Hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di rs dr. Moewardi Surakarta JURNAL PUBLIKASI

(1)

commit to user

1

HUBUNGAN ANTARA PROTEINURIA STROKE ISKEMIK FASE AKUT

DENGAN

OUTCOME

DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

Yetty Hambarsari*, Suratno**, Suroto***

*) Peserta PPDS-1 Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret / RSUD dr. Moewardi Surakarta

**) Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret / RSUD dr. Moewardi Surakarta

***) Guru Besar Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret / RSUD dr. Moewardi Surakarta

Email : yetty_lavela@yahoo.com

Abstrak

Latar belakang

Perubahan permeabilitas membran endotel pada stroke iskemik fase akut yang digambarkan dengan disfungsi endotel pembuluh darah glomerulus.

Proteinuria

dinilai dengan mencelupkan dipstick kedalam urin yang merupakan

pemeriksaan penunjang sederhana, murah, cukup menjanjikan serta efektif

untuk

mengidentifikasikan

gangguan

vaskuler

serebral.

Proteinuria

berkontribusi pada peningkatan resiko perburukan neurologis, kematian dan

outcome fungsi yang buruk. Skala mRS mengukur ketergantungan performasi

aktifitas spesifik, dalam hal ini mental demikian juga adaptasi fisik

digabungkan dengan defisit neurologi.

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya perubahan

permeabilitas membran endotel pada stroke iskemik fase akut yang

digambarkan dengan disfungsi endotel pembuluh darah glomerulus dan

hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan

outcome di

RSUID dr. Moewardi Surakarta.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian dengan

cross sectional

yang

dilakukan pada bulan Agustus

Oktober 2014. Besar sampel 56 sampel.

Penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Stroke iskemik fase

akut ditetapkan berdasarkan klinis dan pemeriksaan CT scan , proteinuria

diukur dengan dipstick berdasarkan perubahan warna, outcome stroke iskemik

fase akut dengan skala mRS. Analisa data menggunakan Chi Square dengan

program SPSS dengan signifikan p < 0,05.

Hasil penelitian

Proteinuria stroke iskemik fase akut berhubungan signifikan dengan

outcome dengan nilai p = 0,02.

Kesimpulan

Terdapat hubungan yang bermakna antara proteinuria stroke iskemik

fase akut dengan outcome di RSUD dr. Moewardi Surakarta.


(2)

commit to user

2 PENDAHULUAN

Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global secara akut, lebih dari 24 jam yang berasal dari gangguan pembuluh darah otak. Stroke juga didefinisikan sebagai defisit neurologik yang terjadi secara akut, yang disebabkan oleh iskemia atau perdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal pada vasa darah otak yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak yang mengalami oklusi (Hacke et al., 2003).

Di Amerika Serikat, setiap tahun 160.000 pasien stroke meninggal dunia dan sekitar 730.000 terjadi stroke baru dan stroke berulang pada tahun 1997, selanjutnya dilaporkan setiap satu jam penduduk Amerika terserang stroke dan setiap tiga menit pasien stroke meninggal (Ismail, 2012). Stroke juga penyebabkan kematian ketiga di negara bagian Illnois Amerika Serikat dimana 7.195 kematian pada tahun 2002 atau kurang lebih 59,4 kematian tiap 100.000 penduduk. Dilaporkan setiap 45 detik penduduk Amerika terkena serangan stroke.

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di negara negara-negara barat, sedangkan di Singapura, stroke merupakan kematian nomer empat dibanding penyakit lainnya (Venketasubramanian et al., 2005). Di Indonesia stroke merupakan penyebab kematian nomer dua. Prevalensi stroke

non hemoragik di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,07 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Prevalensi tertinggi adalah Kota Salatiga sebesar 1,16% (Depkes, 2012).

Endotel pada keadaan normal akan melawan pembentukan trombus namun bila terjadi jejas pada dinding pembuluh darah endotel menghasilkan faktor yang membantu pembentukan trombus. Selain terjadi di otak dan jantung, aterosklerosis dapat terjadi pula di glomerulus ginjal, dimana disfungsi endotel menyebabkan peningkatan permeabilitas membran dengan akibat protein/ albumin menembus membran glomerulus (Suroto, 2012 ; Bambang, 2012). Dengan demikian diasumsikan untuk menilai adanya disfungsi endotel di otak yang dihubungkan dengan peningkatan permeabilitas membran dapat dilakukan dengan melihat adanya peningkatan permeabilitas membran di ginjal

menggunakan pemeriksaan

mikroalbuminuria.

Studi baru menunjukkan bahwa adanya protein terbuang dalam urin dapat mengidentifikasi meningkatnya resiko penyakit reno cardio cerebro vaskuler. Karena dari semua pasien yang memiliki peningkatan kadar protein urin, lebih dari setengahnya memulai transplantasi ginjal selama studi (Gansevort, 2009).

Sowers (2002) menyebutkan adanya hubungan mikroalbuminuria dengan


(3)

commit to user

3 faktor risiko kardiovaskuler seperti

hiperglikemi, hipertensi, merokok, dislipidemia, resistensi insulin, dan obesitas. Mikroalbuminuria merupakan bagian dari sindroma metabolik.

Skala mRS lebih mengukur ketergantungan daripada performasi aktifitas spesifik, dalam hal ini mental demikian juga adaptasi fisik digabungkan dengan defisit neurologi. Skala ini terdiri dari 6 derajat, yaitu dari 0 - 5, dimana 0 berarti tidak ada gejala dan 5 berarti cacat/ ketidakmampuan yang berat (Nasional Stroke Assosiation, 2006). Skala mRS adalah lebih sensitif untuk penilaian pada penderita dengan disabilitas ringan dan sedang (Weimar et al., 2002).

Dari asumsi diatas penulis ingin mengetahui, hubungan proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr. Moewardi Surakarta, dimana sampai saat ini belum ada penelitian mengenai hal tersebut di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

METODOLOGI Subyek Penelitian

Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus - Oktober 2014.

Penelitian dilakukan di Rawat Inap Bagian Syaraf RSUD dr. Moewardi Surakarta. Populasi aktual penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut yang

dirawat di Bangsal Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Dengan kriteria inklusi : Pasien stroke iskemik fase akut < 7 hari, laki-laki dan wanita umur 45 – 75 tahun, pemeriksaan dalam batas normal, dan bersedia mengikuti penelitian ini.

Kriteria ekslusi antara lain stroke hemoragi, trauma kepala, infeksi saluran kencing, stroke berulang, penderita dengan kelainan jantung, penderita dengan gagal ginjal, penderita dengan gangguan hepar.

Protokol Penelitian

Pencarian subyek dilakukan di rawat inap bangsal bagian saraf RSUD dr.Moewardi Surakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan penjelasan dan diminta persetujuan mengikuti penelitian dan mengisi informed consent. Dilakukan anamnesa dan menjawab kuesioner yang telah disediakan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan neurologis serta pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan di bagian radiologi dan hasil dibaca oleh radiolog. Pemeriksaan EKG dilakukan ditempat pasien dirawat dan dibaca oleh bagian Ilmu Penyakit Jantung dan atau peneliti. Pemeriksaan proteinuria dilakukan satu kali pada waktu stroke iskemik fase akut < 7 hari kemudian diperiksa di


(4)

commit to user

4 laboratorium RSUD dr. Moewardi

Surakarta.

Data yang diperoleh, ditabulasi dan dianalisa , untuk mengetahui hubungan proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome dengan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Perbedaan yang signifikan bila p < 0,05. Semua analisis statistik menggunakan SPSS versi 17.

HASIL Hasil penelitian

Pengambilan sampel dilakukan mulai bulan Agustus – Oktober 2014 di Rawat Inap Bangsal Saraf RSUD dr.Moewardi Surakarta. Jumlah responden pada penelitian ini 56 responden yang terdiri dari 28 orang dengan proteinuria dan 20 orang tidak proteinuria.

Tabel 1. Karakteristik responden hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Kategori Protenuria Tidak proteinuria

Jenis kelamin Laki-laki 18(52,9%) 16(47,1%)

Perempuan 11(50%) 11(50%)

Umur 45-54 tahun 5(45,5%) 6(54,5%)

55-64 tahun 13(56,5%) 10(43,5%) 65-74 tahun 11(50%) 11(50%)

Riwayat HT Ya 20(57,1%) 15(42,9%)

Tidak 9(42,9%) 12(57,1%)

Riwayat DM Ya 5(41,7%) 7(58,3%)

Tidak 24(54,5%) 20(45,5%) Riwayat

dislipidemia

Ya 0(0%) 5(100%)

Tidak 29(52,7%) 26(47,3%) Riwayat Stroke dlm

keluarga

Ya 1(100%) 0(0%)

Tidak 28(50,9%) 19(49,1%)

Riwayat merokok

Ya 12(60%) 8(40%)

Tidak 17(47,2%) 19(52,8%)

Pada tabel 1, subyek yang paling banyak pada penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 34 orang, dengan proteinuria sebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak proteinuria sebanyak 16 (47,1%). Usia yang paling banyak berkisar usia 55-64 tahun sebanyak 23 orang, dengan proteinuria 13 orang (56,5%), tidak proteinuria 10 orang (43,5%).

Tabel 2. Tabel NIHSS saat pasien datang dan saat pulang pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Kategori NIHSS saat datang NIHSS saat pulang (7 hari)

Ringan Sedang Berat P Ringan Sedang Berat p n(%) n(%)

Jenis Kelamin

0,108 0,178

Laki-laki 7(20,59) 19(55,89) 8(23,52) 1 4(41,18) 14(41,18) 6(17,64) Perempuan 2(9,1) 9(40,9) 11(50) 4(18,19) 12(54,54) 6(27,27)

Kesadaran 0,02 0,013

CM 9(21,43) 24(57,14) 9(21,43) 17(40,48) 21(50) 4(9,52) Apatis 0(0) 1(50) 1(50) 0(0) 1(50) 1(50) Somnolen 0(0) 3(42,86) 4(57,14) 1(14,29) 3(42,86) 3(42,85) Sopor 0(0) 0(0) 2(100) 0(0) 1(50) 1(50) Koma 0(0) 0(0) 3(100) 0(0) 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,465 0,279

Ya 4(11,43) 18(51,43) 13(37,14) 9(25,71) 19(54,29) 7(20) Tidak 5(23,81) 10(47,62) 6(28,57) 9(42,86) 7(33,33) 5(23,81) Riwayat

DM

0,587 0,343

Ya 3(25) 6(50) 3(25) 6(50) 4(33,33) 29(14,67) Tidak 6(13,36) 22(50) 16(36) 12(27,27) 22(50) 10(22,73) Riwayat

