ANALISA SISTEM EVALUASI PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA PERBANKAN : Studi Analisis Tentang Sistem Evaluasi Program Pelatihan Karyawan Bank Danamon Indonesia.
ANALISA SISTEM EVALUASI PELATIHAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERBANKAN
Studi AnalbisTentang Sistem Evaluasi Program Pelatihan
Karyawan Bank Danamon Indonesia
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebahagian dari syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
DJADJA SUTEDJA UMAR
949602
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1997
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Prof. Dr. H. Achmad Sanusi MPA
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Supandi
Pembimbing H
DAFTAR ISI
halaruan
LAMAN JUDUL
RSETUJUAN PEMBIMBING
TA PENGAHTAR
^FAl-3 TEEIHA KASIH
7TAE
I SI
7TAR GAMBAR
•TAR TABEL
3
XII
I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1
B.
Masalah
6
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
II
1
Tujuan Penelitian
9
2. Manfaat Penelitian
10
D.
Lokasi Penelitian
10
E.
Paradigma Penelitian
11
F.
Sistimatika Pembahasan
13
: TINJAUAN PUSTAKA
A.
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
14
14
1. Peran Manajemen Sumber Daya Manusla
Dalam Organisasi
14
2. Fungsi-Fungsi Operational Manajemen
Sumber Daya Manusia
21
B. Konsep Pelatihan Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
3,r.
1.
35
Fengertian Pelatihan SDM
2. Tujuan dan Sasaran Felatihan SDM
40
3. Hubungan Pelatihan Dengan Aspek-Aspek
4.
MSDM Lainnya
41
Proses Felatihan SDM
43
C. Peran Felatihan SDM Dalam Kerangka nanajernen
Mutu Terpadu
58
1. Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu
Perusahaan Jasa
58
2. Kedudukan dan Fun^si Felatihan Dalam
Manajemen Mutu Terpadu
D.
61
Konsep Dasar Sistem Evaluasi Pelatihan SDM
64
1. Pengertian
64
Evaluasi Pelatihan
2. Maksud Dan Kegunaan Evaluasi Pelatihan
65
3. Tingkat-Tingkat/Model Evaluasi
66
4.
Tahap-Tahap Dalam Proses Evaluasi
72
5.
Evaluasi Dalam Konteks Administrasi
Pendidikan
75
vi
B III
: PROSEDUR PENELITIAN
80
A.
Metoda Penelitian
80
F.
Fopulasi Dan Sampel Penelitian
83
0.
Sumber Dan Teknik Fengumpulan Data
83
D.
Prosedur dan Analisis Data
87
ANALISIS SISTEM EVALUASI PROGRAM PELATIHAN
SUMBER DAYA MANUSIA BANK, DANAMON INDONESIA
89
A.
89
Ferencanaan Strategis Bank Danamon
1.
Keterkaitan Visi,
Misi dan
Pereneanaan Stragis Perusahaan
90
2. Upaya Manajemen Bank Mewujudkan
Visi
E.
