Perancangan kampanye sosial menjaga kesehatan lambung bagi remaja

(1)

(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : M. Vebrio

Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 27 Februari 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Puri No. 131a Medan

No. Telepon : 08122374651

PENDIDIKAN

SD Islam Afifiyah Medan (1995 – 2001) SMP Swasta Al-Ulum Medan (2001 – 2004) SMA Swasta Raksana (2004 - 2007)

Universitas Komputer Indonesia, jurusan Desain Komunikasi Visual (2007 – Sekarang)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat di pertanggung jawabakan.


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE MENJAGA KESEHATAN LAMBUNG BAGI REMAJA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh: M. Vebrio 51907101

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang, serta ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kehadirat Allah SWT yang mahakuasa karena atas berkat, anugrah, rahmat dan karunia-nya yang tiada henti, sehingga penulis dapat senantiasa memperoleh semangat, kekuatan dan kemampuan untuk melayani Tugas Akhir ini dengan judul, “Perancangan Kampanye Menjaga kesehatan Lambung bagi Remaja”.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya, bahwa, dalam tugas akhir ini banyak terdapat kekurangan, baik dalam segi penulisan dan pembahasan. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis menerima segala saran dan keritik yang sifatnya membangun.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam segi spiritual, moral dan material. Oleh karena itu, penulis dengan segenap hati dan dengan segala hormat mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Biranul Anas Zamanm selaku Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2. Bapak Drs. Harry Lubis selaku dosen pembimbing, terma kasih atas

segala kesabaran waktu untuk memberikan bimbingan, saran, arahan, bagi penulis dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini.

3. Ibu Rini Maulina, M.Sn selaku dosen wali, penulis ucapkan terimakasih atas arahan, bimbingan, dan bantuannya slama masa kuliah.

4. Terima kasih saya ucapkan untuk seluruh dosen tetap unikom, terima kasih atas dukungan moril yang telah penulis dapat selama ini. 5. Kepada kedua orang tua penulis, yang selalu menyemangati saya

dalam menyelesaikann tugas akhir ini saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,


(7)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Rumusan maslah ... 3

1.4. Batasan masalah ... 3

1.5. Tujuan perancangan ... 4

BAB II KAMPANYE MENJAGA KESEHATAN LAMBUNG BAGI REMAJA 2.1. Lambung ... 5

2.1.1 Penyakit Lambung ... 6

2.1.2 Pencegahan penyakit lambung ... 10

2.2 Remaja... 11

2.2.1 Studi mengenai relevansi remaja terhadap penyakit lambung ... 12

2.3 Kampanye sosial ... 14

2.3.1 Media kampanye sosial ... 15

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan ... 17

3.1.1. Pendekatan Komunikasi ... 17


(8)

vii

3.1.3. Strategi Media ... 19

3.1.4. Strategi Distribusi ... 22

3.2. Konsep Visual ... 24

3.2.1. Formati Desain ... 25

3.2.2. Tata letak (layout) ... 27

3.2.3. Typografi ... 28

3.2.4. Ilustrasi ... 29

3.2.5. Warna ... 31

BAB IV TEKHNIS PRODUKSI MEDIA - Poster ... 34

- Billboard ... 34

- Brosur ... 35

- Stiker ... 36

- Mug ... 36

- Jam ... 37

- Spanduk ... 37

- Kaos ... 38


(9)

39 DAFTAR PUSTAKA

Arisworo, D. (2006). Ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Grafindo Media Utama.

Efendi, F. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas teoridan praktik dalam keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Effendi, T. (2007). Never ending meditation, Jakarta: Elex Media Komutindo.

Ikawati, Z. (2010). Resep hidup sehat. Yogyakarta: Kanisius.

Kusrianto, A. (2010). Pengantar tipografi. Jakarta: Elex Media Komutindo.

Losyk B. (2005). Kendalikan stress anda:cara mengatasi stress dan sukses di tempat kerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Muscari, M.E (2001). Panduan belajar keperawatan pediatric. Jakart: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nadesul, H. (2009). Resep mudah tetap sehat. Jakarta: Kompas.

Pearce, E.C (2008). Anatomi dan Fidiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.

Ruslan, R. (2000). Kiat dan strategi kampanye public relation. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Santrock , J.W (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Simamora, R.H (2008) Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Kedokteran EGC.

Suprapto, T. (2009). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Jakarta: Med Press.

Utomo, T. (2005). Health quotient (cerdas kesehatan) untuk eksekutif. Jakarta: PT Grasindo.

Wijayakusuma, H. (2008). Atasi kanker dengan tanaman obat. Jakarta: Puspa Swara.


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Saat sedang melakukan aktifitas atau dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan kondisi fisik yang tidak sehat, jelas akan menyulitkan seseorang dalam mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu mengapa seseorang disarankan agar selalu dapat menjaga kesehatan tubuhnya. Dalam laporan ini akan dijelaskan tentang salah satu alat pencernaan manusia yang harus di jaga kesehatannya, agar seseorang dapat tetap melakukan aktifitas secara baik dan maksimal dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kesetabilan pencernaan manusia sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Semangkin baik proses/sistem pencernaan maka akan mengurangi resiko penyakit yang dapat menyerang bagian-bagian dari alat pencernaan tersebut dan juga bagian tubuh lain yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Salah satu alat pencernaan yang sangat vital pada tubuh manusia dan mudah terkena penyakit, yang dapat disebabkan oleh banyak hal adalah lambung.

Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang dapat memekar paling banyak, yang terletak di daerah epigatrik dan sebagian di sebelah kiri hpokhondoriak dan umbilical. Lambung terdiri dari bagian atas yang disebut fundus, batang utama, dan bagian bawah horizontal, yaitu antrum pilorik. Pada saat makanan masuk kedalam lambung, lambung membentuk lingkaran-lingkaran konsentris pada korpus dan fundus gastrikus. Makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan lubang esophagus dan makanan yang paling lama terletak dekat dengan dinding lambung. (Hembing, 1998, h 118).

Seiring perkembangan jaman yang menuntut agar manusia lebih produktif, pada akhirnya akan menjadikan masyarakat bekerja tanpa mengenal waktu. Pola hidup yang seperti ini akan merujuk kepada pola hidup yang tidak sehat. Contohnya, seperti menunda-nunda waktu makan atau mengkonsumsi makanan yang dibuat secara instan demi menghemat waktu, atau mengkonsumsi makanan


(11)

2 tanpa perduli kandungan yang terdapat didalamnya, hal seperti ini jelas akan akan membuat lambung menjadi rawan terhadap penyakit

Djoko Ariswor (2006) menjelaskan bahwasanya “penyebab penyakit lambung bermacam-macam ada yang disebabkan oleh cara makan, jenis makanan dan ada juga yang ditimbulkan oleh stres. Cara makan yang tergesah-gesah sehingga makanan tidak terkunyah secara sempurna juga dapat menyulitkan kerja lambung. Selain itu, kopi, alkohol, dan makanan yang pedas juga dapat melukai lambung dan menyebabkan iritasi. Disamping makanan, ketegangan dan (stress) juga dapat mengiritasi lambung karena lambung akan menghasilkan banyak asam.

Dalam hal ini yaitu remaja yang menjadi landasan penelitian. Umumnya remaja memiliki pola hidup yang tidak teratur. G. Stanley Hall (seperti dikutip John W. Santrock, 2003) remaja adalah masa antara usia 12 sampai 23 dan penuh dengan topan dan tekanan. Topan dan tekanan (storm and stress) adalah konsep Hall tentang remaja sebagai masa goncangan yang ditandai dengan konflik dan perubahan susana hati. Pola hidup seperti ini secara tidak langsung mambuat seorang remaja merujuk pada kehidupan yang tidak sehat atau cenderung asal-asalan mengikuti emosinya yang tidak stabil.

Selain itu, Mary E. Muscarai (2001 h.93) menyatakan “Setidaknya 50% remaja meninggalkan satu waktu makan setiap hari akibat dari jadwal kerja, aktivitas dengan teman sebaya, perhatian terhadap berat badan, atau pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi yang tidak adekuat. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap terjadinya penyakit lambung seperti yang di katakan Reni Wulan Sari (2008) bahwasanya “pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan penyakit maag”.

Masih banyak kebiasaan remaja lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatanan lambung. Seperti, merokok, mengkosumsi kopi, waktu tidur yang yang tidak beraturan, dan tidak begitu memperhatikan kehigienisan makanan yang akan dikonsumsi. Hal ini bisa desebabkan oleh banyak hal seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit lambung atau kurangnya keperdulian masyarakat terhadap lambung.


(12)

3 1.2IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Pola hidup (kebiasaan) remaja rawan akan terjadinya penyakit lambung.

Pengetahuan tentang apa saja penyebab penyakit lambung masih minim.

Umumnya remaja tidak melakukan pola makan secara disiplin/teratur sesuai waktunya.

Kurangnya keperdulian masyarakat terhadap kesehatan lambung.

Dibutuhkan media yang efektif untuk menginforamasikan atau mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang segala hal yang dapat merusak lambung dan cara menjaga agar lambung tetap sehat.

1.3RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dan sesuai dengan observasi yang telah dilakukan maka rumusan masalahnya adalah “bagaimana menginformasikan kepada masyarakat agar disiplin terhadap waktu makan dan memberikan informasi yang lebih rinci mengenai penyakit lambung?”.

1.4BATASAN MASALAH

Sehubungan dengan tema yang di ambil, maka ruang lingkup yang menjadi batasan pembahasan pada laporan berikut adalah:

Kelompok masyarakat kota yang sibuk dengan jadwal aktivitas yang padat.

Masalah dibatasi oleh dengan hal-hal yang mencegah penyakit lambung.


(13)

4 Batasan usia pada masalah ini adalah pada usia remaja atau dewasa muda, namun informasi yang terdapat didalamnya tidak menutup kemungkinan juga berguna bagi usia berapapun.

Wilayah kota padat penduduk, dengan mobilitas yang tinggi adalah batasan wilayah perancangan. Dalam hal ini adalah kota bandung yang menjadi batasan wilayah perancangan.

Penyakit lambung yang menjadi batasan penelitan adalah penyakit lambung yang banyak di temukan yaitu, radang lambung (gastritis) dan tukak lambung (peptic ulcer).

1.5TUJUAN PERANCANGAN

Adapun tujuan dari kampanye yang berjudul “Menjaga Kesehatan Lambung bagi Remaja” ini adalah:

Dengan adanya sosial kampanye ini masyarakat tidak lagi menyepelekan segala penyakit yang dapat menyerang salah satu alat pencernaan yaitu lambung.

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hal apa saja yang harus dilakukan dalam menjaga kesehatan lambung.

Perancangan ini juga di tujukan agar masyarakat setidaknya memulai menjaga kesehatan lambung dengan makan secara teratur dan mengkosumsi makanan yang sehat.


(14)

5 BAB II

KAMPANYE MENJAGA KESEHATAN LAMBUNG BAGI REMAJA

Dari identifikasi masalah yang telah ditentukan maka dalam hal ini kampanye sosial menjadi cara yang dipilih dalam memecahakan masalah yang telah dirumuskan. Kampanye sosial akan menggunakan media-media yang di rancang agar se-efektif mungkin dapat menyampaikan segala hal yang ingin di informasikan sesuai dengan data yang relevan dan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang ada.

2.1 LAMBUNG

Kirana Rahardja (2010) berpendapat bahwa:

Lambung merupakan sebuah kantong yang berbentuk lonjong, seperti buah alpukat dan letaknya di bagian kiri atas dari rongga perut dan seolah-olah melekat pada sekat rongga badan (diafragma). Lambung merupakan suatu sistem pencernaan, yang dilalui bahan makanan, vitamin, mineral dan cairan yang memasuki tubuh. Berfungsi untuk mencernakan makanan hingga siap untuk diserap, lalu mengabsorpsi zat-zat yang berfaedah dan mengeluarkan sisanya yang tidak berguna (h. 77).

Gambar 2.1 bentuk dan bagian lambung manusia Sumber: Anatomi dan fisiologi tubuh manusia (1990)


(15)

6 Dari penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya lambung merupakan salah satu organ cerna yang sangat penting dan harus diperhatikan kesehatannya. Karena energi yang dibutuhkan oleh manusia diproses melalui lambung, dan apabila proses dari kerja lambung itu sendiri tidak berjalan dengan baik maka akan sangat mengganggu bagi tubuh seseorang dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.

2.1.1 FUNGSI LAMBUNG

Dalam bukunya Evelyn C. Pearce (2006), menyebutkan bahwa fungsi lambung secara ringkas yaitu:

1. lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek.

2. semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidro khlorida. Dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus. 3. Protein diubah menjadi pepton.

4. Susu dibekukan dan kasien dikeluarkan. 5. Pencernaan lemak dimulai didalam lambung. 6. Faktor antianemi dibentuk.

7. Khime, yaitu isi lambung yang cair, disalurkan masuk duodenum.

2.1.2 PENYAKIT LAMBUNG (MAAG)

Ikawati (2010) Saat kita mencoba mencari pada literature berbahasa inggris, kita tidak akan menemukan “maag disease”. Karena istilah “maag” berasal dari bahasa belanda “de maag”, yang artinya lambung. Jadi, sakit maag itu berarti sakit lambung (h.26).

Hendrawan Nadesul (2009) menyebutkan “Penyakit maag itu penyakit lambung atau kantung nasi”. Penyakit lambung lebih dari satu. Yang paling sering (1) Radang lambung (gastritis); (2) Luka (tukak) lambung atau disebut Peptic ulcer; dan kasus yang tergolong jarang (3) kanker lambung (h. 165).


(16)

7 Berikut akan dijelaskan tentang beberapa penyakit yang dapat di derita oleh seseorang dan penyebab terjadinya penyakit tersebut. Yaitu;

- Radang lambung (gastritis)

Gastritis adalah radang/inflasi pada lambung. Radang artinya ada cedera pada lambung yang menyebabkan sel-sel darah putih bermigrasi ke didnding lambung. Dinding lambung juga mengalami kebengkakan. Tetapi gastritis belum tentu berarti ada luka di lambung (Zullies Ikawati, 2010, h.26).

Gastiris dapat disebabkan oleh adanya infeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa desebabkan oleh bakteri atau virus, sedangkan iritasi lambung bisa disebabkan karena makanan atau obat-obatan. Beberapa obat-obat Anti Inflasi Mom-Steroid (NSAID) seperti diklofenak, piroksikam, Fenilbutazon, dan lain-lain. Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas juga bisa menyebabkan iritasi lambung buat mereka yang peka. Beberapa iritan lambung yang lain adalah: alkohol, produksi asam lambung yang berlebihan, gangguan muntah kronis, dan lain-lain. Gastritis bisa terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut), atau secara bertahap (gastritis kronis).

Gambar 2.2 Radang pada dinding lambung Sumber: IPA Biologi 2 (2006)


(17)

8 Kadang-kadang tidak ada gejala sama sekali. Namun beberapa gejala yang sering terjadi adalah: cegukan, kurang nafsu makan, mual, kadang bisa muntah dengan sedikit darah atau cairan seperti kopi, dan bisa terjadi warna kehitaman pada feses (tinja).

