Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan melalui Penggunaan Media Realia :Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B TK Islam Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut.

No Daftar : 03/PGPAUD/IV/2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI
PENJUMLAHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B TK Islam
Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh
Ulfayati Nur’aliyah
0802003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013


Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
===============================================================

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI
PENJUMLAHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B TK Islam
Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh
Ulfayati Nur’aliyah
0802003

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan


© Ulfayati Nur’aliyah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B TK Islam
Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh

ULFAYATI NUR’ALIYAH
0802003
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I

Yeni Rachmawati, M. Pd
NIP. 197303082000032001
Pembimbing II

Dr. Badruzaman, M. Pd
NIP. 197408062001121002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih M. Pd
NIP. 196007071986012001

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B TK Islam
Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2012-2013)
Oleh:
Ulfayati Nur’aliyah
0802003
Disetujui dan disahkan oleh:
Penguji I

Penguji II

Hj. Cucu Eliyawati, M. Pd
NIP. 19701022 199802 2 001


Dr. Aan Listiana, M. Pd
NIP. 19720803 200112 2 002

Penguji III

Penguji IV

dr. Nur Faizah Romadona, M. Kes
NIP. 19701129 200112 2 001

I Gusti Komang Arya Prasetya,M.Hum
NIP. 19770312 200812 1 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M,Pd
NIP. 196007071986012001


Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan melalui
Penggunaan Media Realia
(Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-Kanak Kelompok B
TK Islam Al-Islah Kecamatan Leles Kabupaten Garut)
Ulfayati Nur’aliyah
0802003

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan
operasi penjumlahan di TK Islam Al-Islah. Hal ini disebabkan karena kurang
tersedianya media untuk pembelajaran di kelas. Guru lebih mendominasi
kegiatan pembelajaran, penekanan kegiatan pembelajaran melalui metode drill
dan praktik-praktik paper-pencil test sehingga anak tidak mempunyai
kebebasan dan kesempatan untuk memilih kegiatan yang diikutinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, guru menerapkan penggunaan media
realia yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada
kelompok B TK Islam Al-Islah dengan subjek penelitian sebanyak 14 orang.
Penggunaan media Realia dapat meningkatan kemampuan operasi
penjumlahan anak kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Al-Islah. Hal ini
dapat dilihat dari persentase pra siklus menuju pasca siklus, yakni pada
kategori Belum Berkembang (BB) yaitu 14,28% menjadi 2,41%, dan masih
ada beberapa anak yang masih memerlukan bantuan saat melakukan kegiatan
untuk meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan ini atau pada kategori
Mulai Berkembang (MB) yaitu 31,63% menjadi 9,18%. Selebihnya
kemampuan anak berada pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
atau anak telah mampu melakukannya sesuai dengan indikator yaitu sebesar
54% menjadi 88,78%. karena ada sebagian anak yang berkembang menjadi
lebih baik yaitu pada kategori berkembang sesuai harapan, mulai berkembang
dan belum berkembang. Adapun kelemahan dalam penelitian ini yaitu hasil
penelitian diharapkan disikapi dengan hati-hati. Diharapkan guru TK dapat
menjadikan penggunaan media realia sebagai alternatif dalam kegiatan
pembelajaran operasi penjumlahan di Taman Kanak-kanak, selain itu peneliti
selanjutnya dapat melanjutkan penelitian tindakan kelas yang lebih

terprogram agar dapat menyempurnakan penelitian ini dan dapat memberikan
manfaat bagi penelitian yang lain baik itu melalui pengembangan penggunaan
media realia, atau dengan mengembangkan metode lain dalam meningkatkan
kemampuan operasi penjumlahan.

Kata Kunci: Kemampuan operasi penjumlahan, Media realia, Taman Kanakkanak

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. xiii
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………...............1
B. Identifikasi dan perumusan Masalah ……………………...…………............ 6
C. Tujuan Penelitian.…………………………………………….......…...............8
D. Manfaat Penelitian ………………………………………….......….................9
E. Struktur Organisasi Skripsi ………………………………….......…................9

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA

A. Perkembangan Kognitif Anak ………………………………………………11
1. Teori kognitif Jean Piaget ……………………………………………….11
a. Tahap Sensorimotor …………………………………………............12
b. Tahap Praoperasional ………………………………………………..12


Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tahap Operasional Konkrit ………………………………………….12
d. Operasional Formal …………………………………………............13
2. Teori kognitif Brunner …………………………………………………..13
a. Penyajian Enaktif …………………………………………………...13
b. Penyajian Ikonik …………………………………………………….14
c. Penyajian Simbolik ………………………………………………….14
B. Matematika di Taman Kanak-Kanak ………………………………………..14
1.

