Materi Ekonomi SMA Kelas X (Masalah Masalah Pemerintah Di Bidang Ekonomi)

Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap masyarakat di suatu negara
adalah pengangguran dan inflasi. Kedua masalah ekonomi ini dapat
menyebabkan dampak negatif yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial. Untuk
menghindari berbagai dampak negatif yang mungkin timbul berbagai kebijakan
ekonomi perlu dijalankan. Berikut ini masalah-masalah utama yang akan selalu
dihadapi suatu negara.
1. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja tetapi tidak secara aktif mencari
pekerjaan tidak tergolong pengangguran. Contohnya, ibu rumah tangga yang
tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai
pengangguran. Seorang anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja karena
gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong sebagai
pengangguran.
Industrialisasi yang melanda negara-negara ber- kembang saat ini, selain
menciptakan suatu keber- hasilan juga menimbulkan berbagai dampak yang
pelik, yaitu masalah pengangguran dan kesempatan kerja. Tidak hanya negara
maju yang menghadapi masalah pengangguran dan kesempatan kerja, hampir
semua negara di dunia termasuk Indonesia belum mampu menyediakan
lapangan kerja yang cukup memadai. Kurangnya lapangan kerja merupakan

masalah yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah.
Masalah pengangguran tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi dalam
konteks internasional yang memandang negara-negara yang sedang
berkembang sebagai bagian peningkatan independensi (saling ketergantungan)
yang sangat timpang dalam sistem ekonomi dunia. Di negara maju titik berat
strategi pembangunan nampaknya ditekan untuk mengalihkan pertumbuhan
menuju ke usaha-usaha yang menyangkut kualitas hidup. Usaha-usaha tersebut
dimanifestasikan secara prinsip dalam perubahan keadaan lingkungan hidup.
Masalah pengangguran tidak jauh dari masalah kemiskinan. Keduanya selalu
beriringan, karena dampak dari pengangguran adalah kemiskinan.
Dengandemikian problem pengangguran, kemiskinan, dan distribusi pendapatan
menjadi sama-sama penting dalam pembangunan negara. Dengan demikian,
tepat sekali apabila inti pokok sasaran pembangunan berkisar pada
pemberantasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan dengan pembagian pendapatan
secara adil dan merata.
Agar sasaran pembangunan tersebut tercapai, pemerintah perlu membuat
kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran yang bersifat
ekonomis. Kebijakan-kebijakan yang bersifat ekonomis antara lain:
a. Menyediakan Lowongan Pekerjaan


Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran merupakan usaha yang
terus menerus, dalam arti usaha jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam
jangka panjang usaha mengatasi pengangguran diperlukan karena jumlah
penduduk yang terus menerus meningkat. Maka untuk menghindari masalah
pengangguran yang semakin serius, tambahan lowongan pekerjaan yang cukup,
perlu disediakan dari tahun ke tahun. Dalam jangka pendek pengangguran dapat
menjadi bertambah serius, yaitu ketika berlaku kemunduran atau pertumbuhan
ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti itu kesempatan kerja ber- tambah
dengan lambat dan pengangguran meningkat. Menghadapi keadaan yang
seperti ini usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran perlu
ditingkatkan.
b. Meningkatkan Taraf Kemakmuran Rakyat
Kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran sangat
berhubungan dengan pendapatannasional dan tingkat kemakmuran masyarakat.
Kenaikan kesempatan kerja menambah produksi nasional dan pendapatan
nasional. Perkembangan ini selanjutnya akan menambah kemakmuran
masyarakat. Ukuran kasar dari kemakmuran masyarakat adalah pendapatan
perkapita yang diperoleh dengan cara membagikan pendapatan nasional dengan
jumlah penduduk. Dengan demikian kesempatan kerja yang semakin meningkat

dan pengangguran yang semakin berkurang bukan saja menambah pendapatan
nasional, tetapi juga meningkatkan pendapatan perkapita. Melalui perubahan ini
kemakmuran masyarakat akan bertambah.
c. Memperbaiki Pembagian Pendapatan
Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk kepada
kesamarataan pembagian pendapatan. Pekerja yang menganggur tidak
memperoleh pendapatan, sehingga pengangguran yang terlalu besar cenderung
untuk menurunkan upah golongan berpendapatan rendah. sebaliknya, pada
kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah
diperoleh. Dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa usaha menaikkan
kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk memperbaiki
pembagian pendapatan dalam masyarakat.
2. Masalah Inflasi (Kenaikan Harga)
Masalah yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah adalah masalah
inflasi. Berdasarkan sumber dan penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku,
inflasi dibedakan menjadi tiga bentuk.
a. Inflasi tarikan permintaan.
b. Inflasi desakan biaya.
c. Inflasi diimpor.
a. Inflasi Tarikan Permintaan

Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat.

Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan
selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi
mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini akan
menimbulkan inflasi. Selain dalam masa perekonomian berkembang pesat,
inflasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau
ketidakstabilan politik yang terus menerus. Dalam masa ini, pemerintah
berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk membiayai kelebihan
pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari
bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan
permintaan agregat akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut dalam
menyediakan barang dan jasa, sehingga keadaan ini akan mewujudkan inflasi.
b. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi ini juga terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika
tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih
menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan
produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi pada
pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih
tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya

menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.
c. Inflasi Diimpor
Inflasi diimpor bersumber dari kenaikan harga-harga barang yangdiimpor. Inflasi
ini akan terjadi apabila barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga
mempunyai peran yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaanperusahaan.