PENGARUH PERMAINAN EGRANG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KESEIMBANGAN SISWA SMA PGII 2 BANDUNG.

(1)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN EGRANG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KESEIMBANGAN

SISWA SMA PGII 2 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Khaidir Yusup

0900534

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN EGRANG DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP

KESEIMBANGAN

SISWA SMA PGII 2 BANDUNG

Oleh Khaidir Yusup

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Khaidir Yusup 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

KHAIDIR YUSUP

PENGARUH PERMAINAN EGRANG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KESEIMBANGAN SISWA

SMA PGII 2 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Uhamisastra.M,S.AIFO NIP . 195106221980021

Pembimbing II

Didin Budiman.M,Pd Nip . 197409072001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono.M.Pd NIP . 196508171990011001


(4)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN EGRANG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KESEIMBANGAN SISWA

SMA PGII 2 BANDUNG

Pembimbing I Dr. Uhamisastar, M.S.AIFO. Pembimbing II Didin Budiman. M.Pd.

Khaidir Yusup

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan permainan tradisional egrang terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dalam metode ini penulis melakukan suatu percobaan dengan memberikan perlakukan berbeda terhadap dua kelompok sampel. Kelompok A diberi pengajaran pembelajaran dengan menggunakan enggrang, sedangkan kelompok B menggunakan batok kelapa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel terdiri 15 orang siswa kelas XI–A dan 15 orang siswa kelas XI–B SMA PGII 2 Bandung. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir keseimbangan Standing Stork Test – Blind dari Arnot R and Gaines C (1984).

Dari hasil pengolahan data diperoleh thitung = 2,48 < ttabel = 1,190 maka 2,48 > 1,190 dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, terungkap adanya pengaruh signifikan dari pembelajaran permainan tradisional terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung. Dalam hal ini, siswa kelas XI–A yang diberi pembelajaran permainan egrang memiliki keseimbangan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa XI–B yang diberi pengajaran pembelajaran permainan batok kelapa.


(5)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

THE INFLUENCE OF EGRANG IN PHYSICAL EDUCATION TO THE BALANCE OF PUPILS OF

SMA PGII 2 BANDUNG

Pembimbing I Dr. Uhamisastar, M.S.AIFO. Pembimbing II Didin Budiman. M.Pd.

Khaidir Yusup

The aim of this research is to find out the significant of influence of the

egrang, the most popular Indonesian traditional game, toward some pupils of

SMA PGII 2 Bandung. The research used experimental methode. In this method researcher conducted an experiment by giving two different treatments for two groups of samples. Group A is given teaching learning by using an egrang, on the other hand, Group B is given teaching learning by using coconut shells. Total sample for this research is 30 students which selected by using random sampling technique. Those samples consist of 15 students from XI - A and 15 students from XI - B SMA PGII 2. Data collecting instrument used in this research are both initial test and final test of balance based on Standing Stork Test - Blind by Arnot R and Gaines C (1984). Data processing then obtained t = 2.48 < table = 1.190 then 2.48 > 1.190 therefore the null hypothesis ( Ho ) is rejected. Based on the results of data processing and analysis, this research has revealed a significant influence of traditional game teaching learning to the balance of pupils of SMA PGII 2 Bandung. In this case, XI - A students which was given egrang teaching learning has a sophisticated balance rather than XI – B which was given coconut shells teaching learning.


(6)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Indentifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Hipotesis ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian . ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pendidikan Jasmani ... 6

1. Kesatuan Unsur Tubuh dan Pikiran ... 9

2. Sejarah Istilah Pendidikan Jasmani ... 10

B. Bermain ... 12

C. Permainan Tradisional ... 15

D. Jenis-Jenis Permainan Tradisional Jawa Barat ... 16

a). Congkak ... 17

b). Beklen ... 18

c). Gagarudaan ... 18

d). Ular Tangga ... 19

e). Dam Daman ... 19


(7)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

g). Boy Boyan ... 21

h). Sondah ... 22

i). Kelereng ... 22

j). Loncat Tinggi dan Sapintrong... 23

k). Jajangkungan (Egrang) ... 24

l). Egrang Batok ... 25

E.Manfaat Permainan Tradisional ... 27

F. Egrang... 30

G. Peraturan Permainan ... 30

H. Penjelasan Peraturan Permainan ... 33

I. Keseimbangan ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian... 38

C. Populasi dan Sampel ... 40

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Prosedur Pengelolaan Data... 44

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV. HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Pengolahan dan Analisis Data ... 47

B. Diskusi Penemuan ... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran-saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 58


(8)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan rakyat mungkin hampir redup karena anak-anak beralih pada permainan elektronik yang lebih canggih. Hampir seluruh permainan anak-anak saat ini menggunakan sistem komputerisasi dalam pengoperasiannya. Namun perlu disadari, bahwa permainan modern saat ini mengakibatkan dampak negatif yang cukup berpengaruh bagi anak-anak. Seperti, dengan adanya perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang menyebabkan pembaharuan terus-menerus pada permainan, menyebabkan kecenderungan anak-anak menuntut edisi terbaru dari permainan yang dimiliki, sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa permainan modern, membentuk mental anak yang penuntut, karena berbagai faktor linkungan. Di samping itu, hal ini juga menunjukkan bahwa permainan modern saat ini tidak dapat menanamkan kesan positif yang baik sehingga dapat diingat sepanjang masa. Betapapun majunya suatu teknologi, manfaatnya harus dapat dikaji untuk tetap menjaga martabat kemanusiaan agar tidak terjadi dehumanisasi dan despiritualisasi karena menggeser nilai-nilai manusiawi yang hakiki. Tetapi kita harus sanggup memilah antara nilai-nilai mana yang sebenarnya tetap menjadi ciri atau identitas bangsa dan mana yang bisa mengakibatkan kemerosotan nilai.

Pada kenyataannya, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pihak sekolah untuk mengembangkan upaya pendidikan dan kebudayaan dalam menanamkan nilai, moral dan karakter pada anak. Di samping pendidikan dapat diselenggarakan melalui pelembagaan, masih terbuka lahan garapan yang dapat mewarnai pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Dalam kenyataannya, kurangnya perhatian generasi muda pada nilai-nilai budaya bangsa, terkait dengan masih sedikit sekali bahan bacaan atau metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai budaya pada anak. Salah satu bentuk metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai budaya adalah melalui permainan.


(9)

2

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Seperti halnya permainan tradisional yang sebenarnya banyak makna mulia yang bisa tergali di baliknya. Berdasarkan penelitian, seluruh permainan rakyat di Indonesia memiliki kesamaan yakni “pengenalan diri, alam, dan Tuhan.” Permainan tradisional memiliki banyak sisi positif yang seringkali diabaikan, permainan tradisional mengajarkan banyak hal pada anak-anak, sehingga dapat diingat sepanjang masa. Sebagai bukti, saya merasa permainan tradisional lebih menyenangkan, mendidik kita dalam bermain, dan terdapat banyak pesan dalam setiap permainan, selain itu permainan tradisional sangat “bersahabat dan ramah”, sehingga dapat dimainkan seluruh anak-anak indonesia, tanpa memperhitungkan

ras, agama, dan budaya. Permainan tradisional menanamkan “Unity in diversity

sejak dini yang kokoh bagi anak-anak Indonesia. Permainan yang masih ada dan masih banyak dipermainkan oleh masyarakat salah satunya permainan egrang ini.

Egrang termasuk permainan populer bagi anak-anak maupun dewasa di Pulau Jawa. Permainan ini merupakan warisan nenek moyang yang masih bertahan hingga saat ini. Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari dua buah batang bambu dengan ukuran yang disesuaikan dengan tinggi badan penggunanya. Adapun untuk tumpuan, bambunya dibuat agak besar. Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, karena itulah tidak semua orang bisa bermain egrang.

Akibat dari kondisi ini, anak-anak tidak lagi terlatih secara motorik. Untuk melatih kembali aspek motorik anak, sekaligus menjaga kelestarian permainan tradisional, tidak salah apabila guru memasukan permainan egrang sebagai materi dalam pembelajaran di sekolah. Ini pun sesuai dengan kebijakan pendidikan nasional yang mulai memasukkan dimensi-dimensi lokal sebagai bagian dari pendidikan anak.

