Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential Mobility di Keluarga Militer JURNAL

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness
pada Remaja yang Mengalami Residential mobility di Keluarga Militer
Relation of Self-Adjustment and Peers Social Support with Hardiness in Residential mobility
Adolescents of Military Family
Sharen Junifa Clarabella, Hardjono, Arif Tri Setyanto
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial
teman sebaya dengan hardiness. Residential mobility merupakan kepindahan individu dari satu
lokasi ke lokasi lain yang menyebabkan perubahan tempat tinggal dan sekolah atau kombinasi
keduanya. Tingkat residential mobility yang tinggi dapat ditemukan di keluarga militer yang
setidaknya akan mengalami kepindahan setiap 1-2 tahun sekali. Residential mobility menjadi
pengalaman besar yang berpengaruh bagi remaja dan menjadi sumber stres tersendiri karena
kaitannya dengan tuntutan menyesuaikan diri dan minimnya dukungan teman sebaya yang tersedia
di lingkungan baru. Dampak negatif residential mobility dapat diminimalkan dengan memiliki
kepribadian tangguh atau hardiness yang dapat membantu remaja menghadapi lingkungan yang

berubah-ubah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel purposive sampling dengan sampel 65 remaja yang mengalami residential mobility di
keluarga militer. Hasil pengujian korelasi menunjukan nilai korelasi (R) sebesar 0,520 dengan sig.
0,000 (P0,05) (Priyatno, 2009). Uji normalitas

dan

Skala Hardiness diperoleh nilai signifikansi

mengandung

dalam

skala

aitem

penelitian
favorable


berdistribusi

normal

apabila

unfavorable. Uji validitas dilakukan dengan

sebesar

menggunakan formula Aiken’s V dengan

sebesar 0,200, dan Skala Dukungan Sosial

bantuan program Microsoft Excel 2013,

Teman Sebaya sebesar 0,200. Hal ini berarti

sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan


ketiga variabel memiliki sebaran normal

menggunakan formula Alpha Cronbach yang

sehingga sampel penelitian dapat mewakili

akan diolah dengan menggunakan bantuan

populasi.

0,200.

Skala

Penyesuaian

Diri

program Statistical Product and Service


7

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

hardiness. Adapun hubungan yang terjadi

b. Uji Linieritas
untuk

adalah hubungan yang sedang atau tidak

mengetahui dua variabel yang mempunyai

terlalu kuat karena nilai R yang diperoleh

hubungan linear atau tidak secara signifikan.

ialah sebesar 0,520.

Pengujian linearitas dalam penelitian ini


b. Uji korelasi parsial

Uji

linieritas

digunakan

dengan

Nilai korelasi antara penyesuaian diri

bantuan program Statistical Product And

dengan hardiness dan menetapkan dukungan

Service Solution (SPSS) versi 22.0. Dua

sosial teman sebaya sebagai variabel kontrol


variabel dikatakan linear jika signifikansi

adalah 0,453 dengan nilai signifikansi 0,000.

(linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2009).

Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan

menggunakan

test

of

linearity

dengan

signifikan yang sedang atau tidak terlalu kuat


nilai

antara penyesuaian diri dengan hardiness

0,000.

karena koefisien berada diantara rentang

Disebabkan nilai signifikansi yang kurang

0,400-0,599. Sedangkan nilai korelasi antara

dari 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat

dukungan

hubungan yang linear antara hardiness

hardiness dan menetapkan penyesuaian diri


dengan penyesuaian diri. Hubungan antara

sebagai variabel kontrol adalah 0,050 dengan

hardiness dengan dukungan sosial teman

nilai

sebaya

signifikansi

menunjukkan tidak ada hubungan signifikan

(linearity) sebesar 0,019. Disebabkan nilai

dengan kategori hubungan yang sangat

signifikansi yang kurang dari 0,05, maka


rendah antara dukungan sosial teman sebaya

dapat disimpulkan terdapat hubungan yang

dengan hardiness karena koefisien berada

linear antara hardiness dengan dukungan

diantara rentang 0,000-0,199.

Hubungan
penyesuaian

antara
diri

signifikansi

hardiness


menghasilkan

(linearity)

menghasilkan

sebesar

nilai

sosial

signifikansi

teman

sebaya

0,696.


Hal

dengan

tersebut

sosial teman sebaya.
2. Uji Hipotesis

PEMBAHASAN

a. Uji korelasi ganda
Hasil analisis korelasi ganda diketahui
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi
yang telah ditentukan yaitu 5% atau 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang

diajukan dalam penelitian ini dapat

diterima

yaitu,

terjadi

hubungan

signifikan

pada

penyesuaian

dukungan

sosial

teman

yang

diri

sebaya

dan

dengan

Hasil

uji

hipotesis

pertama

dalam

penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat
hubungan

antara

penyesuaian

dukungan

sosial

teman

hardiness

pada

remaja

diri

sebaya
yang

dan

dengan

mengalami

residential mobility di keluarga militer. Hasil

tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji
analisis korelasi ganda dengan diperoleh nilai
R sebesar 0,520. Hal tersebut menunjukkan
adanya hubungan yang sedang atau tidak
8

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

terlalu kuat antara penyesuaian diri dan

dengan p-value sebesar 0,000 < 0,050 dengan

dukungan sosial teman sebaya karena nilai

arah hubungan yang positif. Hasil tersebut

koefisiennya yang berada diantara 0,400-0,599.

menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam

Hasil penelitian ini memperkuat teori

penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan

Maddi (2003) mengenai hardiness bahwa saat

positif yang signifikan antara hardiness dengan

remaja yang mengalami residential mobility

penyesuaian diri. Adapun uji korelasi parsial

memiliki tingkat hardiness tinggi dengan aspek

antara variabel hardiness dengan variabel

komitmen, kontrol, dan tantangan, maka

dukungan sosial teman sebaya menunjukkan

remaja

menghadapi

nilai korelasi sebesar 0,050 dengan p-value

lingkungan baru sehingga dapat membantunya

sebesar 0,696 > 0,050 dengan arah hubungan

mengurangi segala tekanan yang muncul.

yang positif. Hasil tersebut menunjukkan

Mengurangi

mobility

bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini

dengan memiliki kepribadian tangguh atau

ditolak, yaitu tidak terdapat hubungan yang

hardiness berkaitan dengan penyesuaian diri

signifikan antara hardiness dengan dukungan

dan

sosial teman sebaya.

akan

lebih

mudah

dampak

dukungan

residential

sosial

teman

sebaya

di

Rendahnya hubungan yang terjadi antara

lingkungan baru. Sunarto dan Hartono (2006)
mengungkapkan, bahwa individu yang mampu

variabel

penyesuaian

melakukan penyesuaian diri yang baik adalah

dukungan sosial teman sebaya dengan variabel

individu yang tidak menunjukkan frustrasi

hardiness ini dapat disebabkan adanya faktor-

pribadi dan menghargai pengalaman. Adanya

faktor lain yang tidak diteliti. Hubungan yang

kemampuan ini pada remaja yang mengalami

sedang atau tidak cukup kuat ini dijelaskan

residential mobility akan mampu membantu

oleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

remaja meminimalkan stres yang bersumber

27%, sementara 73% sisanya adalah faktor-

dari lingkungan baru. Sementara dukungan

faktor lainnya. Sumbangan efektif variabel

sosial teman sebaya berhubungan dengan

penyesuaian diri terhadap hardiness dari total

tingkat hardiness pada remaja yang mengalami

27%

adalah

sebesar

diri

dan

25,21%,

variabel

sedangkan

dari

sumbangan efektif variabel dukungan sosial

berhasilnya remaja menyesuaikan diri dengan

teman sebaya terhadap hardiness sebesar

lingkungan baru. Dukungan sosial teman

1,79%.

residential

mobility

sebagai

bentuk

sebaya tidak cukup kuat mempengaruhi dan
berkontribusi

pada

hardiness

jika

tidak

didampingi dengan penyesuaian diri.

Hasil kategorisasi pada penelitian ini
menunjukkan bahwa mayoritas remaja yang
mengalami residential mobility di keluarga

Hasil uji korelasi parsial antara variabel

militer memiliki tingkat hardiness yang tinggi,

hardiness dengan variabel penyesuaian diri

penyesuaian diri yang tinggi, dan dukungan

menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,453

sosial teman sebaya yang tinggi.

9

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

Selain itu, penelitian ini menyertakan

tinggi penyesuaian diri maka semakin

analisis tambahan mengenai perbedaan tingkat

tinggi pula tingkat hardiness, begitu pula

hardiness, penyesuaian diri, dan dukungan

sebaliknya.

sosial teman sebaya berdasarkan jenis kelamin,

3. Tidak

terdapat

hubungan

signifikan

usia, dan frekuensi kepindahan yang dialami

antara dukungan sosial teman sebaya

subjek. Hasil analisis menunjukkan bahwa

dengan hardiness pada remaja yang

tidak

mengalami

terdapat

perbedaan

hardiness

dan

penyesuaian diri antara remaja laki-laki dan

residential

mobility

di

keluarga militer.

perempuan, remaja awal dan remaja akhir, dan b. Saran
kategori sering dan sangat sering mengalami
residential

mobility. Sementara ditemukan

Berdasarkan

lain:

dukungan

1. Untuk subjek

teman

sebaya

namun

berdasarkan jenis kelamin dan usia tidak

penelitian,

adapun

beberapa saran yang diajukan peneliti, antara

perbedaan frekuensi kepindahan pada variabel
sosial

hasil

Berbagai

masalah

yang

muncul

di

ditemukan. Hasil tersebut sesuai dengan hasil

lingkungan baru diharapkan tidak dipandang

penelitian Fields (2006) yang mengungkapkan

sebagai ancaman, melainkan tantangan atau

bahwa semakin sering atau tinggi frekuensi

kesempatan untuk berkembang bagi subjek

kepindahan yang dialami anak maka akan

seperti

mempengaruhi

sebagai

kehidupan

sosialnya

yang

menjadikan
pengalaman

residential

atau

mobility

pembelajaran

berkaitan dengan hubungan remaja dengan

subjek dalam kehidupan bermasyarakat.

teman sebayanya.

Subjek diharapkan mengambil nilai positif
dari residential mobility seperti mendapat

PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah

pengetahuan

mengenai

berbagai

kebudayaan, mengetahui bahasa daerah yang
beragam, memiliki banyak kenalan dari

dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan:

berbagai daerah, dan mengenal banyak orang

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

dengan karakteristik yang berbeda pula.

antara penyesuaian diri dan dukungan

Diharapkan remaja tidak tertutup dengan

sosial teman sebaya dengan hardiness

orang-orang baru di sekitarnya dan terlibat

pada remaja yang mengalami residential

aktif dalam aktivitas yang ada, seperti

mobility di keluarga militer.

kegiatan ekstrakulikuler di sekolah atau

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan
antara penyesuaian diri dengan hardiness
pada remaja yang mengalami residential
mobility di keluarga militer. Semakin

karang taruna di lingkungan asrama.
2. Untuk keluarga subjek
Respons

dan

sikap

positif

keluarga

terhadap kepindahan dapat menularkan sikap

10

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

yang positif pula kepada subjek. Keluarga
diharapkan memberi pemahaman mengenai
residential mobility sebagai bagian pekerjaan

orang tua seperti dengan menjelaskan bahwa
risiko profesi di bidang militer ialah harus
bersedia

dipindahtugaskan.

Pemberian

perhatian penuh kepada subjek pada masa
awal

kepindahan

sangatlah

diharapkan

karena mayoritas tekanan dan stres akan
muncul saat itu. Hal tersebut nantinya dapat
membantu subjek menghadapi lingkungan
baru dan dapat mengurangi dampak negatif
residential mobility. Diharapkan pula pihak

keluarga dapat menjadi tempat yang nyaman
bagi subjek selama menghadapi lingkungan
baru dengan aktif berkomunikasi seperti

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. dan Asrori, M. (2014). Psikologi
Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2013). Metode
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Penelitian.

Bartone, P.T. (2006). Resilience Under Military
Operasional Stress: Can Leaders Influence
Hardiness ?. Journal Military Psychology,
18, 131-148. Washington DC: National
Defense University.
Bissonnette, M. (1998). Optimism, Hardiness,
and Resiliency: A Review of the Literature.
Prepared for the Child and Family
Partnership Project.
Brown, A.C., & Orthner, D.K. (1991).
Relocation and Personal Well-being
Among Early Adolescents. Journal of
Early Adolescence, 10, 3, 366-381

dengan meluangkan waktu setelah makan
malam untuk mengobrol mengenai kegiatan
yang telah dilakukan.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian dengan pokok bahasan serupa,
dapat menggunakan hasil penelitian ini
sebagai salah satu acuan referensi. Selain itu

Cohen, S., & Hoberman, H. (1983). Positive
Events and Social Supports as Buffers of
Life Change Stress. Journal of Applied
Social Psychology, 13, 99-125.
Daradjat, Z. (1993). Peranan Agama dalam
Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
banyak

penelitian

kehidupan

remaja

lanjutan
yang

tentang
mengalami

residential mobility di keluarga militer yang

dapat dilihat dari beberapa variabel lain
seperti pola asuh orang tua (terutama peran
ibu),

prestasi

akademik,

status

Fahmy, M. (1982). Penyesuaian Diri, Alih
Bahasa: Daradjat, Z. Jakarta: Bulan
Bintang.

sosial-

ekonomi keluarga, psychology well-being,
kecerdasan emosi, jarak kepindahan, dan
frekuensi pindah yang dialami.

Edwards, M., & Steinglass, P. (2001).
Relocation as Potential Stressor or
Stimulating Challenge. Journal of Feminist
Family Therapy, 13, 121-152.

Fields, B. (1995). Family mobility. Social and
academic effects on young adolescents.
Youth Studies Australia . Winter, 27-31.
Firoh, S.M. (2011). Hubungan antara
Kematangan Emosi dan Hardiness dengan
Penyesuaian Diri Menantu Perempuan yang
11

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

Tinggal di Rumah Ibu Mertua. Jurnal
Medicine. Vol 168, 12:1019. USA:
Psikologi Islam. Lembaga Penelitian
Association of Military Surgeons of U.S.
Pengembangan dan Keislaman (LP3K).
Vol.8, No.1, 2011, 83-98
Kobasa, S. 0. (1984). How much stress can you
survive?. American Health, pp. 64-77.
Florian, V., Mikulincer, M., dan Taubman, O.
(1995). Does Hardiness Contribute to Maddi, S. R. (2003). Hardiness: Turning
Mental Health During a Stressful Real-Life
Stressful Circumstances into Resilient
Situation? The Role of Appraisal and
Growth. New York: Springer Dordrecht
Coping. Journal of Personality and Social
Heidelberg.
Psychology. 68. 687-695.
Mayasari, D. (2014). Hubungan antara
Gardner, L. M. (1999). The Hardy Personality.
Dukungan Sosial Peer Group dan Persepsi
Wycliffe Bible Translators, International.
Status
Sosial
Ekonomi
terhadap
Dallas: Camp Wisdom Road.
Penyesuaian Diri Remaja yang Memiliki
Ibu Bekerja di Luar Negeri. Skripsi.
Ghozali,
I.
(2011).
Aplikasi
Analisis
Surakarta: Program Studi Psikologi
Multivariate dengan Program SPSS.
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Maret.
Diponegoro.
McLeod, Christine. (2006). Changing Places –
Grasha, A. dan Kirschenbaum, D. S. (1986).
Resilience in Children Who Move. Thesis.
Adjusment and Competence (Concept and
Australia: University of Sydney.
Applications). USA: West Publishing
Company.
Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Hemera, B. (2008). Kecemasan Remaja yang
Sering Pindah Rumah. Jurnal. Depok: Nugroho, W. (2015). Hubungan Dukungan
Universitas Gunadarma.
Sosial Teman Sebaya dan Kecerdasan
Emosi dengan Penyesuaian Diri Santri
Hurlock,
B.
E.
(2002).
Psikologi
Kelas X Pondok Pesantren Al-Muayyad
Perkembangan:
Suatu
Pendekatan
Surakarta yang Pertama Kali Tinggal di
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi
Pondok Pesantren. Skripsi. Surakarta:
Kelima . Jakarta: Erlangga.
Program
Studi
Psikologi
Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Hurlock, B. E. (2006). Perkembangan Anak
Edisi Keenam Jilid Satu. Jakarta: Erlangga. Handono, O. T. (2013). Hubungan antara
Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial
Johnson, D. W., dan Johnson, F. P. (2000).
Terhadap Stres Lingkungan pada Santri
Joining Together: Group Theory and
Baru. Journal. Yogyakarta: Fakultas
Group Skills 7th Edition. USA: A Pearson
Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Educational Company.
Priyatno, D. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data
Kelleris, A. B. (2006). The Relationship
dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.
between
Frequent
Relocation
and
Childhood/Youth
Behaviour .
Canada: Rahmawan, T. (2010). Pengaruh Dukungan
AMID Working Paper Series.
Sosial terhadap Hardiness Remaja di Panti
Asuhan Putra Muhammadiyah Kota
Kelley, M. L. (2003). Geographic Mobility,
Malang.
Skripsi.
Malang:
Fakultas
Family, and Maternal Variabels as Related
Psikologi Universitas Islam Negeri
to the Psychological Adjustment of
Maulana Malik Ibrahim.
Military Children. Journal Military

12

SHAREN / REMAJA YANG MENGALAMI RESIDENTIAL MOBILITY

(2012).
Metode
Penelitian
Retnowati, S dan Munawarah, S. M. (2009). Sugiyono.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung:
Hardiness, Harga Diri, Dukungan Sosial
Alfabeta.
dan Depresi pada Remaja Penyintas
Bencana di Yogyakarta. Jurnal Humanitas,
Volume VI No. 2. Yogyakarta: Universitas Sunarto, H. dan Hartono, A. (2006).
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Gadjah Mada.
Rineka Cipta.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence:
Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Sunjoyo. S. R.; Carolina, V.; Magdalena, N.;
Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk
Jakarta: Erlangga.
SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0).
Bandung: Alfabeta.
Santrock, J. W. (2006). Human Adjustment.
University of Texas at Dallas: Mc Graw
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat
Hill Companies.
Ukur Psikologis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development:
Perkembangan
Masa-Hidup
Edisi
Taylor, S. E. (2012). Health Psychology 8th
Ketigabelas Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Edition.
New
York:
McGraw-Hill
Companie, Inc.
Sarafino, E. P. (1998). Health Psychology:
Biopsychosocial Interaction 3rd Edition.
Vernberg, E. M., Greenshot, A. F., dan Biggs,
New York: John Willey & Sons, Inc.
B.K. (2006). Intercommunity Relocation
and Adolescent Friendships: Who Struggles
Scanlon, E., & Devine, K. (2001). Residential
and Why?. Journal of Consulting and
Mobility and Youth Well-being: Research,
Clinical Psychology. Vol. 74, No. 3, 511–
Policy and Practice Issues. Journal of
523. USA: University of Kansas.
Sociology and Social Welfare, 28, (1), 119138. USA: University of California.
Weiten, W., Hammer, E. Y., dan Dunn, D. S.
(2012). Psychology and Contemporary
Schneiders, A. (1964). Personal Adjusment and
Life: Human Adjusment. China: Wadsworth
Mental Health. New York: Brosh
Cengange Learning.
Publishing Company.
Schultz, D. P dan Schultz, S. E. (1990). Wilcox, Lisette. (2011). Perspectives About
Relocation and Loneliness in Residentially
Psychology and Industry Today (An
Mobile Adolescents.
Thesis.
USA:
Introduction
to
Industrial
and
University of Kansas.
Organizational Psychology 5 Edition).
New
York:
Macmillan
Publishing
Company.
Septianus, H. (2014). Konstruksi Identitas
Kultural Remaja Nomaden. Skripsi.
Malang: Universitas Brawijaya.
Sommer, D. B. (2003). Residential Relocation
and the Risk of Attempted Suicide in
Adolescents. Thesis. USA: University of
North California.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta:
PT Grasindo.

13

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KETERLIBATAN SISWA Hubungan Efikasi Diri dan Dukungan Teman Sebaya Dengan Keterlibatan Siswa Pada Sekolah.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS Hubungan antara dukungan teman sebaya dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru universitas Muhammadiyah surakarta tahun akademik 2013.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS Hubungan antara dukungan teman sebaya dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru universitas Muhammadiyah surakarta tahun akademik 2013.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA YANG MENGALAMI OBESITAS.

0 0 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA YANG MENGALAMI OBESITAS.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMA Negeri I Toroh Purwodadi.

0 0 15

Hubungan Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Hardiness pada Remaja yang Mengalami Residential Mobility di Keluarga Militer.

0 0 18

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA SKRIPSI

0 0 17