Analisis Strategi Pengembangan Produk Pada Taman Wisata Mora Indah Faria Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yan digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data penelitiannya (Suharsimi, 2006 : 136) agar mendapatkan hasil
yang memuaskan dari suatu penelitian maka harus ditunjang dengan berbagai
metode yang tepat dan benar secara ilmiah, sehingga kebenaran objektif yang
hendak dicapai dapat ditemukan.
Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk merumuskan masalah memandu peneliti untuk mengeksplorasi
dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan
mendalam. Penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan,
menganalisis suatu variabel secara mandiri, tidak bermaksud mengkaji variabel
dengan melakukan perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu
dengan yang lain (juliandi 2013 : 14). Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai
penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun
tertulis dan tingkah laku yang diamati dari orang – orang dan lingkungan yang
diteliti (suryanto 2011 : 166)
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj
Morawa Km 11, Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2016
dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
35
Universitas Sumatera Utara
3.3
Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membahas generalisasi dari
hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya
populasi dan sampel.
Menurut suyanto (2005 : 172) informan penelitian terdiri dari beberapa
macam yaitu :
1. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang
gambaran umum Taman Wisata Mora Indah Faria serta informasi mengenai
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh Taman
Wisata Mora Indah. Peneliti menentukan Bapak Thomas selaku penanggung
jawab Taman Wisata Mora Indah Medan Tj Morawa, sebagai informan kunci
dari penelitian ini.
2. Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti, maka dari itu informan utama dari penelitian ini adalah Bapak
Antonius selaku penanggungjawab lapangan dan beberapa pengunjung.
3.4
Definisi Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata.
Strategi merupakan respon yang terus menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.
36
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan produk adalah pengembangan dari produk yang sudah ada atau
menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang
dilakukan oleh para manajer pemasaran maupun melalui departemen penelitian
dan pengembangan.
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
penulis adalah :
a. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan langsung kepada pihak–pihak yang
terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
(Bungin 2001 : 136) Wawancara dilakukan secara informal dan yang
akan diwawancarai yaitu pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria di Jl.
Medan Tj Morawa.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan peluang, dan
ancaman yang dialami Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj
37
Universitas Sumatera Utara
Morawa
2. Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data
primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah :
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku–buku jurnal, internet dan
sumber–sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam
penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan–catatan atau
dokumentasi–dokumentasi yang ada dilokasi penelitian serta sumbersumber lain yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah mengimplementasikan data–data yang telah
didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan
fakta Teknik analisis data yang digunakan dianalisis kembali kedalam bentuk
yang lebih kompleks. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi tentang
Taman Wisata Mora Indah Faria.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data berupa
kata – kata bukan angka – angka. Dengan tujuan menggambarkan keadaan atau
fenomena yang ada dilapangan (hasil research) dengan dipilih–pilih secara
38
Universitas Sumatera Utara
sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang muda dicerna
atau muda dipahami oleh masyarakat umum.
3.7
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal
organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi
yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Pada intinya,
dengan melakukan analisis SWOT yaitu analisis mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang
dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal
organisasi.
Analisis SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities) dan ancaman (threat). Kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman merupakan faktor – faktor strategi perusahaan yang perlu di analisis oleh
suatu perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode
analisis SWOT, yaitu melakukan identifikasi terhadap faktor internal dan faktor
eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kondisi suatu usaha yang diteliti
dan merumuskan strategi yang sesuai untuk digunakan, serta memaksimalkan
faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pada Taman Wisata Mora
Indah Jl. Medan Tj Morawa.
39
Universitas Sumatera Utara
3.7
Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat
dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data
eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan
kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan
melalui matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Eksternal
Factors Analysis Summary (EFAS)
a. Matriks Internal Factors Analysis Summarry (IFAS)
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan
peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing – masing faktor internal yaitu
kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis
Summary (IFAS)
Tahapannya adalah :
1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom
2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari
1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua
bobot tersbut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
40
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan pengaruh faktor tersebut tehadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik).
Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika
kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika
kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor–faktor strategis internalnya.
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Faktor – faktor strategi Internal
Bobot
Bobot Bobot
(1)
(2)
(3)
x Komen
rating
tar
(4)
(5)
KEKUATAN
1
0,00
0
0,00
2
0,00
0
0,00
3
0,00
0
0,00
4
0,00
0
0,00
5
0,00
0
0,00
1
0,00
0
0,00
2
0,00
0
0,00
3
0,00
0
0,00
4
0,00
0
0,00
5
0,00
0
0,00
KELEMAHAN
TOTAL
Sumber : Rangkuti (2009)
b. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah
melakukan
pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing–masing faktor
42
Universitas Sumatera Utara
eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan Matriks Eksternal
Factors Analysis Summary (EFAS)
Tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor–faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik)
sedangkan
variabel
yang bersifat
negatif,
kebalikannya.
Jika
kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika
kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
43
Universitas Sumatera Utara
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor–faktor strategisnya eksternalnya.
Gambar 3.1
Diagram SWOT
PELUANG ( eksternal )
Kuadran III : TURN AROUND
Kuadran I : AGRESIF
KELEMAHAN
( internal )
KEKUATAN
( internal )
Kuadran IV : DEFENSIF
Kuadran II : DIVERSIFIKASI
ANCAMAN ( eksternal )
44
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, Fred R., 2005 : 47)
yaitu :
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan
adalah
sumber
daya,
keterampilan,
atau
keunggulan–
keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan , kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan
perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecenderungan–kecenderungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
45
Universitas Sumatera Utara
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan–peraturan
pemerintah yang baru atau direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan
perusahaan.
1. Matriks IFAS
Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor – faktor strategis
internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Setelah faktor–
faktor strategis internal suatu perusahaan diindentifikasi, tabel IFAS (Internal
Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor–faktor
strategis internal tersebut. Adapun cara penentuan faktor strategi internal adalah :
1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item–item IFAS yang paling
penting dalam kolom faktor strategis, tunjukan mana yang merupakan
kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), faktor–faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
3. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar
diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1.
Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan
sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya
kecil ratingnya 4. Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor –
faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness
perusahaan.
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Matriks IFAS
Faktor
–
faktor BOBOT
RATING
BOBOT
strategi Internal
KEKUATAN :
x
RATING
X
X
X
X
X
X
Jumlah
KELEMAHAN :
Jumlah
TOTAL
1,00
Sumber : Rangkuti (2014)
Rating pada matriks IFAS :
1
= Merupakan kelemahan utama
2
= merupakan kelemahan–kelemahan yang kecil
3
= merupakan kekuatan yang kecil merupakan kekuatan utama
2. Matriks EFAS
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis
eksternal
ke
dalam
Mengindentifikasi
dan
kerangka
opportunities
mengevaluasi
peluang
and
Threats
dan
ancaman
perusahaan.
eksternal
memampukan organisasi untuk mengembangkan misi yang jelas, merancang
strategi guna mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan berbagai
kebijakan untuk meraih tujuan organisasi. Sebelum strategi diterapkan,
perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui
berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat tabel EFAS
47
Universitas Sumatera Utara
(external strategic factors analysis summary). Adapun cara penentuan faktor
strategi eksternal (EFAS) adalah :
1. Pada kolom 1, indetifikasi dan tulis item–item EFAS yang paling pentin
dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukan mana yang merupakan
peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor–faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis
perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor
total 1,00
3. Hitung rating untuk masing–masing faktor peluang, ancaman, kekuatan,
kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang
semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1.
Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat
besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4.
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis
eksternal ke dalam kerangka Opportunities and Threats perusahaan.
48
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Matriks EFAS
Faktor
–
faktor BOBOT
RATING
strategi Eksternal
KEKUATAN :
BOBOT
x
RATING
X
X
X
X
X
X
Jumlah
KELEMAHAN :
Jumlah
TOTAL
1,00
Sumber : Rangkuti (2014)
Rating pada matriks EFAS :
3
1
= memiliki peluang yang sangat sedikit / ancaman yang sangat besar
2
= memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang besar
3
= memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4
= memiliki peluang yang sangat besar atau
Matriks SWOT
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
49
Universitas Sumatera Utara
IFAS
Tabel 3.4
Matriks SWOT
STRENGTH ( S )
WEAKNESS ( W )
EFAS
Tentukan 5 – 10
Tentukan 5 – 10
faktor kekuatan
faktor kelemahan
Internal
internal
OPPORTUNITIES ( O )
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tentukan 5 – 10
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang
menggunakan kekuatan meminimalkan
eksternal
untuk
memanfaatkan kelemahan
untuk
peluang
memanfaatkan peluang
THREATS ( T )
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Tentukan 5 – 10
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman
menggunakan kekuatan meminimalkan
eksternal
untuk
mengatasi kelemahan
dan
menghindari ancaman
ancaman
Sumber : Rangkuti (2014)
50
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi
(Rangkuti 2014) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh
manajemen perusahaan, yaitu :
1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan.,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar–besarnya
2. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimilki perusahaan untuk mengatasi ancaman
3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan perusahaan meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindarkan ancaman
51
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1
Profil dan Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria
a. Profil Taman Wisata Mora Indah Varia
Taman Wisata Mora Indah Faria berdiri pada tahun 1994 yang didirikan oleh
Bapak Thomas, taman wisata ini memiliki luas 7,2 hektar berada di Jalan Medan
Tj Morawa Km 11, Medan.
b. Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria
Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Perusahaan perseorangan yang
bergerak di bidang jasa pelayanan Taman Rekreasi yang menyediakan objek
wisata sebagai produk yang dapat di nikmati para pengunjung. Usaha Taman
Wisata ini didirikan oleh Bapak Thomas, selaku pemilik Taman Wisata Mora
Indah Faria. Taman Wisata ini terletak di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11,
Medan.
Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki luas 7,2 hektar sudah termasuk
lahan yang kosong. Taman wisata ini sendiri sudah mendapat SIUP (Surat Izin
Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan, Pajak
Reklame dan pajak tiket.
Target market atau segmentasi pengunjung Taman Wisata Mora Indah
Faria yaitu dari kalangan kelas menengah (middle) kelas bawah (low), namun
Taman Wisata Morah Indah Faria ini memiliki objek wisata yang unik dan
52
Universitas Sumatera Utara
menarik dengan keamanannya dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan
setiap hari biasa maupun hari besar. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa
peminat pengunjung akan semakin banyak.
Selain pelayanan objek wisata di taman wisata, terdapat pula tempat untuk
bersantai bersama keluarga sebagai bentuk simpati dari pihak Taman Wisata Mora
Indah Faria, seperti pondok santai dan kapal dayung dll.
4.1.2
Visi dan Misi Taman Wisata Mora Indah Faria
Visi : Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi Destinasi kota
Medan
Misi : 1. Sebagai tama wisata pertama yang memiliki keragaman
keindahan objek.
2. Menyediakan berbagai fungsi bentuk dan ragam fasilitas yang
dapat dinikmati pengunjung dengan berpedoman pada
aktraktif dan interaktif serta didukung dengan
dengan
edukasi
yang
bangunan
berinterior unik dan cantik.
4.1.3
Struktur Organisasi
Pada umumnya suatu perusahaan memiliki struktur organisasi yang
didalami akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam pelaksanaan tugastugas dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan
akan mengetahui tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya sehingga dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya.
53
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang
lancar, efisien dan efektif. Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan
terdiri
dari
unit-unit
kerja
yang
dilaksanakan
secara
kelompok
atau
individual/perorangan, adapun sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif akan
mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
Struktur dan uraian tugas merupakan unsure penting dalam perusahaan.
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar yang
menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan, sekaligus
menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi tersebut. Di
dalam
organisasi
setiap
individual
harus
bertanggung
jawab
atas
tugasnya.penyusunan struktur ini bersifat statis tetapi akan mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan.
Adapun struktur organisasi Taman Wisat Mora Indah Faria di jalan Medan Tj.
Morawa Km 11, Medan.dapat dilihat sebagai berikut
54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA
MEDAN
Direktur/Pemilik
Bapak Thomas
Personalia
Bapak Antonius
Ginting
Staff
Waterpark
Staff
Staff
Staff
Kolam Renang
Kantin
Lain-lain
Sumber : Taman Wisata Mora Indah Faria, 2016
55
Universitas Sumatera Utara
4.1.4
Deskripsi Jabatan
Dibawah ini akan menjelaskan secara singkat mengenai tugas dan
tanggung jawab kewajiban yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan
Medan Tj. Morawa Km 11, Medan :
a. Wewenang Direktur (Bapak Thomas)
Direktur merupakan pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria
b. Wewenang Personalia (Bapak Antonius)
Personalia merupakan pengawas lini pertama dalam setiap aktivitas kerja
yang berhubungan dengan bawahan. Dalam menilai dan mengukur kinerja
karyawan, memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan
perusahaan dan memberikan saran-saran kepada direktur.
Dibawah ini adalah tugas dari Personalia Taman Wisata Mora Indah Faria
Medan :
1. Membuat perencanaan karyawan sesuai kebutuhan setiap departemen.
2. Bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
3. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mempunyai motivasi kerja.
4. Menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh karyawan
perusahaan.
56
Universitas Sumatera Utara
4.2
Penyajian Data
4.2.1
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mora Indah
Faria
Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan
eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria untuk mengindentifikasi faktor-faktor
strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam
mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa
Km 11, Medan.
a. Analisis Faktor Internal Taman Wisata Mora Indah Faria
Analisis faktor Internal dilakukan untuk mengindentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan. Faktor
internal Taman Wisata Mora Indah di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan
meliputi :
1. Keuangan
Keuangan dalam hal ini adalah modal usaha yang menjadi faktor yang cukup
penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria. Pembangunan Taman Wisata
yang memiliki modal yang sangat besar dalam hal keuangan. Bapak Thomas
menggunakan modal Pribadi dan modal pinjaman usaha dari Bank BNI karena
modal yang dibutuhkan relatif besar untuk menambah wahana dan objek wisata
dalam memenuhi kepuasan pengunjung. Modal awal mendirikan Taman Wisata
Mora Indah Faria adalah 3 milyar belum termasuk pembangunan objek
keseluruhan.
57
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber daya manusia
Aspek sumber daya manusia dapat ditinjau melalui kebutuhan tenaga kerja,
jam kerja dan sistem pemberian upah/gaji dan pengembangan sumber daya
manusia (SDM). Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan (2005:10) “Manajemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dab efisien guna membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
a) Perekrutan tenaga kerja
Penerimaan karyawan tidak melalui jalur yang panjang. Sistem yang
digunakan sangat sederhana dan kriteria tenaga kerja baru juga sangat umum.
Taman Wisata Mora Indah Faria tidak menggunakan pengalaman bekerja tapi
membutuhkan SDM yang mampu bekerja sama dengan baik. Persyaratan untuk
perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan diatas umur 25 tahun, bersedia diletakan
disemua lini.
b) Tenaga Kerja
Semua tenaga kerja yang ada di Taman Wisat Mora Indah Faria
merupakan karyawan tetap. Saat ini jumlah karyawan yang ada di Taman
Wisata Mora Indah Faria memiliki 35 orang orang tenaga kerja.
c) Pengaturan Jadwal Kerja
Jadwal kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria terbagi menjadi 2 bagian.
Dalam penentuan jadwal kerja terdapat Shift pagi dan malam. Jadwal kerja
karyawan Taman Wisata Mora Indah Faria dimulai jam 08.00 pagi sampai jam
16.00 sore non-security dan jam 08.00 pagi-20.00 malam security.
58
Universitas Sumatera Utara
d) Hari Libur yang ditetapkan
Hari libur bagi karyawan yang ditetapkan oleh Taman Wisata Mora hanya
berlaku pada karyawan non-security ialah seminggu sekali kecuali pada hari
minggu dan hari-hari besar.
e) Gaji dan Upah
Gaji tenaga kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria berbeda pada divisi
antara divisi non-security dan security.
3. Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Aspek
pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi analisis
terhadap objek, tiket masuk dan promosi. Analisis Objek yang meliputi macam
wahana objek, keunikan, kenyamanan dan keamanan dan penetapan harga tiket
masuk yang terjangkau oleh pengunjung. Analisis promosi meliputi penempatan
media promosi yang digunakan berdasarkan minat pengunjung menjadi peluang
besar dalam mengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria masih terbuka lebar.
a) Objek
Objek yang ditawarkan dalam Taman Wisata Mora Indah Faria ini memiliki
beberapa Wahana unik dan menarik. Jumlah objek saat ini berkisar 15 variasi.
b) Harga
Harga tiket masuk sekitar Rp 5000/orang untuk memasuki kawasan Taman
Wisata Mora Indah Faria. Dengan harga tiket yang berbeda tiap-tiap wahana lain.
Wahana seperti WaterPark harga tiket masuk sekitar Rp 40.000/orang dan masih
banyak wahana-wahana objek yang menarik lainnya.
59
Universitas Sumatera Utara
c) Promosi
Kegiatan Promosi dilakukan dengan memberikan brosur kepada setiap
pengunjung yang datang dan pada setiap minggu pagi diberikan brosur.
b. Analisis Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria
Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor
kunci yang menjadi dan ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora
Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi :
1. Perekonomian
Dilihat dari kondisi ekonomi dalam suatu daerah dan negara dapat
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk
kondisi ekonomi semakin buruk pula iklim berbisnis. Kondisi ekonomi membawa
pengaruh yang berarti terhadap jalannya Taman Wisata Mora Indah Faria
terutama tehadap pendapatan yang diperoleh. Seperti kenaikan BBM, Inflasi
berpengaruh terhadap daya tarik pengunjung untuk berpergian sedangan harga
tiket masuk yang masih sama.
Dengan naiknya harga bahan-bahan pokok juga mempengaruhi bahan-bahan
pembangunan Objek wisata serta pembangunan Taman Wisata Mora Indah Faria
akan berdampak terhambatnya pembangunan wahana baru yang saat ini menjadi
sumber pendapatan Taman Wisata Mora Indah Faria.
Dalam
perencanaan
strateginya,
Taman
Wisata
Mora
Indah
Faria
mempertimbangkan kecenderungan faktor ekonomi baik ditingkat dalam negeri
maupun luar negeri. Perusahaan ini juga mempertimbangkan kemampuan daya
minat pengunjung yang hadir.
60
Universitas Sumatera Utara
2. Sosial Budaya
Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan
khususnya penduduk kota medan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak
terhadap perubahan jumlah minat pengunjung akan objek yang disediakan Taman
Wisata Mora Indah.
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat
besar terhadap pengelolaan Taman Wisata Mora Indah Faria. Ketika masyarakat
sibuk dengan kegiatan dilakukannya ketika kejenuhan dalam beraktivitas tingkat
minat pengunjung akan meningkat pesat dan dengan gaya hidup anak muda
modern saat ini menjadi peluang bagi pihak Taman Wisata Mora Indah Faria dan
harga tiket masuk yang terjangkau oleh anak muda dan orang tua dalam
melakukan refreshing mengisi hari libur.
3. Politik dan Pemerintahan
Kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi
perilaku Taman Wisata Mora Indah Faria. Situasi politik yang tidak kondusif akan
berdampak negatif bagi dunia taman rekreasi. Begitu pula sebaliknya.
Pemerintah pusat, daerah pemerintah kecamatan dan kelurahan menjadi salah
satu komponen yang paling penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria,
karena pemerintah tersebut memberikan kontribusi dalam menyongkong kegiatan
pembangunan objek wisata terkait pemberian ijin usaha.
Adapun strategi- strategi pemerintah yang mempengaruhi Taman Wisata Mora
Indah Faria seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan
Bangunan), Pajak pendapatan/pajak tiket masuk, dan pajak reklame
61
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat Teknologi
Perubahan dan penemuan teknologi mempunyai dampak signifikan terhadap
banyak organisasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman
utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan
teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitip yang lebih berdaya guna
ketimbang keunggulan yang sudah ada David (2004). Taman Wisata Mora Indah
Faria ini harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
Teknologi yang digunakan pada Taman Wisata Mora Indah Faria masih
tergolong sederhana, sehingga akan berpengaruh terhadap objek wisata dan
promosi. Cakupan teknologi yang dimaksud adalah teknologi pada objek
WaterPark, seperti mesin pembuangan air dan proses kebersihan air.
Taman Wisata Mora Indah Faria saat ini mengikuti perkembangan teknologi
di dalam Taman Wisata. Penggunaan alat-alat sisi Tv pada setiap sudut Taman
Wisata Mora Indah Faria untuk menjaga keamanan dan kenyaman pengunjung.
Selain sisi Tv Taman Wisata Mora Indah Faria juga mesin-mesin pembersih air
pada waterpark, sehingga para pengunjung merasakan kepuasan terhadap
kelengkapan pelayanan.
5. Persaingan
Definisi umum pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual
barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Strategi
menghadapi
pesaing
dapat
dilakukan
dengan
cara
melemahkan
dan
62
Universitas Sumatera Utara
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.
Pesaing utama dalam Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Mickey holiday
yang berada di berastagi. Salah satu objek wisata yang terkenal saat di kota
medan. Selain, objek wisata yang ditawarkan beraneka ragam melebihi objek
Taman Wisata Mora Indah. Namuhn saat ini Taman Wisata Mora Indah merasa
bahwa pesaing berat dikarenakan minat pengunjung jauh lebih besar ke taman
wisata mickey holiday dibanding Taman Wisata Mora Indah Faria yang jika
dilihat dari jumlah objek yang ada tidak sebanding dengan mickey holiday yang
memiliki 40 wahana objek wisata.Taman Wisata Mora Indah Faria dalam
meningkatkan minat pengunjung memperhatikan kebersihan taman wisata,
kualitas keamanan dan kenyamanan. Penciptaan wahana baru yang lebih interaktif
dikalangan anak muda dan orang tua dengan tingkat standard keamanan yang baik
menjadi pembeda Taman Wisata Mora Indah Faria dengan pesaingnya.
4.3 Identifikasi faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat
diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh
terhadap pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj,
Morawa Km 11, Medan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Identifikasi kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam
pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj. Morawa
Km 11, Medan.
Faktor
KEKUATAN
KELEMAHAN
Internal
Keuangan
-
Pengelolaan keuangan
-
Modal usaha yang terbatas
-
Jumlah
yang baik
-
Pinjaman modal dari
Bank BNI
Sumber
-
Pembagian
kerja
daya
karyawan yang Efektif
manusia/
dan Efisien
karyawan
masih
belum
sesuai
sedikit
-
Gaji/upah
dengan
Karyawan
UMR
(Upah
Minimum Regional)
Promosi
-
Harga tiket masuk yang
-
relatif terjangkau
Produk/
-
Objek
Kurangnya
nya
kegiatan
promosi.
Keamanan objek yang
-
baik
Kurangnya
pembangunan
wahana/objek wisata.
wisata
-
Kurangnya perhatian akan
kebersihan taman wisata
Faktor
PELUANG
ANCAMAN
Eksternal
Kondisi
-
Perekonomian
Adanya
-
keuntungan
Kenaikan
bahan
baku
pembangunan yang tinggi
terhadap
-
Biaya
Peningkatan
perawatan/pemeliharaan
minat pengunjung
objek yang tinggi
akan objek wisata.
Sosial
Budaya
dan
-
Potensi
-
Adanya
pengunjung yang
dikalangan
besar
hari besar
pengutipan
ormas
setiap
64
Universitas Sumatera Utara
-
Rasa
bosan
pengunjung
akan objek wisata yang
tersedia.
-
Tindakan
anarkis
dari
pengunjung
Pemerintah
-
Kelengkapan izin
-
Taman Wisata
-
masuk
Jaminan
-
keamanan
dan
-
-
Potensi
Perubahan
kebijakan
terhadap ketentuan Taman
kenyamanan
Persaingan
Kenaikan harga pajak tiket
Wisata
daya
-
Tingkat ancaman pesaing
peningkatan
dengan pembangunan objek
pengunjung baru
wisata baru
Kelengkapan
-
fasilitas keamanan
Event
yang
diadakan
pesaing.
dan kenyamanan
pengunjung.
-
Tingginya
kepuasan
pengunjung
4.3.1
Identifikasi Faktor kekuatan
1. Keamanan dan kenyamanan objek wisata yang baik
Keamanan Taman Wisata Mora Indah Faria merupakan keunggulan utama
yang baik. Karena dengan keamanan yang baik dan sesuai standard akan menjadi
hal yang dibutuhkan para pengunjung dibandingkan dengan pesaing-pesaing
terdekat yang memiliki objek yang sama.
2. Pembagian kerja karyawan yang efektif dan efisien
65
Universitas Sumatera Utara
Pembagian kerja yang efektif dan efisien pada Taman Wisata Mora Indah
Faria yang terdiri 35 orang. Pembagian kerja sesuai jam Taman Wisata Mora
Indah Faria kerja menjadi kunci pelayanan yang terbaik bagi kepuasan para
pengunjung yang datang.
3. Harga tiket masuk yang relatif murah
Harga tiket masuk pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang relatif
murah menjadi hal utama minat pengunjung. Dengan harga tiket yang relatif
murah akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang menikmati pelayanan
serta objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah Faria.
4. Pengelolaan keuangan yang baik
Pengelolaan keuangan baik menjadi peluang Taman Wisata Mora Indah
Faria mengelola pendapatan yang ada dalam membangun objek wisata baru
(wahana baru) yang menarik dan interaktif dalam mengembangkan taman wisata
yang tergolong luas.
4.3.2
Identifikasi Faktor Kelemahan
1. Modal usaha yang terbatas
Modal yang kecil merupakan kelemahan di dalam menjalankan Taman Wisata
Mora Indah Faria dengan keterbatasan modal pemilik Taman Wisata Mora Indah
Faria yang menggunakan modal pinjaman dari bank BNI untuk mengembangkan
taman wisata menjadi kelemahan bagi pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria.
2. Jumlah karyawan yang masih sedikit
Dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria yang memiliki luas 7,2
hektar dengan 35 karyawan. Kegiatan keamanan dan perawatan objek wisata
66
Universitas Sumatera Utara
Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sedikit dibanding dengan
pesaing-pesaing yang memiliki jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan dan
luas taman wisata.
3. Minimnya kegiatan promosi
Di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria kurangnya melakukan
kegiatan promosi kepada masyarakat/calon pengunjung. Kegiatan promosi hanya
dilakukan secara seminggu sekali. Promosi menjadi tolak ukur besarnya
pengunjung yang datang dan loyalitas pengunjung akan Taman Wisata Mora
Indah Faria.
4. Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata
Perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria masih kurang. Hal
ini terlihat adanya tumpukan sampah yang berserakan di sudut-sudut objek wisata
menyebabkan berkurangnya kenyamanan pengunjung yang datang. Kebersihan
Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi perhatian penting di dalam memelihara
loyalitas pengunjung.
4.3.3 Identifikasi Faktor Peluang
1. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek
wisata
Perkembangan gaya hidup anak muda yang senang berkunjung dan traveling
ke taman wisata dan objek baru. Taman Wisata Mora Indah Faria dengan strategi
menambah wahana wisata baru akan meningkatkan keinginan pengunjung datang
ke tempat baru dilihat. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh pemilik Taman Wisata
Mora Indah Faria sebagai keuntungan dan pemasukan.
67
Universitas Sumatera Utara
2. Potensi pengunjung yang besar.
Perilaku dan perkembangan masyarakat sekitar sangat mempengaruhi
pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yakni dengan meningkatnya
pengunjung yang senang akan ke tempat-tempat baru menjadi faktor penting yang
mempengaruhi meningkatnya pengunjung yang datang pada objek Taman Wisata
Mora Indah Faria.
3. Kelengkapan izin taman wisata
Pemerintah mempunyai peran penting dalam perkembangan Taman Wisata
Mora Indah Faria yaitu dalam pengurusan izin kelayakan bangunan objek-objek
wisata, izin penjualan tiket masuk, dan izin usaha perdagangan. Dengan adanya
izin yang dikeluarkan pemerintah serta melengkapi surat-surat izin dalam
membangun Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempengaruhi kepercayaan
pengunjung.
4. Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung
Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan Taman Wisata Mora Indah
Faria harus ditingkatkan dalam mempengaruhi kesan baik terhadap pengunjung
yang datang. Hal ini ditandai dengan adanya sisi tv disetiap sudut taman wisata
dengan bantuan pengawasan security menjaga keamanan dan kenyamanan dalam
menjaga loyalitas pengunjung.
68
Universitas Sumatera Utara
4.3.4
Identifikasi Faktor Ancaman
1. Kenaikan bahan baku pembangunan objek wisata yang tinggi
Seiring perkembangan ekonomi terjadinya kenaikan harga diakibatkan tinggi
nya inflasi pada bahan-bahan pokok. Fenomena kenaikan harga ini akan
berpengaruh terhadap semua segi perekonomian bukan hanya bahan-bahan
pokok tetapi bahan baku pembanggunan Taman Wisata Mora Indah Faria
akan semakin tinggi mengakibatkan perlambatan pembangunan objek wisata
baru.
