PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

(1)

No. Daftar FPEB : 138/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

NUR AIDA HASANAH 0907006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

(3)

ABSTRAK

Nur Aida Hasanah. 0907006. Pengaruh Likuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. Dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM dan Mayasari, SE., MM.

Jakarta Islamic Index adalah salah satu indeks yang digunakan dalam melihat perusahaan atau emiten yang dikategorikan beroperasi secara syariah. Turunnya return saham rata-rata perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) mempengaruhi investasi yang akan dilakukan oleh investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran likuiditas yang diukur dengan current ratio dan gambaran return saham pada perusahaan di Jakarta Islamic Index, selanjutnya untuk mengetahui pengaruh likuiditas yang diukur oleh current ratio terhadap return saham.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Data dipilih menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini dari 30 perusahaan yang terdaftar di JII hanya digunakan 8 perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi linier sederhana, analisis korelasi, koefisien determinasi, dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio berada pada tingkat yang overlikuid sedangkan return saham mengalami trend yang cenderung menurun. Likuiditas yang diukur oleh current ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham dan memiliki hubungan yang negatif. Return saham dapat dipengaruhi oleh likuiditas sebesar 6,5% sedangkan sisanya sebesar 93,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.


(4)

Nur Aida Hasanah. 0907006. The influence of liquidity towards stock return of company listed in Jakarta Islamic Index. Under the guidence of Dr. Ikaputera Waspada, MM and Mayasari, SE. MM.

The Jakarta Islamic Index is one of index that used to see company or issuers that categories operate in sharia. The decreased average of stock return companies listed in Jakarta Islamic Index was affecting the investment decisions of the investor. The purpose of this research is to determine the description of liquidity measured by current ratio and stock return in Jakarta Islamic Index and to determine the influence of liquidity measured by current ratio to stock return.

The research method that used in this research are descriptive and verification method. The data is sampled using purposive sample judgment method. From 30 firms registered on JII only 8 are used as samples for this study. Analysis tools used in this research there are simple linear regression, corelation analysis, coefficient of determination, and t test.

The results showed that liquidity measured by current ratio was in range of over liquid while stock return had been around decreased trend. Liquidity measured by current ratio have significant effect to stock return and have negative relation. The stock return can be affected by liquidity about 6,5% and the remaining 93,5% influenced by other factors that aren’t researched.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10

1.2.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 12

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 12

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Kinerja Keuangan ... 14

2.1.1.1 Penilaian Kinerja Keuangan ... 14

2.1.1.2 Manfaat Kinerja Keuangan ... 17

2.1.2 Likuiditas ... 17


(6)

2.1.3 Current Ratio ... 19

2.1.4 Saham ... 20

2.1.4.1 Jenis-jenis Saham ... 21

2.1.4.2 Nilai Saham ... 23

2.1.4.3 Pengertian Harga Saham ... 24

2.1.4.4 Jenis-jenis Harga Saham ... 24

2.1.4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 24

2.1.4.6 Analisis Pergerakan Harga Saham ... 26

2.1.4.7 Return Saham ... 28

2.1.4.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham ... 30

2.1.4.9 Signalling Theory ... 30

2.1.4.10 Indeks Saham ... 31

2.1.5 Pengaruh Likuiditas Terhadap Return Saham ... 34

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 36

2.1.7 Kerangka Pemikiran ... 37

2.1.8 Paradigma Penelitian ... 41

2.1.9 Hipotesis ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 42

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 42

3.2.1 Metode Penelitian ... 42

3.2.2 Desain Penelitian ... 43

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.4.1 Sumber Data ... 45


(7)

3.5 Populasi dan Sampel ... 47

3.5.1 Populasi ... 47

3.5.2 Sampel ... 48

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 49

3.6.1 Pengolahan dan Analisis Data ... 49

3.6.2 Analisis Deskriptif ... 50

3.6.3 Analisis Statistik ... 52

3.6.3.1 Asumsi Klasik ... 52

3.6.3.2 Analisis Korelasi Product Moment ... 56

3.6.3.3 Analisis Regresi ... 58

3.6.3.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 59

3.6.4 Uji Hipotesis ... 60

3.6.4.1 Uji T ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 62

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 62

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 68

4.1.2.1 Deskripsi Likuiditas ... 68

4.1.2.2 Deskripsi Return Saham ... 73

4.1.3 Statistik Deskriptif ... 78

4.1.4 Analisis Statistik ... 79

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 79

4.1.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 84

4.1.4.3 Analisis Korelasi Product Moment ... 85

4.1.4.4 Koefisien Determinasi ... 86


(8)

4.1.4.5.1 Uji T ... 87 4.2 Pembahasan ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 93 5.2 Saran ... 94 DAFTAR PUSTAKA ... 96


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Return Saham (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic

Index Periode 2009-2012) ... 5

Tabel 1.2 Rata-rata Current Ratio (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012) ... 8

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 45

Tabel 3.2 Daftar Saham yang Masuk Dalam Perhitungan Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode Tahun 2008-2012 ... 49

Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 58

Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan Emiten yang Masuk Dalam Objek Penelitian ... 63

Tabel 4.2 Rata-rata Current Ratio (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2005-2012) ... 70

Tabel 4.3 Rata-rata Return Saham (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2005-2012) ... 75

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ... 78

Tabel 4.5 Uji Multikoloniearitas ... 81

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 82

Tabel 4.7 Analisis Regresi ... 84

Tabel 4.8 Analisis Korelasi Product Moment ... 85

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi ... 86


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Rata-rata Return Saham (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012) ... 6 Grafik 1.2 Rata-rata Current Ratio (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic

Index Periode 2009-2012) ... 9 Grafik 4.1 Rata-rata Current Ratio (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic

Index Periode 2005-2012) ... 72 Grafik 4.2 Rata-rata Return Saham (Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Likuiditas Terhadap Return Saham ... 40

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 41

Gambar 4.1 Uji Normalitas ... 80


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Administrasi Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik (Output SPSS Versi 18.0) Lampiran 4 Laporan Keuangan 2005-2012


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perekonomian yang berkembang pesat diikuti oleh persaingan bisnis yang ketat dapat terlihat dari semakin banyaknya bisnis yang bermunculan dengan menawarkan keunggulan bersaing dari para kompetitor. Hal tersebut mengakibatkan ketidakpastian di masa depan, untuk meminimalisir hal tersebut diperlukan kekuatan lebih dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan serta mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Untuk itu diperlukan tambahan modal yang lebih banyak untuk mendorong kegiatan operasional perusahaan. Terdapat berbagai cara untuk menambah sumber pendanaan perusahaan, salah satunya yaitu dengan berinvestasi.

Kegiatan investasi terutama di pasar modal merupakan aktivitas yang sangat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan tempat bertemunya para emiten yang membutuhkan dana dengan menjual saham dengan investor yang memiliki dana untuk berinvestasi. Sebagaimana yang telah dijelaskan fungsi keuangan pasar modal adalah menyediakan dana yang dibutuhkan oleh pihak-pihak lainya tanpa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi perusahaan (Husnan, 2005:4). Investasi pada objek yang berisiko salah satunya adalah investasi dalam bentuk pembelian


(14)

saham, saham yang diperdagangkan di pasar modal sangat beragam jenisnya, dan dilakukan pengelompokkan sesuai dengan kemiripan kriteria.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Sekarang ini PT Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Kesebelas jenis indeks tersebut adalah: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index, Indeks Kompas 100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO 25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, dan Indeks Individual. (Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010:2-3).

Kekhawatiran para investor muslim akan hukum halal berinvestasi yang mengandung unsur spekulasi akhirnya terjawab sudah dengan dikeluarkannya fatwa mengenai kehalalan berinvestasi di pasar modal, muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami pada tahun 1992 memfatwakan bahwa investasi di pasar modal diperbolehkan selama tidak melanggar syariat Islam (Nurhayati dan Wasilah, 2009:319) dalam jurnal El-Qudwah (2011). Di Indonesia, pasar modal syariah ditandai dengan terbentuknya Jakarta Islamic Index pada Juli tahun 2000. Jakarta Islamic Index menggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar


(15)

3

Efek Syariah yang diterbikan oleh Bapepam-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi. (Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010:12).

Jakarta Islamic Index merupakan respon akan kebutuhan informasi mengenai investasi secara Islami. Tujuannya adalah sebagai tolok ukur standar dan kinerja (benchmarking) bagi investasi saham secara syariah di pasar modal dan sebagai sarana untuk meningkatkan investasi di pasar modal secara syariah. Pasar modal syariah menjadi alternatif investasi bagi pelaku pasar yang bukan sekedar ingin mengharapkan tingkat pengembalian saham (return saham) tetapi juga ketenangan dalam berinvestasi.

Tujuan para investor berinvestasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang pasti mengharapkan pengembalian dana yang ditanamkannya (return) yang besarannya sesuai dengan tingkat risiko yang harus ditanggung investor. Return saham merupakan komponen utama yang selalu dipertimbangkan oleh para investor yang dilihat dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat laporan keuangan dan menganalisisis rasio-rasio yang berpengaruh terhadap return saham. Return saham menurut Jogiyanto (2008:195) merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham terdiri dari faktor fundamental, faktor pasar dan faktor makro. Faktor makro dan faktor pasar bersifat uncontrollable sehingga tidak dapat dikendalikan perusahaan,


(16)

maka yang perlu dikaji lebih jauh adalah faktor fundamental. Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan dengan kinerja badan usaha.

Sepanjang 2012 lalu, LQ45 mencatat pertumbuhan 9,14 persen. Indeks berikutnya, Jakarta Islamic Indeks (JII) yang berisi 30 saham yang memenuhi syarat saham syariah. Indeks JII mengalami kenaikan 10,76 persen tahun lalu. Indeks Kompas 100 mengalami kenaikan 9,37 persen di 2012.

