PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A. 2013/2014.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD ) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS
X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA T.A 2012/2014.

Oleh:

Adi Gunawan S Sihombing
NIM 409111001
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


.ffi€frBn*ld

aE i.-l-_
.Fffigirersf,il

a-+-'*"*,
5;-;S-#il#

{"tu;i

_ijE-rrffiiE5Jry,

-

::+*.--.^ -*.

.--

*;;--.-+


.&:46!E.

8&^_&;;.*
lq!crDI-r!-:
li{,t=#.; ;' ;Fi.;;il,n=.;J; ;-'*-+

t_t

:

I+

\ I

snf
:f:

F-= 'rI .!{:L-=-!4.P!
L----{:+4,#f.:--


Sif.IEEEffiiEil=&E;ffig
fr

enfrm*
E&*

v a""/
Ilrr &r$ri.il.lh[

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ECHIEVEMENT DIVISISONS ( STAD ) UNTUK MENINGKATAKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA
T.A 2013/2014

Adi Gunawan S Sihombing (NIM 409111001)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
matematika siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Penelitian dilakukan

terhadap 37 orang siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Lintongnihuta pada Tahun
Ajaran 2013/2014 dengan menerapkan metode Student Teams Achievement
Divisios (STAD) pada pokok bahasan persamaan kuadrat.
Pada awal penelitian dilakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa
dan diperoleh data bahwa rata-rata motivasi awal siswa adalah 61,71%. Setelah
diberikan perlakuan pada siklus I dengan menerapkan metode Student Teams
Achievement Divisions (STAD) maka diperoleh data rata-rata motivasi siswa
pada pertemuan I sebesar 69,75Ini berarti terjadi peningkatan motivasi belajar
siswa setelah dilakukan tindakan.
Untuk mengetahui Hasil belajar siswa pada pokok bahasan Persamaan
Kuadrat, maka diberikan tes hasil belajar. Dari hasil tes hasil belajar siswa I
diperoleh data bahwa sebanyak 19 (51,35 %) siswa telah mencapai ketuntasan
belajar. Karena Hasil belajar matematika siswa secara keseluruhan belum
mencapai 70 % maka dilanjutkan tindakan pada siklus II. Dari hasil tes Hasil
belajar siswa II diperoleh data bahwa sebanyak 32 (86,49 %) siswa telah
mencapai ketuntasan belajar dengan kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup
tinggi. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I
ke siklus II.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Student
Team Achievement Divisions dapat meningkatkan Motivasi dan hasil belajar

matematika siswa pada pokok bahasan persamaan kuadrat di kelas X SMA Negeri
1 Lintongnihuta pada Tahun Ajaran 2013/2014.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta T.A
2013/2014”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Motlan Sirait, selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan
3. Bapak Dr.Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA

Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Medan
5. Ibu Dra. N. Manurung, MPd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan saran kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini
6. Bapak Drs. Togi, M.Pd , Bapak Drs.J. Ambarita, M.Pd, dan Ibu Dra.Nerly
Khairani, M.Si selaku dosen pemberi saran yang telah memberi masukan
mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini
7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai FMIPA Universitas Negeri Medan
8. Bapak Drs. M.Siagian selaku kepala sekolah dan Ibu M.Hutauruk, S.Pd selaku
guru matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1
Lintongnihuta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian
9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Gunung
Sihombing dan ibunda Korby Silaban yang telah banyak memberi kasih

ii

sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan
skripsi ini dapat terlaksana dengan baik

10. Kakak dan adik-adik saya Yulia SIhombing, Andika Sihombing, Dedi
Sihombing dan Helwita Sihombing yang telah memberi dukungan, semangat
dan doa kepada penulis
11. Teman dan sahabat terbaik penulis, Indra Manurung,Michael Manullang,
Doddy Simamora,Fransiska Manalu, Roland Sianturi yang membuat penulis
termotivasi dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa
juga kepada sahabat-sahabatku sesama mahasiswa jurusan matematika yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terkhusus kepada teman-teman
MATH’09A.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun kemungkinan masih banyak kekurangan dalam skripsi ini baik dari segi
isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan
pendidikan dimasa yang akan datang.
Medan, Agustus 2013
Penulis,

Adi Gunawan S Sihombing
NIM : 409111001


vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan

i

Riwayat hidup

ii

Abstrak

iii

Kata penghantar

iv


Daftar isi

vi

Daftar tabel

ix

Daftar gambar

x

Daftar lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang


1

1.2 Identifikasi Masalah

5

1.3 Pembatasan Masalah

6

1.4 Rumusan Masalah

6

1.5 Tujuan Penelitian

6

1.6 Manfaat Penelitian


7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar Matematika

8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar

8

2.1.3 Motivasi belajar Siswa

10

vii

2.1.3.1 Pengertian ..motivasi

10

2.1.3.2 Ciri – ciri Motivasi belajar

11

2.1.3.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

12

2.1.3.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

13

2.1.3.6 Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa

14

2.1.3.7 Teori Motivasi

14

2.1.4 Model Pembelajaran Cooperative Learning
2.1.4.1 Modeel Pembelajaran

17

2.1.4.2 Unsur-unsure Model Pembelajaran Cooperative Learning

18

2.1.4.3 Pengelolaan Kelas Cooperative Learning

19

2.1.4.4 Tipe Pembelajaran Cooperative Learning

22

2.1.5 Pembelajaran Cooperative Tipe STAD
2.1.5.1 Kelebihan dan Kekurangan model Pembelajaran kooperative
Tipe STAD
2.1.8 Materi Ajar Persamaan Kuadrat
2.3 Hipotesis Tinadakan

26
28
37

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

38

3.2 Lokasi Penelitian

38

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

38

3.4 Alat Pengumpul Data

38

3.5 Rancangan Tindakan

41

3.6 Teknik Analisa Data

44

3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian

47

BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Siklus I
4.1.1.1 Permasalahan I

49

4.1.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah Siklus I

50

viii

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

50

4.1.1.4 Observasi Siklus I

51

4.1.1.5 Analaisis Data Siklus I

52

4.1.1.6 Refrleksi Siklus I

57

4.1.2 Siklus II
4.1.2.1 Permasalahan II

58

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

58

4.1.2.4 Observasi Siklus II

60

4.1.2.5 Analaisis Data Siklus II

61

4.1.2.6 Refrleksi Siklus II

65

4.2 Temuan Penelitian

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

68

5.2 Saran

69

DAFTAR PUSTAKA

70

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif

25

Tabel 3.4.1

Kriteria Penilaian Angket Motivasi Siswa

38

Tabel 3.4.2

Indikator Penyusunan Angket Motivasi Belajar

38

Tabel 3.7.3.1 Tingkat Penguasaan Siswa

45

Tabel 4 1.1.1 Ringkasan Motivasi Belajar Awal Siswa

49

Tabel 4.1.1.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada Tes Hasil Belajar I

53

Tabel 4.1.1.3 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar 1

53

Tabel 4.1.1.4 Ringkasan Motivasi Belajar Akhir Siswa

54

Tabel 4.1.1.5 Tabel Observasi Kegiatan pembelajaran Siklus I

55

Tabel 4.1.1.6 Papapran Observasi Langkah Pembelajaran

56

Tabel 4.1.2.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II

62

Tabel 4.1.2.2 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Tes Hasil Belajar II

62

Tabel 4.1.2.3 Tabel Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

63

Tabel 4.1.2.4 Paparan Observasi Langkah Pembelajaran

64

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 5.1 Tempat Penelitian

42
155

Gambar 5.2 Peneliti Memperkenalkan Diri di depan Kelas dan Tujuan
Pembelajaran
Gambar 5.3 Peneliti Menjelaskan Materi Pembelajaran

155
156

Gambar 5.4 Peneliti Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan
membagikan LKS

156

Gambar 5.5 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS

157

Gambar 5.6 Tiap anggota kelompok aktif mengerjakan LKS

157

Gambar 5.7 Peneliti Membimbing kelompok

158

Gambar 5.8 Siswa Mempersentasikan Hasil pekerjaannya di depan kelas

158

Gambar 5.9 Peneliti dan Siswa Sama-sama mengecek hasil pekerjaan dari
salah satu kelompok

159

Gambar 5.10 Peneliti memberi hadiah kepada kelompok yang mempersentasikan
Hasil kerja kelompok ke depan

159

Gambar 5.11 Observan (Guru) sedang mengamati peneliti yang sedang
Mengajar

160

Gambar 5.12 Peneliti sedang membagi lembar tes hasil belajar

160

Gambar 5.13 Siswa-siswi sedang melakukan Ujian tes hasil belajar

161

Gambar 5.14 Peneliti dan siswa sama –sama menarik kesimpulan

161

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

72

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

78

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

87

Lampiran 4. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran IV

88

Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I

93

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II

98

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III

102

Lampiran 8. Lembar Akktivitas Siswa IV

109

Lampiran 9 .Alternatif Penyelesaian LKS 1

111

Lampiran 10.Alternatif Penyelesaian LKS II

113

Lampiran 11.Alternatif Penyelesaian LKS III

116

Lampiran 12.Alternatif Penyelesaian LKS IV

115

Lampiran 13.Angket Motivasi Belajar (Awal)

117

Lampiran 14.Angket Motivasi Belajar (Akhir)

120

Lampiran 15.Kisi - kisi Angket Motivasi Belajar (Awal)

123

Lampiran 16.Kisi - Kisi Angket Motivasi Belajar (Akhir) .

124

Lampiran 17.Tes Diagnostik

126

Lampiran 18.Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik

127

Lampiran 19.Kisi – kisi Tes Hasil Belajar

130

Lampiran 20.Tes Hasil Belajar I

131

Lampiran 21.Alternatif Penyelesaian TesHasil Belajar I

132

Lampiran 22.Pedoman Penskoran Tes hail Belajar I

136

Lampiran 23.Lembar Validasi Tes I

137

Lampiran 24.Tes Hasil Belajar II

138

Lampiran 25. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II

139

Lampiran 26.Lembar Validasi Soal Tes Hasil Belajar II ..

141

Lampitan 27.Lembar Hasil Validasi Soal Tes Hasil Belajar I
Lampiran 28. Lembar Hasil Validasi Tes II

.142
143

xii

Lampiran 29.Daftar Nama Validator

144

Lampiran 30.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran I

145

Lampiran 31.Lembar Observasi Dalam Pembelajaran II

147

Lampiran 32.Data Hasil Angket Motivasi Belajar Awal

149

Lampiran 33 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Akhir

151

Lampiran 34.Data Tes Hasil Belajar I

153

Lampiran 35.Data Tes Hasil Belajar II

154

Lampiran 36.Dokumentasi

155

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk
dipelajari oleh siswa dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan pada setiap
jenjang pendidikan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan
dunia yang semakin maju dan berkembang pesat. Menurut Cornellius (dalam
Abdurrahman, 2003 : 253) yang mengemukakan bahwa :
“Ada lima alasan pentingnya belajar matematika yaitu karena
matematika merupakan : (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2)
sarana untuk memecahkan kehidupan sehari – hari (3) sarana mengenal
pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk
mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Mengingat pentingnya matematika, maka sangat diharapkan siswa untuk
menguasai pelajaran matematika. Proses belajar mengajar matematika diperlukan
minat dan motivasi siswa yang tinggi guna menunjang keberhasilan pembelajaran
matematika sehingga hasil belajar yang diperoleh tinggi. Namun kenyataannya
dalam pembelajaran matematika siswa cenderung kurang berminat dan
termotivasi belajar matematika. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang
absen dan bolos pada saat mata pelajaran matematika. Siswa menganggap
matematika itu sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sebagian besar
siswa menjadikan matematika itu sebagai momok yang menakutkan sehingga
menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal. Hal ini sependapat dengan
Laarul

(dalam

http://laarul.blogspot.com/2009/12/matematika-dan-peradaban-

dunia.html) yang mengatakan bahwa:
“Siswa sering sekali merasa bosan dan matematika sebagai pelajaran
yang kurang menyenangkan, momok menakutkan yang kemudian
mereka pun tidak mampu menerapkan teori di sekolah untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari”.

Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan di atas muncul, salah
satunya adalah rendahnya motivasi belajar siswa terhadap matematika
sebagaimana dikemukakan oleh Purba (dalam Hutajulu 2010: 2) yang mengatakan
bahwa:
“Belajar dan pembelajaran yang tidak memiliki motivasi maka hasil
belajar tidak akan mencapai sasaran dan tidak terarah dalam
pelaksanaanya. Apabila seseorang belajar tanpa adanya dorongan sesuatu
yang mengerakkan atau mengarahkan maka situasi belajar tidak akan
menggairahkan bahkan lebih cepat mengalami kelelahan dan
kebosanan”.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang dalam perubahan
atau melakukan tingkah laku.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar
baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.
Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar
dan senang karena didorong motivasi dan dengan hal itu diharapkan daya serap
siswa terhadap materi pelajaran dapat lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari senin
(4/03/2013), di SMA Negeri 1 Lintongnihuta.

Peneliti menemukan bahwa

masalah awal dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi awal siswa untuk
belajar matematika rendah. Temuan awal penelitian ini diperoleh dari hasil angket
motivasi belajar siswa pada salah satu kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu
di kelas X-1 yang terdiri dari 32 siswa. Hasil angket yang diperoleh menunjukkan
bahwa rata – rata motivasi belajar siswa sebesar

(rendah). Sehingga dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa di kelas
X SMA Negeri 1 Lintongnihuta masih rendah dan hasilnya dapat dilihat pada
gambar berikut:

Persentase rata-rata motivasi
belajar siswa kelas X -1

Percaya
Diri
64,47%
(sedang)

Tekun
63,46%
(rendah)

Minat
64,18%
(rendah)

Ingin
Bersaing
65,34%
(sedang)

Ulet
64,42%
(rendah)

Gambar1.1
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika
kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , M.Hutauruk, S.Pd beliau mengungkapkan
bahwa :
”Berdasarkan pengamatan proses belajar matematika, jika guru
menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal matematika harus disebut
dulu namanya kemudian barulah siswa mau kedepan mencoba
menyelesaikannya, bukan dari spontanitas siswa untuk maju ke depan
dalam menyelesaikan soal yang sulit, kebanyakan siswa hanya menunggu
jawaban dari temannya saja, dan masih banyak siswa yang kurang
serius,sering mengeluh karena mengalami kesulitan dalam belajar
matematika sehingga cenderung kurang termotivasi untuk belajar di
sekolah maupun mengulang pelajarannya di rumah.
Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan X SMA Negeri 1 Lintongnihuta , terutama pada kelas X lebih
banyak menekankan pada aktivitas guru dari pada aktivitas siswa sehingga siswa
kurang aktif dan kurangnya motivasi dalam proses belajar mengajar dapat
menyebabkan rendahnya hasil belajar.
Seperti masalah yang dikemukakan di atas, bahwa pada umumnya para
siswa kurang tertarik belajar matematika. Hal ini terjadi karena kenyataannya
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru. Seperti
yang diungkapkan Trianto (2010:1-2) :

“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar
peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang
didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Oleh
karena itu perlu perubahan paradigma pembelajaran dari yang semula
berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa
(student centered). Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan
yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran yang tepat yang dapat
meningkatkan kreativitas siswa”.
Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta

masih rendah. Hal ini dapat

diperoleh dari nilai rata – rata ulangan harian siswa kelas X-1 yang berjumlah 32
siswa, menunjukkan bahwa 12 siswa (38,46%) memperoleh nilai di atas 60, dan
sebanyak 20 siswa (61,54%) memperoleh nilai di bawah 60. Hal ini menunjukkan
bahwa penguasaan siswa di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta

terhadap

matematika masih kurang, sehingga hasil belajarnya masih rendah karena jauh
dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60.
Dari permasalahan diatas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran
matematika yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
siswa SMA Negeri 1 lintongnihuta. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah dengan membelajarkan
siswa secara berkelompok (kooperatif). Model pembelajaran kooperatif dapat
dijadikan model alternatif yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
Untuk itu kepala sekolah, guru dan peneliti sepakat menggunakan model
pembelajaran yang menumbuhkan kemauan belajar siswa pada pembelajaran
matematika. Salah satu model pembelajaran yang dianggap peneliti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya matematika adalah model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dalam tipe Student Team
Achievement Division (STAD). Model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

merupakan model

tipe STAD ini, guru

yang paling sederhana. Dalam

membentuk tim belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang yang merupakan

gabungan menurut prestasi/tingkat kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku
( Agus Suprijono,2009 :133).
Model

pembelajaran

kooperatif

yang

dimaksud

adalah

model

pembelajaran yang memilki struktur, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa
bekerjasama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif dan membutuhkan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mereka harus mengkoordinasikan
usahanya untuk menyelesaikan tugas. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, apabila mereka saling
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Guru menyajikan
pelajaran sebagai pengetahuan tambahan bagi siswa dalam beberapa menit.
Kemudian guru menyuruh siswa bekerja dalam tim mereka. Untuk memastikan
siswa tersebut mengerti/menguasai materi pelajaran tersebut guru memberikan tes
untuk setiap siswa.
Dari uraian diatas peneliti ingin meneliti tentang, “ Penerapan Model
Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams – Achievemnt Divisions ( STAD )
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1
Lintongnihuta T. A. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah maka yang menjadi Identifikasi Masalah
adalah :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi matematika.
2. Kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika.
3. Persamaan kuadrat merupakan salah satu materi yang sulit dipelajari siswa
dalam matematika.
4. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga
perlu diadakan variasi lain yaitu dengan penerapan model pembelajaran
kooperative tipe STAD.

1.3 Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada
pembatasan masalah dari identifikasi masalah. Adapun masalah dalam penelitian
ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi persamaan kuadrat dengan penerapan
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemnt Divisions (STAD)
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika di kelas X SMA
Negeri 1 Lintongnihuta T.A 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa siswa dalam pembelajaran matematika
di kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode
Student Team Achievemnt Divisions (STAD)?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di kelas X
SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan menggunakan metode Student
Team Achievemnt Divisions (STAD) ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Motivasi belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1
Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team
Achievement Divisions ( STAD).
2. Untuk mengetahui Hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1
Lintongnihuta dengan penerapan metode pembelajaran Student Team
Achievement Divisions ( STAD)

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Bagi guru: Sebagai masukan bagi guru di SMA N I Lintongnihuta untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk materi
Persamaan kuadrat.
2. Bagi siswa: Sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Pihak Sekolah: Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran
4. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan
bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga
pengajar.

1

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan

Student

Teams

Motivasi belajar

Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta yaitu dari angket
motivasi awal siswa secara klasikal sebesar 61,71% (rendah) pada siklus I
dikelas X-3 dan Pada siklus II dikelas yang sama diperoleh bahwa rata –
rata motivasi belajar akhir siswa secara klasikal sebesar 69,75% (sedang).
2. Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan

Student

Teams

Hasil Belajar

Matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Ini dapat dilihat
Pada tes hasil belajar setelah tindakan I diberikan (siklus I), nilai rata – rata
kelas adalah 62,18 dan tes hasil belajar siklus II, nilai rata – rata kelas
adalah 77,02.

1.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu
disampaikan yaitu:
1. Bagi guru khususnya guru matematika sebaiknya menerapkan Student
Teams Achievement Divisions sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran didalam kelas.
2. Bagi peneliti lanjutan yang berminat melakukan penelitian dengan objek
yang sama dengan penelitian ini, agar hasil dan perangkat penelitian ini
dapat

dijadikan

pertimbangan

untuk

menerapkan

Student

Teams

2

Achievement Divisions dalam proses pembelajaran pada materi persamaan
kuadrat atau pun pokok bahasan yang lain dan disarankan untuk
mengembangkan penelitian ini dengan mempersiapkan pembelajaran
dengan Student Teams Achievement Divisions yang lebih baik dan
meningkatkan penguasaan kelas.

70

DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Rineka Cipta : Jakarta .
Anita Lie.2002. Cooperative Learning. PT Grasindo : Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Bumi Aksara : Jakarta .
Dedy Gunawan, Hutajulu. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
STAD dengan menggunakan LKS untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa di SMA T.A 2009/2010. Medan : Unimed.
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta
: Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka
Cipta : Jakarta.
Ibrahim. 1996. Pembelajaran Cooperatif. Surabaya: Unesa-Universitsy Press.\
Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Nurkanca ,W. 1986. Evaluasi Pendidikan.Usaha Nasional : Surabaya.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta .
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit
Rineka Cipta :Jakarta.
Slavin , Robert. 2005.Cooperative Learning. Nusa Media : Bandung.
Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi Ke 6. Tarsito : Bandung.

71

Suprijono,Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Belajar : Yogyakarta.
Trianto. 2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.
UNESCO : (http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=4467).
Zainure : (http://zainure.wordpress.com/2013/03/16).

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SD NEGERI 06 METRO BARAT

0 16 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 5 94

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 5 79

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 1 KALIBAWANG

1 1 6

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

0 0 8