PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM : Studi Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2012)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Arista Verawati Juliana 0907379

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2012)

Oleh

Arista Verawati Juliana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Arista Verawati Juliana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2012)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I

Dr. H. Ahim Surachim, M.Pd., M.Si NIP. 19580213 198810 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Arista Verawati Juliana NIM. 0907379

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Pembimbing II

Toni Heryana, S.Pd., MM NIP. 19780627 200312 1 001


(4)

Skripsi ini diuji pada:

Hari/ Tanggal : Kamis, 27 Juni 2013 Waktu : Pukul 13.30 s.d 14.20 WIB Tempat : Ruang Rapat Dekan

Fakultas Pendidikan Manajemen Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia ujian terdiri dari:

1. Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

2. Sekretaris : Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos., M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

3. Anggota : 1. Dr. Kusnendi, M.S.

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M.

NIP. 19611102 198603 1 002 4. Penguji I : Drs. H. Yayat Supriatna, M.M.

NIP. 19601015 198503 1 003 5. Penguji II : Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M.

NIP. 19620111 198903 2 001 6. Penguji III : Rini Andari, S.Pd., SE.Par., M.M.


(5)

But seek ye first the Kingdom of God, and His righteousness, and all these

things shall be added unto you.” (Matthew 6:33)

I can do all this through Him who gives me strength

.” (

Philippians 4:13)

I know the plans I have for you, says the Lord. Plans for good and not disaster to

give you a future and hope.” (Jeremiah 29:11)

You are forever in my life You see me through the seasons Cover me with Your hand and lead me in Your righteousness And I look to You and I wait on You

I’ll sing to You Lord a hymn of love for Your faithfulness to me I’m carried in everlasting arms You’ll never let me go

Through it all (Through it all-Hillsong)

There’s always gonna be another mountain I’m always gonna wanna make it move Always gonna be unphill battle

Sometimes I’m gonna have to lose Ain’t about how fast I get there

Ain’t about what’s waitin’ on the other side It’s the climb

(The Climb-Miley Cyrus)

“Pendidikan adalah senjata yang mematikan karena dengan

itu anda dapat mengubah dunia.”

(Nelson Mandela)

Pada hakikatnya tempat berpijak paling indah dan kuat di bumi ini dinamakan keluarga, karena

disitu tedapat kasih dan pengorbanan luar biasa dari sosok yang bernama orang tua.

Kehidupan adalah proses. Segala pembelajaran yang masuk dan melekat dalam diri kita, akan

kita keluarkan menjadi karya-karya unik dan tidak berkesudahan, melalui proses yakni kehidupan.

Untuk itu dalam hidup: Belajarlah dan berkaryalah!

(VJ Arista Situmorang)

“Give thanks to the Lord for He is good and His love endures forever.”


(6)

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya Saya sendiri dan Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, Saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada Saya apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya Saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya Saya ini.

Bandung, September 2013 Yang Membuat Pernyataan


(7)

ABSTRAK

Arista Verawati Juliana (0907379), “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Return Saham (Studi Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2012)”. Di bawah bimbingan Dr. H. Ahim Surachim, M.Pd., M.Si dan Toni Heryana, S.Pd., MM.

Penelitian ini mengkaji fenomena menurunnya rata-rata return saham 22 emiten pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya return saham, salah satunya adalah penurunan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan. Penurunan kinerja keuangan dapat menyebabkan menurunnya kepercayaan investor atas kinerja keuangan perusahaan yang tercermin melalui penurunan harga pasar saham di bursa efek.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran kinerja keuangan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 2) memperoleh gambaran return saham emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 3) memperoleh temuan pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Objek dalam penelitian ini adalah 22 emiten dari sektor pertambangan dengan periode pengamatan 2009-2012. Adapun model yang diperoleh melalui analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa kinerja keuangan emiten-emiten sektor pertambangan yang tercermin dari rasio likuiditas (CR), rasio aktivitas (TATO), rasio solvabilitas (DER), rasio profitabilitas (ROE) dan rasio pasar (PER) dapat dijadikan prediktor dalam memprediksi nilai return saham. Sebesar 78% variabel

return saham dipengaruhi oleh variabel CR, TATO, DER, ROE, dan PER,

sedangkan 22% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti tingkat suku bunga, hukum permintaan dan penawaran, valuta asing dan faktor lainnya. Adapun koefisien regresi dari CR dan PER memiliki hubungan yang positif dan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Koefisien regresi TATO, DER, dan ROE juga memiliki hubungan yang positif terhadap return saham, namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis merekomendasikan agar emiten-emiten pada sektor pertambangan terus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan terutama kinerja likuiditas melalui CR dan kinerja pasar melalui PER, sehingga kepercayaan investor juga dapat terus meningkat.

Kata Kunci: Return Saham, Kinerja Keuangan, Emiten-emiten Sektor Pertambangan


(8)

ABSTRACT

Arista Verawati Juliana (0907379), "The Effects of Financial Performance on

the Stock Returns (A Case Study on the Mining Sector Issuers in Indonesia Stock Exchange Period 2009-2012)". Under the guidance of Dr. H. Ahim

Surachim, M.Pd., M.Si and Toni Heryana, S.Pd., MM.

This study examines the phenomenon of decline in average of 22 stock returns issuers on the mining sector in Indonesia Stock Exchange (IDX). There are several factors that can affect the lower of stock returns, one of which is the declining of financial performance from the companies on the mining sector. The

declining of financial performance can lead to declining investor’s confidence on

the company's financial performance as reflected by the declining of stock market prices in stock exchanges.

This study aims to 1) obtain an overview the financial performance on the mining companies that listed in IDX 2) obtain an overview the stock returns on the mining companies that listed in IDX 3) obtain findings the influence of financial performance on stock returns. Objects in this study are 22 emiten on the mining sector which listed in stock exchanges period 2009-2012. The model which obtained through multiple linear regression analysis in this study, suggests that the financial performance of the mining sector issuers that reflected from the liquidity ratio (CR), activity ratio (TATO), solvency ratio (DER), profitability ratio (ROE) and market ratio (PER) can be used as predictors of value in predicting stock returns. By 78% stock returns are influenced by the CR, TATO, DER, ROE, and PER, while the other 22% is influenced by other factors not examined in this study, such as interest rates, the law of demand and supply, foreign exchange and other factors. The regression coefficient of CR and PER has a positive correlation and significant effects on stock returns. The regression coefficient of TATO, DER, and ROE also has a positive correlation to stock returns, but does not have a significant effects on stock returns.

Based on the obtained results the author recommends the issuers on the mining sector to improve its financial performance, especially performance of the liquidity and market ratio, so the investor’s confidence is also continue to rise.


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR RUMUS ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Rumusan Masalah ... 11

1.4 Tujuan Penelitian ... 11

1.5 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 13

2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Konsep Kinerja Keuangan ... 13

2.1.1.1 Kinerja Keuangan dalam Laporan Keuangan ... 14

2.1.1.2 Pengukuran Kinerja Laporan Keuangan ... 17

2.1.1.3 Analisis Rasio Laporan Keuangan ... 21

2.1.1.4 Rasio Likuiditas... 25

2.1.1.5 Rasio Aktivitas ... 29

2.1.1.6 Rasio Solvabilitas ... 33

2.1.1.7 Rasio Profitabilitas ... 37


(10)

2.1.2 Konsep Return Saham ... 44

2.1.2.1 Pengertian Saham ... 46

2.1.2.2 Jenis-jenis Saham ... 47

2.1.2.3 Manfaat dan Risiko Kepemilikan Saham ... 48

2.1.2.4 Harga Saham ... 50

2.1.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 52

2.1.2.6 Analisis Harga Saham ... 53

2.1.2.7 Return Saham ... 56

2.1.3 Keterkaitan Kinerja Keuangan terhadap Return Saham ... 59

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 62

2.2 Kerangka Pemikiran ... 65

2.3 Hipotesis ... 69

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 70

3.1 Objek Penelitian ... 70

3.2 Metode Penelitian ... 71

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan ... 71

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 72

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 74

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 75

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 76

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 76

3.2.6.1 Analisis Deskriptif... 77

3.2.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 79

3.2.6.3 Rancangan Uji Hipotesis ... 83

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 87

4.2 Gambaran Kinerja Keuangan Emiten-emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia ... 91

4.2.1 Rasio Likuiditas (CR) ... 92


(11)

4.2.3 Rasio Solvabilitas (DER) ... 98

4.2.4 Rasio Profitabilitas (ROE) ... 101

4.2.5 Rasio Pasar (PER) ... 104

4.3 Gambaran Return Saham Emiten-emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia ... 106

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 110

4.4.1 Uji Normalitas ... 110

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 114

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 115

4.4.4 Uji Autokorelasi ... 117

4.5 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Emiten-emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia ... 119

4.6 Temuan Hasil Penelitian ... 129

4.6.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat TeoritisError! Bookmark not defined. 4.6.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat EmpirisError! Bookmark not defined. 4.7 Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 146

5.1 Kesimpulan ... 146

5.2 Rekomendasi ... 149

DAFTAR PUSTAKA ... 151 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Pertumbuhan Indeks Harga Saham Sektoral 2008-2012 Error! Bookmark 1.2 Kapitalisasi Pasar Sektor Pertambangan 2008-2012 Error! Bookmark 1.3 Pergerakan Harga Penutupan Saham (Closing Price) dan Return

Saham Emiten-emiten Sektor Pertambangan Periode 2010-2012 Error! Bookmark

2.1 Daftar Penelitian Terdahulu Error! Bookmark

3.1 Emiten-emiten dari Sektor Pertambangan yang Listed di BEI

Periode 2009-2012 Error! Bookmark

3.2 Operasionalisasi Variabel Error! Bookmark

3.3 Jenis dan Sumber Data Error! Bookmark

3.4 Interpretasi Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Error! Bookmark 3.5 Interpretasi Hasil Perhitungan Actual Return Error! Bookmark 4.1 Profil Singkat 11 Emiten Sub Sektor Coal Mining Error! Bookmark 4.2 Profil Singkat 5 Emiten Sub Sektor Crude Petroleum and Natural

Gas Production Error! Bookmark

4.3 Profil Singkat 4 Emiten Sub Sektor Metal and Mineral Mining Error! Bookmark 4.4 Profil Singkat 2 Emiten Sub sektor Land/ Stone Quarrying Error! Bookmark 4.5 Rasio Likuiditas Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2009-2011 Error! Bookmark 4.6 Rasio Aktivitas Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2009-2011 Error! Bookmark 4.7 Rasio Solvabilitas Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2009-2011 Error! Bookmark 4.8 Rasio Profitabilitas Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2009-2011 Error! Bookmark 4.9 Rasio Pasar Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2009-2011 Error! Bookmark 4.10 Return Saham Emiten Sektor Pertambangan Tahun 2010-2012 Error! Bookmark 4.11 Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov-Smirnov Error! Bookmark


(13)

4.12 Identifikasi Data Outlier Error! Bookmark

4.13 Identifikasi Data Outlier Error! Bookmark

4.14 Identifikasi Data Outlier Error! Bookmark

4.15 Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov-Smirnov tanpa Data Ouliers Error! Bookmark

4.16 Uji Multikolinearitas Error! Bookmark

4.17 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Error! Bookmark 4.18 Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson Error! Bookmark

4.19 Hasil Perhitungan Uji F Error! Bookmark

4.20 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Error! Bookmark

4.21 Nilai Konstanta dan Koefisien Regresi Error! Bookmark

4.22 Hasil Perhitungan Uji t Error! Bookmark


(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal

1.1 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan 2008-2012Error! Bookmark not define 1.2 Pergerakan Indeks Harga Saham Sektoral 2008-2012Error! Bookmark not defined 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Error! Bookmark not defined.

2.2 Paradigma Penelitian Error! Bookmark not defined. 3.1 Skema Data Penelitian Error! Bookmark not defined. 4.1 Grafik Normal P-P Plot Error! Bookmark not defined. 4.2 Grafik Scatterplot Error! Bookmark not defined.


(15)

DAFTAR RUMUS

No. Rumus Judul Rumus Hal

2.1 Current Ratio Error! Bookmark not defined.

2.2 Quick (Acid-Test) RatioError! Bookmark not defined.

2.3 Inventory Turnover Error! Bookmark not defined.

2.4 Average Collection PeriodError! Bookmark not defined.

2.5 Average Payment PeriodError! Bookmark not defined.

2.6 Turn Assets Turnover Error! Bookmark not defined.

2.7 Debt Ratio Error! Bookmark not defined.

2.8 Time Interest Earned RatioError! Bookmark not defined.

2.9 Debt to Equity Ratio Error! Bookmark not defined.

2.10 Gross Profit Margin Error! Bookmark not defined.

2.11 Operating Profit MarginError! Bookmark not defined.

2.12 Net Profit Margin Error! Bookmark not defined. 2.13 Earning per Share Error! Bookmark not defined. 2.14 Return on Assets Error! Bookmark not defined. 2.15 Return on Equity Error! Bookmark not defined. 2.16 Price Earning Ratio Error! Bookmark not defined.

2.17 Market Book Ratio Error! Bookmark not defined.

2.18 Return Actual Error! Bookmark not defined.

3.1 Persamaan Regresi Linier BergandaError! Bookmark not defined.

3.2 F-hitung Error! Bookmark not defined.

3.3 Koefisien DeterminasiError! Bookmark not defined.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi ekonomi yakni sebagai sarana bagi emiten dalam memperoleh dana dari investor untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua ialah fungsi keuangan yakni sebagai sarana bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk berinvestasi pada instrumen keuangan. Salah satu instrumen keuangan yang paling banyak diminati oleh investor adalah instrumen saham karena dapat memberikan keuntungan yang menarik.

Indeks harga saham merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam berinventasi. Salah satu indeks harga saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yakni indeks yang mencerminkan kondisi harga saham dari seluruh perusahaan tercatat. Adapun pergerakan IHSG sepanjang periode 2008-2012 ditunjukkan melalui Gambar 1.1 sebagai berikut.

Sumber: IDX Statistics 2008-2012/www.idx.co.id (data diolah) GAMBAR 1.1

PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN 2008-2012 Rp1.355,41

Rp2.534,36

Rp3.703,51

Rp3.821,99 Rp4.316,69

Rp1.000,00 Rp2.000,00 Rp3.000,00 Rp4.000,00 Rp5.000,00

2008 2009 2010 2011 2012


(17)

2

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2008-2012 mengalami pertumbuhan positif seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia setelah mengalami krisis pada tahun 2008. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya IHSG pada tahun 2009 sebesar 86,98% dari tahun 2008, tahun 2010 meningkat 46,13% dari tahun 2009, tahun 2011 meningkat 3,20% dari tahun 2010, dan tahun 2012 IHSG meningkat 12,94% dari tahun 2011. Peningkatan IHSG (yoy) tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia juga turut mengalami pertumbuhan yang positif.

Berbagai perusahaan tercatat yang diperjualbelikan di BEI dibagi kedalam beberapa sektor. Terdapat sepuluh sektor yakni sektor pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, barang konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur. Pergerakan indeks harga saham tiap sektor digambarkan kedalam Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS), dimana pergerakannya sepanjang tahun 2008-2012 terdapat dalam Gambar 1.2.

