... 14 1)

  Agama ................................................................ 17 2)

  Pendidikan .......................................................... 17 3)

  Sosial .................................................................. 18 4)

  Ekonomi .............................................................. 19 c. Faktor-Faktor Pembinaan Masyarakat ..........................

  19 xiii

  BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 22 B. Tempat dan Subjek Penelitian .................................................. 23 C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 23 1. Wawancara ........................................................................ 23 2. Dokumentasi ...................................................................... 24 3. Observasi ........................................................................... 24 D. Metode Analisis Data ............................................................... 25 BAB IV : DESKRIPSI DATA A. Setting Sosial ........................................................................... 26 B. Keuangan PRM Ngembatpadas I ............................................ 27 C. Pengelolaan AUM PRM Ngembatpadas I ................................ 29 D. Kinerja PRM Ngembatpadas I dalam Pembinaan Masyarakat 33 BAB V : ANALISIS DATA A. Peran PRM Ngembatpadas I dalam Pembinaan Masyarakat ... 38 1. Penunjuk Jalan (show a direction) .................................... 38 2. Pengambil Keputusan ........................................................ 38 3. Penyelaras ......................................................................... 39 4. Motivator dan Inspirator .................................................... 40 5. Controller dan Evaluator .................................................. 41 B. Pembinaan Masyarakat oleh PRM Ngembatpadas I ................ 42 C. Faktor-Faktor Pembinaan Masyarakat ..................................... 45 BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 47 B. Saran-Saran ............................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Riset Lampiran 2 Surat Keterangan Riset Lampiran 3 Permohonan Pembimbing I Lampiran 4 Permohonan Pembimbing II Lampiran 5 Berita Acara Konsultasi Skripsi I Lampiran 6 Berita Acara Konsultasi Skripsi II Lampiran 7 Daftar RiwayatHidup Lampiran 8 Struktur Organisasi PRM Ngembatpadas I Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah adalah gerakan I slam dan dakwah amar ma’ruf nahi

  mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Organisasi ini didirikan di Kauman Jogjakarta pada tanggal

  8 Dzulhijjah tahun 1330 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1912

1 Masehi oleh KH. Ahmad Dahlan.

  Dalam mencapai tujuannya tersebut, Muhammadiyah memiliki struktur organisasi dalam rangka menjalankan roda dakwahnya. Adapun struktur tersebut secara vertikal terdiri atas Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah

  2

  hingga ke Pusat. Susunan organisasi tersebut dibentuk berdasarkan bidang kerja dan tugas untuk membangun masyarakat.

  Salah satu struktur organisasi tersebut adalah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM). Yaitu kesatuan anggota di suatu tempat atau kawasan yang terdiri atas sekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan

  3

  pembinaan dan pemberdayaan anggota. Tugas dan wewenang Ranting adalah melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan pengelolaan Muhammadiyah, 1 Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan

  islam (Yogyakarta:LPPI, 2000), hlm. 70-71 2 Tim penyunting LPID UMS, Studi Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah (Surakarta: LPID, 2012), hlm. 105 3 LPID, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis Dan Organisatoris. (lpid: UMS, 2011) hlm. 264 menyelenggarakan amal usaha serta melaksanakan kebijakan pimpinan

  4

  diatasnya. Di Kecamatan Gemolong terdapat Ranting Muhammadiyah yang tersebar di berbagai Desa, salah satunya adalah Ranting Ngembatpadas I di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas.

  Ranting Ngembatpadas I telah menunjukkan kiprahnya dalam bidang pembinaan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya anggota, kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah serta memiliki beberapa amal usaha Muhammadiyah dibawah Pimpinan Ranting Ngembat Padas I, yang salah satu tugasnya adalah membina masyarakat.

  Mayoritas masyarakat di Desa Dempul beragama Islam. Masyarakat yang dulunya sangat percaya pada segala hal yang berbau kesyirikan, kini barangsur-angsur telah mulai ditinggalkan. Hal ini karena banyak masuknya faham-faham keagamaan termasuk didalamnya Muhammadiyah yang dalam dakwahnya menyerukan amar ma’ruf nahi mungkar, walaupun hal tersebut masih mendapat berbagai tantangan dari masyarakat.

  Seperti dikemukakan oleh Wakijan selaku Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I. Adapun tantangan tersebut diantaranya adalah adanya kelompok agama lain serta banyaknya warga yang hanya taqlid dalam menjalankan agamanya.

  Berdasarkan paparan di atas, Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I memiliki peran penting dalam melaksanakan pembinaan masyarakat. Antara lain untuk menjadikan masyarakat lebih berkualitas sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah. Oleh karenanya penulis tertarik untuk 4 Ibid. hlm. 247 mengadakan penelitian dengan judul Peran Pimpinan Rnting

  Muhammadiyah Ngembatpadas I Dalam Pembinaan masyarakat di Desa Dempul Kelurahan Ngembatpadas Tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang penulis utarakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Peran apa saja yang dilakukan Pimpinan Ranting Muhammadiyah

  Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas? 2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Pimpinan Ranting

  Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1.

  Untuk mengetahui peran apa saja yang dilakukan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas.

  2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas oleh pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis a.

  Bagi peneliti, dapat menambah wawasan penulis tentang Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas.

  b.

  Bagi pembaca, dapat menambah wawasan pembaca tentang Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembat Padas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas.

2. Secara Praktis a.

  Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau bahan kajian bagi penelitian selanjutnya.

  c.

  Bagi pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I semoga dapat dijadikan acuan untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang menyangkut dengan organisasi maupun pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Pada dasarnya sebuah penelitian tidak berawal dari nol secara murni melainkan telah ada acuan yang mendasari atas penelitian sejenis. Untuk menunjukkan orisinilitas dari penelitian ini maka diperlukan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul yang akan penulis teliti. Adapun beberapa penelitian yang terkait dengan masalah yang penulis

  angkat antara lain: 1.

  Lila Fauziah (UMS 2010) dalam sekripsinya yang berjudul Peran

  Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo dalam Pembinaan Masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 ponpes imam modern syuhodo memiliki peran

  penting dalam membina masyrakat Desa Wonorejo khususnya dalam bidang agama dengan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat Desa Wonorejo untuk selalu mendalami ilmu agama sebagai bekal

  

1

hidup di dunia dan di akhirat.

2. Ari Nur Azizah (FAI 2013) dalam sekripsinya yang berjudul Peran

  Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Tulung Tahun 2010-2015 Cabang 1 Muhammadiyah tulung memiliki peran yang penting dalam pendidikan Lia fauziah, Peran Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo Dalam Pembinaan

  

Masyarakat Desa Wonokerjo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

(Surakarta: UMS, 2010), Unpublised

  5 masyarakat di Kecamatan Tulung. Adapun kegiatan pendidikannya dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal. Bentuk penyelenggaraan pendidikan formal dengan mendirikan MIM yang tersebar di kecamatan tulung serta merintis berdirinya SMP program khusus. Bentuk kegiatan nonformal dengan diselenggarakannya pengajian-pengajian dan pelatihan keterampilan.

  Sedangkan bentuk pendidikan informal berupa pengajian keluarga kamis yang bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah, semua kegiatan tersebut dikoordinasi oleh masing-masing majelis dan

  2 lembaga yang dibentuk oleh PCM Tulung.

  3. Joko Nugroho (UMS 2010) dalam sekripsinya yang berjudul Peranan

  Ranting Muhammadiyah dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus di Ranting Muhammadiyah Ngestiraharjo Selatan Bantul Tahun 2011).

  Dari hasil penelitian tersebut peran Ranting dalam pendidikan Islam diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan Islam yang digolongkan menjadi tiga yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal. Bentuk pendidikan formal dengan mendirikan TK ABA.

  Untuk kegiatan nonformal dilaksanakan dengan bentuk pengajian yang bekerja sama dengan takmir masjid. Sedangkan bentuk pendidikan

  2 Ari nur azizah, Peran Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Tulung Tahun 2010-2015 (Surakarta: UMS, 2014), Unpublised. informal berupa pembinaan secara langsung terhadap pengurus

  3 “Aisyiyah”.

  Dari penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa sudah pernah dilakukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Namun demikian, dari segi lokasi dan kasus penelitian terdapat perbedaan, dimana yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I dalam pembinaan masyarakat di Desa Dempul, Kelurahan Ngmbatpadas tahun 2014, Dengan demikian maka penelitian ini sudah memenuhi kriterian kebaruan.

