HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TINGKAT TUTUR DAN SIKAP EKSTROVERT DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA ALUS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TINGKAT TUTUR DAN SIKAP
EKSTROVERT DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA ALUS
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA JAWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Joko Sukoyo, Sumarlam, Sarwiji Suwandi
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Minat Utama Pendidikan Bahasa dan
Sastra Jawa Program PASCASARJANA UNS
Jk_dosenunnes@yahoo.com
ABSTRACT
The objectives of this research are find (1) the relationship between the mastery of level
speech and the mastery of krama alus speaking skill, (2) the relationship between extrovert
manner and the mastery of krama alus speaking skill, (3) the relationship between the mastery of
level speech and extrovert manner with the krama alus speaking skill.
The method of this research is descriptive correlation. The population is the entire
students of Language Education and Java Letter in Semarang State University. The sample of the
research is 30 students which are choosed randomly. The methodology of collecting data uses
questionaire and test. The analysis used are correlation and regression.
The result of this research shows (1) there is a positive and significant relationship

between the mastery of level speech and krama alus speaking skill with coefficient correlation
0.823. (2) there is a positive and significant relationship between extrovert manner and krama
alus speaking skill with coefficient correlation 0.784.
(3) there is a positive and significant
relationship between the mastery of level speech, extrovert manner, and the krama alus speaking
skill with coefficient correlation 0.867, while the coefficient determination is 0.751. It means that
the contribution which is given by the mastery of level speech and extrovert manner to the krama
alus speaking skill is 75.1 percent. The other variables that are not analyzed shows 24. 9 percent.
Key Word: extrovert manner, mastery of level speech, krama alus speaking skill.

dilaksanakan

PENDAHULUAN
Pengajaran

bahasa

khususnya

bahasa


tetapi

belum

selama
dapat

bertahun-tahun
meningkatkan

Jawa, masih menjadi bahan pembicaraan

keterampilan berbahasa siswa baik bahasa

yang

bahasa,

lisan maupun bahasa tulis. Berhubungan


pakar bahasa

dengan bahasa lisan, siswa belum mampu

menarik

akademisi,

oleh

maupun

guru

dalam forum pertemuan ilmiah.
yang

mengatakan,


pembelajaran

bahasa

Jawa

Banyak

menyampaikan

dengan

jalan

walaupun

pikiran yang logis dan sistematis sesuai

sudah


dengan tataran unggah-ungguh bahasa

97 
 

gagasan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Jawa yang benar. Kesulitan yang dialami

Faktor

fisik

menyangkut

dengan


siswa khususnya berbicara krama alus di

kesempurnaan

organ-organ

bicara

antaranya adalah kesulitan menggunakan

misalnya, pita suara, lidah, gigi, dan bibir,

kaidah tata bahasa, pemilihan kosakata,

sedangkan faktor nonfisik menyangkut

dan penyusunan kalimat efektif.

kepribadian, karakter, bakat (talenta), cara


Tidak hanya siswa yang mengalami

berfikir dan tingkat intelegensia. Faktor

kesulitan dalam berbicara krama alus.

eksternal misalnya tingkat pendidikan,

mahasiswa

kebiasaan, dan lingkungan pergaulan.

Program

Studi

Pendidikan

Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri


Jadi

keterampilan

berbicara

krama

Semarang pun sering mengalami kesulitan

alus mahasiswa juga tergantung pada

ketika harus mengungkapkan ide dan

mahasiswa itu sendiri sebagai subjek

gagasannya dalam bahasa lisan. Padahal

dalam proses pembelajaran. Faktor dalam


keterampilan berbicara merupakan salah

diri

satu bentuk keterampilan berbahasa yang

meningkatkan hasil belajar, seperti sikap

sangat

ekstrovert

penting

bagi

mahasiswa

yang


mahasiswa

diduga

mahasiswa.

berperan

Sikap

ektrovert

nantinya akan menjadi guru bahasa Jawa.

adalah sikap seseorang yang membuka

Sebagai calon guru kemampuan berbicara

diri dalam kontak dengan orang-orang,


ini

lebih

terutama

dalam

peristiwa-peristiwa dan benda-benda di

keguruan.

Tidak

sekitarnya. Lawan dari sikap ekstrovert

dapat disangkal sebagian besar proses

adalah sikap introvert. Introvert adalah

belajar mengajar dilaksanakan melalui

seseorang

komunikasi

tenggelam

pelaksanaan

dituntut
praktik

lisan,

baik

dalam

bentuk

yang

menarik

dalam

diri

dan

pengalaman-

ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian

pengalaman

tugas

(Herlambang, 2011: 50-51). Banyak siswa

dan

sebagainya.

Terlebih

lagi

batinnya

sendiri

mengingat sistem pengajaran di Indonesia

yang

yang masih bersifat klasikal, keterampilan

terampil

berbicara

introvert maka potensi yang ada dalam

seorang

guru

sangat

menentukan keberhasilan proses belajar

Selain

Keterampilan

berbicara

dipengaruhi

penunjang

berbicara

utama

oleh
yaitu

seseorang,
dua

tetapi

pribadi

penguasaan

faktor

internal

berpotensi

untuk

karena

dia

dirinya berkurang.

mengajar.

sangat

sesungguhnya

diduga

dan

tingkat

juga

keterampilan

yang

ekstrovert,

tutur

mahasiswa

ikut
berbicara

mempengaruhi
krama

alus.

eksternal. Faktor internal adalah segala

Tingkat tutur adalah variasi bahasa yang

potensi yang ada di dalam diri orang

perbedaan

tersebut, baik fisik maupun nonfisik.

satu

dan

lainnya

ditentukan oleh perbedaan sikap santun

98 
 

antara

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
yang

ada

pada

terhadap

diri

pembicara

lawan

bicara

(Poedjasoedarma,

1979:3).

(O1)

ekstrovert dan keterampilan berbicara

(O2)

krama

Mahasiswa

saling

alus

berhubungan

dan

mempengaruhi.

yang menguasai tingkat tutur dengan baik

Penelitian

ada kecenderung dapat berbicara krama

mengetahui:

1)

alus dengan baik, karena dia memiliki

penguasaan

tingkat

pengetahuan dalam memilih kata yang

keterampilan berbicara krama alus. 2)

paling

Hubungan antara sikap ekstrovert dengan

tepat

untuk

mengungkapkan

ujarannya dalam bahasa krama alus.

ini

bertujuan

untuk

Hubungan

antara

tutur

dengan

keterampilan berbicara krama alus. 3)

Mengacu beberapa perkiraan di atas,

Hubungan antara penguasaan

maka perlu dilakukan penelitian untuk

tingkat tutur dan sikap ekstrovert dengan

membuktikan ada tidaknya keterkaitan

keterampilan berbicara krama alus.

antara variabel penguasaan tingkat tutur,
sikap

ekstrovert

keterampilan

tentang berbicara yang dikemukakan oleh

berbicara krama alus. Dengan mengetahui

Henry Guntur Tarigan (2008), Maidar

hubungan antara

Arsjad dan Mukti (1991). Teori tentang

maka

akan

dan

Teori yang digunakan adalah teori

variabel-variabel tadi,

dapat

dijadikan

sebagai

Tingkat

tutur

bahasa

Jawa

yang

masukan dalam rangka penyusunan teori

dikemukakan oleh Haryana Harjawiyana

maupun konsep-konsep baru terutama

dan Supriya (2001), Sry Satriya Tjatur

tentang hubungan antara

Wisnu Sasangka (2004). Teori tentang

penguasaan

tingkat tutur dan sikap ekstrovert dengan

ekstrovert

keterampilan berbicara krama alus. Selain

dikemukakan oleh Susatyo Herlambang

itu Kajian-kajian teori yang dikembangkan

(2011), Hariwijaya (2010).

dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
rujukan

dalam

pembelajaran

berbahasa,

khususnya keterampilan berbicara.
Jadi

penelitian

anggapan

bahwa

ini

yang

penelitian

ini

adalah:

hubungan

positif

antara

1)

Terdapat
penguasaan

tingkat tutur dan keterampilan berbicara

bertolak

penguasaan

introvert

Hipotesis yang dikemukakan dalam

pengembangan

keterampilan

dan

dari

krama alus. 2) Terdapat hubungan positif

tingkat

antara sikap ekstrovert dan keterampilan

tutur berpengaruh terhadap keterampilan

berbicara

krama

alus.

berbicara krama alus. Selain itu sikap

hubungan

positif

antara

ekstrovert juga dianggap berpengaruh

tingkat tutur dan sikap ekstrovert secara

terhadap keterampilan berbicara krama

bersama-sama

alus

sehingga

penguasaan

diperkirakan

tingkat

tutur,

antara

berbicara krama alus.

sikap

99 
 

dengan

3)

Terdapat

penguasaan

keterampilan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
disajikan berupa data mentah yang diolah

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Program

menggunakan teknik statistik deskriptif.

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Deskripsi data yang disajikan antara lain

Universitas Negeri Semarang. Penelitian

tendensi sentral dan dispersi. Analisis

ini

deskriptif

inferensial digunakan untuk menganalisis

korelasional. Populasi dalam penelitian ini

data sampel dan hasilnya diberlakukan

adalah

Studi

untuk

Jawa.

digunakan

merupakan

penelitian

mahasiswa

Pendidikan

Bahasa

Program
dan

Sastra

populasi.

Analisis

untuk

inferensial

menguji

hipotesis

Sampel untuk penelitian sebanyak 30

penelitian. Pengujian hipotesis, meliputi

mahasiswa yang dipilih secara acak.

pengujian hipotesis I, II dan III. Pengujian
yang

hipotesis I dan II menggunakan teknik

digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis korelasi sederhana, sedangkan

teknik

pengujian

Teknik

pengumpulan

tes

dan

nontes

data

(angket).

digunakan untuk mengumpulkan

Tes

hipotesis

III

menggunakan

teknik analisis regresi berganda.

data

HASIL DAN PEMBAHASAN

penguasaan

tingkat

tutur

dan

keterampilan

berbicara

krama

alus

Hasil penelitian untuk variabel bebas

untuk

penguasaan tingkat tutur yang dijaring

sedangkan

angket

mengumpulkan

digunakan

data

sikap

melalui

ekstrovert

tes

objektif,

dengan

jumlah

mengambil

pertanyaan sebanyak 35 butir instrumen

penelitian

mempunyai skor menyebar dari skor

diujicobakan untuk mengetahui tingkat

terendah 19 sampai skor tertinggi 31,

validitas dan reliabilitasnya.

jumlah skor 746, mean 24,87, simpangan

Sebelum
data

digunakan

penelitian,

untuk

instrumen

baku 3,89, modus 30, median 25, dan

Teknik analisis yang dipakai dalam
penelitian

ini

adalah

teknik

varian 15,15.

analisis

Hasil penelitian untuk variabel bebas

korelasi dan regresi. Ada dua langkah
pokok yang dilakukan dalam analisis data

yaitu

penelitian,

melalui

yaitu:

1)

Uji

persyaratan

sikap

ekstrovert

angket,

yang

dengan

dijaring
jumlah

analisis yang meliputi uji normalitas, dan

pernyataan sebanyak 35 butir instrumen

uji linieritas. 2) analisis data penelitian

mempunyai skor menyebar dari skor

yang meliputi analisis deskriptif, dan

terendah 76 sampai skor tertinggi 98,

analisis

dengan jumlah skor 2591, mean 86,37,

untuk

inferensial.
memberikan

Analisis deskriptif
gambaran

simpangan baku 5,76, modus 87, median

secara

87, dan varian 33,14.

umum mengenai penyebaran data yang
diperoleh

di

lapangan.

