HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Pada Organisasi Pecinta Alam Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA
ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam mencapai derajat S-1
Diajukan oleh :
DIAN FAHMI
F 100 090 040
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA ALAM
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dian Fahmi
Drs. Muhammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diand1an@yahoo.com
Kepuasan kerja adalah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara
kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan kerja
sangat dibutuhkan dan penting dalam organisais pecinta alam, hal ini disebabkan karena
dengan adanya rasa kepuasan kerja diharapkan anggota akan lebih giat lagi dalam
mengerjakan tugas-tugasnya dan dapat meningkatkan produktivias yaitu dapat
menyelenggarakan kegiatan yang lebih berkualitas dan juga dapat menurunkan tingkat
absensi pada rapat – rapat ataupun kegiatan yang dilaksanakan. Disamping itu kepuasan kerja
sangat penting karena dapat meningkatkan komitmen organisasi dan prestasi kerja. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya
kepemimpinan demokratis yang rendah akan menimbulkan rasa ketidakpuasan kerja dalam
organisasi. Namun, gaya kepemimpinan demokratis yang tinggi akan menimbulkan rasa
kepuasan kerja yang tinggi pula. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja. Hipotesis yang diajukan
adalah ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demoktratis dengan kepuasan kerja
pada mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh organisasi pecinta alam (MAPALA) di
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang meliputi Corps Psychopala, Metala, Dinamik,
Mpa Sangguru, Rechta Mahupala, Giri Bahama, Malimpa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive non random sampling yaitu tidak semua individu mempunyai
peluang yang sama untuk menjadi dahulu oleh peneliti. Jumlah subjek yang digunakan 60
orang. Alat pengumpulan data menggunakan skala gaya kepemmpinan demokratis dan skala
kepuasa kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Hasil analisis data menunjukkan hipotesis ditolak, diperoleh nilai koefisien korelasi
(r) sebesar 0,197 dengan p = 0,127 (p < 0,05). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja.
Sumbangan efektif variable gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja sebesar
3,9%. Ditunjukkan oleh koefisien determinan (� 2 ) = 0,039. Rerata empiric variable gaya
kepemimpinan demokratis = 106.950 dan rerata hipotetik = 90 yang berarti gaya
kepemimpinan demokratis tergolong tinggi. Rerata empirik variable kepuasan kerja47.433
dan rerata hipotetik = 40 yang berarti kepuasan kerja pada subyek tergolong sedang.
Kata kunci : gaya kepemimpinan demokratis, kepuasan kerja
merupakan
LATAR BELAKANG
Lingkungan
organisasi
salah
satu
psikologis
yang
perasaan
seseorang
aspek
mencerminkan
terhadap
kali
pekerjaannya,ia akan merasa puas
membahas tentang kepuasan kerja.
dengan adanya kesesuaian antara
Terkadang juga terdapat anggota
kemampuan,
organisasi yang kurang merasakan
harapannya dengan pekerjaan yang ia
kepuasan terhadap apa yang sudah
hadapi.
dikerjakan.
dikarenakan
mempengaruhi kepuasan kerja antara
kurangnya hubungan yang harmonis
lain faktor hubungan antara relasi
antara anggota satu dengan yang lain
yaitu
maupun
dengan
maupun dengan pemimpin, faktor
antara
individual yaitu dari sikap, umur dan
dapat
jenis kelamin, dan yang terakhir
seseorang.
yaitu faktor dari luar yaitu keadaan
Jika keduanya memiliki hubungan
keluarga anggota dan pendidikan
yang
Burt (dalam As’ad, 2003). Dari
maupun
perusahaan
Hal
Hubungan
dengan
mempengaruhi
sangat
kegiatan
ini
anggota
pimpinannya.
pimpinan
sering
anggota
kinerja
baik
atau
maka
setiap
pekerjaan
akan
keterampilan
Beberapa
hubungan
beberapa
faktor
antara
dan
yang
anggota
faktor-fakor
tersebut
mendapatkan hasil yang baik. Begitu
kepemimpinan merupakan salah satu
pula
faktor yang mempengaruhi kepuasan
sebaliknya,
jika
keduanya
kerja.
kurang memiliki hubungan yang baik
Kepuasan
maka kegiatan maupun pekerjaan
kerja
seseorang
yang dilakukan akan mendapatkan
juga dipengaruhi baik dari dalam
hasil
yang kurang baik. Setiap
maupundari luar. Untuk sisi internal,
organisasi atau perusahaan dalam
tentu kepuasan kerja seseorang akan
menjalankan suatu kegiatanmaupun
menyangkut
pekerjaan
secara
mengerjakan tugasnya masing –
maksimal agar mendapatkan hasil
masing, baik komitmen professional
yang memuaskan.
maupun komitmen organisasional.
harus
Kepuasan
Martoyo
(1994),
bekerja
komitmennya
dalam
kerja
menurut
Sedangkan dari sisi eksternal, tentu
pada
dasarnya
kepuasan kerja dipengaruhi oleh
1
lingkungan organisasi, baik dari
komitmen organisasi menyebabkan
atasan, anggota, maupun setingkat.
kepuasan kerja.
Fenomena tentang Kepuasan
Kepuasan kerja sangat dibutuhkan
organisais
kerja di atas merupakan pembuktian
pecinta alam, hal ini disebabkan
bahwa keberadaan kepuasan kerja
karena dengan adanya rasa kepuasan
amat
kerja diharapkan anggota akan lebih
perusahaan
giat lagi dalam mengerjakan tugas-
organisasi,
tugasnya dan dapat meningkatkan
terpenuhinya kepuasan kerja maka
produktivias
dapat
akan
yang
organisasi
dan
penting
dalam
yaitu
menyelenggarakan kegiatan
diperlukan
dalam
atau
instansi
karena
komitmen
anggota.
dunia
menurunkan tingkat absensi pada
dibutuhkan anggota yang memiliki
rapat – rapat ataupun kegiatan yang
komitmen organisasi tinggi. Dengan
dilaksanakan.
tingginya komitmen organisasi pada
kepuasan
itu
anggota
kerja sangat penting
saat
maka
ini,
Dalam
lebih berkualitas dan juga dapat
Disamping
industry
dan
dengan
meningkatkan
pada
suatu
sangat
kelangsungan
meningkatkan
organisasi dapat terjaga, dan akan
komitmen organisasi dan prestasi
memberikan dampak yang positif
kerja.
pada
karena
dapat
organisasi
kerja,
Komitmen organisasi pecinta
seperti,
kepuasan
kerja,
kualitas
serta
alam mengharapkan produktivitas
menurunnya tingkat keterlambatan,
yang
dan
tinggi
sehingga
meningkatkan
dan
dapat
tingginya
tanggung
menyebabkan
kesadaran
jawab
akan
masing-masing
terhadap organisasi.
terjadinya kepuasan kerja.Kepuasan
dapat
Dengan adanya rasa kepuasan
meningkatkan komitmen organisasi
dalam mengerjakan tugas masing –
dan
masing
kerja
penting
prestasi
karena
kerja.
