RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO.
SKRIPSI
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
Oleh
Anindya Saras
H0711012
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Oleh
ANINDYA SARAS
H0711012
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
SKRIPSI
ii
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
Anindya Saras
H0711012
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si
NIP. 196806101995031003
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S.
NIP. 195602251986011001
Surakarta,
Fakultas Pertanian UNS
Dekan
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S.
NIP. 195602251986011001
iii
SKRIPSI
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Anindya Saras
H0711012
telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal…………………………..
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar (derajat) Sarjana Pertanian
Program Studi Agroteknologi
Susunan Tim Penguji
Ketua
Anggota I
Anggota II
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S
NIP. 196806101995031003
M.S.
NIP. 196107171986011001
NIP. 195602251986011001
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya Nama: Anindya Saras NIM: H0711012 Program Studi:
Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “Respon
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap IBA dan BAP pada
Perbanyakan Secara In Vitro” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak
ada unsur plagiarisme, falsifikasi, fabrikasi karya, data, atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,
September 2015
Yang menyatakan
Anindya Saras
H0711012
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga rangkaian penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul
“Respon temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap IBA dan BAP
pada Perbanyakan Secara In Vitro” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini
dapat berjalan baik dan lancar karena adanya pengarahan, bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1.
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama
penulisan skripsi ini.
2.
Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si selaku ketua program studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama dan selaku
Ketua penelitian tim biofarmaka yang selalu memberikan dukungan,
bimbingan dan arahan dari awal penelitian hingga akhir penulisan skripsi ini.
4.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus , M.S selaku dosen pembahas yang memberikan
ilmu serta bimbingan pada penulisan skripsi ini.
5.
Ayah Slamet Budiyanto, Mama Rita Rahmah, Kakak Agys Badruzzaman dan
Adik Athalia Salsabila yang selalu memberikan dukungan moral maupun
material, semangat, doa dan kasih sayang yang tidak ada hentinya.
6.
Mas Joko dan Ibu Wangi selaku laboran Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
dan Bioteknologi FP UNS atas bantuan dan bimbingannya.
7.
Teman-teman Dewi Sareng Chika Darcaniya, Fransisca Reza Dioktaviyani,
Beatrice Chriscaroline BP dan Gayanti Satuti atas semangat, doa, bantuan dan
waktu yang telah diberikan selama 4 tahun terakhir.
vi
8.
Teman-teman kuliah Ayu Ratna Mutia, Maria Natalia Pratiwi, Dian
Rahmawati, Luksmi Tiara Dewantari, Karrenzia Intan dan Himawan Joko
atas semangat, pengingat dan bantuan akan kesulitan yang dilalui bersama
hingga akhir skripsi ini. Serta teman Agroteknologi 2011 ATLAS yang tidak
dapat disebutkan namanya satu per satu untuk waktu, ilmu, dan bantuan
selama menjalani aktivitas bersama.
9.
Teman-teman tim KKN TI NTT UNS 2015, IAAS dan JALI-JALI atas
pertemanan, semangat dan keceriaan yang diberikan kepada penulis hingga
akhir skripsi.
10. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penelitian dan penulisan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripi ini belum sempurna. Namun
penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya, bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta,
vii
Oktober 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
RINGKASAN ................................................................................................... xiii
SUMMARY........................................................................................................ xiv
I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
A. Temulawak ......................................................................................... 4
B. Kultur Jaringan ................................................................................. 6
C. Zat Pengatur Tumbuh ..................................................................... 8
III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 11
A. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 11
B. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 11
C. Perancangan Penelitian.................................................................... 11
D. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 13
E. Peubah Pengamatan ......................................................................... 14
F. Analisis Data ..................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 16
A. Saat Muncul Akar ............................................................................ 16
B. Panjang Akar .................................................................................... 18
C. Jumlah Akar ..................................................................................... 20
D. Saat Muncul Tunas ........................................................................... 22
E. Tinggi Tunas ..................................................................................... 24
viii
F. Jumlah Tunas .................................................................................... 26
G. Saat Muncul Daun ............................................................................ 28
H. Jumlah Daun ..................................................................................... 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 32
A. Kesimpulan........................................................................................ 32
B. Saran .................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1.
Pengaruh pemberian IBA pada eksplan temulawak terhadap panjang akar 18
2.
