PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG : Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

(1)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

(

Studi Eksperimen di SMP Kartika XIX-2 Bandung) SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

TEGUH FAJAR PUTRA UTAMA 0900194

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHARAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

(Studi Eksperimen di SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Oleh

Teguh Fajar Putra Utama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Teguh Fajar Putra Utama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

JASMANI

(Studi Eksperimen Di SMP Kartika Siliwangi XIX-2 Bandung)

Skripsi ini telah disahkan dan disetujui oleh: Pembimbing I

Dr. Uhamisastra,MS. NIP. 195106221980021001

Pembimbing II

Drs. M. Ruhiat NIP. 195602111985031001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 19650817199011001


(4)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2

Bandung).” Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI. Pembimbing I: Dr. Uhamisastra, M.Pd dan Pembimbing II: Drs. M. Ruhiat

Dalam rangka meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmanidiperlukan perlakuan yang bisa memotivasi siswa dalam pembelajaran, Salah satunya melalui pemanasan yang dilakukan dengan permainan tradisional.Permainan tradisional adalah kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang bisa menciptakan suasana pemanasan yang riang dan gembira tanpa melupakan aspek-aspek penting yang terkandung di dalam pemanasan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanasan melalui permainan tradisonal terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian pretest post posttes control grup desain. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung kelas VII dengan sampel 54orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data deskriptip kuantitatip. Instrument penelitian yang digunakan test permainan tradisonal yang meliputi: bebentengan dan gobak sodor.Penelitian ini memakai analisis statistik yaitu analisis uji t (uji hipotesis) dengan kesamaan dua rata-rata satu pihak.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada siswa yang diberikan pemanasan yang menggunakan pemanasan melalui permainan tradisional terhadap motivasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah bagi para guru pendidikan jasmani SMP kelas VII dan pembaca pada umumnya agar menerapakan permainan tradisional dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa t hitung 23.79 lebih besar dari tl - α (2.002). kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t > tl –α pada taraf nyata α = 0.05 dengan (dk) = 52. Dalam hal ini t hitung berada pada daerah penolakan Ho. Jadi Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan pemanasan tradisional terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.


(5)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

ABSTRACT

This paper entitled “The Influence of Warming-up Activity through

Traditional Games to Students’ Motivation in Learning Physical Education

in SMP Kartika XIX-2 Bandung (An Experimental Study in SMP Kartika XIX-2 Bandung)”. Study program of PJKR Department of Physical

Eduation FPOK UPI. Supervisor I: Dr. Uhamisastra, M. Pd and Supervisor II: Drs. MRuhiat.

In increasing students’ motivation in learning Physical Education, there

should be a treatment which can encourage students’ motivation in learning. One of the strategies is by using traditional games. Traditional game is a student-centered learning activity, which can create a fun warming-up activity without neglecting important aspects in warming-up activity.

The purpose of this study is to find out the influence of traditional games

to students’ motivation in learning Physical Education in SMP Kartika XIX-2 Bandung.

This study employed experimental method and the design used in this study was Group Pretest-Posttest Design. The population of this study was the students of SMP Kartika XIX-2 Bandung class VII with 54 students as the sample of this study. The data were collected through questionnaire and documentation. The instrument of this study involved traditional games, such as: “bebentengan” and “gobak sodor”. The data were analyzed by using quantitative descriptive technique and statistics analysis was employed by using t-test (testing hypothesis).

The results of the study showed that the hypothesis was accepted, means there was a significant different to the students’ motivation between the students taught by using traditional games and those who were not taught by using traditional games in teaching and learning Physical Education.

The recommendation related to the result of the research is that Physical Education teachers in of Junior High School grade VII and the readers can use traditional games in teaching physical education to increase students’ motivation in learning.

