PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA KELAS X SMA.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA KELAS X SMA

Oleh:
Chintya Dewi Epiphani Hutagalung
NIM 409131013
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

v


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat sehingga
skripsi penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah:“Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe True or False untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Ikatan Kimia Kelas X SMA”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ida Duma Riris, M.Si sebagai dosen pembimbing penulis karena beliau banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, Ibu Dra. Ratu Evina
Dibyantini, M.Si, dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.
Kawan Sihombing, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang
telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan

terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Dra.
Rodnaini Tobing) dan siswa/i kelas X5 dan X6 SMA Negeri 7 Medan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda saya Aman
Hutagalung dan ibunda Nurlina Mei Siahaan yang berjuang keras dalam mendidik
dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih kepada abang saya Torang Parsaulian Hutagalung, kakak saya
Exaudy Irma Sondang Hutagalung dan Three Safe Nove Hutagalung dan adik
saya tercinta Loam Sri Pinayungan Hutagalung yang telah memberikan dukungan,
dan motivasi terbesar dalam hidup saya serta segala bantuan yang tak ternilai
harganya sejak saya duduk di bangku perkuliahan sampai saya menyelesaikan

vi

skripsi ini. Ucapan terima kasih untuk Bapak Ir. Patriot Sembiring dan Ibu Lindys
Siringo-ringo selaku bapak dan ibu gembala di GPK Penuai, youth penuai, anakanak SM, seluruh jemaat GPK penuai serta penghuni pastori edakku (Eli), adikadikku (Debby, Roni, Yefta, Welman), kakak-kakakku (Merita, Serita, Fitri), dan
abang-abangku (Timbul, Justus, Aldino, Herdi) atas senyum dan doa mereka demi
kelancaran skripsi ini.
Teristimewa juga buat seluruh guru-guru saya sejak Sekolah Dasar sampai
saya menginjakkan kaki di bangku perkuliahan, sahabat-sahabat saya SMA

Negeri 1 Kotapinang IPA’09, teman-teman PPL SMK Sw. Persiapan 2012 dan
mahasiswa Kimia Dik B’09 yang selalu hadir memberikan saya motivasi untuk
tetap setia menekuni kuliah saya sampai selesai serta semua sahabat-sahabat saya
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Ucapan terimakasih ini saya sampaikan kepada sahabat terbaik saya
Juliyanti Syandiro, Tumpal Simalango, dan Nurbetty Siallagan yang selalu bisa
memberikan jawaban unik untuk setiap pertanyaan konyol saya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, tetapi penulis menyadari dalam skripsi penelitian ini masih banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dari skripsi ini. Akhirnya penulis
mengucapkan terima kasih. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2014
Penulis,

Chintya D.E Hutagalung
409131013

iii


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA KELAS X SMA
Chintya Dewi Epiphani Hutagalung (NIM 409131013)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran
aktif tipe true or false terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
pembelajaran ikatan kimia kelas X SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X dan sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas
eksperimen yang diajarkan dengan strategi pembelajaran true or false dan kelas
kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan strategi pembelajaran true or false.
Hasil pengolahan data diperoleh data pretest dan postest berdistribusi normal dan
kedua kelas sampel homogen. Dan setelah data tersebut dianalisis, diperoleh
peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 49% dan
peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar 33%. Dan sesuai
dengan uji-t diperoleh bahwa thitung >ttabel yaitu 2,628>1,675 maka hipotesis
diterima (Ho ditolak) yaitu hasil belajar dengan penerapan strategi pembelajaran
aktif tipe true or false lebih tinggi dari hasil belajar siswa tanpa penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe true or false pada materi pembelajaran ikatan kimia.

Sedangkan untuk mengetahui hubungan aktivitas siswa dengan hasil belajar
dilakukan uji regresi linier dengan membandingkan nilai F yang diperoleh (F-hit)
dengan F tabel(0,05)(1)(26)=4,22 pada α=0,05, dengan kriteria : jika F-hit > F-tabel
yaitu 30,63>4,22 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan aktivitas yang
ditimbulkan melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe true or false
terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran
ikatan kimia. Dengan itu diperoleh koefisien determinasi (koefisien regresi) dalam
persen adalah 55,2 %. Maka sumbangan variabel X (aktivitas belajar) terhadap
variabel Y (hasil belajar) adalah 55,2 %.
Kata kunci : strategi pembelajaran aktif tipe true or false, aktivitas belajar, hasil
belajar

iv

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA KELAS X SMA
Chintya Dewi Epiphani Hutagalung (NIM 409131013)
Abstract
This study aims to determine the application of active learning strategies

type true or false for the increase in activity and student learning outcomes in
learning materials X High School class of chemical bonds. The population in this
study were all students of class X and samples of this study were two classes of
experimental class taught by true or false learning strategy and control classes
taught without the use of learning strategies true or false.
The results of the data processing of data obtained pretest, posttest are normally
distributed and homogeneous samples of both classes. From these data, after
analysis, the obtained improvement of student learning outcomes is an
experimental class by 49% and improving student learning outcomes is a control
class by 33%. And according to the t-test is obtained that tcount>ttable is
2.628>1.675 then the hypothesis is accepted (Ho rejected) it can be seen that the
learning outcomes of the application of active learning strategies type true or false
higher student learning outcomes without the application of active learning
strategies type true or false for the learning materials of chemical bonds.
From the observation that students see the activity obtained with the results of
student activity relationship study performed linear regression to compare the
obtained value of F (F-hit) with Ftable (0.05)(1)(26) = 4.22 at α=0.05, with the
following criteria: if F-hit>F-table is 30.63>4.22 then Ho is rejected which means
that there is a relationship activity generated through the implementation of active
learning strategies type true or false for the increase in high school students

learning outcomes class X in the chemical bonds of learning materials. With the
coefficient of determination (regression coefficient) in percent is 55.2%. The
contribution of variable X (learning activity) to variable Y (learning outcomes) is
55.2%.
Keywords : active learning strategy type true or false, learning activities, learning
outcomes

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi Pembelajaran
2.2 Teori Belajar
2.3 Teori Mengajar
2.4 Hasil Belajar
2.5 Aktivitas Belajar
2.5.1 Jenis-jenis Aktivitas Belsjar
2.6 Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning)
2.6.1 Konsep Pembelajaran Aktif
2.7 Pembelajaran Aktif Tipe True or False
2.8 Evaluasi Hasil Pembelajaran
2.8.1 Pengertian Evaluasi Belajar
2.8.2 Fungsi Evaluasi

2.8.3 Jenis Alat Evaluasi
2.8.4 Bentuk-bentuk Tes
2.9 Materi Pembelajaran Ikatan Kimia
2.9.1 Pengertian Ikatan Kimia
2.9.2 Konfigurasi Elektron Gas Mulia dan Lambang Lewis
2.9.3 Struktur Lewis
2.9.4 Ikatan Ion
2.9.5 Ikatan Kovalen
2.9.6 Ikatan Logam
2.10Kerangka Berpikir
2.11Hipotesis Penelitian

i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi

1
1
4
4
5
5
5
6
7
7
8
9
10
11
13
14
16
17
20
20

21
21
22
24
24
24
25
26
27
29
30
30

viii

2.11.1 Hipotesis Hasil Belajar
2.11.2 Hipotesis Korelasi

30
31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Tingkat Kesukaran Tes
3.3.2 Daya Pembeda Tes
3.3.3 Distruktor
3.3.4 Validitas Tes
3.3.5 Reabilitas
3.3.6 Angket
3.4 Rancangan Penelitian
3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Normalitas dengan uji Chi Kuadrat
3.6.2 Uji Homogenitas Data
3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
3.6.4 Peningkatan Hasil Belajar
3.6.5 Uji Aktivitas Siswa
3.6.6 Uji Analisis Regresi Linier

32
32
32
32
33
34
34
35
35
36
36
37
38
38
39
39
40
41
41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2 Validitas Test
4.1.3 Taraf Kesukaran test
4.1.4 Daya Beda test
4.1.5 Reabilitas Test
4.2 Analisis Data
4.2.1 Menghitung Rata-rata Nilai Pretest dan Postest
4.2.2 Analisis Data Awal
4.2.2.1 Uji Normalitas
4.2.2.2 Uji Homogenitas
4.2.2.3 Uji Hipotesis
4.3 Uji Regresi Linier
4.4 Peningkatan Hasil Belajar
4.5 Pembahasan

43
43
43
43
43
43
43
44
44
44
44
45
45
46
47
48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

50
50
50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

52
54

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Konfigurasi Elektron Unsur-unsur Gas Mulia