dan Misi
93
Komitmen Bank Danamon Dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia
93
1. Feneana Strategis Pengembangan SDM
98
2. Pengembangan SDM Menuju Kualitas
Pelayanan Bank
99
C. Deskripsi dan Analisi Program Pelatihan
Karyawan Bank Danamon
103
1. Profil Pendukung Program Pelatihan
103
2. Deskripsi dan Analisis Proses Pelatihan 105
3. Deskripsi dan Analisis Bentuk-Bentuk
Program Pelatihan
VII
108
D. Deskripsi dan Analisis Sistem Evaluasi
Program Felatihan Karyawan Bank Danamon
105
1. visi, Misi, dan Komitmen Manajemen
Terhadap Evaluasi Program Pelatihan
ill
2. Pendekatan dan Model Evaluasi Pelatihan
yang diterapkan
113
3. Peranoangan Evaluasi Pelatihan
124
4. Peranoangan Kuestioner dan Tes
129
5. Pengumpulan Data Evaluasi Pelatihan
131
6. Evaluator Proses Evaluasi
133
7. Komunikasi Evaluasi Pelatihan
134
E. Rangkuman Hasil Temuan Penelitian
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
134
136
1. Kesimpulan
135
2. Rekomendasi
139
'AR PUSTAKA
140
IRAN
143
*0*
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1.1
Paradigma Penelitian
2.1
Hubungandan Aspek-aspekdari fungsi-fimgsi Dan aktivitas
12
Manajemen Sumber Daya Manusia
24
2.2
Kebutuhan skill pada latihan dan pengembangan
38
2.3
Tahap-tahap pelatihan
45
2.4
Tahapan pengembangan isi pelatihan
49
2.5
Pendekatan sistem terhadap pelatihan
63
2.6
Siklus pelatihan lama
67
2.7
Siklus pelatihan baru
68
2.8
Tahapan dalam proses pelatihan
74
2.9
Pola Dasar pendidikan secara mikro
76
2.10
Skema wilayah kerja Administrasi Pendidikan
78
4.1
Langkah-langkah sebelum pelatihan
106
4.2
Tipologi penilaian
116
4.3
Model Proses pelatihanyang diperluas
117
4.4
Model Spiral pelatihan
118
4.5
Cotoh formulir penilaian reaksi
119
4.6
Disaim Pengukuran tunggal
125
4.7
Disain pra-pelatihan dan pasca-pelatihan dalam group yang
sama
126
4.8
Disain grup kontrol
127
4.9
Disain Tiga grup
128
4.10
Group kontrol dengan pengukuran akhir
129
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
2.1
Perbedaan Skill pada Pelatihan dan Pengembangan
38
2.2
Peringkat antar Bank menurut Asset pada Mei 1996-Juni 1997 .... 95
-»T IT" MHITrfft (1
' H
T
n
T T
"e^agatan 'globa1ioasi". di mana
pere-
'-'••^•"'i:'^ ai: yang didukung .jl-h pe-:.atnya perkembangan sistem
•; leli
negara-j-ie^arr.
-• L --
•••- J -";
yang
-i - - -(^
yang
'ergabung
-— ~~ : - t-ri-iv. Jia.!:
dalam
Mdix
forum
negara-negara
tergabung dalam forum AFE~ ^Aeia Pasifio
•-•ooperat ion'-. dan persetujuan dari organisasi
gan
dunia WTO yang berkedudukan di Jenewa
dapat
diantisipasi
terhauap
dalam
bahwa kondisi
meningkatnya
persaingan
itu
yang
Economic
perdagan-
Swiss,
akan
berbagai aspek kehidupan. terutama
b-isnis
AFTA
maka
mendorong
semakin
dalam
tajarn
sektor
antar negara-negara di berbagai belahan dunia
,
dan terutama di antara pelaku-pelaku bisnis.
I Nyoman Moena seorang pengamat dan pakar perbankan
Indonesia
dalam
"Workshop Trade Finance
Bank
Wilayah JabDtabeka" (Spirit, Edisi April 1997)
kan gambaran mengenai ciri-ciri pokok dari
Danamon
memberi
globallsasi,
adalah:
1. Interdependensi global faktor-faktor produksi.
Interdependensi
(ketergantungan)
global
faktor-faktor produksi yang dilandaskan pada
terhadap
libera-
lisasi perdagangan dan investasi.
Antara negara satu dengan negara yang lain tidak
ada
lagi batasan-batasan di bidang faktor-faktor produk
si. Faktor-faktor produksi tersebut meliputi sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
sumber
daya teknologi, sumber daya informasi, dan
sebagainya.
The marked: driven economic.
Kondisi ekonomi yang digerakkan oleh pasar. Pasar
yang akan menentukan apa, berapa banyak yang harus
'-iy-^'-'^uksi.
berapa harganya. Mekanisme pasar
menentukan.