Sumber: IDX Statistics Tahun 2008-2012/www.idx.co.id (data diolah) GAMBAR 1.2

PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM SEKTORAL 2008-2012

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

2008 2009 2010 2011 2012


(18)

3

Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa sektor infrastruktur mengalami pergerakan IHSS yang fluktuatif, tujuh sektor lainnya yakni sektor

basic industry, miscelaneous industry, consumer goods, property and real estate, finance, trade and services, dan manufacturing terus mengalami peningkatan

sepanjang tahun 2008-2012, sedangkan sektor agriculture dan mining mengalami penurunan IHSS berturut-turut sepanjang tahun 2011-2012. Padahal pada tahun 2010 sektor mining menjadi sektor dengan indeks tertinggi diantara sembilan sektor lainnya dan sektor agriculture menempati posisi kedua setelah sektor

mining. Adapun besarnya peningkatan maupun penurunan IHSS sepanjang tahun

2008-2012 ditunjukkan dalam Tabel 1.1 berikut ini. TABEL 1.1

PERTUMBUHAN INDEKS HARGA SAHAM SEKTORAL 2008-2012

No. Industri Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1. Agriculturale -66,65% 90,81% 30,30% -6,05% -3,87%

2. Mining -73,16% 151,06% 48,59% -22,66% -26,41%

3. Basic Industry -43,30% 102,93% 41,37% 5,43% 28,97%

4. Miscelaneous Industry -99,95% 179,84% 60,78% 35,59% 1,93%

5. Consumer Goods -25,04% 105,39% 63,06% 20,22% 18,99%

6. Property and Real Estate -58,90% 41,85% 38,35% 12,88% 42,44%

7. Infrasructure -43,90% 48,57% 12,45% -14,62% 29,75%

8. Finance -32,33% 70,94% 54,82% 5,38% 11,86%

9. Trade and Services -62,18% 85,91% 71,92% 22,80% 27,27%

10. Manufacturing -41,31% 123,65% 55,60% 20,57% 15,66%

Sumber: IDX Statistics Tahun 2008-2012/www.idx.co.id (data diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan pada tahun 2008 seluruh sektor mengalami penurunan indeks dikarenakan terjadinya krisis ekonomi global. Tahun 2009 dan 2010 seiring pemulihan perekonomian yang dialami oleh Indonesia, indeks saham seluruh sektor mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2011, tujuh sektor mengalami pertumbuhan positif sedangkan tiga sektor lainnya, yakni sektor


(19)

4

agriculture, infrastructure, dan mining kembali mengalami penurunan dengan

masing-masing penurunan sebesar 6,05%, 14,62%, dan 22,66% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2012, sektor infrastructure telah berhasil mengalami pertumbuhan positif dengan peningkatan sebesar 29,75% dari tahun sebelumnya, sedangkan sektor agriculture dan sektor mining tetap mengalami penurunan dengan masing-masing penurunan sebesar 3,87% dan 26,41% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diidentifikasi bahwa IHSS sektor pertambangan sepanjang tahun 2011 hingga 2012 merupakan sektor dengan indeks saham terburuk dibandingkan sektor lainnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa sektor pertambangan masih menjadi salah satu sektor utama yang menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Indikasi ini terlihat dari kontribusi penerimaan negara yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Selain itu, sektor pertambangan juga memberikan efek pengganda 1,6–1,9 atau menjadi pemicu pertumbuhan sektor lainnya, serta menyediakan kesempatan kerja bagi sekitar 34 ribu tenaga kerja langsung. (Sumber: http://www.esdm.go.id/berita/37- umum/601-peranan-sektor-pertambangan-dalam-mendorong-perekonomian-nasional.html/ diakses pada 8 Mei 2013/ pukul 17:03 WIB).

Sektor pertambangan dengan berbagai aktivitas operasionalnya yang berisiko tinggi dan sebagai sektor utama penggerak ekonomi negara, tentu membutuhkan banyak tambahan modal. Indeks sektor pertambangan yang melemah mengindikasikan semakin rendahnya ekspetasi investor terhadap kinerja


(20)

5

dari emiten-emiten pada sektor tersebut. Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh tambahan modal, jika tidak ada investor yang berminat untuk berinvestasi. Jika perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik, maka hal tersebut dapat berdampak pada pertumbuhan perekonomian Indonesia secara makro.

Penurunan indeks harga saham sektor pertambangan menyebabkan kapitalisasi pasar sektor pertambangan turut mengalami penurunan, dimana total kapitalisasi pasar seluruh sektor terus mengalami peningkatan sepanjang periode 2008-2012. Adapun besarnya market share sektor pertambangan dapat dilihat melalui Tabel 1.2 sebagai berikut.

TABEL 1.2

KAPITALISASI PASAR SEKTOR PERTAMBANGAN 2008-2012 No. Tahun Kapitalisasi Pasar

Sektor Pertambangan

Total Kapitalisasi Pasar Seluruh Sektor

Market Share

1. 2008 116.457 (Mill. Rp) 1.076.491 (Mill. Rp) 10,82% 2. 2009 284.225 (Mill. Rp) 2.019.375 (Mill. Rp) 14,07% 3. 2010 509.628 (Bill. Rp) 3.247.097 (Bill. Rp) 15,69% 4. 2011 415.767 (Bill. Rp) 3.537.294 (Bill. Rp) 11,75% 5. 2012 321.167 (Bill. Rp) 4.126.995 (Bill. Rp) 7,78%

Sumber: IDX Statistics Tahun 2008-2012/www.idx.co.id (data diolah)

Tabel 1.2 menunjukkan kapitalisasi pasar sektor pertambangan mengalami peningkatan sepanjang tahun 2008-2010, namun pada tahun 2011 dan 2012 terjadi penurunan kapitalisasi pasar sebesar Rp 93.861 triliun pada tahun 2011 dan Rp 94.600 triliun pada tahun 2012. Pada tahun 2010 sektor pertambangan mampu menguasi pangsa pasar sebesar 15,69%, namun pada tahun 2011 turun menjadi 11,75% dan pada tahun 2012 sektor pertambangan hanya menguasai pangsa pasar sebesar 7,78%. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan minat investor untuk berinvestasi pada sektor pertambangan.


(21)

6

Data IDX Statistics yang diunduh melalui situs resmi BEI yakni www.idx.co.id menunjukkan pada tahun 2009 terdapat 24 perusahaan dari sektor pertambangan yang sahamnya terdaftar di BEI. Dari 24 emiten sektor pertambangan, terdapat 22 emiten yang secara konsisten hingga akhir tahun 2012 sahamnya masih aktif diperdagangkan di BEI, sedangkan dua emiten lainnya mengalami delisted dari bursa saham. Adapun pergerakan harga dan return saham dari 22 emiten tersebut sepanjang 2009-2012 ditunjukkan melalui Tabel 1.3 sebagai berikut.

TABEL 1.3

PERGERAKAN HARGA PENUTUPAN (CLOSING PRICE) DAN RETURN SAHAM EMITEN-EMITEN SEKTOR PERTAMBANGAN

PERIODE 2009-2012 No. Kode

Emiten

Harga Saham (Rupiah) Return Saham

2009 2010 2011 2012 2010 2011 2012

1. ADRO 1.730 2.550 1.770 1.590 0,474 -0,306 -0,102 2. ATPK 225 187 166 129 -0,169 -0,112 -0,223 3. BYAN 5.650 18.000 18.000 8.450 2,186 0,000 -0,531 4. BUMI 2.425 3.025 2.175 590 0,247 -0,281 -0,729 5. DEWA 136 71 670 50 -0,478 8,437 -0,925 6. GTBO 72 62 580 3.900 -0,139 8,355 5,724 7. ITMG 31.800 50.750 38.650 41.550 0,596 -0,238 0,075 8. PKPK 310 174 182 225 -0,439 0,046 0,236 9. PTRO 10.350 26.000 33.200 1.320 1,512 0,277 -0,960 10. KKGI 2.200 3.700 6.450 2.475 0,682 0,743 -0,616 11. PTBA 17.250 22.950 17.350 15.100 0,330 -0,244 -0,130 12. ELSA 355 325 230 173 -0,085 -0,292 -0,248 13. ENRG 193 124 178 82 -0,358 0,435 -0,539 14. MEDC 2.450 3.375 2.425 1.630 0,378 -0,281 -0,328 15. RUIS 183 200 220 195 0,093 0,100 -0,114 16. ARTI 470 280 255 260 -0,404 -0,089 0,020 17. ANTM 2.200 2.450 1.620 1.280 0,114 -0,339 -0,210 18. CITA 750 317 315 315 -0,577 -0,006 0,000 19. INCO 3.650 4.875 3.200 2.350 0,336 -0,344 -0,266 20. TINS 2.000 2.750 1.670 1.540 0,375 -0,393 -0,078 21. CTTH 68 72 71 58 0,059 -0,014 -0,183 22. MITI 55 54 51 83 -0,018 -0,056 0,627

Rata-rata 0,214 0,700 0,023 Sumber: IDX Statistics 2009-2012/www.idx.co.id (data diolah)


(22)

7

Tabel 1.3 menunjukkan pergerakan harga penutupan (closing price) saham pada akhir tahun dari 22 emiten sektor pertambangan periode 2009-2012. Berdasarkan pergerakan harga pada periode tersebut, kemudian dapat diketahui

return (pengembalian) yang mungkin diterima investor atas investasinya pada

salah satu atau lebih emiten sepanjang tahun 2010-2012. Menurut Eduardus

Tandelilin (2007:49), “Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi dan

juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

investasi yang dilakukannya”. Secara keseluruhan (rata-rata) sektor pertambangan

atas 22 emiten tersebut mengalami penurunan return saham yang signifikan sebesar 97% pada tahun 2012 dari tahun 2011.