(www.Okezone.com) [6 Januari 2013]

Fenomena yang terjadi yakni Jakarta Islamic Index mengalami peningkatan yang tinggi dibandingkan dengan beberapa indeks lainnya yaitu di angka 594,81 di tahun 2012 dengan kenaikan sebesar 10,76% dari tahun sebelumnya. Meskipun keberadaan Jakarta Islamic Index belum lama berada di BEI tetapi perkembangan indeksnya menunjukkan prestasi yaitu mengalami kenaikan secara signifikan.

Alasan penulis memilih objek penelitian Jakarta Islamic Index karena JII merupakan indeks saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi di pasar modal berdasarkan sistem Syariah Islam sehingga mendapatkan perhatian yang cukup besar terhadap kebangkitan ekonomi Islam saat ini. Saham-saham tersebut juga merupakan saham-saham dengan kapitalisasi besar sehingga penelitian terhindar dari potensi penggunaan saham tidur.

Kepercayaan investor pasti memiliki alasan tertentu, maksud dari investasi itu sendiri selain bertujuan untuk simpanan jangka pendek maupun panjang yaitu


(17)

5

untuk mendapatkan keuntungan lain berupa return saham. Tentunya kita harus dapat melihat trend return saham itu sendiri apakah akan terus menjanjikan keuntungan besar atau sebaliknya, berikut penulis sajikan data rata-rata return saham perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic index periode tahun 2009-2012:

Tabel 1.1

Rata-Rata Return Saham

(Perusahaan Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012)

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari data di atas dapat terlihat secara keseluruhan return saham tahun 2009 sampai 2012 rata-rata return saham mengalami penurunan. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar -0,12 yang berarti bahwa harga saham dari beberapa perusahaan mengalami penurunan sehingga return saham perusahaan di Jakarta Islamic Index mengalami penurunan. Pada tahun 2012 return saham mengalami kenaikan walaupun masih bernilai negatif yaitu sebesar -0,08.

Return Saham (100%)

No Emiten 2009 2010 2011 2012

1 AALI 1,32 0,15 -0,17 -0,09

2 ANTM 1,02 0,11 -0,34 -0,21

3 INCO 0,89 0,34 -0,34 -0,27

4 INTP 1,98 0,16 0,07 0,32

5 KLBF 2,25 1,50 0,05 -0,69

6 PTBA 1,50 0,33 -0,24 -0,13

7 TLKM 0,37 -0,16 -0,11 0,28

8 UNVR 0,42 0,49 0,14 0,11


(18)

Fenomena yang terjadi sangatlah menarik, karena tidak sejalannya dengan keadaan yang seharusnya terjadi yaitu ketika Indeks saham syariah yang disebut dengan Jakarta Islamic Index mengalami kenaikan di pasar modal juga akan diikuti oleh kenaikan return saham menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena pada kenyataan yang terjadi adalah kenaikan Jakarta Islamic Index malah diikuti dengan penurunan rata-rata return saham syariahnya.

Perkembangan return saham disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Grafik 1.1

Rata-Rata Return Saham

(Perusahaan Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012)

Dari grafik di atas dapat terlihat dari tahun ke tahun return saham cenderung mengalami penurunan, terutama pada tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup drastis dialami oleh seluruh perusahaan. Penetapan objek syariah Jakarta Islamic Index ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara rasio keuangan yang diteliti dengan return saham.


(19)

7

Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi return saham penulis memililih satu variabel yakni likuiditas. Likuiditas pada penelitian ini diukur dengan Current Ratio. Likuiditas dari suatu perusahaan dianggap penting karena keberadaan atau eksistensi perusahaan akan diragukan apabila perusahaan tidak mampu untuk membayar kewajiban-kewajibanya pada saat jatuh tempo.

Menurut Sawir (2005:9), CR yang rendah akan berakibat pada menurunnya harga pasar saham perusahaan bersangkutan, namun CR terlalu tinggi belum tentu baik karena pada kondisi tertentu hal tersebut menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur (aktivitas sedikit) yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.

Karena hal ini mengakibatkan penilaian-penilaian lain dalam perusahaan itu tidak bermanfaat lagi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Jika perusahaan likuid maka kemampuan perusahaan untuk dinyatakan pailit tidak akan terjadi dan sering kali rasio ini dijadikan tingkat keamanan perusahaan oleh para investor karena menyediakan dana kas tunai dalam waktu dekat yang mengindikasikan kinerja perusahaan tersebut baik. Berikut penulis sajikan data rata-rata current ratio perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index periode tahun 2009-2012 :


(20)

Tabel 1.2

Rata-Rata Current Ratio

(Perusahaan Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012)

Current Ratio (%)

No Perusahaan 2009 2010 2011 2012

1 AALI 582,58 793,17 830,97 668,46

2 ANTM 727,31 381,77 1064,23 325,73

3 INCO 723,58 450,16 436,49 344,33

4 INTP 300,55 555,37 698,54 784,43

5 KLBF 298,70 439,36 365,27 340,24

6 PTBA 491,23 579,05 463,25 521,07

7 TLKM 660,58 891,49 595,8 504,21

8 UNVR 104,17 785,13 868,67 683,95

Rata-rata 486,09 609,44 665,40 521,55

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Pada tabel diatas dapat terlihat current ratio mengalami fluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang mengalami kenaikan, selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2012. Pada tahun 2011 menunjukkan angka rata-rata tertinggi yaitu 665,40 dan angka terendah ditunjukkan pada tahun 2009 yang bernilai 486,09.


(21)

9

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Grafik 1.2

Rata-Rata Current Ratio

(Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2012)

Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Berarti jika Current Ratio semakin menurun berarti menunjukkan suatu likuiditas perusahaan menurun yang akan berpengaruh terhadap penerimaan return yang akan diperoleh oleh investasi.

“Aset yang tidak likuid akan sulit untuk diperdagangkan ketika perusahaan membutuhkan dana, hal ini berdampak pada saham perusahaan yang tidak likuid cenderung akan menurunkan harga aset sehingga return-nya akan berkurang. Aset dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan expected return yang tinggi pula.” (Jones : 2002)

Berdasarkan data di atas serta penjelasan lainnya yang melatarbelakangi penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti keterkaitan antara rasio-rasio diatas beserta pengaruhnya dengan judul “Pengaruh Likuiditas terhadap


(22)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh di atas kita dapat melihat pada return saham perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index periode tahun 2009-2012 terjadi penurunan secara drastis, hal tersebut bertolak belakang dengan performa Jakarta Islamic Index di bursa saham yang menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dan terus meningkat. Hal itu perlu dicermati apakah yang menyebabkan penurunan tingkat pengembalian keuntungan (return) tersebut bisa terjadi.

Return saham yang menurun diakibatkan oleh kurangnya minat investor terhadap saham perusahaan. Penurunan ini tentu akan mempengaruhi return saham yang akan diperoleh oleh investor dari hasil investasi pada saham perusahaan dan juga akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.

Banyak faktor yang mengakibatkan minat investor untuk melakukan investasi pada saham perusahaan. Faktor yang dijadikan pertimbangan oleh investor untuk melakukan investasi adalah faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Faktor penilaian dari kinerja internal perusahaan adalah kinerja dari keuangan perusahaan tersebut yang bisa diukur dari likuiditas perusahaan tersebut. Likuiditas perusahaan dapat diukur dengan current ratio.

Investor cenderung menghindari perusahaan yang memiliki current ratio kecil. Karena para investor lebih tertarik pada perusahaan yang cenderung aman


(23)

11

dalam pengelolaan keuangannya. Investor akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi. Jika curent ratio meningkat maka para investor akan tertarik menanamkan dananya, dan itu pun akan berpengaruh terhadap return saham.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:301), “Rasio lancar (current ratio) menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar yang lebih aman jika berada diatas 1 atau diatas 100%”.

Aset yang tidak likuid akan sulit untuk diperdagangkan ketika perusahaan membutuhkan dana, hal ini berdampak pada saham perusahaan yang tidak likuid cenderung akan menurunkan harga aset sehingga return-nya akan berkurang. Aset dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan expected return yang tinggi pula. (Jones : 2002).

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah, maka penulis mencoba merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana gambaran likuiditas pada perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index?

2. Bagaimana gambaran return saham pada perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index?


(24)

3. Bagaimana pengaruh antara likuiditas terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran likuiditas pada perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index.

2. Gambaran return saham pada perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index.

3. Pengaruh antara likuiditas terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis atau praktis, adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dalam aspek teoritis (keilmuan) terhadap ilmu manajemen keuangan terutama yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas yaitu current ratio terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta


(25)

13

Islamic Index. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori keuangan.

2. Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, diantaranya :

a. Bagi penulis

Penulis dapat mengetahui perbandingan antara teori dan praktek tentang manajemen keuangan di pasar modal terutama manajemen investasi.

b. Bagi investor

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor dalam analisa dan penentuan pembelian saham.

c. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk perusahaan dalam mencoba menganalisis likuiditas dalam menghasilkan return saham dan menilai kinerja keuangan perusahaan.


(26)

42

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah kinerja keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current Ratio terhadap return saham. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh likuiditas terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2005-2012.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memahami suatu objek penelitian dengan mengikuti langkah-langkah tertentu yang memandu peneliti sesuai dengan prosedur penelitian. Dan dijelaskan pula pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2010:2) menyatakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:29), “Metode


(27)

43

Nur Aida Hasanah, 2013

deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Metode verifikatif menurut Arikunto (2006:8), bahwa “penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dari penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang telah terjadi dalam suatu penulisan yang mengambarkan keadaan sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berdasarkan kepada data dan informasi yang berlaku.

Metode verifikatif yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dan variabel independen yang diteliti untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh likuiditas terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2005-2012.

3.2.2 Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian agar berjalan baik dan sistematis diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. Dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam


(28)

Nur Aida Hasanah, 2013

melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:38) mendefinisikan “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian maka diperlukan operasional variabel. Hal ini bertujuan agar pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (variabel bebas) adalah Likuiditas yng diukur oleh Current Ratio (X), sedangkan variabel dependen (variabel terikat) adalah return saham (Y). Variabel tersebut kemudian dimasukan ke dalam suatu model yang dapat menjelaskan pengaruh likuiditas terhadap return saham yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:


(29)

45

Nur Aida Hasanah, 2013

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Alat Ukur Skala

Likuiditas (X)

”Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban

financial jangka pendek tepat pada waktunya, likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu

aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi

kas, surat berharga, piutang, dan persediaan”. Agus sartono (2001:116)

Current ratio yaitu kemampuan

perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar Riyanto (2010:332) Rasio Return Saham (Y)

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas

keberanian investor menanggung resiko atas

investasi yang dilakukannya”. Eduardus Tandelilin

(2010: 102)


(30)

Nur Aida Hasanah, 2013

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Menurut Andi Supangat (2007:2) menyatakan bahwa pengertian data adalah : “Bentuk jamak dari data, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang membentuknya dapat berupa, angka-angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan lainnya.”

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada pengguna data. Menurut Sugiyono (2010:137) “Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder

yang digunakan adalah:

1. Data harga penutupan saham perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index dari tahun 2005-2012 yang diperoleh dari

www.idx.co.id

2. Data laporan keuangan tahunan perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index dari tahun 2005-2012 yang diperoleh dari


(31)

47

Nur Aida Hasanah, 2013

3. Data-data dan peristiwa mengenai perusahaan perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index dari tahun 2005-2012 dari surat kabar, majalah, internet, atau hasil-hasil penelitian yang lain.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian dan juga menguji hipotesis yang telah dirumuskan, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono, (2010:224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

a. Studi dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel berupa laporan tahunan perusahaan yang sudah diaudit juga closed price masing-masing perusahaan selama jumlah tahun yang diteliti.

b. Studi kepustakaan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan variabel-variabel juga topik yang menjadi masalah berupa penelitian terdahulu maupun literatur-literatur.


(32)

Nur Aida Hasanah, 2013

Untuk memperkuat informasi dan data selain studi dokumentasi dan studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku yang terkait dengan objek yang diteliti, jurnal-jurnal serta informasi dari website terkait melalui internet.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80), pengertian populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan bagian besar dari objek yang diteliti yang memenuhi kriteria, untuk ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index sebanyak 30 emiten.

3.5.2 Sampel

Untuk menentukan sampel yang akan diteliti, oleh karena itu harus dilakukan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel” (Sugiyono, 2010:81).


(33)

49

Nur Aida Hasanah, 2013

Penentuan sampel mempergunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:85) pengertian purposive sampling adalah sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Dibawah ini adalah kriteria sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang dijadikan sampel:

1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. 2. Tidak delisting selama periode 2005-2012.

3. Mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2005-2012. 4. Mempunyai kelengkapan data yang memadai.

Berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan, maka daftar perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak 8 perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index periode tahun 2005-2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Saham yang Masuk Dalam Perhitungan

Perusahaan yang Konsisten Terdaftar di Jakarta Islamic Index periode tahun 2008-2012

No Kode Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 3 INCO International Nickel Ind. Tbk. 4 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk.


(34)

Nur Aida Hasanah, 2013

Sumber: Berbagai sumber yang diolah kembali oleh peneliti

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengolah data untuk mengartikan data yang telah diperoleh dari laporan keuangan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari berbagai perumusan masalah yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2010:147) “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh kedalam bentuk tabel kemudian menyajikannya kedalam bentuk grafik.

2. Analisis deskriptif terhadap Likuiditas pada perusahaan-perusahaan yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio keuangan dari Likuiditas.

3. Analisis deskriptif terhadap return saham perusahaan dengan menghitung close price tahunan.

5 KLBF Kalbe Farma Tbk.

6 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 7 TLKM Telekomunikasi Tbk.


(35)

51

Nur Aida Hasanah, 2013

4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap return saham.

3.6.2 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data

statistik deskriptif. Dengan analisis data statsitik deskriptif berfungsi untuk menyederhanakan data supaya mudah dipahami yang disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Sugiyono (2010:147) mengemukakan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Dibawah ini analisis deskriptif dari masing-masing variabel yang diteliti,

1. Analisis Deskriptif Likuiditas

Likuiditas menurut Agus sartono (2001:116), ”Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya, likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan”.


(36)

Nur Aida Hasanah, 2013

Likuiditas yang dipergunakan yaitu Current Ratio (CR), yang merupakan rasio lancar yang dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

2. Analisis Deskriptif Return Saham

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandellin, 2010:102).

Keterangan:

Rt : tingkat keuntungan saham pada periode t.

Pt : harga penutupan saham pada periode t (periode terakhir) Pt-1 : harga penutupan saham i pada periode sebelumnya (awal)

Dengan demikian model penelitian ini dimasukan dalam suatu model persamaan regresi linier sederhana (simple linear regression method). Model tersebut dinyatakan dalam bentuk umum persamaan dibawah ini:


(37)

53

Nur Aida Hasanah, 2013

Sugiyono (2010:188) Keterangan :

Y = Return saham.

a = Konstanta atau bila harga x = 0.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan return saham yang didasarkan pada Likuiditas. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Likuiditas.