Meskipun
setiap anggota
maka
hubungan antara kepuasan kerja dan
individu akan menampilkan pribadi
komitmen
telah
yang baik dalam organisasi, kinerja
penelitian
positif yang memuaskan organisasi
didapatkan
memberikan
organisasi
beberapa
dukungan
dan
bahwa
2
timbul
kesediaan
untuk
mengusahakan tingkat produktivitas
demokratis dengan kepuasan kerja
kerja yang tinggi bagi kepentingan
anggota anggotanya
organisasi dan demi memperlancar
Gaya
pencapaian
tujuan
demokratis
organisasi.
Adapun beberapa hal yang dapat
sangat
diidentifikasikan
dari
adanya
seorang
ketidakpuasan
itu
adalah
karena
kepemimpinan
merupakan
perlu
hal
menjadi
pemimpin
faktor
yang
perhatian
organisasi,
tersebut
dapat
kedisiplinan
kerja
ketidakhadiran di dalam organisasi
mempengaruhi
yaitu malas, pura-pura sakit, mangkir
anggotanya.
dari rapat, tidak mengikuti kegiatan-
kepemimpinan
kegiatan, dan penggunaan waktu
mampu membawa para anggotanya
yang tidak efisien. Untuk mengatasi
untuk
permasalahan ini biasanya pemimpin
dalam rangka pencapaian tujuan
melakukan program disiplin kerja.
organisasi bukanlah suatu hal yang
Menciptakan
organisasi
meningkatkan
gaya
yang
kedisiplinan
sebuah
mudah, Hal ini disebabkan karena
organisasi tergantung pada kinerja
pada dasarnya manusia memiliki
pemimpin
karakteristik
Keberhasilan
melalui
dan
diwujudkan
perilaku
sebagai
berbeda
kepemimpinan
pelaksana.
kepemimpinan
juga
tingkah
sesuai
laku
dengan
yang
tingkat
kebutuhannya.
Kualitas
Dari
menciptakan
uraian
diatas,
maka
kepada
rumusan masalah dari peneliti ini
anggotanya agar dipandang sebagai
yaitu “Apakah ada hubungan antara
pemimpin
gaya
pengaruh
yang
yang
kuat
baik.
Setiap
kepemimpinan
pemimpin mempunyai karakteristik
dengan
yang
organisasi pecinta alam universitas
berbeda
menjalankan
dalam
setiap
pemimpin
dapat
membawa
perubahan
dalam
secara
kerja
pada
muhammadiyah surakarta?”.
organisasinya.
Pergantian
kepuasan
demokratis
Tujuan
penelitian
yang
dilakukan adalah untuk mengetahui
hubungan
tidak
gaya
kepemimpinan
organisasi
yang
langsung
akan
menyebabkan
demokratis dengan kepuasan kerja;
perubahan
gaya
kepemimipinan
Untuk mengetahui peranan gaya
3
b. Faktor
kepemimpinan demokratis dengan
Sosial,
diantaranya
kepuasan kerja; Untuk mengetahui
hubungan dengan rekan kerja,
tingkat
kelompok
kepuasan
mengetahui
kerja;
Untuk
tingkat
norma,
gaya
sebagai
sikap
mencintai
dapat
dan
sikap-sikap yang mendasari
yang
kepercayaan, dan nilai-nilai.
menyenangi
d. Faktor organisasi, diantaranya
pekerjaannya. Kepuasan kerja dalam
pekerjaan adalah kepuasan kerja
sifat
yang dinikmati dalam pekerjaan
formal,
dengan memperoleh pujian hasil
personalia
dan
kerja
prosedur,
relasi
organisasi,
sifat
penempatan
pelatihan
dan
pekerjaan,
suasana
dalam
lingkungan
kerja,
sedangkan
kepuasan
diluar
pekerjaan
organisasi
c. Faktor budaya, diantaranya
diartikan
emosional
dan
untuk
informal.
Menurut Hasibuan (2003),
kerja
norma-
kesempatan
berinteraksi
Kepemimpinan demokratis.
kepuasan
kerja,
dan
ukuran,
struktur
kebijakan-kebijakan
proseduranggota
pekerjaan,
teknologi dan organisasi kerja,
gaya
kepemimpinan
merupakan kepuasan kerja karyawan
demokratis
kepuasan kerja yang dinikmati diluar
manajemen, dan kondisi –
pekerjaan dengan besarnya balas jasa
kondisi kerja.
yang
e. Faktor
akan diterima dari hasil
kerjanya,
sehingga
dan
pengaruh-
pengaruh pemerintah.
a. Menurut
kerja
Sudjak
Kepemimpinan
menurut Mullin (2005), yaitu:
kemampuan
a. Faktor Pribadi, diantaranya
kepribadian,
lingkungan,
teknik,
Faktor – faktor yang dapat
kepuasan
sistem
diantaranya ekonomi, sosial,
kebutuhan-
kebutuhannyadapat terpenuhi.
mempengaruhi
,
(1990)
adalah
untuk
mempengaruhi, mengarahkan
pendidikan,
inteligensi dan kemampuan,
dan
usia, status perkawinan, dan
tindakan pada diri seseorang
orientasi kerja.
atau kelompok orang untuk
4
menggerakkan
suatu
a. Memandu,
mencapai tujuan tertentu pada
situati
Gaya
membimbing dan membangun
demokratis
bawahannya, merupakan suatu
tertentu.
kepemimpinan
menuntun,
mendeskripsikan
pemimpin
tugas
yang
cenderung
mengarahkan dan membantu
mengikutsertakan
karyawan
anggotanya
dalam
mendelegsikan
kekuasaan,
mendorong
agar
dalam
mencapai
tujuan
organisasi.
b. Memberi atau membangunkan
partisipasi karyawan dalam
menentukan
untuk
melaksanakan suatu kegiatan
pengambilan
keputusan,
pemimpin
– motivasi kerja
motivasi
bagaimana
metode kerjadan tujuan yang
yaitu
ingin
senantiasa
memberikan
motivasi
karyawan
bawahannya
untuk
dicapai,
memotivasi
pemimpin
mampu
pada
bekerja
Menjalin jaringan – jaringan
lebih giat dan dapat mencapai
komunikasi yang baik yaitu
tujuan yang diharapkan.
pemimpin
yang
c. Mengemudikan
dapat
organisasi
menjalin komunikasi dengan
yaitu pemimpin yang mampu
baik terhadap para anggotanya
mengatur
sehingga dapat menciptakan
memberikan
suasana kekeluargaan antara
kepada anggotanya mengenai
anggota satu dengan anggota
kinerja yang akan ditempuh.
lainnya.
dan
dan
arahan-arahan
d. Memberikan
memandang
dapat
pengawasan
umpan balik sebagai suatu
yang efisien yaitu pemimpin
kesempatan
yang
karyawan
untuk
(Robbins
melatih
segala
kegiatan yang dilaksanakan
dan
dan
Coulter, 2002).
memberikan
masukan
(2005)
atau arahan terhadap kegiatan-
kepemimpinan demokratis
kegiatan yang dilaksanakan
Menurut
aspek
mengawasi
Kartono
agar lebih efektif.
adalah:
5
Kepemimpinan
suatu
merupakan
organisasi
berhasil
aspek penting dalam mencapai tujuan
dilaksanakan dengan sukses pula.
organisasi.
Gaya kepemimpinan adalah perilaku
haruslah
Seorang
mampu
pemimpin
atau
mengarahkan
cara
yang
dipilih
bawahannya demi tercapainya tujuan
dipergunakan
pemimpin
organisasi.
mempengaruhi
pikiran,
memiliki
Seorang
gaya
pemimpin
sikapdan
kepemimpinan
perilaku
dan
dalam
perasaan,
para
anggota
demokratis yang dapat dibedakan
organisasi/bawahan.
satu
tingkat
pimpinan dan bawahan dapat diukur
proses
melalui penilaian pekerja terhadap
pengambilan keputusan, yang terdiri
gaya kepemimpinan para pemimpin
dari gaya instruksi, konsultasi dan
dalam mengarahkan dan membina
partisipasi.
para
sama
lain
partisipasinya
dari
dalam
Penentu
kepemimpinan
didasarkan
dalam
gaya
perilaku
berkomunikasi,
bawahannya
untuk
melaksanakan pekerjaan (Nawawi,
demokratis
pada
Hubungan
2003).
atasan
Ali
hubungan
(1993)
menyatakan
dengan bawahan dan kemampuannya
bahwa ada pengaruh yang positif
memecahkan
antara
masalah.
Gaya
gaya
kepemimpinan
kepemimpinan ini pada umumnya
demokratis terhadap kepuasan kerja.
didasarkan
Adanya komunikasi yang baik antara
pada
kemampuan
pemimpin menciptakan kehidupan
atasan
organisasi
dengan atasan dan partisipasif yang
yang
kondusif
yang
dan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja
melibatkan
karyawan karena karyawan akan
pengambilan
merasa dibutuhkan oleh perusahaan.
mempengaruhi
bawahan,
bawahan
interaksi
dalam
keputusan
kinerjaorganisasi.
Kepemimpinan dalam suatu
Pemimpin yang dapat menerapkan
organisasi merupakan suatu faktor
gaya kepemimpinan yang tepat akan
yang
dapat
menentukan
atas
berhasil
memuaskan
tidaknya suatu organisasi. Sebab,
bawahannyasehinggaanggotanya
kepemimpinan
menjadi lebih giat bekerja sehingga
menunjukkan
yang
bahwa
sukses
pengelolaan
6
kinerja
organisasi
dapat
Berdasarkan hasil analisis yang telah
terbentukdengan baik.
dilakukan
teknik
Hipotesis
dengan
menggunakan
product
korelasi
moment
diperoleh nilai koefisien korelas
sebesar r = 0,197; p = 0,127 (p <
Ada hubungan positif antara gaya
0,01) berarti hipotesis yang berbunyi
kepemimpinan demoktratis dengan
tidak ada hubungan antara gaya
kepuasan kerja.
kepemimpinan
kepuasan
kerja pada mahasiswa pecinta alam
METODE PENELITIAN
di
SubyekPenelitian
Universitas
Surakarta
menjelaskan
Subyek dalam penelitian ini
Muhammadiyah
ditolak.
Hal
ini
bahwa
tidak
ada
hubungan antara gaya kepemimpinan
adalah seluruh organisasi pecinta
dengan kepuasan kerja. Yang artinya
alam (MAPALA) di Universitas
Muhammadiyah
dengan
semakin tinggi gaya kepemimpinan
Surakarta.Subyek
demokratis maka kepuasan kerja
dalam penelitian ini berjumlah 60
pada
orang.
anggota
organisasi
akan
semakin tinggi. Sebaliknya, jika
Metode pengumpulan data
semakin rendah gaya kepemimpinan
yang digunakan adalah SkalaGaya
demokratis maka tingkat kepuasan
Kepemimpinan
kerja
Demokratis
Dan
adalah
teknik
akan
Hersey
dan
Menurut
Teknik analissi data yang
dalam
organisasi
menurun.
SkalaKepuasan Kerja.
digunakan
anggota
penelitian
korelasi
Blanchard (1988)
ini
terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi perilaku
product
gaya
moment.
kepemimpinan
demokratis,
yaitu faktor orang – orang atau
anggota, faktor posisi organisasi,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan
data
faktor tempat atau situasi. Pendapat
dalam
penelitian dilaksanakan pada tanggal
ini
26 Agustus 2013 – 28 Agustus 2013.
penelitian dalam penelitian ini yaitu
7
tidak
sejalan
dengan
hasil
gaya kepemimpinan demokratis tidak
demokratis,
pemimpin
mempengaruhi kepuasan kerja pada
menyerahkan
seluruh
anggota pecinta alam.
ditangan
yang
keputusan
anggota-anggotanya
dan
Berdasarkan penelitian yang
pemimpin yang kurang bertanggung
dilakukan,
diketahui
jawab. Sehingga terdapat beberapa
bahwa hasil dari penelitian ini tidak
anggota dalam organisasi pecinta
sejalan dengan dengan pendapat
alam yang kurang merasakan adanya
Robbins dan Coulter (2002) Gaya
kepuasan
kepemimpinan
maupun tugas-tugasnya dan pada
telah
dapat
demokratis
mendeskripsikan
pemimpin
cenderung
mengikutsertakan
karyawan
dalam
keputusan,
dalam
kepemimpinan
saat mengisi angket subjek kurang
yang
bersungguh-sungguh.
Berdasarkan
pengambilan
skala
mendelegsikan
gaya
kategorisasi
kepemimpinan
kekuasaan, mendorong partisipasi
demokratis
karyawan
penelitian yang berada di kategori
dalam
menentukan
terdapat
subjek
bagaimana metode kerja dan tujuan
sangat rendah atau 0%
yang
kategorisasirendah terdapat 7% (4
ingin
dicapai,
senantiasa
(0 orang),
dan
orang ), 11% (7 orang) dikategori
memandang umpan balik sebagai
sedang, dan 75% (45 orang) yang
suatu kesempatan untuk melatih
berada
karyawan.Dalam penelitian ini gaya
subjek
yang
memiliki
gaya
kepemimpinan
kepemimpinan
demokratis
yang
memotivasi
karyawan
demokratis
tidak
dikategori
tinggi
danada
berpengaruh pada kepuasan kerja
sangat tinggi atau 7% (4 orang).
pada anggota dan mungkin hal ini
Kondisi ini dapat diartikan pada
hanya terjadi pada lokasi penelitian
dasarnya aspek-aspek yang terdapat
yang dilakukan oleh peneliti saja.
pada
Selain itu juga dapat diketahui dari
demokratis,
hasil wawancara dan observasi yang
menuntun
telah dilakukan yaitu di
membangun bawahannya, memberi
dalam
gaya
organisasi terdapat pemimpin yang
atau
kurang memiliki sifat kepemimpinan
motivasi
8
kepemimpinan
yaitu
memandu,
membimbing
membangunkan
kerja,
dan
motivasi
-
mengemudikan
organisasi, memberikan pengawasan
menjaga kedisiplinan kerjanya agar
yang
tidak menurun.
efisien,
mengindikasikan
bahwa banyak pimipinan organisasi
memiliki
gaya
kepemimpinan
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun
demokratis yang tinggi.
