PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN WACANA MELALUI PENERAPAN TEKNIK MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN WACANA MELALUI PENERAPAN TEKNIK MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 2 KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh:
FLORA SIMANGUNSONG NIM. 809122032
ROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i
ABSTRACT
FLORA SIMANGUNSONG, Registration Number: 809122032. Increased Comprehension of Discourse Through The Application of The Technique of Reading The Scan Grade IX State Junior High School 2 Kingdom of Pakpak Bharat. A Thesis. Educational Technology Study Program, Post Graduate Program, State University of Medan. 2015
The Objectives of this Classroom Action Research (CAR) was to improve the understanding of discourse through the application of the technique of reading the scan grade IX State Junior High School 2 Kingdom of Pakpak Bharat.
The research was conduced to all student of Grade IX, comprising 20 student (12 boys and 8 girls). The CAR was carried out in two cycles with qualitative approach i.e. (1) Planning, (2) Actyion, (3) Observation, and (4) Reflection. The instrument used were: (1) observation sheet, (2) sheet valuation ability understanding discourse, (3) notes field, and (4) learning achievement evaluation. The techniques of data analysis were: (1) data reduction, (2) descriptive presentation, and (3) verifivation or drawing conclusion based on the Minimum Mastery Criteria in accordance with the scoring applied in the Educational Unit Level Curriculum of State Junior High School 2 Kingdom of Pakpak Bharat.
(7)
ii ABSTRAK
FLORA SIMANGUNSONG, NIM. 809122032. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Wacana Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2015.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman wacana melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat.
Penelitian ini dilaksanakan kepada semua siswa kelas IX yang berjumlah 20 orang (12 laki-laki dan 8 perempuan). PTK dilaksanakan dalam dua Siklus, yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah : (1) lembar observasi. (2) lembar penilaian kemampuan memahami wacana, dan (3) catatan lapangan, serta (4) evaluasi hasil belajar.
Kondisi awal kemampuan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah dengan nilai rata-rata 64 dan teknik membaca memindai dapat meningkatkan kemampuan pemahaman wacana siswa kelas IX di mana 14 dari 20 siswa atau 70% siswa telah mencapai nilai di atas KKM pada Siklus I dan di Siklus II menunjukkan 17 dari 20 siswa atau 85%. Hasil lembar observasi menunjukkan bahwa siswa termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik membaca memindai.
Hasil PTK ini diharapkan dapat menjadi masukan yang sangat bermanfaat bagi para guru bahasa Indonesia untuk dapat memilih dan mengembangkan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari secara efektif dan efisien. Dengan demikian, kemampuan pemahaman wacana bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui penerapan teknik membaca memindai.
(8)
iii Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, akal dan kesehatan, sehingga memampukan dan memberi kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini, karena tanpa kasihNya saya tidak mampu menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Pemahaman Wacana Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan tesis ini, penulis dengan segala keterbatasannya telah banyak mendapat sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Pertama-tama saya haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. sebagai pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan waktunya dalam penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada:
1. Bapak narasumber saya, Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd., Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd., Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd. dan Dr. R. Mursid, M.Pd. yang telah banyak memberikan masukan guna kesempurnaan tesis ini
2. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Teknologi Pendidikan atas ilmu dan pengetahuan yang diberikan selama ini.
(9)
iv
3. Rektor Unimed, Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menimba ilmu di Universitas ini.
4. Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. 5. Bapak Kepala SMP Negeri 2 Kerajaan, Usman Marpaung, S.H.,M.M
atas kemurahan hatinya mengizinkan saya untuk kuliah dan mengadakan penelitian pada sekolah yang beliau pimpin.
6. Bapak/Ibu guru SMP Negeri 2 Kerajaan yang telah banyak membantu dan bekerjasama selama penelitian.
7. Keluargaku tercinta yang tidak dapat dituliskan satu persatu, kedua orangtua saya: B. Simangunsong (Alm) dan Ibunda tersayang Bunna Sinaga dan suami saya Firman Marpaung serta abang saya Gibson Simangunsong yang telah banyak membantu dan mendukung saya baik dari segi materi maupun moril sehingga saya dapat menyelesaikan studi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan Angkatan XVII yang selalu mendukung saya untuk tetap semangat
Dalam penulisan tesis ini disadari banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang berasal dari kelemahan diri saya sebagai penulis. Namun saya berharap, tesis ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk yang membacanya khususnya bagi dunia pendidikan yang lebih baik nantinya.