Dislipidemia

0,153 0,315

Ya 1(100) 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0) Tidak 8(14,54) 28(50,91) 19(34,54) 17(30,1)26(47,28)12(21,82) Riwayat

stroke dlm keluarga

0,333 0,207

Ya 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0) 1(100) Tidak 9(16,36) 28(50,91) 18(32,73) 18(32,73)26(47,27)11(20) Riwayat

merokok

0,328 0,762

Ya 5(25) 10(50) 5(25) 7(35) 8(40) 5(25) Tidak 4(11,11) 18(50) 14(38,89) 11(30,56) 18(50) 7(19,44)

Proteinuria 0,024 0,000

Ya 2(6,90) 13(44,83) 14(48,27) 5(17,24)12(41,38)12(41,38) Tidak 7(25,93) 15(55,55) 5(18,52) 13(48,15)14(51,85) 0(100)

Pada tabel 2 diatas untuk pemeriksaan NIHSS saat pasien datang dan pasien pulang (7 hari setelah onset) didapatkan hasil yang signifikan pada kesadaran dengan p = 0,02 dan p = 0,013 sedangkan


(5)

commit to user

5 proteinuria dengan hasil p = 0,024 dan p

= 0,000, dimana p < 0,05.

Tabel 3. Tabel mRS saat pasien pulang (7 hari) dan 14 hari post stroke pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS saat pulang mRS 14 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) p Good (≤ 2) Poor(>2) P n(%) n(%)

Jenis Kelamin 0,14 8

0,584 Laki-laki 14(41,18) 20(58,82) 16(47,06) 18(52.94) Perempuan 5(22,73) 17(77,27) 12(54.54) 10(45,45)

Kesadaran 0,08 0,0100

CM 19(45,24) 23(54,76) 26(61,90) 16(38,038,1) Apatis 0(0) 2(100) 0(0) 2(100) Somnolen 0(0) 7(100) 1(14,29) 6(85,71) Sopor 0(0) 2(100) 1(50) 1(50) Koma 0(0) 3(100) 0(0) 3(100)

Riwayat HT 1,00 1,00

Ya 12(34,29) 23(65,71) 17(48,57) 18(51,43) Tidak 7(33,33) 14(66,67) 11(52,38) 10(47,62) Riwayat DM 0,51

6

1,00 Ya 5(41,67) 7(58,33) 6 (50) 6(50) Tidak 14(31,82) 30(68,18) 22(50) 22(50) Riwayat

Dislipidemia

1,00 1,00

Ya 0(0) 1(100) 0(0) 1(100) Tidak 19 36 28(50,91)

27(49,09) Riwayat stroke

dlm keluarga

1,00 1,00

Ya 0 1 0(0) 1(0) Tidak 19 36 28(50,91) 27(49,09) Riwayat

merokok

0,56 1

1,00 Ya 8 12 10(50) 10(50) Tidak 11 25 18(50) 18(50)

Proteinuria 0,02 0,007

Ya 4 25 9(31,03) 20(68,97) Tidak 15 12 19(76) 8(24)

Pada tabel 3, pemeriksaan mRS saat pasien pulang (7 hari setelah onset) dan 14 hari post stroke didapatkan hasil yang signifikan dengan hasil p = 0,01 pada kategori kesadaran 14 hari post stroke, sedangkan pada kategori pemeriksaan proteinuria didapatkan hasil p = 0,02 saat pasien pulang dan p = 0,007 saat 14 hari post stroke.

Tabel 4. Tabel mRS 30 hari post stroke pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS 30 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) P n(%)

Jenis Kelamin

0,785 Laki-laki 18(40,91) 26(59,09) Perempuan 13(59,09) 9(40,91)

Kesadaran 0,02

CM 29(69,05) 13(30,95) Apatis 0(0) 2(100) Somnolen 1(14,29) 6(85,71) Sopor 1(50) 1(50) Koma 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,786

Ya 20(57,14) 15(42,86) Tidak 11(52,38) 10(47,62)

Riwayat DM 1,00

Ya 7(58,33) 5(41,67) Tidak 24(54,54) 20(45,45) Riwayat

Dislipidemia

0,446 Ya 0(0) 1(100)

Tidak 31(56,36) 24(43,64) Riwayat

stroke dlm keluarga

0,446

Ya 0(0) 1(100) Tidak 31(56,36) 24(43,64) Riwayat

merokok

1,00 Ya 11(55) 9(45)

Tidak 20(55,56) 16(44,44)

Proteinuria 0,00

Ya 9(31,03) 20(68,97) Tidak 22(81,48)

5(18,52)

Pada tabel 4, pemeriksaan mRS 30 hari post stroke didapatkan hasil yang signifikan dengan p < 0,05, pada kategori kesadaran p = 0,02 dan proteinuria p = 0,000.

Tabel 5. Tabel Subgroup NIHSS pasien saat datang dan saat pulang pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta dengan skala numerik

Kategori NIHSS saat datang

NIHSS saat pulang (7 hari)

Nilai p Nilai p

Umur 0,274 0,14

Onset 0,436 0,087

Kolesterol 0,412 0,282

LDL 0,388 0,216

HDL 0,344 0,156

Trigliserid 0,382 0,400

Asam urat 0,341 0,182

GDS 0,521 0,307

TD Sistolik 0,631 0,067

TD Diastolik 0,524 0,921

Pada tabel 5, untuk pemeriksaan NIHSS saat pasien datang dan 7 hari setelah onset, dengan beberapa subgroup yang


(6)

commit to user

6 dilakukan perhitungan skala numerik

tidak didapatkan hasil yang signifikan.