Sebanyak 16 dari 22 emiten pada tahun 2012 memiliki return yang bernilai negatif atau yang disebut dengan capital loss. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 9 emiten dan pada tahun 2011 sebanyak 14 emiten yang menghasilkan capital loss bagi para investor. Jika suatu saham membentuk capital loss, artinya merupakan sinyal kerugian bagi investor. Hal tersebut dapat berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor terhadap eksistensi dan reputasi emiten-emiten pada sektor pertambangan.

Berkurangnya kepercayaan investor atas investasinya, memungkinkan investor untuk menjual saham yang dimilikinya dan beralih pada investasi lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowicz (2000:5) bahwa, “Management is under continuous review stockholders who are dissatisfied with management performance may sell their stock and invest in other company. This action, if than by other dissatisfied stockholders will put downward


(23)

8

pressured on market price per share.” Artinya pemegang saham yang tidak puas

dengan kinerja manajemen, kemungkinan akan menjual sahamnya dan mengalihkan investasinya pada perusahaan lain yang dinilai lebih menguntungkan. Jika hal ini dilakukan oleh para pemegang saham lainnya, akan berdampak pada penurunan harga saham.

Terjadinya penurunan harga saham yang kemudian membentuk capital

loss merupakan indikasi dari kinerja perusahaan yang berjalan kurang baik. Jika

investor menilai kinerja suatu perusahaan buruk, maka akan berdampak pada rendahnya harga yang ditawar investor terhadap saham perusahaan tersebut dan sebaliknya. Signalling theory menjelaskan bahwa sinyal good news maupun bad

news atas pengumuman laporan keuangan merupakan sinyal yang dapat

mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi, karena melalui laporan keuangan dapat diketahui mengenai kondisi fundamental perusahaan.

Sinyal berupa good news atas informasi-informasi yang diperoleh investor dari laporan keuangan, akan meningkatkan penilaian investor sebagai salah satu pengguna laporan keuangan terhadap citra juga kinerja perusahaan suatu emiten serta kemudian akan meningkatkan harganya dan sebaliknya. Peningkatan maupun penurunan harga saham akan berdampak pada tingkat pengembalian

(return) saham. Informasi mengenai kinerja keuangan dapat diperoleh melalui

analisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan. Menurut D’Amato (2010:5), bahwa analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling jelas, mudah serta logis untuk dijadikan indikator penilaian para investor di pasar modal.


(24)

9

Berdasarkan penjelasan mengenai fenomena yang terjadi pada sektor pertambangan maka penulis merasa penting untuk membuktikan apakah return saham dapat dipengaruhi oleh kinerja keuangan yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan. Untuk itu, yang menjadi judul penelitian ini ialah

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasi bahwa sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2012 indeks saham sektor pertambangan menunjukkan kinerja yang buruk dengan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2010, padahal IHSG menunjukkan pertumbuhan yang positif. Penguasaan sektor pertambangan terhadap pasar pun turut mengalami penurunan. Pada tahun 2012 sektor pertambangan hanya menguasai pangsa pasar sebesar 7,78% dari tahun sebelumnya sebesar 11,75%. Selain itu, harga saham emiten pada sektor pertambangan pun secara keseluruhan (rata-rata) pada tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan minat investor untuk berinvestasi pada emiten-emiten di sektor pertambangan. Penurunan rata-rata harga saham yang terjadi pada 22 emiten sektor pertambangan mengakibatkan terjadinya penurunan return saham yang signifikan pada tahun 2012 dengan penurunan sebesar 97%.

Rendahnya minat investor merupakan cerminan berkurangnya kepercayaan investor atas kinerja manajemen dari perusahaan-perusahaan di


(25)

10

sektor pertambangan. Sektor pertambangan sebagai salah satu sektor utama penggerak kegiatan perekonomian Indonesia dan dengan segala aktivitas operasionalnya yang berisiko tinggi, tentunya membutuhkan banyak tambahan modal untuk membiayai berbagai aktivitas usaha perusahaan. Minat investor yang rendah untuk berinvestasi pada sektor pertambangan dapat menyebabkan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh tambahan modal. Jika perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalisasinya dengan baik, maka hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian Indonesia secara makro.

Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang harus diperhatikan oleh investor, untuk mengetahui seberapa efektif manajemen dalam mengelola kegiatan perusahaan serta memprediksi apakah perusahaan dapat menciptakan kesejahteraan bagi investor. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin tinggi tingkat ekspetasi investor terhadap nilai suatu emiten dan menyebabkan semakin tinggi pula harga sahamnya. Meningkatnya harga saham berarti akan membentuk

return saham yang positif bagi investor dan sebaliknya jika kinerja perusahaan

menurun akan menyebabkan harga saham mengalami penurunan dan membentuk

return saham yang negatif bagi investor. Untuk itu, peneliti memfokuskan

penelitian ini pada sisi fundamental perusahaan yakni kinerja keuangan yang tercermin melalui analisis rasio laporan keuangan dan dinilai dapat mempengaruhi

return saham pada emiten sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek


(26)

11

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kinerja keuangan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI.

2. Bagaimana gambaran return saham emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI.

3. Bagaimana kinerja keuangan dapat mempengaruhi return saham.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, maka tujuan yang didapatkan oleh penulis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ini.

1. Memperoleh gambaran kinerja keuangan emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI.

2. Memperoleh gambaran return saham dari emiten sektor pertambangan yang terdaftar di BEI.

3. Memperoleh temuan pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham.

1.5Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan sumbangan ilmu baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan teoritis dan praktis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.


(27)

12

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan secara teoritis dan menjadi sumbangan untuk pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen keuangan mengenai return saham yang dipengaruhi oleh kinerja keuangan, serta dapat dijadikan bahan kajian diwaktu yang akan datang mengenai masalah-masalah saham yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang go public tidak hanya di sektor pertambangan, tetapi juga di sektor-sektor lainnya.

2. Kegunaan Praktis

1) Bagi Emiten Sektor Pertambangan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan masukan dari segi praktis bagi emiten pada sektor pertambangan yang

go public, untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

kinerja keuangan dan return saham. 2) Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis berupa pertimbangan bagi investor dalam memilih investasi yang tepat.


(28)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini ialah rasio keuangan yang menunjukkan kinerja keuangan sebagai variabel bebas dan return saham sebagai variabel terikat dari perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan yang secara konsisten sahamnya telah diperjualbelikan di bursa saham sepanjang periode 2009-2012. Berdasarkan pengamatan pada data IDX Statistics terdapat 22 emiten dari sektor pertambangan yang secara konsisten listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2009-2012. Adapun 22 emiten tersebut terdapat dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.

TABEL 3.1

EMITEN-EMITEN DARI SEKTOR PERTAMBANGAN YANG LISTED DI BEI PERIODE 2009-2012

No. Emiten Kode

Coal Mining

1. Adaro Energy Tbk ADRO

2. ATPK Resources Tbk ATPK

3. Bayan Resources, Tbk BYAN

4. Bumi Resources Tbk BUMI

5. Darma Henwa Tbk DEWA

6. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 7. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 8. Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK

9. Petrosea Tbk PTRO

10. Resources Alam Indonesia Tbk KKGI 11. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA

Crude Petroleum and Natural Gas Production

12. Elnusa Tbk ELSA

13. Energi Mega Persada Tbk ENRG 14. Medco Energi International Tbk MEDC 15. Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS 16. Ratu Prabu Energi Tbk ARTI

Metal and Mineral Mining

17. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 18. Cita Mineral Investindo Tbk CITA


(29)

71

No. Emiten Kode

19. Vale Indonesia Tbk INCO

20. Timah Tbk TINS

Land/ Stone Quarrying

21. Citatah Industri Marmer Tbk CTTH 22. Mitra Investindo Tbk MITI

Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh kinerja keuangan yang dindikasi melalui analisis lima rasio keuangan yakni rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabilitas dan pasar terhadap return saham pada 22 emiten sektor pertambangan yang listing di BEI dengan periode waktu objek yang diteliti selama 3 tahun.