- Tuakak lambung (Peptic ulcer)

Ini termasuk jenis sakit lambung yang lebih berat dari gastritis, dimana sudah terjadi tukak atau luka pada lambung. Ada semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian saluran cerna. Jenis yang paling umum adalah tukak duodenum, yaitu yang terjadi pada duodenum, kira-kira 12 inci setelah lambung. Tukak yang terjadi pada lambung itu sendiri disebut tukak gastritis atau tukak peptic (gastric ulcer)

Penyebab langsung tukak lambung adalah adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu. Selain itu, infeksi bakteri Helicobacter Pylori juga berperan penting menyebabkan tukak lambung maupun duodenum. Bakteri ini mengkin ditularkan dari orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Cedera pada permukaan mukosa (lapisan) lambung dan lemahnya pertahan pada mukosa lambung juga berperan menyebabkan tukak lambung, sekresi asam lambung yang berlebihan, faktor genetik, dan setres psikologis juga termasuk faktor yang menyebabkan terjadinya dan memberatnya tukak lambung. Sama seperti gastritis, penggunaan obat-obatan seperti aspirin atau NSAID lainnya secara kronis juga menyebabkan tukak lambung.


(18)

9 Gejala utama tukak lambung adalah panas dan seperti digrogoti pada daerah lambung yang terjadi sekitar 30 menit sampai 3 jam. Rasa nyerinya sering ditafsirkan seperti rasa terbakar, salah cerna, atau lapar. Nyeri umumnya terjadi di usus bagian atas, teteapi kadang dapat juga terjadi di bawah tulang dada. Pada beberapa individu, nyeri dapa terjadi segera setalah makan. Pada orang lain, nyeri mungkin tidak terjadi samapai beberapa jam setelah makan. Nyeri kadang bisa membangunkan orang pada saat tidur malam.

Gejala lainya adalah kehilangan nafsu makan dan turun berat badan. Tepi penderita tuka duodenum mungkin malah akan naik berat badanya, karena ia akan lebih banyak makan untuk mengatasi gejala yang tidak enak di perut. Selain itu, penderita tukak peptik dapat pula mengalami muntah yang berulang, tinja berwarna kehitaman, atau darah pada tinja karna ada pendarahan pada lambung, atau anemia karena kekurangan darah dan lain-lain (Zullies Ikawati, 2010, h.29).

- Kanker lambung (karsinoma lambung)

Kanker lambung lebih banyak dijumpai pada laki-laki yang berumur 40 tahun keatas, jarang pada wanita. Kanker ini sangat cepat menyebar ke limfonodus terdekat, hati dan paru-paru.

Seperti jenis kanker lainnya, penyebab kanker lambung masih belum diketahui secara pasti, tetapi selalu berhubungan dengan tukak lambung, peradangan pada lambung (gastritis) yang disertai penyusutan lambung, atau faktor genetik. Biasanya, seseorang yang menderita kanker lambung mempunyai anggota keluarga yang juga terkena kanker ini. Selain itu, juga terdapat faktor pendorong, seperti kebiasaan merokok, minuman beralkohol, dan cara memproses makanan dan diet makanan tertentu. Dari hasil penelitian, terdapat


(19)

10 korelasi antara kanker lambung dan makanan yang dikonsumsi. Makanan tertentu dapat meningkatkan resiko kanker lambung (Hembing Wijayakusuma, 2008, h.12)

Hembing (2012) juga menjelaskan tentang makanan yang dapat meningkatkan resiko kanker lambung dan gejala-gejala terjadinya penyakit lambung, yaitu sebagai berikut:

1. Makanan yang berkadar garam tinggi, seperti daging dan ikan yang di asinkan dan makanan yang diasap. 2. Makanan yang diawetkan dengan nitrat.

3. Sayuran yang diawetkan dengan asam.

4. Alkohol dan kopi, jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam keadaan perut kosong.

Berikut gejala-gejala kanker lambung.

1. Perut terasa tidak nyaman dan kembung. 2. Sesudah makan, lambung terasa penuh. 3. Kurang darah (anemia) dan terasa lelah. 4. Berat badan menurun.

2.1.3 PENCEGAHAN PENYAKIT LAMBUNG

Dalam bukanya, Tatag Utomo (2005), menjelasakan bagaimana sikap hidup yang tepat untuk mencegah atau paling tidak mengurangi kemungkinan sakit lambung. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Makan tiga kali sehari, makan pagi paling lambat sekitar pukul 8.30, makan siang paling lambat pukul 13.30, dan makan malam paling lambat pukul 19.30.

2. Ngemil atau kudapan, boleh dilakukan di antara dua waktu makan besar, yaitu, pukul 10.00 dan pukul 15.30. supaya amanya, pilih cemilan dibawah 100 kalori.


(20)

11 3. Mungunyah makanan paling tidak 10-20 kali dengan dua sisi rahang sebelum ditelan. Hal ini sangat membantu meringankan tugas lambung dalam menceerna makanan. 4. Hindarkan atau kurangi makan makanan yang secara umum

membuat produksi asam lambung (HCI) meningkat, seperti makanan pedas, kopi, teh, soft drink, alkohol, daun pare, kubis, sawi, bengkoang, kacang kedelai, (bukan dalam bentuk tempe), daun papaya, minyak-minyak, santan, nangka, duren, tape ketan (makanan fermentasi), buah asam, makanan-makanan asam, jamu-jamuan, merica, pala ubi, singkong, daun singkong, jahe, jagung, bawang putih mentah, bawang merah mentah, yohurt,cuka, nanas, semangka, duku, buah pir, kencur, kentang, kimpul (semacam talas yang kecil), jeruk nipis, soda, dan jambu air (harap dicek sendiri karena bagi yang mempunyai lambung kuat, makanan-makanan ini tidak menimbulkan gas).

5. Kombinasi atau rotasi makanan. Makanan yang sama sebaiknya baru dimakan lagi dalam 3 atau 4 hari ke depan. Hal ini akan mengurangi timbulnya alergi makanan.

6. Hindari merokok. Asap rokok membantu terjadinya iritasi lambung.

7. Hindari obat-obatan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) yang merangsang lambung, seperti asetasol (aspirin) dan obat-obatan AINS lainny. Jika terpaksa minum, minumlah obat tersebut segera atau ½ jam sesudah makan.

8. Kelola stress dengan baik. Stres yang berlebihan lagi-lagi akan memicuasam lambung meningkat berlebihan, yang gilirannya akan mengiritasi lambung.

9. Jika sakit lambung menjadi parah, misalnya ditambah muntah-muntah (apalagi muntah darah) dan faeces (tinja/fases) berwarna hitam (yang merupakan indikasi adanya pendarahan), segera bawa ke rumah sakit.


(21)

12 2.2 REMAJA

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah usia 12 sampai 24. (Ferry Efendi, 2009 , h. 221).

Remaja pada umumnya adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress).

Sesuai dengan yang di katakan oleh Stanley Hall (1994) tentang masa kehidupan remaja yang merupaka masa dimana manusia mendapatkan banyak tekanan, terlebih lagi pada umumnya pada masa itu sesorang masih belum memiliki jati diri, sehingga mudah di hampiri stres. Pola hidup seperti ini secara tidak langsung mambuat seorang remaja merujuk pada kehidupan yang tidak sehat atau cenderung asal-asalan mengikuti emosinya yang tidak stabil.

Selain itu stress juga memiliki hubungan langsung terhadap terjadinya penyakit lambung. Bob Losyk (2007) menyebutkan. “Stres bertindak kejam terhadap sistem pencernaan. Ketika kita sedang dilanda stress, kelenjar liur dapat menghentikan aliran air liur, atau dalam kasus ini mangalirkannya berlebihan. Lambung meningkatkan sekresi asamnya sehingga menimbulkan zat asam, rasa mual, dan luka (h.18).

2.3 STUDI MENGENAI RELEVANSI REMAJA TERHADAP PENYAKIT LAMBUNG

Agar data mengenai hubungan antara rawannya pola hidup remaja terhadap penyakit lambung lebih relevan, maka pada perencanaan kampanye menjaga kesehatan lambung dilakukan kuisioner, yang berupa pertanyaan mengenai kebiasaan dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit lambung.

Kuisioner tersebut ditujukan bagi remaja yang berumur diantara 15 sampai 24 tahun Hal ini disesuaikan oleh target yaitu remaja, yang sebagaimana di jelaskan oleh WHO bahwa batasan usia remaja adalah usia 12 sampai 24 tahun.


(22)

13 Kuisioner dibagikan kepada 40 responden di daerah bandung. Hasil dari dilakukannya kuisioner akan mempengaruhi bentuk informasi yang akan disampaikan melalui kampanye. Berikut adalah hasil jawaban dari pertanyaan yang ada pada kuisioner:

85% dari 40 orang responden mengaku tidak selalu melakukan aktifitas makan secara teratur.

32% responden mengaku sering mengkonsumsi kopi, 50% responden mengaku jarang dan 17,5% tidak pernah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kopi dapat memicu meningkatnya asam lambung, terlebih apabila mengkonsumsi kopi secara sering pada saat lambung dalam keadaan kosong.

Pada umumnya masyarakat telah mengetahui bahwa merokok dapat menggangu kesehatan tubuh. Dalam hal ini rokok juga dapat menggangu kesehatan lambung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai cara menjaga kesehatan lambung pada poin 6, disebutkan “hindari merokok karena asap rokok dapat membantu terjadinya iritasi lambung”. Pada kuisioner didapatkan bahwa 50% responden adalah seorang perokok.

Pada sub bab yang membahas remaja telah dijelaskan bahwa setres dapat berpengaruh langsung terhadap terjadinya gangguan pada lambung. Dari jawaban responden mengenai pertanyaan tentang stress, di dapati 20% responden mengakui sering stress, 70% jarang, dan 10% mengaku tidak pernah.

Memperhatikan kebersihan makanan adalah salah satu hal yang harus di perhatikan demi menjaga kesehatan lambung, dan di dapati 57,5% responden mengaku selalu memperhatikan kebersihan atau ke higienisan makanan yang akan di konsumsinya. Sementara itu 42,5% responden tidak begitu memperhatikan ke higienisan makanan yang akan di konsumsi.

Dari hasil kuisioner ini, di dapati bahwa 60% responden pernah menglami sakit lambung, dan 40% lainnya mengaku tidak pernah.


(23)

14 Dari 60% yang mengaku pernah mengalami sakit lambung, didapati 50% diantaranya pernah memeriksakannya ke rumah sakit, dan 50% lainnya tidak pernah.

Pada kuisioner juga terdapat beberapa esay yang diperuntukan agar mengatahui sejauh mana masyarakat memahami tentang penyebab penyakit lambung, cara menjaga lambung agar tetap sehat dan kebiasaan masyarakat saat mengalami gangguan lambung

Dari jawaban yang didapat dari esay pada lembar kuisioner, masyarakat umumnya hanya tau penyakit lambung disebabkan oleh jadwal makan yang tidak teratur dan sebagian besar dari responden menjawab hal yang harus dilakukan dalam menjaga kesehatan lambung adalah dengan makan secara teratur. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada lambung seperti, merekok, alkohol, sering mengkosumsi makanan pedas, obat-obatan, bakteri, dan banyak hal lainya.

Jawaban atau pun pendapat masyarakat menjadi indikasi bahwa masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan cara mencegah terjadinya penyakit lambung. Dalam lembar soal kuisioner juga di dapati hahwa banyak diantara masyarakat khususnya remaja pernah mengalami sakit lambung dan 85% responden mengaku makan dengan tidak tepat waktu, hal ini menjadikan remaja menjadi sangat rawan akan segala penyakit yang dapat menyerang lambung.

Maka dari itu, dibutuhkan media informasi yang bersifat persuasif, agar dapat mengajak masyarakat untuk lebih melindungi kesehatan lambung dan memberikan informasi yang lebih rinci tentang apa saja yang harus dilakukan dalam menjaga kesehatan lambung.

Hasil dari kuisioner yang telah di dapat akan menjadi acuan tentang informasi apa saja yang akan disampaikan kepada target kampanye. Digunakannya hasil dari kuisioner tersebut, dimaksudkan agar kampanye


(24)

15 lebih efektif sesuai dengan keadaan yang terjadi di masyarakat. Sehingga kampanye tidak menjadi suatu kegiatan yang sia-sia.

2.4 KAMPANYE SOSIAL

Definisi kampanye menurut R. Ruslan dalam kiat dan strategi kampanye public realation (2006, h. 64) adalah “suatu kegiatan komunikasi antara komnikator (penyebar pesan) yang dilakukan secara intensif dalam jangka waktu tertentu secara berencana dan berkisnambungan”. Kampanye dapat juga di artikan sebagai kegiatan yang kegiatan yang dilakukan oleh organisasi politik yang bersaing memperebutkan kedudukan di parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan dukungan pemilih di suatu pemungutan suara. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, berkampanye adalah mengadakan gerakan serentak untuk meungumumkan, memberitahukan, mengajak, dan mengadakan aksi kepada khalayak sasaran untuk mengadakan sasaran untuk mengadakan tindakan sesuai dengan yang dipromosikan.

Atas dasar pengertian kampanye seperti yang disebutkan oleh R. Rusalan maka solusi yang yang dipilih untuk memecahakan masalah sosial yang ada pada masyarakat adalah dengan melakukan kegiatan kampanye sosial. Kamapnye sosial yang dimaksud adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan yang berisi tentang masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan juga bersifat non-komersil. Tujuan dari kampanye sosial sendiri adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi.

2.4.1 MEDIA KAMPANYE SOSIAL

Dalam menjalankan kegiatan kampanye sosial dibutuhkan media yang sesuai dan efektif dalam menyampaikan pesan. Media yang dipilih adalah media yang mudah dijangkau oleh target audiens. Selain itu media juga akan di buat semanarik mungkin agar dapat mencuri perhatian


(25)

16 masyarakat, untuk mengatahui atau menangkap pesan yang di sampaikan oleh media tersebut.

Berikut adalah media yang akan digunakan dalam menjalankan kampanye sosial, yaitu;

- Billboard

Billboard adalah papan iklan luar ruangan berukuran rasksasa. Biasanya diletakan di tempat yang tinggi supaya bisa dilihat dan dibaca dari jauh, atau pada lokasi yang dilewati lalu lintas dalam jumlah banyak. Dari segi teknis perancangan desainnya, billboard bisa di analogikan sebagai poster dalam ukuran raksasa. Karena dengan kemajuan teknologi mesin cetak berukuran besar (large scale printer), maka billboard sering kali di buat dengan bahan stiker, sehingga sewaktu-waktu materi iklan dalam billboard bisa diganti-ganti.

Ukuran billboard yang besar dan dapat di taruh di antara masyarakat ramai menjadi alasan dipilihnya media ini. Dengan begitu informasi dapat tersampaikan secara luas, sehingga semangkin banyak masyarakat yang memahami informasi yang ingin disampaikan.

- Poster

Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena menampikan sesuatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan yang kuat terhadap publik. Tujuan poster adalah mendorong adanya tanggapan (respons) dari publik (Raymond H. Simamora, 2009, h. 70)

Poster yang umumnya di cetak secara banyak dan juga ukurannya yang tidak besar, menjadikan poster mudah untuk ditaruh dimana saja. Hal itu, jelas akan mempermudah penyampaian informasi ke pada masyarakat. Namun dalam hal


(26)

17 ini desain pada poster juga harus di buat semenarik mungkin agar masyarakat mau memperhatikan poster tersebut.

- Brosur

Brosur menjadi media kampanye karena dapat memberikan informasi lebih detail dibandingkan dengan Billboard atau pun poster. Dalam brosur yang nanti akan digunakan, terdapat informasi tentang penyebab dan akibat dari penyakit lambung itu sendiri. Selain itu brosur juga mudah untuk di bawa.

Dan berikut adalah media pendukung jalannya kampanye:

- Spanduk - Mini X banner


(27)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL KAMPANYE SOSIAL

3.1 SETRATEGI PERANCANGAN

Konsep jenis kegiatan kampanye yang digunakan yaitu kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan berdimensi terhadap perubahan sosial. Menurut istilah Kotler disebut sebagai social change

campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangangi masalah-masalah

sosial melalui perubahan sikap dan priaku public terkait (Venus, 2004, hal. 11).

Dalam hal ini yaitu kampanye sosial mengenai menjaga kesehatan lambung bagi remaja adalah bersifat persuasif, yang berarti kampanye dimaksudkan untuk mempengaruhi sasaran melalui pendekatan secara mendalam terlebih dahulu, fungsinya untuk memaksimalkan kampanye. Strategi kampanye mempunyai peranan penting yang bertujuan agar pesan dan kesan yang menjadi informasi dapat disampaikan kepada sasaran dan diterima dengan baik serta memiliki kesan yang dapat mengubah perilaku masyarakat yang melihatnya.

Kampanya yang akan dilakukan harus menghasilkan atau paling tidak dapat menjadi perujutan nyata dalam kehidupa masyrakat. Oleh Karena itu, dalam pelaksanaan kampanye dibutuhkan strategi yang baik agar tidak menjadi hal yang sia-sia. Dalam laporan ini akan dijelaskan 4 hal yang menjadi strategi dalam pelaksanaan kampanye sosial mengenai menjaga kesehatan lambug pada remaja. Yaitu, pendekatan komunikasi, strategi kreatif, strategi media, dan strategi distribusi.

3.1.1 PENDEKATAN KOMUNIKASI

Pendekatan komunikasi dibagi menjadi 2 hal yaitu pendekatan komunikasi secara visual dan secara verbal. Masing-masing dari pendekatan komunikasi tersebut akan sangat mempengaruhi dalam tercapainya informai yang akan disampaikan dalam kampenye sosial.


(28)

19 - Pendakatan Visual

Pendekatan secara visual (gambar) dalam perancangan kampanye sosial ini mengunakan visual yang berkarakter, sederhana namun tetap informatif. Visual seperti ini akan memudahkan masyarakat memahami isi dari pesan yang disampaikan dan selain itu visual akan mudah di ingat agar masyarakat dapat menjadikannya sebagai pola pikir dalam kehidupannya sehari-hari.

Visual akan menggunakan tekhnik penggabungan antara fotografi dan illustrasi. Pada visual juga akan menggunakan objek-objek yang berhubungan dengan lambung serta penggambaran tentang hal-hal yang menyebabkan terjadinya gangguan pada lambung.

- Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal pada kampanye difungsikan untuk memperkuat infomasi yang ingin disampaikan pada visual. Menyesuaikan dengan target dari kampanye sosial ini yaitu remaja, maka bahasa yang akan digunakan adalah bahasa Indonesia non-formal atau bahasa sehari-hari yang sering digunakan dalam lingkungan pergaulan remaja. Dengan tujuan agar informasi atau pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan mudah.

Kampanye lambung sehat akan menggukan selogan pada logo yaitu “lambung sehat, selalu dan selamanya”. Selogan ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan lambungnya, agar dapat melakukan aktifitas dengan baik dan dapat menikmati hidup selamanya tanpa pernah merasakan sakit lambung. Pada kampanye ini juga akan menggunakan beberapa headline yang bersifat persuasif, yang bertujuan untuk memberitahukan masyarakat tentang hal yang harus dilakakukan untuk menjaga agar lambung tetap sehat. seperti, kamu jangan telat makan, hindari minuman beralkohol demi kesehatan lambungmu, pilih makanan yang higienis, lambung bukan tempat sampah, dan lain sebagainya.


(29)

20 3.1.2 STRATEGI KREATIF

Agar segala informasi yang ingin disampaikan kepada audiens dapat tersampaikan dengan baik maka kampanye harus sebisa mungkin, mudah di pahami dan menyenangkan untuk di ikuti serta dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi audiens.

Oleh karena itu strategi yang di gunakan dalam kampanye sosial mengenai menjaga kesehatan lambung ini adalah dengan menggunakan objek atau bahasa yang dekat dengan kehidupan remaja sehari-hari. Dengan begitu komunikasi akan lebih mengena dan audiens dapat dengan mudah mengerti tentang apa yang diinformasikan.

Hal ini perlu dilakukan karena jika informasi yang diberikan tidak efktif atau tidak tersampaikan secara benar, maka kampanye yang lakukan secara langsung telah gagal dan tidak bermanfaat dan hal itu harus dihindari dengan strategi kampanye yang baik dan kreatif.

Contoh lain dari strategi yang akan dilakukan pada kampanye ini adalah seperti mengadakan event lomba masak sehat. Event seperti ini dimaksudkan untuk menyampaikan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat demi menjaga kesehatan lambung. Selain itu dalam event ini juga akan lebih banyak informasi tentang apa saja yang harus dilakukan demi mendapatkan lambung yang sehat dan juga menginformaskan tentang akiba apabila event seperti ini dipilih karena kegiatan akan langsung berinteraksi dengan masyarakat, hal itu jelas akan lebih mempermudah penyampaian informasi.

3.1.3 STRATEGI MEDIA

Media adalah alat penghubung, perantara dan sasaran serta saluran alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat secara umum dengan perencanaan dan sistematik serta berharap mendapatkan tanggapan dari penerima pesan, dan tentunya di butuhkan tanggapan atau respon yang baik dari target audiens.

Maka dari itu dibutuhkan perancangan media kampanye yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya atau media yang memang mudah dijangkau oleh masyarakat, bentuk dari sebuah media informasi harus


(30)

21 efektif, mudah dijangkau dan sesuai dengan kebiasaan dan kegiatan target audiens, lalu jadwal penyebaran media kampanya harus tepat waktu sesuai dengan kebutuhan.

Media pada kampanye menjaga kesehatan lambung ini dibagi menjadi dua bagian yaitu media premier dan media sekunder. Media primer dipelih oleh kerana ke-efektifitasannya dalam menyampaiakan informasi dan sifatnya yang dapat di tempatkan dimana saja agar mudah terjangkau oleh audiens, sedangkan media sekunder diperuntukan sebagai media pendukung bagi kampanye.

- MEDIA PRIMER

Media primer adalah media utama yang akan digunakan dalam proses kampanye sosial. Media ini adalah media yang memiliki peranan sangat penting bagi tercapainya suatu komunikasi. Oleh karena itu media harus dibuat sebaik mungkin untuk mendapatkan respon atau perhatian dari masyarakat, atau paling tidak tertarik untuk mengetahui informasi apa yang disampaikan pada media tersebut.

Kampanye mengenai menjaga kesehatan lambung pada remaja ini menggunakan tiga jenis media cetak sesuai dengan kelebihannya masing-masing. Berikut adalah penjelasan tentang media-media yang akan digunakan pada kampanye.

1. Billboard

Billboard adalah papan iklan luar ruangan berukuran rasasa. Biasanya diletakan ditempa tinggi supaya biasa dilihat dandibaca dari jarak jauh, atau pada lokasi yang dilewati lalu lintas dalam jumlah banyak (Adi Kusrianto, h.113)

Dipilihnya billboard sebagai salah satu media kampanye dikarenakan efektifitas dari billboard itu sendiri yang mampu mencuri perhatian dari masyrakat umum. Namun penempetan dari billboard juga memiliki pengaruh besar terhadap ekektifitasnya. Oleh karena billboard akan di pasang di pusat kota yang ramai


(31)

22 penduduk agar semangkin banyak masyarakat mendapatkan informasi dari kampanye ini.

2. Poster

Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena menampikan sesuatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan yang kuat terhadap publik. Tujuan poster adalah mendorong adanya tanggapan (respons) dari publik (Raymond H. Simamora, 2009, h. 70)

Poster yang umumnya di cetak secara banyak dan juga ukurannya yang tidak besar, menjadikan poster mudah untuk ditaruh dimana saja. Hal itu, jelas akan mempermudah penyampaian informasi ke pada masyarakat. Namun dalam hal ini desain pada poster juga harus di buat semenarik mungkin agar masyarakat mau memperhatikan poster tersebut.

3. Brosur

Brosur menjadi media kampanye karena dapat memberikan informasi lebih detail dibandingkan dengan Billboard atau pun poster. Dalam brosur yang nanti akan digunakan, terdapat informasi tentang penyebab dan akibat dari penyakit lambung itu sendiri. Selain itu brosur juga mudah untuk di bawa.

- MEDIA SKUNDER

Media skunder adalah media pendukung yang akan melengkapai kelangsungan kampanya. Hal ini bertujuan agar kampanya memiliki banyak variasi dalam menyampaikan informasi. Dengan adanya media pendukung tersebut masyarakat akan lebih tertarik untuk mengetahui kampanye yang sedang berlangsung. Berikut adalah media pendukung yang akan di gunakan dalam kampanye.

1. Stiker

Stiker adalah suatu display berukuran kecil yang dibuat pada plastik atau kertas dengan beriksikan gambar-gambar atau tulisan yang telah disesuaikan oleh fungusi dan tujuan stiker. Stiker pada


(32)

23 kampanye berisi tentang ajakan agar masyarakat untuk tidak telat makan, yang berarti ajakan agar masyarakat untuk mekan pada waktunya.

2. Jam Dinding

Sebagai media pendukung, kampanye jam dinding akan di desain dengan tagline kampanye dan informasi tentang waktu makan yang baik bagi kesehatan lambung. Hal ini akan mengigatkan masyarakat tentang jam berapa saja seharusnya masyarak untuk mengisi lambungnya dengan makanan yang dibutuhkan tubuh seseorang.

3. Mug

Mug menjadi salah satu media pendukung pada kampanye menjaga kesehatan lambung ini, dikarenakan mug adalah salah satu benda yang fungsional dan di butuhkan dalam rumat tangga. Pada mug akan di terdapat informasi atau ajakan untuk tidak sering meminum-minuman yang ber-kafein dan ber-alkohol, karena dapat mempengaruhi kesehatan lambung.

4. T-shirt

T-shirt kampanye mengenai menjaga kesehatan lambung akan di desain dengan grafis yang baik agar masyarakat mau menggunakannya, sehingga kampanye dapat terlaksana dengan baik.

5. Kalender

Kalender akan dibagikan pada saat event berlangsung, pada kalander akan digunakan objek-objek yang menjadi identitas dari kampanye.

3.1.4 STRATEGI DISTRIBUSI

Kampanye akan dilaksanakan dengan melakukan strategi distrbusi yaitu penjadawalan tentang segala yang akan dilakukan dalam tercapainya kampanye yang efektif. Dalam hal ini kempanye akan dilaksanakan dengan


(33)

24 rentang waktu lima bulan. Berikut adalah tabel penjadwalan tentang apa yang akan dilakukan selama masa kampanye berlangsung.

Tabel 3.1 Jadwal pendistribusian media kampanye.

Selama berlangsungnya kegiatan kampanye sosial, billboard akan mulai di gunakan dari awal kampanye. Dipilihnya billboard sebagai media awal kampanye karena dilihat dari bentuk media billboard yang besar dan dapat di letakan pada area yang ramai penduduk, maka masyarakat dapat secara langsung melihat dengan jelas isi dari informasi yang ingin di sampaikan dalam masa kampanye tersebut.

Poster yang juga menjadi media informasi dalam kampanye sosial ini di desain untuk dua fungsi yang berbeda. Yang pertama adalah poster mengenai kampanye sosial menjaga kesehatan lambung, poster ini akan mulai di distribusikan pada minggu pertama di bulan ke dua dalam masa kampanye sosial. Dan poster yang bertujuan untuk menginformasikan tentang event yang akan diselenggarakan demi mendukung berjalannya kampanye, poster ini mulai di distribusikan kepada masyarakat pada minggu pertama bulan ke tiga.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya kampanye akan di dukung dengan kegiatan atau event yang bertujuan agar informasi yang ingin disampikan dapat lebih dipahami oleh masyarakat yang dalam hal ini adalah sebagai target audience dari kampanye sosial. Event akan dilaksanakan dua kali yaitu pada minggu pertama di bulan ke empat dan minggu pertama di bulan ke lima. Pada event pertama akan di adakan acara lomba masak sehat dan juga talkshow oleh ahli kesehatan pencernaan, dan event yang kedua akan di adakan acara festival sarapan sehat. Pada pelaksanaan event juga akan


(34)

25 dibagikan gimmick yang di fungsikan sebagai pengingat tentang segala informasi dan tujuan dari di selenggarakannya event tersebut.

Dalam menyampaikan informasi yang lebih menditail kampenya juga menggunakan brosur sebagai media komunikasi, berbeda dengan billboard dan poster yang memiliki keterbatasan untuk mengkomunikasikan banyak hal. Brosur akan berisi tentang segala macam penyakit lambung dan hal-hal yang dapat mencegah penyakit lambung tersebut. Brosur di bagikan pada minggu pertama bulan ketiga.

Pelaksanaan kampanye akan di dukung atau disponsori oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki dana yang cukup untuk menjalankankan segala kegiatan kampanye. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi masalah atau kendala dana dalam pelaksanaan kampanye sosial. Sealin itu, dengan adanya dana yang besar kampanya bisa diselenggarakan dengan maksimal.

3.2 KONSEP VISUAL

Konsep visual merupakan suatu konsep yang berawal dari bahasa verbal yang diolah menjadi bahasa visual, dalam konsep visual terdapat beberapa unsur, seperti kreatifitas, estetika, efisiensi, komunikatif dan hal lain sebagainya agar dapat dimengerti oleh taget audiens. Dalam mengelolah visual diubutuhkan komposisi layout, tipografi, warna dan ilutrasi agar muncul visual yng kuat dan pesan yang disampaikan mudah di teriman oleh masyarakat sebagai target audien.

Yang menjadi inti dari permasalahan kampanye ini adalah bagaimana cara menjaga agar lambung tetap sehat dan memfokuskan solusi yang juga menjadi salah satu cara agar lambung tetap sehat. Sedangkan usia dewasa muda (remaja) menjadi target audien, hal ini disebabkan karena pada umunya masyarakat dewasa muda memiiliki pola hidup yang tidak teratur dengan bebagai macam alasan dan mendapatkan banyak tekanan seiring pencarian jati dirinya. Oleh sebab itu visualisasi akan disesuaiak dengan pola atau gaya pikir remaja, agar komunikasi lebih efektif


(35)

26 3.2.1 FORMAT DESAIN

Format desain disesuaikan dengan media yang di gunakan. Seperti media poster yang berukuran A3, dengan menggabungkan antara fotografi dan ilustrasi sederhana untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan menjaga kesehatan lambung. Pada format desain akan ada key-visual salah satunya adalah logo kampanye.

Berikut adalah visual logo yang akan digunakan sebagai media kampanye:

1. Logo kampanye

Visual dari logo kampanye di buat sesederhana mungkin agar masyarakat dapat dengan mudah mengingat logo tersebut. Logo kampanye di desain dengan warna-warna yang kontras yaitu, merah muda, kuning dan hijau. Masing-masing warna memiliki arti yang berbeda namun tetap untuk tujuan yang sama yaitu menguatkan identitas dari kampanye menjaga kesehatan lambung.

Tjiptadinata Effendi (2007) menyebutkan bahwa warna hijau adalah warna natural yang menyatu dengan alam semesta, yang bersifat menyejukan, meneduhkan serta memiliki daya sembuh yang luar biasa,

Gambar 3.2 Logo kampanye dengan menggunakan background Gambar 3.1 Logo kampanye tanpa


(36)

27 baik fisik maupun psikis (h.67). sementara warna kuning digunakan untuk melambangkan energi dan warna merah muda adalah kasih sayang.

Penggabungan warna tersebut di maksudkan untuk mengkomunikasikan bahwasanya energi yang dibutuhkan oleh tubuh di olah melalui lambung, itulah sebabnya sesorang harus lebih perduli dengan lambung dan lebih menyayanginya dengan memperhatikan kesehatan lambung tersebut.

Bentuk logo terinsfirasi dari beberapa hal, sperti lambung, visualisasi baterai pada handphone, dan tanda checklist. Sama seperti warna, bentuk logo juga di rancang agar memberi identitas pada kampanye, sehingga masyarakat mudah mengenali logo tersebut.

Pada visualisasinya lambung di rancang sebagai baterai atau logo baterai yang biasa kita temukan di handphone pada umumnya, maksudnya untuk mengibaratkan lambung sebagai baterai bagi manusia, yang apa bila baterai kosong harus di isi kembali dengan cara yang benar agar tidak merusak baterai atau dalam konteks manusia yaitu lambung.

Visualisai checklist di desain untuk memberikan kesan lambung baik atau sehat. Seperti yang telah dijelaskan tentang warna yang digunakan pada logo, seseorang harus lebih perduli terhadap lambung dan lebih menyayanginya dengan memeperhatikan kesehatan lambung. Oleh karena itu seseorang dapat terhindar dari penyakit lambung.


(37)

28 1. Tagline

Kampanye menggunakan tagline “Lambung sehat, selalu dan selamanya”. Selain mudah untuk di ucapkan, kalimat seperti “selalu dan selamanya” adalah kalimat yang tidak jarang digunakan oleh masyarakat, sehingga membuat masyarakat lebih mudah untuk memahami dan mengingat kalimat tersebut.

“Lambung sehat, selalu dan selamanyas” digunakan untuk menginformasikan bahwasanya, dalam menjalani aktifitas sehari-hari akan lebih baik jika kondisi lambung sehat. Karena umumnya sakit lambung datang secara tidak terduga, dan akan sangat menggangu rutinitas atau pekerjaan seseorang apabila penyakit lambung kambuh disaat seseorang harus melakukan sesuatu hal yang penting.

3.2.2 TATA LETAK (LAYOUT)

Menurut Surianto Rustan, didaerah yang menggunakan tulisan latin umumnya orang membaca dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Selain itu arah gerak mata juga dipengaruhi oleh warna, ukuran, style, font dan lai-lain. Kebaisan lainnya yaitu membaca sesuai dengan urutan tertentu. Kebiasaan lainnya yaitumembaca sesuai dengan urutan tertentu. Tata letak yang akan digunakan yaitu dengan menempatkan visualisasi di tengan sebagai titik focus. Dan pesan yang akan disampaikan terletak dibawahnya. Target akan membaca dari kiri ke kanan kemudian menyamping ke bawah dan pada bagian bawak membaca kemabali dari kiri ke kanan.


(38)

29 Gambar 3.5 Layout media kampanye

3.2.3 TIPOGRAFI

Selain menggunakan visual, pada media kampanye juga membutuhkan teks sebagai pendukung tecapaikanya komunikasi. Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan apabila media kampanye hanya menggunakan visual saja, akan adanya salah persepsi oleh target audien.

Teks pada media informasi harus jelas agar mudah dibaca oleh target audien. Pada kampanye mengenai menjaga kesehatan lambung desainer menggunakan 2 jenis typografi, untuk teks bertulisan “Lambung sehat” pada tagline menggunakan huruf berjenis Belgrad. Dipilihnya jenis huruf ini dikarenakan bentuk dari huruf yang memiliki karakter, namun tetap mudah untuk dibaca. Lalu pada teks pendukung seperti “selalu dan selamanya munggunakan huruf jenis Bira personal use only. Jenis tulisan dari huruf ini


(39)

30 ialah tulisan sambung. Ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan bahwa dalam menjaga kesehatan lambung, harus dilakukan secara berkesinambungan atau secara terus menerus.

- Belgrad

- Bira personal use only

3.2.4 ILUSTRASI

Gambar 3.8. Ilustrasi visual kampanye Gambar 3.6 Jenis font I


(40)

31 Pada ilustrasi visual berikut ini terdapat objek tubuh manusia yang pada bagian perutnya memiliki bekas gigitan atau terpotong oleh gigitan. Hal ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan, beberpa hal yang dapat merusak kesehatan lambung. Pada poster ini desainer tidak menggunakan lambung sebagai objek, melainkan manusi. Hal ini untuk menggambarkan rasa sakit yang di timbulkan dari gangguan lambung tidak hanya di daerah lambung saja. Visual yang mengkomunikasikan tentang apa saja yang dapat merusak lambung, di desain dengan referensi karakter game “pac -man” yang dimana karakternya adalah pemakan. Di pilihnya karakter tersebut untuk lebih menguatkan kesan terhadap bentuk gigitan yang ada pada objek manusia.


(41)

32 3.2.5 WARNA

Warna merah muda, dikutip dari buku yang ditulis oleh Bambang Suskiyatno bahwa merah muda berarti tentram, berkasih, bersuasana damai. Makna dari merah muda itu lah yang pada kampanye ini ingin disampaikan melalui visual. Makna yang berarti mengasihi lambung kita dengan cara menjaganya agar bersuasana damai atau dalam hal ini yaitu sehat tanpa khawatir akan terjangkit penyakit yang dapat mengancam kesehatan lambung

Gambar 3.10 Warna yang digunakan dalam visual kampanye

Selain warna merah muda juga terdapat warna hijau pada logo. Warna hijau adalah warna natural yang menyatu dengan alam semesta, yang bersifat menyejukan, meneduhkan serta memiliki daya sembuh yang luar biasa, baik fisik maupun psikis (Tjiptadinata Effendi, 2007, h.67). hal ini jelas


(42)

33 akan sangat membantu komunikasi kampanye pada media yang mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat.

