SIGIT SRI HARTA F3206087

(1)

commit to user

i

TUGAS AKHIR

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN

PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI

BENGAWAN SOLO

TUGAS AKHIR

Ditujukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Memenuhi Syarat –

Syarat

Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi

Dikerjakan Oleh :

SIGIT SRI HARTA F3206087

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii ABSTRAK

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

SIGIT SRI HARTA F 3206087

Sekarang ini akan banyak terjadi perubahan dalam era pembangunan, ini terjadi karena majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Di dalam lingkup organisasi perusahaan besar dituntut senantiasa berjalan dinamis dengan perubahan global yang sekarang ini terjadi. Keberhasilan suatu organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembangan Sumber Daya Manusia yang berupa perbaikan sistem kerja dalam perusahaan, pelatihan dan pengembangan pegawai serta ahli teknologi. Untuk itu dalam penelitian ini penulis dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo, serta penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Di dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan study pustaka serta dengan pengumpulan data primer maupun sekunder, metode análisis data dengan cara metode deskriptif dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi ditujukan kepada seluruh karyawan atau pegawai yang ada dalam lingkup perusahaan atau organisasi agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi, sehingga dapat diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan seefesien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan. Dengan mentaati peraturan berarti pegawai telah memberikan dorongan yang positif pada perusahaan dalam melaksanakan program yang ditetapkan, sehingga memudahkan tercapainya tujuan perusahaan.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut, semua pegawai harus mengutamakan kedisiplinan dalam bekerja beserta peraturannya. Saran, sebaiknya Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo melengkapi sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh para pegawainya demi menunjang kelancaran aktivitas kerja.


(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul:

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

Surakarta, 2012

Telah disetujui oleh dosen pembimbing

Drs. Atmaji, MM


(4)

commit to user


(5)

commit to user

v MOTTO

“Bukan Kecerdasan Anda, Melainkan Sikap Andalah yang Akan Mengangkat Anda Dalam Kehidupan”

“Sifat Orang yang Berilmu Tinggi Adalah Merendahkan Hati Kepada Manusia dan Takut Kepada TUHAN”

“Kita Tidak Pernah Diberi Impian Tanpa Kemampuan Untuk

Mewujudkan”

(Richard Bach)

“Dan Sesungguhnya Akhir Itu Lebih Baik dari Permulaan”


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Terimakasih Allah SWT atas cinta dan kasih-MU yang Kau berikan kepadaku, dan hanya Engkau yang selalu mendampingiku disaat aku

membutuhkan untuk menapaki dan menjalani kehidupan selama ini.

Bapak, Ibu dan adik yang disetiap doa yang engkau berikan kepadaku, sehingga aku menjadi lebih mudah dalam menjalani semuanya. Terima kasih

untuk pengorbanan Bapak dan Ibu untukku, dan Engkau adalah bagian terpenting dalam hidupku yang tak akan aku lupakan sepanjang hidupku.

Teman-temanku Giring, Ambon, Hanung, Manyol, Sunandar, Kunadi, thanks atas dukungan dan bantuannya.

Ank-anak BI ’09 : Slamet, Wahyu, Rian, Topa, Ecezt, Tamon, Rino, Kembar, Dion, Arga, Patel, makasih atas

tempat dan bantuan komputernya.

Semua pihak yang terlibat dalam rangkaian penulisan tugas akhir ini, baik langsung maupun tidak langsung, saya ucapkan banyak terima kasih


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir

dengan judul DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN

UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Djoko Purwanto, MBA Selaku Ketua Progam Studi Manajemen Pemasaran pada Progam Diploma III FE UNS.

3. Selaku Pembimbing Tugas Akhir, Drs. Atmaji, MM yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Ir. Nicomedis Suyadi, SP.1 selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Pgs. Kabag. Tata Usaha.


(8)

commit to user

viii

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta,

Penulis


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Metodologi Penelitian... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Disiplin... 9

B. Macam-Macam Disiplin... 16

C. Pelaksanaan Disiplin Kerja... 17

D. Tujuan Disiplin Kerja... 19


(10)

commit to user

x BAB III. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan... 22

B. Evaluasi Magang Kerja... 39

C. Pembahasan... 40

1. Tata Tertib Pegawai Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS... . 42

2. Waktu Kerja Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS... 43

3. Pelaksanaan Disiplin kerja Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS ... ... 44

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan... 58

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

halaman


(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan

3. Saran dari Perusahaan Tempat Magang 4. Nilai Pada Saat Magang


(14)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak perubahan yang akan dihadapi dalam masa pembangunan sekarang ini sebagai akibat kemajuan pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam suatu lingkup organisasi, perusahaan dituntut untuk senantiasa dinamis dengan berbagai perubahan tren global.

Setiap organisasi hendaknya membuka diri terhadap tuntutan perubahan serta berupaya menyusun strategi yang kebijakan yang selaras dengan perubahan yang dimaksud. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bidang strategis yang menjadi perhatian.

Organisasi yang mampu bersaing adalah organisasi yang mempunyai Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan berbasis ilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan. Kelancaran penyelenggaraan suatu organisasi sangat bergantung dari komponen organisasi, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia.

Manusia adalah sumber daya yang paling penting dalam usaha mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreatifitas, dan dorongan.

Pegawai merupakan sumber daya manusia yang pada dasarnya merupakan bagian dari perusahaan, artinya sebagai anggota perusahaan, pegawai hendaknya secara efektif ikut serta memajukan kinerja dan memberikan nilai tambah pada perusahaan dalam setiap aspek sesuai


(15)

commit to user

2

dengan kemampuan dan kompetensinya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dan target-target operasional tidak lepas dari peran pegawai yang berkompeten dan berintegrasi itnggi.

Keberhasilan suatu organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembangan manajemen sumber daya manusia yang bias berupa perbaikan system kerja yang digunakan dalam perusahaan atau organisasi. Perkembangan sumber daya manusia dengan pelatihan dan pengembangan pegawai serta mengadakan ahli teknologi tinggi.

Disamping itu untuk mencapai tujuan organisasi perlu diupayakan lamhkah-langkah yang terencana, sistematik, berkelanjutan, dan terkoordinasi dalam meningkatkan kualitas dan pengabdian dan peranan pegawai. Pembinaan disiplin pegawai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengabdian dan perannya dalam mencapai tujuan.

Pembinaan pegawai sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan pegawai yang penuh kesetiaan, sadar akan tanggung jawab, berdayaguna dan behasilguna. Oleh karena

itu pembinaan pegawai hendaknya dilaksanakan secara

berkesinambungan sehingga dapat memotivasi pegawai dalam rangka efektifitas dan efisien kerja sehingga tidak menimbulkan adanya penyimpangan-penyimpangan maupun tindakan-tindakan diluar peraturan yang sudah ditetapkan. Demi tercapainya semua itu sangat dibutuhkan adanya kesadaran akan disiplin tinggi. Sikap pegawai yang loyal, berdedikasi tinggi serta taat pada peraturan yang berlaku.