3.6.3 Analisis Statistik 3.6.3.1Asumsi Klasik

Model regresi linier sederhana (simple linear regression) disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi klasik statistik yang terdiri dari asumsi Normalitas, Autokorelasi, Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah antara model regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai


(38)

Nur Aida Hasanah, 2013

distribusi normal atau tidak. Oleh Karena itu uji normalitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu statistik parametik dan statistik non parametik.

 Statistik parametik merupakan bagian dari statistik yang melakukan analisis dari data statistik yang berdistribusi normal ataupun yang berdistribusi mendekati normal.

 Statistik non parametik merupakan bagian dari statistik yang melakukan analisis (penaksiran atau uji hipotesis) dari data yang berdistribusi tidak normal atau tidak diketahui bentuk distribusinya.

Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data yang memiliki skala rasio ataupun interval. Alat yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal salah satunya dengan menggunakan grafik distribusi. Yang mana cara ini dapat terlihat dari bentuk grafik, apakah bentuk grafiknya mengikuti pola distribusi normal atau tidak.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti pada data runtut waktu atau time series data) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti dalam data silang waktu atau cross sectional data). Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah


(39)

55

Nur Aida Hasanah, 2013

model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem autokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Autokorelasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

a. Inersia, dimana adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-variabel bebasnya secara terus menerus sehingga mempengaruhi nilai variabel bebasnya.

b. Terjadinya penyimpangan spesifikasi akibat adanya variabel-variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.

c. Bentuk fungsi yang salah. d. Adanya tenggang waktu.

Untuk mendeteksi autokorelasi menggunakan pengujian statistik Durbin Watson (DW). Kriteria yang dipakai dalam pengujian ini adalah

1. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif 2. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi 3. Jika nilai DW diantara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif


(40)

Nur Aida Hasanah, 2013

Mulitikoloniearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel indipenden dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Jadi uji mulitikoloniearitas mempunyai fungsi untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi yang kuat diantara variabel - variabel bebas.

Kriteria pengujian mulitikoloniearitas diantaranya yaitu:

1. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10, maka terjadi mulitikoloniearitas

2. Jika nilai tolerance lebih besar dari 1,00 dan VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi mulitikoloniearitas

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu yang memiliki varian berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya atau varian antar variabel independen tidak sama. Hal ini melanggar asumsi homokedastisitas yaitu setiap variabel penjelas memiliki varian yang sama (konstan). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.


(41)

57

Nur Aida Hasanah, 2013

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak heteroskedastisitas jika:

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit dan melebar sekali

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola

3.6.3.2Analisis Korelasi Product Moment

Analisis korelasi pada umunya berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara satu variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama (simultan) dengan variabel terikat (Y).

Analisis korelasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment. analisis korelasi product moment ini pada umunya digunakan untuk mengamati besarnya hubungan yang terjadi antara variabel-variabel yang diteliti. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Rumus untuk menghitung koefisien korelasi product moment adalah sebagai berikut.


(42)

Nur Aida Hasanah, 2013

Sugiyono (2010:183)

Keterangan:

r

xy = derajat hubungan X = variabel bebas Y = variabel terikat

n = lamanya periode (tahun)

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara korelasi antara X dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1≤ r ≤ + 1, Dimana:

 Bila niai r = 0 atau mendekati nol, dikatakan bahwa hubungan antar variabel yang diteliti sangat lemah atau tidak ada hubungan

 Bila nilai r = -1 atau mendekati r = -1, dikatakan bahwa hubungan antar kedua variabel sangat kuat dan negatif

 Bila r = 1 atau mendekati r = 1 maka dikatakan bahwa korelasi antar kedua variabel sangat kuat dan positif

Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan kenaikan nilai Y, begitu pula sebaliknya. Tanda negatif menunjukan adanya korelasi negatif setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan penurunan


(43)

59

Nur Aida Hasanah, 2013

nilai Y. Nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2010:184)

3.6.3.3Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata-rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Sidik dan Saludin: 2009). Didalam penelitian ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Oleh karena itu, dilakukan penelitian regresi linier sederhana.


(44)

Nur Aida Hasanah, 2013

Menurut Sugiyono (2011:261) ”Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu

variabel dependen”. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adanya hubungan antar variabel, return saham (Variabel Y) dipengaruhi oleh likuiditas (Variabel X). Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2011:261) adalah :

Ŷ = a + bX Keterangan :

Ŷ = Nilai yang diprediksikan. a = Konstanta atau bila harga x = 0.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Nilai variabel independen

Dengan ketentuan:

Sedangkan b dapat dicari dengan menggunakan rumus:


(45)

61

Nur Aida Hasanah, 2013

Besarnya pengaruh variabel X terhadap Y dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat KD. Koefisien

determinasi (r2) diukur untuk mengetahi sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. KD diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dirumuskan sebagai berikut:

Iqbal Hasan (2002:113)

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase

Koefisien determinasi pada umumnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Ketetapan kriteria interpretasi hubungan koefisien determinasi menurut Arikunto (2006 : 276).