From the testing result, it is found that t account t > tl –α on real standard α = 0.05 with (dk) = 52. In this matter t account is on 23.79 more than tl - α (2.002). The testing character is Ho has been declined if Ho declining area. Because of that, Ho is declined and H1 is accepted. It


(6)

DAFTAR ISI

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

ABSTRAK………... KATA PENGANTAR………... UCAPAN TERIMA KASIH………... DAFTAR ISI………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………... B. Rumusan Masalah……… C. Tujuan Masalah……… D. Manfaat Penelitian………... E. Batasan Masalah………... F. Definisi Oprasional.………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran………. 1. Pengertian Belajar………….………. 2. Pengertian Pembelajaran………

3. Tujuan Pembelajaran……….

4. Pengertian Pendidikan Jasmani……….

B. Pengertian Pemanasan………..

1. Jenis Pemanasan……….

2. Pentingnya Pemanasan………... 3. Manfaat Pemanasan…….……….. C. Permainan Tradisional………... 1. Pengertian Permainan Tradisional………. 2. Macam-macam Permainan

Tradisional………... D. Pengertian dan Tujuan

Motivasi……….

1. Pengertian Motivasi……… 2. Tujuan Motivasi……….

3. Macam-macam Motivasi………

4. Peranan Motivasi……… 5. Teknik-teknik motivasi dalam Pembelajaran………

E. Anggapan Dasar ………

F. Hipotesis ………...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian……… B. Variabel Penelitian……….. C. Populasi dan Sampel……… D. Desain dan Prosedur Penelitian…………..………

i ii iii v 1 3 3 3 4 4 5 5 7 9 9 11 12 13 13 14 14 16 16 16 17 18 19 20 25 26 27 28 28


(7)

DAFTAR ISI

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

30

E. Instrument Penelitian………... F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data………... 1. Uji Validitas……… 2. Uji Realibilitas Angket………

3. Teknik Pemberian Score………

4. Prosedur Penelitian……….

5. Prosedur Pengolahan Data……….

BAB IV PENGOLAHAN DATA

A. Hasil Pengolahan Data………. B. Pengujian Instrumen……… C. Pengolahan dan Analisis Data………... D. Diskusi Penemuan………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………. B. Saran……….

DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN-LAMPIRAN………

1. Lampiran A Lembar Angket 2. Lampiran B Data Hasil Penelitian 3. Lampiran C Analisis Data

4. Lampiran D Photo-photo 5. Lampiran E Surat-surat 6. Riwayat Hidup

36 36 37 38 39 42 43 44 45 46 49 50

51 52 53 54


(8)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuh kembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan selama ini masih dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas fisik yang dilakukan melalui pembelajaran yang diarahkan dan mendorong kepada pendidik agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai suatu tujuan secara utuh dan menyeluruh. Selain itu pengertian pendidikan jasmai secara modern yaitu suatu proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga sebagai media atau alat pembelajaran Kekurangan dalam pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pertama guru, kedua jam pelajaran, dan ketiga kurangnya bahan pembelajaran. Kenyataan di lapangan dalam pembelajaran, guru masih kurang paham terhadap tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dan lebih cenderung menitik beratkan pada aspek olahraga dalam hal prestasi, lebih spesifik lagi terlihat jelas dalam persiapan pemanasan yang dilakukan atau diperintahkan oleh guru penjas itu sendiri, dengan melakukan pemanasan statis dan dinamis melalui cara meregangkan otot-otot dan lari mengelilingi lapangan yang cenderung membosankan dan tidak menarik bagi siswa, sehingga timbulah perasaaan jenuh dan secara langsung menurunkan minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani,

Tujuan pembelajaran penjas yang dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar harus mengacu pada tujuan kurikulum, seperti memahami berbagai macam olahraga permainan dan penerapan teknik dasar dalam bermain, setiap kali mengajar, guru diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik dalam bentuk prilaku yang diamati, menggambarkan jelas isi tugas yang diberikan, serta dapat diukur dan dievaluasi tingkat keberhasilannya.


(9)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Dalam pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi bahan penilaian yaitu: aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Ketiga aspek tersebut diharapkan bisa tercapai oleh siswa dalam pembelajaran penjas dengan menggunakan permainan. Namun dalam pelaksanaannya tidak mudah untuk pencapaian tujuan yang mencakup tiga aspek tersebut. Guru harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa untuk menyesuaikan pembelajaran penjas dengan pendekatan yang membuat siswa tidak jenuh dan tetap membangkitkan semangat siswa yang ditandai keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas.

Permainan merupakan suatu kegiatan yang di luar aktivitas sehari-hari yang bersifat menyenangkan sehingga dapat menyegarkan pikiran yang sudah bosan akan rutinitas harian.

Maka dapat disimpulkan bahwa beberapa permainan dan kegiatan jasmani yang kita terapkan pada pembelajaran penjas dapat meningkatkan motivasi siswa karena terdapat unsur kesenangan di dalamnya, dan salah satu kegiatan yang dapat menciptakan kesenangan adalah permainan tradisional.

Proses pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Kartika XIX-2 BANDUNG menemukan masalah bahwa peserta didik kelas VII kurang aktive dalam mengikuti pembelajaran, sehingga Peneliti memilih permainan tradisional untuk pemanasan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu permainan gobak sodor dan bebentengan dengan harapan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta diidk permaian tradisional ini merupakan dua diantara banyaknya bentuk olahraga tradisional dan jika dilihat dari pendidikan jasmani bebentengan dan gobak sodor yang dapat diberikan pada pemanasan karena dengan permainan tersebut memiliki karakteristik yang bisa dianggap bisa mendukung pembelajaran pendidikan jasmani, karena memiliki nilai-nilai afektif yang baik diantaranya: kerjasama, sportivitas, saling menolong dll, dan jika dilihat dari sisi psikomotor kedua permainan ini jelas memiliki tuntutan gerak yang kompleks, karena di dalamnya siswa diharuskan melakukan sprint, melompat, dll yang dapat membantu siswa dalam melatih kelincahan.

Peneliti ingin mengetahui dan menggambarkan bagaimana proses pembelajaran pendidikan jasmani melalui pemanasan olahraga tradisonal terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.


(10)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Seberapa besar pengaruh pemanasan olahraga tradisional terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani?”

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah di atas penulis menjabarkan bentuk tujuan yang akan dicapai. Sesuai rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanasan olahraga tradisonal terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Teoritis

a. Dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti tentang metode penelitian (METLIT) khususnya dibidang pendidikan jasmani.

b. Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK dalam kaitannya dengan penerapan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada sisiwa.

2. Secara Praktis

a. Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi dalam penggunaan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran.

b. Sebagai acuan dan variasi dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa.


(11)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya maka penulis membatasi permasalahan yaitu memfokuskan penelitian pada proses pembelajaran. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Olahraga tradisional yang digunakan dalam pemanasan adalah permainan bebetengan, dan gobak sodor.

2. Variabel independennya yaitu pemanasan olahraga tradisional, variabel dependennya yaitu motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

3. Tempat pelaksanaan penelitian di SMP Kartika XIX-2 BANDUNG yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Motivasi yang diteliti mengetahui minat belajar siswa yang melakukan pembelajaran pendidikan jasmani.


(12)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud metode yang tepat itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1989:31) ”Metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.

Dari kutipan di atas, dapat diartikan kembali bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan teknik dan alat-alat tertentu sehingga memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Surakhmad (1994 : 194), mengemukakan bahwa “ Penelitian eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil.” Nasution (1987:47) mengemukakan bahwa : “Dalam suatu eksperimen kita ingin meneliti pengaruh variabel tertentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.”

Pendapat serupa dikemukakan oleh sudjana (1989:12) sebagai berikut :

Penelitian experimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan kepada objek yang diteliti.


(13)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

B. Variable Penelitian

Dalam suatu penelitian dapat dipastikan ada variabel yang akan diteliti, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti sebagai sesuatu yang akan diteliti dan akan menghasilkan informasi dari penelitian tersebut, sesuai dengan judul penelitian yang penulis buat ‟‟pengaruh pemanasan melalui permainan tradisional terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani‟‟ maka terdapat dua buah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut adalah:

1. Variabel independen (variabel Bebas)

Variabel independen adalah yang akan mempengaruhi variabel lain, Variabel ini akan menyebabkan perubahan pada variabel dependen, dalam penelitian ini, maka variabel yang dijadikan variabel independennya adalah pemanasan melalui permainan tradisional

2. Variabel dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, dengan adanya perubahan pada variabel independen, maka variabel dependen pun akan mengalami perubahan, dalam hal ini terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani merupakan variabel dependen dari penelitian ini.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel

Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melalui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut Sugiyono (2011:80) ‟‟populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya,‟‟

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) ‟‟populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,‟‟populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki suatu objek.


(14)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung yang berjumlah 228 siswa.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono „‟sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,‟‟ Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisirkan penelitian sampel.