Hakikat Matematika di Taman Kanak-Kanak ……………….................14

2.

Tujuan pengenalan matematika pada anak taman kanak-kanak ………..15


C. Pengenalan Operasi Penjumlahan di Taman Kanak-kanak …………………15
1.

Pengertian ………………………………………………………………15

2. Standar Kompetensi Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman Kanakkanak …………………………………………………………………….17
3.

Tahap pembelajaran operasi penjumlahan di Taman Kanak-kanak…….19

4. Peran Guru dalam Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman Kanakkanak ……………………………………………………………………23
5. Peran Alat Peraga dalam Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman
Kanak-kanak………………………………………..……………………25
6. Penilaian Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman Kanak- Kanak
………………………………………………….. ………………………26
D. Konsep Dasar Media Pembelajaran Anak Usia Dini ……………………….28
1.

Definisi Media Pembelajaran …………………………………………..28

2. Syarat dan Ciri Media Pembelajaran ...………………………………….29
3.

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran …...…………………………30

4.

Klasifikasi Media Pembelajaran ...……………………………………...32

5.

Kriteria Pemilihan Media ...…………………………………………….33

E. Media Realia ……………………………………………………………….35
1.

Pengertian ………………………………………………………………35

2. Jenis Media Realia ………………………………………………………36
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.

Keunggulan Media Realia ……………………………………………...37

4.

Kelemahan Media Realia ……………………………………………….39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian …………………………...………………………….41
B. Desain Penelitian ……………………………………...………………..42
1. Perencanaan ……………………………………………………..……...44
2. Tindakan ………………………………………………………………..49
3. Observasi ……………………………………………………………….49
4. Refleksi …………………………………………………………………49
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ……….................50
1. Observasi ……………………………………...………………………..50
2. Wawancara ……………………………………………………………..52
3. Studi Dokumentasi …………...………………………………………...54
4. Lembar Kerja Anak ………...…………………………………………..55
D. Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen ……………………………………56
E. Teknik Analisis Data …………………………………………………...58
1. Reduksi Data …………………………………………………………...58
2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data ……………………...58
3. Mengambil Kesimpulan ………………………………………………..59
F. Faliditas Data …………………………………………………………..59
G. Lokasi dan Subjek Penelitian …………………………………………..60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………..………………….61
1. Profil Sekolah …………………………………………………………….72
a. Sejarah TK Islam Al-Islah ……………………………………….……61
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Lokasi TK Islam Al-Islah ……………………………………………. 62
c. Visi dan Misi serta Strategi TK Islam Al-Islah ……………………….62
d. Kondisi Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Islam AL-Islah …….63
e. Kondisi Anaka Didik TK Islam Al-Islah ……………………………...64
f. Sarana dan Prasarana TK Islam AL-Islah …………………………….65
g. Sistem Pendidikan dan Bentuk Pengajaran di TK Islam Al-Islah …….66
2. Kondisi Awal

Anak TK B di TK Islam Al-Islah dalam Kemampuan

Operasi Penjumlahan Sebelum digunakan Media Realia ………………..70
3. Langkah-Langkah Penerapan Pembelajaran Menggunakan Media Realia
dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan di TK Islam AlIslah ………………………………………………………………………73
B. Pembahasan ………………………………………………………..………102
1. Kondisi Objektif Kemampuan Operasi Penjumlahan Anak TK Islam AlIslah Kelompok B Sebelum Menggunakan Media Realia ……………..102
2. Penerapan Media Realia untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan Anak di Taman Kanak-kanak Islam Al-Islah …………...104
3. Peningkatan Kemampuan Operasi Penjumlahan Anak Taman Kanakkanak Islam Al-Islah melalui Penggunaan Media Realia …...…………108
C. Kelemahan dalam penelitian .........................................................................110

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 112
B. Rekomendasi ........................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL
2.1 Prinsip dan Standar Pembelajaran Matematika untuk Anak Usia Dini menurut
NCTM Standar Bilangan dan Operasi Bilangan ................................................ 19
2.2 Standar Pembelajaran Matematika Menurut Kurikulum 2004 ........................... 18
2.3

Standar Pembelajaran Matematika Untuk Anak Usia DIni Menurut NAEYC .. 19

3.1

Pedoman Observasi Kemampuan Operasi Penjumlahan Anak Taman Kanakkanak .................................................................................................................. 51

3.2

Pedoman Wawancara Sebelum Tindakan ........................................................ 53

3.3

Pedoman Wawancara Sesudah Tindakan .......................................................... 54

