Analisis Strategi Pengembangan Produk Pada Taman Wisata Mora Indah Faria

(1)

Daftar pertanyaan wawancara Faktor internal

1. Bagaimana kondisi keuangan/modal usaha/ kisaran modal dalam menjalankan usaha wisata ini ?

2. Apa syarat-syarat tertentu penerimaan karyawan di tamora ? A. bagaimana perekrutan tenaga kerja

B. tenaga kerja C. jam kerja

D. hari libur yang ditetapkan E. gaji dan upah

3. Bagaimana pemasaran produk yang dilakukan oleh wisata mora indah ? 4. Bagaimana produk yang ditawarkan di wisata mora indah ?

Point

A. Produk (jenis, dan lain-lain) B. Harga

C. Promosi

5. Bagaimana kegiatan manajemen di wisata mora indah ? A. Perencanaan

B. Pengorganisasian C. Pengawasan


(2)

6. Bagaimana pengaruh harga tiket masuk tempat taman wisata mora indah faria terhadap ?

A. Kenaikan biaya perawatan B. Kenaikan Pemeliharaan C. Kenaikan Pajak

7. Bagaimana minat masyarakat dalam berkunjung ke taman wisata mora indah faria dari tahun ke tahun ?

8. Bagaimana pengaruh hari libur terhadap tingkat minat pengunjung berwisata taman wisata mora indah faria ?

9. Bagaimana potensi pengunjung kelas sosial atas, menengah, dan bawah 10.Bagaimana tingkat perbandingan pengunjung kelas sosial atas, menengah

dan bawah di taman wisata mora indah faria ?

11.Bagaimana dengan pajak taman wisata mora indah faria ?

12.Bagaimana dengan IMB (izin mendirikan bangunan) taman wisata mora indah Faria ?

13.Bagaimana dengan SIUP (surat izin usaha perdagangan) taman wisata mora indah faria ?

14.Bagaimana dengan standard keselamatan wahana taman wisata mora indah faria ?

15.Adakah pengutipan dari ormas pada taman wisata mora indah faria ? 16.Bagaimana dengan hubungan pengunjung dengan pegawai taman wisata


(3)

17.Bagaimana cara menghadapi pesaing yang ada pada taman wisata mora indah faria ?

18.Siapa sajakah pesaing taman wisata mora indah faria ?

19.Adakah teknologi yang digunakan dalam sisi keamanan tiket ataupun yang lainnya di taman wisata mora indah faria ?

DOKUMENTASI

Ket gambar : Tampilan pintu masuk Wahana Waterpark Taman Wisata Mora Indah Faria


(4)

Ket gambar : Tampilan pintu masuk tempat pemancingan Taman Wisata Mora Indah Faria

DOKUMENTASI

Ket gambar : Tampilan Wahana Sampan dayung yang tidak diperhatikan kebersihannya Taman Wisata Mora Indah Faria


(5)

Ket gambar : Tampilan Kolam Renang Taman Wisata Mora Indah Faria

DOKUMENTASI

Ket gambar : Tampilan kasir pembelian tiket masuk kolam renang Taman Wisata Mora Indah Faria


(6)

Ket gambar : Tampilan Halaman Taman Wisata Mora Indah Faria

DOKUMENTASI


(7)

Ket gambar : Tampilan kasir tiket masuk wahana WaterPark Taman Wisata Mora Indah Faria


(8)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Asriandy, Ian. 2016. Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaen. Makasar : FISIP UNHAS

Fred R. David. 2002. Manajemen Strategis. Edisi ke Tujuh.Konsep/ Fred R. David ; alih bahasa, Alexander Sindoro; Penyunting, Agus Widyantoro. Jakarta: Prenhallindo.

Fred R. David. 2004. Manajemen Strategis, Terjemahan oleh Kresno Saroso, Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks

Girsang, D Harbi. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sipiso – Piso. Medan :FE USU.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Juliandi, Azuar. 2003. Metode Penelitian Kualitatif untuk ilmu – ilmu Bisnis. Medan: Percetakan M200

Kusmayadi dan Sugiarto, E. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ridwan. 2012. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Softmedia


(9)

Mappa, Fajrin. 2012. Strategi Pengembangan Pantai Tamarunang Sebagai Objek Wisata Pantai di Kabupaten Jeneponto. Makasar : FT UNHAS

Redona, Rendi. 2015. Strategi Pengembangan Produk Kawasan Gunung Tidar ( studi kasus terhadap kawasan wisata spiritual gunung tidar, kecamatan magelang selatan, kota magelang, provinsi jawa tengah). Yogyakarta : AMPTA


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Suharsimi, 2006 : 136) agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari suatu penelitian maka harus ditunjang dengan berbagai metode yang tepat dan benar secara ilmiah, sehingga kebenaran objektif yang hendak dicapai dapat ditemukan.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk merumuskan masalah memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan, menganalisis suatu variabel secara mandiri, tidak bermaksud mengkaji variabel dengan melakukan perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain (juliandi 2013 : 14). Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang diamati dari orang – orang dan lingkungan yang diteliti (suryanto 2011 : 166)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj Morawa Km 11, Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2016 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.


(11)

3.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membahas generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel.

Menurut suyanto (2005 : 172) informan penelitian terdiri dari beberapa macam yaitu :

1. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang gambaran umum Taman Wisata Mora Indah Faria serta informasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh Taman Wisata Mora Indah. Peneliti menentukan Bapak Thomas selaku penanggung jawab Taman Wisata Mora Indah Medan Tj Morawa, sebagai informan kunci dari penelitian ini.

2. Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, maka dari itu informan utama dari penelitian ini adalah Bapak Antonius selaku penanggungjawab lapangan dan beberapa pengunjung.

3.4 Definisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata.

Strategi merupakan respon yang terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.


(12)

Pengembangan produk adalah pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para manajer pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

a. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan langsung kepada pihak–pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan (Bungin 2001 : 136) Wawancara dilakukan secara informal dan yang akan diwawancarai yaitu pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria di Jl. Medan Tj Morawa.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman yang dialami Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj


(13)

Morawa

2. Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah :

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku–buku jurnal, internet dan sumber–sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan–catatan atau dokumentasi–dokumentasi yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengimplementasikan data–data yang telah didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta Teknik analisis data yang digunakan dianalisis kembali kedalam bentuk yang lebih kompleks. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi tentang Taman Wisata Mora Indah Faria.

Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data berupa kata – kata bukan angka – angka. Dengan tujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada dilapangan (hasil research) dengan dipilih–pilih secara


(14)

sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang muda dicerna atau muda dipahami oleh masyarakat umum.

3.7 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Pada intinya, dengan melakukan analisis SWOT yaitu analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi.

Analisis SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities) dan ancaman (threat). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman merupakan faktor – faktor strategi perusahaan yang perlu di analisis oleh suatu perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode analisis SWOT, yaitu melakukan identifikasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kondisi suatu usaha yang diteliti dan merumuskan strategi yang sesuai untuk digunakan, serta memaksimalkan faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pada Taman Wisata Mora Indah Jl. Medan Tj Morawa.


(15)

3.7 Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)

a. Matriks Internal Factors Analysis Summarry (IFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing – masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Tahapannya adalah :

1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom

2. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersbut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)


(16)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut tehadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor–faktor strategis internalnya.


(17)

Tabel 3.1

Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor – faktor strategi Internal

(1)

Bobot (2)

Bobot (3)

Bobot x rating

(4)

Komen tar (5) KEKUATAN

1 0,00 0 0,00

2 0,00 0 0,00

3 0,00 0 0,00

4 0,00 0 0,00

5 0,00 0 0,00

KELEMAHAN

1 0,00 0 0,00

2 0,00 0 0,00

3 0,00 0 0,00

4 0,00 0 0,00

5 0,00 0 0,00

TOTAL

Sumber : Rangkuti (2009)

b. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing–masing faktor


(18)

eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)

Tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tentukan dan susunlah faktor–faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1

2. Beri bobot masing–masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor–faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik) sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)


(19)

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor–faktor strategisnya eksternalnya.

Gambar 3.1 Diagram SWOT

Kuadran III : TURN AROUND Kuadran I : AGRESIF

Kuadran IV : DEFENSIF Kuadran II : DIVERSIFIKASI PELUANG ( eksternal )

ANCAMAN ( eksternal ) KELEMAHAN

( internal )

KEKUATAN ( internal )


(20)

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, Fred R., 2005 : 47) yaitu :

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan– keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan , kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan–kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threat)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi


(21)

sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan–peraturan pemerintah yang baru atau direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

1. Matriks IFAS

Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Setelah faktor– faktor strategis internal suatu perusahaan diindentifikasi, tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor–faktor strategis internal tersebut. Adapun cara penentuan faktor strategi internal adalah :

1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item–item IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis, tunjukan mana yang merupakan kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal.

2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat penting), faktor–faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.

3. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4. Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor – faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.


(22)

Tabel 3.2 Matriks IFAS Faktor – faktor

strategi Internal

BOBOT RATING BOBOT x

RATING KEKUATAN :

Jumlah

X X X

KELEMAHAN :

Jumlah

X X X

TOTAL 1,00

Sumber : Rangkuti (2014) Rating pada matriks IFAS :

1 = Merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan–kelemahan yang kecil

3 = merupakan kekuatan yang kecil merupakan kekuatan utama 2. Matriks EFAS

Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis eksternal ke dalam kerangka opportunities and Threats perusahaan. Mengindentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal memampukan organisasi untuk mengembangkan misi yang jelas, merancang strategi guna mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan berbagai kebijakan untuk meraih tujuan organisasi. Sebelum strategi diterapkan, perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat tabel EFAS


(23)

(external strategic factors analysis summary). Adapun cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah :

1. Pada kolom 1, indetifikasi dan tulis item–item EFAS yang paling pentin dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukan mana yang merupakan peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal.

2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor–faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00

3. Hitung rating untuk masing–masing faktor peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor–faktor strategis eksternal ke dalam kerangka Opportunities and Threats perusahaan.


(24)

Tabel 3.3 Matriks EFAS Faktor – faktor

strategi Eksternal

BOBOT RATING BOBOT x

RATING KEKUATAN :

Jumlah

X X X

KELEMAHAN :

Jumlah

X X X

TOTAL 1,00

Sumber : Rangkuti (2014) Rating pada matriks EFAS :

1 = memiliki peluang yang sangat sedikit / ancaman yang sangat besar 2 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang besar 3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil

4 = memiliki peluang yang sangat besar atau 3 Matriks SWOT

Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


(25)

Tabel 3.4 Matriks SWOT IFAS

EFAS

STRENGTH ( S ) Tentukan 5 – 10 faktor kekuatan Internal

WEAKNESS ( W ) Tentukan 5 – 10 faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES ( O ) Tentukan 5 – 10

faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS ( T ) Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman


(26)

Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi (Rangkuti 2014) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen perusahaan, yaitu :

1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan., yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar–besarnya

2. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimilki perusahaan untuk mengatasi ancaman

3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada

4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan perusahaan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan ancaman


(27)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil dan Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria a. Profil Taman Wisata Mora Indah Varia

Taman Wisata Mora Indah Faria berdiri pada tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Thomas, taman wisata ini memiliki luas 7,2 hektar berada di Jalan Medan Tj Morawa Km 11, Medan.

b. Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria

Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang jasa pelayanan Taman Rekreasi yang menyediakan objek wisata sebagai produk yang dapat di nikmati para pengunjung. Usaha Taman Wisata ini didirikan oleh Bapak Thomas, selaku pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria. Taman Wisata ini terletak di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan.

Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki luas 7,2 hektar sudah termasuk lahan yang kosong. Taman wisata ini sendiri sudah mendapat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan, Pajak Reklame dan pajak tiket.

Target market atau segmentasi pengunjung Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dari kalangan kelas menengah (middle) kelas bawah (low), namun Taman Wisata Morah Indah Faria ini memiliki objek wisata yang unik dan


(28)

menarik dengan keamanannya dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan setiap hari biasa maupun hari besar. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa peminat pengunjung akan semakin banyak.

Selain pelayanan objek wisata di taman wisata, terdapat pula tempat untuk bersantai bersama keluarga sebagai bentuk simpati dari pihak Taman Wisata Mora Indah Faria, seperti pondok santai dan kapal dayung dll.

4.1.2 Visi dan Misi Taman Wisata Mora Indah Faria

Visi : Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi Destinasi kota Medan Misi : 1. Sebagai tama wisata pertama yang memiliki keragaman

keindahan objek.

2. Menyediakan berbagai fungsi bentuk dan ragam fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung dengan berpedoman pada edukasi yang aktraktif dan interaktif serta didukung dengan dengan bangunan berinterior unik dan cantik.

4.1.3 Struktur Organisasi

Pada umumnya suatu perusahaan memiliki struktur organisasi yang didalami akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya sehingga dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.


(29)

Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif. Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan terdiri dari unit-unit kerja yang dilaksanakan secara kelompok atau individual/perorangan, adapun sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif akan mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Struktur dan uraian tugas merupakan unsure penting dalam perusahaan. Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar yang menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan, sekaligus menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi tersebut. Di dalam organisasi setiap individual harus bertanggung jawab atas tugasnya.penyusunan struktur ini bersifat statis tetapi akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan. Adapun struktur organisasi Taman Wisat Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan.dapat dilihat sebagai berikut


(30)

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI

TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA MEDAN

Sumber : Taman Wisata Mora Indah Faria, 2016

Direktur/Pemilik Bapak Thomas

Personalia Bapak Antonius

Ginting

Staff Waterpark

Staff Kolam Renang

Staff Kantin

Staff Lain-lain


(31)

4.1.4 Deskripsi Jabatan

Dibawah ini akan menjelaskan secara singkat mengenai tugas dan tanggung jawab kewajiban yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan :

a. Wewenang Direktur (Bapak Thomas)

Direktur merupakan pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria b. Wewenang Personalia (Bapak Antonius)

Personalia merupakan pengawas lini pertama dalam setiap aktivitas kerja yang berhubungan dengan bawahan. Dalam menilai dan mengukur kinerja karyawan, memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan perusahaan dan memberikan saran-saran kepada direktur.