Karena.
t-^^ku
itu pasar
menjadi
perdagangan. Sehingga nanti
dinamaksn _"Ferang merebut pasar".
sangat
acuan
semua
muncul apa
yang
Untuk dapat mere-
cut pasar- ini hanya perusahaan yang efisien yang akan
menguasai. akibatnya persaingan merebut pasar" akan
menjadi isu yang menonjo 1.
^lobalieasi adalah untuk memangkas/menghabisi
sifat-
ciist L-redatorik. Sifat
predatorik adalah sifat
memangse memakan dari yang kuat kepada yang lemah.
-L=,-:--'j
eilat predatorik dari negara-negara
yang
i;"f'fe,r
memangsa
negara-negara
kecil/ lemah.
J- *.>
ini^ pula yang menjadi sebab utama pecahnya perang
dunia II. Melalui liberalisasi perdagangan dan investasi
pada akhirnya bertujuan untuk
sifat
anta ra ne ga ra-nega ra d i
• --^m
dengan
mengubah
predatorik negara negara kuat menjadi
->ra
se1uruh duni a.
perdagangan bebas
yang
diindikasikan
persaingan yang semakin ketat tersebut,
pelaku bisnis akan dihadapkan dengan sejumlah
ata.u
ancaman. seperti meningkatnya tuntutan
-..:au
pelanggan yang semaakin kritis
pelaku-
tantangan
masyarakat
terhadap
produk dan jasa yang dihasilkan, meningkatnya
akan
sifat-
sinergi
kualitas
kebutuhan
sumber daya. manusia yang berkualitas, serta
bertambahnya
kompetitor yang telibat dalam
makin
memproduksi
dan memasarkan hasil produksi.
Untuk menghadapi kondisi perekonomian dunia diatas
dan
dalam
upaya
mendorong
laju
pertumbuhan
ekonomi
nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan sejumlah
kebijakan di bidang ekonomi, seperti menggalakan
non-migas,
meningkatkan stabilitas moneter,
ekspor
upaya
swa
sembada pangan, dan lain sebagainya. Di antara kebijakan
moneter
itu
adalah
diberlakukannya
paket
deregulasi
Perbankan
SUMBER DAYA MANUSIA PERBANKAN
Studi AnalbisTentang Sistem Evaluasi Program Pelatihan
Karyawan Bank Danamon Indonesia
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebahagian dari syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
DJADJA SUTEDJA UMAR
949602
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1997
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Prof. Dr. H. Achmad Sanusi MPA
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Supandi
Pembimbing H
DAFTAR ISI
halaruan
LAMAN JUDUL
RSETUJUAN PEMBIMBING
TA PENGAHTAR
^FAl-3 TEEIHA KASIH
7TAE
I SI
7TAR GAMBAR
•TAR TABEL
3
XII
I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1
B.
Masalah
6
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
II
1
Tujuan Penelitian
9
2. Manfaat Penelitian
10
D.
Lokasi Penelitian
10
E.
Paradigma Penelitian
11
F.
Sistimatika Pembahasan
13
: TINJAUAN PUSTAKA
A.
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
14
14
1. Peran Manajemen Sumber Daya Manusla
Dalam Organisasi
14
2. Fungsi-Fungsi Operational Manajemen
Sumber Daya Manusia
21
B. Konsep Pelatihan Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
3,r.
1.
35
Fengertian Pelatihan SDM
2. Tujuan dan Sasaran Felatihan SDM
40
3. Hubungan Pelatihan Dengan Aspek-Aspek
4.
MSDM Lainnya
41
Proses Felatihan SDM
43
C. Peran Felatihan SDM Dalam Kerangka nanajernen
Mutu Terpadu
58
1. Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu
Perusahaan Jasa
58
2. Kedudukan dan Fun^si Felatihan Dalam
Manajemen Mutu Terpadu
D.
61
Konsep Dasar Sistem Evaluasi Pelatihan SDM
64
1. Pengertian
64
Evaluasi Pelatihan
2. Maksud Dan Kegunaan Evaluasi Pelatihan
65
3. Tingkat-Tingkat/Model Evaluasi
66
4.