3.2Metode Penelitian

3.2.1Jenis dan Metode yang Digunakan

Metode penelitian berperan penting dalam pengumpulan berbagai data yang dibutuhkan, sehingga data yang diperoleh untuk penelitian ini merupakan data yang relevan. Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa,

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara

ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan metode penelitian verifikatif (deskriptif-verifikatif). Mohammad Nasir (2003:54) mengemukakan bahwa,

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status, kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(30)

72

Menurut Iqbal Hasan (2006:11) bahwa “Metode verifikatif yaitu menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan statistik.” Untuk itu, dalam penelitian ini melalui metode deskriptif-verifikatif, akan dihasilkan gambaran mengenai kinerja keuangan dan return saham dari 22 emiten sektor pertambangan sepanjang periode 2009-2012, kemudian diuji mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham.

3.2.2Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2011:63) menyatakan bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat.

Menurut Sugiyono (2011:64) variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah kinerja keuangan yang diindikasi melalui rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Menurut Sugiyono (2011:64) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return saham.


(31)

73

Adapun operasionalisasi variabel agar memenuhi Signalling Theory pada masing-masing objek yang dijadikan unit analisis, maka secara praktis dapat digambarkan sebagai berikut.

GAMBAR 3.1

SKEMA DATA PENELITIAN

Secara lebih rinci mengenai operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.

TABEL 3.2

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Variabel Bebas Kinerja Keuangan

Sub Variabel Bebas X1 Rasio Likuiditas X2 Rasio Aktivitas X3 Rasio Solvabilitas X4 Rasio Profitabilitas X5 Rasio Pasar

Tahun 2009-2011

Kinerja keuangan merupakan kondisi yang mencerminkan keadaan maupun posisi keuangan perusahaan yang salah satunya dapat ditunjukkan melalui analisis rasio keuangan.

 Rasio likuiditas (CR) menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan aset lancar yang dimiliki.

 Rasio aktivitas (TATO) menunjukkan

intensitas perusahaan dalam

menggunakan aktivanya untuk

menghasilkan penjualan yang optimal.  Rasio solvabilitas (DER) menunjukkan

sejauh mana perusahaan menggunakan hutang sebagai modal dibandingkan modal sendiri.

 Rasio profitabilitas (ROE)

menunjukkan seberapa besar

keuntungan yang dihasilkan

perusahaan dengan menggunakan modal sendiri.

Rasio pasar (PER) menggambarkan kondisi perusahaan di pasar modal melalui mahal atau murahnya selembar saham. Rasio

DATA RASIO TAHUN 2009

DATA RASIO TAHUN 2010

DATA RASIO TAHUN 2011

DATA RETURN TAHUN 2010

DATA RETURN TAHUN 2011


(32)

74

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Variabel Terikat (Y)

Return Saham

Tahun 2010-2012

Rate of return mengukur besarnya

perubahan kekayaan investor sebagai bentuk pengembalian atas suatu investasi melalui selisih harga saham di bursa pada periode tertentu.

Pt = harga penutupan tahun (t) Pt=) = harga penutupan tahun (t-1)

Rasio

3.2.3Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rasio. Menurut Sugiyono (2011:187) sumber data dibedakan menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder yang penjelasannya sebagai berikut:

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada para pengguna data. Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini jenis dan datanya adalah sebagai berikut.

TABEL 3.3

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1.

Profil Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX Statistics, profil emiten, laporan keuangan dan laporan tahunan emiten.

Periode 2009-2011

Sekunder

Situs resmi masing-masing perusahaan

Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id)

2. Harga saham perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Periode 2010-2012

Sekunder Yahoo Finance


(33)

75

3.2.4Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2011:119), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam studi pendahuluan telah jelas bahwa karakteristik unit analisis yang diteliti ialah emiten-emiten dari sektor pertambangan yang secara konsisten sahamnya telah diperjualbelikan di bursa saham sejak tahun 2009 sampai 2012. Adapun jumlah emiten yang menjadi unit analisis sebanyak 22 emiten dengan periode pengamatan selama 3 tahun. Untuk itu jumlah populasi pada penelitian ini ialah sebanyak 66 buah data yang terdiri dari data rasio keuangan dan return saham. Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2011:120),

Sampel adalah bagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Berdasarkan pengertian sampel tersebut maka sampel dalam penelitian ini sama halnya dengan populasi yang jumlahnya sebanyak 66.

Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan teknik Nonprobability

Sampling. Menurut Sugiyono (2011:125), “Nonprobability Sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Nonprobability Sampling terdiri dari Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, Snowball Sampling. Adapun jenis yang


(34)

76

“Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”

3.2.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan dalam penelitian ini. Menurut Suharsimi Arikunto (2004:236) “Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya”. Untuk itu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik memperoleh data dengan cara mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian seperti profil atau sejarah perusahaan, laporan keuangan, laporan tahunan melalui situs resmi perusahaan dan historical share

prices melalui website resmi BEI maupun situs Yahoo Finance.

3.2.6Teknik Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber, kemudian dianalisis oleh peneliti, untuk memperoleh temuan seperti yang diharapkan oleh peneliti. Pengertian analisis data menurut Sugiyono (2011:199) yaitu,

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.


(35)

77

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Sugiyono (2008:206) menjelaskan bahwa,

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Setelah memperoleh data, selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel kinerja keuangan yang terdiri dari lima rasio keuangan berpengaruh terhadap variabel harga saham. Berikut ini merupakan cara pengolahan data:

1. analisis deskriptif terhadap kinerja keuangan periode 2009-2011; 2. analisis deskriptif terhadap return saham periode 2010-2012;

3. analisis verifikatif berdasarkan rancangan uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t dan uji F. Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebagai syarat dalam melakukan uji regresi linier berganda.

3.2.6.1Analisis Deskriptif

1. Gambaran Kinerja Keuangan

Adapun analisis deskriptif untuk variabel bebas yakni kinerja keuangan pada periode 2009-2011, dilakukan dengan mendeskripsikan hasil analisis rasio pada laporan keuangan yang formulanya sebagai berikut.

1. Rasio likuiditas menggunakan Rumus 2.1. 2. Rasio aktivitas menggunakan Rumus 2.6.


(36)

78

3. Rasio solvabilitas menggunakan Rumus 2.9. 4. Rasio profitabilitas menggunakan Rumus 2.15. 5. Rasio pasar menggunakan Rumus 2.16.

Setelah melakukan perhitungan, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan interprestasi hasil perhitungan rasio keuangan berdasarkan ringkasan dari para ahli yang terdapat dalam Tabel 3.4 berikut ini.

TABEL 3.4

INTERPRETASI HASIL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

No. Hasil Perhitungan Interpretasi

1. Rasio Likuiditas Semakin tinggi nilai Current Ratio (CR>1) semakin baik karena menunjukkan semakin likuid perusahaan.

2. Rasio Aktivitas

Semakin tinggi nilai Turn Assets Turnover (TATO>1) semakin baik karena semakin tinggi efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva.

3. Rasio Solvabilitas

Semakin tinggi nilai Total Debt to Equity (DER>1) menunjukkan semakin tinggi tingkat hutang perusahaan dibandingkan modal sendiri. Hal tersebut bukanlah hal yang baik bagi perusahaan.

4. Rasio Profitabilitas

Semakin tinggi nilai Return on Equity (ROE>1) semakin baik karena menunjukkan semakin tinggi tingkat pengembalian (keuntungan) terhadap modal sendiri yang perusahaan miliki.

5. Rasio Pasar

Semakin tinggi nilai Price/Earning (P/E) Ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan yang diharapkan dan semakin tinggi harga saham.

Sumber: Ringkasan pendapat para ahli

2. Gambaran Return Saham

Perhitungan return dilakukan menggunakan Rumus 2.18 dan secara lebih rinci telah diuraikan pada Tabel 3.1. Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka dilakukan analisis deskriptif dengan panduan interpretasi hasil perhitungan actual return yang terdapat dalam Tabel 3.5 sebagai berikut.


(37)

79

TABEL 3.5

INTERPRETASI HASIL PERHITUNGAN ACTUAL RETURN

No. Hasil Perhitungan Interpretasi

1. Bernilai positif

Return yang bernilai positif menunjukkan bahwa investor

memperoleh keuntungan dari selisih harga saham (capital

gain) dan hal tersebut akan meningkatkan kepercayan

investor.

2. Bernilai negatif

Return yang bernilai negatif menunjukkan bahwa investor

memperoleh kerugian (capital loss) atas investasinya. Hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan investor atas investasi yang dilakukannya.

Sumber: Ringkasan pendapat para ahli

3.2.6.2Uji Asumsi Klasik

Teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis persamaan regresi linier berganda. Agar diperoleh model persamaan yang baik, maka data yang digunakan harus tepat. Untuk itu, sebelum melakukan pengujian hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis atau uji asumsi klasik terlebih dahulu melalui Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi dengan bantuan aplikasi IBM Statistic Product and Services

Solution (SPSS) versi 19.0 for Windows Solution. Menurut Gujarati (2003)

asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah sebagai berikut: 1. Model regresinya adalah linier dalam parameter.

2. Nilai rata-rata dari error adalah nol.

3. Variansi dari error adalah konstan (homoskedastik). 4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.

5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas.


(38)

80

1. Uji Normalitas

Menurut Erlina (2007:103) “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Imam Ghozali, 2005:110). Untuk melakukan uji, penulis mendasarkan pada uji grafik dan uji statistik.

a. Uji Statistik

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah salah satunya melalui uji statistik non-parametrik Kolomogorov-Smirnov. Jika nilai Asymp.sig > nilai signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal. Pada dasarnya tidak semua data penelitian bedistribusi normal dan dapat dinormalkan dengan 3 cara:

1) menambah data penelitian;

2) melakukan transformasi data, yakni mengubah data kedalam bentuk log natural (Ln). Kelemahan dari transformasi data tidak dapat digunakan bagi data yang bernilai negatif;

3) melakukan uji outlier, membuang data yang bersifat ekstrim. Umumnya outlier yang digunakan adalah ±3, ±2,58, dan ±1,96. b. Uji Grafik


(39)

81

Uji grafik salah satunya dapat dilakukan dengan melihat gambar

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

1) jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas;

2) jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan dalam pengujian signifikansi. Menurut Imam Ghozali (2005:91), untuk mengetahui ada tidaknya suatu masalah multikolinearitas dalam model regresi, peneliti dapat menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, sebagai berikut:

a. jika nilai tolerance di bawah 0.1 dan nilai VIF di atas 10, maka model regresi mengalami masalah multikolinearitas;


(40)

82

b. jika nilai tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10, maka model regresi tidak mengalami masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2005:105). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2005:105). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik plot dan uji Gjejser.

a. Uji Glejser

Glejser merupakan seorang ahli ekonometrika dan mengatakan bahwa nilai variansi variabel error model regresi tergantung dari variabel bebas. Selanjutnya untuk mengetahui apakah pola variabel error mengandung heteroskedastisitas Glejser menyarankan untuk melakukan regresi nilai mutlak residual dengan variabel bebas. Jika hasil uji F dari model regresi yang diperoleh tidak signifikan, maka tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi (Widarjono, 2007).

b. Melihat Grafik Scatterplot

Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas;


(41)

83

2) jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Singgih Santoso (2002:218) dengan cara melihat besaran Dubrin-Watson (D-W) sebagai berikut:

a. angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif,

b. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

3.2.6.3Rancangan Uji Hipotesis

1. Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk menemukan model pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap variabel return saham dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi IBM Statistic Product and Services Solution (SPSS) versi 19.0 for Windows Solution. Adapun variabel bebas yakni kinerja keuangan memiliki lima sub variabel yakni current ratio (CR) sebagai X1, total

assets turnover (TATO) sebagai X2, debt to equty ratio (DER) sebagai X3, return

on equity (ROE) sebagai X4, dan price earning ratio (PER) sebagai X5. Menurut


(42)

84

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.

Rumus model persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam peneltian ini yaitu:

Rumus 3.1 Keterangan:

Y adalah variabel tidak bebas.

β0, β1, β2, β3, β4, β5 adalah parameter dari variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5.

adalah sisa (error) yang diasumsikan berdistribusi normal yang saling bebas dan identik dengan rata-rata 0 (nol) dan variansi .

2. Pengujian Keberartian Regresi

Uji keberartian model regresi atau disebut uji F (uji Anova) dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model persamaan regresi linier yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh yang berarti dari variabel CR, TATO, DER, ROE, dan PER dalam memprediksi variabel return saham.

Rumus 3.2

(Sudjana, 2005:355) Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi = ∑( ̂ ̅ , dengan derajat kebebasan

dk = k

JKres = Jumlah kuadrat residu (sisa) = ∑ ̂) , dengan derajat

kebebasan dk = n-k-1

Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah sebagai berikut. a. Menentukan formulasi hipotesis.


(43)

85

H0 : β1= β2 … = βk = 0, model persamaan regresi tidak berarti.

H1: Model persamaan regresi berarti.

b. Taraf nyata yang digunakan (α) = 5% atau 0,05 dengan derajat kebebasan V1 = k dan V2 = n-k-1.

c. Menentukan kriteria pengujian.

H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel dan H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel

d. Menentukan nilai statistik F.

e. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel terikat yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda, maka akan ditentukan dengan rumus:

Rumus 3.3 Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

Harga yang diperoleh sesuai dengan variasi yang dijelaskan masing–masing variabel dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (yang bersifat nyata).

4. Pengujian Keberartian Koefisien Regresi

Uji keberartian koefisien regresi dilakukan melalui uji t dengan cara membandingkan antara ttabel dengan thitung dari koefisien regresi tiap variabel


(44)

86

independen. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari tiap variabel independen memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut.

a. Menentukan formulasi hipotesis.

H0 1: β1 = 0, CR tidak berpengaruh terhadap return saham.

H1 1: β1 ≠ 0, CR berpengaruh terhadap return saham.

H0 2: β2 = 0, TATO tidak berpengaruh terhadap return saham.

H1 2: β2 ≠ 0, TATO berpengaruh terhadap return saham.

H0 3: β3 = 0, DER tidak berpengaruh terhadap return saham.

H1 3: β3 ≠ 0, DER berpengaruh terhadap return saham.

H0 4: β4 = 0, ROE tidak berpengaruh terhadap return saham.

H1 4: β4 ≠ 0, ROE berpengaruh terhadap return saham.

H0 5: β5 = 0, variabel PER tidak berpengaruh terhadap return saham.

H1 5: β5 ≠ 0, variabel PER berpengaruh terhadap return saham.

b. Taraf nyata (α) yang digunakan sebesar 5% atau 0,05 dengan dk = n-k-1. c. Menentukan kriteria pengujian.