Berdasarkan
penelitian
kategorisasi
kesimpulan
ini
adalah
tidak
dari
ada
skala kepuasan kerja tidak terdapat
hubungan antara gaya kepemimpinan
subyek yang berada di kategorisasi
demokratis dengan kepuasan kerja.
sangat rendah atau 0%. kategorisasi
artinya,
rendah
demokratis
terdapat
3%
(2
orang),
gaya
kepemimpinan
tidak
memberikan
kategorisasi sedang sebanyak 22%
pengaruh terhadap kepuasan kerja;
(13 orang) dan kategorisasi tinggi
Tingkat
gaya
terdapat 58% (35 orang) serta 17%
demokratis
tergolong tinggi
(10 orang) pada kategorisasi sangat
tingkat kepuasan kerja tergolong
tinggi.
sedang,
Hasil
penelitian
tersebut
Gaya
menunjukkan bahwa pada dasarnya
demokratis
aspek-aspek
yang
terdapat
sumbangan
kepuasan
kerja
yaitu
pada
kepemimpinan
dan
kepemimpinan
tidak
mempunyai
efektif
terhadap
kepuasan kerja.
Aspek
psikologis, berhubungan dengan jiwa
Dalam melakukan penelitian
anggota/karyawan meliputi minat,
ini tidak terlepas dari kesulitan dan
ketentraman kerja, sikap terhadap
kendala yang terjadi selama proses
kerja, bakat dan keterampilan.Aspek
penelitian. Sehingga dalam penelitian
sosial, berhubungan dengan interaksi
ini terdapat kelemahan – kelemahan
sosial, baik antar sesama anggota
seperti dari hasil penelitian ini
dengan atasan maupun antar anggota
terbatas
yang berbeda jenis tugasnya serta
penelitiandilakukan
hubungan dengan anggota keluarga.
penerapan pada lingkup yang luas
Aspek fisik,
berhubungan dengan
dengan karakteristik yang berbeda
kondisi fisik lingkungan kerja dan
perlu dilakukan penelitian kembali
kondisi
agar dapat mengungkap hasil yang
fisik
anggota.
Hal
ini
pada
komprehensif
menunjukkan bahwa subjek mampu
9
populasi
khususnya
dimana
sehingga
yang
berkaitan
dengan
dalam
kemampuan
melaksanakan
maupun
pemecahan masalah.
kegiatan
memperlakukan
tugas
dan
anggotanya
sebagai rekan anggota yang
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di
sejajar tanpa harus membeda-
atas ada beberapa saran yang dapat
bedakan antara anggota satu
penulis berikan, antara lain:
dengan anggota lainnya.
2. Bagi subjek penelitian
1. Bagi Pimpinan Organisasi
Diharapkan dapat meningkatkan
Diharapkan meningkatkan gaya
gaya kepemimpinan demokratis dan
kepemimpinan demokratis dan
kepuasan kerja diantaranya dengan
kepuasan kerja secara maksimal.
cara :
Adapun
meningkatkan
a. Pemimpin agar lebih dapat
menerapkan
untuk
kepuasan
kerj
hubungan
yang
sebagai berikut :
gaya
kepemimpinan
usaha
a. Membina
demokratis
yang sesuai dengan kebutuhan
baik antara sesama anggota
anggota
maupun dengan pemimpin.
organisasi
memperbaiki
dalam
kinerja
produktivitas
secara
anggota,
dapat
pekerjaan
mempertahankan
pimpinan.
sehingga organisasi
terus
b. Meningkatkan
dan
positif
dan
tanggapan
terhadap
saran-saran
c. Memiliki visi dan misi yang
eksistensinya.
kuat untuk mengembangkan
b. Pemimpin lebih bijaksana dan
dapat mengayomi anggotanya
kreatifitas
dalam menjalankan tugas yang
organisasi
dilaksanakan.
dan
kemajuan
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan
c. Memberikan motivasi terhadap
dapat
anggotanya untuk bekerja lebih
menyempurnakan hasil penelitian
baik
ini dengan cara:
lagi
dengan
cara
pemimpin memberikan contoh
10
1. Mengumpulkan
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen
informasi
yang lebih lengkap mengenai
Sumber
organisasi
Jakarta: Bumi Aksara.
subjek
yang
menjadi
penelitian
sebelum
Kartono,
melakukan penelitian.
2. Menambah
penelitian
jumlah
dan
pertanyaan
Manusia.
Kartini.
2005.
Pemimpindankepemimpinan. Jakarta:
sampel
PT. Raja GrafindoPersada
pertanyaan-
yang
Daya
lebih
Yun, S., Cox, J. & Sims, H. (2007).
mendalam.
Leadership and teamwork:
3. Menyertakan
variabel
atau
lain
yang
faktor-faktor
The effects of leadership
and job satisfaction on team
mempengaruhi kepuasan kerja
menggunakan
dua
International
citizenship.
degan kata lain tidak hanya
Journal
variabel
of
LeadershipStudies,
dalam penelitian selanjutnya
2(3),
171-193.
agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
Martoyo, Susilo. 1994. Manajemen
Sumber
Manusia.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
DAFTAR PUSTAKA
Mullin, Laurier J. 2005. Management
Ali, M. 1993. Strategi Penelitian
Pendidikan.
Daya
and
Bandung:
Organizational
Bahavior.
Angkasa.
Prentice
Hall:
Edinburg Gate Harlow.
As’ad, M. 2003. Psikologi Industri
Nawawi,
Seri Ilmu Sumber Daya
Hadari
2003.
Manusia. Edisi Ke-Empat.
Kepemimpinan
Yogyakarta : Libert
Mengefektifkan Organisasi.
Yogyakarta:
11
PenerbitUniversitasGadjah
Mada.
Robbins, S.P. 2002. Prinsip-prinsip
Perilaku Organisasi. Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Sudjak,
Abi.
(1990).
KepemimpinanManajer.Jak
arta: Rajawali.
Terence
R.
Mitchell,
Anthony
Biglan, Gerald R. Oncken
and Fred E. Fiedler. (1970).
The
Contingency
Model:
Criticism and Suggestions.
The
Academy
of
Management Journal, Vol.
13, No. 3 (Sep., 1970), pp.
253-267.
12
KEPUASAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA
ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam mencapai derajat S-1
Diajukan oleh :
DIAN FAHMI
F 100 090 040
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA ALAM
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dian Fahmi
Drs. Muhammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diand1an@yahoo.com
Kepuasan kerja adalah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara
kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan kerja
sangat dibutuhkan dan penting dalam organisais pecinta alam, hal ini disebabkan karena
dengan adanya rasa kepuasan kerja diharapkan anggota akan lebih giat lagi dalam
mengerjakan tugas-tugasnya dan dapat meningkatkan produktivias yaitu dapat
menyelenggarakan kegiatan yang lebih berkualitas dan juga dapat menurunkan tingkat
absensi pada rapat – rapat ataupun kegiatan yang dilaksanakan. Disamping itu kepuasan kerja
sangat penting karena dapat meningkatkan komitmen organisasi dan prestasi kerja. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya
kepemimpinan demokratis yang rendah akan menimbulkan rasa ketidakpuasan kerja dalam
organisasi. Namun, gaya kepemimpinan demokratis yang tinggi akan menimbulkan rasa
kepuasan kerja yang tinggi pula. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja. Hipotesis yang diajukan
adalah ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demoktratis dengan kepuasan kerja
pada mahasiswa pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh organisasi pecinta alam (MAPALA) di
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang meliputi Corps Psychopala, Metala, Dinamik,
Mpa Sangguru, Rechta Mahupala, Giri Bahama, Malimpa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive non random sampling yaitu tidak semua individu mempunyai
peluang yang sama untuk menjadi dahulu oleh peneliti. Jumlah subjek yang digunakan 60
orang. Alat pengumpulan data menggunakan skala gaya kepemmpinan demokratis dan skala
kepuasa kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Hasil analisis data menunjukkan hipotesis ditolak, diperoleh nilai koefisien korelasi
(r) sebesar 0,197 dengan p = 0,127 (p < 0,05). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja.
Sumbangan efektif variable gaya kepemimpinan demokratis dengan kepuasan kerja sebesar
3,9%. Ditunjukkan oleh koefisien determinan (� 2 ) = 0,039. Rerata empiric variable gaya
kepemimpinan demokratis = 106.950 dan rerata hipotetik = 90 yang berarti gaya
kepemimpinan demokratis tergolong tinggi. Rerata empirik variable kepuasan kerja47.433
dan rerata hipotetik = 40 yang berarti kepuasan kerja pada subyek tergolong sedang.
Kata kunci : gaya kepemimpinan demokratis, kepuasan kerja
merupakan
LATAR BELAKANG
Lingkungan
organisasi
salah
satu
psikologis
yang
perasaan
seseorang
aspek
mencerminkan
terhadap
kali
pekerjaannya,ia akan merasa puas
membahas tentang kepuasan kerja.
dengan adanya kesesuaian antara
Terkadang juga terdapat anggota
kemampuan,
organisasi yang kurang merasakan
harapannya dengan pekerjaan yang ia
kepuasan terhadap apa yang sudah
hadapi.
dikerjakan.
dikarenakan
mempengaruhi kepuasan kerja antara
kurangnya hubungan yang harmonis
lain faktor hubungan antara relasi
antara anggota satu dengan yang lain
yaitu
maupun
dengan
maupun dengan pemimpin, faktor
antara
individual yaitu dari sikap, umur dan
dapat
jenis kelamin, dan yang terakhir
seseorang.
yaitu faktor dari luar yaitu keadaan
Jika keduanya memiliki hubungan
keluarga anggota dan pendidikan
yang
Burt (dalam As’ad, 2003). Dari
maupun
perusahaan
Hal
Hubungan
dengan
mempengaruhi
sangat
kegiatan
ini
anggota
pimpinannya.
pimpinan
sering
anggota
kinerja
baik
atau
maka
setiap
pekerjaan
akan
keterampilan
Beberapa
hubungan
beberapa
faktor
antara
dan
yang
anggota
faktor-fakor
tersebut
mendapatkan hasil yang baik. Begitu
kepemimpinan merupakan salah satu
pula
faktor yang mempengaruhi kepuasan
sebaliknya,
jika
keduanya
kerja.
kurang memiliki hubungan yang baik
Kepuasan
maka kegiatan maupun pekerjaan
kerja
seseorang
yang dilakukan akan mendapatkan
juga dipengaruhi baik dari dalam
hasil
yang kurang baik. Setiap
maupundari luar. Untuk sisi internal,
organisasi atau perusahaan dalam
tentu kepuasan kerja seseorang akan
menjalankan suatu kegiatanmaupun
menyangkut
pekerjaan
secara
mengerjakan tugasnya masing –
maksimal agar mendapatkan hasil
masing, baik komitmen professional
yang memuaskan.
maupun komitmen organisasional.
harus
Kepuasan
Martoyo
(1994),
bekerja
komitmennya
dalam
kerja
menurut
Sedangkan dari sisi eksternal, tentu
pada
dasarnya
kepuasan kerja dipengaruhi oleh
1
lingkungan organisasi, baik dari
komitmen organisasi menyebabkan
atasan, anggota, maupun setingkat.
kepuasan kerja.
Fenomena tentang Kepuasan
Kepuasan kerja sangat dibutuhkan
organisais
kerja di atas merupakan pembuktian
pecinta alam, hal ini disebabkan
bahwa keberadaan kepuasan kerja
karena dengan adanya rasa kepuasan
amat
kerja diharapkan anggota akan lebih
perusahaan
giat lagi dalam mengerjakan tugas-
organisasi,
tugasnya dan dapat meningkatkan
terpenuhinya kepuasan kerja maka
produktivias
dapat
akan
yang
organisasi
dan
penting
dalam
yaitu
menyelenggarakan kegiatan
diperlukan
dalam
atau
instansi
karena
komitmen
anggota.
dunia
menurunkan tingkat absensi pada
dibutuhkan anggota yang memiliki
rapat – rapat ataupun kegiatan yang
komitmen organisasi tinggi. Dengan
dilaksanakan.
tingginya komitmen organisasi pada
kepuasan
itu
anggota
kerja sangat penting
saat
maka
ini,
Dalam
lebih berkualitas dan juga dapat
Disamping
industry
dan
dengan
meningkatkan
pada
suatu
sangat
kelangsungan
meningkatkan
organisasi dapat terjaga, dan akan
komitmen organisasi dan prestasi
memberikan dampak yang positif
kerja.
pada
karena
dapat
organisasi
kerja,
Komitmen organisasi pecinta
seperti,
kepuasan
kerja,
kualitas
serta
alam mengharapkan produktivitas
menurunnya tingkat keterlambatan,
yang
dan
tinggi
sehingga
meningkatkan
dan
dapat
tingginya
tanggung
menyebabkan
kesadaran
jawab
akan
masing-masing
terhadap organisasi.
terjadinya kepuasan kerja.Kepuasan
dapat
Dengan adanya rasa kepuasan
meningkatkan komitmen organisasi
dalam mengerjakan tugas masing –
dan
masing
kerja
penting
prestasi
karena
kerja.
Meskipun
setiap anggota
maka
hubungan antara kepuasan kerja dan
individu akan menampilkan pribadi
komitmen
telah
yang baik dalam organisasi, kinerja
penelitian
positif yang memuaskan organisasi
didapatkan
memberikan
organisasi
beberapa
dukungan
dan
bahwa
2
timbul
kesediaan
untuk
mengusahakan tingkat produktivitas
demokratis dengan kepuasan kerja
kerja yang tinggi bagi kepentingan
anggota anggotanya
organisasi dan demi memperlancar
Gaya
pencapaian
tujuan
demokratis
organisasi.
Adapun beberapa hal yang dapat
sangat
diidentifikasikan
dari
adanya
seorang
ketidakpuasan
itu
adalah
karena
kepemimpinan
merupakan
perlu
hal
menjadi
pemimpin
faktor
yang
perhatian
organisasi,
tersebut
dapat
kedisiplinan
kerja
ketidakhadiran di dalam organisasi
mempengaruhi
yaitu malas, pura-pura sakit, mangkir
anggotanya.
dari rapat, tidak mengikuti kegiatan-
kepemimpinan
kegiatan, dan penggunaan waktu
mampu membawa para anggotanya
yang tidak efisien. Untuk mengatasi
untuk
permasalahan ini biasanya pemimpin
dalam rangka pencapaian tujuan
melakukan program disiplin kerja.
organisasi bukanlah suatu hal yang
Menciptakan
organisasi
meningkatkan
gaya
yang
kedisiplinan
sebuah
mudah, Hal ini disebabkan karena
organisasi tergantung pada kinerja
pada dasarnya manusia memiliki
pemimpin
karakteristik
Keberhasilan
melalui
dan
diwujudkan
perilaku
sebagai
berbeda
kepemimpinan
pelaksana.
kepemimpinan
juga
tingkah
sesuai
laku
dengan
yang
tingkat
kebutuhannya.
Kualitas
Dari
menciptakan
uraian
diatas,
maka
kepada
rumusan masalah dari peneliti ini
anggotanya agar dipandang sebagai
yaitu “Apakah ada hubungan antara
pemimpin
gaya
pengaruh
yang
yang
kuat
baik.
Setiap
kepemimpinan
pemimpin mempunyai karakteristik
dengan
yang
organisasi pecinta alam universitas
berbeda
menjalankan
dalam
setiap
pemimpin
dapat
membawa
perubahan
dalam
secara
kerja
pada
muhammadiyah surakarta?”.
organisasinya.
Pergantian
kepuasan
demokratis
Tujuan
penelitian
yang
dilakukan adalah untuk mengetahui
hubungan
tidak
gaya
kepemimpinan
organisasi
yang
langsung
akan
menyebabkan
demokratis dengan kepuasan kerja;
perubahan
gaya
kepemimipinan
Untuk mengetahui peranan gaya
3
b. Faktor
kepemimpinan demokratis dengan
Sosial,
diantaranya
kepuasan kerja; Untuk mengetahui
hubungan dengan rekan kerja,
tingkat
kelompok
kepuasan
mengetahui
kerja;
Untuk
tingkat
norma,
gaya
sebagai
sikap
mencintai
dapat
dan
sikap-sikap yang mendasari
yang
kepercayaan, dan nilai-nilai.
menyenangi
d. Faktor organisasi, diantaranya
pekerjaannya. Kepuasan kerja dalam
pekerjaan adalah kepuasan kerja
sifat
yang dinikmati dalam pekerjaan
formal,
dengan memperoleh pujian hasil
personalia
dan
kerja
prosedur,
relasi
organisasi,
sifat
penempatan
pelatihan
dan
pekerjaan,
suasana
dalam
lingkungan
kerja,
sedangkan
kepuasan
diluar
pekerjaan
organisasi
c. Faktor budaya, diantaranya
diartikan
emosional
dan
untuk
informal.
Menurut Hasibuan (2003),
kerja
norma-
kesempatan
berinteraksi
Kepemimpinan demokratis.
kepuasan
kerja,
dan
ukuran,
struktur
kebijakan-kebijakan
proseduranggota
pekerjaan,
teknologi dan organisasi kerja,
gaya
kepemimpinan
merupakan kepuasan kerja karyawan
demokratis
kepuasan kerja yang dinikmati diluar
manajemen, dan kondisi –
pekerjaan dengan besarnya balas jasa
kondisi kerja.
yang
e. Faktor
akan diterima dari hasil
kerjanya,
sehingga
dan
pengaruh-
pengaruh pemerintah.
a. Menurut
kerja
Sudjak
Kepemimpinan
menurut Mullin (2005), yaitu:
kemampuan
a. Faktor Pribadi, diantaranya
kepribadian,
lingkungan,
teknik,
Faktor – faktor yang dapat
kepuasan
sistem
diantaranya ekonomi, sosial,
kebutuhan-
kebutuhannyadapat terpenuhi.
mempengaruhi
,
(1990)
adalah
untuk
mempengaruhi, mengarahkan
pendidikan,
inteligensi dan kemampuan,
dan
usia, status perkawinan, dan
tindakan pada diri seseorang
orientasi kerja.
atau kelompok orang untuk
4
menggerakkan
suatu
a. Memandu,
mencapai tujuan tertentu pada
situati
Gaya
membimbing dan membangun
demokratis
bawahannya, merupakan suatu
tertentu.
kepemimpinan
menuntun,
mendeskripsikan
pemimpin
tugas
yang
cenderung
mengarahkan dan membantu
mengikutsertakan
karyawan
anggotanya
dalam
mendelegsikan
kekuasaan,
mendorong
agar
dalam
mencapai
tujuan
organisasi.
b. Memberi atau membangunkan
partisipasi karyawan dalam
menentukan
untuk
melaksanakan suatu kegiatan
pengambilan
keputusan,
pemimpin
– motivasi kerja
motivasi
bagaimana
metode kerjadan tujuan yang
yaitu
ingin
senantiasa
memberikan
motivasi
karyawan
bawahannya
untuk
dicapai,
memotivasi
pemimpin
mampu
pada
bekerja
Menjalin jaringan – jaringan
lebih giat dan dapat mencapai
komunikasi yang baik yaitu
tujuan yang diharapkan.
pemimpin
yang
c. Mengemudikan
dapat
organisasi
menjalin komunikasi dengan
yaitu pemimpin yang mampu
baik terhadap para anggotanya
mengatur
sehingga dapat menciptakan
memberikan
suasana kekeluargaan antara
kepada anggotanya mengenai
anggota satu dengan anggota
kinerja yang akan ditempuh.
lainnya.
dan
dan
arahan-arahan
d. Memberikan
memandang
dapat
pengawasan
umpan balik sebagai suatu
yang efisien yaitu pemimpin
kesempatan
yang
karyawan
untuk
(Robbins
melatih
segala
kegiatan yang dilaksanakan
dan
dan
Coulter, 2002).
memberikan
masukan
(2005)
atau arahan terhadap kegiatan-
kepemimpinan demokratis
kegiatan yang dilaksanakan
Menurut
aspek
mengawasi
Kartono
agar lebih efektif.
adalah:
5
Kepemimpinan
suatu
merupakan
organisasi
berhasil
aspek penting dalam mencapai tujuan
dilaksanakan dengan sukses pula.
organisasi.