B. Tinjauan Teoritik 1. Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah a.

  Pengertian Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

  Peran adalah “pemain sandiwara, tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh

  4

  orang yang berkedudukan dalam masyarakat . Menurut Groos, Mason dan McEachern dalam Paulus Wirutomo mendevinisikan peran sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu

  5 3 yang menempati kedudukan sosial tertentu .

  Joko nugroho, Peranan Ranting Muhammadiyah Dalam Pendidikan Islam (Studi Kasus

Di Ranting Muhammadiyah Ngestiraharjo Selatan Bantul Tahun 2011) (Surakarta: UMS, 2011)

Unpublised 4 Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. ( Jakarta: PT gramedia pustaka utama, 2008), hlm. 1051 5 Paulus Wirutomo, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiolog David Berry ( Jakarta: Pt raja grafindo persada2003), hlm. 106

  Menurut sisten klasifikasi dari Biddle dan Thomas, maka kata peran dapat dijlaskan lewat beberapa cara. Pertama, suatu penjelasan historis menyebutkan, konsep peran semula dipinjam dari kalangan drama atau teater yang hidup subur pada zaman Yunani Kuno atau Romawi. Dalam arti ini, peran menunjuk pada karakterisasi yang disandang untuk dibawakan oleh seorang aktor

  

6

dalam sebuah pentas drama.

  Kedua, suatu penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karaktrerisasi (posisi) dalam

  7 struktur sosial.

  Pimpinan menurut Muh. Djazman adalah orang yang mempunyai ciri

  • –ciri kharismatik sekaligus legal-rasional, karena penampilannya didasari oleh pemilihan dengan berpedoman pada

  8 tertib hukum organisasi.

                   Artinya: “ Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada

  9 kamilah mereka selalu menyembah”.

  6 Edi Sudarno.Teori Peran Konsep Derivasi Dan Implikasinya (Jakarta: PT Gramedia pustaka utama,1994), hlm. 3 7 8 Ibid, hlm. 4

  Imron Nasri,dkk , Meremajakan Pimpinan Muhammadiyah. (Yogyakarta : Suara Muhammadiyah dan LPCR ,2010), hlm. 51. 9 Qs. Al- Anbiya’ (21): 73

  Sedangkan Ranting dalam AD/ART Muhammadiyah adalah kesatuan anggota di suatu tempat atau kawasan yang terdiri atas ekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan

  10 pembinaan dan pemberdayaan anggota.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah adalah langkah, yang dilakukan oleh seseorang Pimpinan Ranting Muhammadiyah ketika menduduki posisi tertentu dalam organisasi atau masyarakat untuk memenuhi harapan organisasi maupun masyarakat tersebut dengan mempengaruhi pola pikir setiap anggota Muhammadiyah dengan memberi petunjuk agar mau melaksanakan semua instruksi atau tugas dengan baik.

  b.

  Peran-Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Untuk memenuhi harapan-harapan dari organisasi dan masyarakat Pimpinan Ranting hendaknya dapat menjalankan fungsinya. Fungsi pimpinan Ranting di akar rumput adalah memimpin anggota dalam struktur persyarikatan untuk menyelenggarakan usaha-

  

11

  usaha, dan membina jamaah. Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut pemimpin perlu menjalankan beberapa peran diantaranya sebagai petunjuk jalan (show a direction), pengambil keputusn,

  10 LPID, studi kemuhammadiyahan kajian historis, ideologis dan organisatoris. (lpid: UMS, 2011). Hlm. 264 11 Tim LPCR Muhammadiyah, pedoman pendirian dan pengembangan Ranting

  Muhammadiyah. (Yogyakarta: LPCR PP Muhammadiyah. 2012), Hlm. 3 penyelaras, sebagai Motivator dan Inspirator serta sebagai Controller dan Evaluator.

  1) Penunjuk Jalan (show a direction)

  Seorang pemimpin semestinya dapat menentukan jalan kemana dia dan bawahannya harus melangkah untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk dapat mencapai hal tersebut seoang pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas terlebih dahulu serta mampu mengkomunikasikan tujuan tersebut dengan baik kepada bawahannya. Seorang pemimpin yang baik harus bisa menentukan jalan mana yang akan ditempuh diantara beberapa pilihan yang ada sesuai dengan kapasitas dirinya beserta

  12 bawahannya.