Dari pendapat di atas adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung yang berjumlah 228 siswa sedangkan sampel penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebanyak 23% dari total populasi sebanyak 228 siswa ke dalam sampel sebanyak 54 siswa yang terbagi menjadi 27 siswa untuk kelompok eksperimen dan 27 siswa untuk kelompok kontrol. Tentang pengambilan sampel sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:134), bahwa”jika subyeknya banyak (lebih daro 100 orang), sampel diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih”. Berikut table prosentasi populasi dan sampel.

Tabel 3.1

Prosentase Populasi dan Sampel

POPULASI SAMPEL PROSONTASE

Siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung berjumlah 228 siswa

54 orang 23%

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, menurut Sugiyono (2010:57) ‟‟ dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi ‟‟ maka dari itu, peneliti mengambil sampel dengan cara mengundi setiap kelasnya sebagai perwakilan kelas tanpa memperhatikan dari ssegi apapun.

D. Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan disini peneliti membuat 2 kelompok, yang pertama kelompok


(15)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

eksperimen dan yang kedua kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diberi pretest dan posttest yang sama, perbedaannya pada kelompok eksperimen memperoleh perlakuan dengan menggunakan pemanasan melalui permainan tradisional dalam pembelajaran penjas.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan desain eksperimen yaitu pretest-postest control group design. Mengenai design ini

Sugiyono (2012: 112) menggambarkan sebagai berikut

R O1 X1 R O2

R O3 X2 R O4

Gambar 3.1

Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design (Sugiyono, 2012: 112)

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kontrol O1&O3 : Tes Awal (Pre-test)

O2 : Tes Akhir (Post-test) kelompok eksperimen O4 : Tes Akhir (Post-test) kelompok kontrol X1 : Treatment Kel Eksperimen

X2 : Treatment Kel Kontrol

Dari desain yang telah dikemukakan di atas, tes dilakukan dua kali O1 dan O3 sebagai tes awal dan sesudah diberikan perlakuan dilakukan O2 dan O4 sebagai tes akhir. Tanda X adalah kelompok yang diberikan perlakuan yaitu pemanasan melalui permainan tradisional.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket penelitian untuk mengukur motivasi siswa dalam pembelajaran penjas.


(16)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

E. Instrumen Penelitian 1. Alat pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel diperlukan alat yang disebut instrumen. Maka alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk memecahkan atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket. Mengenai pengertian angket, dijelaskan oleh Margono (2004: 167) adalah:‟‟Alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden”.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus di jawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya. Adapun jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyataan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit, lengkap dan disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya. Adapun kisi-kisi dari angket tersebut dapat dilihat di tabel.


(17)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Kisi- kisi Angket Permainan Tradisional Terhadap motivasi Siswa.

Definisi Konsep Definisi

Oprasional Komponen Indikator

Uji Coba

( +) No

soal ( - )

No soal

Menurut George yang dikutip oleh moekjijat (2004) motivasi adalah keinginan di dalam diri seseorang yang mendorong untuk bertindak. Harold (Moekjijat,2004) menjelaskan bahwa motivasi menunjukan dorongan atau usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan dalam energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya „‟feeling‟‟ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Motivasi merupakan sebuah hal yang penting dalam kegiatan seseorang karena merupakan keinginan dalam diri seseorang yang mendorong untuk bertindak, dan dalam hal ini motivasi sangatlah penting untuk

peserta didik yang akan mengikuti pembelajara n penjas sehingga peserta didik akan dengan optimal dalam mengikuti pembelajara nya.

a.Disiplin 1.1.Tanggu ng jawab

1) Saya

melaksanakan dengan gembira setiap tugas yang

diberikan guru 2) Saya

berulang-ulang belajar penjas sampai mengerti 3) Saya

melaksanakan perintah se-optimal mungkin yang saya bisa 4) saya

mempunyai jadwal khusus untuk belajar penjas

5) saya selalu melakukan pemanasan sebelum pembelajaran penjas

6) saya senang melakukan pemanasan karena dilakukan dengan permainan tradisional 7) saya merasa