Data

Hasil penelitian untuk variabel terikat

yang

yaitu keterampilan berbicara krama alus

100 
 

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
yang dijaring melalui tes lisan, dengan

variabel

jumlah

meningkat maka keterampilan berbicara

responden

sebanyak

30

mempunyai skor menyebar dari skor
terendah 40 sampai skor tertinggi

penguasaan

tingkat

tutur

krama alus juga akan meningkat.

51 ,

Besar kecilnya koefisien korelasi yang

jumlah skor 1381 , mean 46, simpangan

telah

baku

sebelum dilakukan pengujian keberartian

3,5 modus 49, median

46, dan

varian 12,2.

dihitung

tidak

berarti

apa-apa

hubungan tersebut. Untuk mengetahui

Hipotesis

yang

diajukan

keberartian (signifikansi korelasi) melalui

adalah

terdapat

prosedur pengujian yang dikutip dari

penguasaan

pendapat Priyatno (2012: 45) sebagai

tingkat tutur dan keterampilan berbicara

berikut. 1) menentukan hipotesis nol dan

dalam

penelitian

hubungan

krama

pertama
ini

positif

alus.

antara

Hipotesis

pertama

yang

hipotesis alternatif. H0

: artinya tidak

diajukan dalam penelitian ini diuji dengan

ada hubungan antara sikap ekstrovert dan

menggunakan analisis korelasi sederhana.

keterampilan berbicara krama alus.

Perhitungan

statistik

dibantu

dengan

: artinya ada

hubungan

Ha

sikap

program SPSS versi 17 diperoleh hasil

ekstrovert dan

sebagai berikut.

keterampilan berbicara krama alus. 2)

Tabel 1. Hasil Korelasi X1 dan Y

menentukan signifikansi yaitu 0,05. 3)
pengambilan

Correlations

Penguasaan
Tingkat
Tutur

signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima,

Berbicara
Krama
Alus

1

.823**

Berdasarkan output korelasi diketahui

.000

bahwa nilai signifikansi adalah 0,00 (0,00

Sig.
(2-tailed)
N

30

30

Pearson
Correlation

.823**

1

Sig.
(2-tailed)

.000

N

apabila signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak.

<

penguasaan

30

keterampilan
didapatkan
sebesar

antara

tingkat

tutur

berbicara
nilai

0,823.

ditolak.

Dapat

alus.
Hipotesis kedua yang diajukan dalam

variabel
(X1)

dan

penelitian ini adalah terdapat hubungan

alus

positif

positif

antara

keterampilan

korelasi

sikap
berbicara

ekstrovert
krama

dan
alus.

Hipotesis kedua yang diajukan dalam

pada

penelitian

koefisien korelasi mempunyai arti jika

101 
 

H0

tutur dan keterampilan berbicara krama

krama

koefisiensi
Angka

maka

dan signifikan antara penguasaan tingkat

30

korelasi

0,05)

disimpulkan bahwa ada hubungan positif

Berdasarkan output korelasi diketahui
bahwa

apabila

Penguasaan
Tingkat
Tutur
Pearson
Correlation

Keterampilan
Berbicara
Krama Alus

keputusan,

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
ini diuji dengan menggunakan analisis

Model Summaryb

korelasi sederhana. Perhitungan statistik

Std. Error
Adjusted R
of the
R Square
Square
Estimate

dibantu dengan program SPSS versi 17

Model

R

1

.867a

diperoleh hasil sebagai berikut.