3.3

Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Taman
Kanak-Kanak ..................................................................................................... 56

3.4

Proses Kegiatan Belajar Mengajar Untuk Evaluasi ........................................... 57

3.5

Profil Murid TK Islam Al-Islah Kelompok B ................................................... 60

4.1

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK Islam Al-Islah ............................ 64

4.2

Profil Murid TK Islam Al-Islah Kelompok B ………………………………...64

4.3

Data Sarana dan Prasarana di TK Islam Al-Islah ……………………………..65

4.4

Rencana Kegiatan Harian Pada Saat Observasi Awal ………………………...67

4.5

Ringkasan Penilaian Anak Sebelum Tindakan (Pra Siklus) …………………..70

4.6

Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Siklus I ……………………………….75

4.7 Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Operasi Penjumlahan melalui
Penggunaan Media Realia secara Keseluruhan pada Siklus I .………………..80
4.8

Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Siklus II ………………………………85

4.9 Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Operasi Penjumlahan melalui
Penggunaan Media Realia secara Keseluruhan pada Siklus II ………………..89

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR
3.1

Penelitian Tindakan Kelas ................................................................................. 43

3.2

Kertas Kocokan ................................................................................................. 45

3.3

Kartu Ikan .......................................................................................................... 46

3.4

Kolase Daun....................................................................................................... 47

3.5

Kotak Batu ......................................................................................................... 48

4.1

Kondisi Pembelajaran di TK Islam AL-Islah …………..……………………70

4.2

Kondisi Pembelajaran Siklus I ……………………………………………….79

4.3

Kondisi Pembelajaran Siklus II ……………………………..………………..88

4.4

Kondisi Pembelajaran Siklus III………………………………………………97

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM
4.1

Persentase Pra Siklus (Sebelum Tindakan) Kemampuan Operasi Penjumlahan
Kelompok B TK Islam Al-Islah ........................................................................ 72

4.2

Persentase Siklus I Kemampuan Operasi Penjumlahan Kelompok B TK Islam
Al-Islah ............................................................................................................. 81

4.3

Persentase Siklus II Kemampuan Operasi Penjumlahan Kelompok B TK Islam
Al-Islah ............................................................................................................. 90

4.4

Persentase Siklus III

Kemampuan Operasi Penjumlahan Kelompok B TK

Islam Al-Islah ................................................................................................... 99
4.5

Persentase Kemampuan Operasi Penjumlahan Kelompok B TK Islam Al-Islah
Berdasarkan Hasil Observasi Pra Siklus dan Pasca Siklus………………….101

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan anak pada tahapan usia 0-8 tahun, pada masa
ini sering disebut dengan masa keemasan atau Golden Age. Pada masa keemasan
ini diperlukan perhatian khusus, karena stimulasi yang diberikan dapat
mempengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan akademiknya pada
masa yang akan datang.
Pada tahapan usia 0-8 tahun ini, anak berada pada fase yang sangat
fundamental, dan pembelajaran yang diterima anak pada fase ini akan tersimpan
dalam jangka waktu yang lama serta akan berpengaruh pada kehidupan
mendatang. Solehuddin (2002: 27) mengatakan bahwa, usia dini merupakan masa
keemasan yaitu fase golden age. Fase ini merupakan masa sensitif bagi anak
untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensi yang ada. Salah
satu upaya mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak adalah melalui
kegiatan pembelajaran.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan
prasekolah yang diharapkan menjadi

fasilitator bagi perkembangan anak.

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan bertujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh,

karena usia dini

merupakan fase yang fundamental dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Adapun tujuan Taman Kanak-Kanak tertuang dalam kurikulum 2004,
yaitu membantu anak mengembangkan berbagai potensi baik fisik dan psikis
yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar (Depdiknas, 2003).