Kuning juga menjadi salah satu warna yang dipilih untuk digunakan pada logo. Warna kuning adalah warna yang terang, hal ini difungsikan untuk mendapatkan perhatian dari target audien, selain itu warna kuning diapakai untuk member kan kesan energi, sebagai mana lambung yang menjadi salah satu tempat diolahnya energi manusia.

Warna krim akan memeberikan kesan tenang dan membumi, selain itu warna krim juga nyaman untuk dilihat, sehingga audien mau membaca informasi yang terdapat di dalam media kampanye. Dan pada headline teks menggunakan warna merah, agar memberkan kesan frontal atau pendalaman makna pada teks yang disamapikan.

Sedangkan warna merah pada poster di peruntukan untuk menguatkan kata dari “jangan ditunda” atau yang berarti kata itu sangat penting untuk di tanamkan kepada pemikiran masyarakat, bahwa dengan tidak menunda makan adalah salah satu cara agar menjaga lambung agar tetap sehat.


(43)

34 BAB IV

TEKHNIS PRODUKSI MEDIA

- POSTER

Ukuran poster : A3

Jenis kertas : Art paper 260

Cetak : offset

Gambar 4.1 Poster dan penempatannya

Konsep dari poster ini adalah menginformasikan kepada masyarakat agar makan secara teratur dan tidak menyepelekan kondisi kesehatan lambungnya dengan menunda waktu makan. Karena akan berdampak terhadap kesehatan lambung.

- BILLBOARD

Ukuran : 2,5m x 4m Cetak : Offset Bahan : Frontlite

Billboard akan di pasang di daerah yang memiliki mobilitas yang tinggi dengan begitu informasi akan dapat tersampaikan oleh banyak masyarakat.


(44)

35 Billboard di desain untuk menyampaikan informasi secara cepat, yaitu visual yang terdapat didalamnya sesederhana mungkin agar masyarakat yang melihatnya dapat dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan.

Gambar 4.2 Gambar billboard dan penempatannya

- BROSUR

Ukuran : A4 Cetak : Offset Bahan : Art paper

Lambung di gunakan untuk memberitahukan segala hal tentang lambung dan cara agar menjaga lambung tetap sehat


(45)

36 - STIKER

Ukuran : 10 cm x 8,5 cm

Cetak : Offset

Stiker di desain dengan tujuan sebagai pengingat bagi masyarakat tentang waktu makan yang ideal yang seharusnya di lakukan.

Gambar 4.4 Stiket

- MUG

Ukuran : 5,5 cm x 4 cm Cetak : Offset

Pada mug terdapat visual tentang hal-hal yang dapat merusak lambung, terutama minuman sesuai dengan fungsional dari mug itu sendiri.


(46)

37 - JAM

Ukuran : 15 cm x 15 cm,

Jam di pilih sebagai salah satu media yang dapat membantu tercapainya pesan yang ada pada kampanye, karena jam dapat langsung menunjukan waktu makan yang ideal kepada masyarakat

Gambar 4.6 Jam

- SPANDUK

Ukuran : 60 cm x 200 cm

Gambar 4.7 Spanduk

Pada spanduk di ilustrasikan secara hiperbola bagain badan yang berdarah hingga lambungnya keluar. Dan pada bagian kanan spanduk membrikan informasi tentang hal yang harus dilakuakan agar lambung tetap sehat.


(47)

38 - MINI X BANNER

Gambar 4.8 Mini x banner Ukuran : 30 cm x 40 cm

- KAOS

Gambar 4.9 Kaos

Kaos di desain hanya dengan menggunakan logo kampanye. Logo di taruh di bagian depan sekitar daerah lambung dan bagian belakan informasi mengenai waktu makan. Tekhnik cetak dari kaos ini melalui tekhik sablon.


(1)

33 akan sangat membantu komunikasi kampanye pada media yang mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat.

Kuning juga menjadi salah satu warna yang dipilih untuk digunakan pada logo. Warna kuning adalah warna yang terang, hal ini difungsikan untuk mendapatkan perhatian dari target audien, selain itu warna kuning diapakai untuk member kan kesan energi, sebagai mana lambung yang menjadi salah satu tempat diolahnya energi manusia.

Warna krim akan memeberikan kesan tenang dan membumi, selain itu warna krim juga nyaman untuk dilihat, sehingga audien mau membaca informasi yang terdapat di dalam media kampanye. Dan pada headline teks menggunakan warna merah, agar memberkan kesan frontal atau pendalaman makna pada teks yang disamapikan.

Sedangkan warna merah pada poster di peruntukan untuk menguatkan kata dari “jangan ditunda” atau yang berarti kata itu sangat penting untuk di tanamkan kepada pemikiran masyarakat, bahwa dengan tidak menunda makan adalah salah satu cara agar menjaga lambung agar tetap sehat.


(2)

34 BAB IV

TEKHNIS PRODUKSI MEDIA

- POSTER

Ukuran poster : A3

Jenis kertas : Art paper 260

Cetak : offset

Gambar 4.1 Poster dan penempatannya

Konsep dari poster ini adalah menginformasikan kepada masyarakat agar makan secara teratur dan tidak menyepelekan kondisi kesehatan lambungnya dengan menunda waktu makan. Karena akan berdampak terhadap kesehatan lambung.

- BILLBOARD

Ukuran : 2,5m x 4m Cetak : Offset Bahan : Frontlite

Billboard akan di pasang di daerah yang memiliki mobilitas yang tinggi dengan begitu informasi akan dapat tersampaikan oleh banyak masyarakat.


(3)

35 Billboard di desain untuk menyampaikan informasi secara cepat, yaitu visual yang terdapat didalamnya sesederhana mungkin agar masyarakat yang melihatnya dapat dengan mudah menangkap pesan yang disampaikan.

Gambar 4.2 Gambar billboard dan penempatannya

- BROSUR

Ukuran : A4 Cetak : Offset Bahan : Art paper

Lambung di gunakan untuk memberitahukan segala hal tentang lambung dan cara agar menjaga lambung tetap sehat


(4)

36

- STIKER

Ukuran : 10 cm x 8,5 cm Cetak : Offset

Stiker di desain dengan tujuan sebagai pengingat bagi masyarakat tentang waktu makan yang ideal yang seharusnya di lakukan.

Gambar 4.4 Stiket

- MUG

Ukuran : 5,5 cm x 4 cm Cetak : Offset

Pada mug terdapat visual tentang hal-hal yang dapat merusak lambung, terutama minuman sesuai dengan fungsional dari mug itu sendiri.


(5)

37 - JAM

Ukuran : 15 cm x 15 cm,

Jam di pilih sebagai salah satu media yang dapat membantu tercapainya pesan yang ada pada kampanye, karena jam dapat langsung menunjukan waktu makan yang ideal kepada masyarakat

Gambar 4.6 Jam

- SPANDUK

Ukuran : 60 cm x 200 cm

Gambar 4.7 Spanduk

Pada spanduk di ilustrasikan secara hiperbola bagain badan yang berdarah hingga lambungnya keluar. Dan pada bagian kanan spanduk membrikan informasi tentang hal yang harus dilakuakan agar lambung tetap sehat.


(6)

38 - MINI X BANNER

Gambar 4.8 Mini x banner Ukuran : 30 cm x 40 cm

- KAOS

Gambar 4.9 Kaos

Kaos di desain hanya dengan menggunakan logo kampanye. Logo di taruh di bagian depan sekitar daerah lambung dan bagian belakan informasi mengenai waktu makan. Tekhnik cetak dari kaos ini melalui tekhik sablon.