(16)

commit to user

3

Menegakkan disiplin penting bagi suatu lembaga atau organisasi, sebab dengan disiplin diharapkan sebagian besar dari peraturan-peraturan ditaati oleh sebagian besar pegawai. Dengan adanya kedisiplinan tersebut, dapat diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif dan seefesien mungkin. Tujuan yang telah ditetapkan tidak akan dicapai atau mungkin dapat dicapai tetapi kurang efektif dan efisien. Tidak dipungkiri, terkadang tidak semua peraturan ditaati oleh pegawainya. Kadang masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan, mungkin dikarenakan kurang adanya kesadaran untuk berdisiplin. sehingga menegakkan suatu kedisiplinan sangat perlu bagi organisasi, agar pegawai diharapkan dapat mematuhi sebagian besar dari peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan dapat tercapai secara efektif dan

efisien tujuan yang telah ditetapkan, seperti pendapat dari Alex Nitisemito

(1982:200) : menegakkan suatu kedisiplinan perlu bagi suatu organisasi,

sebab dengan kedisiplinan tersebut dapat diharapkan sebagian besar dari peraturan-peraturan ditaati oleh para karyawan.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan yang baik, sangat diharapkan adanya peningkatan kualitas pegawai, diantaranya adalah peningkatan kedisiplinannya. Dengan bekal kedisiplinan, sangat diharapkan semua kegiatan yang memberikan pelayanan maupun intern lingkungan kerja akan dapat diupayakan keberhasilannya semaksimal

mungkin. Menurut pendapat Admosudirjo (1976:210) : “untuk membuat

segala macam urusan lancer, disiplin itu mutlak perlu dan tidak satupun


(17)

commit to user

4

Agar kedisiplinan dapat terlaksana dengan baik, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan serta sesuai dengan kemampuan dari para pegawai, karena tegaknya disiplin kerja dari pegawai menyebabkan pelaksanaan kinerja lembaga atau organisasi lebih efektif dan efisien, serta mempermudah dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas penulis berkeinginan untuk malakukan penelitian mengenai kedisiplinan pegawai di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yaitu dalam bidang

kepegawaian, maka penulis mengangkat topik “DISIPLIN KERJA

PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO”

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pemilihan judul pada laporan Tugas Akhir, agar hasil laporan tidak menyimpang dari pokok pembahasannya, dan mempermudah penulis untuk mendapatkan data-data, maka dalam penyusunan laporan ini perlu penulis rumuskan permasalahannya, sebagai berikut :

1. Apakah semua pegawai sudah mematuhi waktu atau jam kerja perusahaan?

2. Bagaimana beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan?


(18)

commit to user

5 C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui semua pegawai sudah mematuhi waktu atau jam kerja perusahaan.

2. Untuk mengetahui beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Sebagai media dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama belajar dibangku kuliah.

b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan perusahaan dalam menetapkan kedisiplinan kerja pegawai sehingga perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

3. Bagi Pihak Lain

a. Dapat memberikan manfaat berupa tambahan informasi dan sebagai referensi bacaan untuk memperdalam ilmu.


(19)

commit to user

6

b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan

sumbangan pemikiran bagi mahasiswa lain sebagai masukan untuk menyusun Tugas Akhir.

E. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sebuah Departemen yang berada di wilayah Surakarta, yaitu : Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

2. Data yang Diperlukan a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berkepentingan ditempat obyek penelitian.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain. Data ini diperoleh dari karya tulis lain yang pernah meneliti objek yg sama berupa catatan, laporan historis, dokumen dan sumber informasi lainnya.

3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara ( Interview )

Wawancara dilakukan peneliti dengan pihak terkait untuk menggali informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian berkaitan dengan data yang diperlukan.


(20)

commit to user

7

Wawancara dilakukan kepada orang yang ada di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

b. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dan mencatat secara langsung di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sebagai objek penelitian yang didasarkan pada tujuan penelitian.

c. Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data melalui studi tentang ilmu-ilmu yang ada hubunganya dengan masalah tersebut, sehingga mendapat teori-teori yang dapat

memperjelas permasalahan yang dibahas dan

mempelajari literature serta referensi yang relevan untuk memperoleh landasan kuat sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir.

4. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan adalah analisis secara metode Diskriptif kualitatif yang memberikan gambaran atau memaparkan suatu peristiwa. Menurut

Hadari Hanafi dan Mimi Martini (1996:73) “Metode Diskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan


(21)

commit to user

8

obyek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”.

Sedangkan yang dimaksud bersifat kualitatif atau penelitian naturalis adalah penelitian yang bersifat atau mempunyai karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya dan sebagaimana mestinya (natural setting), dengan tidak dirubah dalam bentuk symbol-simbol atau bilangan.


(22)

commit to user

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Disiplin

Dalam kehidupan perusahaan kondisi tertib dan teratur merupakan sebagian aspek penting yang berperan pada kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.

Untuk menetralisir kondisi tertib dan teratur maka diperlukan pengaturan akan mekanisme kerja, diantaranya dalam bentuk peraturan kerja organisasi yang ditujukan pada semua unsur dalam organisasi. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menciptakan suasana tertib dan teratur dalam pencapaian hasil kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuatitas, dan waktu. Agar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan ketaatan dan peran serta yang posotif dari setiap pegawai.

Asal kata disiplin adalah dari bahasa latin discipline yang kurang

lebih artinya adalah pelatihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.

A.S Moenir (191:181) mendefinisikan :

“Disiplin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menciptakan keadaan

di suatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna, dan berhasil guna

melalui system pengaturan yang tepat”.

Sikap disiplin sangat diperlukan dalam kesuksesan adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan


(23)

commit to user

10

cara hidup dan mengatur cara kerja. Jadi sangat erat kaitannya manusia yang sukses dengan disiplin kerja pegawai merupakan hal yang mutlak dilakukan.

IG. Wursanto (1985:147) menyatakan bahwa :

“Disiplin adalah bsuatu sikap atau ketaatan seseorang terhadap aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang seseorang itu menggabungkan diri dalam organisasi serta adanya kesadara dan

keinsyafan bukan ada unsure paksaan”.

Selanjutnya menurut pendapat Alex.S.Nitisemito (1982:199) :

“Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan manusia sesuai dengan paraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak”.

Dari pendapat ini, disiplin bukan hanya sebatas sikap saja, namun sudah menjadi tingkah laku dan perbuatan dalam mentaati pareturan yang telah ditetapkan.

Kegiatan seorang pegawai bermacam-macam dan tiap pekerjaan datangnya kerap kali tidak menentu atau bahkan saling tumpang tindih. Karena itu, sangat penting hal yang dilakukan oleh seorang pegawai adalah pendekatan terhadap tugasnya secara metodik dan tertib disiplin. Sondang P.Siagian (1997:304) menyatakan bahwa :

“Pendisiplinan pagawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan, sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta


(24)

commit to user

11

Menurut Hodges (dikutip Helmi, 1996:87) mendefinisikan disiplin kerja sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

Pegawai adalah orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Hodges mengemukakan bahwa disiplin kerja pegawai adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap paraturan organisasi atau perusahaan. Sikap dan perilaku itu ditunjukkan dengan berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk mentaati peraturan, artinya orang yang dikatakan mempunyai disiplin kerja yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat pada peraturan organisasi secara kaku dan mati, tetapi mempunyai kehendak untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam organisasi.

Disiplin timbul dari watak dan batin dari orang itu sendiri, dengan segala kesadaran akan perbuatannya, untuk mentaati tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan. Maka disiplin perlu dilatih agar seseorang lebih tertib dan taat terhadap peraturan yang telah dibuat. Dengan demikian maka setiap orang tidak bertindak sembarangan sesuai kehendaknya sendiri. Apabila disiplin ini sudah terlatih dalam diri seorang pegawai, maka pegawai tersebut akan melaksanakan tugas dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Agar terwujud suatu disiplin kerja yang baik, menurut IG.Surono (1985:1) diperlukan adanya prinsip-prinsip yang tertanam dalam diri setiap pegawai, yaitu :


(25)

commit to user

12

1. Kemauan untuk menyelaraskan tindakan dengan tata tertib yang telah ditentukan.

2. Bersedia memperbaiki tindakan yang tidak pantas dengan disertai rasa takut pada pimpinan.

3. Bersedia menerima segala tindakan korektif.

4. Karyawan hendaknya menyadari bahwa setiap organisasi kerja memang harus diatur sedemikian rupa, sehingga pegawai tidak semaunya sendiri.