3.6.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari penelitian yang telah dilakukan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis


(46)

Nur Aida Hasanah, 2013

nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Likuiditas (X) terhadap Return saham sebagai variabel dependen (Y). Statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Return saham

Ha : Terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Return saham

3.6.4.1 Uji T Statistik

Untuk melihat pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan Uji t. Uji t memiliki rumus yang digunakan sebagai berikut:

thitung =

(Sugiyono, 2010 : 184)

(dengan dk=n-2 dan taraf kesalahan 0,05)

Keterangan :


(47)

63

Nur Aida Hasanah, 2013

r = Koefisien korelasi

n = Banyaknya data

r2 = Koefisien determinasi

Dari hasil perhitungan t hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel yang mana (dk) = n – 2dengan tingkat signifikan α = 5% dengan n = jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Maka pernyataan hipotesis untuk penelitian ini adalah:

Ho ditolak = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel


(48)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan likuiditas yang diukur oleh current ratio periode pengamatan 2005-2012 pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index mengalami fluktuasi yang memiliki kecenderungan menurun, dengan rata-rata keseluruhan current ratio sebesar 566,52%. Hal tersebut menunjukkan kurang baiknya kinerja likuiditas karena adanya over likuid pada rata-rata perusahaan yang ada dalam penelitian yang diakibatkan penambahan aset lancar dari penerbitan obligasi.

2. Perkembangan return saham mengalami kecenderungan yang menurun di periode pengamatan 2005-2012 pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan dapat dilihat dari rata-rata return saham keseluruhan yaitu -0,57% yang diakibatkan oleh penutupan harga saham akhir tahun lebih rendah dibandingkan dengan penutupan harga saham di tahun sebelumnya, hal tersebut kurang baik karena investor menginginkan return yang cenderung menigkat. Penurunan return


(49)

94

tersebut dikarenakan kinerja rata-rata perusahaan yang kurang baik yang berimbas pada kecenderungan return rata-rata perusahaan menurun.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur oleh current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Dan hasil koefisien korelasi menunjukkan hubungan current ratio dengan return saham lemah.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di bab sebelumnya maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Para emiten disarankan untuk menekan current ratio dengan cara mengalihkan kelebihan dana kas atau setara kas tunai dengan cara merubah komposisi asset, yaitu mengurangi current asset dan menambah investasi atau fixed asset dengan tidak mengubah besaran total asset. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan laba perusahaan yang akan direspon positif oleh para investor kemudian akan meningkatkan permintaan akan pembelian saham dan meningkatkan return saham yang diperoleh.

2. Investor agar memperhatikan faktor lain selain current ratio untuk memprediksi return saham, karena dari hasil pengamatan diperoleh hubungan current ratio menunjukkan hubungan yang rendah terhadap


(50)

diperhatikan baik likuiditas berupa quick ratio, cash ratio dan working capital to total asset atau indikator kinerja keuangan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas, solvabilitas, profitabilitas dan nilai pasar atau faktor fundamental lain yang belum diteliti.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Alwi, Iskandar. Z. 2003. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Pancur Siwa

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market). Jakarta : Mediasoft Indonesia

Arifin, Ali. 2004. Membaca Saham. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

BEI. 2010. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta : Tidak diterbitkan

Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen keuangan. Edisi kedelapan Jakarta: Erlangga

Darmadji, Tjiptono. 2001. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

Munawir. S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

Rusdin. 2006. Pasar Modal, Cetakan Kesatu. Bandung : ALFABETA

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Sidik, Moh. dan Saludin Muis. 2009. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Supangat, Andi. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.


(52)

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedua Belas. Jakarta:Salemba Empat

Wahyudin, Moh. 2008, Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi 2004/2005, cetakan pertama. Yogyakarta : BPFE

Weston dan Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan 1. Jakarta : Erlangga

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Media Komputindo

Jurnal dan Karya Ilmiah

I G. K. A. Ulupui, Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vol. 2, No. 1 Januari 2007 Universitas Udayana.

Indriana TL, Widyani Anik Dian Indriana. Pengaruh ROA, EPS, Current Rasio, DER, dan Inflasi terhadap Retrun Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode Tahun 2006-2008). Skripsi Universitas Semarang

Jones, C. 2002. A Century of Stock Market Liquidity and trading Costs, Working paper. Columbia University

Rio Malintan Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Universitas Brawijaya). Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang. Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Pendapatan Saham dengan DPR sebagai variable moderasi di BEI, perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (UNUD).