2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia
Objek Wisata merupakan produk Taman Wisata Mora Indah Faria yang
disediakan untuk para pengunjungnya. Salah satu faktor menurun minat
pengunjung atau turunnya loyalitas pengunjung akan taman wisata diakibatkan
rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang disediakan.
3. Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata
Peraturan menjadi salah satu hal penting di dalam membangun usaha maupun
taman wisata. Hal ini ditandai dari perubahan kebijakan yang diberikan
pemerintah kepada taman wisata yang harus diperhatikan oleh pemilik dan pihakpihak Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempegaruhi segala aktivitas yang
ada.
4. Event yang diadakan pesaing.
Penyebab berkurangnya pengunjung ataupun loyalitas pengunjung terhadap
Taman Wisata Mora Indah Faria salah satunya tidak adanya inovasi di dalam
taman wisata itu seperti Event kecil unik dan menarik pada setiap hari
69
Universitas Sumatera Utara
sabtu/weekend. Hal ini akan menyebabkan para pengunjung menjadi sangat
penasaran dan ingin ikut berpartisipasi didalam event kecil itu. Pesaing yang
menggunakan event ini untuk menarik perhatian pengunjung yang sering datang
maupun pengunjung baru
Tabel 4.2
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
1) Pengelola keuangan yang baik
2)
1) Modal
Pembagian kerja yang efektif dan
efisien
usaha
yang
terbatas
2) Jumlah karyawan yang
3) Harga tiket masuk yang relatif
murah
masih sedikit
3) Kurangnya
kegiatan
promosi
4) Keamanan objek yang baik
4) Kurangnya
perhatian
akan kebersihan taman
wisata
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity)
1) Adanya
keuntungan
Ancaman (Threat)
terhadap
peningkatan minat pengunjung akan
1) Kenaikan
bahan
baku
pembangunan yang tinggi
2) Rasa bosan pengunjung
objek wisata
2) Potensi pengunjung yang besar
akan objek wisata yang
3) Kelengkapan izin taman wisata
tersedia
4) Kelengkapan fasilitas keamanan dan
kenyamanan pengunjung
3) Perubahan
kebijakan
terhadap ketentuan taman
wisata
4) Event
yang
diadakan
pesaing.
70
Universitas Sumatera Utara
Faktor-Faktor Kunci Internal
Bobot
Rating
(Bobot X
Rating)
KEKUATAN/STRENGTH (S)
1) Pengelola keuangan yang baik
0,12
2
0,24
2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien
0,08
2
0,16
0,16
2
0,32
0,08
1
0,08
3) Harga tiket masuk yang relatif murah
4) Keamanan objek yang baik
Total Skor Kekuatan
0,44
0,8
KELEMAHAN (Weakness)
1) Modal usaha yang terbatas
0,12
2
0,24
2) Jumlah karyawan yang masih sedikit
0,08
2
0,16
3) Kurangnya kegiatan promosi
0,16
1
0,16
4) Kurangnya perhatian akan kebersihan 0,16
1
0,16
taman wisata
Total Skor Kelemahan
0,52
0,72
Selisih skor kekuatan dengan skor kelemahan
0,08
Tabel 4.3
Matriks Eksternal factor analysis summary Taman Wisata Mora Indah Faria
Faktor-Faktor Kunci Eksternal
Bobot
Rating
(Bobot X
Rating)
Peluang/Opportunities (O)
1) Adanya keuntungan terhadap 0,16
2
0,32
2
0,32
peningkatan minat pengunjung
akan objek wisata
2) Potensi pengunjung yang besar
0,16
71
Universitas Sumatera Utara
3) Kelengkapan izin taman wisata
0,05
1
0,05
4) Kelengkapan fasilitas keamanan 0,16
2
0,32
dan kenyamanan pengunjung
Total Skor Peluang
0,53
1,01
Ancaman/Threat (T)
1) Kenaikan
bahan
baku 0,16
1
0,16
2
0,1
1
0,16
2
0,1
pembangunan yang tinggi
2) Rasa
bosan
pengunjung 0,05
akan objek wisata yang
tersedia
3) Perubahan
kebijakan 0,16
terhadap ketentuan taman
wisata
4) Event
yang
diadakan 0,05
pesaing
Total Skor Ancaman
Selisih
skor
Peluang
0,42
dengan
skor
0,52
0,49
Ancaman
72
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Fakto
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Kekuatan
rNilai
Bobot
4
0,16
K
2
0,08
K
3
0,12
Pembagian K
2
0,08
faktor
Minor
Major
Point
X
2
kunci
1
Produk
Harga
- Harga tiket K
jual
2
yang relatif
Layan
- Keamanan
an
objek
X
1
yang
baik
3
- Pengelola
Keuan
keuangan
gan
yang baik
4
Manaj
kerja
emen
efektif
X
X
2
1
yang
dan
efisien
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Kelemahan
faktor
Nilai
Bobot
Major
Point
L
4
0,16
X
1
- Modal usaha L
3
0,12
X
1
L
2
0,08
L
4
0,16
kunci
1
Minor
Produk
Layanan
- Kurangnya
perhatian
akan
kebersihan
taman wisata
2
Keuang
an
3
Manaje
men
yang terbatas
- Jumlah
X
1
karyawan
yang masih
sedikit
4
Promosi
- Kurangnya
X
1
kegiatan
promosi
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Peluang
faktor
Nilai
Bobot
Tinggi
Point
P
3
0,16
X
2
P
3
0,16
X
2
P
1
0,05
P
3
0,16
kunci
1
Sosial
- Adanya
dan
keuntungan
budaya
terhadap
Rendah
peningkatan
minat
pengunjung
akan
objek
wisata
- Potensi
pengunjung
yang besar
2
Pemerin
tah
- Kelengkapan
izin
X
1
taman
wisata
3
Fitur
- Kelengkapan
X
2
fasilitas
keamanan
dan
kenyamanan
pengunjung
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Ancaman
faktor
Nilai
Bobot
Rendah
1
0,05
X
A
3
0,16
yang A
1
0,05
3
0,16
kunci
1
Sosial
- Rasa
bosan A
dan
pengunjung
budaya
akan
Tinggi
Point
2
objek
wisata yang
tersedia
2
Pemerin
tah
- Perubahan
X
1
kebijakan
terhadap
ketentuan
taman wisata
3
Fitur
- Event
X
2
diadakan
pesaing
4
Keuang
an
- Kenaikan
bahan
A
X
1
baku
pembanguna
n yang tinggi
76
Universitas Sumatera Utara
4.4 Alternatif Strategi
Dalam
merumuskan
alternatif
strategi
yang
dibutuhkan
untuk
mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa
Km
11,
Medan
digunakan
analisis
Matriks
SWOT.
Matriks
SWOT
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat
dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan
strategi pengembangan produk Taman Wisata Mora Indah Faria. Matriks ini
menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O,
strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan
produk Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11,
Medan, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan,
antara lain:
a. Strategi S-O
Strategi S-O (strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang adalah
strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :
1. Harga tiket masuk yang relatif murah pada Taman Wisata Mora Indah
Faria dalam meningkatkan minat pengunjung.
2. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek
wisata pada Taman Wisata Mora Indah Faria.
77
Universitas Sumatera Utara
b. Strategi W-O
Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah
strategi menimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal.
Alternatif W-O yang dapat dirumuskan adalah:
1. Kurangnya perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria
berpengaruh pada kenyamanan pengunjung dalam berlibur maupun
berwisata bersama keluarga.
2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria
melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam berkunjung ke
tempat-tempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman
Wisata Mora Indah Faria.
c. Strategi S-T
Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi
untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari
ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah:
1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah
Faria mempengaruhi kepuasan pengunjung yang datang.
2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia pada Taman
Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam
taman wisata.
78
Universitas Sumatera Utara
d. Strategi W-T
Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah
strategi defensif untuk menimalkan kelemahan internal dalam menghindari
ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah:
1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh
pada pembangunan objek wisata dan fasilitas baru dalam membuat eventevent kecil di dalam taman wisata.
2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas
pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun.
79
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan-S
Kelemahan-W
1. Pengelolaan keuangan yang
baik
1. Modal usaha yang
terbatas
2. Pembagian kerja yang efektif
dan efisien
3. Harga tiket masuk yang relatif
2. Jumlah
karyawan
masih sedikit
3. Minimnya kegiatan
promosi
murah
4. Keamanan objek yang baik
4. Kurangnya
perhatian
kebersihan
akan
taman
wisata
80
Universitas Sumatera Utara
Peluang-O
Strategi S-O
1. Adanya keuntungan terhadap
Strategi W-O
1. Harga tiket masuk yang relatif murah
1. Kurangnya perhatian akan
minat
pada Taman Wisata Mora Indah
kebersihan Taman Wisata
pengunjung akan objek wisata
Faria dalam meningkatkan minat
Mora
pengunjung.
berpengaruh
pada
kenyamanan
pengunjung
peningkatan
2. Potensi
pengunjung
yang
besar
3. Kelengkapan
2. Adanya
izin
taman
wisata
4. Kelengkapan
fasilitas
keuntungan
terhadap
Indah
peningkatan minat pengunjung akan
dalam
berlibur
objek wisata pada Taman Wisata
berwisata
Mora Indah Faria.
keluarga.
Faria
maupun
bersama
2. Potensi pengunjung yang
keamanan dan kenyamanan
pengunjung.
besar pada Taman Wisata
Mora Indah Faria melalui
gaya hidup (trend) anak
muda
saat
ini
METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yan digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data penelitiannya (Suharsimi, 2006 : 136) agar mendapatkan hasil
yang memuaskan dari suatu penelitian maka harus ditunjang dengan berbagai
metode yang tepat dan benar secara ilmiah, sehingga kebenaran objektif yang
hendak dicapai dapat ditemukan.
Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk merumuskan masalah memandu peneliti untuk mengeksplorasi
dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan
mendalam. Penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan,
menganalisis suatu variabel secara mandiri, tidak bermaksud mengkaji variabel
dengan melakukan perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu
dengan yang lain (juliandi 2013 : 14). Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai
penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun
tertulis dan tingkah laku yang diamati dari orang – orang dan lingkungan yang
diteliti (suryanto 2011 : 166)
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj
Morawa Km 11, Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2016
dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
35
Universitas Sumatera Utara
3.3
Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membahas generalisasi dari
hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya
populasi dan sampel.
Menurut suyanto (2005 : 172) informan penelitian terdiri dari beberapa
macam yaitu :
1. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang
gambaran umum Taman Wisata Mora Indah Faria serta informasi mengenai
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh Taman
Wisata Mora Indah. Peneliti menentukan Bapak Thomas selaku penanggung
jawab Taman Wisata Mora Indah Medan Tj Morawa, sebagai informan kunci
dari penelitian ini.
2. Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti, maka dari itu informan utama dari penelitian ini adalah Bapak
Antonius selaku penanggungjawab lapangan dan beberapa pengunjung.
3.4
Definisi Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata.
Strategi merupakan respon yang terus menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.
36
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan produk adalah pengembangan dari produk yang sudah ada atau
menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang
dilakukan oleh para manajer pemasaran maupun melalui departemen penelitian
dan pengembangan.
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
penulis adalah :
a. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan langsung kepada pihak–pihak yang
terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
(Bungin 2001 : 136) Wawancara dilakukan secara informal dan yang
akan diwawancarai yaitu pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria di Jl.
Medan Tj Morawa.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan peluang, dan
ancaman yang dialami Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj
37
Universitas Sumatera Utara
Morawa
2. Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data
primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah :
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku–buku jurnal, internet dan
sumber–sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam
penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan–catatan atau
dokumentasi–dokumentasi yang ada dilokasi penelitian serta sumbersumber lain yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah mengimplementasikan data–data yang telah
didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan
fakta Teknik analisis data yang digunakan dianalisis kembali kedalam bentuk
yang lebih kompleks. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi tentang
Taman Wisata Mora Indah Faria.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data berupa
kata – kata bukan angka – angka. Dengan tujuan menggambarkan keadaan atau
fenomena yang ada dilapangan (hasil research) dengan dipilih–pilih secara
38
Universitas Sumatera Utara
sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang muda dicerna
atau muda dipahami oleh masyarakat umum.
3.7
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal
organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi
yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Pada intinya,
dengan melakukan analisis SWOT yaitu analisis mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang
dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal
organisasi.
Analisis SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities) dan ancaman (threat). Kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman merupakan faktor – faktor strategi perusahaan yang perlu di analisis oleh
suatu perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode
analisis SWOT, yaitu melakukan identifikasi terhadap faktor internal dan faktor
eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kondisi suatu usaha yang diteliti
dan merumuskan strategi yang sesuai untuk digunakan, serta memaksimalkan
faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pada Taman Wisata Mora
Indah Jl. Medan Tj Morawa.
39
Universitas Sumatera Utara
3.7
Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat
dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data
eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan
kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan
melalui matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Eksternal
Factors Analysis Summary (EFAS)
a. Matriks Internal Factors Analysis Summarry (IFAS)
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan
peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing – masing faktor internal yaitu
kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis
Summary (IFAS)
Tahapannya adalah :
1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom
2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari
1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua
bobot tersbut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
40
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan pengaruh faktor tersebut tehadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik).
Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika
kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika
kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor–faktor strategis internalnya.
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Faktor – faktor strategi Internal
Bobot
Bobot Bobot
(1)
(2)
(3)
x Komen
rating
tar
(4)
(5)
KEKUATAN
1
0,00
0
0,00
2
0,00
0
0,00
3
0,00
0
0,00
4
0,00
0
0,00
5
0,00
0
0,00
1
0,00
0
0,00
2
0,00
0
0,00
3
0,00
0
0,00
4
0,00
0
0,00
5
0,00
0
0,00
KELEMAHAN
TOTAL
Sumber : Rangkuti (2009)
b. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)
Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah
melakukan
pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing–masing faktor
42
Universitas Sumatera Utara
eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan Matriks Eksternal
Factors Analysis Summary (EFAS)
Tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor–faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik)
sedangkan
variabel
yang bersifat
negatif,
kebalikannya.
Jika
kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika
kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)
43
Universitas Sumatera Utara
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor–faktor strategisnya eksternalnya.
Gambar 3.1
Diagram SWOT
PELUANG ( eksternal )
Kuadran III : TURN AROUND
Kuadran I : AGRESIF
KELEMAHAN
( internal )
KEKUATAN
( internal )
Kuadran IV : DEFENSIF
Kuadran II : DIVERSIFIKASI
ANCAMAN ( eksternal )
44
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, Fred R., 2005 : 47)
yaitu :
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan
adalah
sumber
daya,
keterampilan,
atau
keunggulan–
keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan , kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan
perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecenderungan–kecenderungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
45
Universitas Sumatera Utara
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan–peraturan
pemerintah yang baru atau direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan
perusahaan.
1. Matriks IFAS
Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor – faktor strategis
internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Setelah faktor–
faktor strategis internal suatu perusahaan diindentifikasi, tabel IFAS (Internal
Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor–faktor
strategis internal tersebut. Adapun cara penentuan faktor strategi internal adalah :
1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item–item IFAS yang paling
penting dalam kolom faktor strategis, tunjukan mana yang merupakan
kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), faktor–faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
3. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar
diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1.
Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan
sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya
kecil ratingnya 4. Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor –
faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness
perusahaan.
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Matriks IFAS
Faktor
–
faktor BOBOT
RATING
BOBOT
strategi Internal
KEKUATAN :
x
RATING
X
X
X
X
X
X
Jumlah
KELEMAHAN :
Jumlah
TOTAL
1,00
Sumber : Rangkuti (2014)
Rating pada matriks IFAS :
1
= Merupakan kelemahan utama
2
= merupakan kelemahan–kelemahan yang kecil
3
= merupakan kekuatan yang kecil merupakan kekuatan utama
2. Matriks EFAS
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis
eksternal
ke
dalam
Mengindentifikasi
dan
kerangka
opportunities
mengevaluasi
peluang
and
Threats
dan
ancaman
perusahaan.
eksternal
memampukan organisasi untuk mengembangkan misi yang jelas, merancang
strategi guna mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan berbagai
kebijakan untuk meraih tujuan organisasi. Sebelum strategi diterapkan,
perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui
berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat tabel EFAS
47
Universitas Sumatera Utara
(external strategic factors analysis summary). Adapun cara penentuan faktor
strategi eksternal (EFAS) adalah :
1. Pada kolom 1, indetifikasi dan tulis item–item EFAS yang paling pentin
dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukan mana yang merupakan
peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor–faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis
perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor
total 1,00
3. Hitung rating untuk masing–masing faktor peluang, ancaman, kekuatan,
kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang
semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1.
Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat
besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4.
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis
eksternal ke dalam kerangka Opportunities and Threats perusahaan.
48
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Matriks EFAS
Faktor
–
faktor BOBOT
RATING
strategi Eksternal
KEKUATAN :
BOBOT
x
RATING
X
X
X
X
X
X
Jumlah
KELEMAHAN :
Jumlah
TOTAL
1,00
Sumber : Rangkuti (2014)
Rating pada matriks EFAS :
3
1
= memiliki peluang yang sangat sedikit / ancaman yang sangat besar
2
= memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang besar
3
= memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4
= memiliki peluang yang sangat besar atau
Matriks SWOT
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
49
Universitas Sumatera Utara
IFAS
Tabel 3.4
Matriks SWOT
STRENGTH ( S )
WEAKNESS ( W )
EFAS
Tentukan 5 – 10
Tentukan 5 – 10
faktor kekuatan
faktor kelemahan
Internal
internal
OPPORTUNITIES ( O )
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tentukan 5 – 10
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang
menggunakan kekuatan meminimalkan
eksternal
untuk
memanfaatkan kelemahan
untuk
peluang
memanfaatkan peluang
THREATS ( T )
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Tentukan 5 – 10
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman
menggunakan kekuatan meminimalkan
eksternal
untuk
mengatasi kelemahan
dan
menghindari ancaman
ancaman
Sumber : Rangkuti (2014)
50
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi
(Rangkuti 2014) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh
manajemen perusahaan, yaitu :
1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan.,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar–besarnya
2. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimilki perusahaan untuk mengatasi ancaman
3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan perusahaan meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindarkan ancaman
51
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1
Profil dan Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria
a. Profil Taman Wisata Mora Indah Varia
Taman Wisata Mora Indah Faria berdiri pada tahun 1994 yang didirikan oleh
Bapak Thomas, taman wisata ini memiliki luas 7,2 hektar berada di Jalan Medan
Tj Morawa Km 11, Medan.
b. Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria
Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Perusahaan perseorangan yang
bergerak di bidang jasa pelayanan Taman Rekreasi yang menyediakan objek
wisata sebagai produk yang dapat di nikmati para pengunjung. Usaha Taman
Wisata ini didirikan oleh Bapak Thomas, selaku pemilik Taman Wisata Mora
Indah Faria. Taman Wisata ini terletak di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11,
Medan.
Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki luas 7,2 hektar sudah termasuk
lahan yang kosong. Taman wisata ini sendiri sudah mendapat SIUP (Surat Izin
Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan, Pajak
Reklame dan pajak tiket.
Target market atau segmentasi pengunjung Taman Wisata Mora Indah
Faria yaitu dari kalangan kelas menengah (middle) kelas bawah (low), namun
Taman Wisata Morah Indah Faria ini memiliki objek wisata yang unik dan
52
Universitas Sumatera Utara
menarik dengan keamanannya dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan
setiap hari biasa maupun hari besar. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa
peminat pengunjung akan semakin banyak.
Selain pelayanan objek wisata di taman wisata, terdapat pula tempat untuk
bersantai bersama keluarga sebagai bentuk simpati dari pihak Taman Wisata Mora
Indah Faria, seperti pondok santai dan kapal dayung dll.
4.1.2
Visi dan Misi Taman Wisata Mora Indah Faria
Visi : Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi Destinasi kota
Medan
Misi : 1. Sebagai tama wisata pertama yang memiliki keragaman
keindahan objek.
2. Menyediakan berbagai fungsi bentuk dan ragam fasilitas yang
dapat dinikmati pengunjung dengan berpedoman pada
aktraktif dan interaktif serta didukung dengan
dengan
edukasi
yang
bangunan
berinterior unik dan cantik.
4.1.3
Struktur Organisasi
Pada umumnya suatu perusahaan memiliki struktur organisasi yang
didalami akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam pelaksanaan tugastugas dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan
akan mengetahui tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya sehingga dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya.
53
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang
lancar, efisien dan efektif. Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan
terdiri
dari
unit-unit
kerja
yang
dilaksanakan
secara
kelompok
atau
individual/perorangan, adapun sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif akan
mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
Struktur dan uraian tugas merupakan unsure penting dalam perusahaan.
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar yang
menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan, sekaligus
menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi tersebut. Di
dalam
organisasi
setiap
individual
harus
bertanggung
jawab
atas
tugasnya.penyusunan struktur ini bersifat statis tetapi akan mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan.
Adapun struktur organisasi Taman Wisat Mora Indah Faria di jalan Medan Tj.
Morawa Km 11, Medan.dapat dilihat sebagai berikut
54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA
MEDAN
Direktur/Pemilik
Bapak Thomas
Personalia
Bapak Antonius
Ginting
Staff
Waterpark
Staff
Staff
Staff
Kolam Renang
Kantin
Lain-lain
Sumber : Taman Wisata Mora Indah Faria, 2016
55
Universitas Sumatera Utara
4.1.4
Deskripsi Jabatan
Dibawah ini akan menjelaskan secara singkat mengenai tugas dan
tanggung jawab kewajiban yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan
Medan Tj. Morawa Km 11, Medan :
a. Wewenang Direktur (Bapak Thomas)
Direktur merupakan pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria
b. Wewenang Personalia (Bapak Antonius)
Personalia merupakan pengawas lini pertama dalam setiap aktivitas kerja
yang berhubungan dengan bawahan. Dalam menilai dan mengukur kinerja
karyawan, memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan
perusahaan dan memberikan saran-saran kepada direktur.
Dibawah ini adalah tugas dari Personalia Taman Wisata Mora Indah Faria
Medan :
1. Membuat perencanaan karyawan sesuai kebutuhan setiap departemen.
2. Bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
3. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mempunyai motivasi kerja.
4. Menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh karyawan
perusahaan.
56
Universitas Sumatera Utara
4.2
Penyajian Data
4.2.1
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mora Indah
Faria
Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan
eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria untuk mengindentifikasi faktor-faktor
strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam
mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa
Km 11, Medan.
a. Analisis Faktor Internal Taman Wisata Mora Indah Faria
Analisis faktor Internal dilakukan untuk mengindentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan. Faktor
internal Taman Wisata Mora Indah di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan
meliputi :
1. Keuangan
Keuangan dalam hal ini adalah modal usaha yang menjadi faktor yang cukup
penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria. Pembangunan Taman Wisata
yang memiliki modal yang sangat besar dalam hal keuangan. Bapak Thomas
menggunakan modal Pribadi dan modal pinjaman usaha dari Bank BNI karena
modal yang dibutuhkan relatif besar untuk menambah wahana dan objek wisata
dalam memenuhi kepuasan pengunjung. Modal awal mendirikan Taman Wisata
Mora Indah Faria adalah 3 milyar belum termasuk pembangunan objek
keseluruhan.
57
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber daya manusia
Aspek sumber daya manusia dapat ditinjau melalui kebutuhan tenaga kerja,
jam kerja dan sistem pemberian upah/gaji dan pengembangan sumber daya
manusia (SDM). Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan (2005:10) “Manajemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dab efisien guna membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
a) Perekrutan tenaga kerja
Penerimaan karyawan tidak melalui jalur yang panjang. Sistem yang
digunakan sangat sederhana dan kriteria tenaga kerja baru juga sangat umum.
Taman Wisata Mora Indah Faria tidak menggunakan pengalaman bekerja tapi
membutuhkan SDM yang mampu bekerja sama dengan baik. Persyaratan untuk
perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan diatas umur 25 tahun, bersedia diletakan
disemua lini.
b) Tenaga Kerja
Semua tenaga kerja yang ada di Taman Wisat Mora Indah Faria
merupakan karyawan tetap. Saat ini jumlah karyawan yang ada di Taman
Wisata Mora Indah Faria memiliki 35 orang orang tenaga kerja.
c) Pengaturan Jadwal Kerja
Jadwal kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria terbagi menjadi 2 bagian.
Dalam penentuan jadwal kerja terdapat Shift pagi dan malam. Jadwal kerja
karyawan Taman Wisata Mora Indah Faria dimulai jam 08.00 pagi sampai jam
16.00 sore non-security dan jam 08.00 pagi-20.00 malam security.
58
Universitas Sumatera Utara
d) Hari Libur yang ditetapkan
Hari libur bagi karyawan yang ditetapkan oleh Taman Wisata Mora hanya
berlaku pada karyawan non-security ialah seminggu sekali kecuali pada hari
minggu dan hari-hari besar.
e) Gaji dan Upah
Gaji tenaga kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria berbeda pada divisi
antara divisi non-security dan security.
3. Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Aspek
pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi analisis
terhadap objek, tiket masuk dan promosi. Analisis Objek yang meliputi macam
wahana objek, keunikan, kenyamanan dan keamanan dan penetapan harga tiket
masuk yang terjangkau oleh pengunjung. Analisis promosi meliputi penempatan
media promosi yang digunakan berdasarkan minat pengunjung menjadi peluang
besar dalam mengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria masih terbuka lebar.
a) Objek
Objek yang ditawarkan dalam Taman Wisata Mora Indah Faria ini memiliki
beberapa Wahana unik dan menarik. Jumlah objek saat ini berkisar 15 variasi.
b) Harga
Harga tiket masuk sekitar Rp 5000/orang untuk memasuki kawasan Taman
Wisata Mora Indah Faria. Dengan harga tiket yang berbeda tiap-tiap wahana lain.
Wahana seperti WaterPark harga tiket masuk sekitar Rp 40.000/orang dan masih
banyak wahana-wahana objek yang menarik lainnya.
59
Universitas Sumatera Utara
c) Promosi
Kegiatan Promosi dilakukan dengan memberikan brosur kepada setiap
pengunjung yang datang dan pada setiap minggu pagi diberikan brosur.
b. Analisis Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria
Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor
kunci yang menjadi dan ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora
Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi :
1. Perekonomian
Dilihat dari kondisi ekonomi dalam suatu daerah dan negara dapat
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk
kondisi ekonomi semakin buruk pula iklim berbisnis. Kondisi ekonomi membawa
pengaruh yang berarti terhadap jalannya Taman Wisata Mora Indah Faria
terutama tehadap pendapatan yang diperoleh. Seperti kenaikan BBM, Inflasi
berpengaruh terhadap daya tarik pengunjung untuk berpergian sedangan harga
tiket masuk yang masih sama.
Dengan naiknya harga bahan-bahan pokok juga mempengaruhi bahan-bahan
pembangunan Objek wisata serta pembangunan Taman Wisata Mora Indah Faria
akan berdampak terhambatnya pembangunan wahana baru yang saat ini menjadi
sumber pendapatan Taman Wisata Mora Indah Faria.
Dalam
perencanaan
strateginya,
Taman
Wisata
Mora
Indah
Faria
mempertimbangkan kecenderungan faktor ekonomi baik ditingkat dalam negeri
maupun luar negeri. Perusahaan ini juga mempertimbangkan kemampuan daya
minat pengunjung yang hadir.
60
Universitas Sumatera Utara
2. Sosial Budaya
Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan
khususnya penduduk kota medan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak
terhadap perubahan jumlah minat pengunjung akan objek yang disediakan Taman
Wisata Mora Indah.
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat
besar terhadap pengelolaan Taman Wisata Mora Indah Faria. Ketika masyarakat
sibuk dengan kegiatan dilakukannya ketika kejenuhan dalam beraktivitas tingkat
minat pengunjung akan meningkat pesat dan dengan gaya hidup anak muda
modern saat ini menjadi peluang bagi pihak Taman Wisata Mora Indah Faria dan
harga tiket masuk yang terjangkau oleh anak muda dan orang tua dalam
melakukan refreshing mengisi hari libur.
3. Politik dan Pemerintahan
Kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi
perilaku Taman Wisata Mora Indah Faria. Situasi politik yang tidak kondusif akan
berdampak negatif bagi dunia taman rekreasi. Begitu pula sebaliknya.
Pemerintah pusat, daerah pemerintah kecamatan dan kelurahan menjadi salah
satu komponen yang paling penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria,
karena pemerintah tersebut memberikan kontribusi dalam menyongkong kegiatan
pembangunan objek wisata terkait pemberian ijin usaha.
Adapun strategi- strategi pemerintah yang mempengaruhi Taman Wisata Mora
Indah Faria seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan
Bangunan), Pajak pendapatan/pajak tiket masuk, dan pajak reklame
61
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat Teknologi
Perubahan dan penemuan teknologi mempunyai dampak signifikan terhadap
banyak organisasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman
utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan
teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitip yang lebih berdaya guna
ketimbang keunggulan yang sudah ada David (2004). Taman Wisata Mora Indah
Faria ini harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
Teknologi yang digunakan pada Taman Wisata Mora Indah Faria masih
tergolong sederhana, sehingga akan berpengaruh terhadap objek wisata dan
promosi. Cakupan teknologi yang dimaksud adalah teknologi pada objek
WaterPark, seperti mesin pembuangan air dan proses kebersihan air.
Taman Wisata Mora Indah Faria saat ini mengikuti perkembangan teknologi
di dalam Taman Wisata. Penggunaan alat-alat sisi Tv pada setiap sudut Taman
Wisata Mora Indah Faria untuk menjaga keamanan dan kenyaman pengunjung.
Selain sisi Tv Taman Wisata Mora Indah Faria juga mesin-mesin pembersih air
pada waterpark, sehingga para pengunjung merasakan kepuasan terhadap
kelengkapan pelayanan.
5. Persaingan
Definisi umum pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual
barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Strategi
menghadapi
pesaing
dapat
dilakukan
dengan
cara
melemahkan
dan
62
Universitas Sumatera Utara
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.
Pesaing utama dalam Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Mickey holiday
yang berada di berastagi. Salah satu objek wisata yang terkenal saat di kota
medan. Selain, objek wisata yang ditawarkan beraneka ragam melebihi objek
Taman Wisata Mora Indah. Namuhn saat ini Taman Wisata Mora Indah merasa
bahwa pesaing berat dikarenakan minat pengunjung jauh lebih besar ke taman
wisata mickey holiday dibanding Taman Wisata Mora Indah Faria yang jika
dilihat dari jumlah objek yang ada tidak sebanding dengan mickey holiday yang
memiliki 40 wahana objek wisata.Taman Wisata Mora Indah Faria dalam
meningkatkan minat pengunjung memperhatikan kebersihan taman wisata,
kualitas keamanan dan kenyamanan. Penciptaan wahana baru yang lebih interaktif
dikalangan anak muda dan orang tua dengan tingkat standard keamanan yang baik
menjadi pembeda Taman Wisata Mora Indah Faria dengan pesaingnya.
4.3 Identifikasi faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat
diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh
terhadap pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj,
Morawa Km 11, Medan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Identifikasi kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam
pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj. Morawa
Km 11, Medan.
Faktor
KEKUATAN
KELEMAHAN
Internal
Keuangan
-
Pengelolaan keuangan
-
Modal usaha yang terbatas
-
Jumlah
yang baik
-
Pinjaman modal dari
Bank BNI
Sumber
-
Pembagian
kerja
daya
karyawan yang Efektif
manusia/
dan Efisien
karyawan
masih
belum
sesuai
sedikit
-
Gaji/upah
dengan
Karyawan
UMR
(Upah
Minimum Regional)
Promosi
-
Harga tiket masuk yang
-
relatif terjangkau
Produk/
-
Objek
Kurangnya
nya
kegiatan
promosi.
Keamanan objek yang
-
baik
Kurangnya
pembangunan
wahana/objek wisata.
wisata
-
Kurangnya perhatian akan
kebersihan taman wisata
Faktor
PELUANG
ANCAMAN
Eksternal
Kondisi
-
Perekonomian
Adanya
-
keuntungan
Kenaikan
bahan
baku
pembangunan yang tinggi
terhadap
-
Biaya
Peningkatan
perawatan/pemeliharaan
minat pengunjung
objek yang tinggi
akan objek wisata.
Sosial
Budaya
dan
-
Potensi
-
Adanya
pengunjung yang
dikalangan
besar
hari besar
pengutipan
ormas
setiap
64
Universitas Sumatera Utara
-
Rasa
bosan
pengunjung
akan objek wisata yang
tersedia.
-
Tindakan
anarkis
dari
pengunjung
Pemerintah
-
Kelengkapan izin
-
Taman Wisata
-
masuk
Jaminan
-
keamanan
dan
-
-
Potensi
Perubahan
kebijakan
terhadap ketentuan Taman
kenyamanan
Persaingan
Kenaikan harga pajak tiket
Wisata
daya
-
Tingkat ancaman pesaing
peningkatan
dengan pembangunan objek
pengunjung baru
wisata baru
Kelengkapan
-
fasilitas keamanan
Event
yang
diadakan
pesaing.
dan kenyamanan
pengunjung.
-
Tingginya
kepuasan
pengunjung
4.3.1
Identifikasi Faktor kekuatan
1. Keamanan dan kenyamanan objek wisata yang baik
Keamanan Taman Wisata Mora Indah Faria merupakan keunggulan utama
yang baik. Karena dengan keamanan yang baik dan sesuai standard akan menjadi
hal yang dibutuhkan para pengunjung dibandingkan dengan pesaing-pesaing
terdekat yang memiliki objek yang sama.
2. Pembagian kerja karyawan yang efektif dan efisien
65
Universitas Sumatera Utara
Pembagian kerja yang efektif dan efisien pada Taman Wisata Mora Indah
Faria yang terdiri 35 orang. Pembagian kerja sesuai jam Taman Wisata Mora
Indah Faria kerja menjadi kunci pelayanan yang terbaik bagi kepuasan para
pengunjung yang datang.
3. Harga tiket masuk yang relatif murah
Harga tiket masuk pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang relatif
murah menjadi hal utama minat pengunjung. Dengan harga tiket yang relatif
murah akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang menikmati pelayanan
serta objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah Faria.
4. Pengelolaan keuangan yang baik
Pengelolaan keuangan baik menjadi peluang Taman Wisata Mora Indah
Faria mengelola pendapatan yang ada dalam membangun objek wisata baru
(wahana baru) yang menarik dan interaktif dalam mengembangkan taman wisata
yang tergolong luas.
4.3.2
Identifikasi Faktor Kelemahan
1. Modal usaha yang terbatas
Modal yang kecil merupakan kelemahan di dalam menjalankan Taman Wisata
Mora Indah Faria dengan keterbatasan modal pemilik Taman Wisata Mora Indah
Faria yang menggunakan modal pinjaman dari bank BNI untuk mengembangkan
taman wisata menjadi kelemahan bagi pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria.
2. Jumlah karyawan yang masih sedikit
Dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria yang memiliki luas 7,2
hektar dengan 35 karyawan. Kegiatan keamanan dan perawatan objek wisata
66
Universitas Sumatera Utara
Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sedikit dibanding dengan
pesaing-pesaing yang memiliki jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan dan
luas taman wisata.
3. Minimnya kegiatan promosi
Di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria kurangnya melakukan
kegiatan promosi kepada masyarakat/calon pengunjung. Kegiatan promosi hanya
dilakukan secara seminggu sekali. Promosi menjadi tolak ukur besarnya
pengunjung yang datang dan loyalitas pengunjung akan Taman Wisata Mora
Indah Faria.
4. Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata
Perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria masih kurang. Hal
ini terlihat adanya tumpukan sampah yang berserakan di sudut-sudut objek wisata
menyebabkan berkurangnya kenyamanan pengunjung yang datang. Kebersihan
Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi perhatian penting di dalam memelihara
loyalitas pengunjung.
4.3.3 Identifikasi Faktor Peluang
1. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek
wisata
Perkembangan gaya hidup anak muda yang senang berkunjung dan traveling
ke taman wisata dan objek baru. Taman Wisata Mora Indah Faria dengan strategi
menambah wahana wisata baru akan meningkatkan keinginan pengunjung datang
ke tempat baru dilihat. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh pemilik Taman Wisata
Mora Indah Faria sebagai keuntungan dan pemasukan.
67
Universitas Sumatera Utara
2. Potensi pengunjung yang besar.
Perilaku dan perkembangan masyarakat sekitar sangat mempengaruhi
pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yakni dengan meningkatnya
pengunjung yang senang akan ke tempat-tempat baru menjadi faktor penting yang
mempengaruhi meningkatnya pengunjung yang datang pada objek Taman Wisata
Mora Indah Faria.
3. Kelengkapan izin taman wisata
Pemerintah mempunyai peran penting dalam perkembangan Taman Wisata
Mora Indah Faria yaitu dalam pengurusan izin kelayakan bangunan objek-objek
wisata, izin penjualan tiket masuk, dan izin usaha perdagangan. Dengan adanya
izin yang dikeluarkan pemerintah serta melengkapi surat-surat izin dalam
membangun Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempengaruhi kepercayaan
pengunjung.
4. Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung
Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan Taman Wisata Mora Indah
Faria harus ditingkatkan dalam mempengaruhi kesan baik terhadap pengunjung
yang datang. Hal ini ditandai dengan adanya sisi tv disetiap sudut taman wisata
dengan bantuan pengawasan security menjaga keamanan dan kenyamanan dalam
menjaga loyalitas pengunjung.
68
Universitas Sumatera Utara
4.3.4
Identifikasi Faktor Ancaman
1. Kenaikan bahan baku pembangunan objek wisata yang tinggi
Seiring perkembangan ekonomi terjadinya kenaikan harga diakibatkan tinggi
nya inflasi pada bahan-bahan pokok. Fenomena kenaikan harga ini akan
berpengaruh terhadap semua segi perekonomian bukan hanya bahan-bahan
pokok tetapi bahan baku pembanggunan Taman Wisata Mora Indah Faria
akan semakin tinggi mengakibatkan perlambatan pembangunan objek wisata
baru.
2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia
Objek Wisata merupakan produk Taman Wisata Mora Indah Faria yang
disediakan untuk para pengunjungnya. Salah satu faktor menurun minat
pengunjung atau turunnya loyalitas pengunjung akan taman wisata diakibatkan
rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang disediakan.
3. Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata
Peraturan menjadi salah satu hal penting di dalam membangun usaha maupun
taman wisata. Hal ini ditandai dari perubahan kebijakan yang diberikan
pemerintah kepada taman wisata yang harus diperhatikan oleh pemilik dan pihakpihak Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempegaruhi segala aktivitas yang
ada.
4. Event yang diadakan pesaing.
Penyebab berkurangnya pengunjung ataupun loyalitas pengunjung terhadap
Taman Wisata Mora Indah Faria salah satunya tidak adanya inovasi di dalam
taman wisata itu seperti Event kecil unik dan menarik pada setiap hari
69
Universitas Sumatera Utara
sabtu/weekend. Hal ini akan menyebabkan para pengunjung menjadi sangat
penasaran dan ingin ikut berpartisipasi didalam event kecil itu. Pesaing yang
menggunakan event ini untuk menarik perhatian pengunjung yang sering datang
maupun pengunjung baru
Tabel 4.2
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
1) Pengelola keuangan yang baik
2)
1) Modal
Pembagian kerja yang efektif dan
efisien
usaha
yang
terbatas
2) Jumlah karyawan yang
3) Harga tiket masuk yang relatif
murah
masih sedikit
3) Kurangnya
kegiatan
promosi
4) Keamanan objek yang baik
4) Kurangnya
perhatian
akan kebersihan taman
wisata
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity)
1) Adanya
keuntungan
Ancaman (Threat)
terhadap
peningkatan minat pengunjung akan
1) Kenaikan
bahan
baku
pembangunan yang tinggi
2) Rasa bosan pengunjung
objek wisata
2) Potensi pengunjung yang besar
akan objek wisata yang
3) Kelengkapan izin taman wisata
tersedia
4) Kelengkapan fasilitas keamanan dan
kenyamanan pengunjung
3) Perubahan
kebijakan
terhadap ketentuan taman
wisata
4) Event
yang
diadakan
pesaing.
70
Universitas Sumatera Utara
Faktor-Faktor Kunci Internal
Bobot
Rating
(Bobot X
Rating)
KEKUATAN/STRENGTH (S)
1) Pengelola keuangan yang baik
0,12
2
0,24
2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien
0,08
2
0,16
0,16
2
0,32
0,08
1
0,08
3) Harga tiket masuk yang relatif murah
4) Keamanan objek yang baik
Total Skor Kekuatan
0,44
0,8
KELEMAHAN (Weakness)
1) Modal usaha yang terbatas
0,12
2
0,24
2) Jumlah karyawan yang masih sedikit
0,08
2
0,16
3) Kurangnya kegiatan promosi
0,16
1
0,16
4) Kurangnya perhatian akan kebersihan 0,16
1
0,16
taman wisata
Total Skor Kelemahan
0,52
0,72
Selisih skor kekuatan dengan skor kelemahan
0,08
Tabel 4.3
Matriks Eksternal factor analysis summary Taman Wisata Mora Indah Faria
Faktor-Faktor Kunci Eksternal
Bobot
Rating
(Bobot X
Rating)
Peluang/Opportunities (O)
1) Adanya keuntungan terhadap 0,16
2
0,32
2
0,32
peningkatan minat pengunjung
akan objek wisata
2) Potensi pengunjung yang besar
0,16
71
Universitas Sumatera Utara
3) Kelengkapan izin taman wisata
0,05
1
0,05
4) Kelengkapan fasilitas keamanan 0,16
2
0,32
dan kenyamanan pengunjung
Total Skor Peluang
0,53
1,01
Ancaman/Threat (T)
1) Kenaikan
bahan
baku 0,16
1
0,16
2
0,1
1
0,16
2
0,1
pembangunan yang tinggi
2) Rasa
bosan
pengunjung 0,05
akan objek wisata yang
tersedia
3) Perubahan
kebijakan 0,16
terhadap ketentuan taman
wisata
4) Event
yang
diadakan 0,05
pesaing
Total Skor Ancaman
Selisih
skor
Peluang
0,42
dengan
skor
0,52
0,49
Ancaman
72
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Fakto
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Kekuatan
rNilai
Bobot
4
0,16
K
2
0,08
K
3
0,12
Pembagian K
2
0,08
faktor
Minor
Major
Point
X
2
kunci
1
Produk
Harga
- Harga tiket K
jual
2
yang relatif
Layan
- Keamanan
an
objek
X
1
yang
baik
3
- Pengelola
Keuan
keuangan
gan
yang baik
4
Manaj
kerja
emen
efektif
X
X
2
1
yang
dan
efisien
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Kelemahan
faktor
Nilai
Bobot
Major
Point
L
4
0,16
X
1
- Modal usaha L
3
0,12
X
1
L
2
0,08
L
4
0,16
kunci
1
Minor
Produk
Layanan
- Kurangnya
perhatian
akan
kebersihan
taman wisata
2
Keuang
an
3
Manaje
men
yang terbatas
- Jumlah
X
1
karyawan
yang masih
sedikit
4
Promosi
- Kurangnya
X
1
kegiatan
promosi
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Peluang
faktor
Nilai
Bobot
Tinggi
Point
P
3
0,16
X
2
P
3
0,16
X
2
P
1
0,05
P
3
0,16
kunci
1
Sosial
- Adanya
dan
keuntungan
budaya
terhadap
Rendah
peningkatan
minat
pengunjung
akan
objek
wisata
- Potensi
pengunjung
yang besar
2
Pemerin
tah
- Kelengkapan
izin
X
1
taman
wisata
3
Fitur
- Kelengkapan
X
2
fasilitas
keamanan
dan
kenyamanan
pengunjung
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria
No.
Faktor-
Hasil monitor
Sifat
Pengaruh
Ancaman
faktor
Nilai
Bobot
Rendah
1
0,05
X
A
3
0,16
yang A
1
0,05
3
0,16
kunci
1
Sosial
- Rasa
bosan A
dan
pengunjung
budaya
akan
Tinggi
Point
2
objek
wisata yang
tersedia
2
Pemerin
tah
- Perubahan
X
1
kebijakan
terhadap
ketentuan
taman wisata
3
Fitur
- Event
X
2
diadakan
pesaing
4
Keuang
an
- Kenaikan
bahan
A
X
1
baku
pembanguna
n yang tinggi
76
Universitas Sumatera Utara
4.4 Alternatif Strategi
Dalam
merumuskan
alternatif
strategi
yang
dibutuhkan
untuk
mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa
Km
11,
Medan
digunakan
analisis
Matriks
SWOT.
Matriks
SWOT
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat
dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan
strategi pengembangan produk Taman Wisata Mora Indah Faria. Matriks ini
menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O,
strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan
produk Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11,
Medan, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan,
antara lain:
a. Strategi S-O
Strategi S-O (strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang adalah
strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :
1. Harga tiket masuk yang relatif murah pada Taman Wisata Mora Indah
Faria dalam meningkatkan minat pengunjung.
2. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek
wisata pada Taman Wisata Mora Indah Faria.
77
Universitas Sumatera Utara
b. Strategi W-O
Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah
strategi menimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal.
Alternatif W-O yang dapat dirumuskan adalah:
1. Kurangnya perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria
berpengaruh pada kenyamanan pengunjung dalam berlibur maupun
berwisata bersama keluarga.
2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria
melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam berkunjung ke
tempat-tempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman
Wisata Mora Indah Faria.
c. Strategi S-T
Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi
untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari
ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah:
1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah
Faria mempengaruhi kepuasan pengunjung yang datang.
2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia pada Taman
Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam
taman wisata.
78
Universitas Sumatera Utara
d. Strategi W-T
Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah
strategi defensif untuk menimalkan kelemahan internal dalam menghindari
ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah:
1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh
pada pembangunan objek wisata dan fasilitas baru dalam membuat eventevent kecil di dalam taman wisata.
2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas
pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun.
79
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan-S
Kelemahan-W
1. Pengelolaan keuangan yang
baik
1. Modal usaha yang
terbatas
2. Pembagian kerja yang efektif
dan efisien
3. Harga tiket masuk yang relatif
2. Jumlah
karyawan
masih sedikit
3. Minimnya kegiatan
promosi
murah
4. Keamanan objek yang baik
4. Kurangnya
perhatian
kebersihan
akan
taman
wisata
80
Universitas Sumatera Utara
Peluang-O
Strategi S-O
1. Adanya keuntungan terhadap
Strategi W-O
1. Harga tiket masuk yang relatif murah
1. Kurangnya perhatian akan
minat
pada Taman Wisata Mora Indah
kebersihan Taman Wisata
pengunjung akan objek wisata
Faria dalam meningkatkan minat
Mora
pengunjung.
berpengaruh
pada
kenyamanan
pengunjung
peningkatan
2. Potensi
pengunjung
yang
besar
3. Kelengkapan
2. Adanya
izin
taman
wisata
4. Kelengkapan
fasilitas
keuntungan
terhadap
Indah
peningkatan minat pengunjung akan
dalam
berlibur
objek wisata pada Taman Wisata
berwisata
Mora Indah Faria.
keluarga.
Faria
maupun
bersama
2. Potensi pengunjung yang
keamanan dan kenyamanan
pengunjung.
besar pada Taman Wisata
Mora Indah Faria melalui
gaya hidup (trend) anak
muda
saat
ini