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Mengingat pentingnya pendidikan anak usia dini, maka Taman Kanakkanak sebagai salah satu wadah untuk menumbuh kembangkan potensi anak,
dalam pelaksanannya harus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Demikian pula halnya dalam pengembangan matematika yang dilaksanakan di
Taman Kanak-kanak.
Sebagai salah satu bidang pengembangan, matematika sangat berperan
penting dalam menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan sistematis.
Berkembangnya kemampuan tersebut ditandai dengan hal sebagai berikut. (1)
anak mengerti konsep matematika sederhana, (2) anak memahami prosedur atau
cara kerja matematika, (3) anak dapat mencari pemecahan masalah, (4) anak
mampu mengkomunikasikan persoalan-persoalan dalam matematika sederhana,
(5) anak dapat menginterpretasikan atau mengungkapkan kembali apa yang telah
anak ketahui sesuai dengan pemahamannya (Kellough: 1996).
Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika dapat diperkenalkan sejak dini sesuai tahap perkembangan anak, dan
yang lebih penting harus bermakna bagi anak. Kemampuan matematika anak
meliputi kemampuan: mengenal bilangan, geometri, pengukuran, analisis dan
probability (NCTM, Kleough 1996) Ditegaskan pula oleh Tadzkirotun (2005)
bahwa, mengenal matematika sejak usia dini memberi pengaruh yang sangat
besar terhadap berbagai kemampuan matematika anak yaitu kemampuan
mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika.
Menurut NCTM (Coopley, 2001: 14) mtematika harus kaya, bervariasi,
berorientasi pada konsep, dan fokus pada tujuan. Adapun yang termasuk isi
matematika adalah bilangan dan operasi, aljabar, geometri, pengukuran serta
analisis data dan probabilitas. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
yaitu operasi penjumlahan.
Permasalahan mengenai mengapa kemampuan anak dalam pembelajaran
operasi penjumlahan di TK ini penting dikembangkan adalah pada dasarnya
setiap anak akan memerlukan operasi penjumlahan, karena operasi penjumlahan
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Sebagai contoh, banyak sekali
aktivitas manusia yang memerlukan operasi penjumlahan ketika bangun tidur
menghitung waktu dengan operasi penjumlahan, membeli sesuatu harus mengerti
operasi penjumlahan, mengukur berat. Tetapi dalam pelaksanaanya masih banyak
anak yang belum mengerti operasi penjumlahan, bahkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi anak dapat mengalami fobia terhadap matematika terutama
operasi penjumlahan.
Sesuai dengan tahapan kognitif Piaget, bahwa anak usia dini berada pada
tahap praoperasional (2-7 tahun). Tahap praoperasional ini ditandai oleh
pembentukan konsep-konsep yang stabil, munculnya kemampuan menalar,
egosentrisme mulai menguat dan kemudian melemah, serta terbentuknya
gagasan-gagasan yang sifatnya imajinatif.
Berdasarkan teori Piaget tersebut, Lorton (Sudono, 2000: 385)
mengemukakan tiga tahapan pembelajaran matematika untuk anak usia dini
yaitu: mulai dari tingkat pemahaman konsep, menghubungkan konsep konkrit
dengan lambang bilangan dan tingkat lambang bilangan. Dalam penelitiannya
Sriningsih (2009:1) mengungkapkan bahwa beberapa lembaga pendidikan anak
usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang menekankan pada
penguasaan angka melalui latihan praktek-praktek paper-pencils test. Dengan
demikian, pembelajaran matematika yang terjadi tidak bermakna bagi anak
seperti yang terjadi di TK Al-Islah pada kelompok B (5-6 tahun), terdapat
beberapa anak yang sudah lancar dalam menyebutkan jumlah dari 2+5, tetapi
ketika dibalik 5+2 maka anak akan kebingungan lagi menyebutkan hasilnya.
Selain itu ada beberapa anak yang kebingungan ketika menjumlahakan itu
hasilnya berkurang atau bertambah.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika di TK Al-Islah,
dalam mengajarkan konsep-konsep matematika dasar cenderung menekankan
pada praktek-praktek paper pencils test. Metode yang digunakan menjadi kurang
variatif karena guru hanya menggunakan metode pemberian tugas dalam

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

mengenalkan konsep dan lambang bilangan. Anak hanya diberikan lembar kerja
yang berisi angka-angka ataupun menyebutkan bilangan 1-20 secara bersamasama kemudian anak ditugaskan untuk menulis angka tersebut. Hal ini dapat
mengakibatkan anak cepat bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran
matematika.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 480) “penjumlahan
adalah proses, cara, perbuatan menjumlahkan”. Sedangkan menurut Kamus Besar
Poerwadarminta (1983: 425) menyatakan bahwa “penjumlahan adalah hal
menjumlahkan”. Glover (2006: 4) menambahkan bahwa “penjumlahan adalah
cara menemukan jumlah total dua bilangan atau lebih. Tanda “+” dalam
penjumlahan menunjukkan bahwa bilangan-bilangan tersebut dijumlahkan”.
Menurut Sudono (2000:44) “Agar tujuan pembelajaran tercapai dan
terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan, guru dapat
menggunakan media pembelajaran secara tepat”. Digunakannya media dalam
pembelajaran yaitu agar dapat menjembatani antara konsep-konsep materi yang
abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga anak dapat memahami materi yang
disajikan guru. Untuk itu, maka penggunaan media dalam proses pembelajaran
sangat diperlukan demi terciptanya tujuan pembelajaran secara optimal.
Dalam mengajarkan operasi penjumlahan kepada anak haruslah menarik,
menyenangkan dan konkrit sehingga penjelasannya mudah di pahami oleh anak.
Guru tentunya sangatlah berperan penting dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang hidup di dalam kelas. Guru yang kreatif dan variatif dapat
memvariasikan gaya mengajarnya agar bisa menarik minat anak untuk belajar.
Menurut Sriningsih (2008:37) “proses modifikasi tingkah laku sangat membantu
keberhasilan proses belajar, yang dapat dilakukan melalui tiga hal, antara lain:
pemberian stimulus, penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment)”.
Digunakannya media dalam pembelajaran yaitu agar dapat menjembatani
antara konsep-konsep materi yang abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga anak
dapat memahami materi yang disajikan guru. Untuk itu, maka penggunaan media
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

dalam proses pembelajaran sangat diperlukan demi tercapainya tujuan
pembelajaran secara optimal.
Demikian pula halnya dalam mengajarkan pembelajaran operasi
penjumlahan pada anak usia dini sebaiknya menggunakan media yang menarik
sehingga anak lebih mudah untuk memahami dan untuk lebih menumbuhkan
motifasi anak untuk belajar.
Menurut Hafidz (2009) Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut
tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke
obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman
nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Henny Siti R (2012),
tentang meningkatkan operasi penjumlahan melalui permainan dadu papan
penjumlahan. Penerapan permainan dadu papan penjumlahan dapat membantu
meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan di Taman Kanak-kanak Islam
Siti Khodijah kelompok B. Dalam penerapannya di lapangan, anak bermain dadu
secara berpasangan dua-dua, di mana ketika anak yang satu melempar dadu maka
anak yang satunya lagi memasangkan benda dan lambang bilangannya, demikian
seterusnya secara bergantian, kemudian anak menghitung jumlahnya bersamasama. Permainan dadu papan penjumlahan dapat meningkatan kemampuan
operasi penjumlahan anak kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Siti Khodijah..
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mencoba menggunakan media
Realia dalam upaya peningkatan terhadap kemampuan matematika pada anak
usia dini.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfouskan
kajian pada Meningkatkan Kemampuan operasi penjumlahan melalui
penggunaan media realia. Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B TK AlIslah Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2012-2013

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam mengenalkan bilangan kepada anak
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) Guru masih belum bisa
membuat suasana pembelajaran menjadi suasana yang lebih atraktif. (2) Metode
yang digunakan guru masih monoton dan tidak variatif. (3) Media dan sumber
belajar masih belum memadai dikarenakan kurangnya pendapatan taman kanakkanak sehingga media menjadi terbatas dan guru masih belum bisa
memfariasikan benda yang ada untuk dijadikan media.
Secara umum masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
“Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan kemampuan operasi
penjumlahan pada anak TK kelompok B?”. Secara khusus masalah yang diteliti
dibatasi sebagai berikut:
1. Bagaimana

kemampuan operasi penjumlahan anak sebelum

diterapkan media realia pada kelompok B TK Al-Islah?
2. Bagaimana

pelaksanaan

penggunaan

media

realia

dalam

meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan pada kelompok B TK
Al-Islah?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan operasi penjumlahan anak
setelah digunakan media realia pada kelompok B TK Al-Islah?

Untuk memperjelas arahan penelitian ini maka definisi operasional
variable dalam hal ini mengenai hal-hal yang berkaitan sebagai berikut:

1. Operasi Penjumlahan
Menurut Pakasi (1970: 16), berhitung artinya bekerja dengan bilangan.
Dalam berhitung kita meletekakkan hubungan / relasi antara dua buah bilangan,
atau lebih dari dua buah bilangan.

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Menurut Sriningsih (2009: 64), bahwa pemahaman terhadap operasi
bilangan bulat dapat dilakukan melalui berbagai contoh kongkrit dalam
kehidupan sehari-hari. Operasi bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Indikator penjumlahan yang akan dinilai berdasarkan standar kompetensi
TK dan RA dari standar kompetensi yang diharapkan yaitu anak mampu
memahami konsep sederhana, memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari kemudian dijabarkan kembali dalam hasil belajarnya yaitu anak
dapat memahami konsep-konsep matematika sederhana, dan lebih rinci
dijabarkan dalam indikator yaitu menyebutkan hasil penjumlahan dengan benda
sampai 10.
2. Media realia
Menurut Sudjana (2005: 196) media realia adalah media benda-benda
nyata atau makhluk hidup (real life materials).
Menurut Rusman (2005: 2) media realia yaitu semua benda nyata yang
ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun yang
diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang, insectarium, benda-benda, air,
sawah, makanan dan sebagainya.
Menurut Wibawa (1992: 55) menyebutkan bahwa media relaia adalah
benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan.
Adapun yang dimaksud dengan media realia dalam penelitian ini adalah
media yang digunakan dalam bentuk nyata. Media realia yang digunakan berupa
benda-benda seperti vas bunga, bunga, tanah, sendok, piring, gelas, aseupan (alat
memasak nasi zaman dulu). Benda-benda di dalam kelas: meja guru, pintu, kursi,
guru, anak dan juga menggunakan makanan diantaranya adalah tomat, kacang
panjang, buncis, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai.

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan mengenal bilangan anak di TK Al-Islah kelompok B
melalui penggunaan media realia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui

kemampuan operasi penjumlahan anak

sebelum diterapkan media realia pada kelompok B TK Al-Islah.
b. Untuk mengetahui penjelasan penggunaan media realia dalam
meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan pada kelompok B
TK Al-Islah.
c. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan operasi penjumlahan
anak setelah digunakan media realia pada kelompok B TK AlIslah.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Anak
a. Dapat menghilangkan rasa takut dan rasa jenuh akan pelajaran
matematika sehingga siswa merasa lebih senang dan menyukai
pelajaran matematika.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
terutama pada pengenalan bilangan.
c. Meningkatkan

minat

dan

keaktifan

siswa

dalam

proses

pembelajaran matematika.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran bersifat
lebih menarik dan bermakna, terutama dalam pembelajaran
matematika.
2. Untuk Guru
a. Mengembangkan kreativitas dengan berbagai media dalam
memotivasi belajar siswa.
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

b. Mengetahui

salah

satu

pemecaha

masalah

pembelajaran

matematika sehingga terjadi perbaikan dan peningkatan efektivitas
pembelajaran di dalam kelas.
c. Menambah motivasi guru untuk mengajar dan mendidik guru.
d. Dapat diketahui cara peningkatan hasil belajar matematika pada
topik pengenalan angka melalui media yang menarik dan kreatif.
3. Untuk Lembaga Taman Kanak-kanak
a. Memberi komtribusi yang lebih baik pada sekolah dalam rangka
pembelajaran pada khususnya serta kemajuan sekolah pada
umumnya.
b. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sehingga dapat
meningkatakan kepercayaan dan dukungan masyarakat sekitar
terhadap sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun kerangka skripsinya yaitu sebagai berikut:
Bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian,
pendekatan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi skiripsi.
Bab II

kajian pustaka, bab ini membahas tentang : Perkembangan

Kognitif Anak, Teori kognitif Jean Piaget, Teori kognitif Brunner, Matematika di
Taman Kanak-Kanak, Hakikat matematika di Taman Kanak-Kanak, Pengenalan
Operasi Penjumlahan di Taman Kanak-kanak, Pengertian, Standar Kompetensi
Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman Kanak-kanak, Tahap pembelajaran
operasi penjumlahan di Taman Kanak-kanak, Peran Guru dalam Pembelajaran
Operasi Penjumlahan di Taman Kanak-kanak, Peran Alat Peraga dalam
Pembelajaran Operasi Penjumlahan di Taman Kanak-kanak, Konsep Dasar
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Definisi Media Pembelajaran, Syarat dan
Ciri Media Pembelajaran, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran, Klasifikasi
Media Pembelajaran, Kriteria Pemilihan Media, Media Realia, Pengertian, Jenis
Media Realia, Keunggulan Media Realia, Kelemahan Media Realia.
Bab III metodologi penelitian, bab ini membahas mengenai : lokasi dan
subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, bab ini membahas tentang : hasil
penelitian dan pembahasan.
Bab V kesimpulan dan saran yang berisi tentang: Kesimpulan dan Saran.
Bab VI daftar pustaka

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Kunandar (Iskandar, 2011: 21) menyatakan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan
untuk memperbaiki/ meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.
Dengan kata lain, dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
diantaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan
oleh guru didalam kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara guru dan
peneliti itu sendiri dengan harapan tidak muncul lagi permasalahan di dalam
kelas.
Adapun karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut
Iskandar (2011) adalah sebagai berikut:
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek
instruksional.
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Tujuan utama guru, dan peneliti lainnya mengadakan Penelitian
Tindakan kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

dalam proses pembelajaran di kelas. Menurut Suhardjono (Iskandar, 2011:
33) tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas, mencari jawaban
atau solusi ilmiah mengapa masalah tersebut dapat dipecahkan melalui
tindakan, meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik (guru atau
pendidik), dan menumbuhkan budaya akademik.
Maka dari itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini digunakan untuk
memberikan perbaikan secara langsung terhadap masalah yang terjadi
khususnya di kelompok B TK Islam Al-Islah 2012-2013. Dengan langkah ini
diharapkan dapat terjadi peningkatan kemampuan operasi penjumlahan anak
melalui penggunaan media realia.
B. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedurnya adalah
dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen, dengan tim
lainnya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan
rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama,
diskusi-diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan kepada
langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan yang telah dilakukan pada siklus
pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau
pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Menurut
Lewin (Iskandar, 2011: 28), pelaksanaan penelitian ini menggunakan
beberapa siklus secara bertahap yaitu: (1) perencanaan (planning), (2)
tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).
Seperti dalam gambar di halaman berikutnya:
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

Gambar 3.1
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Orientasi
Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan
SIKLUS I

Pengamatan

Orientasi

Perencanaan

Perbaikan Perencanaan
Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan
Dilanjutkan Ke
Siklus Berikut?
Sumber: Iskandar (2011: 49)

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan akan diawali dengan pendahuluan yang dilakukan
dengan cara mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan
operasi penjumlahan

di kelompok B TK Islam Al-Islah yang masih

kurang. Pada tahapan perencanaan ini ada beberapa hal yang dilakukan
oleh peneliti dan guru, yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas
untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan skenario
penerapan permainan dadu papan penjumlahan, membuat perencanaan
pembelajaran, membuat setting kelas dan mempersiapkan format
observasi dan evaluasi untuk akhir siklus.
Adapun skenario tindakannya adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
Pada siklus I peneliti mengangkat tema tempat rekreasi dan sub
temanya pantai, media realia yang akan digunakan peneliti yaitu pernakpernik yang ada di pantai seperti cangkang kerang. Kegiatan inti pada
siklus I dimulai dengan games yang dinamakan “ayo tebak”, games ini
bertujuan untuk menyampaikan materi operasi penjumlahan secara tidak
langsung, games ini juga menggunakan media realia, yaitu cangkang
kerang. Langkah-langkah games ini yaitu anak-anak diajak membuat
lingkaran, kemudian setelah membuat lingkaran anak-anak bernyanyi
“pada hari minggu” tetapi liriknya diganti. Adapun lirik lagunya yaitu:
Pada hari minggu ku turut ayah ke pantai
Mengendarai mobil supaya cepat jalannya.

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Yuk jalan ayuk jalan ayuk jalan ayuk jalan…
Yuk jalan ayuk jalan ayuk jalan, asik sudah sampai
Ketika nyanyian pada hari minggu, anak-anak sambil memegang
kerang bergiliran secara estapet, ketika lagu sudah selesai maka anak yang
mendapat giliran memegang kerang harus bersedia menebak hasil
penjumlahan kerang yang telah dijumlahkan peneliti, dan anak yang
sudah mendapat giliran menebak, anak berada di tengah-tengah lingkaran
bersama peneliti, begitupun selanjutnya sampai semua anak mendapat
giliran.
Setelah circle time selesai, peneliti membuat kelompok belajar
menjadi dua kelompok, keompok pertama diberi nama “Zona Kerang”.
Kegiatan yang harus dilakukan anak di zona kerang ini yaitu anak harus
mengocok kertas yang sudah dilipat dan berada di dalam botol. Misalnya
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.2
Kertas Kocokan

(3)
+
(2)
=
.…………………….

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Maka anak-anak harus mengumpulkan kerang sejumlah hasil
penambahan tersebut ke dalam plastik kecil, anak-anak diberi kesempatan
lima kali untuk mengocok.
Kelompok kedua diberinama “Zona Ikan”. Media realia yang
digunakan pada zona ikan ini yaitu ikan yang berukuran kecil dan
disimpan di bak plastic yang berukuran agak besar, aturan mainnya anak
mengambil kartu yang sudah dikocok yang bergambar ikan dengan ada
simbol (+). Misalnya Aldi mengambil kartu yang ada gambar ikan 5
simbol (+) dan gambar ikan 4= ….. Contoh ada pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.3
Kartu Ikan

(2)
+

(2)
=
…………
Otomatis Aldi harus mengambil ikan dengan jumlah hasil dari
penambahan tersebut, dengan menggunakan jaring yang kecil, kemudian
disimpan di tempat milik Aldi. Anak-anak harus bergiliran di dua
kelompok tersebut.

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

b. Siklus II
Pada siklus II peneliti mengambil tema masih tempat rekreasi dan
mengambil sub tema pegunungan. Media realia yang digunakan peneliti
yaitu berupa tumbuhan lebih spesifiknya lagi daun jambu air. Aktifitas
yang akan dilakukan yaitu “mencari jumlah daun”, cara bermainnya yaitu
peneliti memberikan soal matematika sebanyak lima soal pada anak-anak
dan anak-anak harus mencari jawabannya dengan mencari jumlah daun
yang tersedia di halaman sekolah. Kemudian setelah daun ditemukan
ditempelkan diatas kertas dan menjadikannya kolase daun. Jadi, peneliti
terlebih dahulu mempersiapkan jumlah daun yang ada dihalaman untuk
menjadi pilihan anak-anak. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 3.4
Kolase Daun
Nama :
1. 2+3 =
+

=

2. 4+1 =
+

=

3. 2+2=
+

=

4. 3+1 =
+

=

5. 2+1=
Ulfayati Nur’Aliyah, 2013 +
=
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Penjelasannya, pada gambar daun untuk LKS dikosongkan, jadi
anak yang menempelkan daun sendiri sampai dengan hasil dari
penjumlahan itu sendiri.
c. Siklus III
Apabila kemampuan penjumlahan masih belum tercapai dalam
dua siklus, maka peneliti melakukan siklus tiga. Di siklus III peneliti
menggunakan tema tempat rekreasi dan sub temanya adalah pegunungan,
kemudian peneliti mengadakan aktifitas “lari menjumlah”. Pada aktifitas
ini peneliti membuat tiga kocokan yang berisi nama anak-anak, tiga nama
anak yang keluar pertama maka merekalah yang menjadi peserta lomba
menjumlah pertama. Lari menjumlah ini yaitu anak-anak akan berlari
mencari hasil dari kotak yang berisi batu dan berada di garis start,
kemudian batu yang berada dikotak itu diambil sambil anak-anak berlari,
setelah sampai ke garis finish maka batu yang tadi dibawa sambil berlari
dihitung dan jumlah batu yang sudah dihitung kemudian disimpan dikotak
yang sudah disediakan dan dituliskan pada kertas yang sudah tersedia.
untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.5
Kotak Batu
(3)

(2)

+

= ……

Ulfayati Nur’Aliyah, 2013
Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan Melalui Penggunaan Media Realia (Penelitian
Tindakan Kelas Kelompok B TK Al-Islah Tahun 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

2. Tindakan (Acting)
Pada

tahap

pelaksanaan,

peneliti

berperan

sebagai

guru

berkolaborasi dengan guru kelas di TK Islam Al-Islah Guru tersebut
hanya mendampingi anak-anak apabila ada anak yang kurang mengerti
pada saat kegiatan berlangsung. Peneliti sebagai pelaksana tindakan
bertugas melaksanakan rencana kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dalam meningkatkan kemampuan melalui penggunaan media
realia.
3. Observasi (Observing)
Guru melakukan kegiatan observasi yang dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini
berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat yang
dikumpulkan

dengan

alat

bantu

instrumen

pengamatan

yang

dikembangkan oleh peneliti berkaitan dengan penggunaan media realia
untuk meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan anak yang telah
direncanakan dan dipraktikkan di dalam kelas.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahapan ini merupakan tahapan memproses data yang didapat saat
dilakukan pengamatan. Proses refleksi ini memegang peranan penting
dimana hasil dari penilaian ini dapat menj

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL : Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok A TK Gelatik Kecamatan Bandung Wetan Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PAPAN FLANEL DI TAMAN KANAK-KANAK: Penelitian Tindakan Kelas di TK Darul Hikmah Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Kelompok A Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 0 6

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN TEKNIK MOZAIK : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B TK Gelatik Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI BERMAIN LASY : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Mutya Agni Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

1 6 35

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-kanak PGRI I TalegongKecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 1 24

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENGUKURAN BERAT PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B Tk Nanda Ceria Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

0 1 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN PROYEK MEMASAK DI TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B di TK Al-Istiqoomah Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.

1 2 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE MULTISENSORI: Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelas B Taman Kanak-kanak Cempaka Indah Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012-2013.

1 14 36

PENINGKATAN KEMAMPUAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA TANAH LEMPUNG : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Sandhy Putra Jl. Stasiun Radio I Kecamatan Rancaekek.

0 0 46

PENGEMBANGAN MEDIA BUKU MATEMATIKA BERGAMBAR (BOOKMEB) DALAM MENGENALKAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B.

0 2 187