Analisis Pendidikan Pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan

BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah memiliki peranan penting dalam mendukung proses
belajar bagi siswa. Perpustakaan Sekolah merupakan salah satu sumber belajar
yang tersedia di lingkungan sekolah. Jika dikaitkan dengan proses belajar
mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memiliki sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kualitas
pendidikan siswa. Dengan adanya perpustakaan sekolah, siswa dapat terlibat
langsung dalam proses belajar dimana siswa dapat belajar mandiri dengan
menggunakan koleksi perpustakaan.
Perpustakaan khusus berada di lingkungan suatu lembaga tertentu.Dalam
Undang Undang No.43 Bab I Pasal I “Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan
sisitem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi para pemustaka”.
Menurut Hasugian (2009, 74), timbulnya berbagai bentuk perpustakaan
disebabkan oleh berbagai faktor yakni :
1. Koleksi atau bahan perpustakaan
2. Masyarakat / pengguna yang dilayaninya
3. Instansi dimana perpustakaan itu berada


Universitas Sumatera Utara

Maka dengan adanya berbagai faktor tersebut diatas timbul berbagai jenis
perpustakaan,yang salah satu diantaranya ialah perpustakaan sekolah. Berikut ini
merupakan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi perpustakaan sekolah.
Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah
dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan. Menurut Soetminah
(1992, 34),
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai
sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Menurut Samosir (2003) Perpustakaan Sekolah adalah:
Semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, mulai dari tingkat
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.Perpustakaan
Sekolah merupakan bagian terpadu dari sekolah yang bertugas
mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara bahan pustaka
untuk dipergunakan oleh guru dan siswa untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
Menurut Darmono (2001, 2) Perpustakaan Sekolah adalah:

Pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya.
Perpustakaan Sekolah dapat diartikan sebagai tempat kumpulan bukubuku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagi media
belajar siswa. Perpustakaan Sekolah memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan
kualitas pendidikan dan pengajaran.
Sehingga Perpustakaan Sekolah yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh
lembaga atau instansi pemerintah ataupun swasta yang koleksinya bersifat khusus
dan diperuntukkan khusus bagi pengguna di lingkungan lembaga atau instansi
yang bersangkutan serta merupakaan tempat penelitian dan penunjang pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia/pegawai. Contohnya Perpustakaan Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Luar Biasa (SLB) merupakan perpustakaan yang koleksinya bersifat khusus dan
diperuntukkan khusus bagi siswa yang berkebutuhan khusus.
2.1.1 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sebagai sebuah unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun
yang tergabung dalam unit organisasi yang membawahinya, harus menetapkan
tujuan dan fungsinya.Semua itu merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk
mencapai tujuan akhir.

1. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Untuk menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sarana penting bagi seluruh
penggunanya, maka perpustakaan sekolah harus memiliki tujuan. Menurut Yusuf
(2005, 3) tujuan Perpustakaan Sekolah adalah:
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para
siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui
kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang
bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen dan lainnya.


Perpustakaan Nasional RI ( 1992, 10) membagi tujuan kedalam dua bagian yaitu
bagian umum dan bagian khusus.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan perpustakaan sekolah secara umum adalah:
Perpustakaan sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat kelengkapan
pendidikan untuk bersama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan
dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa berdasarkan system pendidikan yang berasaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan perpustakaan secara khusus diselenggarakan sebagai berikut yaitu :
1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya
serta mendayagunakan budaya tulisan dalam sector kehidupan.
2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan
informasi.
3. Mendidik murid agar dapat mempelihara dan memanfaatkan bahan

pustaka secara tepat dan berhasil guna.
4. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.
Berdasarkan pendapat di atas dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah
adalah untuk menumbuhkan semangat dan kebiasaan membaca siswa. Tujuan
tersebut dapat diwujudkan dengan menyediakan sumber informasi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa baik yang mendukung proses belajar di sekolah maupun
yang bersifat hiburan yang bermutu dan kreatif yang dapat memperluas wawasan
dan pengetahuan mereka.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Biasanya tugas perpustakaan telah dicantumkan dalam bagan organisasi.Dan
Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas
perpustakaan.Perpustakaan Sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, mempunyai fungsi
sebagai :

Universitas Sumatera Utara

a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
tercantum dalam kurikulum sekolah
b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa

mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan).

Menurut Yusuf (2005, 4-6) fungsi Perpustakaan Sekolah adalah:
1. Fungsi edukatif, maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana
yang ada di Perpustakaan Sekolah terutama koleksi yang dikelolanya
banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar.
2. Fungsi informatif, berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi
perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang
berhubungan dengan kebutuhan para siswa dan guru.
3. Fungsi rekreasi, dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti
surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi dan sebagainya yang dapat
menghibur pembacanya disaat yang memungkinkan.
4. Fungsi riset atau penelitian, maksudnya koleksi perpustakaan sekolah
dapat dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian
sederhana.
Menurut Soeatminah (1992, 12) “Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai sarana
yang dapat :
a. Meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan kebiasaan belajar

sendiri sesuai dengan bakatdan perkembangannya.
b. Menanamkan pengetahuan yang terpadu sebagai gabungan dari mata
pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah.
c. Menaikkan prestasi keilmuanmelalui bahan bacaan.
Berdasarkan pendapat diatas dikemukakan bahwa fungsi perpustakaan
sekolah yaitu sebagai sarana pendidikan, penyedia informasi yang berhubungan
dengan kebutuhan siswa dan guru, sebagai sarana penghibur pembacanya disaat
yang memungkinkan dan perpustakaan sekolah juga dapat dijadikan bahan untuk
membantu kegiatan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Pendidikan Pemakai
Semakin berkembangnya metode pendidikan di sekolah, kebutuhan akan
perpustakaan semakin dirasakan. Tetapi dengan semakin cepatnya perkembangan
ilmu pengetahuan, jumlah dan macam koleksi juga semakin bertambah, sehingga
pemakai perpustakaan terutama mahasiswa, makin bingung dalam usahanya
menemukan informasi.Dengan demikian mereka tidak dapat memanfaatkan
perpustakaan semaksimal mungkin. Namun di lain pihak, keberadaan suatu
perpustakaan sebagai pusat pendidikan dan bahkan tempat pendidikan seumur

hidup (Lifelong Learning) sudah terpatri di hati pengguna.
Dalam rangka memenuhi kebutuhannya di bidang informasi dan ilmu
pengetahuan yang dapat ditemukan dan dipenuhi di perpustakaan, maka
perpustakaan dapat membuat suatu kegiatan untuk mengajak dan menarik
pengguna agar dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin.Salah
satunya yaitu melakukan kegiatan pembinaan masyarakat pemakai.
Sutarno NS (2006, 113) mengemukakan bahwa pembinaan masyarakat
pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan
2. Memberikan pendidikan pemakai
3. Melakukan sosialisasi, publikasi, dan promosi perpustakaan
Dalam hal ini, perpustakaan dapat meningkatkan pemanfaatan perpustakaan
dengan melakukan pendidikan pemakai.Pendidikan pemakai dilakukan dalam
rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam

Universitas Sumatera Utara

memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak menghadapi
kesulitan.
Menurut Sutarno (2006,113) pendidikan pemakai adalah “Kegiatan yang

dilakukan oleh petugas layanan untuk menjelaskan tentang seluk beluk
perpustakaan”.
Definisi pendidikan pemakai menurut Soedibyo (1987, 121) adalah
sebagai berikut:
Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau penunjang pada
pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustaka yang disediakan
secara efektif dan efesien, bimbingan itu dapat berupa bimbingan individu
ataupun secara kelompok.
Sedangkan definisi pendidikan pemakai dalam buku Perpustakaan
Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (1994, 75), dinyatakan bahwa:
Pendidikan
pemakai
adalah
kegiatan
membimbing
atau
memberikanpetunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu
memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan
efisien.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan untuk memberikan
bimbingan atau penjelasan individu ataupun kelompok mengenai seluk beluk dan
tatacara pemanfaatan perpustakaan secara efektif dan efisien.

Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Tujuan Pendidikan Pemakai
Kegiatan pendidikan pemakai yang dilakukan oloeh setiap perpustakaan
memiliki tujuan tersendiri bagi pengguna maupun bagi perpustakaan yang
melaksanakan pendidikan pemakai

tersebut. Secara umum tujuan pendidkan

pemakai dicantumkan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman
(2004, 95) yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan
kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri.
2. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk
menemukan informasi dalam subjek tertentu.
3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan layanan perpustakaan.

4. Mempromosikan layanan perpustakaan
5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan
teknologi.
Sulistyo-Basuki (2004, 392) menyatakan bahwa tujuan pendidikan pemakai
adalah sebagai berikut:
Mengembangkan keterampilan pemakai yang diperlukannya untuk
menggunakan perpustakaan atau pusat dokumentasi, mengembangkan
keterampilan tersebut untuk mengidentifikasi masalah informasi yang
dihadapi pemakai, merumuskan kebutuhan informasinya sendiri
(pemakai), mengidentifikasi kisaran kemungkinan sumber informasi yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, menilai ketepatan, kekuatan dan
kelemahan masing-masing sumber informasi dan yang paling penting
mampu menghadapi ketidaksamaan informasi yang disediakan oleh
sumber yang berlainan dan mengasimilasi, mengumpulkan, menyajikan
dan menerapkan informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa
tujuan diadakannya pendidikan pemakai pada perpustakaan terutama untuk
meningkatkan minat dan keterampilan pengguna sehingga dengan demikian
pengguna perpustakaan akan menyadari arti penting memanfaatkan perpustakaan
dengan lebih secara lebih maksimal, yang artinya pengguna diharapkan memiliki

Universitas Sumatera Utara

sifat kritis terhadap segala informasi yang diserap serta mampu menilai secara
objektif informasi tersebut sehingga dapat lebih selektif menerapkan jenis
informasi ke dalam kehidupannya.
Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004, 95) juga
menjabarkan beberapa peran petugas perpustakaan yang perlu diperhatikan untuk
mencapai tujuan pendidikan pemakai diatas, antara lain:
1. Petugas harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengguna
untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas perpustakaan secara
optimal.
2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna.
3. Petugas perlu melibatkan guru.
4. Pendidikan dilakukan baik secara terprogram maupun sewaktu-waktu
2.2.2 Metode pendidikan Pemakai
Program pendidikan pemakai yang dilaksanakan perpustakaan selayaknya
memiliki metode. Menurut Subagyo (1997, 50) metode adalah suatu cara atau
jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala masalah. Jadi dengan
demikian dapatdirumuskan bahwa metode pendidikan pemakai adalah cara
penyelesaian masalah penggunaan fasilitas perpustakaan secara sistematis.

Kosterman (1978, 269) menyarankan bahwa suatu metode pengajaran harus
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat.
2. Dapat membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan dan
memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang
diajarkan.
3. Dapat mendorong peserta didik untuk ambil bagian dengan menolongnya
mempersiapkan pelajaran-pelajaran.
4. Dapat ditindaklanjuti.

Universitas Sumatera Utara

5. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode tersebut
melalui indikator-indikator yang jelas.
Sementara itu Hills yang dikutip oleh Fjallbrant (1978, 33)menyebutkan ada
empat faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode dan media
pengajaran untuk pendidikan pemakai perpustakaan ini, antara lain:
1. Motivation
Pengajaran harus memberikan suatu motivasi yang tinggi, misalnya ketika
pengguna ingin menemukan informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan atau pelajaran tertentu.
2. Activity
Kerja aktif dalam pembelajaran pemecahan masalah akan kelihatan lebih
efektif daripada hanya sekedar menyebutkan atau menjelaskan suatu
rangkaian pekerjaan.
3. Understanding
Pendidikan pemakai akan lebih efektif jika pengguna memahami apa dan
kenapa mereka mengerjakan hal demikian, jika hal ini merupakan
permasalahan yang baru dapat dihubungkan dengan pengetahuan yang
sudah dimilikinya.
4. Feedback
Umpan balik atau informasi perkembangan yang dibuat harus tersedia bagi
para pengguna.
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan bahwa berbagai jenis metode yang dapat diterapkan dalam pendidikan
pemakai di perpustakaan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pengguna
perpustakaan itu sendiri. Adapun metode atau teknik pendidikan pemakai tersebut
antara lain: ceramah atau pengajaran umum di kelas, wisata perpustakaan,
penggunaan audio visual, permainan dan tugas mandiri, penggunaanbuku
pedoman atau pamphlet.
Menurut Fjallbrant (1978, 38) Adapun bimbingan yang dapat digunakan
seseorang yang berkebutuhan khusus yaitu bimbingan insidentil. Bimbingan
insidentil yang dimaksud disini merupakan proses pemberian bantuan yang

Universitas Sumatera Utara

dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseling) yang bermuara pada teratasinyamasalah yang dihadapi konseling serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada,
sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri
untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan
masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup dan berbeda
dengan kegiatan mengajar.

2.2.3 Ragam Pendidikan Pemakai
Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004, 95)
dijelaskan 2 macam ragam pendidikan pemakai, antara lain :
1. Orientasi Perpustakaan
Orientasi perpustakaan ialah pendidikan pengguna untuk memperkenalkan
perpustakaan secara umum kepada sivitas akademika. Pendidikan ini meliputi
kunjungan ke perpustakaan atau peragaan dengan sarana multi media
mengenai fasilitas dan pelayanan perpustakaan.
Tujuan orientasi perpustakaan adalah agar peserta:
a. Mengetahui lokasi dan berbagai fasilitas perpustakaan
b. Termotivasi untuk memanfaatkan perpustakaan secara optimal
c. Mengetahui peraturan dan tata tertib perpustakaan
d. Mengetahui sistem pencarian dan penyimpanan bahan perpustakaan
e. Mengenal staf perpustakaan dan tugas utama mereka
Sarana yang harus disiapkan adalah:
a. Peta tata ruang perpustakaan
b. Brosur dan sejenisnya
c. Perlengkapan multi media
Materi pendidikan pengguna untuk orientasi perpustakaan adalah:
a. Fungsi dan jenis perpustakaan
b. System dan jenis layanan perpustakaan
c. Jenis bahan perpustakaan

Universitas Sumatera Utara

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Fasilitas perpustakaan
Prosedur pelayanan perpustakaan
Ragam dan fungsi alat penelusuran
System klasifikasi bahan perpustakaan
Tata tertib dan peraturan perpustakaan
Sumber informasi perpustakaan
Pelayanan dan jenis bahan perpustakaan
Fungsi, bentuk, jenis, dan cara menggunakan catalog
Fungsi dan kegunaan bibliografi, indeks dan abstrak
Sistem jaringan informasi
Pangkalan data dan system penelusuran informasi
Macam bahan perpustakaan rujukan dan kegunaan masing-masing

2. Tutorial perpustakaan
Tutorial perpustakaan mendidik pengguna agar dapat mengggunakan
perpustakaan serta sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di
tempat lain, termasuk keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media
informasi sesuai dengan perkembangan teknologi.
Setelah mengikuti kegiatan ini, pengguna diharapkan mampu:
a.
b.
c.
d.

Memanfaatkan berbagai media informasi yang tersedia
Memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik
Memanfaatkan bahan perpustakaan primer, sekunder, tersier dengan benar
Menyusun strategi penelusuran informasi, baik secara manual maupun
elektronik
e. Memilih dan mengevaluasi informasi dengan tepat
Sarana yang disediakan adalah:
a.
b.
c.
d.

Ruang pertemuan dengan perlengkapannya
Bahan perpustakaan rujukan dari berbagai disiplin ilmu
Meja informasi
Brosur dan sejenisnya

Materi pendidikan pengguna untuk tutorial perpustakaan adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Macam bahan perpustakaan ilmiah dan perkembangannya
Macam bahan perpustakaan rujukan dan penggunaannya
Teknik membaca cepat
Tata cara pennulisan karya tulis ilmiah
Sistem jaringan informasi dan kerja sama perpustakaan
Komputerisasi data bahan perpustakaan dan jennies pangkalan data
Strategi penelusuran
Komunikasi informasi ilmiah dan penyebaran informasi

Universitas Sumatera Utara

Dalam menyelenggarakan pendidikan pemakai perpustakaan, unsur yang
paling penting adalah mengupayakan bagaiamana sebagian besar koleksi dan
layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik.Tugas
perpustakaan adalah untuk mengajak, menarik dan mengundang masyarakat
pengguna berkunjung ke perpustakaan atas kesadaran dan kemauannya sendiri,
agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan
berbudaya tinggi.
Masyarakat

yang

demikian

senantiasa

mengikuti

peristiwa

dan

perkembangan mutakhir karena menguasai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan, sehingga masyarakat pengguna tersebut mempunyai pandangan dan
wawasan yang luas, bersikap mandiri, percaya diri dan dapat mengikuti kemajuan
zaman.
2.2.4 Waktu dan Lokasi Program Pendidikan Pemakai
Program pendidikan pemakai yang diadakan oleh perpustakaan juga perlu
memperhatikan waktu yang tepat untuk pelaksanaanya. Hal ini dirasa penting
karena pengguna perpustakaan (anggota perpustakaan) juga memiliki ketersediaan
waktu yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, pelaksanaan
program pendidikan pemakai sebaiknya dapat dilaksanakan dengan waktu yang
tidak terlalu lama namun sarat dengan informasi penting mengenai pemanfaatan
perpustakaan. Darmono (2001,168-169) menyatakan bahwa:
Bimbingan perpustakaan biasanya dilakukan oleh pustakawan atau petugas
perpustakaan. Waktu yang diberikan sangat bervariasi, tergantung dari
jenis perpustakaannya. Untuk perpustakaan besar dengan koleksi dan jenis
layanan yang sangat banyak maka waktu yang dibutuhkan relatif lebih
lama bila dibandingkan dengan perpustakaan yang relatif kecil.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pendidikan pemakai pada perpustakaan sangat tergantung dari besarnya gedung
dan banyaknya jenis layanan yang diberikan. Oleh sebab itu, untuk perpustakaan
sekolah sebaiknya waktu untuk program pendidikan pemakai lebih baik diadakan
pada saat les tambahan.
Lokasi untuk pelakasanaan program pendidikan pemakai sebaiknya dipilih
yang baik dan strategis. Hal ini dilakukan demi kenyamanan anggota dan
pengguna perpustakaan. Namun pada umumnya lokasi pelaksanaan program
pendidikan pemakai berada pada salah satu ruang perpustakaan yang telah dipilih
pihak perpustakaan. Oleh sebab itu hal ini sangat berkaitan erat dengan lokasi
perpustakaan SLB-C Santa Lusia.
Soedibyo (1987,108-109) memberikan batasan pengaturan lokasi perpustakaan
sebagai berikut :
1. Perpustakaan itu terletak dalam arus lalu lintas manusia, tetapi tidak
dijadikan lalu lintas manusia.
2. Perpustakaan itu terletak di suatu tempat yang tanahnya memungkinkan
dilakukannya perluasan pada masa yang akan datang,sesuai dengan
perkembangan perpustakaan serta instansi penaungannya.
3. Perpustakaan itu mudah dicapai oleh pemakai, sehingga mereka tidak
membuang-buang waktu secara sia-sia.
4. Perpustakaan itu mempunyai hubungan yang fungsional dengan gedunggedung lainnya dalam keseluruhan kompleks itu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa inti dari
lokasi perpustakaan, dimana juga biasanya dipakai untuk pelaksanaan program
pendidikan pemakai, harus mempertimbangkan jarak bagi semua pihak, yaitu
anggota perpustakaan. Oleh sebab itu jika lokasi perpustakaan sudah memenuhi
kriteria tersebut maka pendidikan pemakai juga akan berjalan lancar.

Universitas Sumatera Utara

Pendidikan Pemakai
Pendidikan pemakai adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas
perpustakaan untuk memberikan bimbingan atau penjelasan individu ataupun
kelompok mengenai seluk beluk dan tatacara pemanfaatan perpustakaan secara
efektif dan efisien.
Adapun indikator dari pendidikan pemakai yaitu:
1. Metode pendidikan pemakai
2. Ragam pendidikan pemakai ( Orientasi dan Tutorial )
3. Waktu dan Lokasi Pendidikan Pemakai

Universitas Sumatera Utara