PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN EGRANG BATOK KELAPA DI RA-ALHIDAYAH MEDAN.

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI
METODE BERMAIN EGRANG BATOK KELAPA
DI RA AL-HIDAYAH MEDAN

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh

HASNAH SIAHAAN
NIM. 8116182008

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


ABSTRAK

Hasnah Siahaan. Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Metode
Bermain Egrang Batok Kelapa di RA Al-Hidayah Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan motorik kasar anak usia dini dengan
menggunakan metode bermain egrang batok kelapa. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas dengan menekankan pada empat langkah penelitian, yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini
kelompok B RA Al-Hidayah Medan yang berjumlah 25 orang. Sedangkan objek penelitian ini
adalah peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui metode bermain egrang
batok kelapa. Pada siklus I diketahui bahwa kemampuan motorik kasar anak usia dini 68% anak
yang mampu secara klasikal atau 17 anak yang tuntas pada pembelajaran dan 8 anak lagi yang
belum tuntas, belum tercapainya kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu
80% anak secara keseluruhan, disebabkan oleh: kurangnya kemampuan guru dalam
mengarahkan anak usia dini dalam bermain egrang batok kelapa, kurangnya kemampuan guru
dalam mengelola waktu dan anak kurang antusias anak menggunakan egrang batok kelapa. Pada
siklus II dilakukan perbaikan tindakan yaitu: memberikan contoh sesuai dengan langkah-langkah
bermain egrang batok kelapa, hasil yang diperoleh pada siklus II ini adalah 92% anak usia dini
atau 23 anak mampu bermain egrang batok kelapa secara klasikal. Akibatnya anak terlihat aktif
dalam proses pembelajaran motorik di kelompok B RA Al-Hidayah Medan. Dampaknya terlihat

pada penguasaan gerak dan akhirnya dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
Implikasi penelitian ini adalah diharapkan guru di RA Al-Hidayah Medan menggunakan egrang
batok kelapa sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini.

ABSTRACT

Hasnah Siahaan . Improved Gross Motor Ability in Early Childhood Through Play Method
stilts Coconut Shell RA Al - Hidayah in Medan.

This study aims to see an increase in gross motor skills of early childhood play stilts using
coconut shells . This study is an action research with emphasis on the study of four steps ,
namely planning , action, observation and reflection . Subjects in this study were early childhood
groups B RA Al - Hidayah field totaling 25 people . While the object of this study was the
increase in gross motor abilities of early childhood through play method stilts coconut shells . In
the first cycle is known that the gross motor abilities of early childhood 68 % of the children
were able to in the classical or the 17 children who completed the study and 8 more children who
have not been completed , yet the achievement of success criteria that have been established
previously that 80 % of children as a whole , due to the : the lack of ability of teachers in early
childhood directing the play stilts coconut shells , the lack of a teacher's ability to manage time
and children are less enthusiastic children using coconut shells stilts . In the second cycle is

performed repair actions : provide an example in accordance with the steps playing stilts coconut
shells , the results obtained in this second cycle is 92 % or 23 early childhood children are able to
play in the classical stilts coconut shells . As a result, children were active in the process of
motor learning in group B RA Al - Hidayah field . The impact is visible in the control of
movement and ultimately may improve gross motor skills of children. The implications of this
study are expected to teachers in RA Al - Hidayah field using coconut shells stilts as a method to
improve gross motor abilities of early childhood .

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang atas segenap rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini yang berjudul: Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar
Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Egrang Batok Kelapa Di RA AlHidayah Medan, syalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah bagi

Rasulullah SAW. Serta keluarga dan sahabat-sahabatNya.
Penyelesaian tesis ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada

dosen pembimbing I Prof.Dr. Ibrahim Gultom, MP,d dan Dr. Masganti Sitorus,
MA,g selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dorongan
sehingga tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terimah kasih
juga penulis sampaikan kepada:
Pertama , bapak Prof. Dr. Agung Sunarno, MP,d, Dr. Sanusi Hasibuan,
MKes, Dr. Anita Yus, MP,d, selaku narasumber yang telah memberikan masukan
pada tesis ini, serta bapak/ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis selama menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Kedua,Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor
Universitas Negeri Medan , bapak Prof.Dr.H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku
Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan
mengizinkan penelitian dalam penyelesaian tesis ini.