Pengaruh IBA pada eksplan temulawak terhadap jumlah akar...............
20
3.
Pengaruh BAP pada eksplan temulawak terhadap waktu muncul tunas.
23
4.
Pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan temulawak terhadap
jumlah daun .............................................................................................
30
Dalam lampiran
5.
Komposisi garam-garam anorganik pada media ms ................................
34
6.
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul tunas eksplan temulawak ...........................................................
35
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul akar eksplan temulawak ..............................................................
35
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul daun eksplan temulawak .............................................................
36
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap tinggi
tunas eksplan temulawak .........................................................................
36
10. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap panjang
akar eksplan temulawak ...........................................................................
37
11. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap jumlah
akar eksplan temulawak ...........................................................................
37
12. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap jumlah
daun eksplan temulawak ..........................................................................
38
13. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan Bap terhadap jumalh
tunas eksplan temulawak .........................................................................
38
7.
8.
9.
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1.
Waktu muncul akar .................................................................................
16
2.
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap waktu muncul akar
temulawak.................................................................................................
17
3.
Jumlah akar .............................................................................................
21
4.
Saat muncul tunas. ..................................................................................
22
5.
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap tinggi tunas.............................................................
24
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap jumlah tunas ...........................................................
26
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap waktu muncul daun ................................................
28
6.
7.
Dalam lampiran
8.
Persiapan subkultur eksplan .....................................................................
39
9.
Pembuatan media .....................................................................................
39
10. Pengamatan pertumbuhan eksplan ...........................................................
39
11. Persiapan botol kultur ..............................................................................
39
12. Persiapan larutan stok ..............................................................................
39
13. Persiapan penanaman eksplan ..................................................................
39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Sterilisasi Eksplan Temulawak ...............................................................
33
2.
Komposisi Media Murashige dan Skoog ................................................
34
3.
Hasil analisis ragam variabel pengamatan ..............................................
35
4.
Dokumentasi penelitian...........................................................................
39
5.
Dokumentasi hasil pengamatan 25 eksplan ............................................
40
xii
RINGKASAN
RESPON
TEMULAWAK
(CURCUMA
XANTHORRHIZA
ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO.
Skripsi: Anindya Saras (H0711012). Pembimbing: Prof. Dr. Samanhudi, S.P.,M.Si,
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Program
Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
(UNS).
Temulawak merupakan tanaman obat asli indonesia yang sangat
dibutuhkan oleh masyrakat Indonesia sebagai bahan baku dari hampir semua obat
tradisional yang ada di Indonesia. 70% obat tradisional yang ada di pasar
Indonesia berbahan baku temulawak dan 70% dari hasil produksi temulawak
diekspor. Sebagai bahan baku obat, selain produksi rimpang yang tinggi,
temulawak juga harus bermutu tinggi akan hasil yang dihasilkan berkualitas tinggi
pula. Rimpang temulawak yang dipanen memiliki kandungan kurkuminoid,
minyak atsiri, dll yang tinggi namun, hanya dapat dipanen setahun sekali.
Teknologi yang dapat digunakan untuk memperbanyak temulawak secara cepat
adalah kultur jaringan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
temulawak terhadap pemberian ZPT, yaitu; IBA dan BAP untuk perbanyakan
temulawak secara in vitro.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan
Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada
Maret 2014 hingga Juli 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) terdiri atas dua faktor perlakuan yang dikombinasikan dengan
tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA, yang terdiri atas 4
taraf, yaitu IBA 0 ppm, IBA 1 ppm, IBA 2 ppm, IBA 3 ppm dan IBA 4 ppm.
Faktor kedua konsentrasi BAP atas 4 taraf, yaitu BAP dengan 0 ppm, BAP 1
dengan ppm, BAP 2 dengan ppm, BAP 3 dengan ppm dan BAP 4 dengan ppm.
Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat beda
nyata dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%.
Variabel pertumbuhan yang diamati adalah waktu muncul akar, panjang akar,
jumlah akar, waktu muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun
Hasil penelitian menunjukkan pemberian IBA dapat mempengaruhi
jumlah akar, jumlah daun dan panjang akar secara signifikan. Jumlah akar
tertinggi dengan rata-rata 32,22 akar pada perlakuan IBA 3 ppm BAP 2 ppm
dan IBA 4 ppm BAP 4 ppm. Jumlah daun tertinggi dengan rata-rata 14,3 daun
pada perlakuan IBA 2 ppm BAP 3 ppm. Panjang akar tertinggi dengan rata-rata
15,4 cm pada perlakuan IBA 2 ppm dan BAP 4 ppm. Pemberian BAP juga
berpengaruh secara signifikan terhadap waktu muncul tunas dengan rata-rata
tercepat 6 hari pada perlakuan IBA 0 ppm dan BAP 2 ppm. Adanya interaksi
yang berpengaruh secara signifikan antara IBA dan BAP terdapat pada
pengamatan jumlah daun dengan rata-rata daun terbanyak 14,3 pada perlakuan
IBA 2 ppm BAP 3 ppm.
xiii
SUMMARY
THE RESPONSE TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
OF IBA AND BAP ON IN VITRO PROPAGATION Thesis-S1: Anindya
Saras (H0711012). Advisers: Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si, Prof. Dr. Ir.
Bambang Pujiasmanto, M.S, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Study Program:
Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS)
Surakarta.
Java turmeric is an Indonesia native medicinal plant which needed by most
of Indonesian’s people as a raw material of almost every traditional medicine in
Indonesian’s market. 70% of traditional medicine in Indonesian’s market use java
turmeric as a raw material and 70% of its production are exported overseas. As a
raw material for traditional medicine, java turmeric should have fulfill high
quality requirements of its rhizome so, the production result has a high-grade
quality, either. Java turmeric rhizome are harvested because it contain high
curcuminoid, essential oils, etc and only can be harvested once a year. The high
demand of java turmeric must be followed by a technology to provide the java
turmeric in a relatively short time and pest-diseases free. Tissue culture
technology can be used to propagate java turmeric in short time. This research’s
aim are to observe the response java turmeric of IBA and BAP on in vitro
propagation.
This research was conducted at the Laboratory of Plant Physiology and
Biotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University in March 2014
to July 2015. This research used a completely randomized design (CRD)
consisting of two factors combined as one treatment with three replications. The
first factor is the concentration of IBA on 4 levels: 0 ppm of IBA, 1 ppm of IBA,
2 ppm of IBA, 3 ppm of IBA and 4 ppm of IBA. The second factor is the
concentration of BAP on 4 levels: 0 ppm of BAP, 1 ppm of BAP, 2 ppm of BAP,
3 ppm of BAP and 4 ppm of BAP. Data were analyzed using analysis of variance
and if there is a significant difference followed by DMRT (Duncan Multiple
Range Test) level of 5%. Growth variables measured were the time emerged root,
root length, root number, time emerges shoot, shoot height, number of shoots,
time emerges leave and number of leaves.
The results showed a significant difference of the number of roots, number
of leaves and root length because its giving by IBA. The highest number of roots
on average 32.22 at 3 ppm of IBA 2 ppm of BAP and 4 ppm of IBA 4 ppm of
BAP treatment. The highest number of leaves on average 14.3 on treatment 2 ppm
of IBA and 3 ppm of BAP. The highest root length average of 15.4 cm on the
treatment 2 ppm of IBA 4 ppm of BAP. BAP also significantly affect the time
emerges shoots with an average of 6 days on treatment fastest IBA 0 ppm 2 ppm
BAP. The are significant difference of interaction effect between the IBA and
BAP in the number of leaves with highest average 14,3 in 2 ppm of IBA and 3
ppm of BAP treatment.
xiv
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
Oleh
Anindya Saras
H0711012
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Oleh
ANINDYA SARAS
H0711012
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
SKRIPSI
ii
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
Anindya Saras
H0711012
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si
NIP. 196806101995031003
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S.