24

Tabel 2.2 Perbedaan ikatan kovalen polar dengan nonpolar

29

Tabel 3.1 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes

34

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

36

Tabel 4.1 Rata-rata dan Standar Deviasi

44

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

45

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Pretest

45

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Postest

45

Tabel 4.5 Uji Hipotesis Penelitian

46

Tabel 4.6 Uji Regresi Linier

46

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1Contoh struktur lewis dari beberapa senyawa

25

Gambar 2.2Pembentukan Ikatan Ion pada Molekul NaCl

27

Gambar 2.3Terjadinya Ikatan Kovalen Koordinasi pada Senyawa BF3-NH3 28
Gambar 2.4Terjadinya Ikatan Logam pada Mg

30

Gambar 3.1Diagram Alir Prosedur Penelitian

38

Gambar 4.1 Perbedaan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol

47

Gambar 4.2 Persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol

47

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus

54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

58

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen

89

Lampiran 4 Instrumen Penelitian

93

Lampiran 5 Kunci Jawaban

104

Lampiran 6 Soal Pernyataan Beserta Alasannya

107

Lampiran 7 Kartu Pernyataan

117

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

131

Lampiran 9 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

137

Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa

139

Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Test

143

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test

146

Lampiran 13 Perhitungan Daya Pembeda Butir Test

148

Lampiran 14 Perhitungan Reabilitas Test

150

Lampiran 15 Deskripsi Data Penelitian

153

Lampiran 16 Uji Normalitas Data

159

Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas

162

Lampiran 18 Perhitungan Uji Hipotesis

164

Lampiran 19 Lembar Rata-rata Aktivitas Siswa

167

Lampiran 20 Perhitungan Uji Regresi Linier

168

Lampiran 21 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

172

Lampiran 22 Daftar Nilai Persenil untuk Distribusi F

175

Lampiran 23 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment

178

Lampiran 24 Nilai-nilai Chi Kuadrat

179

Lampiran 25 Nilai-nilai dalam Distribusi t (tabel t)

180

Lampiran 26 Dokumentasi

181

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya
belajar. Peran serta pendidikan mempunyai prioritas penting dalam meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tentu dengan cara penggunaan strategi pembelajaran yang tepat untuk
materi yang diajarkan. Ini berlaku pada semua bidang ilmu, termasuk kimia.
Dalam konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa
dikatakan tuntas belajar apabila ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi
atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan
pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik
yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%, sekurang-kurangnya
85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Sekolah perlu
memberikan perlakuan khusus terhadap siswa yang mendapat kesulitan belajar
melalui kegiatan remidi. Peserta didik yang cemerlang diberikan kesempatan
untuk tetap mempertahankan kecepatan belajarnya melalui kegiatan pengayaan.
(Mulyasa, 2006).
Menurut Adi W. Gunawan (Gunawan, 2007), dalam setiap pembelajaran
selalu ada 3 komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Ketiga
komponen itu adalah: (1) Kurikulum, materi yang diajarkan, (2) Proses,
bagaimana materi diajarkan, (3) Produk, hasil dari proses pembelajaran.
Keterkaitan antara ketiga komponen inilah yang harus melibatkan guru dan siswa
harus bisa saling memahami dan saling bertindak aktif. Keaktifan ini berarti dua
pihak. Artinya siswa punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan sesuatu
kepada guru. Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif
di dalam proses belajar mengajar.
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu guru
sebagai pengajar hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak
tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari

1

2

yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi ril anak seperti ini, selama ini
kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Pembelajaran yang kurang
memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru,
akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada
pembelajaran konvensional. (Hartono, 2008).
Peran guru dalam hal ini adalah untuk mengaktifkan siswa untuk
berpartisipasi langsung dalam proses belajar mengajar sehingga siswa diberi
kesempatan lebih besar untuk menuangkan gagasannya sehingga diharapkan dapat
mempertinggi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Zaini,

dkk

(2008)

mengungkapkan bahwa belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk
mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif atau hanya
menerima dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan informasi yang
telah diberikan sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Apa yang membuat kegiatan belajar “aktif”? pada saat kegiatan belajar itu
aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan.
Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan
berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif
merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan secara pribadi menarik
hati (Silberman, 2009).
Akibat dari belajar aktif maka siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran baik secara mental dan fisik sehingga suasana menjadi lebih
menyenangkan. Guru hanya sebagai motivasi dan membimbing siswa yang
mengalami kesulitan agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Yamin (2007) mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki,
berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan strategi pembelajaran aktif pada materi pembelajaran ikatan kimia
diharapkan dapat merangsang siswa untuk turut serta dalam proses pembelajaran.