Ketiga, ibu Iriany selaku kepala sekolah di RA Al-Hidayah Medan tempat
dimana penulis bertugas sekaligus tempat penulis melakukan penelitian, yang
telah member izin peneliti, kesempatan, dan banyak memberikan arahan dan
masukan, dan kepada ibu Fitri yang banyak membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
Keempat, ummy Rohana Munthe, yang senantiasa memberikan dukungan

moril, materil dan do’a selama perkuliahan,sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan di PPs UNIMED.
Kelima, rekan-rekan mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana
Unimed angkatan XX/B yang banyak membantu sejak dalam perkuliahan hingga
penyelesaian tesis ini.
Keenam, semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan
serta arahan dalam penyelesaian tesis ini yang tidak bisa penulis sebut satu
persatu.
Medan, Februari 2014
Penulis,

Hasnah Siahaan

DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………

i

ABSRTACT………………………………………………………………….


Ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………

iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...

ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………….........................
B. Identifikasi Masalah……………………………………………...................
C. Batasan Masalah…...……………………………………………..................

D. Perumusan Masalah……………………………………………...................
E. Tujuan Penelitian…………………………………………….......................
F. Manfaat Penelitian…………………………………………….....................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
LandasanTeoritis…………………………………………….....................
A. Hakikat AUD……………………………………………………………….
B. Perkembangan Fisik AUD.....................……………………….................
C. Perkembangan Motorik AUD………………………………………………
D. Bermain …………………..……………………………………………….
1. Ciri-ciri Bermain….…………………………………………………….
2. Mengapa anak perlu bermain ….……….………………………………
3. Jenis-jenis bermain.................................................................................
E. Egrang batok kelapa.....................................................................................
F. Langkah-langkah Pembelajaran Bermain....................................................
G. Penelitian yang relevan......……….……………………………….............
H. Kerangka berfikir…………………………………………………….........
I. Hipotesis tindakan……………………………………………………..........

1
6

7
7
7
7

9
9
11
12
16
17
18
20
21
24
29
29
30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian……………………………………………
1. Tempat Penelitian.…….……………………………………………….
2. Waktu Penelitia…………………………………………………………
Subjek Penelitian…………………………………………….....................
Objek Penelitian…………………………………………….....................
Metode dan Rancangan Penelitian………………………………………..
Definisi Operasional Variabel Penelitian …………………………………
Pengembangan Instrumen …….…………………………………………..
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data..……………………………….
Langkah-Langkah Pengumpulan Data…………………………………

31
31
31
31
31
32
34
35
36

40

I. Indikator keberhasilan…………………………………………………….

40

B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………………....
1. Hasil Penelitian Siklus I…………………………………………............
2. Hasil Penelitian Siklus II…………………………………………………
3. Rekapitulasi Kemampuan Motorik Tiap Indikator Siklus I & II....
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan………….……………………………...........................
B. Implikasi……………………………………………...............................
C. Saran…………………………………………….....................................

41
41
56
71

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………....................
LAMPIRAN……………………………………………....................................

83
85

81
81
82

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perkembangan Anak Usia Dini …………………………..

15

Tabel 2 Langkah-Langkah Pembelajaran ………………………….

28

Tabel 3 Instrumen Tes Kemampuan Motorik Kasar……………. ..

36

Tabel 4 Lembar Observasi Perkembangan Motorik Kasar………….

38

Tabel 5 Hasil Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I…………

52

Tabel 6 Ketuntasan Kelas Motorik Kasar Anak Usia Dini Pada
Siklus I …………………………………………………….