Tahap-Tahap Dalam Proses Evaluasi
72
5.
Evaluasi Dalam Konteks Administrasi
Pendidikan
75
vi
B III
: PROSEDUR PENELITIAN
80
A.
Metoda Penelitian
80
F.
Fopulasi Dan Sampel Penelitian
83
0.
Sumber Dan Teknik Fengumpulan Data
83
D.
Prosedur dan Analisis Data
87
ANALISIS SISTEM EVALUASI PROGRAM PELATIHAN
SUMBER DAYA MANUSIA BANK, DANAMON INDONESIA
89
A.
89
Ferencanaan Strategis Bank Danamon
1.
Keterkaitan Visi,
Misi dan
Pereneanaan Stragis Perusahaan
90
2. Upaya Manajemen Bank Mewujudkan
Visi
E.
dan Misi
93
Komitmen Bank Danamon Dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia
93
1. Feneana Strategis Pengembangan SDM
98
2. Pengembangan SDM Menuju Kualitas
Pelayanan Bank
99
C. Deskripsi dan Analisi Program Pelatihan
Karyawan Bank Danamon
103
1. Profil Pendukung Program Pelatihan
103
2. Deskripsi dan Analisis Proses Pelatihan 105
3. Deskripsi dan Analisis Bentuk-Bentuk
Program Pelatihan
VII
108
D. Deskripsi dan Analisis Sistem Evaluasi
Program Felatihan Karyawan Bank Danamon
105
1. visi, Misi, dan Komitmen Manajemen
Terhadap Evaluasi Program Pelatihan
ill
2. Pendekatan dan Model Evaluasi Pelatihan
yang diterapkan
113
3. Peranoangan Evaluasi Pelatihan
124
4. Peranoangan Kuestioner dan Tes
129
5. Pengumpulan Data Evaluasi Pelatihan
131
6. Evaluator Proses Evaluasi
133
7. Komunikasi Evaluasi Pelatihan
134
E. Rangkuman Hasil Temuan Penelitian
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
134
136
1. Kesimpulan
135
2. Rekomendasi
139
'AR PUSTAKA
140
IRAN
143
*0*
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1.1
Paradigma Penelitian
2.1
Hubungandan Aspek-aspekdari fungsi-fimgsi Dan aktivitas
12
Manajemen Sumber Daya Manusia
24
2.2
Kebutuhan skill pada latihan dan pengembangan
38
2.3
Tahap-tahap pelatihan
45
2.4
Tahapan pengembangan isi pelatihan
49
2.5
Pendekatan sistem terhadap pelatihan
63
2.6
Siklus pelatihan lama
67
2.7
Siklus pelatihan baru
68
2.8
Tahapan dalam proses pelatihan
74
2.9
Pola Dasar pendidikan secara mikro
76
2.10
Skema wilayah kerja Administrasi Pendidikan
78
4.1
Langkah-langkah sebelum pelatihan
106
4.2
Tipologi penilaian
116
4.3
Model Proses pelatihanyang diperluas
117
4.4
Model Spiral pelatihan
118
4.5
Cotoh formulir penilaian reaksi
119
4.6
Disaim Pengukuran tunggal
125
4.7
Disain pra-pelatihan dan pasca-pelatihan dalam group yang
sama
126
4.8
Disain grup kontrol
127
4.9
Disain Tiga grup
128
4.10
Group kontrol dengan pengukuran akhir
129
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
2.1
Perbedaan Skill pada Pelatihan dan Pengembangan
38
2.2
Peringkat antar Bank menurut Asset pada Mei 1996-Juni 1997 .... 95
-»T IT" MHITrfft (1
' H
T
n
T T
"e^agatan 'globa1ioasi". di mana
pere-
'-'••^•"'i:'^ ai: yang didukung .jl-h pe-:.atnya perkembangan sistem
•; leli
negara-j-ie^arr.