Hal-hal yang menunjang kedisiplinan menurut Alex S. Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan, yaitu :

1. Ancaman

Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapkan.

2. Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.


(26)

commit to user

13

3. Ketegasan

Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

4. Partisipasi

Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancamanhukuman adalah hasil persetujuan bersama.

5. Tujuan dan Kemampuan

Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan.

6. Keteladanan Pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan. Menurut Simamora (1997), masalah disiplin yang umum yang sering ditimbulkan para karyawan antara lain absensi, produktifitas yang kurang, alkoholisme, dan ketidakpatuhan. Dibawah ini akan disebutkan mengenai sebab dan jenis masalah disiplin karyawan, yaitu :

a. Sebab Organisasional

1) Rekruitmen dan seleksi yang buruk

2) Pelatihan dan pengembangan yang tidak memadai 3) Kurang komunikasi


(27)

commit to user

14

4) Supervisi yang lemah

5) Kebijakan dan peraturan yang tidak masuk akal b. Sebab Individu

1) Pemakaian alkohol dan obat obatan 2) Kesulitan-kesulitan finansial

3) Masalah-masalah domestik 4) Penyakit fisik atau mental 5) Kepribadian

c. Jenis-jenis Masalah Karyawan

1) Ketidakhadiran dan keterlambatan 2) Bahasa yang menghina dan cabul 3) Sikap yang buruk dan tidak loyal 4) Kecerobohan dan kelalaian

5) Pelanggaran peraturan perusahaan 6) Kinerja yang buruk

7) Perlambatan kerja

Pegawai adalah manusia biasa yang keadaan atau kadar kedisiplinannya tidak selalu tetap sepanjang waktu, maka dalam upaya pembinaan disiplin kerja pegawai seorang pemimpin harus dapat membaca keadaan atau kadar disiplin pegawai. Dengan mengetahui kadar atau keadaan disiplin pegawai akan dapat dipahami sebab fakta yang dapat berpengaruh terhadap sikap disiplin dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu, baik sebagai pencegahan ataupun perbaikan.


(28)

commit to user

15

Untuk mengetahui apakah para pegawai bekerja dengan penuh disiplin atau tidak dapat dilihat dari aspek-aspek yang berhubungan dengan kedisiplinan pegawai. Seperti menurut Lateiner & Levien (1983:77) mengungkapkan aspek-aspek disiplin kerja, sebagai berikut :

1. Keteraturan dan ketepatan waktu kerja, yang dimaksud disini adalah bila karyawan datang ketempat kerja berdasarkan jadwal waktu kerja yang ditentukan oleh perusahaan.

2. Ketepatan dalam menggunakan pakaian dan peralatan, artinya menggunakan pakaian dan peralatan sesuai dengan standar organisasi atau perusahaan dengan benar.

3. Menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang memuaskan, artinya dapat menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang menjadi target atau sasaran perusahaan.

4. Menyelesaikan pekerjaan dengan semangat kerja yang baik, artinya menyelesaikan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat selesai sesuai target waktu yang ditentukan oleh perusahaan.

Dengan demikian, disiplin kerja sesungguhnya mengandung pengertian adanya ketaatan dan kepatuhan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan yang mencakup ketepatan dalam menggunakan waktu kerja, menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan, hati-hati dalam menggunakan fasilitas kerja, mengikuti prosedur kerja yang ditentukan dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.


(29)

commit to user

16

Dari berbagai pengertian disiplin diatas, dapat diambil pengertian menurut penulis bahwa, disiplin kerja pegawai merupakan suatu sikap mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban, kesadaran, kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia didalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Macam - Macam Disiplin

T. Hani Handoko membagi disiplin kerja menjadi tiga macam, yaitu :

1. Disiplin Preventif

Disiplin Preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi diusahakan jangan sampai para karyawan berperilaku negative. Tujuan pokoknya adalah mendorong karyawan untuk memiliki disiplin diri.

2. Disiplin Korektif

Disiplin Korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut, sehingga perbuatan dimasa yang akan datang akan sesuai dengan peraturan organisasi atau perusahaan.


(30)

commit to user

17

Tindakan korektif biasanya berupa jenis hukuman tertentu. Sebagai contoh peringatan atau skorsing, jadi dalam disiplin korektif kegiatan pendisiplinan diambil setelah terjadinya pelanggaran peraturan.

Bagi pegawai, untuk menegakkan sikap disiplin kerja telah diatur oleh masing-masing organisasi yang terkait yang tentunya mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh pegawai. Sedang yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang melanggar ketentuan pegawai, baik yang dilakukan didalam maupun diluar kerja.

3. Disiplin Progresif

Disiplin Progresif adalah kegiatan memberikan hokum,an-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif ini agar karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius.

C. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Bengawan Bengawan Solo

“Laksana” yang berarti sifat, laku atau perbuatan. Pelaksanaan

berarti proses, cara atau perbuatan melaksanakan. Jadi definisi dari pelaksanaan sesuatu (rancangan, keputusan).

Dalam kaitannya dengan disiplin, sebagaimana diatur dalam Buku Peraturan Tata Tertib Pegawai Tahun 2002 : sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab diperlukan pegawai yang professional, memiliki


(31)

commit to user

18

integritas dan disiplin dalam melaksanakan tugas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Pegawai harus menghindari untuk melakukan tindakan atau membuka kesempatan yang menciptakan peluang bagi perorangan atau badan, guna memberikan sesuatu.

2. Dalam rangka menjamin terpeliharanya tata tertib dan disiplin kerja yang tinggi, setiap pegawai wajib bertingkah laku dan bersikap sesuai dengan norma kepegawaian pada umumnya.

3. Pelanggaran terhadap peraturan tata tertib dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Bengawan Bengawan Solo. 4. Dalam rangka menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran

pelaksanaan tugas serta menegakkan disiplin, guna meningkatkan citra dan budaya kerja yang baik, dipandang perlu untuk menyempurnakan dan menetapkan ketentuan mengenai norma kepegawaian dalam peraturan tata tertib. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan setiap pegawai dapat mentaati dan melaksanakan peraturan ini dengan penuh kasadaran dan tanggung jawab sehingga disiplin pegawai dapat ditegakkan, serta budaya kerja dan citra organisasi dapat ditingkatkan.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi di perlukan pegawai yang memenuhi syarat berikut :

a. Setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.


(32)

commit to user

19

b. Berwibawa dan bermoral baik. c. Berhasil dan berdaya guna. d. Bersih dan bermutu tinggi.

e. Sadar akan tanggung jawab untuk menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.

D. Tujuan Disiplin Kerja

Jika organisasi membiarkan salah seorang pegawainya melakukan pelanggaran maka tidak menutup kemungkinan akan muncul pelanggaran yang sama oleh pegawai yang lain. Dalam hal ini dapat terjadi secara terus menerus sampai akhirnya peraturan tersebut seolah-olah tidak berlaku dan hal ini tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu perlu adanya tindakan disiplin untuk menghindari hal tersebut.

Menurut Lateiner & Leviene (1980) tindakan disiplin tidak bertujuan untuk menghukum atau membalas dendam pada pegawai dengan tindakan setimpal, tetapi antara lain bertujuan :

1. Memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar peraturan.

2. Memberi teladan pada pegawai lain agar tidak melakukan pelanggaran yang sama.

3. Tercapainya tujuan organisasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari disiplin kerja pegawai adalah agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi oleh para pegawainya, sehingga dapat


(33)

commit to user

20

diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan seefisien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan organisasi.

