Hubungan Kadar Ldl Kolesterol Dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta

  HUBUNGAN KADAR LDL KOLESTEROL DENGAN MORTALITAS PASIEN STROKE ISKEMIK FASE AKUT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SHAUMY SARIBANON G 0008021 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta

  PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : Hubungan Kadar LDL Kolesterol dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  Shaumy Saribanon, NIM : G0008021, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

  Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada hari , Tanggal 2011

  Pembimbing Utama

  Diah Kurnia M., dr., Sp.S NIP. 19680707 200312 2 001 (...................................)

  Pembimbing Pendamping

  FX. Soetedjo, dr., Sp.S (K) NIP. 19500303 197609 1 001 (..................................)

  Penguji Utama

  Risono, dr., Sp.S (K) NIP. 1941111 197619 1 001 (..................................)

  Anggota Penguji

  Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes NIP. 19651117 199702 2 001 (..................................)

  Surakarta,........................2011 Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

  Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM NIP. 19660702 199802 2 001 NIP. 19510101 197903 1 002

  

PERNYATAAN

  Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Surakarta, 21 November 2011 Shaumy Saribanon

  NIM. G0008021

  

ABSTRAK

Shaumy Saribanon, G0008021, 2011. Hubungan Kadar LDL Kolesterol dengan

  Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

  

Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan

mortalitas pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode Penelitian: Rancangan penelitian cross sectional. Sampel 30 pasien

  stroke iskemik fase akut yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan April-Agustus 2011. Sampel dipilih dengan teknik “simple eandom sampling”. Variabel terikat adalah mortalitas pasien stroke iskemik. Variabel bebas adalah kadar LDL kolesterol. Data dianalisis dengan model analisis regresi logistik ganda.

  

Hasil Penelitian: Setelah variabel luar dikontrol, hasil analisis regresi logistik

  ganda menunjukkan pasien stroke iskemik fase akut dengan kadar LDL ≥ 130 mg/dl memiliki risiko kematian 7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar

  LDL <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95% 0.78 hingga 72.20) dengan p=0,082.

  

Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan kuat antara kadar LDL kolesterol

  dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut, meskipun hubungan tersebut dalam penelitian secara statistik tidak bermakna.

  Kata kunci : mortalitas stroke, kadar LDL, kolesterol

  ABSTRACT

Shaumy Saribanon, G0008021, 2011. The Relation of LDL Cholesterol Level

with Acute Ischemic Stroke Mortality of RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Objectives: This research is aims to know the relation between LDL cholesterol

level with acute ischemic stroke mortality at RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Methods: Cross sectional study. Samples were 30 ischemic stroke patients treated

  in RSUD Dr. Moewardi Surakarta since April to August. The sample was choosen by simple random technique. The dependent variable was mortality of stroke. The independent variable was LDL cholesterol level. Result were analyzed by binary logistic regression analysis. ………………………………………………….

  

Results : After adjusted by sample characteristic and confounding factors, acute

  ischemic stroke patient with LDL level ≥ 130 mg/dl has 7.5 times greater to have risk of mortality than LDL level <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95% 0.78 - 72.20) with p=0,082.

  

Conclusion: There was strong relation between LDL cholesterol level with acute

ischemic stroke mortality, although statistically not significant.

  Key words : mortality stroke, LDL level, cholesterol

  PRAKATA

  Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan Kadal LDL Kolesterol dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Diah Kurnia M., dr., Sp. S, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.

  4. FX. Soetedjo, dr., Sp. S (K), selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.

  5. Risono, dr., Sp. S (K), selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

  6. Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

  7. Suhendi dan Yati Rusmiati selaku orang tua tercinta serta Suciati Wulan Sari, Sisilia Maulani dan Rafli Adi Nugraha serta seluruh keluarga besar penulis atas cinta kasihnya yang telah memberikan doa, memfasilitasi dan memotivasi saat penulisan skripsi ini.

  8. Titisari Qodriani K. yang telah memberikan banyak kontribusi dalam proses pembuatan skripsi ini.

  9. Nursanti Setianadewi, Ramadhan Tiara Timur, Amora Fadila, Siti Zahra Ni’mah, Ayu Winarsih, Kelompok A4 dan teman-teman FK UNS angkatan 2008 yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  10. Tim Skripsi, Perpustakaan FK UNS yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi dan sebagai salah satu tempat mencari referensi

  11. Semua pihak lainnya yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

  Surakarta, 21 November 2011

  

DAFTAR ISI

  PRAKATA ............................................................................................................ vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

  1 B. Perumusan Masalah ...........................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  3 D. Manfaat Penelitian .............................................................................

  4 BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................

  5 A. Tinjauan Pustaka ...............................................................................

  5 1. Stroke ..............................................................................................

  5

  2. Stroke Iskemik ................................................................................ 7

  3. LDL (Low Density Liporotein) ........................................................ 11

  4. Kadar LDL dan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut ....... 12

  B. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 13

  C. Hipotesis ............................................................................................ 13

  BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 14 A. Jenis Penelitian............................................................................... 14 B. Lokasi Penelitian............................................................................ 14

  C. Subjek Penelitian .......................................................................... 14

  D. Teknik Sampling .......................................................................... 15

  E. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................... 16

  F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 16

  G. Alur Penelitian .............................................................................. 19

  H. Instrumen Penelitian ..................................................................... 19

  I. Teknik Analisis Data..................................................................... 20

  BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 21 A. Deskripsi Data Sampel ..................................................................... 21 B. Analisis Data Sampel ....................................................................... 25 BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 28 BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 32 A. Simpulan .......................................................................................... 32 B. Saran ................................................................................................ 32 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbandingan Umur, Kadar LDL, dan Kadar HDL antara

  Pasien Tidak Meninggal dan Meninggal .............................................. 21

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Kadar LDL

  terhadap Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut ........................ 26

Tabel 4.3 Besar OR dan Interpretasi tentang Kekuatan Hubungan

  antara Paparan dan Penyakit ................................................................. 26

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 13Gambar 3.1 Alur Penelitian ................................................................................. 19Gambar 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 22Gambar 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ............................................... 23Gambar 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadat HDL .................................... 24Gambar 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar LDL .................................... 25Gambar 4.5 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Kadar LDL

  terhadap Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut ................... 26

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari FKUNS Lampiran 2. Bukti Penelitian Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Lampiran 4. Hasil Analisis Multivariat dengan Regresi Logistik Ganda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang semakin sering

  dijumpai dan merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung iskemik di seluruh dunia (van der Worp dan van Gijn, 2007). Diperkirakan 5,5 juta orang meninggal oleh karena stroke setiap tahun. Dua pertiga dari kematian ini terjadi di negara-negara dengan sumber daya yang rendah (WHO, 2004). Di Indonesia, stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian utama pada semua umur dengan prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk (Hasnawati et al., 2009).

  Dari Survei ASNA Stroke Collaborative Study di 28 RS seluruh Indonesia, diperoleh angka kematian sebesar 24,5 % (Misbach dan Ali, 2000).

  Sepertiga penderita stroke meninggal saat serangan stroke (fase akut), sepertiga lagi mengalami stroke berulang dan dari 50 persen yang selamat akan mengalami kecacatan (Rudiyono, 2004). Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa risiko kematian tertinggi yang disebabkan oleh stroke terjadi pada fase akut dan kemudian menurun secara bertahap (Hankey et al., 2000; Hansen et al., 2001).

  Berbagai penelitian menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kematian dan ketahanan pasien stroke. Pada 30 hari setelah serangan stroke pertama kali, 83 % kematian disebabkan langsung oleh efek gangguan fungsi neurologi dan 6,5 % karena penyebab lainnya sedangkan 2,6 % terjadi karena stroke berulang. Faktor prognosis yang secara signifikan menyebabkan kematian pasien stroke adalah usia, Indeks Masa Tubuh (IMT) dan tipe stroke.

  Hipertensi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, merokok, dan tingkat keparahan stroke juga merupakan faktor lain yang ikut berperan mempengaruhi ketahanan hidup pasien stroke (Kiyohara et al., 2003).

  Melalui proses aterosklerosis, hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko mayor stroke yang penting (Junaidi, 2002). Hal ini juga disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa didapatkan hubungan positif antara jumlah kolesterol dan stroke iskemik (Imamura et al., 2009). Lebih lanjut lagi, Horenstein et al. (2002) menyebutkan bahwa kolesterol merupakan faktor risiko terhadap kematian akibat stroke iskemik. Akan tetapi kadar total kolesterol itu sendiri bukan prediktor yang paling sensitif terhadap mortalitas stroke karena masih memiliki gabungan sifat antiaterogenik High-density

  

Lipoprotein (HDL) dan sifat aterogenik Low-density Lipoprotein (LDL). Oleh

  karena itu, kedua subfraksi lipoprotein tersebut dianggap sebagai salah satu faktor risiko yang dapat diperhitungkan.

  Penelitian tentang HDL sebelumnya menyebutkan bahwa kadar HDL yang rendah setelah serangan stroke akan mengakibatkan hambatan pemulihan dan peningkatan mortalitas (Newman et al., 2007). Hal ini berhubungan dengan peran HDL yang memberi efek stabilisasi dan regresi plak, serta proteksi terhadap oksidasi LDL (Sacco et al., 2001). Sedangkan untuk LDL, dalam suatu penelitian disebutkan bahwa penurunan Low-Density Lipoprotein

  

Cholesterol (LDL-C) sebanyak 1 mmol, akan menurunkan angka terjadinya

  stroke fatal sebanyak 17 % (Amarenco et al., 2007). Selain itu Thaib (2008) juga mengemukakan bahwa LDL berpengaruh pada outcome pasien stroke iskemik akut.

  Sejauh ini peneliti belum menemukan data yang pasti mengenai hubungan kadar LDL kolesterol dengan mortalitas stroke iskemik fase akut.

  Oleh karena itu, hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat kolesterol LDL dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah ada hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta?

  C. Tujuan

  Menentukan hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

  1. Aspek Teoritis Memberikan informasi mengenai hubungan antara LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut dan memacu peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai mortalitas pasien stroke.

  2. Aspek Aplikatif Apabila terbukti bahwa terdapat hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas stroke, maka dapat dilakukan upaya pengendalian kadar LDL melalui terapi medikamentosa maupun modifikasi diet. Dengan demikian, mortalitas akibat stroke dapat dikurangi.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Stroke

  a. Definisi Definisi stroke menurut WHO Monica Project adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi cerebral baik fokal maupun menyeluruh

  (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler (Harsono, 2005).

  b. Faktor Risiko Faktor risiko untuk terjadinya stroke yang pertama dapat diklasifikasikan berdasarkan pada kemungkinannya untuk dimodifikasi

  (nonmodifiable, modifiable, or potentially modifiable) dan bukti yang kuat (well documented or less well documented) (Goldstein, 2006).

  1) Non modifiable risk factors:

  a) Umur

  b) Jenis kelamin

  c) Berat Badan Lahir Rendah

  d) Ras/etnik

  e) Keturunan/genetik

  2) Modifiable risk factors:

  a) Well-documented and modifiable risk factors: (1) Hipertensi (2) Diabetes Mellitus (3) Dislipidemia (4) Terpapar asap rokok (5) Atrial fibrilation and certain other cardian condition (6) Stenosis arteri karotis (7) Sickle cell disease (8) Terapi hormon post menopause (9) Poor diet (10) Physical inactivity

  b) Less well-documented and modifiable risk factor (1) Sindroma metabolik (2) Alcohol abuse (3) Penggunaan kontrasepsi oral (4) Sleep disordered-breathing (5) Nyeri kepala migren (6) Hiperhomosisteinemia (7) Peningkatan lipoprotein (a) (8) Elevated lipoprotein-associated phospholipase (9) Hypercoagulability (10) Inflamasi c. Klasifikasi Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya (Rachma, 2000):

  1) Stroke iskemik

  a) Transient Ischemic Attack (TIA)

  b) Trombosis serebri

  c) Emboli serebri 2) Stroke hemoragik

  a) Perdarahan intraserebral

  b) Perdarahan subarachnoid 2.

   Stroke Iskemik

  a. Definisi Stroke iskemik didefinisikan secara patofisiologis sebagai kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat.

  Sedangkan secara klinis stroke iskemik didefinisikan sebagai defisit neurologis fokal yang timbul akut dan berlangsung lebih dari 24 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan (Lumbantobing, 2001).

  Berdasarkan etiologinya stroke iskemik dapat dibedakan menjadi stroke embolik dan stroke trombotik. Pada stroke trombotik terdapat oklusi di bagian arteri serebral yang mengalami trombosis. Pada stroke embolik penyumbatan disebabkan oleh suatu embolus yang dapat bersumber dari arteri serebral, karotis interna, vertebro basiler, arcus aorta ascenden, ataupun katup serta endokardium jantung yang mengalami trombosis (Sidharta, 2000).

  b. Klasifikasi Menurut Rachma (2000) stroke iskemik dapat dijumpai dalam empat bentuk klinis yaitu :

  1) Transient Ischemic Attack (TIA) Gejala neurologis yang timbul akibat gangguan peredaran darah otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.

  2) Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) Gejala neurologis yang timbul dalam waktu lebih dari 24 jam tapi tidak lebih dari satu minggu.

  3) Stroke Progresif (Progressif Stroke/Stroke in evaluation) Gejala neurologis yang makin lama makin memburuk.

  4) Stroke Komplit (Completed Stroke & Permanent Stroke) Gejala neurologis dalam waktu lama dan sudah menetap.

  Sedangkan klasifikasi dari subtipe stroke iskemik oleh Adams, et

  al . (1993) adalah sebagai berikut:

  1) Aterosklerosis arteri besar (emboli/trombosis) 2) Kardioemboli (risiko tinggi/risiko sedang) 3) Oklusi pembuluh darah kecil (lakunar) 4) Stroke akibat dari penyebab lain yang menentukan 5) Stroke akibat dari penyakit lain yang tidak menentukan a) Ada dua atau lebih penyebab teridentifikasi

  b) Tidak ada evaluasi

  c) Evaluasi tidak komplit

  c. Diagnosis Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis yang meliputi pemeriksaan klinis umum dan pemeriksaan klinis khusus

  (neurologis). CT Scan tanpa kontras dilakukan untuk melihat lesi iskemik yang mana tergantung pada ukuran, letak lesi dan onset. Lesi hipoden yang terlihat pada pemeriksaan CT Scan merupakan gambaran stroke iskemik, sedangkan lesi hiperden sebagai penanda stroke perdarahan. Pada sepertiga penderita stroke iskemik CT Scan terlihat negatif, akan tetapi keadaan negatif tersebut tidak mengurangi makna CT Scan sebagai alat diagnostik baku emas penderita stroke (Sjahrir, 2003).

  d. Prognosis Seluruh kasus fatal pasien dengan stroke iskemik pertama kali adalah sekitar 10 % pada 30 hari, 20 % pada 6 bulan dan 25 % pada 1 tahun. Kelompok usia dewasa muda kurang dari 45 tahun memiliki prognosis yang lebih baik dibanding dengan seluruh kasus fatal, yaitu 2 % pada 30 hari. Seluruh risiko stroke ulang pada dua tahun pertama setelah menderita stroke iskemik pertama kali, bervariasi pada studi yang berbeda dari sekitar 4 % sampai 14 % (Kiyohara et al., 2003).

  Kematian yang diakibatkan langsung oleh stroke biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama pasca awitan. 35 % kematian terjadi pada 10 hari pertama masuk rumah sakit (Gusev dan Skvortsova, 2003). Penyebab kematian pada hari pertama dari stroke adalah disebabkan efek langsung pada kerusakan jaringan otak. Stroke yang terjadi pada batang otak bisa langsung mendepresi sistem respirasi yang bisa juga menyebabkan kematian. Pada jenis stroke yang mengenai bagian supratentorial disfungsi dari batang otak disebabkan oleh supratentorial herniasi dan oedem serebri menyebabkan kematian.

  Penyebab kematian yang lain pada pasien stroke adalah disebabkan komplikasi seperti pneumonia, emboli paru, ulcer, dehidrasi, gagal ginjal, dan infeksi traktus urinarius (Al Rasyid, 2007).

  Kebanyakan pasien mengalami perbaikan fungsi neurologis setelah stroke iskemik akut, tetapi pemahaman dalam perjalanan waktu dan tingkat perjalanannya masih terbatas. Dari berbagai penelitian didapatkan bahwa perbaikan status fungsional tampak nyata pada 3 bulan pertama dan mencapai tingkat maksimal dalam 6 bulan pasca stroke akut dan hanya sedikit perubahan yang terjadi setelah interval waktu ini. Dikatakan pada penelitian terdahulu bahwa reorganisasi fungsi neurologis terjadi dalam 3 - 6 bulan pasca stroke dan perubahan di luar waktu itu adalah tidak berarti (Sjahrir, 2003).

3. Low Density Lipoprotein (LDL)

  Triasilgliserol merupakan unsur lipid utama dalam kilomikron dan

  VLDL, sedangkan kolesterol merupakan unsur lipid utama dalam LDL dan HDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian kolesterol di LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. LDL jika bertemu dengan radikal bebas dapat mengalami oksidasi menjadi LDL teroksidasi (Adam, 2005).

  LDL berukuran kecil sehingga mudah masuk ke dinding pembuluh darah, terutama jika dinding tersebut rusak karena ada beberapa faktor risiko seperti usia, merokok, hipertensi, atau faktor keturunan. LDL yang menumpuk akan membentuk suatu plak lemak di sepanjang pembuluh darah bagian dalam, plak ini akan menyumbat pembuluh darah sehingga membuat lumennya semakin sempit, keadaaan seperti ini sering disebut aterosklerosis, karena darah akan sulit mengalir melalui pembuluh darah sempit dan akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Pembuluh darah yang tidak rata akan menyebabkan pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh, dan akan membentuk sebuah plakat yang akan menghalangi aliran darah ke jantung atau otak yang akan menyebabkan penyakit jantung atau stroke (Fikri 2009).

4. Kadar LDL dan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut

  Setelah serangan stroke dapat terjadi disfungsi mekanisme vasoregulasi yang diakibatkan oleh karena setelah serangan stroke iskemik didapatkan tingginya kadar LDL darah, menurunnya Fractional Catabolic

Rate (FCR) LDL, dan meningkatnya FCR HDL (Alam et al., 1992).

  Katabolisme HDL mengalami peningkatan sehingga kadar HDL relatif menjadi lebih rendah. Dengan disertai penurunan kecepatan katabolisme LDL dan peningkatan kadar LDL darah karena terjadi turn over yang negatif dari LDL, maka pada akhirnya akan semakin tinggi kadar LDL darah. LDL ini sendiri bersifat aterogenik, maka akan mengakibatkan semakin terbentuknya plak aterosklerosis atau paling tidak plak tersebut tidak akan berkurang, dikarenakan efek dari penurunan kadar HDL di mana sebagai stabilisasi plak dan proteksi terhadap oksidasi LDL dan juga mustahil dalam waktu yang singkat plak aterosklerosis akan menghilang karena plak aterosklerosis yang sudah terbentuk cenderung menjadi keras dan akan sulit mengalami regresi. Menetap atau bertambahnya oklusi pada lumen arteri, progresivitas stenosis arteri, meluasnya plak aterosklerosis, dan terbentuknya emboli plak baru karena menurunnya stabilitas plak akan menyebabkan disfungsi mekanisme vasoregulasi yang pada akhirnya akan berhubungan dengan peningkatan mortalitas setelah serangan stroke (Ois

  et al., 2007; Dong et al., 2005)

B. Kerangka Pemikiran

  Disfungsi mekanisme vasoregulasi Mortalitas

  6. Letak dan luas lesi Peningkatan LDL

  5. Alkohol

  4. Merokok

  3. Penyakit jantung

  2. Diabetes mellitus

  1. Hipertensi

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran C.

   Hipotesis

  Produksi ATP energi menurun Kematian sel saraf

  (CBF) terhambat Penurunan asupan oksigen

  Cerebral Blood Flow

  Aliran darah otak/

  Aterosklerosis Trombus/tromboemboli

  Terdapat hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut.

  (nekrosis) Serangan stroke iskemik

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rawat Inap bagian Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan April-Agustus 2011. C. Subjek Penelitian Penderita stroke iskemik fase akut yang dirawat di Unit Rawat Inap Bagian Saraf RSUD Dr. Moewardi dengan kriteria :

  1. Pasien stroke iskemik fase akut

  2. Usia >50 tahun

  3. Pasien yang tidak pernah mengalami stroke sebelumnya

  4. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus

  5. Tidak sedang menderita sepsis

D. Teknik Sampling

  Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan secara Simple

  

Random Sampling . Pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat

  tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Perhitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut (Taufiqurahman, 2004):

  펐

  Keterangan: n : besar sampel p : perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti (prevalensi stroke di

  Indonesia 8,3 per 1000 penduduk (Hasnawati et al., 2009)) q : 1-p (0,17) Zα

  : nilai statistik Zα pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan (1,96) d : presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi (0,05) Dengan menggunakan rumus di atas, maka sampel yang digunakan adalah sebesar:

  펐 1,96 0,83 0,17

  0,05 216,82 217 Namun, dikarenakan terdapatnya keterbatasan waktu pada penelitian ini maka perhitungan besar sampel menggunakan rumus untuk analisis bivariat, yaitu analisis yang melibatkan sebuah variabel dependen dan sebuah variabel independen dengan menggunakan patokan umum Rule of Thumb, yaitu digunakan ukuran sampel sebanyak minimal 30 pasien setelah dilakukan restriksi dengan kriteria yang telah ditentukan (Murti, 2006).

  E. Identifikasi Variabel

  1. Variabel Bebas : Kadar LDL kolesterol

  2. Variabel Terikat : Mortalitas stroke

  3. Variabel Luar:

  a. Terkendali : usia, kadar HDL, penyakit jantung dan diabetes mellitus.

  b. Tak terkendali : hipertensi, merokok, alkohol, letak dan luas lesi.

  F. Definisi Operasional Variabel

  1. Kadar LDL Kolesterol Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL kolesterol dalam darah, umumnya dibandingkan dengan angka standar yang dibuat oleh National

  Institute of Health (NIH) USA, yaitu:

  Tingkat Kadar LDL – Kolesterol rendah (R) : ≤ 130 mg/dl

  Tingkat Kadar LDL – Kolesterol tinggi (T) : ≥ 131 mg/dl

  (Soeharto, 2004)

  Kadar LDL kolesterol diukur melalui pemeriksaan profil lipid darah pasien dengan jangka waktu maksimal 72 jam dari awal serangan stroke sampai pengukuran yang dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium klinik RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

  Skala pengukuran untuk variabel kadar LDL kolesterol adalah

  

ordinal sehingga sampel dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu

kadar LDL kolesterol rendah dan kadar LDL kolesterol tinggi.

  2. Mortalitas Stroke Sampel yang didapat dari populasi pasien stroke iskemik fase akut dikelompokkan berdasarkan status pasien Meninggal atau Tidak

  Meninggal.

  Penentuan diagnosis kematian pasien stroke iskemik akut dilakukan oleh dokter spesialis saraf yang merawat.

  Skala pengukuran untuk variabel mortalitas stroke adalah nominal.

  3. Stroke Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis yang meliputi pemeriksaan klinis umum dan pemeriksaan klinis khusus

  (neurologis). CT Scan tanpa kontras dilakukan untuk melihat lesi iskemik tergantung pada ukuran, letak lesi dan onset. Lesi hipoden yang terlihat pada pemeriksaan CT Scan merupakan gambaran stroke iskemik, sedangkan lesi hiperden sebagai penanda stroke perdarahan. Pada sepertiga penderita stroke iskemik CT Scan terlihat negatif, akan tetapi keadaan negatif tersebut tidak mengurangi makna CT Scan sebagai alat diagnostik baku emas penderita stroke (Sjahrir, 2003).

  4. Kadar HDL Kolesterol Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL kolesterol dalam darah, umumnya dibandingkan dengan angka standar yang dibuat oleh National

  Institute of Health (NIH) USA, yaitu:

  Tingkat Kadar LDL – Kolesterol rendah (R) : < 40 mg/dl Tingkat Kadar LDL – Kolesterol tinggi (T) :

  ≥ 40 mg/dl

  5. Penyakit Jantung Penyakit jantung yang dimaksud dalam penelitian ini berupa fibrilasi atrial, gagal jantung dan penyakit jantung koroner.

  6. Diabetes Melitus Diagnosis DM berdasarkan konsensus pengelolaan diabetes melitus

  Indonesia tahun 2002 meliputi keluhan khas DM yaitu: poliuri, polidipsi, polifagi, disertai pemeriksaan gula darah puasa > 200 mg % atau gula darah puasa > 126 mg %. Untuk penderita tanpa keluhan khas hasil pemeriksaan gula darah abnormal lebih dari satu kali pemeriksaan baik gula darah puasa > 126 mg % atau gula darah sewaktu > 200 mg % atau kadar glukosa plasma > 200 mg % pada 2 jam setelah beban glukosa 75 gr pada TTGO (Perkeni, 2002).

G. Alur Penelitian

  Pasien Stroke Iskemik fase akut

  Sampel Pasien meninggal Pasien tidak meninggal

  Data Variabel Data Kadar Data Variabel Data Kadar

  Luar : Usia, Jenis LDL-Kolesterol Luar : Usia, Jenis LDL-Kolesterol kelamin, Kadar kelamin, Kadar

  HDL HDL

  Analisis Regresi Logistik ganda

Gambar 3.1 Alur Penelitian H.

   Instrumen Penelitian

  Catatan rekam medik (Medical Record) pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di Unit Rawat Inap Bagian Saraf RSUD Dr. Moewardi dari bulan April-Agustus 2011.

1. Teknik Analisis Data

  Data diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0 for Windows. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan besarnya pengaruh kadar LDL tinggi dalam meningkatkan risiko mortalitas pasien stroke iskemik fase akut setelah beberapa variabel luar terkontrol dilakukan analisis multivariate dengan analisis regresi logistik ganda pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pada regresi logistik ganda, rumus umum yang digunakan adalah:

  • y

  p = 1/(1+e ) Keterangan: p = probabilitas untuk terjadinya suatu kejadian e = bilangan natural = 2,7 y = konstanta + a

  1 x 1 + a 2 x 2 +……. a n x n

  x = nilai variabel bebas (Dahlan, 2009)

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sampel Penelitian ini menggunakan catatan rekam medik dan hasil pemeriksaan Laboratorium Pasien Bangsal Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  pada bulan April sampai dengan Agustus 2011. Pada penelitian ini didapatkan 30 pasien stroke iskemik fase akut yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Data yang diperoleh meliputi usia, jenis kelamin, kadar HDL dan kadar LDL.

  Perbandingan sampel pasien stroke iskemik berdasarkan karakteristik sampel dan variabel luar penelitian secara keseluruhan dapat diketahui pada

tabel 4.1 berikut ini:Tabel 4.1 Perbandingan Umur, Kadar LDL, dan Kadar HDL antara Pasien

  Tidak Meninggal dan Meninggal

  Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD Variabel Tidak Keseluruhan Meninggal Meninggal

Usia 64,1 ± 8,64 66,9 ± 9,20 65 ± 8,77 Kadar LDL (mg/dl) 112,6 ± 30,23 110 ± 54,97 111,7 ± 39,22 Kadar HDL (mg/dl) 45,4 ± 14,41 33 ± 16,99 41,27 ± 16,12 Distribusi sampel berdasarkan masing-masing variabel disajikan dalam bentuk diagram distribusi frekuensi sebagai berikut:

  1. Jenis Kelamin Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin disajikan pada gambar 4.1.

  16

  14

  14

  12

10 Tidak Meninggal

  lah

  8 m

  6

  6

  6 Meninggal Ju

  

4

  4

  2 Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin

Gambar 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

  Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke iskemik yang tidak meninggal lebih banyak berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 14 orang (70 %). Sedangkan sampel pasien stroke iskemik yang meninggal lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 6 orang (60 %).

  2. Usia Sampel Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin disajikan pada gambar 4.2.

  12

10 Tidak Meninggal

  10

8 Meninggal

  6 lah

  5

  6 m

  4

  4

  3 Ju

  

2

  2 51-60 61-70 71-80 Rentang Usia (tahun)

Gambar 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

  Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke iskemik yang tidak meninggal paling banyak terdapat pada rentang usia 51

  • 60 tahun yaitu sebanyak 10 orang (50 %) dan paling sedikit pada rentang usia 71 - 80 tahun yaitu sebanyak 4 orang (20 %). Sedangkan pada sampel pasien stroke iskemik yang meninggal paling banyak terdapat pada rentang usia 51 - 60 tahun yaitu sebanyak 5 orang (50 %) dan paling sedikit pada rentang usia 61 - 70 tahun yaitu sebanyak 2 orang (20 %).

  3. Kadar HDL Kolesterol Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan kadar HDL kolesterol disajikan pada gambar 4.3.

  14

  12

  12

  10

  8

8 Tidak Meninggal

  8 lah

  Meninggal m

6 Ju

  4

  

2

  2 < 40 ≥ 40

  Kadar HDL (mg/dl)

Gambar 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar HDL

  Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke iskemik yang tidak meninggal sebagian besar memiliki kadar HDL kolesterol

  ≥ 40 yaitu sebanyak 12 orang (60 %). Sedangkan sampel pasien stroke iskemik yang meninggal sebagian besar memiliki kadar HDL kolesterol < 40 yaitu sebanyak 8 orang (80 %).

  4. Kadar LDL Kolesterol Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan kadar LDL kolesterol disajikan pada gambar 4.4.

  20

  16

15 Tidak Meninggal

  lah Meninggal

  10 m Ju

  5

  5

  4

  5 <130

≥ 130

  Kadar LDL (mg/dl)

Gambar 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar LDL

  Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar sampel pasien stroke iskemik yang tidak meninggal memiliki kadar LDL kolesterol

  ≤ 130 mg/dl yaitu sebanyak 16 orang (80 %). Sedangkan pada sampel pasien stroke iskemik yang meninggal memiliki proporsi yang sama antara kadar LDL kolesterol < 130 mg/dl maupun kadar LDL kolesterol

  ≥ 130 mg/dl yaitu masing-masing sebanyak 5 orang (50 %).

B. Analisis Data Sampel

  Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan SPSS 17.0 menggunakan analisis regresi logistik ganda untuk mengetahui hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik.

  Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Kadar LDL

  terhadap Mortalitas Stroke Iskemik Fase Akut

  Adjusted Analysis Crude Analysis 95% CI 95% CI Variabel Batas Batas Batas Batas OR p OR p Bawah Atas Bawah Atas

  Kadar LDL 7.48 0.082

  0.78

  72.20 4.00 0.101

  0.77

  20.92 ≥130 mg/dl Kadar HDL

  4.60 - 0.170

  0.52

  40.73 - - - <40 mg/dl Usia

  ≥60 0.99 385.46 - - - - 19.57 0.051 tahun

  Jenis Kelamin 5.34 0.160

  0.52

  55.34 - - - - Laki-Laki N = 30

  • 2 Log likelihood = 24.01

2 Nagelkerke R = 52%

  Model regresi yang meliputi kadar LDL, kadar HDL, usia, dan jenis kelamin tersebut mampu menjelaskan sebesar 52% terjadinya kematian pada pasien stroke iskemik.

  Berdasarkan hasil regresi logistik pada tabel 4.3 diketahui bahwa setelah mengontrol pengaruh dari kadar HDL, usia dan jenis kelamin, pasien stroke iskemik dengan kadar LDL

  ≥130 mg/dl memiliki risiko kematian 7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95% 0.78 hingga 72.20). Interpretasi kekuatan hubungan berdasarkan nilai OR dapat diketahui pada tabel 4.4 berikut (Murti, 2007):

Tabel 4.3 Besar OR dan Interpretasi tentang Kekuatan Hubungan antara

  Paparan dan Penyakit

  OR Meningkatkan Menurunkan Interpretasi Risiko Risiko

  1.0

  1.0 Tidak terdapat hubungan > 1.0 - < 1.5 > 0.67 - < 1.0 Hubungan lemah

  >0.33 - Hubungan sedang ≥ 1.5 - < 3.0 ≤ 0.67

  >0.10 - Hubungan kuat ≥ 3.0 - < 10.0 ≤ 0.33

  Hubungan sangat kuat ≥ 10.0 ≤ 0.10

  Dengan demikian, nilai OR = 7.48 pada kadar LDL ≥ 130 mg/dl menunjukkan hubungan kuat dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut.

  Nilai p untuk hubungan kadar LDL dengan mortalitas stroke adalah p = 0.082. Artinya, bahwa probabilitas untuk membuat simpulan yang salah bahwa pasien stroke iskemik dengan kadar LDL

  ≥130 mg/dl memiliki risiko kematian 7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl, ketika sesungguhnya pengaruh tersebut tidak ada, adalah 8 dari 100 kali kesempatan. Jadi, probabilitas membuat simpulan salah tersebut cukup besar, dengan kata lain hubungan kadar LDL dengan mortalitas pasien stroke iskemik secara statistik tidak bermakna (p > 0.05).

BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Sampel dan Variabel Luar Penelitian

  1. Jenis Kelamin Pada penelitian ini kejadian mortalitas pada pasien stroke iskemik lebih banyak terjadi pada laki-laki (60%) dan sebagaimana tercantum pada

tabel 4.3 bahwa pasien stroke iskemik laki-laki memiliki risiko kematian

  5,3 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien perempuan, meskipun hubungan tersebut secara statistik tidak bermakna. Hal ini sejalan dengan penelitian Aliah dan Widjaja (2006) yang menunjukkan bahwa usia harapan hidup rata-rata pada perempuan umumnya lebih panjang. Akan tetapi pada penelitian Kiyohara et al. (2003) dan Appelros et al. (2003) mendapatkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki jumlah perbandingan yang sama terhadap risiko kematian pada tahun pertama.

  2. Usia Pada penelitian ini terdapat hubungan sangat kuat antara usia pasien stroke iskemik dengan kejadian mortalitas. Pasien stroke iskemik yang berusia

  ≥ 60 tahun memiliki risiko kematian 19,6 lebih besar dibandingkan dengan pasien stroke iskemik yang berumur < 60 dengan nilai p paling mendekati signifikan (marginal signifikan), yakni p = 0.051. Dan berdasarkan distribusi sampel menurut usia pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa distribusi secara keseluruhan pasien stroke iskemik berada pada rentang usia 51 - 60 tahun. Hal ini dapat dihubungkan dengan tingkat morbiditas dan mortalitasnya bahwa semakin tua seseorang terkena stroke maka outcome fungsional dan survivalnya semakin buruk (Qodriani, 2010). Penelitian Appelros et al. (2003) juga menunjukkan bahwa usia merupakan faktor risiko terhadap mortalitas dan ketergantungan pada tahun pertama setelah serangan stroke pertama kali.

  3. Kadar HDL Pada penelitian ini terdapat hubungan kuat antara kadar HDL dengan kejadian mortalitas. Pasien stroke iskemik dengan kadar HDL < 40 mg/dl memiliki risiko kematian 4,6 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar HDL