-• L --
•••- J -";
yang
-i - - -(^
yang
'ergabung
-— ~~ : - t-ri-iv. Jia.!:
dalam
Mdix
forum
negara-negara
tergabung dalam forum AFE~ ^Aeia Pasifio
•-•ooperat ion'-. dan persetujuan dari organisasi
gan
dunia WTO yang berkedudukan di Jenewa
dapat
diantisipasi
terhauap
dalam
bahwa kondisi
meningkatnya
persaingan
itu
yang
Economic
perdagan-
Swiss,
akan
berbagai aspek kehidupan. terutama
b-isnis
AFTA
maka
mendorong
semakin
dalam
tajarn
sektor
antar negara-negara di berbagai belahan dunia
,
dan terutama di antara pelaku-pelaku bisnis.
I Nyoman Moena seorang pengamat dan pakar perbankan
Indonesia
dalam
"Workshop Trade Finance
Bank
Wilayah JabDtabeka" (Spirit, Edisi April 1997)
kan gambaran mengenai ciri-ciri pokok dari
Danamon
memberi
globallsasi,
adalah:
1. Interdependensi global faktor-faktor produksi.
Interdependensi
(ketergantungan)
global
faktor-faktor produksi yang dilandaskan pada
terhadap
libera-
lisasi perdagangan dan investasi.
Antara negara satu dengan negara yang lain tidak
ada
lagi batasan-batasan di bidang faktor-faktor produk
si. Faktor-faktor produksi tersebut meliputi sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
sumber
daya teknologi, sumber daya informasi, dan
sebagainya.
The marked: driven economic.
Kondisi ekonomi yang digerakkan oleh pasar. Pasar
yang akan menentukan apa, berapa banyak yang harus
'-iy-^'-'^uksi.
berapa harganya. Mekanisme pasar
menentukan.
Karena.
t-^^ku
itu pasar
menjadi
perdagangan. Sehingga nanti
dinamaksn _"Ferang merebut pasar".
sangat
acuan
semua
muncul apa
yang
Untuk dapat mere-
cut pasar- ini hanya perusahaan yang efisien yang akan
menguasai. akibatnya persaingan merebut pasar" akan
menjadi isu yang menonjo 1.
^lobalieasi adalah untuk memangkas/menghabisi
sifat-
ciist L-redatorik. Sifat
predatorik adalah sifat
memangse memakan dari yang kuat kepada yang lemah.
-L=,-:--'j
eilat predatorik dari negara-negara
yang
i;"f'fe,r
memangsa
negara-negara
kecil/ lemah.
J- *.>
ini^ pula yang menjadi sebab utama pecahnya perang
dunia II. Melalui liberalisasi perdagangan dan investasi
pada akhirnya bertujuan untuk
sifat
anta ra ne ga ra-nega ra d i
• --^m
dengan
mengubah
predatorik negara negara kuat menjadi
->ra
se1uruh duni a.
perdagangan bebas
yang
diindikasikan
persaingan yang semakin ketat tersebut,
pelaku bisnis akan dihadapkan dengan sejumlah
ata.u
ancaman. seperti meningkatnya tuntutan
-..:au
pelanggan yang semaakin kritis
pelaku-
tantangan
masyarakat
terhadap
produk dan jasa yang dihasilkan, meningkatnya
akan
sifat-
sinergi
kualitas
kebutuhan
sumber daya. manusia yang berkualitas, serta
bertambahnya
kompetitor yang telibat dalam
makin
memproduksi
dan memasarkan hasil produksi.
Untuk menghadapi kondisi perekonomian dunia diatas
dan
dalam
upaya
mendorong
laju
pertumbuhan
ekonomi
nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan sejumlah
kebijakan di bidang ekonomi, seperti menggalakan
non-migas,
meningkatkan stabilitas moneter,
ekspor
upaya
swa
sembada pangan, dan lain sebagainya. Di antara kebijakan
moneter
itu
adalah
diberlakukannya
paket
deregulasi
Perbankan