Dibawah ini adalah tugas dari Personalia Taman Wisata Mora Indah Faria Medan :

1. Membuat perencanaan karyawan sesuai kebutuhan setiap departemen. 2. Bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan karyawan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

3. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mempunyai motivasi kerja. 4. Menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh karyawan


(32)

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria

Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria untuk mengindentifikasi faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan.

a. Analisis Faktor Internal Taman Wisata Mora Indah Faria

Analisis faktor Internal dilakukan untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan. Faktor internal Taman Wisata Mora Indah di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi :

1. Keuangan

Keuangan dalam hal ini adalah modal usaha yang menjadi faktor yang cukup penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria. Pembangunan Taman Wisata yang memiliki modal yang sangat besar dalam hal keuangan. Bapak Thomas menggunakan modal Pribadi dan modal pinjaman usaha dari Bank BNI karena modal yang dibutuhkan relatif besar untuk menambah wahana dan objek wisata dalam memenuhi kepuasan pengunjung. Modal awal mendirikan Taman Wisata Mora Indah Faria adalah 3 milyar belum termasuk pembangunan objek keseluruhan.


(33)

2. Sumber daya manusia

Aspek sumber daya manusia dapat ditinjau melalui kebutuhan tenaga kerja, jam kerja dan sistem pemberian upah/gaji dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan (2005:10) “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dab efisien guna membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

a) Perekrutan tenaga kerja

Penerimaan karyawan tidak melalui jalur yang panjang. Sistem yang digunakan sangat sederhana dan kriteria tenaga kerja baru juga sangat umum. Taman Wisata Mora Indah Faria tidak menggunakan pengalaman bekerja tapi membutuhkan SDM yang mampu bekerja sama dengan baik. Persyaratan untuk perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan diatas umur 25 tahun, bersedia diletakan disemua lini.

b) Tenaga Kerja

Semua tenaga kerja yang ada di Taman Wisat Mora Indah Faria merupakan karyawan tetap. Saat ini jumlah karyawan yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki 35 orang orang tenaga kerja.

c) Pengaturan Jadwal Kerja

Jadwal kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria terbagi menjadi 2 bagian. Dalam penentuan jadwal kerja terdapat Shift pagi dan malam. Jadwal kerja karyawan Taman Wisata Mora Indah Faria dimulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore non-security dan jam 08.00 pagi-20.00 malam security.


(34)

d) Hari Libur yang ditetapkan

Hari libur bagi karyawan yang ditetapkan oleh Taman Wisata Mora hanya berlaku pada karyawan non-security ialah seminggu sekali kecuali pada hari minggu dan hari-hari besar.

e) Gaji dan Upah

Gaji tenaga kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria berbeda pada divisi antara divisi non-security dan security.

3. Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Aspek pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi analisis terhadap objek, tiket masuk dan promosi. Analisis Objek yang meliputi macam wahana objek, keunikan, kenyamanan dan keamanan dan penetapan harga tiket masuk yang terjangkau oleh pengunjung. Analisis promosi meliputi penempatan media promosi yang digunakan berdasarkan minat pengunjung menjadi peluang besar dalam mengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria masih terbuka lebar. a) Objek

Objek yang ditawarkan dalam Taman Wisata Mora Indah Faria ini memiliki beberapa Wahana unik dan menarik. Jumlah objek saat ini berkisar 15 variasi. b) Harga

Harga tiket masuk sekitar Rp 5000/orang untuk memasuki kawasan Taman Wisata Mora Indah Faria. Dengan harga tiket yang berbeda tiap-tiap wahana lain. Wahana seperti WaterPark harga tiket masuk sekitar Rp 40.000/orang dan masih banyak wahana-wahana objek yang menarik lainnya.


(35)

c) Promosi

Kegiatan Promosi dilakukan dengan memberikan brosur kepada setiap pengunjung yang datang dan pada setiap minggu pagi diberikan brosur.

b. Analisis Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria

Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi dan ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi :

1. Perekonomian

Dilihat dari kondisi ekonomi dalam suatu daerah dan negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk kondisi ekonomi semakin buruk pula iklim berbisnis. Kondisi ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap jalannya Taman Wisata Mora Indah Faria terutama tehadap pendapatan yang diperoleh. Seperti kenaikan BBM, Inflasi berpengaruh terhadap daya tarik pengunjung untuk berpergian sedangan harga tiket masuk yang masih sama.

Dengan naiknya harga bahan-bahan pokok juga mempengaruhi bahan-bahan pembangunan Objek wisata serta pembangunan Taman Wisata Mora Indah Faria akan berdampak terhambatnya pembangunan wahana baru yang saat ini menjadi sumber pendapatan Taman Wisata Mora Indah Faria.

Dalam perencanaan strateginya, Taman Wisata Mora Indah Faria mempertimbangkan kecenderungan faktor ekonomi baik ditingkat dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini juga mempertimbangkan kemampuan daya minat pengunjung yang hadir.


(36)

2. Sosial Budaya

Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan khususnya penduduk kota medan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak terhadap perubahan jumlah minat pengunjung akan objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah.

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat besar terhadap pengelolaan Taman Wisata Mora Indah Faria. Ketika masyarakat sibuk dengan kegiatan dilakukannya ketika kejenuhan dalam beraktivitas tingkat minat pengunjung akan meningkat pesat dan dengan gaya hidup anak muda modern saat ini menjadi peluang bagi pihak Taman Wisata Mora Indah Faria dan harga tiket masuk yang terjangkau oleh anak muda dan orang tua dalam melakukan refreshing mengisi hari libur.

3. Politik dan Pemerintahan

Kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi perilaku Taman Wisata Mora Indah Faria. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia taman rekreasi. Begitu pula sebaliknya.

Pemerintah pusat, daerah pemerintah kecamatan dan kelurahan menjadi salah satu komponen yang paling penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria, karena pemerintah tersebut memberikan kontribusi dalam menyongkong kegiatan pembangunan objek wisata terkait pemberian ijin usaha.

Adapun strategi- strategi pemerintah yang mempengaruhi Taman Wisata Mora Indah Faria seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan/pajak tiket masuk, dan pajak reklame


(37)

4. Tingkat Teknologi

Perubahan dan penemuan teknologi mempunyai dampak signifikan terhadap banyak organisasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitip yang lebih berdaya guna ketimbang keunggulan yang sudah ada David (2004). Taman Wisata Mora Indah Faria ini harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Teknologi yang digunakan pada Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sederhana, sehingga akan berpengaruh terhadap objek wisata dan promosi. Cakupan teknologi yang dimaksud adalah teknologi pada objek WaterPark, seperti mesin pembuangan air dan proses kebersihan air.

Taman Wisata Mora Indah Faria saat ini mengikuti perkembangan teknologi di dalam Taman Wisata. Penggunaan alat-alat sisi Tv pada setiap sudut Taman Wisata Mora Indah Faria untuk menjaga keamanan dan kenyaman pengunjung. Selain sisi Tv Taman Wisata Mora Indah Faria juga mesin-mesin pembersih air pada waterpark, sehingga para pengunjung merasakan kepuasan terhadap kelengkapan pelayanan.

5. Persaingan

Definisi umum pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan


(38)

menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan.

Pesaing utama dalam Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Mickey holiday yang berada di berastagi. Salah satu objek wisata yang terkenal saat di kota medan. Selain, objek wisata yang ditawarkan beraneka ragam melebihi objek Taman Wisata Mora Indah. Namuhn saat ini Taman Wisata Mora Indah merasa bahwa pesaing berat dikarenakan minat pengunjung jauh lebih besar ke taman wisata mickey holiday dibanding Taman Wisata Mora Indah Faria yang jika dilihat dari jumlah objek yang ada tidak sebanding dengan mickey holiday yang memiliki 40 wahana objek wisata.Taman Wisata Mora Indah Faria dalam meningkatkan minat pengunjung memperhatikan kebersihan taman wisata, kualitas keamanan dan kenyamanan. Penciptaan wahana baru yang lebih interaktif dikalangan anak muda dan orang tua dengan tingkat standard keamanan yang baik menjadi pembeda Taman Wisata Mora Indah Faria dengan pesaingnya.