Medan, 30 Juni 2015 Penulis,
Flora Simangunsong NIM 809122032
(10)
v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 9
A. Kajian Teoretis 1.Pengertian Kemampuan Pemahaman Wacana ... 9
a. Bentuk-Bentuk Wacana ... 17
b. Teknik-Teknik Membaca Cepat ... 18
c. Tujuan Membaca Pemahaman ... 25
(11)
vi
e. Pengukur Pemahaman Wacana ... 36
f. Pembelajaran Pemahaman Wacana di Sekolah Menengah Pertama ... 42
2.Penerapan Teknik Membaca Memindai ... 46
a. Pengertian Teknik Membaca Memindai ... 46
b. Jenis-Jenis Membaca ……... 54
c. Pembelajaran Pemahaman Wacana dengan Teknik Membaca Memindai ... ..… 58
B. Penelitian Relevan ... 62
C. Kerangka Berpikir ... 64
D. Hipotesis Tindakan ... 67
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 68
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 68
B. Subjek Penelitian ... 68
C. Metode Penelitian ... 68
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 83
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 84
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 86
G. Teknik Analisis Data ... 86
H. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 87
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... . 88
A. Hasil Penelitian ... . 88
1. Keaktifan Siswa Dalam Pemahaman Wacana Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Di Siklus I ... 88
(12)
vii
2. Kemampuan Pemahaman Wacana Siswa Kelas IX Melalui
Penerapan Teknik Membaca Memindai di Siklus I ... 90
3. Keaktifan Siswa Dalam Pemahaman Wacana Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Di Siklus II ... 93
4. Kemampuan Pemahaman Wacana Siswa Kelas IX Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai di Siklus II ... 95
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
1. Keaktifan Siswa Dalam Pemahaman Wacana Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai Di Siklus I dan Siklus II ... 98
2. Kemampuan Pemahaman Wacana Siswa Kelas IX Melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai di Siklus I dan Siklus II ... 100
C. Keterbatasan Penelitian ... 103
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 104
A. Simpulan ... 104
B. Implikasi ... 105
C. Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA ... 107
(13)
viii DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nama Pemahaman Membaca Siswa SMP Negeri 2 Kerajaan ... 4
2. Enam Tingkat Pertanyaan Berdasarkan Taksonomi Bloom ... 37
3. Membaca Sesuai dengan Tujuan ………... 52
4. Kegiatan Penelitian Siklus 1 ... 71
5. Kisi-kisi Membaca Pemahaman... 85
6. Lembar Penilaian Kemampuan Memahami Bacaan ... 86
7. Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran ... 90
8. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus I ... 91
9. Analisis Hasil Observasi Peneliti Siklus I... 92
10. Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ... 95
11. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus II ... 95
12. Analisis Hasil Observasi Peneliti Siklus II ... 96
(14)
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(15)
x DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. . Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus I ... 91 2. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus II ... 96 3. Analisis Peningkatan Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 99
(16)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ... 109
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………... ... 101
3. Misteri Buncis; Tak Lucu; Tetapi Laris ... 115
4. Memeluk Dunia Via Internet ... 118
5. Catatan Lapangan Siklus I ... 121
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 129
7. Mengemas Pertunjukkan Seni Menjadi Hiburan ... 130
8. Catatan Lapangan Siklus II ... 134
9. Instrumen Penilaian ... 137
10. Hasil Penilaian Aktivitas Guru dalam Siklus I ... 144
11. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa dalam Siklus I ... 146
12. Hasil Penilaian Aktivitas Guru dalam Siklus II ... 147
13. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa dalam Siklus II ... 149
14. Tabel Nilai Tes Pemahaman Wacana Pra Tindakan ... 150
15. Tabel Nilai Tes Pemahaman Wacana Siklus I ... 151
16. Tabel Daftar Perhitungan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Membaca Memindai Siklus I ... 152
17. Tabel Daftar Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Membaca Memindai Siklus II ... 153
(17)
xii
18. Tabel Daftar Perhitungan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Membaca Memindai Siklus I dan Siklus II ... 155 19. Tabel Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 156
(18)
(19)
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dapat berjalan apabila siswa memiliki kemampuan membaca. Kemampuan siswa dalam membaca tidak tumbuh dengan sendirinya atau alamiah. Kemampuan membaca memerlukan suatu proses pembelajaran yang sebagian besar merupakan tanggung jawab guru khususnya guru bahasa Indonesia. Menurut Tarigan (1990:171) kemampuan membaca merupakan suatu kesinambungan yang berlangsung secara berangsur-angsur, berproses dari yang sederhana hingga ke hal yang lebih rumit. Oleh karena itu pembelajaran kemampuan membaca di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan kelanjutan dari membaca dari Sekolah Dasar (SD).
Pada era globalisasi, kegiataan membaca sudah menjadi hal yang lazim dalam kehidupan sebagian masyarakat. Membaca bukanlah kegiatan ilmiah, tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap yang kemudian terintegrasi dan menjadi otomatis. Dengan demikian siswa dapat membaca dengan lancar dan dengan persepsi serta kesenangan, sehingga bahasa itu tidak hanya tetap hidup dalam ingatannya, tetapi penguasaan bahasa tersebut dapat ditingkatkan sampai jauh melampaui apa yang pernah dicapai di sekolah. Situasi yang diharapkan di atas ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Meskipun bahasa Indonesia telah diajarkan selama kurang lebih delapan tahun di Sekolah Dasar
(20)
2 (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII ternyata masih banyak siswa tersebut belum mahir membaca.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 semester pertama kelas IX Sekolah Menengah Pertama, yang menjadi standar kompetensi adalah membaca (memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca), sedangkan kompetensi dasarnya yakni menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kemampuan membaca pemahaman di kelas IX harus tuntas. Ini merupakan tugas dan tanggung jawab guru, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Keterampilan membaca amat penting sebagai alat untuk mempelajari buah pikiran seseorang di samping sebagai alat komunikasi antar sesama anggota masyarakat. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa betapa pentingnya membaca untuk mengetahui sekaligus menilai hasil karya yang diciptakan manusia melalui tulisan.
Bahasa tulisan adalah penemuan terbesar dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain bahasa tulisan ialah sarana untuk menuliskan bahasa. Dengan membaca, manusia dapat mengetahui corak kehidupan manusia dari tempat lain, bahkan beratus tahun yang lampau. Bila kegiatan membaca tidak ada, tidak akan mungkin diketahui sejarah perkembangan umat manusia dengan teliti dan terperinci.
Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar siswa akan mampu mengambil intisari bacaan yang dibacanya. Dan semakin banyak intisari yang
(21)
3 dipahami dari bahan bacaannya maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Selain itu, dengan membaca yang baik dan benar kemampuan nalar (reasoning) siswa juga akan berkembang.
Untuk memahami suatu wacana tidak cukup hanya membaca sekali saja, tetapi harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menguasai bahan itu dan mengingatnya lebih lama. Jadi, usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan cara: (1) mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami dan; (2) mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain, atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapi. Pemahaman atau komprehensif adalah kemampuan membaca untuk mengerti : ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu perlu: (1) menguasai perbendaharaan kata, (2) akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, tata bahasa). Kemampuan tiap orang dalam memahami apa yang dibaca berbeda. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata yang dimiliki, minat, jangkauan mata, kecepatan interpretasi, latar belakang pengalaman sebelumnya, kemampuan intelektual, keakraban dengan ide yang dibaca, tujuan membaca, dan keluwesan mengatur kecepatan (Soedarso 2002:58).
Permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah menguasai bahasa Indonesia dengan baik karena terbatasnya penggunaan bahasa ini dalam komunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia hanya dipakai untuk berkomunikasi dengan guru, selanjutnya siswa akan menggunakan bahasa daerah (Pakpak) dalam berkomunikasi antar siswa. Dalam keadaan seperti ini kosa kata bahasa Indonesia tentu saja masih kurang
(22)
4 sehingga guru mata pelajaran melakukan beberapa hal yang sederhana seperti menugaskan siswa untuk menemukan, menghafal, dan membuat catatan kosa kata baru yang terdapat dalam wacana serta mencari maknanya.Kemampuan yang paling mungkin dikembangkan adalah keterampilan membaca yang merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan yang lain. Seseorang yang banyak membaca akan dapat memahami berbagai macam struktur kalimat, menambah kosa kata dan memiliki latar belakang pengetahuan yang luas. Ketiga hal ini akan membantunya dalam memahami bahasa lisan (kemampuan mendengarkan), mengungkapkan diri secara lisan (berbicara) dan secara tertulis (menulis).
Secara teoretis kecepatan dan pemahaman terhadap bacaan dapat ditingkatkan dua atau tiga kali lipat dari kecepatan dan pemahaman semula (Nurhadi, 2005:17). Selanjutnya masalah yang ditemui oleh peneliti yakni, siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan belum terampil memahami suatu wacana dengan cara mengenali pokok-pokok pikiran atau gagasan-gagasan yang ada dalam suatu bacaan, bahkan masih tergolong rendah atau tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari nilai pemahaman wacana siswa SMP Negeri 2 Kerajaan pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1
Nilai Pemahaman Wacana Siswa SMP Negeri 2 Kerajaan Tahun 2011 - 2014
No. Tahun Ajaran Kelas Nilai Rata-Rata KKM
1. 2011/2012 IX 60 62
2. 2012/2013 IX 62 65
3. 2013/2014 IX 64 70
(23)
5 Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dilihat rendahnya kemampuan wacana yang dimiliki para siswa.
Masalah pembelajaran di kelas yang monoton dan membosankan sehingga siswa kurang dapat memahami materi pelajaran dengan baik.Di sisi lain peneliti melihat, siswa kurang mendapat bimbingan dalam meningkatkan daya bacanya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas yakni kurangnya kemampuan pemahaman wacana siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat yang belum menerapkan teknik membaca memindai di mana selama ini cenderung menerapkan metode yang konvensional.
Peneliti sebagai guru bidang studi bahasa Indonesia mengadakan penelitian tindakan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman wacana melalui penerapan teknik membaca memindai. Melalui penerapan teknik membaca memindai diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat.
Oleh karena itu peneliti tertarik membahas permasalahan ini ke dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul: “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Wacana melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai di Kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pemikiran di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: (1). Masih terdapat siswa yang membaca dengan menggunakan jari atau pulpen yang justru mengganggu kegiatan membaca. (2). Kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca cepat; (3) Pengetahuan siswa
(24)
6 akan kosakata masih relatif kurang karena pengaruh bahasa daerah yang lebih dominan. (4). Teknik membaca yang diterapkan selama ini lebih banyak menggunakan teknik dan metode konvensional. (5) Pembelajaran membaca cepat di SMP Negeri 2 Kerajaan hanya difokuskan pada kecepatan membaca saja, sedangkan pemahamannya terabaikan
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian, perlu dilakukan pembatasan masalah. Menurut Winarno (2014:34), “pembatasan masalah bukan hanya untuk mempermudah atau menyederhanakan masalah bagi penyelidikan tetapi juga untuk pemecahannya, tenaga dan kecekatan, biaya dan lain-lain yang timbul dari rencana tersebut.”
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan pada latar belakang dan juga identifikasi masalah, yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini difokuskan kepada “ Peningkatan Kemampuan Pemahaman Wacana melalui Penerapan Teknik Membaca Memindai di Kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka timbul permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah keaktifan siswa dalam pemahaman wacana akan meningkat
melalui penerapan teknik membaca memindai?
2. Apakah kemampuan pemahaman wacana siswa kelas IX dapat meningkat melalui penerapan teknik membaca memindai?
(25)
7
E.Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa melalui penerapan teknik membaca memindai.
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman wacana siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan melalui penerapan teknik membaca memindai.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan bagi guru dan sekolah mengenai peningkatan kemampuan pemahaman wacana melalui penerapan teknik membaca memindai.Penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan peneliti selanjutnya dalam mengembangkan teknik membaca memindai.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia untuk mengembangkan teknik pembelajaran alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia di kelas dan juga memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas aplikasi teknik pembelajaran alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran bahasa Indonesia serta untuk pengembangan khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan penuntun yang jelas, bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca wacana dengan menggunakan penerapan teknik memindai sesuai tuntutan pelajaran yang tercantum dalam KTSP 2006.