H0 diterima bila thitung ≤ ttabel dan H0 ditolak bila thitung > ttabel

d. Menentukan nilai statistik t dengan rumus

Rumus 3.4

(Sudjana, 2005:325) Keterangan:

thitung = Nilai t

b = Koefisien regresi variabel = Standar error variabel


(45)

87


(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada emiten sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Gambaran kinerja keuangan emiten sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia melalui lima kelompok rasio keuangan yang tercermin dari rasio likuiditas melalui current ratio (CR), aktivitas melalui total assets

turnover (TATO), solvabilitas melalui debt to equity ratio (DER),

profitabilitas melalui return on equity (ROE) dan pasar melalui price

earning ratio (PER), dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang

tercermin melalui laporan keuangan baik secara industri/ sektor maupun arah pergerakannya dalam rentang waktu tertentu. Kinerja likuiditas secara keseluruhan dari 22 emiten sektor pertambangan sepanjang 2009-2011 telah menunjukkan kinerja yang baik, meskipun masih terdapat beberapa emiten belum menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja aktivitas 22 emiten sektor pertambangan secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang kurang baik sepanjang 2009-2011. Hal tersebut menunjukkan kurang efektifnya perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan penjualan yang optimal. Adapun faktor eksternal perusahaan menjadi penyebab kurang efektifnya kinerja aktivitas penjualan emiten sektor


(47)

147

pertambangan. Kinerja solvabilitas 22 emiten sektor pertambangan secara keseluruhan memiliki kinerja yang kurang baik dengan jumlah kewajiban lebih besar dibandingkan modal sendiri yang dimiliki emiten. Hal tersebut juga menunjukkan besarnya risiko dan beban yang harus ditanggung perusahaan. Kinerja profitabilitas 22 emiten sektor pertambangan secara keseluruhan juga memiliki kinerja yang kurang baik karena perusahaan tidak mampu menciptakan keuntungan yang optimal. Kinerja pasar 22 emiten sektor pertambangan secara keseluruhan memiliki kinerja terbaik pada tahun 2011 setelah mengalami peningkatan dari tahun 2010. Namun pada tahun 2012 terjadi penurunan yang signifikan. Melalui perhitungan rata-rata maka dapat ditemukan emiten mana saja yang bertumbuh dibawah rata-rata, serta emiten mana saja yang bertumbuh diatas rata-rata. Dengan begitu tiap emiten dapat mengevaluasi kinerja keuangan perusahaannya masing-masing serta melakukan perbaikan pada hal-hal yang dianggap masih kurang baik.

2. Gambaran return saham pada 22 emiten sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan memberikan return yang positif, meskipun nilai return yang diciptakan relatif kecil yakni hanya memberikan pengembalian sebesar 21,4% pada tahun 2010, pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 70%, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan pula menjadi 2,3%. Return saham dapat menunjukkan respon investor terhadap isi laporan keuangan mengenai kinerja keuangan


(48)

148

yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan. Pada saat return bernilai negatif maka mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan yang kurang baik akibat terjadinya penurunan harga pasar saham, dimana harga pasar saham merupakan harga yang terbentuk berdasarkan ekspetasi investor atas kinerja dari suatu emiten.

3. Melalui perhitungan regresi linier berganda dengan uji F ditemukan bahwa dalam model persamaan regresi linier CR, TATO, DER, ROE, dan PER memiliki pengaruh yang berarti dan signifikan terhadap return saham. Sebesar 78% return saham dipengaruhi oleh CR, TATO, DER, ROE, dan PER, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Melalui uji t ditemukan bahwa koefisien regresi CR dan PER memiliki hubungan yang positif serta pengaruh yang berarti dan signifikan terhadap return saham. Koefisien regresi TATO, DER, dan ROE juga memiliki hubungan yang positif, namun tidak memiliki pengaruh yang berarti dan signifikan terhadap return saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor sangat memperhatikan nilai CR dan PER dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan untuk membuat keputusan investasi dibandingkan rasio lainnya yang kemudian mempengaruhi pergerakan harga saham dan berdampak pada tingkat return saham.


(49)

149

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai kinerja keuangan dan return saham yaitu sebagai berikut.

1. Bagi emiten-emiten sektor pertambangan dengan segala kegiatan operasional yang membutuhkan banyak tambahan modal, perlu melakukan evaluasi secara berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan terkhusus kinerja dari keuangan perusahaan. Investor akan memperhatikan secara berkelanjutan kinerja keuangan dalam membuat keputusan investasi. Emiten dengan kinerja keuangan yang buruk, memiliki risiko ditinggalkan oleh investornya dan beralih pada investasi yang lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, kinerja likuiditas melalui nilai CR dan kinerja pasar melalui nilai PER perlu mendapat perhatian lebih dari emiten, dibandingkan rasio lainnya baik secara industri maupun arah pergerakannya dari waktu ke waktu. Pada umumnya investor menyukai emiten dengan nilai likuiditas yang tinggi, karena kecil kemungkinan emiten akan dilikuidiasi jika keseluruhan aset lancarnya harus dikonversi untuk membayar keseluruhan hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo. Jika emiten dinyatakan bangkrut dan harus dilikuidasi, maka semakin besar risiko investor tidak akan memperoleh pengembalian atas investasinya. Untuk itu emiten perlu memperhatikan agar jumlah aset lancar yang dimiliki lebih besar dibandingkan kewajiban lancarnya. Selain itu, kinerja rasio pasar melalui nilai PER juga perlu diperhatikan. Nilai PER yang tinggi menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan juga tinggi, sehingga harga


(50)

150

pasar saham cenderung mengalami kenaikan dan hal tersebut akan berdampak pada tingkat return saham. Jika suatu emiten mengalami kerugian maka pendapatan dari tiap lembar sahamnya (EPS) juga akan mengalami rugi. Tingkat EPS yang relatif kecil dan bernilai negatif cenderung membuat investor merespon negatif kinerja emiten tersebut yang kemudian disertai dengan kecenderungan penurunan harga saham dan berdampak pada return saham yang akan bernilai negatif.

2. Bagi investor, melalui penelitian ini dapat memberikan masukan atau pertimbangan emiten mana saja dalam sektor pertambangan yang layak untuk dijadikan sasaran berinvestasi yang mampu memberikan return positif baik jika dibandingkan dengan emiten lainnya yang sejenis maupun melihat kecenderungan perkembangan emiten dari waktu ke waktu.

3. Adanya keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian, bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti return saham, direkomendasikan untuk mencari faktor lainnya yang berhubungan atau mempengaruhi pergerakan

return saham dan tidak diteliti dalam penelitian ini, serta menambah

periode pengamatan. Selain itu juga dapat meneliti sektor lainnya yang terdapat di BEI. Bagi peneliti yang akan meneliti kinerja keuangan direkomendasikan untuk meneliti variabel lainnya yakni indikator atau alat perhitungan lain dalam menentukan kinerja likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabilitas dan pasar, sehingga dapat ditemukan indikator perhitungan mana yang lebih tepat dalam menilai kinerja suatu perusahaan dengan kaitannya terhadap return saham.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

A. Zubaidi Indra. (2005). “Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverage di Bursa

Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Keuangan. 7, (2), 99-116

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Agus Sartono. (1994). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi (Edisi Kedua). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Ang, Robert. (1997). Handbook Pasar Modal. Bandung

Arief Sugiono. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

_____________ dan Edy Untung. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa

Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Bambang Susilo D. (2009). Pasar Modal: Mekanisme Perdagangan Saham,

Analisis Sekuritas, dan Strategi Investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Brigham, E.F. (2011). Principles of Finance. Thomson Learning Inc.

____________ dan Houston, F.J. (2004). Fundamental of Financial Management (10th Ed.). Jhonson, South Western USA

____________, et al. (2005). Financial Management Theory and Practice (11th Ed.). Singapore: Thomson South-Western

D’Amato, Elio. (2010). The Top 15 Financial Ratios. Lincoln Indicators Pty Ltd

David S. Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya. (2010). Manajemen Investasi:

Pendekatan dan Fundamental untuk Analisis Saham (Edisi Pertama).

Yogyakarta: Graha Ilmu

Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan (Cetakan Pertama). Ghalia: Indonesia


(52)

152

Djoko Susanto dan Agus Sabardi. (2002). Analisis Teknikal di BursaEfek. Yogyakarta: STIE YKP

Eduardus Tandelilin. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen. Portofolio (Edisi Pertama, Cetakan Kedua). Yogyakarta: BPFE

Erlina dan Sri Mulyani. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen. USU Press. Medan. hal. 53.

Fabozzi, F.J dan Drake, P.P. (2009). Finance (Capital Markets, Financial

Management, and Investment Management). New Jersey: John Wiley &

Sons, Inc.

Fama, Eugene F. (1970). “Efficient Capital Markets: A Review of Theory and

Empirical Work”. Journal of Finance. 25, (2), 383–417.