semangat saat diperintahkan pemanasan

1) Saya melaksanaka n tugas dari guru selama itu

diharuskan saja

2) Saya tidak pernah

belajar penjas lagi ketika jam pelajaran penjas

berakhir 3) Saya

melaksanaka n perintah guru hanya sebagai syarat saj\ 4) Saya tidak

belajar penjas kalu tidak ada jadwal pelajaran penjas

5) Saya tidak melakukan pemanasan saat

pembelajaran penjas

6) Saya malas melakukan pemanasan karena sangat membosanka n

7) Saya merasa malas

melakukan pemanasan


(18)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung) 2.Taat pada peraturan karena dilakukan dengan gembira 8) saya merasa

semangat mengikuti pembelajaran penjas kerena pemanasan yang diberikan menyenangka n 1)Saya melakukan gerakan pemanasan seperti yang di instruksikan guru

2)Saya selalu datang tepat waktu

3)Saya melakukan aktifitas

olahraga sampai waktu olahraga berakhir

4)Saya selalu menyelesaikan tugas olahraga tepat waktu 5)Saya

mendengarkan penjelasan dari guru dengan penuh perhatian 6)Saya memilih

pemanasan sebelum

karena capek 8) Saya merasa

malas mengikuti pembelajaran penjas kerena pemanasana yang diberikan melelahkan dan membosanka n 1) Saya melakukan pemanasan dengan asal-asalan.

2) Saya sering terlambat datang kesekolah 3) Saya melakukan aktivitas olahraga sebelum waktu olahraga berakhir 4) Saya sering

menunda - nunda tugas dari guru 5) Saya malas

mendengarka n penjelasan


(19)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

berolahraga 7)Saya

melakukan aktifitas

olahraga seperti yang

diperintahkan guru

dari guru 6) Saya langsung

berolahraga tanpa pemanasan dulu 7) Saya melakukan aktifitas olahraga tanpa diperintah guru Menurut pendapat Husdarta (2010:32) Motivasi adalah suatu rangsangan atau suatu dorongan yang terdapat dalam diri manusia yang secara aktif

mendorong manusia untuk berbuat sesuatu dengan tingkah laku untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. .

Kerja sama 1)Saya terbiasa belajar penjas secara mandiri minimal dua kali seminggu 2)Saya rasa

belajar penjas di sekolah waktunya tidak cukup

3)Saya selalu mengerjakan tugas penjas yang diberikan guru

4)Saya belajar penjas karena merupakan kebutuhan bagi diri saya

1) Saya belajar penjas hanya disekolah saja

2) Saya selalu merasa malas saat

mengikuti pelajaran penjas di sekolah 3) Saya tidak

pernah mengerjakan tugas penjas dari guru 4) Saya belajar

penjas karena diharuskan di sekolah

. Menurut penulis motivasi adalah dorongan dalam diri (internal) dan lingkungan

(eksternal) untuk melakukan suatu aktivitas secara optimal

5)Saya belajar penjas karena ingin lebih tahu tentang penjas 6)Saya akan

bersungguh-sungguh kalau belajar Penjas 7)Saya selalu

ingin tahu tentang materi

5) Saya belajar penjas hanya karena

dipaksa di sekolah

6) Saya hanya asal

mengikuti pembelajaran penjas di sekolah


(20)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

pembelajaran penjas

8)Saya tidak mau ketinggalan materi penjas dari teman-teman lain 9)Saya senang

memperhatikan penjelasan guru penjas

10) Saya senang jika di beri tugas penjas oleh guru 11) Saya senang saat harus bekerja sama dengan teman pada waktu pemanasan melalui olahraga tradisional

7) Saya tidak pernah ingin tahu tentang materi

pembelajaran penjas

8) Saya tidak mau

mengikuti materi yang diberikan guru

9) Saya tidak senang

memperhatika n guru penjas yang sedang menjelaskan 10)Saya tidak

senang jika di beri tugas oleh guru penjas

11)Saya tidak senang saat harus bekerja sama dengan teman pada waktu

pemanasan tradisional


(21)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data 1. UJi Validitas Alat Tes

Arikunto (2002:211 ) menyatakan bahwa“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.”Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butirsoal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis butir tes. Jika diuraikan, langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen tes adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data hasil uji coba

2. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisisan butir tes.

3. Memberikan skor (scoring) terhadap butir-butir yang perlu diberi skor. 4. Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor-skor pada butir yang

diperoleh untuk setiap sampel. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan data selanjutnya.