Dalam memainkan permainan egrang ada salah satu aspek yang paling berpengaruh dan mutlak dimiliki oleh seorang pemain yang akan memainkan permainan tradisional egrang ini. Dimana aspek tersebut seperti keseimbangan. Seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988:224) bahwa: “Keseimbangan


(10)

3

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berhubungan dengan koordinasi dari, dan dalam beberapa keterampilan juga

dengan agilitas.”

Menurut peneliti dari hasil beberapa kutipan dari para ahli di atas, bahwasannya keseimbangan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk tetap menjaga stabilitas badan pada saat memainkan permainan tradisonal egrang agar tidak terjatuh dan dapat melakukan suatu gerakan karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dan dalam beberapa ketangkasan unsur kelincahan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Kemampuan gerak merupakan kapasitas seseorang untuk bergerak atau melakukan aktivitas. Pengukuran kemampuan gerak akan memberikan gambaran terhadap berbagai kemampuan komponen fisik. Artinya keseimbangan dalam pengembangannya dapat menjadi suatu landasan dalam meningkatkan kemampuan komponen fisik. Adapun perbedaan kemampuan gerak pada setiap individu adalah:

1. Kemampuan gerak dari tampilan karakteristik seseorang yang sangat dipengaruhi oleh faktor genetika.

2. Kemampuan gerak itu sendiri bersifat permanen dan dapat berkembang dalam proses pertumbuhan dan kematangan, dan

3. Kemampuan gerak juga dapat berkembang atau dirubah melalui proses belajar atau latihan.

Dengan demikian dalam penelitian ini kemampuan gerak inilah yang kemudian berperan sebagi landasan bagi keterampilan, khusunya keterampilan bermain egrang. Dengan mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian adalah :

1. Apakah permainan Egrang berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung ?

2. Apakah permainan Batok Kelapa berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung ?


(11)

4

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Seberapa besar perbedaan pengaruh pembelajaran permainan Egrang dengan pembelajaran Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung?

C. Hipotesis

Hasil suatu penelitian hakekatnya adalah suatu jawaban atas pernyataan penelitian yang telah dirumuskan di dalam proses penelitian, untuk mengarahkan kepada hasil penelitian itu maka di dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan Hipotesis.

1. Terdapat pengaruh pembelajaran permainan Egrang terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

2. Terdapat pengaruh pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

3. Pembelajaran permainan Egrang lebih berpengaruh daripada pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran permainan Egrang terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh pembelajaran permainan Egrang dengan pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.


(12)

5

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.

Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: One group pretest-posttest desain

Keterangan : T1 = Pre-test X = Treatment T2 = post-test

F. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan pengajaran dalam penyampaian materi permainan egrang pada siswa SMA PGII 2 Bandung.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani/guru muatlok untuk menyampaikan materi pembelajaran permainan tradisional egrang sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan lebih baik.


(13)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Metode Penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan dipergunakan oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan dengan permasalahan yang diselidiki. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1990:131), sebagai berikut:

Metode adalah merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian.

Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Sugiono (2009 : 3) mengatakan bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagi cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Mengacu pada masalah yang akan dikaji yaitu pengaruh permainan egrang dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap keseimbangan, maka peneliti menggunakan metode eksperimen di dalam penelitian ini. Karena di dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan sebab akibat di antara variabel. Sesuai dengan pendapat Maksum (2012 : 65) yang menyatakan bahwa :

Penelitian eksperimen adalah yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Dan yang menjadi ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan ( treatment ) yang dikenakan kepada subjek atau objek pnelitian.


(14)

38

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian dengan tujuan untuk mengambil data secara lebih obyektif, terstuktur, rasional dan sistematis. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini ingin mengungkap masalah pada permainan egrang terhadap keseimbangan anak. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti sejauhmana pengaruh permainan egrang dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

B. Desain Penelitian

Mengenai desain penelitian menurut Maksum (2012:95) menjelaskan : “bahwasannya merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.” Desain penelitian akan sangat membantu peneliti supaya penelitian dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Dalam desain penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variable dengan variable lainnya peneliti harus cermat dalam menentukan secara jelas yang mana variable bebas (independent variable) dan mana veriabel terikatnya (dependent variable). Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain eksperiment.

Pada pemilihan desain penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu mengujicobakan penggunaan pendekatan permainan egrang terhadap kemampuan keseimbangan siswa dalam pembelajaran pendidikan Jasmani.


(15)

39

Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: One group pretest-posttest desain

Pre-Test

Treatment Egrang Post-Test

T1 X T2

Bagan 2.1 :Desain penelitian, (Ali Maksum, 2012). Keterangan

T1 = Pretest

X = Treatment/Perlakuan T2 = posttest

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari bagian alur penelitian sebagai berikut :

Bagan 2.2

Langkah-langkah penelitian Populasi

Sampel

Tes Akhir Tes awal

Kesimpulan

Pengolahan dan analisis data Kelompok A

Sebelum menggunakan treatment egrang

Kelompok A


(16)

40

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Abduljabar & Jajat Darajat KN (2010:35) menyatakan : “populasi adalah sekumpulan objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. “Lebih lanjut Arikunto (1998:115), menjelaskan bahwa: ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Adapun populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGII 2 Bandung. Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelas dilakukan dengan cara menghitung jumlah siswa terutama siswa putra pada masing-masing kelas, dikarenakan dalam penelitian ini penulis mengambil sampel siswa putra saja.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiono (2009:118) mengemukakan : “Bagian dari jumlah dan karkteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dimana dalam suatu penelitian, populasi merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara acak. Mengenai hal ini Ali Maksum (2012:55) menjelaskan bahwa : “Simple Random Sampling merupakn

teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.”

D. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 136) sebagai berikut:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.


(17)

41

Dalam pengumpulan data merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan artinya data merupakan kunci jawaban suatu pertanyaan ilmiah yang diajukan dalam penelitian. Menurut Emory (1985) yang dikutip dari Sugiyono (2010:102) bahwa :

Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian .

.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu penelitian diperlikan alat ukur yang baik agar apa yang kita amati akan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel.

1. Instrumen penelitian yang digunakan menurut Arnot R and Gaines C, Sport Talent, 1984 :

a. Standing Stork Test – Blind

Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atlet kemampuan untuk mempertahankan keadaan keseimbangan (balance) dalam posisi statis.

b. Sumber daya yang dibutuhkan

Untuk melakukan tes ini anda akan memerlukan 1) Ditempat yang yang kering.

2) Stop watch. 3) Assistant. c. Cara melakukan tes

1) Berdiri nyaman dengan kedua kaki 2) Tempatkan kedua tanganmu di pinggang

3) Berdiri menggunakan dengan salah satu kaki yang paling disukai dengan kaki rata dengan lantai, angkat kaki yang lainnya dan tempatkan telapak kaki itu di lutut kaki yang paling disukai. 4) Setelah komando dari asisten, tutup kedua matamu


(18)

42

5) Asisten mulai menhitung waktu. 6) Buat keseimbangan selam mungkin.

7) Waktu berhenti pada saat kamu membuka mata atau menggerakan kedua taganmu atau melepas kaki mu dari lutut atau menggerakan kakimu yang berdiri.

8) Asisten mencatat waktumu memeprtahankan keseimbangan. 9) Ulangi tes tiga kali.

d. Analisis

Analisis hasil tes di bandingkan dengan hasil tes sebelumnya diharapkan, dengan latihan yang tepat antara setiap tes, analisis akan menunjukkan peningkatan.

e. Data normatif untuk tes Stork

Berikut ini adalah norma-norma nasional selama 16 sampai 19 tahun.

Waktu

Terbaik Point Pria Poin Wanita

60 20

55 18

50 16

45 14

40 12

35 10 20

30 8 17

25 6 14

20 4 11

15 3 8

10 2 4

5 1 2

2.3 Tabel reference :


(19)

43

No Nama Siswa Waktu

Terbaik Poin

1 2 3 4 5 6 7

2.4 Tabel Penilaian Tes

f. Reliabilitas

Reliabilitas akan tergantung pada seberapa ketat dilakukan pengujian dan tingkat motivasi individu untuk melakukan tes.

g. Validitas

Ada diterbitkan tabel untuk berhubungan hasil dengan tingkat potensi kebugaran dan korelasi tinggi.

Untuk melatih pembelajaran egrang peneliti membuat bagan prinsip beban lebih (overload principle) yang di kutip dari Harsono (1988) “ Bahwasannya latihan yang diberikan pada setiap kali berlatih haruslah senantiasa sedikit lebih berat daripada yang kini mampu dilakukannya”

Adapun desain latihan overload ini digambarkan sebagai berikut:


(20)

44

Pengumpulan data ini dilaksanakan pada :

Tanggal : 27 s.d 10 September 2013 Jam : 09.30 - selesai

Tempat : Lapangan SMA PGII 2 Bandung.

E. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari hasil tes dan pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan menggunakan rumus-rumus statistika. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes dikutip dari buku “Metode Statistika” (1989) yang disusun oleh Sudjana. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata Untuk menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus :

n X X  i Keterangan:

X : Rala-rata yang dicari/mean

Σ : Jumlah dari Xi

Xi : Skor mentah

n : Jumlah sample

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus: 1 ) ( 2    n X X S i Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari Xi : Skor mentah

X : Rata-rata dari skor mentah

n : Jumlah sampel

3. Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan rumus:

T-skor = 50 + 10        S x x


(21)

45

Keterangan:

T- skor : Skor standar yang dicari

X : Skor yang diperoleh seseorang : Nilai rata-rata

S : Simpangan baku

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelsaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan. Untuk memproleh skor-skor yang standar penulis menggunakan perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukurannya atau bobot skornya, menjadi skor yang baku atau skor standar.

4. Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non parametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 3.1. Pengamatan Xi, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku.

Z1, Z2, , ... Zn dengan menggunakan. Rumus :

S X X ZI(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku).

3.2.Untuk setiap bilangan baku inI digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi)=P(Z<Zi).

3.3.Menghitung Proporsi Z1, Z2, ……Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S(S) =

n

Z Z Z Z

Banyaknya... 12... n1 3.4.Hitung selisih F(Z1) - S(Zi).

3.5.Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar itu c untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolak


(22)

46

hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari L tabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Sudjana, 1992:242), yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1992:466) dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi (Sudjana, 1992:249). Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05.


(23)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran permainan Egrang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

2. Pembelajaran permainan Batok Kelapa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

3. Pembelajaran menggunakan permainan Egrang memberikan pengaruh yang lebih besar ketika dibandingkan dengan pembelajaran melalui permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menerangkan bahwa:

1. Bagi seluruh guru baik itu pengajar guru penjas, dan pembaca pada umumnya agar mencobakan menerapkan permainan tradisional khususnya permainan Egrang dalam proses pembelajaran penjas untuk meningkatkan keseimbangan siswa, karena terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan siswa.

2. Mengingat sangat banyaknya kelebihan dari permainan tradisional sebagai media pembelajaran yang dapat menguntungkan bagi guru pengajar maupun siswa, maka perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang permasalahan yang penulis kemukakan, dengan ketentuan kualitas perlakuan pembelajaran dibuat dan disajikan secara baik sehingga mudah diterima dan diserap oleh siswa.


(24)

55

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Diharapkan kepada para guru ataupun pembaca untuk senantiasa memperkenalkan kembali permainan tradisonal kepada para perserta didik, selain untuk menerapkan dalam kegiatan pembelajaran juga senantiasa melestarikan kebudayaan yang sudah kita punya.


(25)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual

Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Pres.

. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Abduljabar, Bambang. dan Darajat, Jajat. (2010). Modul Aplikasi statistik

dalam Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Asykari, Soffa. (2013). Penerapan Alat Bantu Audio Visual Dalam

Pembelajaran Pencak Silat Seni Pareredan Siswa Kelas X Di SMA Negeri 4 Bandung. Skripsi pada POR FPOK Bandung: Tidak

diterbitkan.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. New York: Albany.

Mackenzie, Brian. (2005). 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric Word plc and Goswell Road.

Maksum, Ali. (2012). Meteologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Misbach, Ifa.H. (2006). Peran Permainan Tradisional Yang Membuat

Edukatif dalam Menyumbang Pembentukan karakter dan identitas Bangsa. Skripsi pada Jurusan Psikologi FIP Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Poerwadarminta W.J.S (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran Dalam


(26)

57

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tarigan, F.B. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Eidos.

Uhamisastra, (2010). Modul Permainan Tradisional. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber-Sumber dari Internet:

Cahyono, Nuri. (2009). Permainan Tradisional Berteknolodi Tapi Tetap

Berbudaya. [Online].

Tersedia:http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/03/permainan-egrang.html [10 Maret 2013]

Hendrabayu, Derio. (2011). Kumpulan Artikel Olahraga. [Online]. Tersedia:http://kumpulan-artikel

olahraga.blogspot.com/2011/09/egrang.html [09 Agustus 2013]

Ilham, Z.M. (2012). Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya

Meningkatkan Partisipasin Siswa Dalam Pembelajaran penjas.

[Online].

Tersedia:http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kor_0807700_c hapter2.pdf [ 24 juni 2013]

Ismail, Adang. (2006). Pengertian Bermain. [Online].

Tersedia:https://sites.google.com/a/apedukatif.co.cc/www/artikel_1 [15 Agustus 2013]

Munawar, Indra. (2010). Pengertian dan Ciri-ciri Keberanian. [Online]. Tersedia:http://indramunawar.blogspot.com/2010/03/pengertian-dan-ciri-ciri-keberanian.html [02 September 2013]

Sartika, Wida. (2010). Media Informasi Permainan Tradisional Jawa

Barat. [Online]

Tersedia:http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-widasartik-22631-3-babii.pdf [13 Oktober 2013]

Suwandi. (2009). Permainan Egrang Bathok. [Online].

Tersedia:http://www.tembi.org/ensiklopedi/20090512/index.htm [09 November 2013]

Waroka,Widya. (2012). Bermain. [Online].

Tersedia:http://www.lepank.com/search/label/Pelajaranhttp://widya warokaa.blogspot.com/2012/12/bermain-dan-permainan.html [05 Agustus 2013]


(1)

Keterangan:

T- skor : Skor standar yang dicari

X : Skor yang diperoleh seseorang : Nilai rata-rata

S : Simpangan baku

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk menyelsaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan. Untuk memproleh skor-skor yang standar penulis menggunakan perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukurannya atau bobot skornya, menjadi skor yang baku atau skor standar.

4. Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non parametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 3.1. Pengamatan Xi, X2, ... Xn dijadikan bilangan

baku.

Z1, Z2, , ... Zn dengan menggunakan. Rumus :

S X X ZI(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku).

3.2.Untuk setiap bilangan baku inI digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi)=P(Z<Zi).

3.3.Menghitung Proporsi Z1, Z2, ……Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Z1. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S(S) =

n

Z Z Z Z

Banyaknya... 12... n1

3.4.Hitung selisih F(Z1) - S(Zi).

3.5.Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar itu c untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolak


(2)

46

hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari L tabel, dalam hal lain hipotesis diterima. F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Sudjana, 1992:242), yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1992:466) dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi (Sudjana, 1992:249). Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05.


(3)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran permainan Egrang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

2. Pembelajaran permainan Batok Kelapa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

3. Pembelajaran menggunakan permainan Egrang memberikan pengaruh yang lebih besar ketika dibandingkan dengan pembelajaran melalui permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menerangkan bahwa:

1. Bagi seluruh guru baik itu pengajar guru penjas, dan pembaca pada umumnya agar mencobakan menerapkan permainan tradisional khususnya permainan Egrang dalam proses pembelajaran penjas untuk meningkatkan keseimbangan siswa, karena terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan siswa.

2. Mengingat sangat banyaknya kelebihan dari permainan tradisional sebagai media pembelajaran yang dapat menguntungkan bagi guru pengajar maupun siswa, maka perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang permasalahan yang penulis kemukakan, dengan ketentuan kualitas perlakuan pembelajaran dibuat dan disajikan secara baik sehingga mudah diterima dan diserap oleh siswa.


