Induksi Pembentukan Gubal Gaharu dengan Perlakuan Frekuensi Injeksi Inokulum pada Tiga Bagian Batang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gaharu merupakan hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai jual tinggi
dan banyak dicari masyarakat luas. Aroma gaharu yang sangat popular bahkan
sangat disukai oleh masyarakat negara-negara di Timur Tengah, Saudi Arabia,
Uni Emirat, Yaman, Oman, daratan Cina, Korea, dan Jepang. Gaharu dibutuhkan
sebagai bahan baku industri parfum,obat-obatan, kosmetika, dupa, dan pengawet
berbagai jenis aksesoris. Serta untuk keperluan kegiatan keagamaan, gaharu sudah
lama digunakan oleh pemeluk agama Budha dan Hindu.
Banyaknya manfaat dan nilai jual yang tinggi membuat kayu gaharu ini
menjadi primadona bagi para petani. Bahkan tak hanya gubal gaharu saja yang
memiliki nilai ekonomis, untuk ukuran daun pun dapat diolah menjadi teh yang
sangat berkhasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Guna menghindari tumbuhan penghasil gaharu di alam tidak punah dan
pemanfaatannya dapat lestari maka perlu upaya konservasi. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai budidaya dan tekhnik inokulasi yang
berguna untuk pengembangan gaharu dan meningkatkan produktifitas gubal
gaharu.
Selain tumbuhan penghasil gaharu di alam sudah semakin sedikit, proses

pembentukan gubal gaharu juga terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama.
Prosesnya dapat mencapai puluhan tahun. Sedangkan gaharu yang dihasilkan
dengan tekhnologi budidaya, walaupun dihasilkan dalam jangka waktu yang lebih
cepat. Namun kualitasnya masih jauh di bawah kualitas gaharu dari alam. Untuk

Universitas Sumatera Utara

itulah dilakukan penelitian ini supaya gaharu di hasilkan lebih cepat dan
menghasilkan kualitas yang cukup baik
Selama ini proses inokulasi dapat dilakukan dengan cara melukai bagian
batang pohon, menyuntikkan mikroorganisme jamur, menyuntikkan oli dan gula
merah dan dengan memasukan potongan gaharu ke dalam batang tanaman. Untuk
penelitian ini dilakukan cara yang kedua yaitu dengan menyuntikkan jamur ke
dalam batang pohon A. mallaccensis Lamk. Kelebihan dari tekhnik ini ialah
tingkat keberhasilan infeksinya paling besar dan cukup mudah dilakukan.
Sedangkan kelemahannya ialah memerlukan biaya lebih besar dibandingkan
ketiga tekhnik yang lain.
Tujuan Penelitian
1. Mengukur perbedaan pembentukan gubal gaharu akibat perlakuan
frekuensi injeksi baik pada bagian batang bawah, tengah dan atas.

2. Menguji kualitas gubal gaharu setelah 15 minggu perlakuan frekuensi
injeksi baik pada bagian batang bawah, tengah dan atas.
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terjadi perbedaan pembentukan gubal
gaharu dari perlakuan frekuensi injeksi baik pada bagian batang bawah, tengah
dan atas.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terbaru
tentang induksi pembentukan gubal gaharu. Dan menjadi acuan

untuk

pengelolaan gaharu yang lestari.

Universitas Sumatera Utara