NIP. 195602251986011001
Surakarta,
Fakultas Pertanian UNS
Dekan
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S.
NIP. 195602251986011001
iii
SKRIPSI
RESPON TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Anindya Saras
H0711012
telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal…………………………..
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar (derajat) Sarjana Pertanian
Program Studi Agroteknologi
Susunan Tim Penguji
Ketua
Anggota I
Anggota II
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S
NIP. 196806101995031003
M.S.
NIP. 196107171986011001
NIP. 195602251986011001
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya Nama: Anindya Saras NIM: H0711012 Program Studi:
Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “Respon
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap IBA dan BAP pada
Perbanyakan Secara In Vitro” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak
ada unsur plagiarisme, falsifikasi, fabrikasi karya, data, atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,
September 2015
Yang menyatakan
Anindya Saras
H0711012
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga rangkaian penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul
“Respon temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap IBA dan BAP
pada Perbanyakan Secara In Vitro” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat
Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini
dapat berjalan baik dan lancar karena adanya pengarahan, bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1.
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama
penulisan skripsi ini.
2.
Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si selaku ketua program studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama dan selaku
Ketua penelitian tim biofarmaka yang selalu memberikan dukungan,
bimbingan dan arahan dari awal penelitian hingga akhir penulisan skripsi ini.
4.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus , M.S selaku dosen pembahas yang memberikan
ilmu serta bimbingan pada penulisan skripsi ini.
5.
Ayah Slamet Budiyanto, Mama Rita Rahmah, Kakak Agys Badruzzaman dan
Adik Athalia Salsabila yang selalu memberikan dukungan moral maupun
material, semangat, doa dan kasih sayang yang tidak ada hentinya.
6.
Mas Joko dan Ibu Wangi selaku laboran Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
dan Bioteknologi FP UNS atas bantuan dan bimbingannya.
7.
Teman-teman Dewi Sareng Chika Darcaniya, Fransisca Reza Dioktaviyani,
Beatrice Chriscaroline BP dan Gayanti Satuti atas semangat, doa, bantuan dan
waktu yang telah diberikan selama 4 tahun terakhir.
vi
8.
Teman-teman kuliah Ayu Ratna Mutia, Maria Natalia Pratiwi, Dian
Rahmawati, Luksmi Tiara Dewantari, Karrenzia Intan dan Himawan Joko
atas semangat, pengingat dan bantuan akan kesulitan yang dilalui bersama
hingga akhir skripsi ini. Serta teman Agroteknologi 2011 ATLAS yang tidak
dapat disebutkan namanya satu per satu untuk waktu, ilmu, dan bantuan
selama menjalani aktivitas bersama.
9.
Teman-teman tim KKN TI NTT UNS 2015, IAAS dan JALI-JALI atas
pertemanan, semangat dan keceriaan yang diberikan kepada penulis hingga
akhir skripsi.
10. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penelitian dan penulisan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripi ini belum sempurna. Namun
penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya, bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta,
vii
Oktober 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
RINGKASAN ................................................................................................... xiii
SUMMARY........................................................................................................ xiv
I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
A. Temulawak ......................................................................................... 4
B. Kultur Jaringan ................................................................................. 6
C. Zat Pengatur Tumbuh ..................................................................... 8
III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 11
A. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 11
B. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 11
C. Perancangan Penelitian.................................................................... 11
D. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 13
E. Peubah Pengamatan ......................................................................... 14
F. Analisis Data ..................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 16
A. Saat Muncul Akar ............................................................................ 16
B. Panjang Akar .................................................................................... 18
C. Jumlah Akar ..................................................................................... 20
D. Saat Muncul Tunas ........................................................................... 22
E. Tinggi Tunas ..................................................................................... 24
viii
F. Jumlah Tunas .................................................................................... 26
G. Saat Muncul Daun ............................................................................ 28
H. Jumlah Daun ..................................................................................... 30
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 32
A. Kesimpulan........................................................................................ 32
B. Saran .................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1.
Pengaruh pemberian IBA pada eksplan temulawak terhadap panjang akar 18
2.
