Materi Ekonomi SMA Kelas X (Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi)
Materi Ekonomi SMA Kelas X (Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi)
Penjelasan tentang langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi
merupakan aspek penting lainnya dari analisis dalam salah satu teori ekonomi. Salah satu peran teori
ekonomi adalah meramalkan keadaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Jadi, teori
ekonomi dapat memberi sumbangan yang sangat penting dalam menentukan langkah- langkah yaitu
mana yang sebaiknya diambil dan mana yang sebaiknya harus dihindarkan yang akan digunakan
untuk menghadapi masalah-masalah ekonomi yang mungkin timbul.
A. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi sangat luas cakupannya, sehingga dibagi menjadi beberapa bidang khusus, contohnya
ekonomi moneter, ekonomi keuangan pemerintah, ekonomi perburuhan, ekonomi internasional,
ekonomi regional, ekonomi pembangunan, dan ekonomi perkotaan. Bidang-bidang tersebut tercakup
dalam dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu teori mikroekonomi (ekonomi mikro) dan teori
makroekonomi (ekonomi makro). Kalian tentu telah mengenal dan memahami arti kata mikro yang
berarti kecil. Jadi, ekonomi mikro dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Menerangkan arti teori
mikroekonomi dengan menerjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan
memberi penjelasan yang tepat mengenai arti dari konsep mikroekonomi. Arti yang sebenarnya
hanya dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup analisisnya, teori mikroekonomi dapat didefinisikan
sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang
menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah
terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Jadi, yang menjadi analisis teori
mikroekonomi adalah bagaimanakah caranya meng- gunakan faktor-faktor produksi yang tersedia
secara efisien agar kemakmuran dapat dimaksimumkan.
Berdasarkan pemikiran di atas, masyarakat haruslah membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini
perlu dibedakan pada dua aspek yaitu dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa dan dalam
kegiatan menggunakan (konsumsi) barang dan jasa. Masalah memilih dalam teori mikroekonomi
dikemukakan dengan tiga pertanyaan, yaitu:
a. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
b. Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?
a. Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi
Pertanyaan pertama yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang diproduksi merupakan persoalan
yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian dengan
perkataan lain, pilihan-pilihan para konsumen merupakan faktor penting dalam menentukan jenisjenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Analisis mengenai interaksi di antara produsen
dan konsumen (penjual dan pembeli) dijelaskan dalam teori permintaan dan penawaran. Dan teori
perilaku konsumen me- nerangkan dengan lebih terinci sikap para pembeli dalam memilih barang
dan jasa yang akan dibelinya.
b. Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien
Untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor produksi yang sering disebut sumbersumber daya atau resources. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian
terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Oleh karena
itu, para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam
menggunakan faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, sebelum menjalankan kegiatan
memproduksinya, setiap pengusaha harus menyelesai- kan persoalan kedua yang dinyatakan
sebelumnya yaitu bagaimanakah caranya memproduksikan barang yang akan dijualnya untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen? Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi yang
menerangkan tentang teori produksi (fungsi produksi), biaya produksi dan struktur pasar dan
penentuan harga dan jumlah produksi di berbagai pasar bertujuan untuk menerangkan bagaimana
seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.
c. Untuk Siapa Barang akan Diproduksi
Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
memproduksi, produsen akan pergi ke pasar faktor untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang
diperlukannya. Sifat interaksi di antara para pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga
(pemilik faktor produksi) dalam pasar faktor diterangkan dalam teori distribusi. Teori ini
menerangkan beberapa hal berikut ini.
1) Sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual faktor produksi di pasar faktor.
2) Caranya berbagai pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga, dan keuntungan ditentukan di
pasar.
Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat, akan tercipta aliran pendapatan pada faktor-faktor produksi yang
digunakan. Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Selanjutnya corak distribusi pendapatan ini akan menentukan corak permintaan masyarakat atas
barang dan jasa. Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat kegiatan
memproduksi barang dan jasa akan dapat memecahkan persoalan untuk siapakah barang dan jasa
perlu diproduksi.
Penjelasan tentang langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan inflasi
merupakan aspek penting lainnya dari analisis dalam salah satu teori ekonomi. Salah satu peran teori
ekonomi adalah meramalkan keadaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Jadi, teori
ekonomi dapat memberi sumbangan yang sangat penting dalam menentukan langkah- langkah yaitu
mana yang sebaiknya diambil dan mana yang sebaiknya harus dihindarkan yang akan digunakan
untuk menghadapi masalah-masalah ekonomi yang mungkin timbul.
A. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi sangat luas cakupannya, sehingga dibagi menjadi beberapa bidang khusus, contohnya
ekonomi moneter, ekonomi keuangan pemerintah, ekonomi perburuhan, ekonomi internasional,
ekonomi regional, ekonomi pembangunan, dan ekonomi perkotaan. Bidang-bidang tersebut tercakup
dalam dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu teori mikroekonomi (ekonomi mikro) dan teori
makroekonomi (ekonomi makro). Kalian tentu telah mengenal dan memahami arti kata mikro yang
berarti kecil. Jadi, ekonomi mikro dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Menerangkan arti teori
mikroekonomi dengan menerjemahkan masing-masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan
memberi penjelasan yang tepat mengenai arti dari konsep mikroekonomi. Arti yang sebenarnya
hanya dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup analisisnya, teori mikroekonomi dapat didefinisikan
sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang
menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah
terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Jadi, yang menjadi analisis teori
mikroekonomi adalah bagaimanakah caranya meng- gunakan faktor-faktor produksi yang tersedia
secara efisien agar kemakmuran dapat dimaksimumkan.
Berdasarkan pemikiran di atas, masyarakat haruslah membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini
perlu dibedakan pada dua aspek yaitu dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa dan dalam
kegiatan menggunakan (konsumsi) barang dan jasa. Masalah memilih dalam teori mikroekonomi
dikemukakan dengan tiga pertanyaan, yaitu:
a. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
b. Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?
a. Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi
Pertanyaan pertama yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang diproduksi merupakan persoalan
yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian dengan
perkataan lain, pilihan-pilihan para konsumen merupakan faktor penting dalam menentukan jenisjenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Analisis mengenai interaksi di antara produsen
dan konsumen (penjual dan pembeli) dijelaskan dalam teori permintaan dan penawaran. Dan teori
perilaku konsumen me- nerangkan dengan lebih terinci sikap para pembeli dalam memilih barang
dan jasa yang akan dibelinya.
b. Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien
Untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor produksi yang sering disebut sumbersumber daya atau resources. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian
terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Oleh karena
itu, para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam
menggunakan faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, sebelum menjalankan kegiatan
memproduksinya, setiap pengusaha harus menyelesai- kan persoalan kedua yang dinyatakan
sebelumnya yaitu bagaimanakah caranya memproduksikan barang yang akan dijualnya untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen? Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi yang
menerangkan tentang teori produksi (fungsi produksi), biaya produksi dan struktur pasar dan
penentuan harga dan jumlah produksi di berbagai pasar bertujuan untuk menerangkan bagaimana
seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.
c. Untuk Siapa Barang akan Diproduksi
Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
memproduksi, produsen akan pergi ke pasar faktor untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang
diperlukannya. Sifat interaksi di antara para pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga
(pemilik faktor produksi) dalam pasar faktor diterangkan dalam teori distribusi. Teori ini
menerangkan beberapa hal berikut ini.
1) Sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual faktor produksi di pasar faktor.
2) Caranya berbagai pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga, dan keuntungan ditentukan di
pasar.
Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat, akan tercipta aliran pendapatan pada faktor-faktor produksi yang
digunakan. Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Selanjutnya corak distribusi pendapatan ini akan menentukan corak permintaan masyarakat atas
barang dan jasa. Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat kegiatan
memproduksi barang dan jasa akan dapat memecahkan persoalan untuk siapakah barang dan jasa
perlu diproduksi.