E. Beban Kerja

Penetapan standar perhitungan beban kerja unit organisasi sangat diperlukan guna mengetahui secara langsung seberapa beban kerja suatu unit organisasi dengan menguraikan fungsi-fungsi menjadi proses, aktivitas, dan tugas yang didistribusikan kepada unit-unit kerja sehingga dapat meningkatkan koordinasi serta menghindari tumpang tindih dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Dengan demikian akan diketahui besaran organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembanya serta mempertimbangkan aspek rentang kendali.

Selain itu, kinerja organisasi yang optimal dapat dihasilkan apabila besarannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan serta didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, sehingga unit organisasi dapat melakukan tugas yang diembanya dengan lebih efektif, efisien, dan produktif.

Mintorogo & Sudarmayanti (1992:38) menyatakan bahwa untuk mencapai efisiensi perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Berhasil guna, yaitu pekerjaan telah dilaksanakan dengan tepat target, dan tepat waktu.

2. Ekonomi, yaitu penggunaan biaya, tenaga, bahan, alat, waktu, ruangan, dan lain-lain secara tepat sesuai rencana.


(34)

commit to user

21

3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan secara tepat.

4. Pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja.

5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, yaitu wewenang harus sama dan seimbang dengan tanggungjawabnya.

6. Prosedur kerja yang praktis untuk dapat dilaksanakan.

Dari semua uraian pemikiran sebagaimana tersebut diatas, tersirat makna bahwa dalam melaksanakan analisis beban kerja diperlukan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan. 2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari.

3. Adanya satuan hasil.

4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugas. 5. Adanya waktu standar kerja.

6. Adanya beban kerja yang akan diukur.


(35)

commit to user

22 BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Profil Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa

dengan luasan DAS sebesar kurang lebih 16,100 km2 , mengalir dari

Pegunungan Sewu di sebelah barat-selatan Surakarta, ke laut jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang kurang lebih 600 km. Berdasarkan geografi, Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Bengawan Solo Hulu dengan

luas 6.072 km2 , Bengawan Solo Hilir dengan luas 6.273 km2 dan Kali

Madiun dengan luas 3.755 km2.

Sungai Bengawan Solo merupakan sumber air yang cukup potensial bagi usaha-usaha Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA), untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain Domestik, Air Baku Perkotaan, Industri, perkotaan dan lain-lain.

Disamping sifat yang menguntungkan seperti tersebut diatas, Bengawan Solo juga mempunyai sifat yang merugikan, yaitu berupa bencana kekeringan pada musim kemarau dan bencana banjir pada musim penghujan. Dampak negatif banjir ini menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa manusia yang sedikit.

Akibat terjadinya banjir besar tahun 1966, pemerintah membentuk “


(36)

commit to user

23

menangani akibat banjir tersebut, sedang pengembangan sumber daya air (SDA) di wilayah sungai Bengawan Solo dimulai pada tahun 1969 setalah terjadinya bencana banjir besar dengan membentuk Badan Pelaksanaan

“Proyek Bengawan Solo”, berpusat di kota surakarta, berdasarkan Kep

Men PUTL No. : 135/KPTS/1969, dengan kegiatan berupa perbaikan-perbaikan kerusakan akibat banjir tahun 1966 dan 1968.

Pada tahun 1972 dengan bantuan teknis Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA) dari Jepang (saat ini dikenal dengan nama Japan International Cooperation Agency atau JICA), yang dimulai dengan survei dan studi menyeluruh pada Wilayah Sungai. Rumusan Master Plan/Rencana Induk selasai pada tahun 1974. Fokus Master Plan OTCA adalah pada pengembangan beberapa bendungan serbaguna dengan sasaran pengembangan irigasi/pertanian, perbaikan sungai, rencana perbaikan banjir, pengembangan tenaga listrik, bangunan pasir, dan pengembangan daerah rawa.

Sampai saat ini rencana induk telah dikaji ulang yang disebut Rencana Induk (2001) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo atau yang disebut pula CDMP (Com-prehensive Development and Management Plan), yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta dalam penyusunannya telah berusaha melakukan konsultasi dengan masyarakat dan partisipasi stakeholders untuk mengidentifikasi masalah-masalah pengelolaan air dan kebutuhan pengembangan untuk merummuskan kebutuhan pengembangan sumber


(37)

commit to user

24

daya air dan strategi pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Sesuai dengan berjalannya waktu organisasi pengelola wilayah sungai Bengawan Solo selalu berubah dan sampai akhir tahun 2006

menjadi “Induk Pelaksana Kegiatan Pengembangan Wilayah Sungai

Bengawan Solo” (IPKPWSBS).

Pada tahun 2007, pemerintah membentuk organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya

Air untuk Wilayah sungai Bengawan Solo dengan nama “Balai Besar

Wilayah Sungai Bengawan Solo” (BBWSBS).

1. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS)

a. Landasan Hukum

1) UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2) UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara 3) UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

4) UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

5) Permen PU No 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai


(38)

commit to user

25

6) Persetujuan Men PAN No B/1616/M.PAN/10/2006 tentang pembentukan UPT di lingkungan Ditjen. SDA dan Ditjen. Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum

7) Persetujuan Men PAN No B/2427/M.PAN/10/2006 tentang pembentukan UPT di lingkungan Ditjen. SDA dan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum

8) Permen PU No 12/PRT/ M/2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai

9) Permen PU No 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan atas Permen PU No 12 dan 13 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Balai Besar/Balai Wilayah Sungai

b. Embrio Organisasi BBWS Bengawan Solo

1) SNVT Irigasi Andalan Jawa Tengah yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo

2) SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo

3) SNVT Irigasi Andalan Jawa Timur yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo

4) SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Timur yang berada di Wilayah Sungai Benganwan Solo


(39)

commit to user

26

c. Wilayah Kerja BBWS Bengawan Solo

Wilayah kerja BBWS Bengawan Solo seluas 19.780 km2 yang

terdiri dari:

1) DAS Bengawan Solo, Luas DAS = 16.100 km2

2) DAS K. Grindulu, K. Teleng, dan K. Lorog, Luas DAS =1.520

km2

3) DAS K. Lamong, Luas DAS = 720 km2

4) DAS Pantai Utara Jawa Timur, Luas DAS = 1.440 km2

d. Permasalahan yang di hadapai Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo :

1) Banjir 2) Kekeringan 3) Intrusi Air Laut

4) penurunan Kualitas Air

5) Kerusakan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai 6) Pengambilan Air Liar dengan Pompa dan Galian C

7) Bangunan Prasarana Perkantoran bagi BBWS Bengawan Solo 8) Dana O dan P yang belum mencukupi

9) Kekurangan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan bidang tugasnya


(40)

commit to user

27

2. Produk Jasa Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo bergerak dibidang jasa yaitu dengan mengelola dan mengembangkan sungai Bengawan Solo agar dapat bermanfaat bagi semua masyarakat karena sungai Bengawan Solo merupakan sumber air yang cukup potensial bagi usaha-usaha Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA). Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo juga mengembangkan beberapa bendungan serba guna dengan sasaran pengembangan irigasi/pertanian, perbaikan sungai rencana pengendalian banjir, pengembangan tenaga listrik, bangunan penahan pasir, dan pengembangan daerah rawa. Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo saat ini mengacu pada Rencana Induk (2001).

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan pada Tahun Anggaran 2007 dan 2008 sedang dilakukan studi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air. Selain mengacu pada rencana induk (2001), pelaksanaan kegiatan mengacu pula usulan Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota dan Masyarakat serta penanganan akibat bencana alam. Rencana Induk (2001) pengembangan dan pengelolaan sumber daya air terdiri dari 5 komponen rencana, yang didukung oleh 29 kegiatan yaitu seperti dibawah ini :


(41)

commit to user

28

a. Rencana Penyediaan Air Domestik dan Industri

1) Tampungan memanjang (Long-channel storage) Bengawan Solo Hilir

2) Penyediaan Air PDAM di Wilayah Surakarta

3) Penyediaan Air untuk Sistem Pengembangan PDAM

4) Penyediaan Air untuk Daerah Rembang b. Rencana Rehabilitasi dan Pengembangan Irigasi

1) Solo Vallei Werken

2) 9 Waduk Irigasi pada anak Sungai Bengawan Solo Hulu

3) 3 Waduk Irigasi pada anak Sungai kali madiun

4) 16 Waduk Irigasi pada anak Sungai Bengawan Solo Hilir 5) Waduk Irigasi Kedung Bendo

6) Rehabilitasi dan Peningkatan Sistim Irigasi 7) Waduk Serbaguna Bendo

8) Waduk Serbaguna Badegan 9) Waduk Pidekso


(42)

commit to user

29

Komponen 2 : Memantapkan Pengelolaan Daerah Tangkapan Air a. Rencana Konservasi dan Pengelolaan Daerah Tangkapan Air

1) Penanganan mendesak sedimentasi Waduk Wonogiri 2) Rehabilitasi waduk dan pengelolaan DTA Waduk Wonogiri 3) Rehabilitasi dan pengelolaan lahan kritis di 6 lokasi DTA

4) Komponen 3: Memantapkan Pengelolaan Kualitas Air b. Rencana Pengelolaan Kualitas Air

1) Peningkatan kerangka pengelolaan kualitas air di SWS Bengawan Solo

2) Studi Mengenaibbuangan air limbah di SWS Bengawan Solo Komponen 4 : Memantapkan Pengelolaan Pengendalian Banjir

a. Rencana Pengelolaan Pengendalian Banjir

1) Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir, Fase II 2) Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu, Fase II

3) Perbaikan Sungai Kali Madiun, Fase II dan III

4) Studi PerbaikanKali Grindulu

5) Studi Perbaikan Kali Lamong


(43)

commit to user

30

7) Studi Perbaikan Drainase Kota

8) Rehabilitasi bangunan-bangunan sungai yang sudah ada

9) Bengawan Solo FFWS

Komponen 5 : Memantapkan Kerangka Institusi Pengelola SDA

a. Rencana Pemantapan dan Peningkatan Kerangka Institusi Pengelolaan SDA

*Pemberdayaan institusi dalam pengelolaan SDA di SWS Bengawan Solo.

3. Struktur Organisasi

Sebagai suatu Departemen yang bergerak di bidang jasa, Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo membutuhkan orang-orang yang cakap dalam melaksanakan semua tugas-tugas kantor. Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari, agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bidang maka Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas para pegawai dan unit kerja yang tersedia.

Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2009 adalah sebagai berikut :


(44)

commit to user

31

Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Gambar 3.1 : STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO Ir. GRAITA SUTADI, M.Sc.

KASUB. BAGIAN KEPEGAWAIAN

SUNARTO, SE. MM.

KASUB. BAGIAN KEUANGAN

M. SALEH H, S.Sos.

KASUB. BAGIAN ADMINISTRASI UMUM

Drs. DJAYA RUKMANTARA KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Ir. HARJONO, MM.

KA. BIDANG PROGRAM & EVALUASI

Ir. SIHYANTO PRAKOSO, SP.1.

KA. BIDANG PJSA

Ir. ARI PARTONO, CES.

KASI PEL SUNGAI & PANTAI SALIMIN, ATP. MT. KASI PROGRAM SRI WAHYU KUSUMASTUTI, ST. M.Si. KASI EVALUASI SUYONO, SST. [Pgs] KASI PELAKSANA DANAU & WADUK

Ir. BUDI SANTOSO, CES.

KA. BIDANG PJPA

Ir. AUNUR ROFIQ J., CES.

KA. BIDANG O & P

SUDARSONO, ATP. CES.

KA. BIDANG O & P

Ir. ADJAT KOESDIJONO,

KA. BIDANG O & P

SUKIYO, ST,Msi.

KA. BIDANG O & P

Ir. RUHBAN RUZZIANTO

KA. BIDANG O & P

GEMALA SUSANTI,SP

KEPALA SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

Ir. GRAITA SUTADI,M.Sc.

KEPALA SNVT PPSDA BENGAWAN SOLO

Ir. AGUS RUDYANTO, M.Tech

BENDAHARA PENGELUARAN

R. SUNU AGUSTRIANTO,SE

BENDAHARA PENGELUARAN

M. BUDI PRASETYO, B.Sc PEJABAT PENERBIT SPM

Dra. SATITI WUSIANTI, MM

PEJABAT PENERBIT SPM

SRIYADI,S.Sos

PPK-01 : KETATALAKSANAAN

Ir. HARJONO, MM.

PPK – 02 : PERENCENAAN & PROGRAM Ir. LILIK RETNO C., MA.

PPK-03 : O & P SDA I

Ir. KUSHARYANTO, MM.

PPK-05 : O & P SDA III Ir. DJAROT SUBEKTI,Dipl.WRD

PPK-04 : O & P SDA II FARKAN, ST.MM.

PPK-06 : PB & PS I

SAELAN, ATP.ME.

PPK- 07 : PB & PS II

SUYATMO, ST.ME

PPK-08 : P & K SDA

Ir. SUMARNO, MT.

PPK-09 : PENGEMBANGAN AIR SUTARYONO,ME.

PPK-10 : PENDAYAGUNAAN AIR JOJOK IMAM S.,SE,ST,MM

PPK-11 : IRIGASI I Drs. EDY LIESTIANTO, ATP.

PPK-12 : IRIGASI II


(45)

commit to user

32 4. Personalia

Setiap departemen pasti akan berusaha untuk menerapkan satu peraturan dan tata tertib bagi karyawan mereka. Hal ini dilakukan supaya terbentuk suatu manajemen Departemen dengan baik.

Begitu juga yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Meskipun dalam pelaksanaan kegiatannya tidak berorientasi pada keuntungan pribadi namun dalam memajukan Departemen ini diperlukan adanya pembinaan terhadap karyawan yang ada. Untuk itu Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo berusaha menciptakan karyawan yang terampil dan profesional serta mempunyai kinerja tinggi. Kinerja sangat berpengaruh untuk menciptakan karakteristik sebuah departemen serta upaya mencapai tujuan usaha departemen secara keseluruhan.

Selama 45 hari penulis telah melaksanakan magang kerja pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Berikut data yang telah penulis dapat mengenai karyawan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo :

1. Penerimaan Karyawan

Penerimaan karyawan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah dengan Test Umum yaitu dengan syarat :


(46)

commit to user

33

a. Surat Lamaran Pekerjaan b. Kartu Tanda Penduduk

c. Pasfoto 3X4 2 Lembar

d. Surat Keterangan Catatan Kepolisian

e. Kartu Kuning dari Departemen Tenaga Kerja

f. Surat Keterangan Sehat dan Bebas Narkoba

g. Surat Pernyataan bersedia ditempatkan dimana saja

h. Daftar Riwayat Hidup

2. Tata Tertib

Tata Tertip Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sesuai dengan aturan 5 hari kerja yaitu antara lain :

a. Karyawan wajib masuk bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan,

- Masuk pukul 08.00 pagi - Pulang pukul 15.30 sore

b. Harus memakai seragam yang telah ditentukan c. Penampilan harus bersih, rapi dan sehat


(47)

commit to user

34

d. Dilarang merokok, makan atau mengunyah permen karet pada waktu bekerja

e. Dilarang membawa barang terlarang, senjata tajam dan barang terlarang lainnya

f. Dilarang tidur pada waktu bekerja

g. Dilarang memujuk atau mengajak pekerja atau teman sejawat untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum

h. Dilarang membocorkan rahasia Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

i. Karyawan wajib melaksanakan kerja lembur apabila diperlukan j. Karyawan sanggup melaksanakan tugas-tugas lain yang

diperintahkan pimpinan sepanjang menyangkut kepentingan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

3. Sanksi Pelanggaran pada Karyawan

Sanksi pelanggaran yang diterapkan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah:

a. Pemberian peringatan

Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.Tujuan pemberian peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari


(48)

commit to user

35

pelanggaran yang telah dilakukannya. Disamping itu pula surat peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian kondite pagawai.

b. Pemberian sanksi harus segera

Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya agar pegawai yang bersangkutan memahami sanksi pelanggaran yang berlaku diperusahaan. Kelalaian pemberian sanksi akan memperlemah disiplin yang ada. Di samping itu, akan membuat pegawai mengabaikan kedisiplinan.

c. Pemberian sanksi harus konsisten

Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sabar dan menghargai

peraturan-peraturan yang berlaku. Ketidak konsistenan

pemberian sanksi dapat mengakibatkan merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi dan pengabaian disiplin. d. Pemberian sanksi harus impersonal

Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda-bedakan pegawai, tua-muda, pria-wanita tetap diperlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(49)

commit to user

36

4. Pemberian Penghargaan pada Karyawan

Ada dua bentuk penghargaan pegawai, yaitu bentuk langsung yaitu upah dan gaji, bentuk kompensasi yang tak langsung yang merupakan pelayanan dan keuntungan.

a. Upah dan Gaji

Upah adalah pembayaran berupa uang untuk pelayanan kerja atau uang yang biasanya dibayarkan kepada pagawai secara per jam, per hari, dan persetengah hari. Sedangkan gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa

pelayanannya yang diberikan secara bulanan. Pada

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, gaji dibayarkan setiap satu bulan sekali.

b. Bonus

Bonus adalah gaji tambahan untuk karyawan yang kerjanya melampaui target yang telah ditentukan oleh pimpinan perusahaan.

Pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, bonus diberikan pada karyawan yang kerjanya aktif dan dapat menguntungkan perusahaan.


(50)

commit to user

37 5. Pemindahan Kerja

Petunjuk teknis pengusulan mutasi Pegawai Negeri Sipil :

a. Dasar Hukum dalam pengusulan mutasi Pegawai Negeri Sipil: 1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005

tanggal 15 juni 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.

2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2006 tanggal 9 Nopember 2006 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12/PRT/M/2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah

Sungai dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.13/PRT/M/ 2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai.

3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bendungan.

4) Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air No. 112/KPTS/D/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Pendelegasian Wewenang Urusan Kepegawaian.


(51)

commit to user

38

b. Pengertian Pengusulan Mutasi Pegawai Negeri Sipil :

1) Pegawai Negeri Sipil adalah orang atau seseorang yang bekerja pada Pemerintah Republik Indonesia dan digaji menurut undang-undang yang berlaku.

2) Mutasi adalah perubahan status seseorang Pegawai Negeri dalam kepangkatan atau gaji atau golongan dan lain-lain.

c. Dasar Pertimbangan Pengusulan Mutasi Pegawai Negeri Sipil : Untuk mempercepat proses pelaksanaan mutasi seorang Pegawai Negeri dalam pengurusan:

1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil 100% 2) Proses Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil

3) Proses Peninjauan Masa Kerja Pegawai Negeri Sipil 4) Proses Pensiun Pegawai Negeri Sipil

5) Proses lain-lain yang berkaitan dengan mutasi Pegawai Negeri Sipil:

(1). Gaji berkala

(2). Pengurusan Karpeg/Karis/Karsu/Taspen

(3). Pemindahan


(52)

commit to user

39

Di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menggunakan system mutasi sesuai kebutuhan yaitu pemindahan karyawan yang dibutuhkan dibagian lain yang memerlukannya.

B. Evaluasi Pelaksanaan Magang Kerja

Di dalam pelaksanaan praktek magang kerja pada Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo, penulis tidak banyak mendapatkan kesulitan yang berarti. Hal ini dikarenakan pihak pembimbing di lapangan dan pihak pimpinan beserta seluruh staf Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo banyak memberikan bantuan-bantuan serta masukan yang kesemuanya itu sangat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan magang kerja. Dalam satu setengah bulan penulis banyak pengalaman-pengalaman baru yang didapat oleh penulis.

Dalam dua minggu pertama penulis diberikan tugas untuk menyusun rencana dalam jangka satu tahun kedepan dan memeriksa serta memantau kedisiplinan karyawan pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Dua minggu berikutnya penulis diberikan kesempatan melihat penyusunan anggaran dalam satu tahun kedepan, dan penulis diberikan penjelasan tentang beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Dua minggu terakhir penulis diberi kesempatan untuk melihat langsung


(53)

commit to user

40

perbaikan saluran irigasi di sekitar sungai Bengawan Solo. Di samping itu pihak Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo memberikan penjelasan yang gamblang mengenai perannya dalam masyarakat. Dan setelah penulis pahami, penulis dapat memberikan sedikit evaluasi tentang peranan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu departemen yang melakukan aktivitasnya sesuai dengan Surat Keputusan Mentri Pekerjaan Umum.

C. Pembahasan

Setiap perusahaan pasti menginginkan pagawai yang mempunyai kedisiplinan yang baik, karena dengan memiliki pegawai yang disiplin, perusahaan akan mudah melakukan pencapaian tujuan organisasi.

Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat kita ketahui bahwa disiplin kerja pegawai adalah suatu sikap mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban kesadaran dan kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia dalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi ditujukan kepada seluruh karyawan atau pegawai yang ada dalam lingkup perusahaan atau organisasi agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi, sehingga dapat diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan


(54)

commit to user

41

seefisien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan organisasi. Dengan mentaati peraturan berarti pegawai telah memberikan dorongan yang positif pada perusahaan dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan, sehingga memudahkan tercapainya tujuan perusahaan.

Tujuan penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi dapat juga untuk memastikan bahwa perilaku pegawai konsisten dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu tujuan disiplin dapat menciptakan rasa saling hormat atau saling percaya antara atasan dengan bawahannya, maka perlu dijalin hubungan yang positif antara atasan dengan bawahannya.

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mempunyai tujuan yang bergerak dibidang jasa yaitu dengan mengelola dan mengembangkan sungai Bengawan Solo agar dapat bermanfaat bagi semua masyarakat karena sungai Bengawan Solo merupakan sumber air yang cukup potensial bagi usaha-usaha Pengembangan Sungai Daya Air (PSDA), oleh karena itu diperlukan pegawai yang berkualitas, professional, memiliki integritas dan disiplin yang tinggi. Agar tujuannya terlaksana dengan baik tentunya Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menerapkan peraturan-peraturan untuk tata tertib kedisiplinan para pegawainya.

Untuk pelaksanaan tata tertib kedisiplinan pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mempunyai


(55)

commit to user

42

ketentuan-ketentuan ditetapkan Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang isinya kurang lebig sebagai berikut :

1. Tata Tertib Pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

a. Ketentuan Umum

1) Peraturan tata tertib adalah ketentuan kepegawaian yang dikeluarkan oleh Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mengenai sikap dan perilaku pegawai didalam dan diluar kantor.

2) Pekerjaan adalah tugas dan kewajiban dari

Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang dilakukan oleh pegawai.

3) Hari kerja adalah hari senin sampai hari jum’at, kecuali hari libur.

4) Jam kerja adalah Waktu kerja kecuali waktu istirahat. 5) Dispensasi waktu kerja adalah pengecualian dari

aturan umum mengenai pemanfaatan waktu kerja untuk suatu keadaan yang khusus.

b. Ketidak hadiran

1) Pegawai yang tidak hadir pada waktu hari kerja, wajib

meminta izin secara tertulis disertai alasan

ketidakhadirannya kepada pimpinan satuan kerja sebelum izin dijalankan. Dalam hal mendesak dapat


(56)

commit to user

43

dilakukan secara lisan yang untuk selanjutnya ditegaskan secara tertulis.

2) Pegawai yang tidak hadir bekerja tanpa

pemberitahuan atau dengan alasan yang tidak disetujui pimpinan satuan kerja lebih dari 5 hari kerja berturut-turut dapat dikenekan sanksi sesuai dengan peraturan.

c. Penampilan Pegawai

1) Pada hari kerja dan selama waktu kerja, pegawai wajib berpenampilan rapi, bersih, pantas dan sopan dengan memperlihatkan warna dan corak pakaian yang serasi dan sesuai dengan norma ketimuran dan menggunakan sepatu kerja yang sesuai.

2) Pakaian kerja pegawai sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh pimpinan.

2. Waktu Kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Waktu karja yang diterapkan pada Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta, yaitu 5 (lima) hari kerja secara jam kerja, sebagai berikut :

Senin sampai jum’at : jam 08.00 – 15.30 WIB


(57)

commit to user

44

Minggu : Libur

Dengan istirahat selama 1 jam dari jam 12.00 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB.

3. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Dalam bab ini penulis akan sampaikan mengenai gambaran pelaksanaan disiplin kerja pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Yang dimaksud dengan disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini adalah suatu sikap atau mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban, kesadaran dan kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia didalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini ketaatan tersebut diukur dari beberapa hal, yaiu :

a. Ketaatan pegawai dalam mematuhi aturan waktu kerja

b. Mengenai beban kerja, dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan


(58)

commit to user

45

Dengan menggunakan ukuran-ukuran diatas, dapat

digunakan untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai pelaksanaan disiplin kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta.

Ganbaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja tersebut penulis dapatkan dari hasil penelitian di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta. Selain dari data yang didapatkan dan hasil penelitian selama magang, penulis juga menggunakan beberapa arsip atau dokumen, buku sebagai bahan untuk mendukung data yang telah ada.

Untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai tersebut, maka penulis akan jelaskan berdasarkan hasil penelitian selama magang di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta, sebagai berikut :

1. Ketaatan Pegawai Dalam Mematuhi Waktu atau Jam Kerja di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta

Dalam melakukan pembahasan mengenai kepatuhan pegawai akan jam kerja dikelompokkan kedalam 3 (tiga) hal, yaitu :


(59)

commit to user

46

a. Kehadiran pegawai pada saat masuk kantor dan selama jam kantor

b. Ketaatan pegawai untuk mematuhi ketentuan jam pulang kantor

c. Ketaatan pegawai dalam mengikuti kegiatan kantor

Berdasarkan pengamatan langsung dari lokasi penelitian, pelaksanaan disiplin waktu dalam bekerja sudah dapat berjalan dengan baik. Hal itu terwujud dalam hal kegiatan sehari-hari pegawai dalam pelaksanaan jam kerja atau jam kantor.

Tabel 3.1

Pelaksanaan Jam Kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta

No HARI JAM KERJA JAM PULANG

1. Senin 08.00WIB 15.30WIB

2. Selasa 08.00WIB 15.30WIB

3. Rabu 08.00WIB 15.30WIB

4. Kamis 08.00WIB 15.30WIB

5. Jum’at 08.00WIB 15.30WIB

Sumber : Departemen Umum Balai Besar Wilayah

Sungai Bengawan Solo Surakarta

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa waktu kerja yang berlaku di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah 5 (lima) hari kerja, yaitu hari senin

sampai hari jum’at kecuali tanggal merah (hari libur) dimana


(60)

commit to user

47

kerja yang mana waktu pelaksanaannya tidak tentu, sesuai dengan pekerjaan masing-masing.

Dari hasil yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan jam kerja yang berlaku di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah baik, semua pegawai datang dan pulang kantor sesuai dengan ketentuan. Adapun pegawai keluar kantor pada saat jam kerja kantor, itu dikarenakan tugas dinas yang diperintahkan. Hal ini dikemukakan oleh salah satu pegawai yang menyatakan sebagai berikut :

” Pegawai disini pada dasarnya mengerti akan kewajiban

masing-masing sebagai pagawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo harus mentaati aturan waktu kerja, karena pekerjaan yang banyak dan masing-masing pegawai mempunyai pekerjaan yang tidak sama, maka waktu kerja mereka gunakan sebaik-baiknya agar pekerjaan bisa terselesaikan tepat waktu, karena besok akan ada lagi pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi semuanya harus

terselesaikan tepat waktu agar pekerjaan tidak menumpuk” (

Sumber : Hasil wawancara dengan staff pegawai, tanggal : 17 Februari 2009 ).

Apa yang dikatakan staff pegawai diatas juga dikatakan oleh staff pegawai keuangan, yang menyatakan sebagai berikut :


(61)

commit to user

48

” Pegawai disini melaksanakan jam kerja dengan baik dan

setiap pegawai yang meninggalkan pekerjaan harus ijin kepada

kepala seksi dan melihat kepentingannya ” ( Sumber : Hasil wawancara dengan staff personalia, pada tanggal 19 Februari 2009 )

Di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo telah ada pembagian tugas masing-masing sehingga semua pegawai melaksanakan tugasnya masing-masing, karena pekerjaan itu tidak dapat dilakukan pegawai lain.

Untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo apakah sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, maka penulis berpedoman pada pengetahuan dan ketaatan pegawai terhadap peraturan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa sebagian besar pegawai pada Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah mengetahui dan melaksanakan disiplin.

” Memang benar Mas, pegawai-pegawai disini pada umumnya taat terhadap aturan yang berlaku, dengan kesadaran sendiri melaksanakan kewajiban sebagai pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, karena kita semua


(62)

commit to user

49

tahu bahwa bekerja disini tidaklah mudah dan diinginkan semua orang, maka semua pegawai tentunya akan bekerja semaksimal

mungkin ” ( Sumber : Hasil wawancara dengan staff pegawai, tanggal 19 Februari 2009 ).

Disiplin kerja pegawai dapat terlaksana dengan baik atas kesadaran dari dalam diri pegawai akan arti pentingnya kedisiplinan kerja serta dengan adanya peraturan-peraturan yang jelas dan tegas dalam pelaksanaannya. Yang mana para pegawai berpedoman pada aturan tata tertib Departemen

Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Dalam peraturan tersebut , para pegawai tidak merasa bahwa peraturan tersebut memberatkan, karena pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo harus tunduk dan taat pada peraturan yang berlaku, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan merupakan kewajiban yang harus mereka jalani. Seperti yang dikatakan salah satu pegawai, sebagai berikut :

” Tentu semua pegawai disini dapat melaksanakan ketentuan

dengan baik. Dan selama ini belum pernah terjadi pelanggaran disiplin pegawai, karena mereka semua tahu dan dengan

kesadaran mematuhi peraturan yang ada ” ( Sumber :


(63)

commit to user

50

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa selama ini belum pernah terjadi pelanggaran disiplin, jadi semua pegawai pada dasarnya mematuhi dan melaksanakan aturan yang ada.