.751

.733

1.80947

Tabel 2. Hasil Korelasi X2 dan Y
Hasil analisis dan pengujian hipotesis
Correlations

Berdasarkan output korelasi diketahui
bahwa

korelasi

ekstrovert

antara

(X2)

variabel

dan

sikap

keterampilan

Sikap
Ekstrovert

mempunyai

koefisien

arti

jika

sikap

ekstrovert meningkat maka keterampilan
berbicara

krama

alus

juga

.784**
.000

N
Keterampilan
Berbicara
Krama Alus

korelasi

variabel

1

Sig.
(2-tailed)

koefisiensi korelasi sebesar 0,784. Angka
pada

Keterampian
Berbicara
KramaAlus

Pearson
Correlation

berbicara krama alus didapatkan nilai

positif

Sikap
Ekstrovert

30

30

Pearson
Correlation

.784**

1

Sig.
(2-tailed)

.000

N

menunjukkan

akan

yang

meningkat.

bahwa

diajukan

semuanya

Berdasarkan output korelasi diketahui

30

30

ketiga

dalam

diterima.

hipotesis

penelitian

ini

Temuan

ini

bahwa nilai signifikansi adalah 0,00 (0,00

mengandung makna bahwa secara umum

<

Dapat

bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan

disimpulkan bahwa ada hubungan positif

Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

dan signifikan antara sikap ekstrovert dan

Semarang ada hubungan positif antara

keterampilan berbicara krama alus.

penguasaan

0,05)

maka

H0

ditolak.

tingkat

tutur,

dan

sikap

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam

ekstrovert dengan keterampilan berbicara

penelitian ini adalah terdapat hubungan

krama alus, baik sendiri-sendiri maupun

positif antara penguasaan tingkat tutur

secara bersama-sama.
Temuan penelitian ini membuktikan

dan sikap ekstrovert secara bersama-sama
dengan
alus.
dalam

keterampilan

Hipotesis

ketiga

penelitian

menggunakan
Perhitungan

berbicara

ini

analisis
statistik

yang

antara

diajukan

diuji

dengan

regresi

ganda.

dibantu

bahwa terdapat hubungan yang signifikan

krama

penguasaan

tutur

dan

keterampilan berbicara krama alus. Hal
ini

ditunjukkan

dengan

perolehan

koefisien korelasi sebesar 0, 823.

dengan

Sifat hubungan variabel X1 dan Y,

program SPSS versi 17 diperoleh hasil

dapat dilihat dari bentuk garis regresi

sebagai berikut.

yang

Tabel 3. Hasil Korelasi X1,X2 dan Y

bersifat

perhitungan

102 
 

tingkat

linier.
dengan

Berdasarkan
menggunakan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
program

spss

diperoleh

bX, jadi Y = 4,904 + 0,476X2 . Maksud

Y = 27,636 +

persamaan regresi tersebut adalah nilai a

0,74X1. Maksud dari persamaan regresi

= konstantan sebesar 4,904. Artinya jika

tersebut adalah a =

konstantan sebesar

sikap ekstrovert nol, maka keterampilan

27,636. Artinya jika penguasaan tingkat

berbicara krama alus adalah 4,904, nilai b

tutur

nol, maka keterampilan berbicara

= koefisien regresi sebesar 0,476. Artinya

krama alus adalah 27,636, b = koefisien

bahwa setiap tambahan satu satuan sikap

regresi

ekstrovert maka keterampilan berbicara

persamaan

versi

17

Y = a + bX,

sebesar 0,740.

Artinya

bahwa

setiap tambahan satu satuan penguasaan

krama

tingkat

0,476.

tutur

maka

berbicara krama alus akan

keterampilan
meningkat

akan

alus

meningkat

sebesar

Hasil analisis yang berkaitan dengan

sebesar 0,740

sikap

Terdapatnya hubungan positif antara

ekstrovert

berbicara

krama

dan

keterampilan

alus

menunjukkan

kedua variabel tersebut mengandung arti

adanya hubungan positif yang signifikan.

bahwa semakin baik penguasaan tingkat

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi sikap

tutur mahasiswa, maka akan semakin baik

ekstrovert mahasiswa, semakin baik pula

pula keterampilan berbicara krama alus

keterampilan

mahasiswa tersebut. Hal ini dapat disadari

mereka. Mahasiswa yang memiliki sikap

karena

ekstrovertlah

pada

hakikatnya

berbicara

yang

krama

alus

memiliki

banyak

berbicara.