Gitman, L.J. (2002). Principles of Managerial Finance (10th Ed.) Pearson Addison Wesley

__________. (2006). Principles of Managerial Finance (11th Ed.) Pearson Addison Wesley

Gujarati, N.D. (2003). Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Haroon, M.A. (2011). “Corporate Fundamentals and Share Price Behavior”.

Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. 3, (3)

Hill, R.A. (2011). Corporate Valuation and Takeover. Ventus Publishing ApS Hossan, Faruk dan Habib, M.A. (2010). “Performance evaluation and ratio

analysis of Pharmaceutical Company in Bangladesh”. Department of

Economic and Informatics. University West

Ikaputera Waspada. (2010). Pengetahuan Pasar Modal dan Portfolio: Analisis

Praktis Pasar Modal (Revisi 3). Bandung: Alfabeta

Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Iqbal Hasan. (2006). Analisis Data Penelitian dan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Irham Fahmi. (2012). Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta:

Salemba

____________ dan Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

A. Zubaidi Indra. (2005). “Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang

Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverage di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Keuangan. 7, (2), 99-116

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Agus Sartono. (1994). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi (Edisi Kedua). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Ang, Robert. (1997). Handbook Pasar Modal. Bandung

Arief Sugiono. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

_____________ dan Edy Untung. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa

Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Bambang Susilo D. (2009). Pasar Modal: Mekanisme Perdagangan Saham,

Analisis Sekuritas, dan Strategi Investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Brigham, E.F. (2011). Principles of Finance. Thomson Learning Inc.

____________ dan Houston, F.J. (2004). Fundamental of Financial Management

(10th Ed.). Jhonson, South Western USA

____________, et al. (2005). Financial Management Theory and Practice (11th Ed.). Singapore: Thomson South-Western

D’Amato, Elio. (2010). The Top 15 Financial Ratios. Lincoln Indicators Pty Ltd

David S. Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya. (2010). Manajemen Investasi:

Pendekatan dan Fundamental untuk Analisis Saham (Edisi Pertama).

Yogyakarta: Graha Ilmu

Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan (Cetakan Pertama). Ghalia: Indonesia


(2)

Djoko Susanto dan Agus Sabardi. (2002). Analisis Teknikal di BursaEfek. Yogyakarta: STIE YKP

Eduardus Tandelilin. (2007). Analisis Investasi dan Manajemen. Portofolio (Edisi Pertama, Cetakan Kedua). Yogyakarta: BPFE

Erlina dan Sri Mulyani. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen. USU Press. Medan. hal. 53.

Fabozzi, F.J dan Drake, P.P. (2009). Finance (Capital Markets, Financial

Management, and Investment Management). New Jersey: John Wiley &

Sons, Inc.

Fama, Eugene F. (1970). “Efficient Capital Markets: A Review of Theory and Empirical Work”. Journal of Finance. 25, (2), 383–417.

Gitman, L.J. (2002). Principles of Managerial Finance (10th Ed.) Pearson

Addison Wesley

__________. (2006). Principles of Managerial Finance (11th Ed.) Pearson

Addison Wesley

Gujarati, N.D. (2003). Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Haroon, M.A. (2011). “Corporate Fundamentals and Share Price Behavior”. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. 3, (3)

Hill, R.A. (2011). Corporate Valuation and Takeover. Ventus Publishing ApS

Hossan, Faruk dan Habib, M.A. (2010). “Performance evaluation and ratio

analysis of Pharmaceutical Company in Bangladesh”. Department of Economic and Informatics. University West

Ikaputera Waspada. (2010). Pengetahuan Pasar Modal dan Portfolio: Analisis

Praktis Pasar Modal (Revisi 3). Bandung: Alfabeta

Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Iqbal Hasan. (2006). Analisis Data Penelitian dan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Irham Fahmi. (2012). Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta:

Salemba

____________ dan Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis


(3)

James, O Gill. (2006). Dasar-dasar Analisis Keuangan. Crisp Publication Inc, 92. Jakarta: PPM

Jogiyanto Hartono. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Keown, J.A. et al. (1999). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku Satu (Edisi Ketujuh). Jakarta: Salemba Empat

_______________ (2004). Financial Management: Principals and Application (10th Ed.). New York: Prentice Hall

Lukman Syamsuddin. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan

(Edisi Baru). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mamduh M. Hanafi. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

_________________ dan Abdul Halim. (2007). Analisis Laporan Keuangan

(Edisi Ketiga). Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Mardiyanto Handoyo. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo

Martono dan D. Agus Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Mohamad Samsul. (2006). Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga

Mohammad Nasir. (2003). Metode Penelitian (Cetakan Keempat). Jakarta: Ghalia Indonesia

Mongiello, Marco. (2009). International Financial Reporting. Ventus Publishing ApS

Murphy, C.J. (2002). “The Profitable Correlation Between Environmental and

Financial Performance: A Review of the Research”. Light Green Advisors,

Inc.

Nirmala, P.S. et al. (2011). “Determinants of Share Prices in India”. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS). 2

(2), 124-130. © Scholarlink Research Institute Journals, 2011 (ISSN: 2141-7024)


(4)

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. (2008). Pengantar Pasar Modal (Cetakan Ketiga). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Rusdin. (2005). Pasar Modal. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta

Samagaio, António. et al. (2009). Sporting, financial and stock market

performance in English football: an empirical analysis of structural relationships. Journal Department of Management, ISEG/School of

Economics and Management, Technical University of Lisbon, Portugal. Shen, Pu. (2000). The P/E Ratio and Stock Market Performance: Economic

Review. Fourth Quarter. Federal Reserve Bank of Kansas City

Singgih Santoso. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo

Sofyan S. Harahap. (2008). Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suad Husnan. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN

_____________ dan Eny Pujiastuti. (2007). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis (Cetakan Keduabelas). Bandung: Alfabeta

_______. (2011). Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods (Cetakan Kesatu). Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. (2007). “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan (Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra. 9, (1), 41-48.

Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan (Cetakan Kesatu). Bandung: Pustaka


(5)

Taani, Khalaf. (2011). “The Effect Of Financial Ratios, Firm Size And Cash Flows From Operating Activities On Earnings Per Share: (An Applied Study: On Jordanian Industrial Sector)”. International Journal Of Social Sciences And Humanity Studies. 3, (1)

Van Horne, J.C. (2002). Financial Management and Policy (25th Ed.). Stanford University

______________. (2009). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Van Horne, J.C dan Wachowicz, J.M. (2000). Published Under The Financial

Times (20th Ed.). Madrid, Spain

_______________________________. (2005). Fundamentals of Financial

Management (Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan). (Buku Kesatu,

Edisi Keduabelas). Terjemahan Dewi Fitriasari dan Demi Arnos Kwari. Jakarta: Salemba Empat

Westerfield, Ross dan Jordan. (2007). Fundamentals of Corporate Finance (8th Ed.)

White, I.G. et al. (2003). The Analysis and Use of Financial Management (3rd Ed.). John Wiley & Sons, Inc

Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Ekonomi Universitas Islam

Indonesia

Internet

http://www.bookboon.com http://cemapre.iseg.utl.pt http://www.eurojournals.com http://www.idx.co.id

http://www.yahoo.finance.com

http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/601-peranan-sektor-pertambangan-dalam-mendorong-perekonomian-nasional.html/ diakses pada 8 Mei 2013/ pukul 17:03 WIB


(6)

http://www.neraca.co.id/harian/article/27149/Kejayaan.Saham.Sektor.Tambangan. Mulai.Pudar/ diakses pada 8 Mei 2013/ pukul 17:30 WIB

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/70106/ diakses pada 4 Juni 2013/ pukul 04.10 WIB

Website resmi 22 Emiten Sektor Pertambangan

Sumber Lainnya

Laporan Tahunan 22 Emiten Sektor Pertambangan Periode 2009-2011


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Bunga dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia

17 92 101

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 11

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

1 3 27

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 2 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 3 18

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM : Studi Kasus pada Perusahaan Sub-Sektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011 SMBS HUT p-2012.

0 4 37

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

0 0 21

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007.

1 1 17

Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada sektor LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

0 0 78

Pengaruh kinerja keuangan dan pasar terhadap return saham pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 17