Pengaruh IBA pada eksplan temulawak terhadap jumlah akar...............
20
3.
Pengaruh BAP pada eksplan temulawak terhadap waktu muncul tunas.
23
4.
Pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan temulawak terhadap
jumlah daun .............................................................................................
30
Dalam lampiran
5.
Komposisi garam-garam anorganik pada media ms ................................
34
6.
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul tunas eksplan temulawak ...........................................................
35
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul akar eksplan temulawak ..............................................................
35
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap saat
muncul daun eksplan temulawak .............................................................
36
Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap tinggi
tunas eksplan temulawak .........................................................................
36
10. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap panjang
akar eksplan temulawak ...........................................................................
37
11. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap jumlah
akar eksplan temulawak ...........................................................................
37
12. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap jumlah
daun eksplan temulawak ..........................................................................
38
13. Analisis ragam pengaruh pemberian IBA dan Bap terhadap jumalh
tunas eksplan temulawak .........................................................................
38
7.
8.
9.
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1.
Waktu muncul akar .................................................................................
16
2.
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP terhadap waktu muncul akar
temulawak.................................................................................................
17
3.
Jumlah akar .............................................................................................
21
4.
Saat muncul tunas. ..................................................................................
22
5.
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap tinggi tunas.............................................................
24
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap jumlah tunas ...........................................................
26
Histogram pengaruh pemberian IBA dan BAP pada eksplan
temulawak terhadap waktu muncul daun ................................................
28
6.
7.
Dalam lampiran
8.
Persiapan subkultur eksplan .....................................................................
39
9.
Pembuatan media .....................................................................................
39
10. Pengamatan pertumbuhan eksplan ...........................................................
39
11. Persiapan botol kultur ..............................................................................
39
12. Persiapan larutan stok ..............................................................................
39
13. Persiapan penanaman eksplan ..................................................................
39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1.
Sterilisasi Eksplan Temulawak ...............................................................
33
2.
Komposisi Media Murashige dan Skoog ................................................
34
3.
Hasil analisis ragam variabel pengamatan ..............................................
35
4.
Dokumentasi penelitian...........................................................................
39
5.
Dokumentasi hasil pengamatan 25 eksplan ............................................
40
xii
RINGKASAN
RESPON
TEMULAWAK
(CURCUMA
XANTHORRHIZA
ROXB.)
TERHADAP IBA DAN BAP PADA PERBANYAKAN SECARA IN VITRO.
Skripsi: Anindya Saras (H0711012). Pembimbing: Prof. Dr. Samanhudi, S.P.,M.Si,
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Program
Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
(UNS).
Temulawak merupakan tanaman obat asli indonesia yang sangat
dibutuhkan oleh masyrakat Indonesia sebagai bahan baku dari hampir semua obat
tradisional yang ada di Indonesia. 70% obat tradisional yang ada di pasar
Indonesia berbahan baku temulawak dan 70% dari hasil produksi temulawak
diekspor. Sebagai bahan baku obat, selain produksi rimpang yang tinggi,
temulawak juga harus bermutu tinggi akan hasil yang dihasilkan berkualitas tinggi
pula. Rimpang temulawak yang dipanen memiliki kandungan kurkuminoid,
minyak atsiri, dll yang tinggi namun, hanya dapat dipanen setahun sekali.
Teknologi yang dapat digunakan untuk memperbanyak temulawak secara cepat
adalah kultur jaringan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
temulawak terhadap pemberian ZPT, yaitu; IBA dan BAP untuk perbanyakan
temulawak secara in vitro.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan
Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada
Maret 2014 hingga Juli 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) terdiri atas dua faktor perlakuan yang dikombinasikan dengan
tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA, yang terdiri atas 4
taraf, yaitu IBA 0 ppm, IBA 1 ppm, IBA 2 ppm, IBA 3 ppm dan IBA 4 ppm.