Dengan metode wawancara dari bagian personalia da beberapa pegawai yang ada di Balai Besar Bengawan Solo dapat diketahui bahwa para karyawan sudah melakukan disiplin dengan baik, adapun beberapa indikator yang menyebabkan karyawan disiplin. Antara lain :

a) Adanya sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin atau bolos kerja menyebabkan karyawan giat dan rajin bekerja, karena sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

b) Adanya motivasi yang diberikan dari Balai Besar Bengawan Solo gaji, bonus dan lain-lain kepada karyawan.

c) Tidak ada tekanan dari atasan atau pemimpin terhadap karyawan, sehingga karyawan betah bekerja di Balai Besar Bengawan Solo.

d) Adanya rasa toleransi, kebersamaan dan saling menghargai antara pimpinan dan karyawan, sehingga di dalam lingkungan kerja tercipta suasana kekeluargaan.


(64)

commit to user

51

2. Mengenai Beban Kerja, dan Tugas, Fungsi, Pokok Pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

a. Beban Kerja

Dari hasil pengamatan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo ada tiga sub bagian, yaitu :

1) Kepala dinas

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dibagian kepala dinas mempunyai beban kerja yaitu Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh

seorang kepala dinas yang mempunyai tugas

melaksanakan urusan dibidang pekerjaan umum

berdasarkan asas disentralisasi dan tugas pembantuan

Dari hasil pengamatan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepala dinas dalam melaksanakan beban kerja sangat baik. 2) Sub Bagian Keuangan

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di sub bagian keuangan mempunyai beban kerja sebagai berikut Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan


(65)

commit to user

52

yang mempunyai tugas pengelolaan administrasi

keuangan meliputi:

a. Penyusunan Anggaran b. Penggunaan Anggaran c. Pembukuan

d. Pertanggungjawaban

Dalam menyelesaiakan tugas-tugas di sub bagian keuangan para karyawan diberikan kepercayaan penuh dan perhatian yang lebih pula dari Kepala Sub Bagian Keuangan. Para karyawan juga harus mempunyai kejujuran yang tinggi maka dalam seleksi penerimaan pegawai ada test tambahan yaitu test kejujuran. Dalam melaksanakan beban kerja diatas para karyawan di sub bagian keuangan sangatlah baik itu terlihat dari tepatnya waktu dalam menyelesaikan tugas.

3) Bidang Sumber Daya Air

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang sumber daya air mempunyai beban kerja sebagai berikut, bidang sumber daya air dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

mempunyai tugas menyusun rencana, membina,

monitoring, evaluasi, dan mengkoordinasikan

pelaksanaan dibidang sumber daya air. Dalam


(66)

commit to user

53

diharuskan bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertangungg jawab karena menyangkut orang banyak disekitar sungai bengawan solo. Dibagian Bidang Sumber Daya Air memerlukan tenaga-tenaga ahli di bidang sumber daya air karena dalam melaksanakan pekerjaannya diperlukan ketepatan dan kecermatan. Dalam pelaksanaannya bagian ini sudah bekerja dengan baik.

b. Tupoksi

1) Kepala Dinas

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah

Sungai Bengawan Solo dibagian kepala dinas

mempunyai fungsi kerja, sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijakan teknik di bidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

b. Menyelenggarakan pelayanan dalam bidang

pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

c. Mengoordinasikan pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umu yang meliputi bidang bina marga,


(67)

commit to user

54

keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

e. Melaksanakan evaluasi dan monitoring

pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umum meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

f. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya.

g. Melaksanakan tugas kedinasan tugas. 2) Sub Bagian Keuangan

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di sub bagian keuangan mempunyai fungsi kerja sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya.


(68)

commit to user

55

b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan

tugas dan kegiatan bawahan sehingga

pelaksanaan tugas berjalan lancer.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan.

d. Menyusun konsep surat, koreksi dan parah naskah badan.

e. Melakukan inventarisasi sumber-sumber

pendapatan dan penerimaan.

f. Melakukan pencatatan terhadahap pungutan dan pelaporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam lingkup instansi.

g. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan

progam dan kegiatan.

h. Menyusun realisasi perhitungan anggaran.

i. Melakukan verifikasi pertanggungjawaban

keuangan

j. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas perbendaharaan

k. Melakukan klarifikasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan fungsional yang terkait dengan urusan keuangan


(69)

commit to user

56

l. Menyusun rencana dan melaksanakan

pengelolaan keuangan

m. Melaksanakan pengendalian dan monitoring

pengelolaan keuangan

n. Memberikan bimbingan teknis pengelolaan

administrasi keuangan

o. Melaksanakan koordinasi pengelolaan keuangan dengan unit terkait

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang

diberikan oleh atasan

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas 3) Bidang Sumber Daya Air

Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang sumber daya air mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Menusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya

b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan tugasny c. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan sumber

daya air skala kabupaten

d. Menetapkan pedoman, norma, standar, prosedur dan criteria dibidang perijinan, irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, air minum dan limbah


(70)

commit to user

57

e. Mengoodinasikan dan memfasilitasi

penyelenggaraan bidang irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, air minum dan limbah

f. Melaksanakan pembinaan, super fisi, dan

monitoring penyelenggaraan bidang irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, dan air minum dan limbah

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan


(71)

commit to user

58 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Disiplin Kerja Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dapat ditarik sebagai berikut :

1. Disiplin pegawai dalam kaitannya mematuhi waktu atau jam kerja sudah dikatakan sangat baik.

2. Sementara itu, dalam kaitannya beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sangat baik, para pegawai senantiasa sadar dan mentaati peraturan sesuai dengan tugas, fungsi, pokok masing-masing, sehingga pelaksanaan tugas, fungsi, pokok dapat berjalan dengan baik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah dapat dikatakan baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah tinggi. Dengan maksud yang baik sekiranya penulis memberikan beberapa saran, sebagai berikut :


(72)

commit to user

59

1. Sebaiknya Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menggunakan mesin pencatat waktu yang menggunakan cap atau tanda jari masing-masing pegawai untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap jam kerja dan absensi yang sengaja dititipkan, walaupun belum pernah terjadi pelanggaran.

2. Sebaiknya para pegawai dan atasan menyesuaikan pakaian kerja sesuai dengan divisi masing-masing yang telah ditetapkan oleh peraturan perusahaan.


(73)

commit to user

60

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. nitisemito, 1982, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia

Indonesia, Jakarta.

A.S. Moenir, 1987, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap

Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta.

Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1996, Penelitian Terapan, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

Handoko, Hani T, 1985, Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, Liberty, Yogyakarta.

I.G. Surono, 1985, Disiplin, Motivasi, Semangat Kerja Karyawan, PT.

Intan, Klaten.

Leiter, Alfred R. dan Levine, 1983, Teknik Memimpin Pegawai dan

Pegawai (Terjemah Imam Sudjono), Aksara Baru, Jakarta.

Musanef, 1986, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung,

Jaklarta.

Sondang P. Siagian, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi


(74)

commit to user

61


(75)

commit to user


(76)

commit to user


(77)

commit to user


(78)

commit to user


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. nitisemito, 1982, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

A.S. Moenir, 1987, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap

Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta.

Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1996, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Handoko, Hani T, 1985, Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, Liberty, Yogyakarta.

I.G. Surono, 1985, Disiplin, Motivasi, Semangat Kerja Karyawan, PT. Intan, Klaten.

Leiter, Alfred R. dan Levine, 1983, Teknik Memimpin Pegawai dan

Pegawai (Terjemah Imam Sudjono), Aksara Baru, Jakarta.

Musanef, 1986, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jaklarta.

Sondang P. Siagian, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user