Rendahnya Kadar Estrogen Merupakan Faktor Resiko Terjadinya Osteoarthritis Lumbal Pada Wanita Pasca Menopause Dengan Keluhan Low Back Pain.
RENDAHNYA KADAR ESTROGEN MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA
OSTEOARTHRITIS LUMBAL PADA WANITA PASCA MENOPAUSE DENGAN
KELUHAN LOW BACK PAIN
Low back pain (LBP) adalah merupakan salah satu keluhan yang paling umum dirasakan
sepanjang hidup manusia. Keluhan nyeri tulang belakang dapat terjadi baik pada wanita usia
muda maupun pada usia yang lebih tua. Penelitian di Amerika Serikat kelainan pada punggung
dan tulang belakang lebih sering didapatkan pada wanita daripada pria (73,3 berbanding 57,7 per
1000 populasi) dan paling umum terjadi pada usia antara 45 dan 65 tahun. Hal ini sesuai dengan
usia pasca menopause. Salah satu penyebab keluhan LBP adalah osteoarthrtitis lumbal. Beberapa
penelitian sudah mempelajari adanya hubungan antara OA pada lutut dengan defisiensi estrogen.
Namun masih belum banyak yang mempelajari hubungan antara OA lumbal dan rendahnya
kadar estrogen.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi
kasus dan kontrol (case control study) untuk mengetahui apakah defisiensi estrogen merupakan
faktor risiko terjadinya OA lumbal pada wanita pasca menopause yang menderita LBP. Dengan
mengukur kadar estrogen (E2) pada pasien wanita pasca menopause dengan keluhan LBP
kemudian dinilai ada tidaknya OA lumbal yang didiagnosis secara radiologis.
22 pasien wanita pasca menopause dengan keluhan LBP yang datang ke poliklinik
orthopaedi RSUP Sanglah yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel
penelitian. Masing-masing 11 pasien masuk dalam kelompok kasus dan kontrol.Dari analisis
statistik Chi-square didapatkan perbedaan yang bermakna antara kejadian OA lumbal dengan
rendahnya kadar estrogen (OR=6,600, 95% CI=0,011-0,633, p=0,010).
Dari hasil analisa statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin rendah kadar
estrogen maka risiko terjadinya OA lumbal pada wanita pascamenopause dengan keluhan LBP
akan semakin tinggi. Terapi pengganti estrogen dapat dipertimbangkan pemberiannya untuk
mencegah terjadinya OA lumbal.
Kata kunci: Osteoarthritis lumbal, defisiensi estrogen, pasca menopause.
OSTEOARTHRITIS LUMBAL PADA WANITA PASCA MENOPAUSE DENGAN
KELUHAN LOW BACK PAIN
Low back pain (LBP) adalah merupakan salah satu keluhan yang paling umum dirasakan
sepanjang hidup manusia. Keluhan nyeri tulang belakang dapat terjadi baik pada wanita usia
muda maupun pada usia yang lebih tua. Penelitian di Amerika Serikat kelainan pada punggung
dan tulang belakang lebih sering didapatkan pada wanita daripada pria (73,3 berbanding 57,7 per
1000 populasi) dan paling umum terjadi pada usia antara 45 dan 65 tahun. Hal ini sesuai dengan
usia pasca menopause. Salah satu penyebab keluhan LBP adalah osteoarthrtitis lumbal. Beberapa
penelitian sudah mempelajari adanya hubungan antara OA pada lutut dengan defisiensi estrogen.
Namun masih belum banyak yang mempelajari hubungan antara OA lumbal dan rendahnya
kadar estrogen.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi
kasus dan kontrol (case control study) untuk mengetahui apakah defisiensi estrogen merupakan
faktor risiko terjadinya OA lumbal pada wanita pasca menopause yang menderita LBP. Dengan
mengukur kadar estrogen (E2) pada pasien wanita pasca menopause dengan keluhan LBP
kemudian dinilai ada tidaknya OA lumbal yang didiagnosis secara radiologis.
22 pasien wanita pasca menopause dengan keluhan LBP yang datang ke poliklinik
orthopaedi RSUP Sanglah yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel
penelitian. Masing-masing 11 pasien masuk dalam kelompok kasus dan kontrol.Dari analisis
statistik Chi-square didapatkan perbedaan yang bermakna antara kejadian OA lumbal dengan
rendahnya kadar estrogen (OR=6,600, 95% CI=0,011-0,633, p=0,010).
Dari hasil analisa statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin rendah kadar
estrogen maka risiko terjadinya OA lumbal pada wanita pascamenopause dengan keluhan LBP
akan semakin tinggi. Terapi pengganti estrogen dapat dipertimbangkan pemberiannya untuk
mencegah terjadinya OA lumbal.
Kata kunci: Osteoarthritis lumbal, defisiensi estrogen, pasca menopause.