Orang

berbicara krama alus merupakan kegiatan

frekuensi

seseorang untuk mengungkapkan ide dan

ekstrovert akan cenderung berinteraksi

gagasan dengan menggunakan salah satu

dengan orang lain, baik itu teman sebaya

ragam tingkat tutur dalam bahasa Jawa.

maupun orang yang lebih dewasa. Ketika

Sehingga

mereka berinteraksi dengan orang yang

dapat

dikatakan

bahwa

untuk

mahasiswa yang memiliki kemampuan

lebih

penguasaan tingkat tutur yang baik, maka

menggunakan

akan dapat berbicara krama alus yang

Sehingga mahasiswa

baik pula.

memiliki keterampilan berbicara krama

Terdapat hubungan yang positif antara
sikap

ekstrovert

dan

tua,

maka

mereka

bahasa

akan

krama

alus.

ekstrovert yang

alus yang lebih baik.

keterampilan

Diterimanya hipotesis penelitian yang

berbicara krama alus dengan koefisien

menyatakan Terdapat hubungan positif

korelasi 0,784. dan persamaan regresi

antara

variabel tersebut setelah dihitung dengan

sikap

program spss versi 17, dapat dinyatakan

dengan

dengan rumus persamaan regresi Y= = a +

ekstrovert

tingkat

secara

keterampilan

tutur

dan

bersama-sama

berbicara

krama

alus, mengandung arti bahwa kedudukan

103 
 

penguasaan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
kedua variabel bebas tersebut sebagai

melalui penelitian ini dapat dikatakan dari

prediktor

semua

varians

skor

keterampilan

berbicara krama alus tidak diragukan lagi.

faktor

yang

mempengaruhi

keterampilan berbicara krama alus, faktor

Kekuatan hubungan sebesar 0,867 dan

penguasaan

tingkat

tutur

dan

sikap

sumbangan efektif sebesar, 0,751 maka

ekstrovert merupakan faktor yang telah

kontribusi

terbukti secara signifikan berhubungan

yang

penguasaan

diberikan

tingkat

tutur

oleh

dan

sikap

dengan

keterampilan

berbicara

ekstrovert secara bersama-sama terhadap

alus.

keterampilan berbicara krama alus adalah

SIMPULAN DAN SARAN

sebesar

75,1%

sisanya

sebesar

24,9%

Berikut

ini

dikemukakan

krama

beberapa

ditentukan oleh variabel lain yang tidak

simpulan pokok yang berkenaan dengan

diteliti dalam penelitian ini.

permasalahan

Apabila

dibandingkan

antar

kedua

temuan

penelitian

penelitian.

dan

temuan-

Simpulan-simpulan

variabel bebas tersebut, maka kontribusi

dinyatakan dalam butir-butir berikut.

lebih

1) Terdapat hubungan yang positif dan

besar

diberikan

penguasaan

tingkat

oleh
tutur

variabel
daripada

signifikan

antara

penguasaan

tingkat

variabel sikap ekstrovert. Hal ini memang

tutur dan keterampilan berbicara krama

masuk akal, karena penguasaan tingkat

alus mahasiswa Program Studi Pendidikan

tutur merupakan merupakan modal dasar

Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

dalam

Semarang

berbicara

krama

alus.

Dengan

dengan

koefisien

korelasi

memiliki penguasaan tingkat tutur yang

sebesar 0,823. Dengan demikian hipotesis

baik, akan dapat mengutarakan ide dan

yang

gagasan dalam ragam bahasa krama alus

positif antara penguasaan tingkat tutur

yang baik juga.

dan keterampilan berbicara krama alus”

Selain faktor penguasaan tingkat tutur

telah

menyatakan

teruji

“terdapat

hubungan

kebenarannya.

Keduanya

dan sikap ekstrovert, masih ada faktor-

berjalan seiring, artinya semakin tinggi

faktor

penguasaan tingkat tuturnya, semakin

lain

keterampilan
mahasiswa

yang

mempengaruhi

berbicara
Program

alus

tinggi juga keterampilan berbicara krama

Pendidikan

alus mereka. 2) Terdapat hubungan yang

krama

Studi

Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

positif

Semarang. Faktor tersebut diantaranya

ekstrovert dan keterampilan berbicara

faktor dari keluarga, faktor lingkungan,

krama alus mahasiswa Program Studi

faktor kebiasaan berbicara krama alus

Pendidikan

Bahasa

dan

dan faktor-faktor lain yang tidak diteliti

Universitas

Negeri

Semarang

dalam penelitian ini. Dengan demikian

signifikan

antara

sikap

Sastra

Jawa

dengan

koefisien korelasi 0,784. Dengan demikian

104 
 

dan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
hipotesis

“terdapat

antara penguasaan tingkat tutur, dan

hubungan positif antara sikap ekstrovert

keterampilan berbicara krama alus, maka

dan keterampilan berbicara krama alus”

diharapkan para dosen dapat menerapkan

telah teruji kebenarannya. Kedua variabel

metode

tersebut

meningkatkan penguasaan tingkat tutur

positif),

yang

menyatakan

berjalan
artinya

seiring

yang

dapat

tinggi

sikap

mahasiswa. Selain itu, dosen perlu juga

semakin

tinggi

pula

untuk memberikan perhatian serius bagi

berbicara

krama

alus

mahasiswa

hubungan

yang

introvert misalnya dengan memberikan

positif dan signifikan antara penguasaan

kesempatan berbicara yang lebih banyak

tingkat

dan

untuk

alus

berbicaranya akan semakin meningkat. 2)

Pendidikan

Mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian

Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri

diketahui bahwa rata-tara keterampilan

Semarang dengan koefisien korelasi 0,867

berbicara

dan koefisien determinasi 0,751. Dengan

Pendikan Bahasa dan Satra Jawa berada

demikian

pada kategori sedang, sehingga perlu

ekstrovertnya,
keterampilan
mereka.

3)

Terdapat

tutur,

keterampilan
mahasiswa

semakin

(hubungan

pembelajaran

sikap
berbicara

Program

hipotesis

“terdapat

ekstrovert

Studi

yang

hubungan

penguasaan

tingkat

krama

menyatakan

positif
tutur

antara

dan

yang

mereka

mempunyai

sehingga

mahasiswa

sikap

keterampilan

Program

Studi

ditingkatkan lagi sampai pada kategori

sikap

tersebut

penting

karena

ekstrovert secara bersama-sama dengan

mahasiswa-mahasiswa

tersebut

adalah

keterampilan berbicara krama alus” telah

calon guru bahasa Jawa, sehingga perlu

teruji kebenarannya. Kedua variabel bebas

memiliki kompetensi yang baik dalam hal

tersebut berjalan seiring dengan variabel

keterampilan berbicara. Cara yang

terikatnya. Artinya memiliki hubungan

dapat

positif yang ditunjukkan dengan semakin

pengetahuan tentang penguasan tingkat

tingginya penguasaan tingkat tutur, dan

tutur

sikap ekstrovert maka

akan semakin

berlatih berbicara krama alus. 3) Instansi.

tinggi pula keterampilan berbicara krama

Berdasarkan hasil penelitian diketahui

alus mereka.

bahwa ada hubungan yang positif dan

Berdasarkan

hasil

penelitian,

baik.

dan

Hal

dilakukan

dengan

signifikan

adalah

banyak

antara

menambah

membaca

penguasaan

dan

tingkat

kesimpulan yang telah diuraikan di atas,

tutur, dan keterampilan berbicara krama

maka dapat diusulkan saran-saran sebagai

alus, maka diharapkan instansi dalam hal

berikut.

hasil

ini Program Studi Pendidikan Bahasa dan

penelitian sudah diketahui bahwa ada

Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

1)

Dosen.

Berdasarkan

hubungan yang positif dan signifikan

dapat

105 
 

menjadikan

hasil

penelitian

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
tersebut sebagai salah satu dasar dalam

memiliki

perencanaan

faktor lain yang turut mempengaruhi

dan

pelaksanaan

keterbatasan,

Banyak

faktor-

pembelajaran

di

kampus

agar

pembelajaran

berjalan

dengan

efektif,

Misalnya faktor tempat tinggal, kebiasaan

efisien dan menarik. Selain itu Program

berbicara dan lain sebagainya. Kepada

Studi

perlu

juga

keterampilan

berbicara

krama

alus.

untuk

mengadakan

peneliti lain untuk melakukan peneliti

berbagai perlombaan yang

dapat

lanjutan dengan mengkaji faktor-faktor

meningkatkan

lain yang mempengaruhi keterampilan

keterampilan berbicara krama alus,

berbicara krama alus. Selain itu juga

misalnya lomba pidato berbahasa Jawa

dapat

krama. Penyelenggaraan lomba berpidato

keterkaitan keterampilan berbicara krama

ini dapat dipakai sebagai momentum

alus dengan penguasaan tingkat tutur dan

untuk

sikap ekstrovert dengan objek dan setting

berbicara

meningkatkan
krama

alus

keterampilan
mahasiswa.

4)

memperdalam

tempat

kajian

yang

tentang

berbeda.

Peneliti lain. Hasil penelitian ini masih

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Arsjad, Maidar G dan Mukti U.S 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga
Azwar. Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Media Grup
Hariwijaya. 2010. Pesonality Test. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Harjawiyana, Haryana dan Supriyo. 2001. Marsudi Unggah-Ungguh Basa Jawa.
Yogyakarta: Kanisius
Herlambang, Susatyo. 2011. Personality Development. Yogyakarta: Goyen Publishing
Muhidin, Sambas Ali dan Abdulrahman, Maman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Poedjasoedarma, Soepomo. 1979. Tingkat Tutur Bahasa Jawa. Jakarta: Depdikbud
106 
 

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 97-107)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Nonparametrik dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media
Sasongko, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2004. Unggah Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta:
Yayasan Paramalingua
Slamet, St.Y. 2009. Dasar - Dasar Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS
Press
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa

107 
 

Dokumen yang terkait

Korelasi antara Penguasaan Le temps dan L’aspect dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Semester II Tahun 2010 2011 Universitas Negeri Semarang

0 10 98

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOSA KATA DENGAN MEMBACA (READING COMPREHENSION) MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FBS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 15

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 10

Hubungan antara Tingkat Kemampuan Berbicara dan Tingkat Pemahaman Budaya Jepang Mahasiswa Prodi Sastra Jepang Universitas Udayana.

0 0 16

Hubungan Antara Tingkat Kemampuan Berbicara dan Tingkat Pemahaman Budaya Jepang Mahasiswa Prodi Sastra Jepang Universitas Udayana.

0 0 12

Pemakaian Tingkat Tutur Bahasa Jawa Mahasiswa Kos di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Semarang.

1 11 86

Hubungan antara Penguasaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa dan Minat Menulis dengan Keterampilan Menulis Dialog Sesuai Unggah-ungguh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kartasura.

0 0 19

Pengaruh Penguasaan Tingkat Tutur dan Sikap Bahasa terhadap Keterampilan Menulis Pacelathon Bahasa Jawa pada Siswa Kelas VII SMP Negeri di Surakarta.

0 0 21

Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan Dengan Tingkat Kemampuan Berbicara Dan Menulis Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 96