3

Dengan cara tersebut siswa akan merasakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan sehingga hasil belajar siswa pada materi pembelajaran ikatan
kimia dapat ditingkatkan.
Strategi pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Silberman (2009)
diantaranya adalah strategi pembelajaran aktif tipe true or false. Dalam bahasa
Indonesia, true or false berarti benar atau salah (Adams dan Washkito, 2008).
Strategi pembelajaran aktif tipe benar atau salah ditandai dengan adanya aktivitas
siswa dalam mengerjakan soal berupa pernyataan-pernyataan. Siswa diminta
untuk menentukan mana pernyataan yang benar dan mana pernyataan yang salah.
Soal berupa pernyataan benar atau salah tersebut dikenal dengan soal benar-salah.
Kelemahan soal benar-salah yang digunakan dalam strategi pembelajaran aktif
tipe benar atau salah adalah adanya kemungkinan siswa hanya sekedar menebak
jawaban (Sudjana dan Ibrahim, 2009). Jika siswa hanya sekedar menebak
jawaban, berarti tidak terjadi proses pengkonstruksian pengetahuan dalam benak
mereka. Dengan demikian pengetahuan tersebut tidak mampu bertahan lama atau
cepat dilupakan siswa (Sanjaya, 2008). Untuk mengatasi kelemahan yang terdapat
dalam strategi pembelajaran aktif tipe benar atau salah tersebut, maka strategi
pembelajaran aktif tipe benar atau salah dikembangkan disertai dengan alasan.
Dalam pelaksanaan strategi ini masing-masing siswa diberikan kartu yang
di dalamnya terdapat soal pernyataan mengenai materi yang telah diajarkan
kemudian meminta siswa menentukan pernyataan tersebut benar atau salah dan
meminta menulis alasan siswa mengapa menyatakan benar atau salah. Hal ini
bertujuan dapat melibatkan siswa belajar langsung tentang materi yang dipelajari,
mengembangkan kemampuan konsentrasi, memberikan kesempatan siswa untuk
berpendapat, melatih siswa untuk menganalisis soal, dan siswa mempunyai jiwa
kemandirian.
Silberman (2009) mengungkapkan True or False merupakan cara yang
tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan
harapkan sehingga mengundang untuk berpartisipasi mengembangkan konsentrasi
siswa memahami soal pernyataan dalam menyatakan benar atau salah.

4

Penelitian dengan menggunakan strategi true or false telah dilakukan
sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik. Dewi Indriani, dkk, (2012)
menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif tipe benar atau salah
beserta alasan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid
di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru.
Berdasarkan

uraian

tersebut

maka

peneliti

menerapkan

strategi

pembelajaran aktif tipe True or False terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran ikatan kimia dengan judul : “Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe True or False untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Ikatan Kimia Kelas X SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan berbagai
permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dalam memahami materi
ikatan kimia. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi hal-hal yang terkait dalam
masalah yang akan diteliti. Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang
masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a) Penggunaan strategi pembelajaran yang monoton pada siswa.
b) Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena siswa tidak memiliki kemampuan konsentrasi dan
menuangkan gagasannya.
c) Apakah penerapan strategi pembelajaran true or false dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa SMA kelas X terhadap materi
pembelajaran ikatan kimia?

1.3 Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah maka perlu dirumuskan
permasalahan yang menjadi pusat perhatian penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe True or False lebih tinggi dibanding dengan

5

peningkatan hasil belajar siswa tanpa penerapan strategi pembelajaran
aktif tipe True or False pada materi pembelajaran ikatan kimia?
2. Adakah hubungan yang ditimbulkan antara aktivitas dan hasil belajar
kimia siswa melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe true or
false pada materi pembelajaran ikatan kimia?

1.4 Batasan Masalah
Agar dapat melaksanakan penelitian yang terpusat pada permasalahan
yang timbul, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :
1. Objek penelitian adalah siswa SMA Negeri 7 Medan kelas X semester
Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Subjek penelitian adalah strategi pembelajaran True or False pada materi
pembelajaran ikatan kimia.

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
strategi pembelajaran aktif tipe True or False lebih tinggi dibanding
dengan peningkatan hasil belajar siswa tanpa penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe True or False pada materi pembelajaran ikatan
kimia.
2. Mengetahui adakah hubungan yang ditimbulkan antara aktivitas dan hasil
belajar kimia siswa melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe true
or false pada materi pembelajaran ikatan kimia.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :
1. Memberikan masukan kepada guru kimia pada umumnya dan peneliti pada
khususnya bahwa pemilihan strategi pembelajaran aktif tipe True or False
beserta alasan sebagai salah satu alternatif pada kegiatan belajar mengajar.

6

2. Memberikan motivasi bagi siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan untuk
meningkatkan kualitas belajarnya.
3. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru untuk lebih menekankan
pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan
peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.

1.7 Defenisi Operasional
Istilah-istilah penting yang terkait dalam penelitian ini, yaitu strategi
pembelajaran aktif True or False adalah salah satu strategi dari beberapa macam
variasi strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif.
Strategi True or False (Benar atau Salah) adalah kegiatan kolaboratif yang dapat
digunakan untuk merangsang keterlibatan langsung peserta didik dalam proses
pembelajaran,

mengembangkan

kemampuan

konsentrasi,

memberikan

kesempatan untuk berpendapat, melatih untuk menganalisis soal, dan mempunyai
jiwa kemandirian.
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan baik fisik maupun mental yang
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan
belajar. Aktivitas yang dimaksud disini penekanannya adalah pada siswa, sebab
dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi
belajar aktif, dengan demikian dalam pembelajaran siswalah yang harus aktif,
adapun guru lebih bertindak sebagai fasilitator (Oemar Hamalik, 2010).
Hasil belajar itu merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan suatu paket belajar tertentu, yang dapat diukur dalam berbagai
bentuk melalui proses evaluasi tertentu, hasil yang dicapai dapat berupa ranah
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan), yang
semuanya itu tercermin dalam hasil belajar siswa (Djamarah dan Zain, 2006).

DAFTAR PUSTAKA

Adams, K dan Washkito, A.A, (2008), Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Wahyu
Media, Jakarta
Anni, C.T, (2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang.
Anonim, (2009),
http://allkimiaku.wordpress.com/2009/07/10/ikatan-kovalen-polar-dannon-polar/ (10 Februari 2012, 15:26 WIB)
Arikunto, Suharsimi, (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Budi Utami, dkk, (2009), Kimia, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Djamarah, S.B, dan Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Gunawan, A, (2007), Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Hamalik, O, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hartono, (2008), Strategi Pembelajaran Active Learning dalam http://eduarticle.com (diakses tanggal 5 februari 2013)
Indriani, Dewi, dkk, (2012), Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Benar
Atau Salah Beserta Alasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1
Pekanbaru, Jurnal, Riau : FKIP Universitas Riau.
Jahro, I.S, (2011), Ikatan Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan
Kurniawati,Euis, (2009),
http://smpn1tambakdahan.blogspot.com/2009/02/komparasi-strategipembelajaran-make.html (diakses 5 Februari 2013)
Muljono, dan Djaali, (2008), Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, PT.
Grasindo, Jakarta.
Mulyasa, E, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Alfabeta, Bandung.
Purba, M, (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

52

53

Purwanto, N, (2009), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT
REMAJA ROSDAKARYA, Bandung.
Sanjaya, W, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajagafindo Persada,
Jakarta.
Silberman, M, (2009), Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Diterjemahkan oleh Sarjuli dkk, Pustaka Insan Madani dan YAPPENDIS,
Yogyakarta.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudarmo, U, (2004), Kimia SMA Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, (2001), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suryadi, (2012), Teknik Menyusun Alat Evaluasi dan Analisis Hasil Belajar,
http://mudjiarahardjo.com/artikel/169.html?task=view (diakses pada 5
Februari 2013)
Susanto, Animhadi, (2010), http://www.docstoc.com/does/downloadDoc (diakses
5 Februari 2013)
Suyanti, R.D, (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trianto, (2008), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Penerbit
Prenada Media Group, Surabaya
Utami, B, dkk, (2009), Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Zaini, H, Munthe, B, dan Aryani, S.A, (2008), Strategi Pembelajaran Aktif,
Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA Siswa K

0 2 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI IKATAN KIMIA.

0 2 27

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN REPRODU

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Kolaborasi Small Group Discussion sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Perta

0 3 20

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Kolaborasi Small Group Discussion sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran True Or False Pada Materi Ekosistem Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012skripsi.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran True Or False Pada Materi Ekosistem Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012skripsi.

0 2 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran True Or False Pada Materi Ekosistem Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012skripsi.

0 1 15

ANALISIS KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 10

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe ICM Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

0 1 12