ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

(1)

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI

KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

IKA CHASTANTI

NIM: 8126173011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Ika Chastanti. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran

Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis. Medan. Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana UNIMED. 2014.

Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan kebiasaan yang baik (Habituation) sehingga siswa mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter, strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Penelitian deskriptif dengan sampel penelitian adalah guru biologi yang mengajar kelas IPA (5 orang) dan siswa kelas XI-IPA (324 orang). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah

Cluster Area Sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara

mendalam (In-Depth Interview), angket, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru biologi belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai karakter religius, peduli kesehatan, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan dengan persentasi 71,14% dengan skala sering dan pendapat siswa tentang implementasi nilai karakter guru biologi 28,13% menjawab sering, begitu juga dengan implementasi pendidikan karakter siswa pada budaya sekolah 9,76% yang masuk kategori tidak pernah dan nilai-nilai karakter siswa dalam pembelajaran biologi 50,15% menjawab selalu. Strategi/metode pembelajaran yang digunakan guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi adalah ceramah, eksperimen, inquiry, presentasi, dan Picture and picture, serta kendala yang dihadapi guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi adalah sumber belajar yaitu fasilitas laboratorium yang belum memadai dan siswa yang tidak mau menerima saran guru.


(5)

ABSTRACT

Analysis of the Implementation of Character Education in Learning Biology at SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Thesis. Medan. Education Studies Biology Postgraduate Program, University of Negeri Medan. 2014.

Character education is an attempt to instill habituation so that students are able to behave and act based on the values that have become their personality. The aims of this stuy was to describe the implementation of character education, learning strategies used by teachers in teaching, and the constraints faced by teachers in implementing character education in learning biology in SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Descriptive study with sample was a biology teacher who taught the class XI-IPA (5 people) and the students of class XI-IPA (324 people). Techniques used in sampling is Cluster Area Sampling. Method of data collections with in-depth interviews, questionnaires, observation, and study of documentation. The results revealed that the biology teacher has not fully implement the values of religious character, health care, independent, tolerant, friendly or communicative, social care, responsibility, and caring environment with a percentage of 71.14% with frequent categorized and value students opinion on the implementation of 28.13% of biology teachers character answering frequently, as well as the implementation of the character education of students in the school culture 9.76% with never categorized and values of students in learning biology character 50.15% answered always. Strategy/learning methods used by teachers in the implementation of character education in learning biology are traditionals, experiments, inquiry, presentation, and picture and picture, as well as the obstacles faced by teachers in implementing character education in biology study are learning resources which laboratory facilities inadequate and students who do not want to accept suggestions of teachers.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala berkah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Tesis yang

berjudul “Analisis Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi

di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara”, disusun untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada berbagai pihak berikut ini:

1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pebimbing I dan Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku dosen pebimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sejak penulisan awal hingga selesainya tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rafiqi Tantawi, M.Si, Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber dan tim penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.

3. Kepala Sekolah SMA Negeri, Pengawas Sekolah, guru-guru biologi, staf tata usaha beserta seluruh guru dan siswa SMA Negeri di Kabupaten Labuhanbatu Utara atas bantuan dan kerjasamanya sehingga terlaksananya penelitian ini.

4. Teristimewa penulis dengan penuh hormat menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Sukri, Ibunda Solo Mardiana, Adik laki-laki saya, Andika Fahmi Hidayat, S.Si berserta istri Nurul Febrina, S.Si, Alfy Syahrin Triargo, ST, dan Muhammad Ansyari Rizky, STP yang telah memberikan dukungan moral dan materi kepada penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.

5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seangkatan khususnya kelas A-1 Program Studi Magister Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis. Semoga ALLAH SWT berkenan melimpahkan berkah dan karunia-Nya atas bantuan tenaga maupun bantuan doa dan kemurahan bapak/ibu, saudara/i sekalian.


(7)

Penulis telah mengupayakan sebaik mungkin dengan seluruh kemampuan dalam upaya menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi ilmu pendidikan.

Medan, April 2014 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstrack ... ii

Kata Pengantar ...iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Pembelajaran Biologi ... 8

2.2 Pendidikan Karakter ... 9

2.3 Konsep Pendidikan Karakter ... 11

2.4 Pentingnya Pendidikan Karakter ... 13

2.5 Implementasi Pendidikan Karakter ... 15

2.6 Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter ... 16

2.7 Peranan Guru Biologi ... 18

2.8 Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Pendidikan Karakter ... 20

2.9 Penelitian Relevan... 22

2.10 Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.1 Wawancara Mendalam ... 26

3.3.2 Angket... 26

3.3.3 Studi Dokumentasi ... 27

3.3.4 Observasi... 27

3.4 Validasi Instrumen ... 27


(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1 Deskripsi Informasi Penelitian ... 30

4.1.2 Deskripsi Nilai Karakter Guru Biologi ... 30

4.1.3 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Religius Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 30

4.1.4 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Kesehatan Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 32

4.1.5 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Mandiri Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 33

4.1.6 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Toleransi Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 34

4.1.7 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Bersahabat atau Komunikatif Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 35

4.1.8 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Sosial Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 36

4.1.9 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Tanggung Jawab Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 36

4.1.10 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Lingkungan Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 37

4.1.11 Hasil Analisis Data Jawaban Responden atas Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Biologi ... 38

4.1.12 Analisis Persepsi Siswa atas Indikator Nilai Karakter Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 39

4.2. Deskripsi Pendidikan Karakter Siswa ... 41

4.2.1 Analisis Jawaban Siswa atas Budaya Sekolah ... 42

4.2.1 Analisis Jawaban Siswa atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 43

4.2.3 Hasil Analisis Persentase atas Nilai-nilai Karakter Siswa dalam Pembelajaran Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 45

4.3. Deskripsi Hasil Observasi Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 45 4.3.1 Hasil Observasi Terhadap Indikator Persiapan atas Implementasi


(10)

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 45

4.3.1 Hasil Observasi Terhadap Indikator Pelaksanaan atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 46

4.3.1 Hasil Observasi Terhadap Indikator Penilaian atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 47

4.4. Deskripsi Dokumentasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 47

4.5. Pembahasan ... 48

4.5.1 Nilai Karakter Guru Biologi dalam Pembelajaran Biologi. ... 48

4.5.2. Nilai Karakter Siswa ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 60

5.1 Simpulan ... 60

5.2 Implikasi ... 61

5.3 Saran ... 62


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ... 17 Tabel 3.1 Nama SMA yang Diteliti ... 25 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Penilaian Terhadap Guru dalam

Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Karakteristik Siswa... 28 Tabel 4.1 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Religius dalam Pembelajaran Biologi ... 31 Tabel 4.2 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Kesehatan dalam Pembelajaran Biologi ... 32 Tabel 4.3 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Mandiri dalam Pembelajaran Biologi ... 33 Tabel 4.4 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Toleransi dalam Pembelajaran Biologi ... 34 Tabel 4.5 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Bersahabat atau Komunikatif dalam Pembelajaran Biologi ... 35 Tabel 4.6 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Sosial dalam Pembelajaran Biologi ... 36 Tabel 4.7 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Biologi ... 37 Tabel 4.8 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Lingkungan dalam Pembelajaran Biologi ... 38 Tabel 4.9 Hasil Analisis Jawaban Guru ata Nilai-Nilai Karakter dalam

Pembelajaran Biologi ... 39 Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Persepsi Siswa atas Nilai-nilai Karakter Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 40 Tabel 4.11 Hasil Analisis Jawaban Siswa atas Budaya Sekolah ... 42 Tabel 4.12 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi di SMA 01 ... 43 Tabel 4.13 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi


(12)

Tabel 4.14 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi di SMA 03 ... 44 Tabel 4.15 Analisis Persentase atas Nilai Karakter Siswa dalam

Pembelajaran Biologi di SMA Negeri Kabupaten

Labuhanbatu Utara ... 46 Tabel 4.16 Hasil Observasi Terhadap Indikator Persiapan Guru Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran ... 48 Tabel 4.17 Hasil Observasi Terhadap Indikator Pelaksanaan Guru

Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter

pada Pembelajaran ... 48 Tabel 4.18 Hasil Observasi Terhadap Indikator Penilaian Guru

Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter

pada Pembelajaran ... 49 Tabel 4.19 Deskripsi Penilaian RPP Guru Biologi ... 50


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Persepsi Siswa atas Nilai-nilai Karakter Guru

dalam Pembelajaran Biologi ... 40 Gambar 4.2 Histogram Persentase Nilai Karakter Siswa dalam Pembelajaran Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 46


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) ... 67

Lampiran 2. Angket Penilaian Terhadap Guru dalam Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 69

Lampiran 3. Angket Karakteristik Siswa ... 71

Lampiran 4. Lembar Observasi Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 75

Lampiran 5. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 77

Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen ... 79

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru Biologi ... 80

Lampiran 8. Transkrip Hasil Wawancara ... 89

Lampiran 9. Hasil Jawaban Responden atas Angket Penilaian Guru ... 94

Lampiran 10. Hasil Jawaban Responden atas Karakteristik Siswa ... 95

Lampiran 11. Hasil Penilaian RPP Guru Biologi ... 96


(15)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Karakter bangsa Indonesia semakin menurun, ini ditunjukkan dengan rendahnya etika dan moralitas, dalam pendidikan ada tawuran pelajar yang sering terjadi, siswa yang bolos dari sekolah dan joki dalam pelaksanaan ujian nasional. Keadaan ini menandakan bahwa pembelajaran yang didapatkan siswa di sekolah ternyata tidak berdampak pada perilaku siswa. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran hanya mengajarkan pendidikan moral sebatas teks dan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu lingkungan, proses pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang digunakan. Sebagian sekolah hanya fokus pada nilai akademik khususnya pada standar nilai ujian nasional, sedangkan aspek non akademik sebagai unsur utama pendidikan karakter diabaikan (Zubaedi, 2011). Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah. Hasil yang diperoleh bahwa setiap hari sekitar 160.000 siswa mendapatkan tindakan bullying di sekolah, 1 dari 3 usia responden yang diteliti (siswa pada usia 18 tahun) pernah mendapat tindakan kekerasan, 75-80% siswa pernah mengamati tindak kekerasan, 15-35% siswa adalah korban kekerasan dari tindak kekerasan maya (cyber-bullying). Kondisi ini sangat memprihatinkan dan ini tentunya membuat kita semakin yakin betapa pentingnya pendidikan karakter di sekolah.

Sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik siswa menjadi pintar dan memiliki karakter. Tugas sekolah tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan kognitif tetapi juga memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter bukan hanya sekedar


(16)

mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, akan tetapi lebih dari itu pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya, dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik (Anonim, 2011).

Pendidikan karakter seharusnya membawa siswa ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata, karena itulah semua mata pembelajaran yang dipelajari oleh siswa di sekolah harus bermuatan pendidikan karakter yang bisa membawanya menjadi manusia yang berkarakter. Pendidikan karakter dulu hanya dibebankan pada dua mata pembelajaran yaitu PKN dan agama. Kedua mata pembelajaran ini memiliki kelemahan yaitu hanya membekali pengetahuan mengenai nilai-nilai melalui materi pembelajaran sehingga pembentukan watak siswa melalui kedua mata pembelajaran ini belum cukup. Pengembangan karakter siswa perlu melibatkan semua mata pembelajaran dan terkait dengan kelemahan di atas, maka diperlukan pendidikan karakter melalui semua mata pembelajaran, salah satunya yaitu biologi.

Pendidikan biologi merupakan bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa memiliki kepribadian yang baik dan menerapkan sikap ilmiah serta mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian biologi


(17)

bukan hanya sekedar teori tetapi harus diterapkan melalui sikap siswa setelah belajar biologi. Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran biologi antara lain, peduli kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan (Lepiyanto, 2011). Implementasi pendidikan karakter secara sistematis dan berkelanjutan akan membangun siswa menjadi cerdas dalam emosinya. Kecerdasan emosi ini bekal penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan untuk berhasil secara akademis.

Pembangunan karakter melalui pembelajaran biologi bukan sesuatu yang baru. Sesuai dengan hakikat pembelajaran sains terdahulu adalah sangat memungkinkan melalui pembelajaran biologi akan dikembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, tanggung jawab siswa, dan berbagai macam sikap sains lainnya. Hasil penelitian Lepiyanto (2011) dalam membangun karakter siswa pada pembelajaran biologi dengan menanamkan nilai karakter pada salah satu pokok bahasan sistem organ pada manusia dengan model pembelajaran bermain peran pada sistem pencernaan, menunjukkan bahwa dapat diterapkan karakter kerja sama, tanggung jawab, berani, percaya diri dan kreatif.

Pemerintah secara tegas telah membuat pengembangan karakter melalui pembelajaran, namun sampai dengan saat ini implementasinya belum memuaskan. Beberapa dinas pendidikan juga telah menggerakkan guru di masing-masing wilayah kabupaten atau kota, untuk turut membangun karakter siswa melalui semua mata pembelajaran, namun demikian gerakan ini belum optimal terimplementasikan dengan benar. Sebagian guru biologi latah bahwa setiap RPP dapat dan harus menuliskan seluruh aspek karakter, dengan kata lain, setiap pembelajaran dipahami mampu mengembangkan semua aspek karakter siswa,


(18)

Sementara sebagian guru lainnya telah memahami bahwa karakter adalah kompleks, yang aspek-aspeknya menuntut warna pembelajaran tertentu untuk dapat berkembang, dengan kata lain bahwa merancang pengembangan karakter tertentu pada siswa, perlu rasional dan memperhatikan spesifikasi materi serta macam learning activity sebagai nurturant effect kegiatan belajar siswa (Paidi, 2012).

Pembinaan karakter termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan nilai-nilai, dan belum ada pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan observasi yang dilakukan diperoleh bahwa tindakan yang menyimpang dilakukan siswa seperti bolos pada jam pelajaran sekolah, perkelahian, dan seks bebas membuat pendidikan karakter mendesak diterapkan di berbagai jenjang sekolah.

Dalam mewujudkan pendidikan karakter dibutuhkan guru yang mampu membelajarkan biologi dengan baik, karena setelah siswa memahami nilai-nilai atau karakter yang dikembangkan di sekolah, langkah selanjutnya adalah membiasakan siswa agar menerapkan nilai karakter tersebut. Guru memiliki peran ganda di dalam pendidikan karakter. Pertama, guru menjadi model atau contoh perilaku yang sesuai dengan karakter yang dikembangkan. Kedua, guru mengontrol perilaku siswa agar sesuai dengan karakter yang diinginkan. Teguran, sapaan, dan peringatan mungkin diperlukan terhadap siswa yang perilakunya tidak sesuai dengan karakter yang dikembangkan sekolah. Demikian pula pujian, nilai tambahan, dan hadiah perlu diberikan agar memberi motivasi siswa berbuat baik,


(19)

tetapi tidak boleh menjadi tujuan (tidak boleh siswa berperilaku baik agar mendapat hadiah). Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa pendidikan karakter perlu ditanamkan pada siswa dan untuk implementasi pendidikan karakter sangat dibutuhkan peran guru dalam proses pembelajaran biologi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara, yaitu:

(1) Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi seperti peduli kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan belum sepenuhnya diterapkan. (2) Strategi pembelajaran guru biologi yang belum mendukung implementasi

pendidikan karakter.

(3) Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian menjadi lebih fokus. Peneliti hanya meneliti tentang implementasi penerapan pendidikan karakter pada moral

behaviour, strategi pembelajaran yang diterapkan guru, dan kendala yang

dihadapi guru dalam proses pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara pada kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014. Implementasi


(20)

penerapan pendidikan karakter untuk pembelajaran biologi adalah peduli kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan (Anonim, 2010).

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter siswa pada proses pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara?

(2) Bagaimanakah strategi pembelajaran yang dilakukan guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter siswa pada pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara?

(3) Apa sajakah yang menjadi kendala guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter siswa pada proses pembelajaran di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

(1) Mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter pada proses pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara.

(2) Mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara.


(21)

(3) Mengetahui kendala guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

(1) Sebagai bahan masukan bagi semua guru khususnya guru biologi untuk lebih memperhatikan pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya membiasakan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan tidak hanya merujuk pada kurikulum tetapi juga merujuk kepada sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan yang sudah ada dalam dirinya.

(2) Sebagai bahan masukan bagi pihak berwenang baik Departemen Pendidikan Nasional maupun Daerah, perlunya dicari suatu strategi agar guru-guru biologi mampu menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi.


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpukan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara belum sepenuhnya diterapkan. Nilai karakter guru biologi berdasarkan persepsi siswa diperoleh 20,20% siswa menjawab guru tidak pernah menerapkan pendidikan karakter. Nilai karakter siswa pada budaya sekolah 9,76% yang termasuk dalam kategori tidak pernah. dan nilai karakter siswa dalam pembelajaran biologi diperoleh 50,15% siswa menjawab selalu yang mana siswa ini memiliki perilaku dan peringkat yang baik di sekolah, dan 17,04% siswa menjawab kadang-kadang serta 16,44% siswa menjawab tidak pernah yang mana siswa ini memiliki perilaku dan prestasi yang kurang baik di sekolah.

Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi adalah ceramah, eksperimen, inkuiri, presentasi, dan Picture and picture. Implementasi pendidikan karakter yang dilakukan guru dalam pembelajaran biologi mengalami kendala yaitu (1) Sumber belajar yang tidak memadai seperti alat dan bahan praktikum yang tidak lengkap dan belum tersedianya In-focus pada setiap kelas. Untuk mengatasi masalah ini guru memanfaatkan alat dan bahan yang bisa didapatkan di alam, dan guru membawa sendiri In-focus agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dan (2) Siswa yang tidak mau menerima saran guru dan untuk mengatasi kendala ini guru biasanya memberikan peringatan dan hukuman kepada siswa, jika masih tidak


(23)

dihiraukan oleh siswa, maka guru akan melaporkan siswa ke bagian bimbingan konseling (BK) untuk ditindaklanjuti.

5.2. Implikasi

Penelitian ini untuk mengungkap implementasi pendidikan karakter di sekolah yang mana program ini sedang dikembangkan oleh pemerintah. Implementasi pendidikan karakter harus ditanamkan pada semua pembelajaran termasuk biologi. Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran biologi adalah religius, peduli kesehatan, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab dan peduli lingkungan, nilai inilah yang harus ditanamkan pada siswa dan ini menjadi tugas guru untuk membantu siswa menerapkan nilai tersebut dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Implementasi pendidikan karakter terkait pada 8 nilai karakter dalam pembelajaran biologi merupakan hal penting yang harus diterapkan guru biologi. Guru biologi harus mampu menggunakan strategi/metode pembelajaran agar menghasilkan siswa yang berkarakter demi terciptanyan pendidikan yang bermutu.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data pada penelitian ini, menunjukan bahwa pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk kemudian ditingkatkan. Pentingnya pelatihan, seminar, dan workshop tentang implementasi pendidikan karakter untuk membahas persoalan karakter yang terjadi di sekolah dan hasil dari pelatihan adalah cara-cara menanamkan karakter yang bisa diterapkan guru biologi dalam pembelajaran.


(24)

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran:

1. Guru mampu menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi dan menjadi teladan bagi siswa.

2. Keberhasilan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi mudah tercapai jika guru sebagai “suri tauladan” mampu memberikan kebiasaan yang baik dalam berbicara, bertindak, maupun bersikap yang dapat menjadi inspirasi bagi siswa, sehingga akan terbentuk karakter yang baik pada siswa.

3. Perlunya kurikulum khusus untuk pendidikan karakter

4. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengamati aspek Moral


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Partnerships In Character Education State Pilot Projects.

1995-2001. Lessons Learned. Washington D.C.

Anonim. 2008 tentang Standar Proses.

Anonim. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Berkowitz, Marvin. Bier, Melinda. C. 2004. Research Based Character Education, The Annals of the American Academy of Political and Social

Science. 591 (2): 72-85.

Cerbin, W., B. Kopp. 2006. Lesson study as a Model for Building Pedagogical Knowledge and Improving Teaching. International Journal of Teaching and

Learning in Higher Education. 18 (3): 250- 257.

Degeng, I N. S. 2007. Modul Workshop Strategi Pembelajaran, Desain, dan

Pengembangan Buku Ajar. Innovative Teaching Methodology Training.

Jember: PPSB STAIN.

Elfrida. 2007. Profesionalisme Guru Biologi dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Penelitian Dosen Kopertis Wilayah I. Langsa: FKIP Unsam.

Dick, W., C. L. Carey, J. 2001. The Systematic Design of Instruction . New York Gardner, H. 1993. Frames of Mind: the Theory of Multiple Intelligences. Edisi 10.

New York: Basic Books.

Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Elmatera.

Hartini, Nurul. 2002. Optimalisasi Perkembanhan Kecerdasan Emosi Siswa.

Jurnal Insan Media Psikologi. 4 (1): 42-51.

Hawadi, R.A. 2004. Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan

Siswa Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo.

In’am, A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Lesson Study Berbasis Metakognisi. Scientific Journal UMM. 12 (1): 125-135.

Jamaluddin, D. 2013. Character Education in Islamis Perspective. International


(26)

Judiani, S. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 16 (3): 80-86.

Kamaruddin, S A. 2012. Character Education and Students Social Behaviour.

Journal of Education and Learning. 6 (4): 224-230.

Katilmis, A., Eksi, H., Öztürk, C. 2011. Efficiency of Social Studies Integrated Character Education Program. Educational Sciences: Theory & Practice. 11 (2): 854-859.

Khusniati. M. 2012. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal

Pendidikan Indonesia. 2 (3): 204-210.

Lapsley, D K., Narvaez, D. 2006. Character Education. Vol 4 (1). Handbook of

Child Psychology (W. Damon & R. Lerner, Series Eds.). New York: Wiley

Lepiyanto, Agil. 2011. Membangun Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Bioedukasi. 2 (1): 74-80.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach

Respect and Responsibility. New York: Bantam books.

Lickona, Tom., Schaps, Eric., Lewis, Catherine. 2007. Eleven Principles of

Effective Character Education. Character Education Partnership.

Litowits. J.K. 2009. Articulating Scientific Reasoning Improve Students Learning In An Undergraduate Anatomy and Physiology Course. CBE-Life Education. 8 (5): 308-315.

Mazzola, J.W. 2003. Bullying In School: A Strategic Solution. Washington DC: Character Education Partnership.

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mundilarto. 2013. Membangun Karakter dalam Pembelajaran Sains. Jurnal

Pendidikan Karakter. 3 (2): 153-163.

O'Sullivan, S. 2004. Books to Live by: Using Children's Literature for Character Education. Reading Teacher. 57(7): 640-645.

Paidi, H.W. 2012. Biologi, Sains, Lingkungan Dan Pembelajarannya Dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Dan Karakter Siswa. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKPI UNS.

Parker, D C., Nelson JS., Burns, M K. 2010. Comparison of Correlates of Classroom Behavior Problems in Schools With and Without aSschool-wide Character Education Program. Psychology in the Schools. 47(8): 817-827.


(27)

Respati, Winanti S., Wildan P. Arifin., Ernawati. 2007. Gambaran Kecerdasan Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi Sma Di Jakarta. Jurnal

Psikologi. 5 (1): 30-61.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rustaman, Nuryani. Y. 2002. Pandangan Biologi tentang Proses Berpikir dan

Ilmplikasinya dalam Pendidikan Sains. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru

Besar Tetap dalam Pendidikan Biologi pada FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia tanggal 17 Oktober 2002.

Rustaman, Nuryani. Y. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Karakter. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Prosiding Seminar. 8 (1).

Setyaningrum, Husamah. 2011. Optimalisasi Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah Perspektif Guru IPA Biologi. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan. 1 (1): 24-36. Silva, DY., Gimbert, BG. 2001. Character Education and Teacher Inquiry: a

Promising Partnership for Enhancing Children’s Classrooms.“ International Journal of Social Education. 16 (1): 18-33.

Skaggs, G., Bodenhorn, N. 2006. Relationships Between Implementing Character Education, Student Behavior, and Student Achievement. Journal of Advanced

Academics. 18 (1): 82-114.

Strike, K. 1996. The Moral Responsibilities Of Educators. Handbook of Research on Teacher Education. 2: 869-882.

Subiantoro, A.W., Paidi., Ariyanti N.A. 2012. Lesson Study Dalam Perkuliahan Biologi Umum Dengan Socioscientific Issues-Based Instruction Untuk Character Building. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Sulistyaningrum, H. 2012. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Propektus. 10 (2): 206-215.

Superka, D., Ahrens, C., Hedstrom, J. 1976. The Values Education Sourcebook. Boulder CO: Social Science Education Consortium.

Watson, M. 2006. Long-Term Effects Of Moral/Character Education In Elementary School. Journal Of Research In Character Education.4 (1): 1-18. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Widiyatmoko, A. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Menggunakan Pendekatan Humanistik Berbantu Alat Peraga Murah. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (1): 76-82.


(28)

Widiyatmoko, A dan Pamelasari, S.D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(1): 51-56.

William, F, McComas,, Michael, P, Clough., Hiya, Almazroa. 2002. The Role and Character of the Nature of Science in Science Education The Nature

Science In Science Education. 5 (1): 3-39.

Williams, M, M. 2000. Models Of Character Education. Journal of Humanistic

Counseling, Education and Development. 39 (1): 3-20.

Winarno, Surakhmad. 2003. Mengurai Benang Kusut Pendidikan. Jakarta: Transformasi.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam


(1)

dihiraukan oleh siswa, maka guru akan melaporkan siswa ke bagian bimbingan konseling (BK) untuk ditindaklanjuti.

5.2. Implikasi

Penelitian ini untuk mengungkap implementasi pendidikan karakter di sekolah yang mana program ini sedang dikembangkan oleh pemerintah. Implementasi pendidikan karakter harus ditanamkan pada semua pembelajaran termasuk biologi. Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran biologi adalah religius, peduli kesehatan, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab dan peduli lingkungan, nilai inilah yang harus ditanamkan pada siswa dan ini menjadi tugas guru untuk membantu siswa menerapkan nilai tersebut dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Implementasi pendidikan karakter terkait pada 8 nilai karakter dalam pembelajaran biologi merupakan hal penting yang harus diterapkan guru biologi. Guru biologi harus mampu menggunakan strategi/metode pembelajaran agar menghasilkan siswa yang berkarakter demi terciptanyan pendidikan yang bermutu.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data pada penelitian ini, menunjukan bahwa pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk kemudian ditingkatkan. Pentingnya pelatihan, seminar, dan workshop tentang implementasi pendidikan karakter untuk membahas persoalan karakter yang terjadi di sekolah dan hasil dari pelatihan adalah cara-cara menanamkan karakter yang bisa diterapkan guru biologi dalam pembelajaran.


(2)

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran:

1. Guru mampu menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi dan menjadi teladan bagi siswa.

2. Keberhasilan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi mudah tercapai jika guru sebagai “suri tauladan” mampu memberikan kebiasaan yang baik dalam berbicara, bertindak, maupun bersikap yang dapat menjadi inspirasi bagi siswa, sehingga akan terbentuk karakter yang baik pada siswa.

3. Perlunya kurikulum khusus untuk pendidikan karakter

4. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengamati aspek Moral Knowing dan Moral Feeling pada guru dan siswa.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Partnerships In Character Education State Pilot Projects. 1995-2001. Lessons Learned. Washington D.C.

Anonim. 2008 tentang Standar Proses.

Anonim. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Berkowitz, Marvin. Bier, Melinda. C. 2004. Research Based Character Education, The Annals of the American Academy of Political and Social Science. 591 (2): 72-85.

Cerbin, W., B. Kopp. 2006. Lesson study as a Model for Building Pedagogical Knowledge and Improving Teaching. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 18 (3): 250- 257.

Degeng, I N. S. 2007. Modul Workshop Strategi Pembelajaran, Desain, dan Pengembangan Buku Ajar. Innovative Teaching Methodology Training. Jember: PPSB STAIN.

Elfrida. 2007. Profesionalisme Guru Biologi dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Penelitian Dosen Kopertis Wilayah I. Langsa: FKIP Unsam.

Dick, W., C. L. Carey, J. 2001. The Systematic Design of Instruction . New York Gardner, H. 1993. Frames of Mind: the Theory of Multiple Intelligences. Edisi 10.

New York: Basic Books.

Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Elmatera.

Hartini, Nurul. 2002. Optimalisasi Perkembanhan Kecerdasan Emosi Siswa. Jurnal Insan Media Psikologi. 4 (1): 42-51.

Hawadi, R.A. 2004. Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Siswa Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo.

In’am, A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Lesson Study Berbasis Metakognisi. Scientific Journal UMM. 12 (1): 125-135.

Jamaluddin, D. 2013. Character Education in Islamis Perspective. International Journal of Scientific and Technology Research. 2 (2): 187-189.


(4)

Judiani, S. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 16 (3): 80-86.

Kamaruddin, S A. 2012. Character Education and Students Social Behaviour. Journal of Education and Learning. 6 (4): 224-230.

Katilmis, A., Eksi, H., Öztürk, C. 2011. Efficiency of Social Studies Integrated Character Education Program. Educational Sciences: Theory & Practice. 11 (2): 854-859.

Khusniati. M. 2012. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Indonesia. 2 (3): 204-210.

Lapsley, D K., Narvaez, D. 2006. Character Education. Vol 4 (1). Handbook of Child Psychology (W. Damon & R. Lerner, Series Eds.). New York: Wiley Lepiyanto, Agil. 2011. Membangun Karakter Siswa Dalam Pembelajaran

Biologi. Jurnal Bioedukasi. 2 (1): 74-80.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam books.

Lickona, Tom., Schaps, Eric., Lewis, Catherine. 2007. Eleven Principles of Effective Character Education. Character Education Partnership.

Litowits. J.K. 2009. Articulating Scientific Reasoning Improve Students Learning In An Undergraduate Anatomy and Physiology Course. CBE-Life Education. 8 (5): 308-315.

Mazzola, J.W. 2003. Bullying In School: A Strategic Solution. Washington DC: Character Education Partnership.

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mundilarto. 2013. Membangun Karakter dalam Pembelajaran Sains. Jurnal

Pendidikan Karakter. 3 (2): 153-163.

O'Sullivan, S. 2004. Books to Live by: Using Children's Literature for Character Education. Reading Teacher. 57(7): 640-645.

Paidi, H.W. 2012. Biologi, Sains, Lingkungan Dan Pembelajarannya Dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Dan Karakter Siswa. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKPI UNS.

Parker, D C., Nelson JS., Burns, M K. 2010. Comparison of Correlates of Classroom Behavior Problems in Schools With and Without aSschool-wide Character Education Program. Psychology in the Schools. 47(8): 817-827.


(5)

Respati, Winanti S., Wildan P. Arifin., Ernawati. 2007. Gambaran Kecerdasan Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi Sma Di Jakarta. Jurnal Psikologi. 5 (1): 30-61.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rustaman, Nuryani. Y. 2002. Pandangan Biologi tentang Proses Berpikir dan Ilmplikasinya dalam Pendidikan Sains. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Pendidikan Biologi pada FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia tanggal 17 Oktober 2002.

Rustaman, Nuryani. Y. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Karakter. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Prosiding Seminar. 8 (1).

Setyaningrum, Husamah. 2011. Optimalisasi Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah Perspektif Guru IPA Biologi. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan. 1 (1): 24-36. Silva, DY., Gimbert, BG. 2001. Character Education and Teacher Inquiry: a

Promising Partnership for Enhancing Children’s Classrooms.“ International Journal of Social Education. 16 (1): 18-33.

Skaggs, G., Bodenhorn, N. 2006. Relationships Between Implementing Character Education, Student Behavior, and Student Achievement. Journal of Advanced Academics. 18 (1): 82-114.

Strike, K. 1996. The Moral Responsibilities Of Educators. Handbook of Research on

Teacher Education. 2: 869-882.

Subiantoro, A.W., Paidi., Ariyanti N.A. 2012. Lesson Study Dalam Perkuliahan Biologi Umum Dengan Socioscientific Issues-Based Instruction Untuk Character Building. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS. Sulistyaningrum, H. 2012. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter dalam

Pembelajaran Matematika. Jurnal Propektus. 10 (2): 206-215.

Superka, D., Ahrens, C., Hedstrom, J. 1976. The Values Education Sourcebook. Boulder CO: Social Science Education Consortium.

Watson, M. 2006. Long-Term Effects Of Moral/Character Education In Elementary School. Journal Of Research In Character Education.4 (1): 1-18. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Widiyatmoko, A. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Menggunakan Pendekatan Humanistik Berbantu Alat Peraga Murah. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (1): 76-82.


(6)

Widiyatmoko, A dan Pamelasari, S.D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(1): 51-56.

William, F, McComas,, Michael, P, Clough., Hiya, Almazroa. 2002. The Role and Character of the Nature of Science in Science Education The Nature Science In Science Education. 5 (1): 3-39.

Williams, M, M. 2000. Models Of Character Education. Journal of Humanistic Counseling, Education and Development. 39 (1): 3-20.

Winarno, Surakhmad. 2003. Mengurai Benang Kusut Pendidikan. Jakarta: Transformasi.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam