Kampanye Mengurangi Pengaruh Nomophobia bagi Remaja Urban di Jawa Barat.

(1)

Universitas Kristen Maranatha vi

ABSTRAK

KAMPANYE MENGURANGI PENGARUH NOMOPHOBIA BAGI REMAJA URBAN DI JAWA BARAT

Oleh Afridah Ciputra

1264157

Nomophobia adalah suatu ketakutan seseorang akan kehilangan telepon genggamnya. Bukan hanya takut akan kehilangan telepon genggam tetapi kehabisan baterai dan tidak ada jaringan juga sebagai pemicu dari nomophobia. Tidak dipungkiri lagi setiap orang mengalami nomophobia karena semakin canggihnya teknologi pada zaman ini. Dengan fungsi smartphone yang dapat mengakses informasi dengan mudah dan dapat dijadikan sebagai media komunikasi, media sosial dan media hiburan.

Maka dari itu, tujuan dari perancangan kampanye ini untuk mengurangi pengaruh nomophobia yang terjadi pada remaja urban di Jawa Barat. Dengan adanya perancangan kampanye ini dapat membuat remaja lebih bijak untuk menggunakan smartphone seperlunya.

Metode yang digunakan dalam kampanye ini adalah dengan membuat poster, iklan majalah, billboard, serta media sosial berbasis internet. Melalui perancangan ini diharapkan remaja dapat mengenal istilah nomophobia dan dapat mengurangi pengaruh nomophobia.


(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRACT

CAMPAIGN TO REDUCE NOMOPHOBIA

AMONG URBAN TEENAGERS IN WEST JAVA

Afridah Ciputra 1264157

Nomophobia is the fear of losing one’s mobilephone. Not only the fear of losing a mobilephone, but running out of battery and no network can trigger nomophobia. It is indebatable that nearly everyone has nomophobia as a result of the advancing of technology. Smartphones can be used to access information easily. They can also be used as a means of communication, not to mention to access social media and entertainment.

That is why the purpose of this campaign design is to reduce nomophobia among urban teens in West Java. This campaign design is expected to help children use their smartphones more wisely when necessary.

The methods for this campaign is making posters, magazine advertisements, billboard and internet-based media. This design is hoped to introduce teens to nomophobia and reduce it.


(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBARS ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II ... 5

2.1 Teori Psikologi ... 5

2.1.1 Psikologi Remaja ... 6

2.1.2 Psikologi Klinis... 7

2.1.3 Psikologi Warna ... 8

2.2 Teori Kampanye ... 10

2.2.1 Pengertian Kampanye ... 10

2.2.2 Fungsi Kampanye ... 10

2.2.3 Jenis Kampanye ... 11

2.2.4 Perencanaan Media ... 11

2.3 Tipografi ... 14

BAB III ... 16

3.1 Data dan Fakta ... 16

3.1.1 Mandatori ... 16

3.1.2 Institusi Terkait ... 16


(4)

Universitas Kristen Maranatha ix

3.1.4 Data Hasil Wawancara... 21

3.1.5 Data Hasil Kuisioner ... 21

3.2 Tinjauan Proyek Sejenis ... 26

3.3 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 27

3.3.1 Analisis STP ... 28

3.3.2 Analisis SWOT ... 28

BAB IV ... 30

4.1 Konsep Komunikasi ... 30

4.2 Konsep Kreatif ... 31

4.3 Konsep Media ... 32

4.3.1 Pemilihan Media ... 32

4.3.2 Timeline ... 34

4.3.3 Budgeting ... 34

4.4 Hasil Karya ... 35

4.4.1 Logo Kampanye ... 35

4.4.2 Iklan Angkutan Umum ... 36

4.4.3 Billboard ... 37

4.4.4 Facebook Fanpage ... 38

4.4.5 Iklan Majalah ... 39

4.4.6 Koran ... 42

4.4.7 TVC ... 43

4.4.8 Instagram ... 44

4.4.9 Gimmick ... 46

BAB V ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

DATA PENULIS ... 51

UCAPAN TERIMA KASIH ... 52


(5)

Universitas Kristen Maranatha x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Logo Wujudkan ... 16

Gambar 3.2 Logo Ristekdikti ... 16

Gambar 3.3 Pengguna handphone di kereta ... 19

Gambar 3.4 Pengguna handphone saat menyetir ... 20

Gambar 3.5 Pengguna handphone saat bersama teman ... 20

Gambar 3.6 Diagram hasil kuisioner ... 21

Gambar 3.7 Diagram hasil kuisioner ... 22

Gambar 3.8 Diagram hasil kuisioner ... 22

Gambar 3.9 Diagram hasil kuisioner ... 23

Gambar 3.10 Diagram hasil kuisioner ... 23

Gambar 3.11 Diagram hasil kuisioner ... 24

Gambar 3.12 Diagram hasil kuisioner ... 24

Gambar 3.13 Diagram hasil kuisioner ... 25

Gambar 3.14 Diagram hasil kuisioner ... 25

Gambar 3.15 Poster Talkshow dan Bedah Buku ... 26

Gambar 4.1 Logo Kampanye ... 35

Gambar 4.2 Iklan Angkutan Umum ... 36

Gambar 4.3 Iklan Angkutan Umum ... 37

Gambar 4.4 Billboard ... 37

Gambar 4.5 Billboard ... 37

Gambar 4.6 Facebook Fanpage ... 38

Gambar 4.7 Facebook Fanpage ... 38

Gambar 4.8 Iklan Majalah ... 39

Gambar 4.9 Iklan Majalah ... 40

Gambar 4.10 Iklan Majalah ... 41

Gambar 4.11 Iklan Majalah ... 42

Gambar 4.12 Koran ... 42

Gambar 4.13 Koran ... 43

Gambar 4.14 Storyboard TVC ... 43

Gambar 4.15 Youtube ... 44

Gambar 4.16 Instagram ... 44

Gambar 4.17 Instagram ... 45

Gambar 4.18 Instagram ... 45

Gambar 4.19 T-shirt ... 46

Gambar 4.20 Topi ... 46


(6)

Universitas Kristen Maranatha xi DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline ... 34 Tabel 4.2 Budgeting ... 34


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

1.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan manusia untuk saling berinteraksi. Perkembangan alat komunikasi semakin maju dengan berkembangnya kemajuan teknologi. Teknologi tersebut sangat mempermudah manusia dalam hal komunikasi. Kebanyakan orang memilih handphone sebagai alat komunikasi dan alat untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Handphone sangat berpengaruh pada kehidupan manusia dan menguasai kehidupan manusia, khususnya di kota-kota besar. Tidak dipungkiri lagi setiap orang mengalami nomophobia karena handphone dapat mengakses informasi dikala kesibukan yang padat dan juga sebagai sarana hiburan seperti bermain game online atau offline, menonton video, ataupun mendengarkan lagu sehingga gadget digemari oleh semua kalangan masyarakat. Nomophobia atau no-mobile-phone phobia adalah suatu ketakutan seseorang akan kehilangan telepon genggamnya. Pemicu terjadinya nomophobia bukan hanya takut kehilangan telepon genggam, tetapi kehabisan baterai dan tidak mendapatkan jaringan. Penelusuran yang dilakukan Fani Moe, pemandu acara di Metro TV: 360, penelitian dari SecurEnvoy menyatakan sebanyak 66% merasa cemas tanpa ponsel sedangkan di Cisco 9 dari 10 orang berusia di bawah 30 tahun mengalami nomophobia. Penjualan smartphone di Indonesia tertinggi di antara ke 6 negara Asia Tenggara. Pemakaian ponsel yang sebelumnya sebagai kebutuhan dan sekarang menjadi gaya hidup. Studi yang dilakukan dewan keselamatan Amerika, 1 dari 4 kecelakaan lalu lintas di Amerika terjadi akibat kelalaian pengendara karena menelepon ketika menyetir. Sedangkan di Jakarta, kasus pelanggaran lalu lintas akibat menggunakan handphone semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pengendara kurang fokus untuk mengendara, lebih mementingkan memainkan handphone.

Menurut Caglar Yildirim, ketergantungan terhadap ponsel bukan suatu hal yang harus dilarang, tetapi masalah muncul ketika kegelisahan terhadap ponsel yang


(8)

Universitas Kristen Maranatha 2 memicu gangguan psikologis klinis dan mental penggunanya. Dalam hal ini mengakibatkan seseorang tidak berinteraksi dengan nyata. Kecanduan ponsel akan menimbulkan rasa cemas, gelisah, dan panik ketika kehilangan atau ketinggalan ponsel.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin melakukan kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat. Maka dari itu untuk mempengaruhi remaja, perlu dirancang suatu konsep kampanye tentang mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat yang didesain khusus secara menarik dan efisien agar pesan dari kampanye ini dapat tersampaikan kepada konsumen melalui visualisasi pada media-media promosi yang komunikatif dan efektif sesuai dengan target market. Disinilah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) diperlukan.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena gejala dan peristiwa yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang ditemukan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat?

2. Bagaimana cara merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat?

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka perancangan ini akan dibatasi pada pembuatan kampanye untuk mempengaruhi remaja urban di Jawa Barat dengan rentang usia 19-21 tahun untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan di atas, berikut ini akan dijelaskan dan dikemukakan garis-garis besar hasil yang ingin diperoleh dan dicapai sebagai berikut:


(9)

Universitas Kristen Maranatha 3 1. Merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja

urban di Jawa Barat.

2. Melakukan perancangan media kampanye yang menarik dan efektif untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Kegiatan observasi meliputi pencatatan secara sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang dilakukan secara umum.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada narasumber serta responden. Sebelum melakukan wawancara, penulis menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber atau responden. Namun pertanyaan yang telah dipersiapkan bukan merupakan patokan yang kaku, namun dapat dikembangkan selama proses wawancara sesuai keperluan.

c. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Kuisioner yang diberikan bersifat semi terbuka dimana disetiap pertanyaan terdapat pilihan jawaban sehingga responden dapat lebih terarah dan dibatasi namun terdapat juga jawaban tambahan diluar jawaban yang disediakan.

d. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data literatur yang didapatkan melalui buku dan internet yang berguna untuk menunjang penelitian. Pada studi pustaka, teori-teori yang relevan digunakan sebagai penunjang landasan pemikiran sebagai acuan dalam pemecahan masalah.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5Skema Perancangan

psikologis OCDpsikologis OCD

Gambar 1.1 Skema Perancangan Latar Belakang Masalah

1. Ketergantungan berlebihan yang dialami oleh pengguna smartphone sehingga dapat

mengganggu kegiatan penggunanya.

2. Erasa panik dan gelisah ketika tidak membawa smartphone sehingga dapat

menyebabkan gangguan psikologi klinis.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat?

2. Bagaimana cara merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada

remaja urban di Jawa Barat?

Pengumpulan Data Observasi Wawancara Kuisioner Studi Pustaka Teori Psikologi Klinis Psikologi Remaja Kampanye Teori Warna Tipografi Konsep Komunikasi

Membuat kampanye yang informatif sehingga mudah

dipahami oleh remaja

Konsep Media

Membuat media yang sesuai dengan target remaja

Konsep Visual

Menggunakan warna yang membangkitkan semangat dan

sesuai target yaitu remaja

Tujuan Perancangan

1. Merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di

Jawa Barat.

2. Melakukan perancangan media kampanye yang menarik dan efektif untuk mengurangi

pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

Target Kampanye

Geografis: Jawa Barat Psikografis: Mengikuti tren yang terbaru

Demografis: - pria & wanita Teknografis: Mengikuti perkembangan teknologi

- 19-21 tahun - menengah ke atas


(11)

Universitas Kristen Maranatha 48

5.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil wawancara, kuesioner, studi pustaka, analisis data dan masalah, serta finalisasi desain akhir, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dibutuhkan cara penyampaian yang baik dan efektif untuk menyadarkan remaja akan akibat-akibat dari nomophobia yang dapat menyebabkan gangguan jiwa psikologi klinis.

2. Banyak remaja yang belum mengetahui tentang nomophobia dan dampak-dampak yang terjadi apabila bermain smartphone berlebihan.

3. Konsep kreatif melalui media internet merupakan cara efektif untuk mengurangi nomophobia karena setiap harinya remaja memanfaatkan media internet sebagai sumber informasi.

5.2Saran

Salah satu upaya yang dapat mengurangi pengaruh nomophobia adalah dengan mengadakan kampanye. Di zaman modern ini, kampanye dapat mengajak dan mengubah pola pikir serta cara pandang seseorang sehingga dapat menarik perhatian target untuk mengikuti kampanye. Oleh karena itu, dengan menerapkan ide, gagasan dan kreativitas pada kampanye maka kampanye lebih efektif dan dapat mengurangi pengaruh nomophobia di kalangan remaja.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 49

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira,Sulasmi.2013. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunanya Edisi 2. Bandung: ITB Bandung

Fithriyah, Lailatul & Mohammad Jauhar. 2014. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta

Hurlock, E. B. 1990.Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta:Erlangga Hurlock, E. B. 1992. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan: Istiwijayanti dan Soedjarwo). Jakarta:Erlangga

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Kusrianto, Adi. 2004. Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Yogyakarta:Andi

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu Edisi 1. Jakarta: Kencana

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye. Bandung: Rekatama Media Bandung.

Maharani,Dian.2015."Tak Bisa Jauh dari Ponsel Mungkin Anda Derita

Nomophobia",(Online),(http://health.kompas.com/read/2015/05/19/123500423/Tak. Bisa.Jauh.dari.Ponsel.Mungkin.Anda.Derita.Nomopobhia ,diakses 24 Februari 2016).

Aditya Parikesit,Arly.2015."Kisah Nomophobia Si Pecandu

Gadget",(Online),(http://inet.detik.com/read/2013/07/09/091604/2296456/398/kisah-nomophobia-si-pecandu-gadget ,diakses 24 Februari 2016).


(13)

Universitas Kristen Maranatha 50 Lillahi Sativa,Rahma.2014."Jika 7 Hal Ini Anda Rasakan, Sudah Saatnya Sesekali Matikan Ponsel",(Online),(,diakses 24 Februari 2016).

Dwi Prihadi,Susetyo.2012."Tak Bisa Lepas dari Ponsel? Awas Terkena

Nomophobia",(Online),(http://inet.detik.com/read/2012/12/03/082039/2107426/398/t ak-bisa-lepas-dari-ponsel-awas-terkena-nomophobia,diakses 15 Februari 2016). Kartini Bohang,Fatimah.2015."Kamu Kecanduan Smartphone? Jawab 20

PertanyaanIni!",(Online),(http://health.detik.com/read/2014/02/20/111538/2503097/7 63/jika-7-hal-ini-anda-rasakan-sudah-saatnya-sesekali-matikan-ponsel,diakses 28 Februari 2016).

Mayasari,Linda.2012."Tidak Bisa Jauh dari Ponsel? Anda Mungkin Menderita Nomophobia",(Online),(http://health.detik.com/read/2012/09/21/175751/2030251/76 3/tidak-bisa-jauh-dari-ponsel-anda-mungkin-menderita-nomophobia,diakses 19 Februari 2016).


(1)

Universitas Kristen Maranatha 2 memicu gangguan psikologis klinis dan mental penggunanya. Dalam hal ini mengakibatkan seseorang tidak berinteraksi dengan nyata. Kecanduan ponsel akan menimbulkan rasa cemas, gelisah, dan panik ketika kehilangan atau ketinggalan ponsel.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin melakukan kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat. Maka dari itu untuk mempengaruhi remaja, perlu dirancang suatu konsep kampanye tentang mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat yang didesain khusus secara menarik dan efisien agar pesan dari kampanye ini dapat tersampaikan kepada konsumen melalui visualisasi pada media-media promosi yang komunikatif dan efektif sesuai dengan target market. Disinilah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) diperlukan.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena gejala dan peristiwa yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka permasalahan yang ditemukan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat?

2. Bagaimana cara merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh

nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat?

Ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka perancangan ini akan dibatasi pada pembuatan kampanye untuk mempengaruhi remaja urban di Jawa Barat dengan rentang usia 19-21 tahun untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan di atas, berikut ini akan dijelaskan dan dikemukakan garis-garis besar hasil yang ingin diperoleh dan dicapai sebagai berikut:


(2)

Universitas Kristen Maranatha 3 1. Merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja

urban di Jawa Barat.

2. Melakukan perancangan media kampanye yang menarik dan efektif untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Kegiatan observasi meliputi pencatatan secara sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang dilakukan secara umum.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada narasumber serta responden. Sebelum melakukan wawancara, penulis menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber atau responden. Namun pertanyaan yang telah dipersiapkan bukan merupakan patokan yang kaku, namun dapat dikembangkan selama proses wawancara sesuai keperluan.

c. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Kuisioner yang diberikan bersifat semi terbuka dimana disetiap pertanyaan terdapat pilihan jawaban sehingga responden dapat lebih terarah dan dibatasi namun terdapat juga jawaban tambahan diluar jawaban yang disediakan.

d. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data literatur yang didapatkan melalui buku dan internet yang berguna untuk menunjang penelitian. Pada studi pustaka, teori-teori yang relevan digunakan sebagai penunjang landasan pemikiran sebagai acuan dalam pemecahan masalah.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5Skema Perancangan

psikologis OCDpsikologis OCD

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

1. Ketergantungan berlebihan yang dialami oleh pengguna smartphone sehingga dapat mengganggu kegiatan penggunanya.

2. Erasa panik dan gelisah ketika tidak membawa smartphone sehingga dapat menyebabkan gangguan psikologi klinis.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat? 2. Bagaimana cara merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada

remaja urban di Jawa Barat?

Pengumpulan Data Observasi Wawancara Kuisioner Studi Pustaka Teori Psikologi Klinis Psikologi Remaja Kampanye Teori Warna Tipografi Konsep Komunikasi Membuat kampanye yang informatif sehingga mudah

dipahami oleh remaja

Konsep Media Membuat media yang sesuai

dengan target remaja

Konsep Visual Menggunakan warna yang membangkitkan semangat dan

sesuai target yaitu remaja

Tujuan Perancangan

1. Merancang kampanye untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

2. Melakukan perancangan media kampanye yang menarik dan efektif untuk mengurangi pengaruh nomophobia pada remaja urban di Jawa Barat.

Target Kampanye

Geografis: Jawa Barat Psikografis: Mengikuti tren yang terbaru

Demografis: - pria & wanita Teknografis: Mengikuti perkembangan teknologi - 19-21 tahun


(4)

Universitas Kristen Maranatha 48

5.

BAB

V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil wawancara, kuesioner, studi pustaka, analisis data dan masalah, serta finalisasi desain akhir, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dibutuhkan cara penyampaian yang baik dan efektif untuk menyadarkan remaja akan akibat-akibat dari nomophobia yang dapat menyebabkan gangguan jiwa psikologi klinis.

2. Banyak remaja yang belum mengetahui tentang nomophobia dan dampak-dampak yang terjadi apabila bermain smartphone berlebihan.

3. Konsep kreatif melalui media internet merupakan cara efektif untuk mengurangi

nomophobia karena setiap harinya remaja memanfaatkan media internet sebagai

sumber informasi.

5.2Saran

Salah satu upaya yang dapat mengurangi pengaruh nomophobia adalah dengan mengadakan kampanye. Di zaman modern ini, kampanye dapat mengajak dan mengubah pola pikir serta cara pandang seseorang sehingga dapat menarik perhatian target untuk mengikuti kampanye. Oleh karena itu, dengan menerapkan ide, gagasan dan kreativitas pada kampanye maka kampanye lebih efektif dan dapat mengurangi pengaruh nomophobia di kalangan remaja.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 49

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira,Sulasmi.2013. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunanya Edisi 2. Bandung: ITB Bandung

Fithriyah, Lailatul & Mohammad Jauhar. 2014. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta

Hurlock, E. B. 1990.Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta:Erlangga Hurlock, E. B. 1992. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan: Istiwijayanti dan Soedjarwo). Jakarta:Erlangga

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Kusrianto, Adi. 2004. Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Yogyakarta:Andi

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu Edisi 1. Jakarta: Kencana

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye. Bandung: Rekatama Media Bandung.

Maharani,Dian.2015."Tak Bisa Jauh dari Ponsel Mungkin Anda Derita

Nomophobia",(Online),(http://health.kompas.com/read/2015/05/19/123500423/Tak. Bisa.Jauh.dari.Ponsel.Mungkin.Anda.Derita.Nomopobhia ,diakses 24 Februari 2016).

Aditya Parikesit,Arly.2015."Kisah Nomophobia Si Pecandu

Gadget",(Online),(http://inet.detik.com/read/2013/07/09/091604/2296456/398/kisah-nomophobia-si-pecandu-gadget ,diakses 24 Februari 2016).


(6)

Universitas Kristen Maranatha 50 Lillahi Sativa,Rahma.2014."Jika 7 Hal Ini Anda Rasakan, Sudah Saatnya Sesekali Matikan Ponsel",(Online),(,diakses 24 Februari 2016).

Dwi Prihadi,Susetyo.2012."Tak Bisa Lepas dari Ponsel? Awas Terkena

Nomophobia",(Online),(http://inet.detik.com/read/2012/12/03/082039/2107426/398/t ak-bisa-lepas-dari-ponsel-awas-terkena-nomophobia,diakses 15 Februari 2016). Kartini Bohang,Fatimah.2015."Kamu Kecanduan Smartphone? Jawab 20

PertanyaanIni!",(Online),(http://health.detik.com/read/2014/02/20/111538/2503097/7 63/jika-7-hal-ini-anda-rasakan-sudah-saatnya-sesekali-matikan-ponsel,diakses 28 Februari 2016).

Mayasari,Linda.2012."Tidak Bisa Jauh dari Ponsel? Anda Mungkin Menderita Nomophobia",(Online),(http://health.detik.com/read/2012/09/21/175751/2030251/76 3/tidak-bisa-jauh-dari-ponsel-anda-mungkin-menderita-nomophobia,diakses 19 Februari 2016).