5. Menghitung jumlah skor butir yang diperoleh oleh masing-masing responden.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir tes. Untuk menguji validitas tiap butir tes maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

  

 

 

2 2

2 2

-Y Y

N X X

N

Y X XY

N rxy

Keterangan :


(22)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

X : skor tiap butir angket dari tiap responden Y : skor total

∑X : jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y : jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden N : banyaknya data

1. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan (rhitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalan tabel (rtabel). 2. Membuat kesimpulan.

3. Nilairhitung yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga rproduct moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rhitung> rtabel maka item tersebut dinyatakan valid.

1. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan instrumen penelitian dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat dikatakan sudah baik yaitu “apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan” (Arikunto, 2002: 154). Pengujian reliabilitas menggunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan mengkorelasikan perolehan skor antara nomor-nomor butir tes gasal dengan genap. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Setelah diperoleh koefisien korelasi berdasarkan butir tes gasal dan genap, untuk menghitung tingkat reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :


(23)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

ri : Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : Korelasi product moment antara butir tes gasal dan genap (rxy))

Kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi yang dikemukakan oleh Riduan (2006: 138) yang dijelaskan dalam tabel 3.2

Tabel 3.2

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen

Interval Koefisien Kriteria Keterandalan

0.80 – 1.000 Sangat tinggi

0.60 – 0.799 Tinggi

0.40 – 0.599 Cukup

0.20 – 0.399 Rendah

0.00 – 0.199 Sangat rendah

2. Teknik Pemberian Skor

a. Penyeleksian Data

Penyeleksian data bertujuan untuk mempermudah dalam pemberian skor pada data yang terkumpul. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Memisahkan lembar jawaban yang lengkap. Hal ini dilakukan agar dalam proses perhitungan hanya dilakukan atas data-data yang memenuhi syarat saja.

2) Memberi nomor urut pada masing-masing jawaban. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekeliruan dalam penyekoran dan tidak tertukar dengan responden lain.

b. Pemberian Skor

Pemberian skor instrumen motivasi siswa dengan alternatif jawaban pernyataan positif, yaitu adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Sedangkan setiap pernyataan negatif yang diberikan adalah sangat setuju = 1, setuju = 2, kurang setuju = 3, tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada tabel 3.3.


(24)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

No. Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Kurang Setuju 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat tidak Setuju 1 5

Tabel 3.3

Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban

3. Prosedur Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SMP Kartika XIX-2 Bandung. Adapun Penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang berkaitan dengan motivasi siswa serta merumuskan program pembelajaran untuk pemberian perlakuan pada sampel yang akan diteliti.

a. Menyusun instrumen

Instumen yang digunakan pada penelitian ini adalah intrumen motivasi siswa. Penyusunan interumen meliputi:

1) Penentuan skala yang akan digunakan 2) Membuat indikator (motivasi siswa) 3) Perumusan butir pernyataan

4) Pengujian insrtumen 5) Pengkajian instrumen

6) Mempersiapkan instrumen untuk tes awal


(25)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Pada tahap ini peneliti merumuskan program pembelajaran berupa rencana program pembelajaran yang meliputi:

1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.

2) Menentukan sub materi

3) Menyusun skenario pembelajaran

4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen. Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Melakukan tes awal

b. Menentukan kelompok sampel c. Melakukan program penelitian d. Melakukan tes akhir

3. Tahap penyelesaian a. Pengelompokan data b. Pengolahan data c. Analisis data

d. Penarikan kesimpulan

Untuk lebih simpelnya, prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini:


(26)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian (Sugiyono 2012:70)

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

ANGKET MOTIVASI

KELOMPOK A (TRETMENT)

Pemanasan Menggunakan Permainan Tradisional

KELOMPOK B

(KONTROL)

Pemanasan Konvensional

TES AKHIR

ANGKET MOTIVASI

KESIMPULAN ANALISIS DATA PENGOLAHAN DATA


(27)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

4. Prosedur Pengolahan Data

1. Menghitung Rata-Rata Dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap data dengan rumus:

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Jumlah dari seluruh data = Jumlah sampel

b. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

S = Simpangan baku = Nilai data ke-i = Nilai rata-rata data = Jumlah sampel

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan selanjutnya. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Lieliefors..


(28)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunakan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

4. Uji Hipotesi

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥ , dan Tolak hipotesis (Ho) Jika ≤ .


(29)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebugaran jasmani merupakan bagian penting bagi kesehatan tubuh agar tetap mampu melakukan aktivtias dalam menjalani kehidupan. Proses peningkatan motivasi dalam melakukan pembelajaran penjas dapat dilakukan melalui pemanasan dengan permainan tradisional. Dalam permainan tradisional banyak aktivitas gerak yang bisa mendorong siswa untuk aktif bergerak dan merasa senang. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat tema dengan judul Pengaruh Pemanasan Melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas Pada Pesdik Di SMP Kartika XIX-2 Bandung.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa pemanasan melalui permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran penjas pada peserta didik di SMP Kartika XIX-2 Bandung

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu:

1. Proses pemanasan melalui permainan tradisional sangat baik demi meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran penjas. Berdasarkan hal tersebut, di sarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menerapkan permainan tradisional dalam pemanasan pada pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Melalui model pemanasan ini siswa akan lebih aktif dan menyukai aktivitas

yang dilakukannya. Sehingga motivasi yang dimilikinya diharapkan akan meningkat sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran penjas.

3. Bagi lembaga sekolah dan dinas pendidikan, perlu adanya publikasi dan pemahaman pelestarian budaya leluhur permainan tradisional.

4. Bagi rekan mahasiswa khususnya program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang akan mengadakan penelitian tentang tentang motivasi dan permaianan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan


(30)

49

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

sampel penelitian yang lebih relevan, agar hasilnya lebih maksimal demi kemajuan mutu ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaaf bagi perkembangan kualitas pendidikan khususnya perkembangan pendidikan di Indonesia.


(31)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. FPOK UPI, Bandung.

Abduljabar, Bambang dan Darajat K.N, Jajat. (2010). Statistika dalam penjas. FPOK UPI. Bandung

Hamzah (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Hidayat, Yusuf, (2009), Psikologi Olahraga. Bandung CV. Bintang Warli Artika Husdarta, H.J.S., (2011). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta

Kusmaedi, Nurlan, dkk (2010). Permainan Tradisonal. Bandung: FPOK UPI. Laksono, B., Suherman, dkk (2010). Kumpulan Pemainan Rakyat Olahraga

Tradisional. Kementrian Pemudan dan Olahraga Deputi Menteri Bidang Pemberdayaan Olahraga.

Mahendra, Agus (2009), Asas dan Palsafah Pendidikan Jasmani, Bandung.

Mahendra, agus dkk (2003). Model Pengembangan Olahraga Tradisional. Bandung.

Mahendra, Agus, (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. FPOK UPI. Bandung. Pontjoputo, Soetoto (1998). Permainan Anak Tradisonal dan Aktivitas Ritmik.

Jakarta: UT

Sardiman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Subroto, Toto, dkk (2008). Teori Bermain. Bandung. FPOK UPI

Subroto, Toto, dkk (2008). Teori Bermain. Bandung. FPOK UPI. Sudjana, (1989). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, (2001). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010) Metode Kuantitatif kualitatif dan R&D: Alfabeta. Sukintaka (1992). Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI

Sukintaka (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Tinggi.


(32)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Tarigan Beltasar (2009). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandasan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Uhamisastra (2010). Permainan Tradisional. Bandung. FPOK UPI. Tersedia Online: www. Tokoacc.com/news/7/permainan-Tradisional Tersedia Online: www. Sprotsmedicine.about.com


(1)

39

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

4. Prosedur Pengolahan Data

1. Menghitung Rata-Rata Dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap data dengan rumus:

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Jumlah dari seluruh data = Jumlah sampel

b. Menghitung simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

S = Simpangan baku

= Nilai data ke-i = Nilai rata-rata data = Jumlah sampel

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan berdistribusi normal atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan selanjutnya. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Lieliefors..