Tabel 6. Tabel Subgroup mRS saat pasien pulang (7 hari), 14 hari dan 30 hari post stroke pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta dengan skala numerik

Kategori mRS saat pulang

mRS 14 hari post stroke

mRS 30 hari post stroke

Nilai p Nilai p Nilai p

Umur 0,231 0,736 0,639

Onset 0,114 0,297 0,441

Kolesterol 0,05 0,089 0,099

LDL 0,05 0,077 0,031

HDL 0,136 0,235 0,30

Trigliserid 0,094 0,089 0,099

Asam urat 0,133 0,034 0,085

GDS 0,072 0,025 0,029

TD Sistolik 0,899 0,777 0,538

TD Diastolik 0,369 0,694 0,503

Pada tabel 6, pada penelitian ini, setelah dilakukan perhitungan skala numerik pada pemeriksaan mRS didapatkan hasil yang signifikan pada mRS 14 hari post stroke, asam urat hasil p = 0,034, GDS hasil p = 0,025 dan mRS 30 hari post stroke, GDS hasil p = 0,029, LDL hasil p = 0,031.

Tabel 7. Rata-rata karakteristik subgroup pada hubungan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome di RSUD dr.Moewardi Surakarta

Kategori (mean ± SD)

Umur 62,02 ± 9,223 Onset 23,48 ± 25,724 Kolesterol 199,68 ± 39,647

LDL 137,57 ± 30,241

HDL 41,88 ± 14,459

Trigliserid 144,07 ± 63,667 Asam urat 5,4982 ± 1,7047

GDS 170,75 ± 112,561

TD Sistolik 163,39 ± 23,142 TD Diastolik 96,25 ± 9,451

Dari tabel 7, menerangkan rata-rata kategorik subgroup dengan outcome stroke iskemik fase akut di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

Pada perhitungan skala kategorik untuk variabel dependent kedalam variabel independen dilakukan regresi logistik dengan hasil signifikan, dengan hasil p = 0,02 pada proteinuria.

DISKUSI A.Hasil Utama

Telah dilakukan penelitian pendekatan cross sectional pada 56 pasien stroke iskemik fase akut untuk melihat outcome pada pasien proteinuria dan bukan proteinuria di bangsal penyakit Syaraf RSDM Surakarta selama periode bulan Agustus sampai Oktober 2014.

Karakteristik pada penelitian ini dimana laki-laki sebanyak 34 orang, dengan proteinuria sebanyak 18 orang (52,9%), dan tidak proteinuria sebanyak 16 (47,1%). Usia yang paling banyak berkisar usia 55-64 tahun sebanyak 23 orang, dengan proteinuria 13 orang (56,5%), tidak proteinuria 10 orang (43,5%).

Untuk melihat disfungsi endotel di otak yag dihubungkan dengan peningkatan permeabilitas membran dapat dilakukan dengan melihat peningkatan permeabilitas membran di ginjal, dengan salah satu pemeriksaan proteinuria. Pada tabel 2 diatas untuk pemeriksaan NIHSS saat pasien datang dan pasien pulang (7 hari setelah onset) didapatkan hasil yang signifikan pada kesadaran dengan p = 0,02 (pemeriksaan NIHSS saat datang) dan p = 0,013 (pemeriksaan NIHSS 7 hari setelah onset) dan proteinuria dengan p =


(7)

commit to user

7 0,024 (pemeriksaan NIHSS saat datang)

dan p = 0,000 (pemeriksaan NIHSS 7 hari setelah onset), dimana p < 0,05. Pada tabel 3, pemeriksaan mRS saat pasien pulang (7 hari setelah onset) dan 14 hari post stroke didapatkan hasil yang signifikan dengan p = 0,01 pada kategori kesadaran 14 hari post stroke, sedangkan pada kategori pemeriksaan proteinuria didapatkan p = 0,02 saat pasien pulang dan p = 0,007 saat 14 hari post stroke. Pada tabel 5, pemeriksaan mRS 30 hari post stroke didapatkan hasil yang signifikan dengan p < 0,05, pada kategori kesadaran, dengan hasil p = 0,02 dan proteinuria dengan hasil p = 0,000.

Pada perhitungan skala kategorik untuk variabel dependen kedalam variabel independen dilakukan regresi logistik dengan hasil yang signifikan dimana hasil p = 0,02 pada proteinuria. Dari hasil tabel diatas menunjukkan hubungan yang bermakna antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan outcome. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian, salah satunya (Gambinger C et al., 2008), dimana mikroalbuminuria berhubungan dengan tingkat perburukan defisit neurologis pada awal datang dan gangguan fungsional saat pulang, mikroalbuninuria pada fase akut menunjukkan prediktor outcome yang buruk. Penelitian yang dilakukan oleh Ghost et al., 2012, Mikroalbuminuria ditemukan 61,79 % pada pasien stroke

iskemik akut pada hari pertama, dibandingkan dengan 13 % di pasien non stroke dan 7 % dari kontrol. Pada hari keempat belas kematian lebih tinggi pada pasien dengan mikroalbuminuria (25,45% ) dibandingkan dengan pasien tanpa mikroalbuminuria ( 5,88 % ). Meningkatkan mikroalbuminuria punya korelasi positif dengan skor NIHSS yang

tinggi. Dengan demikian,

mikroalbuminuria dapat digunakan sebagai prediktor kematian pada stroke iskemik fase akut.

Studi lain yang dilakukan (Gansevor, 2009), mikroalbuminuria sebagai prediktor dan prognosa infark miokardial. Pendekatan pemeriksaan protein lewat urin dapat mencegah penyakit jantung.