(4)

55

3. Diharapkan kepada para guru ataupun pembaca untuk senantiasa memperkenalkan kembali permainan tradisonal kepada para perserta didik, selain untuk menerapkan dalam kegiatan pembelajaran juga senantiasa melestarikan kebudayaan yang sudah kita punya.


(5)

Khaidir Yusup, 2013

Pengaruh Permainan Egrang Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual

Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Pres.

. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Abduljabar, Bambang. dan Darajat, Jajat. (2010). Modul Aplikasi statistik

dalam Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Asykari, Soffa. (2013). Penerapan Alat Bantu Audio Visual Dalam

Pembelajaran Pencak Silat Seni Pareredan Siswa Kelas X Di SMA Negeri 4 Bandung. Skripsi pada POR FPOK Bandung: Tidak

diterbitkan.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. New York: Albany.

Mackenzie, Brian. (2005). 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric Word plc and Goswell Road.

Maksum, Ali. (2012). Meteologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Misbach, Ifa.H. (2006). Peran Permainan Tradisional Yang Membuat

Edukatif dalam Menyumbang Pembentukan karakter dan identitas Bangsa. Skripsi pada Jurusan Psikologi FIP Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Poerwadarminta W.J.S (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran Dalam


(6)

57

Tarigan, F.B. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Eidos.

Uhamisastra, (2010). Modul Permainan Tradisional. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber-Sumber dari Internet:

Cahyono, Nuri. (2009). Permainan Tradisional Berteknolodi Tapi Tetap

Berbudaya. [Online].

Tersedia:http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/03/permainan-egrang.html [10 Maret 2013]

Hendrabayu, Derio. (2011). Kumpulan Artikel Olahraga. [Online]. Tersedia:http://kumpulan-artikel

olahraga.blogspot.com/2011/09/egrang.html [09 Agustus 2013] Ilham, Z.M. (2012). Penerapan Permainan Tradisional Dalam Upaya

Meningkatkan Partisipasin Siswa Dalam Pembelajaran penjas.

[Online].

Tersedia:http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kor_0807700_c hapter2.pdf [ 24 juni 2013]

Ismail, Adang. (2006). Pengertian Bermain. [Online].

Tersedia:https://sites.google.com/a/apedukatif.co.cc/www/artikel_1 [15 Agustus 2013]

Munawar, Indra. (2010). Pengertian dan Ciri-ciri Keberanian. [Online]. Tersedia:http://indramunawar.blogspot.com/2010/03/pengertian-dan-ciri-ciri-keberanian.html [02 September 2013]

Sartika, Wida. (2010). Media Informasi Permainan Tradisional Jawa

Barat. [Online]

Tersedia:http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-widasartik-22631-3-babii.pdf [13 Oktober 2013]

Suwandi. (2009). Permainan Egrang Bathok. [Online].

Tersedia:http://www.tembi.org/ensiklopedi/20090512/index.htm [09 November 2013]

Waroka,Widya. (2012). Bermain. [Online].

Tersedia:http://www.lepank.com/search/label/Pelajaranhttp://widya warokaa.blogspot.com/2012/12/bermain-dan-permainan.html [05


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP Pengaruh Permainan Tradisional Egrang Tempurung Kelapa Terhadap Keseimbangan Anak Usia Dini 4 – 6 Tahun.

0 3 16

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP Pengaruh Permainan Tradisional Egrang Tempurung Kelapa Terhadap Keseimbangan Anak Usia Dini 4 – 6 Tahun.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA TUNAGRAHITA.

0 11 46

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA SMAN 12 BANDUNG.

0 3 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PEMBENTUKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA KARTIKA XIX-3 BANDUNG.

1 12 44

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KI HAJAR DEWANTARA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN TERHADAP IBADAH HARTA BAGI SISWA SMA PGII 2 BANDUNG.

0 20 119

PENGARUH PENGGUNAAN AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS XI SMA PGII 2 BANDUNG.

4 5 34

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL PERMAINAN HADANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA.

8 32 45

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG : Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 1 32

PENGARUH PERMAINAN EGRANG TERHADAP KESEIMBANGAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS - repository UPI S JKR 0900572 Title

0 0 3