(2)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunakan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

4. Uji Hipotesi

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥ , dan Tolak hipotesis (Ho)


(3)

48

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebugaran jasmani merupakan bagian penting bagi kesehatan tubuh agar tetap mampu melakukan aktivtias dalam menjalani kehidupan. Proses peningkatan motivasi dalam melakukan pembelajaran penjas dapat dilakukan melalui pemanasan dengan permainan tradisional. Dalam permainan tradisional banyak aktivitas gerak yang bisa mendorong siswa untuk aktif bergerak dan merasa senang. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat tema dengan judul Pengaruh Pemanasan Melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas Pada Pesdik Di SMP Kartika XIX-2 Bandung.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa pemanasan melalui permainan tradisional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran penjas pada peserta didik di SMP Kartika XIX-2 Bandung

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu:

1. Proses pemanasan melalui permainan tradisional sangat baik demi meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran penjas. Berdasarkan hal tersebut, di sarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menerapkan permainan tradisional dalam pemanasan pada pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Melalui model pemanasan ini siswa akan lebih aktif dan menyukai aktivitas

yang dilakukannya. Sehingga motivasi yang dimilikinya diharapkan akan meningkat sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran penjas.

3. Bagi lembaga sekolah dan dinas pendidikan, perlu adanya publikasi dan pemahaman pelestarian budaya leluhur permainan tradisional.

4. Bagi rekan mahasiswa khususnya program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang akan mengadakan penelitian tentang tentang motivasi dan permaianan tradisional, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan


(4)

49

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sampel penelitian yang lebih relevan, agar hasilnya lebih maksimal demi kemajuan mutu ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaaf bagi perkembangan kualitas pendidikan khususnya perkembangan pendidikan di Indonesia.


(5)

50

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. (2010). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. FPOK UPI, Bandung.

Abduljabar, Bambang dan Darajat K.N, Jajat. (2010). Statistika dalam penjas. FPOK UPI. Bandung

Hamzah (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Hidayat, Yusuf, (2009), Psikologi Olahraga. Bandung CV. Bintang Warli Artika Husdarta, H.J.S., (2011). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta

Kusmaedi, Nurlan, dkk (2010). Permainan Tradisonal. Bandung: FPOK UPI. Laksono, B., Suherman, dkk (2010). Kumpulan Pemainan Rakyat Olahraga

Tradisional. Kementrian Pemudan dan Olahraga Deputi Menteri Bidang Pemberdayaan Olahraga.

Mahendra, Agus (2009), Asas dan Palsafah Pendidikan Jasmani, Bandung.

Mahendra, agus dkk (2003). Model Pengembangan Olahraga Tradisional. Bandung.

Mahendra, Agus, (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. FPOK UPI. Bandung. Pontjoputo, Soetoto (1998). Permainan Anak Tradisonal dan Aktivitas Ritmik.

Jakarta: UT

Sardiman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Subroto, Toto, dkk (2008). Teori Bermain. Bandung. FPOK UPI

Subroto, Toto, dkk (2008). Teori Bermain. Bandung. FPOK UPI. Sudjana, (1989). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, (2001). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010) Metode Kuantitatif kualitatif dan R&D: Alfabeta. Sukintaka (1992). Teori Bermain. Bandung: FPOK UPI

Sukintaka (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Tinggi.


(6)

Teguh Fajar Putra Utama, 2013

Pengaruh Pemanasan melalui Permainan Tradisional Terhadap Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP Kartika XIX-2 Bandung (Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tarigan Beltasar (2009). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandasan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Uhamisastra (2010). Permainan Tradisional. Bandung. FPOK UPI. Tersedia Online: www. Tokoacc.com/news/7/permainan-Tradisional Tersedia Online: www. Sprotsmedicine.about.com


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Perpustakaan Di SMP Kartika XIX-1 Bandung

0 6 41

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA : Studi Eksperimen melalui Tari Kuda Lumping di Kelas VIII-D SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 0 18

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG: Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran TIK di kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 0 40

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM KEGIATAN MENULIS TEKS EKSPLANASI : penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 2 35

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PEMBENTUKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA KARTIKA XIX-3 BANDUNG.

1 12 44

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG.

8 16 60

PENGGUNAAN MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MATEMATIK PADA SISWA SMP: Studi eksperimen terhadap siswa kelas VIII SMP Kartika Siliwangi XIX-2.

0 1 37

PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DINDING PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.

0 0 40

PENGARUH PENGGUNAAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG.

0 1 47

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP KARTIKA XIX-2 KPAD BANDUNG - repository UPI S STR 1202596 Title

0 0 3