Wijaya, Indra. 2009. Pengaruh Current Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Jurnal Organisasi dan Manajemen/Tahun II/04/Oktober/2009:27-37

Murhadi, Werner R.. 2012. Pengaruh Idiosyncratic Risk Dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham Jurnal keuangan page 1153-1163 vol. 1 No. 1 Desember 2012 Fakultas Bisnis & Ekonomika, Universitas Surabaya

Situs Internet

http://idx.co.id/home [ 12 Desember 2012]

http://www.idx.co.id/Home/MarketInformation/MarketIndex/tabid/110/language/ en-US/Default.aspx [6 Februari 2013, 18:17]

http://economy.okezone.com/read/2013/01/07/226/742262/indeks-dan-transaksi-saham-bursa-efek-indonesia [6 Februari 2013, 18:00]


(1)

63

r = Koefisien korelasi n = Banyaknya data r2 = Koefisien determinasi

Dari hasil perhitungan t hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel yang mana (dk) = n – 2dengan tingkat signifikan α = 5% dengan n = jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Maka pernyataan hipotesis untuk penelitian ini adalah:

Ho ditolak = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel


(2)

93 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan likuiditas yang diukur oleh current ratio periode pengamatan 2005-2012 pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index mengalami fluktuasi yang memiliki kecenderungan menurun, dengan rata-rata keseluruhan current ratio sebesar 566,52%. Hal tersebut menunjukkan kurang baiknya kinerja likuiditas karena adanya over likuid pada rata-rata perusahaan yang ada dalam penelitian yang diakibatkan penambahan aset lancar dari penerbitan obligasi.

2. Perkembangan return saham mengalami kecenderungan yang menurun di periode pengamatan 2005-2012 pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan dapat dilihat dari rata-rata return saham keseluruhan yaitu -0,57% yang diakibatkan oleh penutupan harga saham akhir tahun lebih rendah dibandingkan dengan penutupan harga saham di tahun sebelumnya, hal tersebut kurang baik karena investor menginginkan return yang cenderung menigkat. Penurunan return


(3)

94

tersebut dikarenakan kinerja rata-rata perusahaan yang kurang baik yang berimbas pada kecenderungan return rata-rata perusahaan menurun.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur oleh current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Dan hasil koefisien korelasi menunjukkan hubungan current ratio dengan return saham lemah.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di bab sebelumnya maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Para emiten disarankan untuk menekan current ratio dengan cara mengalihkan kelebihan dana kas atau setara kas tunai dengan cara merubah komposisi asset, yaitu mengurangi current asset dan menambah investasi atau fixed asset dengan tidak mengubah besaran total asset. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan laba perusahaan yang akan direspon positif oleh para investor kemudian akan meningkatkan permintaan akan pembelian saham dan meningkatkan return saham yang diperoleh.

2. Investor agar memperhatikan faktor lain selain current ratio untuk memprediksi return saham, karena dari hasil pengamatan diperoleh hubungan current ratio menunjukkan hubungan yang rendah terhadap


(4)

95

diperhatikan baik likuiditas berupa quick ratio, cash ratio dan working capital to total asset atau indikator kinerja keuangan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas, solvabilitas, profitabilitas dan nilai pasar atau faktor fundamental lain yang belum diteliti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Alwi, Iskandar. Z. 2003. Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Pancur Siwa

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market). Jakarta : Mediasoft Indonesia

Arifin, Ali. 2004. Membaca Saham. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

BEI. 2010. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta : Tidak diterbitkan

Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen keuangan. Edisi kedelapan Jakarta: Erlangga

Darmadji, Tjiptono. 2001. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

Munawir. S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

Rusdin. 2006. Pasar Modal, Cetakan Kesatu. Bandung : ALFABETA

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Sidik, Moh. dan Saludin Muis. 2009. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Supangat, Andi. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.


(6)

97

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedua Belas. Jakarta:Salemba Empat

Wahyudin, Moh. 2008, Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi 2004/2005, cetakan pertama. Yogyakarta : BPFE

Weston dan Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan 1. Jakarta : Erlangga

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Media Komputindo

Jurnal dan Karya Ilmiah

I G. K. A. Ulupui, Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ), Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vol. 2, No. 1 Januari 2007 Universitas Udayana.

Indriana TL, Widyani Anik Dian Indriana. Pengaruh ROA, EPS, Current Rasio, DER, dan Inflasi terhadap Retrun Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode Tahun 2006-2008). Skripsi Universitas Semarang

Jones, C. 2002. A Century of Stock Market Liquidity and trading Costs, Working paper. Columbia University

Rio Malintan Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Universitas Brawijaya). Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang. Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Pendapatan Saham dengan DPR sebagai variable moderasi di BEI, perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (UNUD).

Wijaya, Indra. 2009. Pengaruh Current Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Jurnal Organisasi dan Manajemen/Tahun II/04/Oktober/2009:27-37

Murhadi, Werner R.. 2012. Pengaruh Idiosyncratic Risk Dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham Jurnal keuangan page 1153-1163 vol. 1 No. 1 Desember 2012 Fakultas Bisnis & Ekonomika, Universitas Surabaya

Situs Internet

http://idx.co.id/home [ 12 Desember 2012]

http://www.idx.co.id/Home/MarketInformation/MarketIndex/tabid/110/language/ en-US/Default.aspx [6 Februari 2013, 18:17]

http://economy.okezone.com/read/2013/01/07/226/742262/indeks-dan-transaksi-saham-bursa-efek-indonesia [6 Februari 2013, 18:00]