Pada tabel 6, dengan perhitungan skala numerik pada pemeriksaan mRS didapatkan hasil yang signifikan pada pemeriksaan mRS 14 hari post stroke, asam urat dengan p = 0,034, GDS dengan p = 0,025 dan mRS 30 hari post stroke, GDS dengan p = 0,029, LDL dengan p = 0,031. Penelitian yang dilakukan Xu Tian

et al, 2014, dimana peningkatan kadar

trigliserid, LDL, HDL berhubungan dengan

outcome stroke iskemik fase akut.

(Tomasz Dziedzic et al., 2009) melakukan penelitian dengan hasil hiperglikemi dapat meningkatkan faktor resiko kematian pada pasien stroke akut. Pasien yang normal kadar gula darahnya pada


(8)

commit to user

8 hari pertama kemudian mengalami

hiperglikemi di kemudian hari mempunyai peningkatan resiko mengalami kematian daripada pasien yang kadar gula darahnya stabil (p = 0,04). Penelitian yang dilakukan (Brounds

et al., 2010), perubahan kadar asam urat

dalam 7 hari sejak onset stroke berhubungan dengan skor NIHSS (P < 0,001), progresifitas stroke (p = 0,001), skor mRS (pp = 0,001) dan kematian (p = 0,010) sehingga dapat ditarik kesimpulan penurunan kadar asam urat pada minggu pertama onset stroke berhubungan dengan tingkat keparahan stroke, evolusi stroke dan outcome stroke yang buruk dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan penelitian yang dilakukan (Zhang et al., 2012), didapatkan kesimpulan yang sama dimana peningkatan kadar asam urat dapat digunakan sebagai prediktor independen untuk outcome yang baik pada stroke iskemik fase akut.

B. Keterbatasan penelitian

Penelitian yang kami lakukan membuktikan bahwa proteinuria dapat digunakan sebagai prediktor outcome stroke iskemik fase akut tetapi penelitian ini tidak lepas dari adanya keterbatasan diantarannya :

1. Hanya dilakukan disatu bangsal rawat inap bagian syaraf yaitu dibangsal anggrek 2 RSUD dr. Moewardi

Surakarta sehingga perlu dilakukan ditempat lain dengan skala yang lebih besar.

2. Belum dilakukan pemeriksaan albumin pada saat akan dilakukan penelitian. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Pada penelitian ini untuk karakteristik responden didapatkan hasil yang bermakna pada kesadaran dan proteinuria stroke iskemik fase akut yang berhubungan dengan outcome. 2. Pada perhitungan skala numerik

pada pemeriksaan mRS didapatkan hasil yang signifikan pada pemeriksaan mRS 14 hari post stroke, asam urat dengan p = 0,034, GDS dengan p = 0,025 dan mRS 30 hari post stroke, GDS dengan p = 0,029, LDL dengan p = 0,031.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara proteinuria stroke iskemik fase akut dengan

outcome di RSUD dr. Moewardi

Surakarta dimana nilai p = 0,02.

B. Implikasi

Proteinuria dapat digunakan sebagai prediktor untuk outcome stroke iskemik fase akut sehingga diharapkan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan stroke iskemik.


(9)

commit to user

9 C. Saran

1. Untuk klinisi : proteinuria stroke iskemik fase akut dapat digunakan sebagai prediktor untuk outcome. 2. Untuk peneliti : Penelitian ini

adalah mini research, sehingga banyak kelemahan yang ditemukan diantaranya, sampel yang minimal terbatas pada bangsal Bagian Syaraf RSDM Surakarta, sehingga belum menggambarkan populasi secara keseluruhan serta waktu yang terbatas dan menyeragamkan waktu pengambilan sampel. Untuk memaksimalkan hasil yang didapatkan perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dan sampel yang lebih banyak serta waktu yang cukup. Serta dapat mengendalikan faktor-faktor perancu yang dapat membiaskan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang P. 2012. Albuminuria (

Parameter Disfungsi Endotel). UNS

Press Publishing and Printing.

Departemen Kesehatan. 2012. Profil

Kesehatan Jawa Tengah.

http://www.depkes.go.id/downloads/ PROFIL_KES_PROVINSI_2012/13_Profi l_Kes.Prov.JawaTengah.

Gumbinger C, Sykora M, Diedler J, Ringleb P, Rocco A. 2012. Microalbuminuria

Apotensial Prognostic Marker for Acut Stroke. Spinger-Verlaag Berlin

Heidelberg, Germany.

Gansevort. 2009. Healthy People With High Urinary Protein Levels Have Elevated Kidney Disease Risk.

Available from

URL:http://www.sciencedaily.com/. Ghosh S, Bandyopadhyay SK,

Bandyopadhyay R, Ghosh S, Sarkar N, Bandyopadhyay SK. 2012.

Micro-albuminuria: a predictor of short-term mortality in acute ischaemic stroke. J Indian Med

Assoc;110(12):908-10, 919.

Hache W, Kaste M, Bogousslavsky J, Brainin M, Chamorro A, Lees K, Leys D and Toni D. 2003. Ischemic Stroke Prophylaxis and Treatment . Europian

Stroke Initiative Recommendations.

Ismail S. 2012. Oedem Otak pada Pasien

Stroke Iskemik. FK UGM Yogyakarta.

Miscbach J. 1999. Stroke Aspek

Diagnostik, Patofisiology, Manajemen.

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta.

Nasional Stroke Assosiation. 2006. Stroke

Clinical Update. Bi Monthl Publication.

Sower JR. 2002. Hypertension an Oxidative Stress. N Eng J Med : 346. Suroto 2012. Atherosklerosis, Trombosis,

dan Stroke Iskemik. UNS Press

Publishing and Printing.

Tomasz Dziedzic et al. 2009. The impact of postadmission glycemia on stroke


(10)

commit to user

10 outcome: Glucose normalisation is

associated with better survival. Department of Neurology, Collegium

Medicum, Jagiellonian University,

31-503 Kraków, ul. Botaniczna 3, Krakow, Poland.

Venketasubramanian N, Tan LCS, Sahadevan S, Chin JJ, Krinnamoorthy ES, Hong CY, Saw SM. 2005. Prevalence of Stroke Among Disease,

Malay and Indian Singaporeans – A Community- Based Tri Racial Cross Sectional Survey. Stroke; 36: 551-56. Zhang XL, Zhang JT, Peng Y, Xu Y, Zhang

YH. 2012. Association between serum uric acid and short-term clinical.


(11)

commit to user

11

LAMPIRAN

Tabel 1. Karakteristik responden hubungan antara Proteinuria dengan

Outcome

Stroke

Iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori

Protenuria

Tidak proteinuria

Jenis kelamin

Laki-laki

18(52,9%)

16(47,1%)

Perempuan

11(50%)

11(50%)

Umur

45-54 tahun

5(45,5%)

6(54,5%)

55-64 tahun

13(56,5%)

10(43,5%)

65-74 tahun

11(50%)

11(50%)

Riwayat HT

Ya

20(57,1%)

15(42,9%)

Tidak

9(42,9%)

12(57,1%)

Riwayat DM

Ya

5(41,7%)

7(58,3%)

Tidak

24(54,5%)

20(45,5%)

Riwayat dislipidemia

Ya

0(0%)

5(100%)

Tidak

29(52,7%)

26(47,3%)

Riwayat Stroke dlm

keluarga

Ya

1(100%)

0(0%)

Tidak

28(50,9%)

19(49,1%)

Riwayat merokok

Ya

12(60%)

8(40%)

Tidak

17(47,2%)

19(52,8%)

Tabel 2. Tabel NIHSS saat pasien datang dan saat pulang pada hubungan antara

proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori NIHSS saat datang NIHSS saat pulang (7 hari)

Ringan Sedang Berat P Ringan Sedang Berat p n(%) n(%)


(12)

commit to user

12 Laki-laki 7(20,59) 19(55,89) 8(23,52) 1 4(41,18) 14(41,18) 6(17,64) Perempuan 2(9,1) 9(40,9) 11(50) 4(18,19) 12(54,54) 6(27,27)

Kesadaran 0,02 0,013

CM 9(21,43) 24(57,14) 9(21,43) 17(40,48) 21(50) 4(9,52) Apatis 0(0) 1(50) 1(50) 0(0) 1(50) 1(50) Somnolen 0(0) 3(42,86) 4(57,14) 1(14,29) 3(42,86) 3(42,85) Sopor 0(0) 0(0) 2(100) 0(0) 1(50) 1(50) Koma 0(0) 0(0) 3(100) 0(0) 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,465 0,279

Ya 4(11,43) 18(51,43) 13(37,14) 9(25,71) 19(54,29) 7(20) Tidak 5(23,81) 10(47,62) 6(28,57) 9(42,86) 7(33,33) 5(23,81)

Riwayat DM 0,587 0,343

Ya 3(25) 6(50) 3(25) 6(50) 4(33,33) 29(14,67) Tidak 6(13,36) 22(50) 16(36) 12(27,27) 22(50) 10(22,73) Riwayat

Dislipidemia

0,153 0,315

Ya 1(100) 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0) Tidak 8(14,54) 28(50,91) 19(34,54) 17(30,1)26(47,28)12(21,82) Riwayat stroke

dlm keluarga

0,333 0,207

Ya 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0) 1(100) Tidak 9(16,36) 28(50,91) 18(32,73) 18(32,73)26(47,27)11(20) Riwayat

merokok

0,328 0,762

Ya 5(25) 10(50) 5(25) 7(35) 8(40) 5(25) Tidak 4(11,11) 18(50) 14(38,89) 11(30,56) 18(50)

7(19,44)

Proteinuria 0,024 0,000

Ya 2(6,90) 13(44,83) 14(48,27) 5(17,24)12(41,38)12(41,38) Tidak 7(25,93) 15(55,55) 5(18,52) 13(48,15)14(51,85) 0(100) Signifikan bila p < 0,05

Tabel 3. Tabel mRS saat pasien pulang (7 hari) dan 14 hari post stroke pada hubungan

antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS saat pulang mRS 14 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) p Good (≤ 2) Poor(>2) P

n(%) n(%)

Jenis Kelamin 0,148 0,584

Laki-laki 14(41,18) 20(58,82) 16(47,06) 18(52.94) Perempuan 5(22,73) 17(77,27) 12(54.54) 10(45,45)

Kesadaran 0,08 0,0100

CM 19(45,24) 23(54,76) 26(61,90) 16(38,038,1) Apatis 0(0) 2(100) 0(0) 2(100) Somnolen 0(0) 7(100) 1(14,29) 6(85,71) Sopor 0(0) 2(100) 1(50) 1(50)


(13)

commit to user

13

Riwayat HT 1,00 1,00

Ya 12(34,29) 23(65,71) 17(48,57) 18(51,43) Tidak 7(33,33) 14(66,67) 11(52,38) 10(47,62)

Riwayat DM 0,516 1,00

Ya 5(41,67) 7(58,33) 6 (50) 6(50) Tidak 14(31,82) 30(68,18) 22(50) 22(50) Riwayat

Dislipidemia

1,00 1,00

Ya 0(0) 1(100) 0(0) 1(100) Tidak 19 36 28(50,91) 27(49,09) Riwayat stroke

dlm keluarga

1,00 1,00

Ya 0 1 0(0) 1(0) Tidak 19 36 28(50,91) 27(49,09) Riwayat

merokok

0,561 1,00

Ya 8 12 10(50) 10(50) Tidak 11 25 18(50) 18(50)

Proteinuria 0,02 0,007

Ya 4 25 9(31,03) 20(68,97) Tidak 15 12 19(76) 8(24) Signifikan bila p < 0,05

Tabel 4. Tabel mRS 30 hari post stroke pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS 30 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) P

n(%)

Jenis Kelamin 0,785

Laki-laki 18(40,91) 26(59,09)

Perempuan 13(59,09) 9(40,91)

Kesadaran 0,02

CM 29(69,05) 13(30,95)

Apatis 0(0) 2(100)

Somnolen 1(14,29) 6(85,71)

Sopor 1(50) 1(50)

Koma 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,786

Ya 20(57,14) 15(42,86)

Tidak 11(52,38) 10(47,62)

Riwayat DM 1,00

Ya 7(58,33) 5(41,67)

Tidak 24(54,54) 20(45,45)

Riwayat Dislipidemia 0,446

Ya 0(0) 1(100)


(14)

commit to user

14 Riwayat stroke dlm

keluarga

0,446

Ya 0(0) 1(100)

Tidak 31(56,36) 24(43,64)

Riwayat merokok 1,00

Ya 11(55) 9(45)

Tidak 20(55,56) 16(44,44)

Proteinuria 0,00

Ya 9(31,03) 20(68,97)

Tidak 22(81,48) 5(18,52)

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 5. Tabel Subgroup NIHSS pasien saat datang dan saat pulang pada hubungan

antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

dengan skala numerik

Kategori NIHSS saat datang NIHSS saat pulang (7 hari)

Nilai p Nilai p

Umur 0,274 0,14

Onset 0,436 0,087

Kolesterol 0,412 0,282

LDL 0,388 0,216

HDL 0,344 0,156

Trigliserid 0,382 0,400

Asam urat 0,341 0,182

GDS 0,521 0,307

TD Sistolik 0,631 0,067

TD Diastolik 0,524 0,921

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 6. Tabel Subgroup mRS saat pasien pulang (7 hari), 14 hari dan 30 hari post stroke

pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS

Dr.Moewardi Surakarta dengan skala numerik

Kategori mRS saat pulang mRS 14 hari post stroke

mRS 30 hari post stroke

Nilai p Nilai p Nilai p

Umur 0,231 0,736 0,639

Onset 0,114 0,297 0,441

Kolesterol 0,05 0,089 0,099

LDL 0,05 0,077 0,031

HDL 0,136 0,235 0,30

Trigliserid 0,094 0,089 0,099


(15)

commit to user

15

GDS 0,072 0,025 0,029

TD Sistolik 0,899 0,777 0,538

TD Diastolik 0,369 0,694 0,503

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 7. Rata-rata karakteristik subgroup pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori (mean ± SD)

Umur 62,02 ± 9,223

Onset 23,48 ± 25,724

Kolesterol 199,68 ± 39,647

LDL 137,57 ± 30,241

HDL 41,88 ± 14,459

Trigliserid 144,07 ± 63,667

Asam urat 5,4982 ± 1,7047

GDS 170,75 ± 112,561

TD Sistolik 163,39 ± 23,142


(16)

commit to user


(17)

commit to user


(1)

commit to user

12

Laki-laki 7(20,59) 19(55,89) 8(23,52) 1 4(41,18) 14(41,18) 6(17,64)

Perempuan 2(9,1) 9(40,9) 11(50) 4(18,19) 12(54,54) 6(27,27)

Kesadaran 0,02 0,013

CM 9(21,43) 24(57,14) 9(21,43) 17(40,48) 21(50) 4(9,52)

Apatis 0(0) 1(50) 1(50) 0(0) 1(50) 1(50)

Somnolen 0(0) 3(42,86) 4(57,14) 1(14,29) 3(42,86) 3(42,85)

Sopor 0(0) 0(0) 2(100) 0(0) 1(50) 1(50)

Koma 0(0) 0(0) 3(100) 0(0) 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,465 0,279

Ya 4(11,43) 18(51,43) 13(37,14) 9(25,71) 19(54,29) 7(20)

Tidak 5(23,81) 10(47,62) 6(28,57) 9(42,86) 7(33,33) 5(23,81)

Riwayat DM 0,587 0,343

Ya 3(25) 6(50) 3(25) 6(50) 4(33,33) 29(14,67)

Tidak 6(13,36) 22(50) 16(36) 12(27,27) 22(50) 10(22,73)

Riwayat Dislipidemia

0,153 0,315

Ya 1(100) 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0)

Tidak 8(14,54) 28(50,91) 19(34,54) 17(30,1)26(47,28)12(21,82)

Riwayat stroke dlm keluarga

0,333 0,207

Ya 0(0) 0(0) 1(100) 0(0) 0(0) 1(100)

Tidak 9(16,36) 28(50,91) 18(32,73) 18(32,73)26(47,27)11(20)

Riwayat merokok

0,328 0,762

Ya 5(25) 10(50) 5(25) 7(35) 8(40) 5(25)

Tidak 4(11,11) 18(50) 14(38,89) 11(30,56) 18(50)

7(19,44)

Proteinuria 0,024 0,000

Ya 2(6,90) 13(44,83) 14(48,27) 5(17,24)12(41,38)12(41,38)

Tidak 7(25,93) 15(55,55) 5(18,52) 13(48,15)14(51,85) 0(100)

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 3. Tabel mRS saat pasien pulang (7 hari) dan 14 hari post stroke pada hubungan

antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS saat pulang mRS 14 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) p Good (≤ 2) Poor(>2) P

n(%) n(%)

Jenis Kelamin 0,148 0,584

Laki-laki 14(41,18) 20(58,82) 16(47,06) 18(52.94)

Perempuan 5(22,73) 17(77,27) 12(54.54) 10(45,45)

Kesadaran 0,08 0,0100

CM 19(45,24) 23(54,76) 26(61,90) 16(38,038,1)

Apatis 0(0) 2(100) 0(0) 2(100)

Somnolen 0(0) 7(100) 1(14,29) 6(85,71)

Sopor 0(0) 2(100) 1(50) 1(50)


(2)

commit to user

13

Riwayat HT 1,00 1,00

Ya 12(34,29) 23(65,71) 17(48,57) 18(51,43)

Tidak 7(33,33) 14(66,67) 11(52,38) 10(47,62)

Riwayat DM 0,516 1,00

Ya 5(41,67) 7(58,33) 6 (50) 6(50)

Tidak 14(31,82) 30(68,18) 22(50) 22(50)

Riwayat Dislipidemia

1,00 1,00

Ya 0(0) 1(100) 0(0) 1(100)

Tidak 19 36 28(50,91) 27(49,09)

Riwayat stroke dlm keluarga

1,00 1,00

Ya 0 1 0(0) 1(0)

Tidak 19 36 28(50,91) 27(49,09)

Riwayat merokok

0,561 1,00

Ya 8 12 10(50) 10(50)

Tidak 11 25 18(50) 18(50)

Proteinuria 0,02 0,007

Ya 4 25 9(31,03) 20(68,97)

Tidak 15 12 19(76) 8(24)

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 4. Tabel mRS 30 hari post stroke pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori mRS 30 hari post stroke

Good (≤ 2) Poor(>2) P

n(%)

Jenis Kelamin 0,785

Laki-laki 18(40,91) 26(59,09)

Perempuan 13(59,09) 9(40,91)

Kesadaran 0,02

CM 29(69,05) 13(30,95)

Apatis 0(0) 2(100)

Somnolen 1(14,29) 6(85,71)

Sopor 1(50) 1(50)

Koma 0(0) 3(100)

Riwayat HT 0,786

Ya 20(57,14) 15(42,86)

Tidak 11(52,38) 10(47,62)

Riwayat DM 1,00

Ya 7(58,33) 5(41,67)

Tidak 24(54,54) 20(45,45)

Riwayat Dislipidemia 0,446

Ya 0(0) 1(100)


(3)

commit to user

14 Riwayat stroke dlm

keluarga

0,446

Ya 0(0) 1(100)

Tidak 31(56,36) 24(43,64)

Riwayat merokok 1,00

Ya 11(55) 9(45)

Tidak 20(55,56) 16(44,44)

Proteinuria 0,00

Ya 9(31,03) 20(68,97)

Tidak 22(81,48) 5(18,52)

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 5. Tabel Subgroup NIHSS pasien saat datang dan saat pulang pada hubungan

antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

dengan skala numerik

Kategori NIHSS saat datang NIHSS saat pulang

(7 hari)

Nilai p Nilai p

Umur 0,274 0,14

Onset 0,436 0,087

Kolesterol 0,412 0,282

LDL 0,388 0,216

HDL 0,344 0,156

Trigliserid 0,382 0,400

Asam urat 0,341 0,182

GDS 0,521 0,307

TD Sistolik 0,631 0,067

TD Diastolik 0,524 0,921

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 6. Tabel Subgroup mRS saat pasien pulang (7 hari), 14 hari dan 30 hari post stroke

pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS

Dr.Moewardi Surakarta dengan skala numerik

Kategori mRS saat pulang mRS 14 hari post

stroke

mRS 30 hari post stroke

Nilai p Nilai p Nilai p

Umur 0,231 0,736 0,639

Onset 0,114 0,297 0,441

Kolesterol 0,05 0,089 0,099

LDL 0,05 0,077 0,031

HDL 0,136 0,235 0,30

Trigliserid 0,094 0,089 0,099


(4)

commit to user

15

GDS 0,072 0,025 0,029

TD Sistolik 0,899 0,777 0,538

TD Diastolik 0,369 0,694 0,503

Signifikan bila p < 0,05

Tabel 7. Rata-rata karakteristik subgroup pada hubungan antara proteinuria dengan

outcome

stroke iskemik fase akut di RS Dr.Moewardi Surakarta

Kategori (mean ± SD)

Umur 62,02 ± 9,223

Onset 23,48 ± 25,724

Kolesterol 199,68 ± 39,647

LDL 137,57 ± 30,241

HDL 41,88 ± 14,459

Trigliserid 144,07 ± 63,667

Asam urat 5,4982 ± 1,7047

GDS 170,75 ± 112,561

TD Sistolik 163,39 ± 23,142


(5)

commit to user


(6)

commit to user