Faktor kedua konsentrasi BAP atas 4 taraf, yaitu BAP dengan 0 ppm, BAP 1
dengan ppm, BAP 2 dengan ppm, BAP 3 dengan ppm dan BAP 4 dengan ppm.
Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat beda
nyata dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%.
Variabel pertumbuhan yang diamati adalah waktu muncul akar, panjang akar,
jumlah akar, waktu muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun
Hasil penelitian menunjukkan pemberian IBA dapat mempengaruhi
jumlah akar, jumlah daun dan panjang akar secara signifikan. Jumlah akar
tertinggi dengan rata-rata 32,22 akar pada perlakuan IBA 3 ppm BAP 2 ppm
dan IBA 4 ppm BAP 4 ppm. Jumlah daun tertinggi dengan rata-rata 14,3 daun
pada perlakuan IBA 2 ppm BAP 3 ppm. Panjang akar tertinggi dengan rata-rata
15,4 cm pada perlakuan IBA 2 ppm dan BAP 4 ppm. Pemberian BAP juga
berpengaruh secara signifikan terhadap waktu muncul tunas dengan rata-rata
tercepat 6 hari pada perlakuan IBA 0 ppm dan BAP 2 ppm. Adanya interaksi
yang berpengaruh secara signifikan antara IBA dan BAP terdapat pada
pengamatan jumlah daun dengan rata-rata daun terbanyak 14,3 pada perlakuan
IBA 2 ppm BAP 3 ppm.
xiii
SUMMARY
THE RESPONSE TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.)
OF IBA AND BAP ON IN VITRO PROPAGATION Thesis-S1: Anindya
Saras (H0711012). Advisers: Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si, Prof. Dr. Ir.
Bambang Pujiasmanto, M.S, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Study Program:
Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS)
Surakarta.
Java turmeric is an Indonesia native medicinal plant which needed by most
of Indonesian’s people as a raw material of almost every traditional medicine in
Indonesian’s market. 70% of traditional medicine in Indonesian’s market use java
turmeric as a raw material and 70% of its production are exported overseas. As a
raw material for traditional medicine, java turmeric should have fulfill high
quality requirements of its rhizome so, the production result has a high-grade
quality, either. Java turmeric rhizome are harvested because it contain high
curcuminoid, essential oils, etc and only can be harvested once a year. The high
demand of java turmeric must be followed by a technology to provide the java
turmeric in a relatively short time and pest-diseases free. Tissue culture
technology can be used to propagate java turmeric in short time. This research’s
aim are to observe the response java turmeric of IBA and BAP on in vitro
propagation.
This research was conducted at the Laboratory of Plant Physiology and
Biotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University in March 2014
to July 2015. This research used a completely randomized design (CRD)
consisting of two factors combined as one treatment with three replications. The
first factor is the concentration of IBA on 4 levels: 0 ppm of IBA, 1 ppm of IBA,
2 ppm of IBA, 3 ppm of IBA and 4 ppm of IBA. The second factor is the
concentration of BAP on 4 levels: 0 ppm of BAP, 1 ppm of BAP, 2 ppm of BAP,
3 ppm of BAP and 4 ppm of BAP. Data were analyzed using analysis of variance
and if there is a significant difference followed by DMRT (Duncan Multiple
Range Test) level of 5%. Growth variables measured were the time emerged root,
root length, root number, time emerges shoot, shoot height, number of shoots,
time emerges leave and number of leaves.
The results showed a significant difference of the number of roots, number
of leaves and root length because its giving by IBA. The highest number of roots
on average 32.22 at 3 ppm of IBA 2 ppm of BAP and 4 ppm of IBA 4 ppm of
BAP treatment. The highest number of leaves on average 14.3 on treatment 2 ppm
of IBA and 3 ppm of BAP. The highest root length average of 15.4 cm on the
treatment 2 ppm of IBA 4 ppm of BAP. BAP also significantly affect the time
emerges shoots with an average of 6 days on treatment fastest IBA 0 ppm 2 ppm
BAP. The are significant difference of interaction effect between the IBA and
BAP in the number of leaves with highest average 14,3 in 2 ppm of IBA and 3
ppm of BAP treatment.
xiv