  2) Pengambil Keputusan

  Peranan pimpinan dalam pengambil keputusan sebagai strategi kepemimpinan sangat penting, karena tanpa kemampuan dan keberanian tersebut, pimpinan tidak akan mampu menggerakkan downline-nya. Untuk itu dalam mewujudkan sebuah program, seorang pimpinan dituntut untuk mampu mengambil tindakan yang cepat, tepat dalam menghadapi sebuah situasi. Pengambilan keputusan yang baik dapat menjadi tolok ukur mengenai sejauh mana pimpinan tersebut mengetahui cara mencapai tujuannya.

12 Semuil Tjiharjadi, Dkk. To Be A Great Efektife Leader (Yogyakarta: CV Andi Offset.

  2012), hlm. 5

  Pada tahap selanjutnya, pimpinan harus mampu mengkomunikasikan keputusan yang diambil untuk dijalankan bersama anggota dan masyarakat di sekitarnya. Kemampuan ini berarti pimpinan harus dapat menyampaikan keputusan secara jelas agar dapat dimengerti oleh setiap anggota supaya tidak

  

13

terjadi kesalah-pahaman.

  3) Penyelaras

  Dalam menanamkan sebuah visi organisasi pemimpin hendaknya bisa memposisikan dirinya sebagai penyelaras. Untuk dapat menanamkan visi organisasi tersebut seorang pemimpin semestinya mengetahui kapasitas setiap anggotanya. Dalam mendelegasikan tanggungjawab sekalipun, seorang pemimpin perlu menemukan orang yang tepat untuk suatu pekerjaan yang

  14 sesuai dengan kemampuan orang tersebut.

  4) Motivator dan Inspirator

  Seorang pemimpin yang baik selalu menekankan untuk memberi motivasi secara terus-menerus kepada anggotanya sebagai kunci keberhasilannya dalam memimpin. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat melalui sebuah penghargaan maupun pernyataan baik lisan maupun tertulis. Contoh, seorang pemimpin memberikan catatan kecil yang 13 dianggap penting kepada anggotanya, kemudian ia menanyakan

  Hadari Nawawi. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. (Yogjakarta: Gadjah Mada University Press. 2003), hlm. 46-48. 14 Ibid. hlm. 180-181

  sejauh mana telah membaca dan bagaimana komentarnya. Tindakan ini dapat memotivasi anggotanya untuk benyak

  15 membaca sehingga memiliki wawasan yang luas.

  Selain memotivasi seorang pemimpin semestinya bisa menjadi inspirasi atau dalam kata lain menjadi suri tauladan bagi setiap anggotanya dalam segala aspek kehidupan. Agar dapat menjadi inspirasi bagi anggotanya seorang pemimpin harus konsisten terhadap apa yang diucapkan dan yang dilakukannya. Contoh seorang pimpinan yang menginginkan anggotanya rajin dan tepat waktu saat menghadiri rapat, maka seorang pemimpin harus bida dijadikan contoh dengan selalu hadir dan tepat waktu setiap diadakan rapat sehingga dapat menginspirasi anggotanya.

  Hal tersebut harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang baik pada setiap kegiatan yang dilakukannya baik dalam organisasi

  16 maupun dalam kehidupan kesehariannya.

  17

  5) Controller dan Evaluator

  Pelaksanaan tugas-tugas tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien bilamana, tugas-tugas yang telah diserahkan pada pelaksana tersebut benar-benar telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan awal dari pelaksanaan tugas tersebut.

  15 16 Ibid. hlm. 273 17 Ibid. hlm. 274 Ibid. hal: 145-159

  Untuk mengetahui apakah segala hal tersebut sudah terlaksana seuai dengan tujuan awalnya serta bagaimana tugas- tugas tersebut dilaksanakan dan untuk mengetahui da atau tidaknya suatu masalah dalam pelaksanaannya maka seorang pimpinan perlu melakukan pengendalian dan penilaian (controlling dan evaluating). Dengan adanya hal tersebut seorang pimpinan dapat menentukan langkah apa yang harus dilaksanakan untuk melakukan pencegahan kemungkinan terjadinya penyimpangan.