(26)
8 Sedangkan untuk sekolah hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi pembelajaran pemahaman wacana bahasa Indonesia atau bahasa lainnya di SMP Negeri 2 Kerajaan.
Dan bagi peneliti hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam pengajaran membaca serta memberi pengalaman yang praktis dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik memindai di Sekolah Menengah Pertama.
(27)
105 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran pemahaman wacana meningkat di kedua siklus tindakan. Di Siklus I, 70% siswa telah menunjukkan keaktifannya dalam pembelajaran dan meningkat signifikan menjadi 90% di Siklus II.
2. Penerapan teknik membaca memindai pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan pemahaman wacana dalam membaca atau hasil belajar bahasa Indonesia.
3. Hasil penelitian tindakan tentang peningkatan kemampuan pemahaman wacana melalui teknik membaca memindai dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tentang gagasan utama, mengartikan kata-kata sulit, dan mampu menyimpulkan keseluruhan isi wacana.
4. Dari hasil tindakan siklus I menunjukkan 70% dan di siklus II meningkat menjadi 90% Dengan hasil keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca memindai di Siklus I menunjukkan rata-rata 68 (kurang) dan meningkat menjadi 76 (baik) di Siklus II.
(28)
106
B. Implikasi
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan pemahaman wacana yaitu:
1. Teknik pembelajaran membaca memindai dapat dijadikan salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan pemahaman wacana bahasa Indonesia.
2. Adanya motivasi dan ketekunan siswa dalam pembelajaran pemahaman wacana melalui teknik membaca memindai sehingga siswa dapat membaca dan memahami isi bacaan dengan baik.
3. Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka peningkatan kemampuan pemahaman wacana melalui penerapan teknik membaca memindai siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat dengan aspek menentukan indeks buku, mengartikan kata-kata sulit, menentukan informasi, fakta dan opini , dan gagasan utama, telah melatih kecepatan siswa dalam membaca dan memahami isi wacana dengan baik.
4. Temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada guru-guru muda untuk mencoba dan mengasah kreativitasnya dalam menyampaikan pembelajaran dengan teknik membaca memindai yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
5. Temuan dalam penelitian ini memberikan implikasi kepada sekolah bahwa untuk melaksanakan teknik membaca memindai secara optimal
(29)
107
diperlukan berbagai sumber-sumber belajar pendukung seperti kamus bahasa Indonesia, surat kabar, CD, LCD Proyektor, dan lain-lain.
C. Saran
Dengan memperhatikan simpulan dan implikasi dari penelitian ini, disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru bahasa Indonesia hendaknya mengembangkan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas pembelajaran dengan memahami dan menguasai berbagai teknik pembelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar atau memahami berbagai jenis membaca yang perlu diterapkan kepada siswa sesuai dengan kesulitan materi yang dibaca. Guru bahasa Indonesia tidak lagi hanya menyampaikan materi pelajaran dalam metode ceramah yang monoton namun harus menyampaikan materi pelajaran yang terpusat pada siswa (student oriented) sehingga pembelajaran menyenangkan bagi siswa.
2. Kepada pihak sekolah disarankan untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendukung berupa sumber-sumber belajar yang dapat diperpergunakan dalam mengembangkan berbagai teknik pembelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar.
(30)
107
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Mortimer dan Van Doren, Charles. 2015. How to Read a Book. Bandung: Nuansa Cendekia
Akhadriah, Sabarti, dkk. 1992. Bahasa 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti
Anas, Sudiyono. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Rapindo Arikunto, Suharsimi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima __________ 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azmina Wahdiyani, Nur. 2010. Buku Pintar Membaca dan Menulis: Metode
Cepat, Mudah dan Menyenangkan. Jakarta: Ruangkata
Darmawati, Uti dkk..2010. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia. Surabaya: Jepe Press Media Utama
__________ 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Daryanto.2013.Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Day,R.R dan Park, J. (2005). Developing Reading Comprehension Questions.
http://nflrc. Edu/rfl
Ernalis (Umi Almini, 2008:105). “Pengembangan Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dengan Menggunakan Metode SAS dikelas 1 Sekolah Dasar”. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Gibbons, Paulin. 1993. Learning to Learn in a Second Language. Australia: Heineman Portmount NH
Harras, Kholid dan Sulistianingsih, Lilis. 1997. Membaca I. Jakarta : Depdikbud Hernowo. 2003. Quantum Reading. Bandung: MLC
Hidayat, Rahayu,S.1990. Pengetesan Kemampuan Membaca Secara Komunikatif. Jakarta: Intermesa
(31)
108
Karlin, Robert. 1984. Teaching Reading in High School. New York: Harper dan Row Publis Hers
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Mc Taggart, Kemmis. 1993. Action Research : A Sort Modern History. Geelong Victoria : Deakin University Pres
Mudjihardjo,FX. dkk. 2007. Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta: Galaxy Puspa Mega
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro,Burhan.2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Purwanto,M.Ngalim.2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana
Soedarso. 2002. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sofa. (2008). Strategi Pembelajaran Membaca. File://G:\Lilf\CARI ILMU ONLINE BORNEO, Htm 26/02/2011
Somadayo,Samsu.2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu
Subyakto, Nababan Sri Utari .1999. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia
Sugiarto (Umi Almini, 2008:108). “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar membaca melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya”. (Suatu Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Kabupaten Grobogan). Klaten: Universitas Widya Dharma Klaten.
(32)
109
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta : Bumi Aksara
Sukidin.dkk.2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas._____.Insan Cendekia Sutarman (Umi Almini, 2008:107). “ Pengembangan Pembelajaran Membaca
dengan Kemampuan Membaca Pemahaman”. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tarigan, Henry Guntur.2013. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa
____________ 1990. Membaca dalam Kehidupan. Bandung : Penerbit Angkasa Tarigan, Henry Guntur. 2005. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tampubolon, DP.2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media
Winarmo Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung : Tarsito
Wiriaatmadja, Rochiati.2009.Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wiryodijoyo, Suwaryono. 1989. Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
eprints.uny.ac.id/4813/kesejajaran bentuk pilihan ganda-lumbung pustaka
http://Suherlicentre.blogspot.com
http://Rafikah.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis membaca
(1)
105 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran pemahaman wacana meningkat di kedua siklus tindakan. Di Siklus I, 70% siswa telah menunjukkan keaktifannya dalam pembelajaran dan meningkat signifikan menjadi 90% di Siklus II.
2. Penerapan teknik membaca memindai pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan pemahaman wacana dalam membaca atau hasil belajar bahasa Indonesia.
3. Hasil penelitian tindakan tentang peningkatan kemampuan pemahaman wacana melalui teknik membaca memindai dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tentang gagasan utama, mengartikan kata-kata sulit, dan mampu menyimpulkan keseluruhan isi wacana.
4. Dari hasil tindakan siklus I menunjukkan 70% dan di siklus II meningkat menjadi 90% Dengan hasil keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca memindai di Siklus I menunjukkan rata-rata 68 (kurang) dan meningkat menjadi 76 (baik) di Siklus II.
(2)
B. Implikasi
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan pemahaman wacana yaitu:
1. Teknik pembelajaran membaca memindai dapat dijadikan salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan pemahaman wacana bahasa Indonesia.
2. Adanya motivasi dan ketekunan siswa dalam pembelajaran pemahaman wacana melalui teknik membaca memindai sehingga siswa dapat membaca dan memahami isi bacaan dengan baik.
3. Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka peningkatan kemampuan pemahaman wacana melalui penerapan teknik membaca memindai siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat dengan aspek menentukan indeks buku, mengartikan kata-kata sulit, menentukan informasi, fakta dan opini , dan gagasan utama, telah melatih kecepatan siswa dalam membaca dan memahami isi wacana dengan baik.
4. Temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada guru-guru muda untuk mencoba dan mengasah kreativitasnya dalam menyampaikan pembelajaran dengan teknik membaca memindai yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
5. Temuan dalam penelitian ini memberikan implikasi kepada sekolah bahwa untuk melaksanakan teknik membaca memindai secara optimal
(3)
107
diperlukan berbagai sumber-sumber belajar pendukung seperti kamus bahasa Indonesia, surat kabar, CD, LCD Proyektor, dan lain-lain.
C. Saran
Dengan memperhatikan simpulan dan implikasi dari penelitian ini, disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru bahasa Indonesia hendaknya mengembangkan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas pembelajaran dengan memahami dan menguasai berbagai teknik pembelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar atau memahami berbagai jenis membaca yang perlu diterapkan kepada siswa sesuai dengan kesulitan materi yang dibaca. Guru bahasa Indonesia tidak lagi hanya menyampaikan materi pelajaran dalam metode ceramah yang monoton namun harus menyampaikan materi pelajaran yang terpusat pada siswa (student oriented) sehingga pembelajaran menyenangkan bagi siswa.
2. Kepada pihak sekolah disarankan untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendukung berupa sumber-sumber belajar yang dapat diperpergunakan dalam mengembangkan berbagai teknik pembelajaran yang memudahkan siswa dalam belajar.
(4)
107
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Mortimer dan Van Doren, Charles. 2015. How to Read a Book. Bandung: Nuansa Cendekia
Akhadriah, Sabarti, dkk. 1992. Bahasa 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti
Anas, Sudiyono. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Rapindo Arikunto, Suharsimi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima __________ 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azmina Wahdiyani, Nur. 2010. Buku Pintar Membaca dan Menulis: Metode
Cepat, Mudah dan Menyenangkan. Jakarta: Ruangkata
Darmawati, Uti dkk..2010. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia. Surabaya: Jepe Press Media Utama
__________ 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Daryanto.2013.Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Day,R.R dan Park, J. (2005). Developing Reading Comprehension Questions. http://nflrc. Edu/rfl
Ernalis (Umi Almini, 2008:105). “Pengembangan Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dengan Menggunakan Metode SAS dikelas 1 Sekolah Dasar”. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Gibbons, Paulin. 1993. Learning to Learn in a Second Language. Australia: Heineman Portmount NH
Harras, Kholid dan Sulistianingsih, Lilis. 1997. Membaca I. Jakarta : Depdikbud Hernowo. 2003. Quantum Reading. Bandung: MLC
Hidayat, Rahayu,S.1990. Pengetesan Kemampuan Membaca Secara Komunikatif. Jakarta: Intermesa
(5)
108
Karlin, Robert. 1984. Teaching Reading in High School. New York: Harper dan Row Publis Hers
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Mc Taggart, Kemmis. 1993. Action Research : A Sort Modern History. Geelong Victoria : Deakin University Pres
Mudjihardjo,FX. dkk. 2007. Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta: Galaxy Puspa Mega
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro,Burhan.2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Purwanto,M.Ngalim.2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana
Soedarso. 2002. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sofa. (2008). Strategi Pembelajaran Membaca. File://G:\Lilf\CARI ILMU ONLINE BORNEO, Htm 26/02/2011
Somadayo,Samsu.2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu
Subyakto, Nababan Sri Utari .1999. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia
Sugiarto (Umi Almini, 2008:108). “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar membaca melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya”. (Suatu Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Kabupaten Grobogan). Klaten: Universitas Widya Dharma Klaten.
(6)
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta Suharsimi, Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta : Bumi Aksara
Sukidin.dkk.2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas._____.Insan Cendekia Sutarman (Umi Almini, 2008:107). “ Pengembangan Pembelajaran Membaca
dengan Kemampuan Membaca Pemahaman”. Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tarigan, Henry Guntur.2013. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa
____________ 1990. Membaca dalam Kehidupan. Bandung : Penerbit Angkasa Tarigan, Henry Guntur. 2005. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tampubolon, DP.2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media
Winarmo Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung : Tarsito
Wiriaatmadja, Rochiati.2009.Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wiryodijoyo, Suwaryono. 1989. Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
eprints.uny.ac.id/4813/kesejajaran bentuk pilihan ganda-lumbung pustaka http://Suherlicentre.blogspot.com
http://Rafikah.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis membaca http://Goriyanti 12.blogspot.com/2013/03