4.3Identifikasi faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj, Morawa Km 11, Medan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :


(39)

Tabel 4.1

Identifikasi kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj. Morawa

Km 11, Medan. Faktor

Internal

KEKUATAN KELEMAHAN

Keuangan - Pengelolaan keuangan yang baik

- Pinjaman modal dari Bank BNI

- Modal usaha yang terbatas

Sumber daya manusia/ Karyawan

- Pembagian kerja

karyawan yang Efektif dan Efisien

- Jumlah karyawan masih sedikit

- Gaji/upah belum sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional)

Promosi - Harga tiket masuk yang relatif terjangkau

- Kurangnya nya kegiatan promosi.

Produk/ Objek wisata

- Keamanan objek yang baik

- Kurangnya pembangunan wahana/objek wisata.

- Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata

Faktor Eksternal

PELUANG ANCAMAN

Kondisi Perekonomian - Adanya keuntungan terhadap Peningkatan minat pengunjung akan objek wisata.

- Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi - Biaya

perawatan/pemeliharaan objek yang tinggi

Sosial dan Budaya

- Potensi

pengunjung yang besar

- Adanya pengutipan

dikalangan ormas setiap hari besar


(40)

- Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia.

- Tindakan anarkis dari pengunjung

Pemerintah - Kelengkapan izin Taman Wisata - Jaminan

keamanan dan kenyamanan

- Kenaikan harga pajak tiket masuk

- Perubahan kebijakan terhadap ketentuan Taman Wisata

Persaingan - Potensi daya peningkatan pengunjung baru - Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung. - Tingginya kepuasan pengunjung

- Tingkat ancaman pesaing dengan pembangunan objek wisata baru

- Event yang diadakan pesaing.

4.3.1 Identifikasi Faktor kekuatan

1. Keamanan dan kenyamanan objek wisata yang baik

Keamanan Taman Wisata Mora Indah Faria merupakan keunggulan utama yang baik. Karena dengan keamanan yang baik dan sesuai standard akan menjadi hal yang dibutuhkan para pengunjung dibandingkan dengan pesaing-pesaing terdekat yang memiliki objek yang sama.


(41)

Pembagian kerja yang efektif dan efisien pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang terdiri 35 orang. Pembagian kerja sesuai jam Taman Wisata Mora Indah Faria kerja menjadi kunci pelayanan yang terbaik bagi kepuasan para pengunjung yang datang.

3. Harga tiket masuk yang relatif murah

Harga tiket masuk pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang relatif murah menjadi hal utama minat pengunjung. Dengan harga tiket yang relatif murah akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang menikmati pelayanan serta objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah Faria.

4. Pengelolaan keuangan yang baik

Pengelolaan keuangan baik menjadi peluang Taman Wisata Mora Indah Faria mengelola pendapatan yang ada dalam membangun objek wisata baru (wahana baru) yang menarik dan interaktif dalam mengembangkan taman wisata yang tergolong luas.

4.3.2 Identifikasi Faktor Kelemahan 1. Modal usaha yang terbatas

Modal yang kecil merupakan kelemahan di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria dengan keterbatasan modal pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria yang menggunakan modal pinjaman dari bank BNI untuk mengembangkan taman wisata menjadi kelemahan bagi pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria. 2. Jumlah karyawan yang masih sedikit

Dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria yang memiliki luas 7,2 hektar dengan 35 karyawan. Kegiatan keamanan dan perawatan objek wisata


(42)

Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sedikit dibanding dengan pesaing-pesaing yang memiliki jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan dan luas taman wisata.

3. Minimnya kegiatan promosi

Di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria kurangnya melakukan kegiatan promosi kepada masyarakat/calon pengunjung. Kegiatan promosi hanya dilakukan secara seminggu sekali. Promosi menjadi tolak ukur besarnya pengunjung yang datang dan loyalitas pengunjung akan Taman Wisata Mora Indah Faria.

4. Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata

Perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria masih kurang. Hal ini terlihat adanya tumpukan sampah yang berserakan di sudut-sudut objek wisata menyebabkan berkurangnya kenyamanan pengunjung yang datang. Kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi perhatian penting di dalam memelihara loyalitas pengunjung.

4.3.3 Identifikasi Faktor Peluang

1. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata

Perkembangan gaya hidup anak muda yang senang berkunjung dan traveling ke taman wisata dan objek baru. Taman Wisata Mora Indah Faria dengan strategi menambah wahana wisata baru akan meningkatkan keinginan pengunjung datang ke tempat baru dilihat. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai keuntungan dan pemasukan.


(43)

2. Potensi pengunjung yang besar.

Perilaku dan perkembangan masyarakat sekitar sangat mempengaruhi pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yakni dengan meningkatnya pengunjung yang senang akan ke tempat-tempat baru menjadi faktor penting yang mempengaruhi meningkatnya pengunjung yang datang pada objek Taman Wisata Mora Indah Faria.

3. Kelengkapan izin taman wisata

Pemerintah mempunyai peran penting dalam perkembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dalam pengurusan izin kelayakan bangunan objek-objek wisata, izin penjualan tiket masuk, dan izin usaha perdagangan. Dengan adanya izin yang dikeluarkan pemerintah serta melengkapi surat-surat izin dalam membangun Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempengaruhi kepercayaan pengunjung.

4. Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung

Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan Taman Wisata Mora Indah Faria harus ditingkatkan dalam mempengaruhi kesan baik terhadap pengunjung yang datang. Hal ini ditandai dengan adanya sisi tv disetiap sudut taman wisata dengan bantuan pengawasan security menjaga keamanan dan kenyamanan dalam menjaga loyalitas pengunjung.


(44)

4.3.4 Identifikasi Faktor Ancaman

1. Kenaikan bahan baku pembangunan objek wisata yang tinggi

Seiring perkembangan ekonomi terjadinya kenaikan harga diakibatkan tinggi nya inflasi pada bahan-bahan pokok. Fenomena kenaikan harga ini akan berpengaruh terhadap semua segi perekonomian bukan hanya bahan-bahan pokok tetapi bahan baku pembanggunan Taman Wisata Mora Indah Faria akan semakin tinggi mengakibatkan perlambatan pembangunan objek wisata baru.

2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia

Objek Wisata merupakan produk Taman Wisata Mora Indah Faria yang disediakan untuk para pengunjungnya. Salah satu faktor menurun minat pengunjung atau turunnya loyalitas pengunjung akan taman wisata diakibatkan rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang disediakan.

3. Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata

Peraturan menjadi salah satu hal penting di dalam membangun usaha maupun taman wisata. Hal ini ditandai dari perubahan kebijakan yang diberikan pemerintah kepada taman wisata yang harus diperhatikan oleh pemilik dan pihak-pihak Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempegaruhi segala aktivitas yang ada.

4. Event yang diadakan pesaing.

Penyebab berkurangnya pengunjung ataupun loyalitas pengunjung terhadap Taman Wisata Mora Indah Faria salah satunya tidak adanya inovasi di dalam taman wisata itu seperti Event kecil unik dan menarik pada setiap hari


(45)

sabtu/weekend. Hal ini akan menyebabkan para pengunjung menjadi sangat penasaran dan ingin ikut berpartisipasi didalam event kecil itu. Pesaing yang menggunakan event ini untuk menarik perhatian pengunjung yang sering datang maupun pengunjung baru

Tabel 4.2

Faktor Internal dan Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria FAKTOR INTERNAL

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1) Pengelola keuangan yang baik

2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien

3) Harga tiket masuk yang relatif murah

4) Keamanan objek yang baik

1) Modal usaha yang terbatas

2) Jumlah karyawan yang masih sedikit

3) Kurangnya kegiatan promosi

4) Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata

FAKTOR EKSTERNAL

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) 1) Adanya keuntungan terhadap

peningkatan minat pengunjung akan objek wisata

2) Potensi pengunjung yang besar 3) Kelengkapan izin taman wisata

4) Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung

1) Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi 2) Rasa bosan pengunjung

akan objek wisata yang tersedia

3) Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata

4) Event yang diadakan pesaing.


(46)

Faktor-Faktor Kunci Internal Bobot Rating (Bobot X Rating) KEKUATAN/STRENGTH (S)

1) Pengelola keuangan yang baik

2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien 3) Harga tiket masuk yang relatif murah 4) Keamanan objek yang baik

0,12 0,08 0,16 0,08 2 2 2 1 0,24 0,16 0,32 0,08 Total Skor Kekuatan 0,44 0,8 KELEMAHAN (Weakness)

1) Modal usaha yang terbatas

2) Jumlah karyawan yang masih sedikit 3) Kurangnya kegiatan promosi

4) Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata 0,12 0,08 0,16 0,16 2 2 1 1 0,24 0,16 0,16 0,16

Total Skor Kelemahan 0,52 0,72 Selisih skor kekuatan dengan skor kelemahan 0,08

Tabel 4.3

Matriks Eksternal factor analysis summary Taman Wisata Mora Indah Faria Faktor-Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating (Bobot X

Rating) Peluang/Opportunities (O)

1) Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata

2) Potensi pengunjung yang besar

0,16 0,16 2 2 0,32 0,32


(47)

3) Kelengkapan izin taman wisata 4) Kelengkapan fasilitas keamanan

dan kenyamanan pengunjung

0,05 0,16 1 2 0,05 0,32

Total Skor Peluang 0,53 1,01

Ancaman/Threat (T)

1) Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi 2) Rasa bosan pengunjung

akan objek wisata yang tersedia

3) Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata

4) Event yang diadakan pesaing 0,16 0,05 0,16 0,05 1 2 1 2 0,16 0,1 0,16 0,1

Total Skor Ancaman 0,42 0,52

Selisih skor Peluang dengan skor Ancaman


(48)

Tabel 4.4

Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria

No. Fakto r-faktor

kunci

Hasil monitor Sifat Pengaruh Kekuatan Nilai Bobot Minor Major Point

1 2 3 4 Produk Harga jual Layan an Keuan gan Manaj emen

- Harga tiket yang relatif - Keamanan objek yang baik - Pengelola keuangan yang baik

- Pembagian kerja yang efektif dan efisien K K K K 4 2 3 2 0,16 0,08 0,12 0,08 X X X X 2 1 2 1


(49)

Tabel 4.4

Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria

No. Faktor-faktor kunci

Hasil monitor Sifat Pengaruh Kelemahan Nilai Bobot Minor Major Point 1 2 3 4 Produk Layanan Keuang an Manaje men Promosi - Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata - Modal usaha yang terbatas - Jumlah karyawan yang masih sedikit - Kurangnya kegiatan promosi L L L L 4 3 2 4 0,16 0,12 0,08 0,16 X X X X 1 1 1 1


(50)

Tabel 4.4

Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria

No. Faktor-faktor kunci

Hasil monitor Sifat Pengaruh Peluang

Nilai Bobot Rendah Tinggi Point 1 2 3 Sosial dan budaya Pemerin tah Fitur - Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata - Potensi pengunjung yang besar - Kelengkapan

izin taman wisata - Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung P P P P 3 3 1 3 0,16 0,16 0,05 0,16 X X X X 2 2 1 2


(51)

Tabel 4.4

Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria

No. Faktor-faktor kunci

Hasil monitor Sifat Pengaruh Ancaman

Nilai Bobot Rendah Tinggi Point 1 2 3 4 Sosial dan budaya Pemerin tah Fitur Keuang an

- Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia - Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata - Event yang

diadakan pesaing

- Kenaikan bahan baku pembanguna n yang tinggi

A A A A 1 3 1 3 0,05 0,16 0,05 0,16 X X X X 2 1 2 1


(52)

4.4 Alternatif Strategi

Dalam merumuskan alternatif strategi yang dibutuhkan untuk mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan digunakan analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan produk Taman Wisata Mora Indah Faria. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan produk Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

a. Strategi S-O

Strategi S-O (strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :

1. Harga tiket masuk yang relatif murah pada Taman Wisata Mora Indah Faria dalam meningkatkan minat pengunjung.

2. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata pada Taman Wisata Mora Indah Faria.


(53)

b. Strategi W-O

Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah strategi menimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif W-O yang dapat dirumuskan adalah:

1. Kurangnya perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada kenyamanan pengunjung dalam berlibur maupun berwisata bersama keluarga.

2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam berkunjung ke tempat-tempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman Wisata Mora Indah Faria.

c. Strategi S-T

Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah:

1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah Faria mempengaruhi kepuasan pengunjung yang datang.

2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia pada Taman Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam taman wisata.


(54)

d. Strategi W-T

Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi defensif untuk menimalkan kelemahan internal dalam menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah:

1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada pembangunan objek wisata dan fasilitas baru dalam membuat event-event kecil di dalam taman wisata.

2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun.


(55)

Kekuatan-S

1. Pengelolaan keuangan yang baik

2. Pembagian kerja yang efektif dan efisien

3. Harga tiket masuk yang relatif murah

4. Keamanan objek yang baik

Kelemahan-W

1. Modal usaha yang terbatas

2. Jumlah karyawan masih sedikit

3. Minimnya kegiatan promosi

4. Kurangnya

perhatian akan kebersihan taman wisata


(56)

Peluang-O

1. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata 2. Potensi pengunjung yang

besar

3. Kelengkapan izin taman wisata

4. Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan

pengunjung.

Strategi S-O

1. Harga tiket masuk yang relatif murah pada Taman Wisata Mora Indah Faria dalam meningkatkan minat pengunjung.

2. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata pada Taman Wisata Mora Indah Faria.

Strategi W-O

1. Kurangnya perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada kenyamanan pengunjung

dalam berlibur maupun berwisata bersama keluarga.

2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam


(57)

berkunjung ke tempat-tempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman Wisata Mora Indah Faria.

Ancaman-T

1. Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi 2. Rasa bosan pengunjung

akan objek wisata yang tersedia

3. Perubahan kebijakan

Strategi S-T

1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah Faria mempengaruhi kepuasan pengunjung yang datang.

2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia pada Taman

Strategi W-T

1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada pembangunan objek wisata dan fasilitas baru


(58)

Sumber: Analisis Data Primer tahun 2016 terhadap ketentuan taman

wisata

4. Event yang diadakan pesaing

Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam taman wisata.

dalam membuat event-event kecil di dalam taman wisata.

2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun


(59)

Gambar 4.2

Diagram Posisi Taman Wisata Mora Indah Faria Posisi Eksternal

(+)

X[(0,08),(0,49)]

Kuadran III Kuadran I

Mendukung Strategi Turn-Around Mendukung Strategi Agresif

Kuadran IV Kuadran II

Mendukung Strategi Defensif Mendukung Strategi Difersifikasi


(60)

Taman Wisata Mora Indah Faria menempati Matriks Strategi Besar kuadran I yang merupakan Strategi Agresif. Strategi yang tepat dan terpilih untuk Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu pengembangan promosi, dan pengembangan, penetrasi promosi, dan pengembangan produk. Dapat dijabarkan strategi tersebut sebagai berikut ini :

1. Pengembangan promosi

Penggunaan dasar strategi ini adalah menjadi Taman Wisata Mora Indah Faria dengan memperluas kegiatan promosi. Segmentasi promosi yang dipilih oleh Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dari kalangan bawah, menengah, dan atas. Pihak taman wisata harus mampu memperluas promosi sampai wilayah kalangan muda seperti kampus dan sekolah-sekolah sehingga dapat mencapai tujuan, visi misi taman wisata.

2. Penetrasi Promosi

Penggunaan dasar penetrasi Promosi adalah strategi yang dibuat untuk memperluas ruang lingkup promosi dengan meningkatkan upaya-upaya terdiri dari menyebarkan iklan, brosur dengan cara unik dan interaktif dalam memperkenalkan objek-objek yang disediakan oleh pihak taman wisata.

3. Pengembangan produk

Sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan peminat pengunjung dengan cara memperbaiki fasilitas kebersihan, mengadakan event-event kecil pada taman wisata saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan pengeluaran yang besar dalam melakukan pengembangan.


(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan

hasil penelitian mengenai Analisis Strategi Pengembangan Produk pada Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj Morawa Km 11, Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Matriks IFAS (internal factor analysis summary), selisih antara kekuatan dan kelemahan adalah sebesar 0,08. Artinya kekuatan lebih besar dari kelemahan. Berdasarkan Matriks EFAS (eksternal factor analysis summary), selisih antara peluang dan ancaman adalah sebesar 0,49. Artinya peluang lebih besar dari ancaman.

2. Taman Wisata Mora Indah Faria menempati Matriks Strategi Besar kuadran 1 yang merupakan Strategi Agresif. Strategi yang tepat dan terpilih untuk Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu pengembangan promosi, dan penetrasi promosi, dan pengembangan produk (objek). 5.2 Saran

1. Sebaiknya pihak Taman Wisata Mora Indah Faria lebih memperhatikan kebersihan taman wisata dan objek-objek yang ada di lingkungan. 2. Mengadakan event kecil yang menarik minat pengunjung sehingga


(62)

3. Melakukan kegiatan promosi dengan kreatif yang dapat menarik perhatian dari pengunjung yang hadir mau pun yang melintasi pintu masuk Taman Wisata Mora Indah Faria.


(63)

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari kata strategos dalam bahasa yunani merupakan gabungan dari stratus dan ego. Menurut K. Stephanie K. Marrus (Umar, 2001), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan usaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan lingkungan eksternal dan internal sehingga menghasilkan rencana, keputusan dan tindakan yang tepat.

Suatu strategi mempunyai dasar untuk mencapai sasaran yang dituju. Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Seperti telah dikemukakan oleh para ahli dalam buku mereka masing – masing. Definisi strategi yang pertama dikemukakan oleh Chandler (Rangkuti, 2009) Disebutkan bahwa “ Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Menurut Jatmiko (2003) Strategi dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan – tujuannya, sesuai dengan peluang – peluang dan ancaman – ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumberdaya dan kemampuan internal organisasi. Selanjutnya menurut Jauch dan Glueck (1998) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan


(64)

terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Dan menurut David (1998) Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang,

Dari beberapa pendapat mengenai definisi strategi di atas maka dapat dikatakan bahwa strategi merupakan rencana – rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan yaitu agar mampu mengikuti perubahan lingkungan yang terjadi dan memiliki keunggulan kompetitif. Suatu perusahaan untuk mempertahankan dan sekaligus meningkatkan usahanya dengan cara merencanakan strategi – strategi yang mantap dan terarah di mana perusahaan harus mampu memanfaatkan peluang usahanya dengan sebaik-baiknya.

2.1.2 Konsep strategi

Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan Solihin (2012). Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategi, strategi tidak hanya didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategi mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaannya. Pemahaman akan konsep strategi itu, sangatlah mennetukan dalam menyusun strategi dan implementasi strategi yang telah dirancang.


(65)

2.1.3 Strategi Bisnis

Strategi bisnis juga dikenal sebagai strategi bersaing, strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa yang dilayani perusahaan David Hunger dan Thomas L. Wheellen (2003).

Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu Solihin (2012). Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungisional karena strategi ini berorientasi pada fungsi–fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.4 Tipe Strategi

Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. David (2006) menyatakan ada 12 tipe strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang dikelompokan dalam empat bagian, yaitu:

1. Strategi Integrasi

Integrasi kedepan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Strategi ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok dan pesaing.


(66)

a) Integrasi ke depan ialah memperoleh atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor terbatas, organisasi bersaing dalam industri sedang bertumbuh, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola bisnis baru, keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang besar.

b) Strategi ke belakang

Strategi ke belakang ialah strategi yang merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari atau kendali besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini terutama tepat bila perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

c) Strategi horizontal

Strategi horizontal yaitu strategi yang merujuk pada strategi mencari kepemilikan atau kendali besar atas perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistik dalam bidang atau wilayah tertentu, organisasi bersaing dalam industri yang sedang tumbuh, meningkatkan skala ekonomis memberikan keunggulan bersaing yang besar, organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berbakat yang diperlukan untuk perluasan perusahaan, pesaing ragu-ragu karena tidak memiliki kemampuan manajerial.

2. Strategi intensif

Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif


(67)

perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:

a. Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada dipasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini banyak digunakan sendiri atau dengan kombinasi strategi lain.

b. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru.

c. Pengembangan produk, yaitu mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada untuk mengembangkan produk atau jasa yang baru.

3. Strategi Diverisifikasi

Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus), horizontal, dan konglomerat.

a. Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru tetapi berkaitan secara signifikan akan memperkuat penjualan produk yang sudah ada. b. Diversifikasi horizontal, menambah produk atau jasa baru tetapi tidak

berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan.

c. Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi tidak berkaitan. Strategi ini tepat untuk dilakukan jika penjualan dan laba menurun.


(68)

4. Strategi Defensif

Strategi Defensif adalah strategi yang bertujuan untuk bertahan. Adapun jenis strategi ini adalah sebagai berikut:

a. Retrechment (penciutan), yaitu mengubah pengelompokan lewat penghematan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.

b. Divestasi, yaitu menjual suatu devisi atau bagian dari suatu organisasi. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan gagal menghasilkan perbaikan yang diperlukan.

c. Likuidasi, yaitu menjual semua aset perusahaan tersebut. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan divestasi, dan tidak ada yang berhasil.

2.1.5 Manfaat Strategi

Menurut greenly dalam David (2002:19) bahwa manajemen strategi menawarkan manfaat antara lain:

a. Memungkinkan mengenali, menetapkan prioritas, dan memanfaatkan berbagai peluang

b. Menyediakan pandangan objektif mengenai masalah manajemen c. Menjadi kerangka kerja untuk memperbaiki koordinasi dan

pengendalian aktivitas

d. Meminimalkan pengaruh kondisi dan perubahan yang merugikan e. Memungkinkan keputusan utama yang lebih baik mendukung sasaran


(69)

f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk mengenali peluang

g. Memungkinkan sumber daya yang lebih kecil dan waktu lebih sedikit dicurahkan untuk mengoreksi kesalahan atau keputusan.

h. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staff 2.1.6 Perumusan Strategi

Menurut Henry Mintzberg, Joseph Lampel, James Brian Quinn, dan Sumantra Ghoshal (2003) dalam buku The Strategy Process, menyajikan lima definisi strategi yaitu :

A. Strategi Sebagai Rencana

Strategi adalah rencana, semacam sadar dimaksudkan yang meliputi tindakan (pedoman yang ditetapkan) untuk menangani situasi. Dengan definisi ini, strategi memiliki dua karakteristik penting, yaitu mereka dibuat sebelum tindakan yang menerapkan, dan mereka dikembangkan secara sadar dan sengaja. Sebagai rencana, strategi berkaitan dengan bagaimana pemimpin mencoba untuk menetapkan arah untuk organisasi, untuk mengatur mereka pada tindakan yang telah ditentukan. Dalam mempelajari strategi sebagai rencana, kita harus entah bagaimana masuk ke dalam pikiran strategi, untuk mencari tahu apa yang benar-benar dimaksudkan.

B. Strategi Sebagai Taktik

Sebagai taktik, strategi membawa kita ke dalam wilayah persaingan langsung, dimana ancaman dan berbagai manuver lain bekerja untuk mendapatkan keuntungan. Tempat ini proses pembentukan strategi dalam pengaturan yang


(70)

paling dinamis, dengan gerakan memprovokasi dan sterusnya. Namun ironisnya, strategi itu sendiri adalah sebuah konsep yang berakar tidak dalam perubahan tetapi dalam stabilitas dalam mengatur rencana dan pola didirikan.

C. Strategi Sebagai Pola

Tetapi jika strategi dapat dimaksudkan (apakah sebagai rencana umum atau khusus ploys), tapi mereka juga dapat terwujud. Dengan kata lain, menentukan setrategi sebagai rencanan ini tidak cukup; kita juga perlu definisi yang meliputi perilaku yang dihasilkan. Dengan demikian, definisi ketiga diusulkan strategi adalah pola-khususnya, pola dalam aliran tindakan (Minzberg dan Waters, 1985 dalam Mintzberg, Lampel, Quinn, Ghoshal:2003). Menurut definisi ini, strategi adalah konsistensi dalam perilaku, apakah atau tidak dimaksudkan.

Dengan demikian, definisi strategi sebagai rencana dan pola dapat cukup independen satu sama lain. Strategi sebagai pola juga memperkenalkan gagasan tentang konvergensi, pencapaian konsistensi dalam perilaku organisasi. Menyadari strategi dimaksudkan, mendorong kita untuk mempertimbangkan gagasan bahwa strategi dapat muncul serta sengaja dikenakan.

D. Strategi Sebagai Posisi

Definisi keempat adalah strategi sebagai posisi secara khusus, cara untuk menemukan sebuah organisasi, diteori organisasi suka menyebutnya “lingkungan”. Dengan definisi ini, strategi menjadi mediasi antara organisasi dan lingkungan dalam konteks internal dan eksternal. Definisi strategi sebagai posisi dapat kompatibel dengan baik atau semua dari yang sebelumnya, posisi dapat


(71)

dicentang dan bercita-cita untuk memikirkan rencana (taktik) dapat dicapai, mungkin bahkan melalui pola perilaku.

Sebagai posisi, strategi ini mendorong kita untuk melihat organisasi dalam lingkungan kompetitif mereka, bagaimana mereka menemukan posisi merek dan melindungi merek untuk memenuhi persaingan, menghindarinya atau menumbangkannya. Hal ini memungkinkan kita untuk beroikir organisasi secara ekologis, sebagai organism dalam ceruk yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia permusuhan dan ketidakpastian serta simbiosis

E. Strategi Sebagai perspektif

Sementara definisi keempat strategi terlihat keluar, mencari untuk menemukan organisasi dalam lingkungan eksternal, dan turun ke posisi kelima terlihat di dalam organisasi, memang dalam kepala strategi kolektif, tetapi sampai dengan pandangan yang lebih luas. Di sini, strategi adalah perspektif, bukan hanya terdiri dari posisi pilihan, tetapi cara yang tertanam memahami dunia.

Definisi kelima ini menunjukan bahwa semua konsep strategi memiliki satu implikasi penting, yaitu bahwa semua strategi adalah abstraksi yang hanya ada d pikiran pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk diingat bahwa tidak ada yang pernah melihat atau menyentuh strategi, setiap strategi adlaha sebuah penemuan, khayalan dari imajinasi seseorang, apakah dirumuskna sebagai niat untuk mengatur perilaku itu berlangsung atau dimpulkan sebagai pola untuk menggambarkan perilaku yang telah terjadi

Sebagai perspektif, strategi menimbulkan pertanyaan menarik tentang niat dan perilaku dalam konteks kolektfif. Jika kita medefinisikan organisasi sebagai


(72)

tindakan kolektif dalam mengejar misi umum, kemudian strategi sebagai perpekttif memunculkan masalah bagaimana menyebar niat melalui sekelompok orang untuk menjadi bersama sebagai norma-norma dan nilai-nilai dan bagaimana pola perilaku menjadi sangat tertanam dalam kelompok.

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung kegiatan fungisional manajemen Freddy Rangkuti (1997)

Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategi. Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang. Jadi perencanaan strategi lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang Husein Umar (2001).

Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi suatu usaha, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan David (2004)

Tujuan dilakukan perumusan strategi adalah mengurangi resiko, untuk bertahan, dan atau berkembang untuk memperoleh profit. kegiatan dalam perumusan strategi adalah mengembangkan visi dan misi bisnis, mengenali


(73)

peluang-ancaman, menetapkan kekuatan-kelemahan internal menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan menetapkan strategi Harisudin, (2009)

Langkah-langkah dalam perumusan strategi dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut jatmiko (2003) Pada dasarnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan empat (4) jenis strategi yaitu :

1. Strategi pertumbuhan atau Ekspansi

Perusahaan harus tumbuh untuk memuaskan pemiliknya. Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel – variabel produk atau jasa yang dihasilkan, Kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya. Pertumbuhan menjamin kelangsungan organisasi dalam jangka panjang, atau dengan kata lain perusahaan / organisasi harus tumbuh jika ingin survive.

Terdapat beberapa jenis strategi yang dikategorikan dalam strategi pertumbuhan, yaitu :

a. Pertumbuhan Konsentrasi

Strategi konsentrasi disebut juga strategi penetrasi pasar yang fokus pada bisnis produk/jasa tunggal, atau sejumlah kecil produk/jasa yang sangat berkaitan.

Strategi konsentrasi merupakan strategi untuk meningkatkan penggunaan produk-produk yang telah ada di dalam pasar yang ada. Terdapat tiga pendekatan dasar untuk menerapkan strategi konsentrasi, yaitu :


(74)

1. Pengembangan pasar (Market Development)

Pengembangan pasar adalah memperluas pasar dari bisnis produk/jasa semula atau produk yang sudah ada. Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan memperluas bagian pasar dari pasar semula, memperluas wilayah pasar, atau memasuki segmen pasar baru.

2. Pengembangan produk (Produk Development)

Pengembangan produk adalah memilih produk/jasa dasar menambahkan produk/jasa yang sangat berkaitan yang dapat dijual pada pasar semula, atau dengan kata lain mengembangkan produk – produk baru untuk melayani yang sudah ada.

3. Integrasi Horizontal (Horizontal integration)

Integrasi horizontal terjadi apabila suatu organisasi perusahaan menambah satu atau lebih bisnisnya yang memproduksi produk/jasa yang sejenis dioperasikan pada pasar produk yang sama.

b. Strategi Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal terjadi apabila suatu bisnis atau perusahaan bergerak ke wilayah yang melayani pasokan bahan baku atau mendekatkan produk ke arah pelanggan. Apabila suatu bisnis bergerak ke arah bidang yang melayani pasokan bahan baku, maka disebut integrasi vertikal kebelakang dan sebaliknya, bila suatu bisnis bergerak ke arah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk maka disebut integrasi vertikal ke depan.


(75)

Diversifikasi terjadi apabila suatu organisasi bergerak ke arah bidang usaha yang menghasilkan produk yang secara jelas berbeda dari jenis semula.

2. Strategi Stabilitas

Strategi Stabilitas berarti organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau aktivitas yang sama dengan sebelumnya. Asumsi strategi stabilitas adalah bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pada jangka pendek. Kunci keberhasilan strategi stabilitas adalah pada sistem monitoring lingkungan eksternal dan pengalaman manajemen dalam menentukan waktu yang tepat untuk merespon perubahan kondisi pasar. 3. Strategi Penciutan

Strategi penciutan (Retrenchment) disebut juga strategi bertahan (Defensive), atau strategi penyehatan. Perusahaan yang menerapkan strategi merasa bahwa strateginya tidak sesuai dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan merasa perlu mengurangi skala operasinya.Adapun jenis – jenis strategi penciutan adalah :

a. Cutback dan Turnaround

Cutback dan Turnaround adalah strategi penyehatan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya – biaya tetap, atau memotong biaya – biaya operasi, atau mengurangi ukuran operasi perusahaan agar beroperasi lebih efisien.


(76)

Divestment adalah strategi penyehatan atau penciutan perusahaan yang bertujuan mengeliminasi kerugian dan memotong biaya – biaya tetap yang ditanggung perusahaan dengan caran menjual sebagian aset atau kekayaan yang dimiliki organisasi perusahaan.

c. Likuidasi (Liquidation)

Likuidasi adalah strategi penciutan atau penyehatan perusahaan dengan menjual seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Terdapat dua jenis likuidasi, yaitu liquidation by choice yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang pilihan yang diambil oleh pihak perusahaan dan liquidation by force yaitu likuidasi yang dilakukan karena memang kondisi keuangan perusahaan sudah tidak sehat dan sangat buruk.

d. Kebangkrutan (Bankcruptcy)

Suatu perusahaan dikatakan bangkrut jika pemilik perusahaan tidak dapat lagi menjalankan usahanya.

4. Strategi kombinasi

Strategi kombinasi digunakan apabila suatu korperasi organisasi perusahaan dalam waktu bersamaan menerapkan strategi yang berbeda untuk setiap unit bisnis strategi yang berbeda.

B. Strategi Bisnis

Strategi bisnis merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi pesaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industry atau segmen pasar tertentu (Solihin, 2012). Menurut Rangkuti (2009 : 7) strategi bisnis juga disebut strategi bisnis secara


(1)

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan karunia-Nya penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pengembangan Produk

Pada Taman Wisata Mora Indah Faria” Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang ditetapkan untuk menyelesaikan program S-1 dan memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak (Purba Silangit) dan Ibu (Barus) yang telah banyak memberikan dukungan, baik secara moril dan materi dalam membesarkan, mendidik, memotivasi dan selalu mendoakan penulis. Selain itu juga, tak lupa penulis mengucapkan kepada

1. Kakak Wenti Elinawati Purba Silangit S.Pd. 2. Keponakan Christian Joel Glans

3. Sahabat Jefri Parulian Nainggolan S.Ab 4. Abang rohani Simon Simorangkir SS

5. Serta teman-teman dari Adrenalin dan administrasi bisnis yang saya kasihi yang senantiasa selalu mendukung, memotivasi dan mendoakan penulis. Penulis mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih yang penulis sampaikan kepada kalian semua.

Penulisan Skripsi ini tidak akan terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu, dengan rasa hormat penulis menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muriyanto Amin, S.Sos M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi serta membimbing dan mengarahkan penulis selama masa perkuliahan dan juga sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis.

3. Bapak M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh Pegawai Administrasi di Lingkungan FISIP USU khususnya pegawai Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU, Kak Siswati Saragih, S.Sos, MSP dan Bang Ahmad Farid, SH yang telah membantu dalam segala urusan administrasi.


(2)

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang telah membimbing dan mencurahkan ilmunya selama masa perkuliahan. 6. Bapak Thomas selaku pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan

Medan Tj Morawa Km 11, medan yang telah membantu memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, observasi dan wawancara kepada Beliau dan Karyawannya.

Penulis sangat menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Lubuk Pakam, 16 agustus 2016 Penulis


(3)

DAFTAR ISI ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi ... 8

2.1.1 Pengertian Strategi ... 8

2.1.2 Konsep Strategi ... 9

2.1.3 Strategi Bisnis ... 10

2.1.4 Tipe Strategi ... 10

2.1.5 Manfaat Strategi ... 13

2.1.6 Perumusan Strategi... 14

2.2 Analisis SWOT ... 25

2.2.1 Analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi ... 25

2.3 Pengembangan Produk ... 27

2.6 Definisi Objek Wisata ... 28

2.6.1 Jenis Objek Wisata ... 28

2.8 Kerangka Berpikir ... 29

2.9 Penelitian Terdahulu ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 35


(4)

3.3 Informan Penelitian ... 36

3.4 Definisi Konsep ... 36

3.5 Teknik Pengumupulan ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 38

3.7 Analisis SWOT ... 39

3.8 Tahap Pengumpulan Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 52

4.1.1 Profil dan Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria ... 52

4.1.2 Visi dan Misi Taman Wisata Mora Indah Faria ... 53

4.1.3 Struktur Organisasi... 53

4.1.4 Deskripsi Jabatan ... 56

4.2 Penyajian Data ... 57

4.2.1 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria ... 57

4.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ... 63

4.3.1 Identifikasi Faktor Kekuatan ... 65

4.3.2 Identifikasi Faktor Kelemahan ... 66

4.3.3 Identifikasi Faktor Peluang ... 67

4.3.4 Identifikasi Faktor Ancaman ... 69

4.4 Alternatif Strategi ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 86

5.1 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN


(5)

1.1 Jumlah Pengunjung ke Taman Wisata Mora Indah Faria Tahun 2011-2015. 5

3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary……….. 42

3.2 Matriks IFAS……….. 47

3.3 Martriks EFAS……… 49

3.4 Matriks SWOT……….. 50

4.1 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan………..……… 64

4.2 Faktor Internal dan Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria……. 70

4.3 Matriks EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria……… 71


(6)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir………... 30

3.1 Diagram SWOT……….. 44

4.1 Struktur Organisasi Taman Wisata Mora Indah Faria……… 55