53

Tabel 7 Hasil Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus I…………

53

Tabel 8 Persentasi Ketuntasan Setiap Indikator Pada Siklus II…..

69

Tabel 9 Ketuntasan Kelas Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia
Dini ……………………………………………………..

70

Tabel 10 Hasil Kemampuan Motorik Kasar Anak Siklus II……..

70

Tabel 11 Persentasi Peningkatan Tes Menggerakkan Kaki Dan Tangan
Anak ke Depan…….…………………………………. ..

71

Tabel 12 Persentasi Peningkatan Tes Menggerakkan Kaki Dan Tangan
Anak ke Samping Kanan …………………………………

73

Tabel 13 Persentasi Peningkatan Tes Menggerakkan Kaki Dan Tangan
Anak ke Samping Kiri ……………………………………

74

Tabel 14 Persentasi Peningkatan Tes Menggerakkan Kaki Dan Tangan
Anak ke Belakang …………………………………………

76

Tabel 15 Hasil Pengamatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Pra
Siklus, Siklus I & II ……….………………………………

77

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Berfikir ………………………………....

30

Gambar 2 Alur Penelitian Menurut Elfanani……..………….

32

Gambar 3 Rata-Rata Kelas Kemampuan Motorik Kasar
Berjalan Kedepan Pada Tiap Siklus ………………

72

Gambar 4 Rata-Rata Kelas Kemampuan Motorik Kasar
Berjalan Ke Samping Kanan Pada Tiap Siklus…

73

Gambar 5 Rata-Rata Kelas Kemampuan Motorik Kasar
Berjalan Ke Samping Kiri Pada Tiap Siklus ……

75

Gambar 6 Rata-Rata Kelas Kemampuan Motorik Kasar
Berjalan Ke Belakang Pada Tiap Siklus …………

76

Gambar 7 Rata-Rata Kemampuan Motorik …………………..

78

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Kegiatan Mingguan, Minggu Pertama……..

86

Lampiran 2 Rencana Kegiatan Mingguan, Minggu kedua………..

87

Lampiran 3 Rencana Kegiatan Harian Siklus Pertama ……………

88

Lempira 4 Rencana Kegiatan Harian Siklus Kedua ………..……..

100

Lampiran 5 Lembar Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Pada Siklus I……………………………………………

112

Lampiran 6 Lembar Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Pada Siklus II…………………………………………… 120
Lampiran 7 Hasil Pengamatan Motorik Kasar Pada Siklus I………..

128

Lampiran 8 Hasil Pengamatan Motorik Kasar Pada Siklus II……….. 130

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak memiliki potensi kemampuan serta kecerdasan yang luar biasa, baik
dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang
dimiliki tidak bisa diabaikan begitu saja dan seyogyanya dapat dioptimalisasikan
penggunaannya. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab guru, orang tua dan
masyarakat untuk mendeteksi, menemukan dan mengoptimalkan kemampuan
tersebut. Para praktisi pendidikan telah menerapkan konsep bermain sambil
belajar. Penerapan konsep tersebut diberlakukan untuk berbagai bidang
pembelajaran. Konsep belajar sambil bermain ini memperlihatkan bahwa belajar
tidak hanya menggunakan belahan otak kiri, akan tetapi belahan otak kanan yang
dalam implementasinya mengarah pada keadaan acak, tidak teratur, intuitif dan
holistik juga memiliki peran penting dalam perkembangannya.
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini memfokuskan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar), kecerdasaran (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama) dan bahasa , sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Pendidikan usia dini memegang peranan penting dalam pendidikan anak, anak
dapat dididik oleh gurunya dengan metode dan kurikulum yang jelas. Mereka
dapat bermain dan menyalurkan energinya melalui berbagai kegiatan fisik, musik
atau keterampilan tangan. Pengenalan itu disesuaikan dengan dunia anak yakni

1

dunia bermain sehingga proses belajarnya menyenangkan
Anak usia dini menurut Mulyasa (2012: 16) adalah individu yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan
dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki rentang usia
yang sangat berharga dibandingkan usia-usia selanjutnya karena perkembangan
kecerdasan yang sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang
unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan,
perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani
maupun

rohaninya

yang

berlangsung

seumur

hidup,

bertahap,

dan

berkesinambungan.
Menurut Trianto (2011: 14) anak usia dini merupakan induvidu yang
berbeda, unik dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahap usianya.
Masa usia dini (0-6 tahun) di mana seluruh aspek perkembangan berperan
penting untuk tugas akhir selanjutnya. Kehidupan anak merupakan masa
terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak. Pada masa ini pertumbuhan
otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pertumbuhan dan
perkembangan baik fisik maupun mental yang paling pesat (eksplosif), begitupun
dengan perkembangan fisik. Dengan kata lain, bahwa anak usia dini sedang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangaan baik fisik maupun mental yang
paling pesat.
Manusia lahir dengan potensi, namun untuk mengaktualisasikan potensi
tersebut manusia perlu mendapat bimbingan dari lingkungan sekitarnya. Jika
lingkungan tidak mendukung, maka potensi yang dimiliki manusia tidak akan

2

berkembang. Motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan.

Menurut Rita motorik kasar (2012:13) adalah kemampuan-kemampuan
unjuk/tampilan seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kekuatan,
kecepatan,

daya

tahan

dan

koordinasi,

dengan

demikian

akan

lebih

mempermudah dalam melakukan keterampilan gerak.
Proses motorik kasar ini melibatkan sebuah sistem pola gerakan yang
terkoordinasi (otak, saraf, otot dan rangka) dan proses mental yang sangat
komplek disebut sebagai proses cipta gerak. Keempat unsur tersebut tidak bisa
bekerja sendiri-sendiri melainkan selalu terkoordinasi. Apabila salah satu unsur
mengalami gangguan, maka gerak yang dilakukan dapat gangguan. Dengan kata
lain, gerakan yang dilakukan oleh anak secara sadar dipengaruhi oleh stimulus
dari lingkungan (informasi verbal atau lisan dan gambar) yang dapat direspon
anak.
Perkembangan motorik kasar anak dipengaruhi oleh organ dan fungsi
sistem susunan saraf pusat atau otak. Sistem saraf yang sangat berperan dalam
kemampuan motorik yang mengkoordinasi setiap gerakan yang dilakukan anak.
Semangkin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot
memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak.
Ketika anak mulai meningkatkan kemampuan motorik kasarnya seperti
menggerakkan lengan dan kakinya, dia juga mulai mengembangkan kemampuan
motorik halusnya seperti menggenggam, menyentuh dan sebagainya. Tanpa

3

kemampuan motorik kasar yang layak, anak akan bermasalah dengan
kemampuan halusnya yang nantinya akan dibutuhkan untuk hal-hal formal di
sekolah.

Pembelajaran menurut Yamin dan Sanan (2010: 24) adalah suatu proses
pembangunan situasi serta kondisi belajar melalui materi, motode, kondisi,
media, waktu dan evaluasi yang tujuannya adalah pencapaian hasil belajar anak.
Ada beberapa metode yang selalu digunakan pendidik dalam pembelajaran,
metode pengajaran yang dimaksud antara lain terdiri dari metode: a) bermain, b)
karyawisata, c) demonstrasi, d) proyek dan bercerita, dari beberapa metode yang
dipaparkan di atas, bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat disenangi
anak, dalam setiap aktivitas anak usia dini, selalu ada unsur bermain.
Bermain menurut Triharso (2013: 1) adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat, yang menghasilkan pengertian
dan memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan
imajinasi anak. Sedangkan menurut Dockett (2000: 14) bermain adalah satu
proses yang melibatkan diri dalam aktivitis-aktivitis tanpa tujuan,untuk
pandangan yang bermain termasuk aktivitas berpura-pura dan untuk tujuan yang
bermain tidak boleh ditakrifkan oleh aktivitis, sebaliknya ia adalah suatu sikap
akal fikiran.
Menurut Triharso (2013: 14) kegiatan bermain terbagi atas dua kelompok,
yaitu bermain aktif dan pasif. Bermain aktif menurut Ismail (2006: 46) adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka memperoleh kesenangan dan

4

kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya sendiri. Kegiatan bermain aktif juga
dapat diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan banyak aktivitas tubuh atau
gerakan-gerakan tubuh.

Dalam bermain membutuhkan media yang membantu mendukungnya
jalannya permainan tersebut, untuk itu peneliti dalam penelitian ini fokus kepada
bermain Egrang Batok Kelapa sebagai alat membantu kemampuan motorik kasar.
Egrang menurut Achroni (2012: 114) merupakan salah satu permainan tradisional
yang sangat populer, permainan ini dikenal di berbagai wilayah di nusantara.
Selain menggunakan bambu, engrang dapat pula dibuat menggunakan batok
kelapa.
Proses pembelajaran motorik kasar di RA Al-Hidayah Medan masih
belum berjalan dengan lancar sesuai dengan diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari
tes awal menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak bermain egrang
batok kelapa terlihat sangat rendah atau berkisar 36% dari 25 orang anak.
Biasanya guru untuk mengembangkan motorik kasar anak dengan berlari
keliling lapangan sebanyak satu putaran, senam irama setiap seminggu sekali
dilakukan bersama-sama anak di lapangan. Anak biasanya lebih sering bermain
sendiri dengan permainan yang ada diluar lingkungan sekolah, misalnya ayunan,
pelosotan, bola dunia dan lain-lain. Kegiatan yang dilakukan oleh guru di atas
banyak anak yang bermain dan bercerita dengan temannya karena media yang
digunakan dalam mengembangkan motorik kasar anak tidak menarik dan tidak

5

sesuai dengan jenis perkembangan anak.
Proses pembelajaran motorik kasar di RA Al-Hidayah belum mengikuti
ketentuan tingkat pencapaian perkembangan kurikulum 2011 yang dikeluarkan
Kementrian Agama Republik Indonesia, seperti melakukan permainan fisik
dengan aturan, dan dalam praktiknya guru belum teratur dalam pemanfaatan
media yang cocok untuk meningkatkan motorik kasar anak usia dini, dan juga
tergantung pada akan media yang tersedia di sekolah, sehingga anak terpaku pada
media yang ada di sekolah, metode yang diterapkan guru di sekolah kurang
bervariasi, serta rendahnya pemberdayaan media tradisional. Hal inilah yang
menyebabkan anak tidak mampu membawa benda dalam berjalan, tidak paham
dalam variasi berjalan dan takut melewati papan titian.
Rendahnya aktivitas anak, juga mempengaruhi perkembangan motorik
kasar anak, sehingga perkembanagan motorik kasar anak belum maksimal, inilah
yang menyebabkan anak kurang tertarik pada pembelajaran motorik kasar.
Sedangkan perlakuan orang tua terhadap motorik kasar anak, kebanyakan orang
tua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk memanjat, berlari-lari karena
orang tua takut nanti anaknya terjatuh.
Dengan kondisi di atas penulis tertantang untuk melakukan penelitian
tindak kelas tentang peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia dini
dengan metode bermain egrang batok kelapa di RA Al-Hidayah Medan.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidenfikasi beberapa masalah sebagai berikut:

6

a) Masih terbatasnya penggunaan media yang bersumber dari lingkungan, b)
Perkembangan motorik kasar anak usia dini di RA Al-Hidayah belum
maksimal, c) Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi,
sehingga anak menjadi kurang tertarik, d) Belum maksimalnya guru
memanfaatkan permainan untuk meningkatkan motorik kasar serta rendahnya
aktivitas anak dalam pembelajaran fisik, e) Rendahnya pemberdayaan
permainan tradisional di sekolah RA Al-Hidayah Medan.
C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang dan masalah di atas, maka akan lebih
memfokuskan pembicaraan dalam penelitian ini perlu dibuat batasan masalah
agar pembahasan tidak melebar dan dapat mencapai tujuan. Adapun masalah
yang akan dibatasi adalah pada bermain egrang batok kelapa dan motorik kasar.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan idenfikasi masalah di atas, maka perlu
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah” Apakah penggunaan egrang batok kelapa dapat
meningkatkan motorik kasar anak usia dini?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak usia dini serta meningkatkan kualitas motorik kasar anak usia
dini melalui metode bermain egrang batok kelapa”

7

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1.

Teoretis:
Penggunakan metode bermain egrang batok kelapa dan motorik kasar

2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi:
a. Pimpinan Program Studi Pendidikan Dasar
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dalam
memperkaya konsep pendidikan anak usia dini yang berhubungan dengan
penggunaan metode sebagai sarana dalam belajar dan bermain untuk
meningkatkan motorik kasar anak usia dini.
b. Guru
Sebagai bahan referensi bagi guru dalam pengembangan
kreativitas pada penciptaan metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam belajar dan bermain bagi anak usia dini.
c. Penelitian Lanjutan
Sebagai informasi bagi peneliti untuk bahan penelitian lanjutan.

8

BAB V
KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain egrang batok kelapa

dapat

meningkatkan kemampuan motorik kasar anak yang terdiri atas ( menggerakkan
kaki dan tangan dengan seimbang ke depan, ke samping kanan, ke samping kiri, dan
kebelakang ) di RA Al-Hidayah Medan. Peningkatan kemampuan motorik kasar
anak dapat dilihat dari hasil pengamatan kemampuan motorik kasar sebelum
tindakan, siklus I dan siklus II.

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditemukan beberapa dampak
penggunaan media lingkungan sekitar bagi guru maupun bagi anak. Dampak bagi
guru antara lain:
1. Guru memahami bahwa bermain itu penting untuk perkembangan anak
usia dini.
2. Guru menjadi lebih kreatif untuk menggunakanpermainan tradisional
khususnya engrang batok kelapa dalam proses pembelajaran motorik
kasar.
3. Guru dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik anak
kelompok B di RA Al-Hidayah Medan.

82

Dampak bagi anak antara lain:
1. Anak merasa tertarik dengan media yang digunakan dalam permainan
untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar .
2. Anak menjadi lebih kreatif dalam penggunaan egrang batok kelapa.

C. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan, disarankan
beberapa hal dalam penggunaan media lingkungan sekitar sebagai berikut:
1. Guru atau pendidik anak usia dini diharapkan menggunakan engrang
batok kelapa karena media tersebut dapat membantu meningkatkan
kemampuan motorik kasar anak usia dini di RA Al-Hidayah Medan.
2. Peneliti lain agar dapat melanjutkan atau melakukan penelitian serupa
dengan memperbaiki keterbatasan peneliti, sehingga timbul keyakinan
bahwa menggunakan metode bermain engrang batok dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasar anak usia dini.
3. Sekolah dan lembaga terkait agar memfasilitasi guru-guru yang akan
melakukan penelitian sehingga diharapkan dapat ditemukan berbagai
alternatif penggunaan metode bermain untuk memperbaiki pengajaran di
dalam kelas

83

DAFTAR PUSTAKA
Achroni, 2012 . Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Melalui Permainan
Tradisional. Jogyakarta: Javalitera,
Bunda, Ayah. 2012. Bermain Engrang Batok.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/bermain.permainan/bermain.egra
ng.batok/001/003/300/1/1
Cahyono, Nuri, 2011. Permainan Engrang Batok Kelapa . http://permatanusantara.blogspot.com/2011/02/permainan-egrang-bathok-kelapa.html
Dockett dan Fleer, 2000. Pedagogy in Early Childhood Bending The Ruler,
Australia: Harcourt
Ciitembeeni, Eny . 2012. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia 4 -6
http://enyciitembeem.blogspot.com/2012/12/perkembangan-fisik-motorikanak-usia-4-6.html
Deeary, De’s, 2013. Egrang. http://deecharee.blogspot.com/2013/02/egrang.html
Depertemen Agama, 2010. Kurikulum Raudhatul Athfal (RA) ( Pedoman
Pengembangan Program Pembelajaran): Jakarta.
Decaprio,Richard, 2013. Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Kasar Anak Di
Sekolah. Jogyakarta: DIVA Press
Elfanany, 2013 . Penelitian Tindak Kelas, Jogyakarta : Araska.
Gusril, 2008. Model Kurikulum Motorik Kasar Taman Kanak-kanak. Padang:
Jurusan Kesehatan dan Rekreasi.Universitas Negeri Padang: Fakultas
Ilmu Keolahragaan.
Hadi, 2000. Bimbingan Menulis Skripsi dan Tesis . Yogyakarta : Andi
Ismail, 2000. Education Games (Menjadi Cerdas Dan Ceria Dengan Permainan
Edukatif). Yogyakarta: Pilar Media.
Iwandra, Dodi. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini.
http://dodiiwandra.blogspot.com/2012/01/perkembangan-anak-usiadini.html
Jahya, 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana
Kuntjojo, 2010. Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini.
http://ebekunt.wordpress.com/2010/07/27/strategi-pembelajaran-untukanak-usia-dini/html
Marianti, deviari, 2008. bermain dan kreativitas anak usia dini.
http://marianti.blogspot.com/2008/06/12/ bermain- dan- kreativitas- anakusia- dini/html
Mansur, Haris. 2012. Perkembangan Fisik Anak Usia 5-12 tahun http://
mhharismansur.blogspot.com/2012/12/perkembangan-fisik-anak-usia-5-12tahun.html
84

Mulyasa, 2012. Manajemen PAUD. Jakarta: Rosda
Musfirah, 2008 . Cerdas Melalui Bermain. jakarta : PT Grasindo
Pascasarjana, Tim . 2010. Pedoman Administrasi Dan Penulisan Tesis &
Disertasi : Medan
Pratisti, Wiwiendinar, 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Surakarta: indeks
Rita. 2012, Peningkatan Motorik Kasar Anak Dengan Menggunakan Media
Lingkungan Sekitar Di Lembaga Taman Kanak-kanak Islam Mutiara
Ananda Tabing Padang. Padang: Universitas Negeri Padang.
Sugeng, 2010. Tinjauan Teori Perkembangan Fisik. http://www Sarjanaku. Com
/2010/11/ tinjauan –tiori-perkembangan-fisik. html
Sugiono, 2013 . Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif, Kualitatif
dan R & D). bandung : ALFABETA,
Sujiono, Dkk, 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka
Sujiono. 2005. Silabus Pengembangan Motorik. Jakarta: Depdiknas.
Susanto, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini(Pengantar Dari Berbagai
Asfeknya), Jakarta : Kencana
Trianto, 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik , Jakarta: Kencana
Triharso, Agung, 2013. Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia Dini,
Yogyakarta: Andi
Uno, Dkk. Menjadi Peneliti PTK Yang Profesional. 2011: BUMI AKSARA
Voice, 2013, Main Egrang. http://www.thecrowdvoice.com/post/main-egrang7891273.html
Yamin dan Sanan, 2010 . Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jakarta:
GP PRESS,
Yus, Anita . 2011 , Model Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta : Kencana

85

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN MENEMPEL BENTUK-BENTUK GEOMETRI di TK ‘Aisyiyah II Makamhaji.

1 3 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN.

1 2 26

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN.

1 1 59

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN KOGNITIF ANAK USIA DINI.

5 27 35

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

0 0 10

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Motorik Kasar Anak USia Dini 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini - Addiyanah Aktavia BAB II

0 51 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar - TIAS BUDIARTI BAB II

0 3 24