2. Pembinaan Masyarakat a.

  Pengertian Pembinaan Masyarakat Dalam kamus besar bahasa Indonesia pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan “pe” dan akhitan “an”yang berarti proses atau usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien guna memperoleh hasil yang lebih baik

  18 .

  Menurut Muhammad Azmi, pembinaan adalah proses perbuatan, tindakan, penanaman nilai-nilai dan perilaku budi pekerti, perangai, tingkah laku yang baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, orang lain dan alam sekitar yang dilakukan secara efektif dan efisien guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

  19

  18 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat (Jakarta.: Pt Gramedia Pustaka Utama. 2008), hlm. 152 19 Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah (Jogyakarta.: CV. Venus

  Corporation. 2006), hlm. 54

  Masyarakat dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh

  20

  suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Adapun menurut Soetomo masyarakat adalah suatu kehidupan yang terdiri dari individu-individu yang melakukan interaksi yang kontinu sehingga

  21 melahirkan pola kehidupan bersama.

  Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembinaan masyarakat adalah suatu usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan oleh seorang, sekelompok orang atau organisasi kepada sejumlah orang yang tinggal di lingkungan sekitarnya, secara maksimal untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembinaan masyarakat meliputi beberapa bidang diantaranya bidang agama, sosial.

  b.

  Pembinaan Masyarakat Menurut Muhammadiyah Jelas tercantum dalam muqadimah anggaran dasar

  Muhammadiyah bawasannya hidup bermasyarakat merupakan sunnah Allah terhadap kehidupan manusia di dunia. Untuk menjalankan sunnah Allah tersebut serta demi terciptanya masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia hidup dunia akhirat, kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kejujuran,

  20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

  (Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama. 2005), hlm. 721 21 Soetomo, Keswadayaan Masyarakat Manifestasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berkembang Secara Mandiri (Yogyakarta: Ustaka Pelajar. 2012), hlm. 21 persaudaraan, gotong-royong dan saling tolong-menolong dengan

  22 berpegang pada hukum Allah yang sebenar-benarnya.

  Untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai dengan nikmat dan karunia Allah yang melimpah sehingga dapat terwujud, “suatu Negara yang indah, bersih suci dan makmur

  dibawah perlindungan Tuhan yang maha pengampun”. Hal ini dapat

  dilaksanakan dengan berbagai cara diantaranya: senantiasa menjalin persaudaraan terhadap sesama manusia baik muslim maupun non muslim, setiap keluarga dan anggota Muhammadiyah harus bisa menjadi suri tauladan di lingkungannya, melaksanakan gerkan dan dakwah jamaah sebagai wujud dari melaksanakan dakwah islam di tengah masyarakat.

  Dalam pedoman hidup islami warga Muhammadiyah dijelaskan bahwa, masyarakat yang baik dapat dilihat dari keluarganya. Keluarga merupakan tiang utama umat dan bangsa sebagai tempat penanaman nilai-nilai pertama dalam kehidupan yang paling menentukan, untuk itu sebagai warga Muhammadiyah wajib mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah wa ra

  ḥmah. Yang dalam Muhammadiyah dikenal dengan sebutan keluarga sakinah. Dengan senantiasa menjalankan fungsi keluarga untuk mensosialisasikan

22 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga

  Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 2011), hlm 6 nilai-nilai agama serta menjadi suri tauladan dilingkungan

  23 keluarganya.

  c.

  Usaha-usaha Pembinaan Masyarakat Muhammadiyah Muhammadiyah didirikan dengan maksut dan tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Muhammadiyah melakukan usaha-usaha pembinaan masyarakat yang sistematis berupa amal uaha, program, dan kegiatan yang meliputi: 1)

  Penanaman keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengalaman serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan. 2)

  Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya. 3)

  Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaw, shodaqoh, hibah, dan amal shaleh lainnya. 4)

  Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya manusia agar berkemampuan tinggi serta beraklak mulia. 5)

  Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni serta meningkatkan penelitian. 6)

  Memajukan perekonomian dan kewirausahaan kea rah perbaikan hidup yang berkualitas.

7) Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

  8) Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sember daya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan.

  9) Mengembangkan komunikasi, ukhuwah dan kerjasama dalam berbagai bidang dengan berbagai kalangan masyarakat.

  10) Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

  11) Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota 23 sebagai pelaku gerakan.

  Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Jogjakarta: Suara Muhammadiyah. 2012), hlm. 67-69

  12) Mengembangkan sarana-prasarana dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan.

  13) Mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran serta

  24 meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat.

  Usaha-usaha pembinaan masyarakat tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat bidang yaitu pembinaan masyarakat bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial, dan bidang ekonomi. 1)

  Pembinaan masyarakat bidang agama Metode pembiaan masyarakat di bidang agama dapat

  25

  dilakukan dengan tiga cara yaitu: Melalui propaganda, Melalui

  26

  27

  indoktrinasi, dan Melalui jalur pendidikan Dari ketiga cara diatas jalur pendidikan merupakan cara yang paling sering digunakan para ulama untuk melakukan pembinaan masyarakat dibandigkan dengan dua cara yang lain. Salah satu bentuk dari jalur pendidikan adalah dengan diselenggarakannya majlis ta’lim yang merupakan sarana syiar islam yang paling efektif di kalangan masyarakat, mendirikan sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah di lingkungan masyarakat serta mendirikan TPA-TPA khususnya bagi anak-anak untuk memperkenalkan agama sejak usia dini.

  2) 24 Pembinaan Masyarakat Bidang Pendidikan

  Agus Suroyo, Pembinaan Ranting Muhammadiyah (Yogyakarta: LPCR PP Muhammadiyah. 2013), Hlm. 1-2 25 Hasibullah, Kapta Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada. 1999), hlm. 100 26 27 Ibid. hlm. 100 Ibid. hlm. 101

  Pembinaan masyarakat bidang pendidikan merupakan bagian dari tiga bentuk pendekatan dalam pembinaan masyarakat bidang agama. Pembinaan masyarakat bidang pendidikan menitikberatkan pada pembangkitan cipta, rasa dan karsa.

  Pembinaan masyarakat bidang pendidikan meliputi tiga bentuk yakni pendidikan formal, non formal dan informal.

  Pendidikan formal berjenjang mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan tinggi, pendidikan non-formal berbentuk PAUD, kelompok bermain dan tempat penitipan anak, sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan dilingkungan keluarga. Secara lebih luar pendidikan informal juga diterapkan pada anggota masyarakat pada suatu forum

  28 pertemuan.

3) Pembinaan masyarakat bidang sosial.

  Pembinaan masyarakat dibidang sosial merupaka suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah maupun individu yang ada dalam masyarakat, Untuk menciptakan suatu tatanan sosial yang baik sebagai identitas terhadap masyarakat itu sendiri.

  Pembinaan masyarakat di bidang sosial dapat dilaksanakan dengan menegakkan semangat gotong-royong di antara warganya.

  Semangat gotong-royong merupakan media masyarakat dalam 28 menjalin kerja sama serta sebagai sarana untuk

  

Agus Dariyono, Dasar-Dasar Pedagogi Modern (Jakarta: PT Indeks. 2013), hlm. 7-8 mengaktualisasikan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat

  29 tersebut.

  Sehingga dari hal tersebut akan membentuk suatu budaya yang melekat pada sebuah masyarakat. Budaya yang dimiliki setiap masyarakat merupakan kekuatan yang memungkinkan pembangunan berlangsung sukses. Hal tersebut dikarenakan unsur-unsur budaya mempunyai nilai tradisional yang secara simbolis merupakan bentuk komunikasi masyarakat yang beraneka ragam. 4)

  Pembinaan Masyarakat Bidang Ekonomi Pembinaan masyarakat di bidang ekonomi adalah suatu usaha untuk menjadikan sebuah masyarakat yang mandiri dan dapat mencukupi segala kebutuhan hidupnya sendiri. Pembinaan masyarakat di bidang ekonomi dapat dilaksanakan dengan program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat berupa pelatihan kewirausahaan, pemberian pinjaman modal usaha, pelatihan pembuatan produk serta cara

  30 pemasarannya.

  d.

  Faktor-Faktor Pembinaan Masyarakat Agar dapat melaksanakan usaha-usaha pembinaan 29 masyarakat dengan baik terdapat beberapa faktor diantaranya: