PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA SWASTA TANJUNG MORAWA TAHUN.

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE
PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC,
AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY(SAVI) UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA SWASTA
DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA
T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :

RINALDY PANJAITAN
709341116

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi dan
menyertai peneliti dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini yang berjudul
“Penerapan Kolaborasi Model Kolaborasi Model Pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) dengan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XII IPS SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa TP. 2013/2014”
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana S-1 pada program study Pendidikan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan
hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada:
1.


Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan

2.

Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
i

4.

Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan
Dosen Pembimbing skripsi penulis yang selalu membimbing dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

5.

Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si selaku Dosen pembimbing
Akademik yang telah bnyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.

6.

Ibu Tri Setiawati, S.Pd, M.M selaku kepala SMA Swasta Dwi Tunggal
Tanjung Morawa.

7.

Bapak Jiston Sagala, S.Pd selaku guru bidang study Akuntansi SMA
Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa.

8.

Siswa-siswi kelas XII SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa yang

telah membantu penulis.

9.

Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis sayangi yaitu,
Ayahanda

AIPTU. Krisman T. Panjaitan dan Ibunda Omri Elita br.

Pakpahan, S.Pd yang telah membesarkan, mendidik, memberikan
dorongan dan semangat, pengorbanan materil serta menyertai penulis
dalam doa selama menjalani perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus yang membalaskan dalam kasih dan damai
sejahtera bagi kedua orangtua penulis.
10. Buat Abang dan adik-adikku atas dukungan dan doanya

yang telah

diberikan dengan tulus kepada penulis selama kuliah sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.


ii

11. Untuk orang yang tersayang Mei Stephanie Siahaan, S.Pd terima kasih
atas kebersamaannya selama ini, telah memberikan semangat, doa, dan
dukungan kepada penulis sehingga dapatkan menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-temanku : Rahmat Putra Hsb, M. Akmal Reza, Munawir
Mauludin, Izky, Sari, Weni, Vijai, Yani, Neneng.
13. Untuk keluarga besar Akbar e-Reload penulis ucapkan terimakasih atas
dukungannya, khususnya buat : kk. Wina, kk. Ulan, kk. Reni, kk. Sari
14. Teman-teman Akuntansi A-Eks stambuk 2009, terimakasih atas
kerjasamanya selama ini.
15. Kepada teman-teman PPLT Unimed 2012 di SMK BM Pembangunan I
Galang.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam
dunia pendidikan terutama bagi penulis.

Medan, Januari 2014
Penulis,


Rinaldy Panjaitan
Nim. 709341116

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa ......................................

3

Tabel 2.1 Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Creative Problem
Solving .............................................................................................

17

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Siklus I .............................................................

42


Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Siklus II............................................................

43

Tabel 3.3 Observasi Aktivitas Siswa ...............................................................

45

Table 4.1.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ...........

54

Tabel 4.1.2 Hasil Perolehan Nilai Test Hasil Belajar Akuntansi Siswa .........

55

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan thitung dan ttabel .....................................................

59


ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ...............................

41

Gambar 4.1.1 Grafik Observasi Aktivitas Siswa Pasa Siklus I dan II ............

54

Gambar 4.1.2 Grafik Observasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa ....................

55

x

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan dan
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa
depan. Oleh karenanya, pendidikan harus mampu menyiapkan generasi yang dengan
cepat mampu menjawab tantangan, mampu menyelesaikan problema, kritis, kreatif,
dan inovatif.

Kahbibah (dalam Trianto,2011:5) bahwa “pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi
atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari.” Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran
pendidikan dalam pembentukan tingkah laku individu. Melalui pendidikan sikap,
watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk menghadapi
masa depan yang lebih baik. Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik
dibutuhkan orang-orang yang dapat mendidik peserta didik. Mereka adalah guru

yang mempunyai kemampuan dibidangnya masing-masing.
Guru sebagai personal yang menduduki posisi strategis dalam rangka
mengembangkan potensi siswa memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

1 1

membelajarkan siswa yaitu dengan cara mengelola pembelajaran aktif, efesien,
dan dinamis. Hal ini ditandai dengan keterlibatan aktif diantara dua subjek
pengajaran, yaitu guru sebagai penginisiatif awal serta pembimbing dalam
kegiatan belajar-mengajar, sedangkan siswa yang terlibat aktif dalam memperoleh
perubahan dalam pembelajaran.Namun kenyataannya, hasil belajar yang diperoleh
siswa banyak belum mencapai hasil yang memuaskan. Ini merupakan tantangan
bagi seorang guru sebagai tenaga pendidik dikelas.
Penyebab rendahnya hasil belajar siswa diantaranya adalah proses
pembelajaran yang belum optimal. Pembelajaran di sekolah cenderung bersifat
konvensional sehingga siswa bersifat pasif dalam menerima pembelajaran. Ini
karena guru kurang melibatkan siswa dan terlalu mendominasi kegiatan belajar
mengajar. Oleh sebab itu guru sebagai sumber belajar harus mampu memberi
pengaruh, baik terhadap lingkungan belajar siswa sehingga timbul reaksi untuk
mampu mencapai hasil belajar yang di inginkan. Salah satu kegiatan yang harus

dilakukan guru adalah memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Swasta Dwi Tunggal di kelas
XII IPS di peroleh keterangan bahwa hasil belajar akuntansi siswa masih
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar dimana guru kurang
menggunakan variasi dalam mengajar, dengan kata lain guru cenderung
menggunakan satu metode saja dimana kegiatan belajar mengajar berpusat pada
guru dan sebagian waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan
mencatat penjelasan guru, padahal pelajaran akuntansi menuntut ketelitian dan
kecermatan peserta didik.Akibatnya siswa kurang terlibat aktif dalam proses

2

pembelajaran dan cenderung gurulah yang aktif dalam pembelajaran dan siswanya
pasif. Hal ini dapat menyebabkan kebosanan dalam pelajaran akuntansi. Keadaan
tersebut berdampak buruk terhadap hasil belajar akuntansi siswa yang kurang
memuaskan dan masih tergolong rendah.
Hasil belajar yang kurang memuaskan tersebut dapat dilihat dari hasil
ulangan harian siswa sebagai berikut:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1,2, dan UTS
Kelas XII IPS SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa
NO

TES

KKM

Siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM

Siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM

Ulangan
75
45,45%
10 orang
54,54%
12orang
Harian I
Ulangan
2.
75
36,36%
8 orang
63,64%
14 orang
Harian II
3.
UTS
75
27,27%
6 orang
54,55%
16 orang
22
Orang
Jumlah siswa
36,36%
63,64 %
Rata-rata
Sumber:Daftar nilai ulangan akuntansikls XII IPSSMA Swasta Dwi Tunggal
Tanjung morawa
1.

Dilihat dari tabel diatas,terlihat bahwa rata-rata dari hasil ulangan siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 36,36% sedangkan selebihnya 63,64%
memperoleh nilai di bawah KKM.
Banyak hal yang dapat menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah salah
satunya dapat disebabkan oleh penggunaan strategi pembelajaran yang kurang
tepat oleh guru. Menurut Daryanto (dalam Susilo, 2013 : 1) bahwa “kurang aktif
dan rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kurang terlibatnya siswa
dalam kegiatan pembelajaran dan penerapan strategi pembelajaran yang kurang
tepat”.

3

Oleh karena itu, guru perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat
membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya
dalam kehidupan sehari-hari dengan menciptakan model-model pembelajaran
yang efektif yang diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menarik,
menyenangkan, dan bermakna. Sehingga peserta didik merasa termotivasi untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Untuk itu guru perlu
menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik
dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan
efektif yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya.
Masalah seperti diatas sering di jumpai dalam proses belajar mengajar,
oleh karena itu dibutuhkan model pembelajaran Creative Problem Solving dalam
kegiatan belajar mengajar. Menurut Kasmadi (2010:575) bahwa model
pembelajaran Creative Problem Solving “merupakan suatu model pembelajaran
yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah dengan
penguatan keterampilan”. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya agar lebih aktif dan kreatif.
Penulis tertarik dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Creative
Problem Solving, karena model ini merupakan jenis model pembelajaran
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Dalam model pembelajaran
Creative Problem Solving siswa diharapkan dapat menimbulkan minat sekaligus
kreatifitas dan aktivitas siswa dalam mempelajari Akuntansi, sehingga siswa dapat
memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya.

4

Penulis berpendapat bahwa penerapan model pembelajaran Creative
Problem Solving akan menunjukkan hasil yang efektif jika dikolaborasikan
dengan model pembelajaran SAVI. Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang
menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki
siswa. Dengan model pembelajaran ini setiap siswa diajak untuk dapat belajar
dengan bergerak dan berbuat (learning by moving and doing). Model
pembelajaran SAVI yaitu cara belajar yang melibatkan seluruh indra, belajar
dengan gerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin,
dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar.
Dengan pengkolaborasian model pembelajaran Creative Problem Solving
dengan model Pembelajaran SAVI siswa dalam belajar dikelas bias lebih aktif dan
kreatif dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru serta siswa
juga ditekankan untuk memanfaatkan semua alat indera yang dimilikinya, belajar
dengan melibatkan seluruh indra, belajar dengan gerak aktif secara fisik, dengan
memanfaatkan indera sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran
terlibat dalam proses belajar adalah suatu proses belajar yang dapat membuat
siswa lebih bergairah dan semangat untuk belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS) dengan Model Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS di SMA Swasta Dwi Tunggal
Tanjung Morawa T.P 2013/2014”.

5

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis
mengidentifikasi masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS
SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa?
2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS
SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa?
3. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem
Solving dengan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasilbelajar akuntansi
siswa kelas XII IPS SMA Swasta Dwi Tunggal tanjung Morawa?
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus?

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem
Solvingdengan

model

pembelajaran

Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy (SAVI) dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa
kelas XII IPS SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Moarawa T.P. 2013/2014?
2. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem
Solvingdengan

model

pembelajaran

6

Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy (SAVI) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas
XII IPS SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa T.P. 2013/2014?
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus?

1.4 Pemecahan Masalah
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya
aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan maka
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan.
Guru cenderung selalu memakai metode konvensional yaitu dengan ceramah,
tanya jawab, dan pemberian tugas walaupun sebenarnya guru sudah mengetahui
model-model pembelajaran. Siswa cenderung terlihat pasif dalam belajar.Karena
metode yang digunakan guru membosankan dan kurang menyenangkan. Oleh
karena itu, alternatif yang dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memahami
mata pelajaran akuntansi adalah penulis akan bekerja sama dengan guru mata
pelajaran akuntansi di SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa untuk
menggunakan

model

pembelajaran

Creative

Problem

Solvingyang

dikolaborasikan dengan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI). Karena model pembelajaran Creative Problem Solving yang
dikolaborasikan dengan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy

(SAVI)

merupakan

suatu

rangkaian

praktis

dalam

upaya

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Dalam model pembelajaran Creative Problem Solving siswa dituntut untuk
berusahan sendiri mencari pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang

7

dimilikinya sehinggal siswa dapat mengembangkan kemampuannya sendiri untuk
berpikir kritis dan mengembangkan pengetahuan baru yang siswa temukan dalam
belajar. Model pembelajaran SAVI adalam pembelajaran yang menggbungkan
gerak fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra yang dapat
berpengaruh besar pada pembelajaran.
Kolaborasi model pembelajaran Creative Problem Solving dengan SAVI
menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan aktif, serta mampu untuk
mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.
Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah guru membentuk kelompok
belajar, kemudian guru memberikan permasalahan dari materi yang diajarkan
untuk didiskusikan dalam kelompok, setiap kelompok yang ada mendiskusikan
permasalahan yang telah diberikan guru dengan setiap anggotanya, kemudian
tiap-tiap kelompok merangkum hasil diskusinya, kemudian mempersentasikannya
didepan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan, diakhir didkusi guru
memberikan kesimpulan dari hasil diskusi. Dengan menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi seperti ini sehingga proses belajar mengajar menjadi
lebih menarik dan tidak membosankan.
Dari uraian di atas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu
dengan menerapkan kolaborasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving
dengan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII
IPS SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa.

8

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS
di SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa setelah menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Creative Problem Solving dengan model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI).
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di
SMA Swasta Dwi Tunggal Tanjung Morawa setelah menerapkan kolaborasi
model pembelajaran Creative Problem Solving dengan model pembelajan
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI).
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansisiswa antar
siklus

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru
dengan penggunaan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan
model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi.
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolahkhususnya guru bidang studi akuntansi
mengenai penerapan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem

9

Solving

dengan

model

pembelajaranSomatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy (SAVI) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Untuk menambah literatur di perpustakaan UNIMED pada umumnya dan
Fakultas Ekonomi pada khususnya serta sebagai bahan referensi bagi penulis
lain yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.

10

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem Solving dengan
model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari tingkat kerja
siswa dan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pada
siklus I hanya memperoleh rata-rata 45,45% dan pada siklus II meningkat
menjadi 81,82%. Peningkatan sebesar 36,37% dari siklus I ke siklus II
dengan indikator keberhasilan ≥ 23 atau 71,87% siswa aktif.
2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem Solving dengan
model

pembelajaran

Somatic,

Auditory,

Visualization,

Intellectualy

(SAVI)meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS pada standar
kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang, hal
ini dapat dilihat pada siklus I hasil belajar akuntansi yang diperoleh sebesar
54,54% atau 12 siswa yang tuntas belajar atau mencapai nilai KKM.
Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu hasil belajar yang
diperoleh sebesar 86,36% atau 19 siswa yang tuntas belajar atau mencapai
nilai KKM. Jadi, peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 31,82% di atas
KKM yaitu 75.
3. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar akuntansi siswa pada post test
siklus I dan post test siklus II terlihat dari hasil perhitungan yang diperoleh

7171

yaitu thitung = 9,96 dan ttabel = 2,07. Dengan membandingkan thitung dan ttabel
diperoleh thitung > ttabel yaitu 9,96>2,07sehingga perbandingan hasil belajar
akuntansi siswa pada post test siklus I dan post test siklus II adalah positif dan
signifikan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :
1. Kepada guru, khususnya guru yang mengajar akuntansi pada prosedur
penerimaan dan pengeluaran kas bank serta dokumen penerimaan dan
dokumen pengeluaran kas bank sebaiknya menggunakan kolaborasi model
pembelajaran Creative Problem Solving dengan model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) agar aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa lebih dapat ditingkatkan.
2. Didalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran Creative Problem
Solving dengan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) disarankan guru lansung yang membentuk kelompok
belajar siswa dan menambahkan jumlah kelompok belajar siswa dengan
mengurangi anggota dari setiap kolompok untuk lebih memperdalam
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan serta lebih mendampingi
siswa ketika siswa berdiskusi.
3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya
memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan diri dan
memahami materi yang diberikan lewat bertanya dan mengungkapkan
pendapat tanpa takut harus salah.

72

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Utama Widya
Azra. (2004). Dalam Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Darmawan. 2010. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips
Di Mi Darrusaadah Pandeglang. Vol. 11 No. 2. http://jurnal.upi.edu/file
/9-Darmawan.pdf. (Diakses 7 April 2013).
Daryanto. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Dalam Susilo. (2013).
Rendahnya Prestasi Belajar Siswa. http://pandek29.blogspot.com/2013/02
/rendahnya-prestasi-belajar-siswa.html. (Diakses 28 Januari 2014)
Dewi. (2008). Dalam Mawardi. (2012). Model Pembelajaran Creative Problem
Solving. http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/11/modelpembelajaran-creative-problem.html. (Diakses 28 January 2014).
Diedrich. (1979). Strategies For Teacher Information Processing Models In The
Classroom. Dalam Sardiman. (2008). Interkasi & Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Fitriana, Rifka Nurbaeti. 2013. Berpikir Kritis dan Kreatif. http://rifkanurbaeti.
blogspot.com/2013/02/berpikir-kritis-dan-kreatif.html. (Diakses 2 Mei
2013).
Goenawan, Ridone Pandji. 2013. Model Pembelaajaran SAVI. http://
proposalmatematika23.blogspot.com/2013/02/model-pembelajaran-savi.
html. (Diakses 3 Mei 2013).
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Hintzman. (1978). The Psychology of Learning and Memory. Dalam Syah,
Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Herdian. 2009. Model Pembelajaran SAVI. http://herdy07.wordpress.com/2009
/04/22/model-pembelajaran-savi/. (Diakses 17 April 2013).

74

Kasmadi. 2010. Pengaruh Penggunaan Artikel Kimia dari Internet Pada Model
Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Sma. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source
=web&cd=2&cad=rja&ved=0CC8QFjAB&url=http%3A%2F%2Fjourna
l.unnes.ac.id%2Fnju%2Findex.php%2FLIK%2Farticle%2Fdownload%2F
514%2F471&ei=cUmCUdnBGsPyrQfzkIGoAw&usg=AFQjCNFSJLTAW
YhsliB754kBEVMDRdEzQA&bvm=bv.45960087,d.bmk. (Diakses 28
Januari 2014).
Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan
Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar.
Dalam Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. Jakarta: Kencana.
Khanifah, Siti. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving
(CPS) Dan Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Perbandingan
Trigonometri Sudut-Sudut Khusus Pada Siswa Kelas X Semester II Sma
Negeri 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
http://andynuriman.files.wordpress.com/2011/10/siti-khanifah
_eksperimen_.pdf. (Diakses 17 April 2013).
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru.Jakarta : Grafindo Persada.
Munandar. (1987). Kreativitas dan Keberbakatan. Dalam Nahel, Bintu. (2012).
Pengertian Berpikir
Kreatif. http://id.shvoong.com/social-sciences
/education/2253026-pengertian-berpikir-kreatif/. (Diakses 1 Mei 2013).
Meier. (2000). The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif dan
Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Dalam Milawati,
Teti. (2011). Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama dan
Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auditory
Visual Intelelektual (SAVI). http://jurnal.upi.edu/file/8-Teti_Milawatiedit.pdf. (Diakses 2 Mei 2013).
Meier. (2005). The Accelerated Learning Handbooks. Dalam Miratus. (2013).
Makalah Model Pembelajaran SAVI. http://dyamiratus.blogspot.com/2013
/03/makalah-model-pembelajaran-savi.html. (Diakses 28 Januari 2014).
Myrmel. (2003). Effects Of Using Creative Problem Solving In Eighth Grade
Technology Education Class At Hopkins North Junios High School. Dalam
Sudiran. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem
Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah
Fisiska. Vol. 4 (1). http://jurnalagfi.org/wp-content/uploads/2013/04/
Artikel-Sudiran-7-12.pdf. (Diakses 17 April 2013).

75

Noller. (2005). Dalam Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Piaget. (2001). Belajar dan Proses Belajar-Mengajar. Dalam Sardiman. (2008).
Interkasi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
Pepkin. (2004). Creative Problem Solving in Math. Dalam Khanifah. (2011).
Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Dan
Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Pokok Bahasan Perbandingan Trigonometri SudutSudut Khusus Pada Siswa Kelas X Semester II Sma Negeri 1 Pegandon
Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011. http://andynuriman.
files.wordpress.com/2011/10/siti-khanifah_eksperimen_.pdf. (Diakses 17
April 2013).
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Kencana.
Sardiman, A. 2008. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raya
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Snud. (1975). Dalam Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Teori dan aplikasi PAIKEM.
Surabaya : Prestasi Belajar.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Susilo, Elysatri. 2012. Artikel Tentang Model Pembelajaran SAVI. http://sdelearning.blogspot.com/2012/06/artikel-tentang-model-pembelajaransavi.html. (Diakses 2 Mei 2013).
Soemarso, SR. 2006.Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat.
Wimbarti, Supra. (2005). Dalam Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

76

Zainab. 2012. Metode Creative Problem Solving (CPS) Dalam Pembelajaran
Matematika.
http://blog.unsri.ac.id/userfiles/METODE%20CREATIVE
%20PROBLEM%20SOLVING.pdf. (Diakses 26 April 2013).

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION DENGAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 18 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA SWASTA ST THOMAS 2 TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014 MEDAN.

0 2 20

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION DENGAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITON UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA SWASTA LINGGA TEMBA SIDIKANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 31

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN LOTTERY CARD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA SWASTA CERDAS MURNI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 32

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS SMA NURHASANAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)DENGAN PENDEKATAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2

0 0 19

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA.

0 1 5

Pengembangan Perangkat Pembelajaran mengacu Model Creative Problem Solving berbasis Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually

1 3 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUALY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 4 9

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY) - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 8