Gaya kepemimpinan adalah perilaku
haruslah
Seorang
mampu
pemimpin
atau
mengarahkan
cara
yang
dipilih
bawahannya demi tercapainya tujuan
dipergunakan
pemimpin
organisasi.
mempengaruhi
pikiran,
memiliki
Seorang
gaya
pemimpin
sikapdan
kepemimpinan
perilaku
dan
dalam
perasaan,
para
anggota
demokratis yang dapat dibedakan
organisasi/bawahan.
satu
tingkat
pimpinan dan bawahan dapat diukur
proses
melalui penilaian pekerja terhadap
pengambilan keputusan, yang terdiri
gaya kepemimpinan para pemimpin
dari gaya instruksi, konsultasi dan
dalam mengarahkan dan membina
partisipasi.
para
sama
lain
partisipasinya
dari
dalam
Penentu
kepemimpinan
didasarkan
dalam
gaya
perilaku
berkomunikasi,
bawahannya
untuk
melaksanakan pekerjaan (Nawawi,
demokratis
pada
Hubungan
2003).
atasan
Ali
hubungan
(1993)
menyatakan
dengan bawahan dan kemampuannya
bahwa ada pengaruh yang positif
memecahkan
antara
masalah.
Gaya
gaya
kepemimpinan
kepemimpinan ini pada umumnya
demokratis terhadap kepuasan kerja.
didasarkan
Adanya komunikasi yang baik antara
pada
kemampuan
pemimpin menciptakan kehidupan
atasan
organisasi
dengan atasan dan partisipasif yang
yang
kondusif
yang
dan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja
melibatkan
karyawan karena karyawan akan
pengambilan
merasa dibutuhkan oleh perusahaan.
mempengaruhi
bawahan,
bawahan
interaksi
dalam
keputusan
kinerjaorganisasi.
Kepemimpinan dalam suatu
Pemimpin yang dapat menerapkan
organisasi merupakan suatu faktor
gaya kepemimpinan yang tepat akan
yang
dapat
menentukan
atas
berhasil
memuaskan
tidaknya suatu organisasi. Sebab,
bawahannyasehinggaanggotanya
kepemimpinan
menjadi lebih giat bekerja sehingga
menunjukkan
yang
bahwa
sukses
pengelolaan
6
kinerja
organisasi
dapat
Berdasarkan hasil analisis yang telah
terbentukdengan baik.
dilakukan
teknik
Hipotesis
dengan
menggunakan
product
korelasi
moment
diperoleh nilai koefisien korelas
sebesar r = 0,197; p = 0,127 (p <
Ada hubungan positif antara gaya
0,01) berarti hipotesis yang berbunyi
kepemimpinan demoktratis dengan
tidak ada hubungan antara gaya
kepuasan kerja.
kepemimpinan
kepuasan
kerja pada mahasiswa pecinta alam
METODE PENELITIAN
di
SubyekPenelitian
Universitas
Surakarta
menjelaskan
Subyek dalam penelitian ini
Muhammadiyah
ditolak.
Hal
ini
bahwa
tidak
ada
hubungan antara gaya kepemimpinan
adalah seluruh organisasi pecinta
dengan kepuasan kerja. Yang artinya
alam (MAPALA) di Universitas
Muhammadiyah
dengan
semakin tinggi gaya kepemimpinan
Surakarta.Subyek
demokratis maka kepuasan kerja
dalam penelitian ini berjumlah 60
pada
orang.
anggota
organisasi
akan
semakin tinggi. Sebaliknya, jika
Metode pengumpulan data
semakin rendah gaya kepemimpinan
yang digunakan adalah SkalaGaya
demokratis maka tingkat kepuasan
Kepemimpinan
kerja
Demokratis
Dan
adalah
teknik
akan
Hersey
dan
Menurut
Teknik analissi data yang
dalam
organisasi
menurun.
SkalaKepuasan Kerja.
digunakan
anggota
penelitian
korelasi
Blanchard (1988)
ini
terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi perilaku
product
gaya
moment.
kepemimpinan
demokratis,
yaitu faktor orang – orang atau
anggota, faktor posisi organisasi,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan
data
faktor tempat atau situasi. Pendapat
dalam
penelitian dilaksanakan pada tanggal
ini
26 Agustus 2013 – 28 Agustus 2013.
penelitian dalam penelitian ini yaitu
7
tidak
sejalan
dengan
hasil
gaya kepemimpinan demokratis tidak
demokratis,
pemimpin
mempengaruhi kepuasan kerja pada
menyerahkan
seluruh
anggota pecinta alam.
ditangan
yang
keputusan
anggota-anggotanya
dan
Berdasarkan penelitian yang
pemimpin yang kurang bertanggung
dilakukan,
diketahui
jawab. Sehingga terdapat beberapa
bahwa hasil dari penelitian ini tidak
anggota dalam organisasi pecinta
sejalan dengan dengan pendapat
alam yang kurang merasakan adanya
Robbins dan Coulter (2002) Gaya
kepuasan
kepemimpinan
maupun tugas-tugasnya dan pada
telah
dapat
demokratis
mendeskripsikan
pemimpin
cenderung
mengikutsertakan
karyawan
dalam
keputusan,
dalam
kepemimpinan
saat mengisi angket subjek kurang
yang
bersungguh-sungguh.
Berdasarkan
pengambilan
skala
mendelegsikan
gaya
kategorisasi
kepemimpinan
kekuasaan, mendorong partisipasi
demokratis
karyawan
penelitian yang berada di kategori
dalam
menentukan
terdapat
subjek
bagaimana metode kerja dan tujuan
sangat rendah atau 0%
yang
kategorisasirendah terdapat 7% (4
ingin
dicapai,
senantiasa
(0 orang),
dan
orang ), 11% (7 orang) dikategori
memandang umpan balik sebagai
sedang, dan 75% (45 orang) yang
suatu kesempatan untuk melatih
berada
karyawan.Dalam penelitian ini gaya
subjek
yang
memiliki
gaya
kepemimpinan
kepemimpinan
demokratis
yang
memotivasi
karyawan
demokratis
tidak
dikategori
tinggi
danada
berpengaruh pada kepuasan kerja
sangat tinggi atau 7% (4 orang).
pada anggota dan mungkin hal ini
Kondisi ini dapat diartikan pada
hanya terjadi pada lokasi penelitian
dasarnya aspek-aspek yang terdapat
yang dilakukan oleh peneliti saja.
pada
Selain itu juga dapat diketahui dari
demokratis,
hasil wawancara dan observasi yang
menuntun
telah dilakukan yaitu di
membangun bawahannya, memberi
dalam
gaya
organisasi terdapat pemimpin yang
atau
kurang memiliki sifat kepemimpinan
motivasi
8
kepemimpinan
yaitu
memandu,
membimbing
membangunkan
kerja,
dan
motivasi
-
mengemudikan
organisasi, memberikan pengawasan
menjaga kedisiplinan kerjanya agar
yang
tidak menurun.
efisien,
mengindikasikan
bahwa banyak pimipinan organisasi
memiliki
gaya
kepemimpinan
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun
demokratis yang tinggi.
Berdasarkan
penelitian
kategorisasi
kesimpulan
ini
adalah
tidak
dari
ada
skala kepuasan kerja tidak terdapat
hubungan antara gaya kepemimpinan
subyek yang berada di kategorisasi
demokratis dengan kepuasan kerja.
sangat rendah atau 0%. kategorisasi
artinya,
rendah
demokratis
terdapat
3%
(2
orang),
gaya
kepemimpinan
tidak
memberikan
kategorisasi sedang sebanyak 22%
pengaruh terhadap kepuasan kerja;
(13 orang) dan kategorisasi tinggi
Tingkat
gaya
terdapat 58% (35 orang) serta 17%
demokratis
tergolong tinggi
(10 orang) pada kategorisasi sangat
tingkat kepuasan kerja tergolong
tinggi.
sedang,
Hasil
penelitian
tersebut
Gaya
menunjukkan bahwa pada dasarnya
demokratis
aspek-aspek
yang
terdapat
sumbangan
kepuasan
kerja
yaitu
pada
kepemimpinan
dan
kepemimpinan
tidak
mempunyai
efektif
terhadap
kepuasan kerja.
Aspek
psikologis, berhubungan dengan jiwa
Dalam melakukan penelitian
anggota/karyawan meliputi minat,
ini tidak terlepas dari kesulitan dan
ketentraman kerja, sikap terhadap
kendala yang terjadi selama proses
kerja, bakat dan keterampilan.Aspek
penelitian. Sehingga dalam penelitian
sosial, berhubungan dengan interaksi
ini terdapat kelemahan – kelemahan
sosial, baik antar sesama anggota
seperti dari hasil penelitian ini
dengan atasan maupun antar anggota
terbatas
yang berbeda jenis tugasnya serta
penelitiandilakukan
hubungan dengan anggota keluarga.
penerapan pada lingkup yang luas
Aspek fisik,
berhubungan dengan
dengan karakteristik yang berbeda
kondisi fisik lingkungan kerja dan
perlu dilakukan penelitian kembali
kondisi
agar dapat mengungkap hasil yang
fisik
anggota.
Hal
ini
pada
komprehensif
menunjukkan bahwa subjek mampu
9
populasi
khususnya
dimana
sehingga
yang
berkaitan
dengan
dalam
kemampuan
melaksanakan
maupun
pemecahan masalah.
kegiatan
memperlakukan
tugas
dan
anggotanya
sebagai rekan anggota yang
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di
sejajar tanpa harus membeda-
atas ada beberapa saran yang dapat
bedakan antara anggota satu
penulis berikan, antara lain:
dengan anggota lainnya.
2. Bagi subjek penelitian
1. Bagi Pimpinan Organisasi
Diharapkan dapat meningkatkan
Diharapkan meningkatkan gaya
gaya kepemimpinan demokratis dan
kepemimpinan demokratis dan
kepuasan kerja diantaranya dengan
kepuasan kerja secara maksimal.
cara :
Adapun
meningkatkan
a. Pemimpin agar lebih dapat
menerapkan
untuk
kepuasan
kerj
hubungan
yang
sebagai berikut :
gaya
kepemimpinan
usaha
a. Membina
demokratis
yang sesuai dengan kebutuhan
baik antara sesama anggota
anggota
maupun dengan pemimpin.
organisasi
memperbaiki
dalam
kinerja
produktivitas
secara
anggota,
dapat
pekerjaan
mempertahankan
pimpinan.
sehingga organisasi
terus
b. Meningkatkan
dan
positif
dan
tanggapan
terhadap
saran-saran
c. Memiliki visi dan misi yang
eksistensinya.
kuat untuk mengembangkan
b. Pemimpin lebih bijaksana dan
dapat mengayomi anggotanya
kreatifitas
dalam menjalankan tugas yang
organisasi
dilaksanakan.
dan
kemajuan
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan
c. Memberikan motivasi terhadap
dapat
anggotanya untuk bekerja lebih
menyempurnakan hasil penelitian
baik
ini dengan cara:
lagi
dengan
cara
pemimpin memberikan contoh
10
1. Mengumpulkan
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen
informasi
yang lebih lengkap mengenai
Sumber
organisasi
Jakarta: Bumi Aksara.
subjek
yang
menjadi
penelitian
sebelum
Kartono,
melakukan penelitian.
2. Menambah
penelitian
jumlah
dan
pertanyaan
Manusia.
Kartini.
2005.
Pemimpindankepemimpinan. Jakarta:
sampel
PT. Raja GrafindoPersada
pertanyaan-
yang
Daya
lebih
Yun, S., Cox, J. & Sims, H. (2007).
mendalam.
Leadership and teamwork:
3. Menyertakan
variabel
atau
lain
yang
faktor-faktor
The effects of leadership
and job satisfaction on team
mempengaruhi kepuasan kerja
menggunakan
dua
International
citizenship.
degan kata lain tidak hanya
Journal
variabel
of
LeadershipStudies,
dalam penelitian selanjutnya
2(3),
171-193.
agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
Martoyo, Susilo. 1994. Manajemen
Sumber
Manusia.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
DAFTAR PUSTAKA
Mullin, Laurier J. 2005. Management
Ali, M. 1993. Strategi Penelitian
Pendidikan.
Daya
and
Bandung:
Organizational
Bahavior.
Angkasa.
Prentice
Hall:
Edinburg Gate Harlow.
As’ad, M. 2003. Psikologi Industri
Nawawi,
Seri Ilmu Sumber Daya
Hadari
2003.
Manusia. Edisi Ke-Empat.
Kepemimpinan
Yogyakarta : Libert
Mengefektifkan Organisasi.
Yogyakarta:
11
PenerbitUniversitasGadjah
Mada.
Robbins, S.P. 2002. Prinsip-prinsip
Perilaku Organisasi. Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Sudjak,
Abi.
(1990).
KepemimpinanManajer.Jak
arta: Rajawali.
Terence
R.
Mitchell,
Anthony
Biglan, Gerald R. Oncken
and Fred E. Fiedler. (1970).
The
Contingency
Model:
Criticism and Suggestions.
The
Academy
of
Management Journal, Vol.
13, No. 3 (Sep., 1970), pp.
253-267.
12