Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Kawah Putih Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun

30

DAFTAR PUSTAKA
A’in, C. 2009. Alternatif Pemanfaatan Ex Disposal Area untuk Kegiatan
Perikanan dan Pertanian di Kawasan Segara Anakan Berdasarkan Sistem
Informasi Geografis. Thesis. Program Pascasarjana, Universitas
Diponegoro. Semarang.
Anas, I. 1989. Petunjuk Laboratorium Biologi Tanah Dalam Praktek. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat
Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor
BKSDA Sumatera Utara II. 2002. Buku Informasi Kawasan Konservasi Di
Sumatera Utara. Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Sumatera Utara :
7-8
BKSDA Sumatera Utara. 2003a. Rencana Pengelolaan Cagar Alam Dolok Tinggi
Raja Kabupaten Simalungun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam,
Sumatera Utara : 447-465
BKSDA Sumatera Utara. 2003b. Laporan Evaluas Fungsi Kawasan Cagar Alam
Dolok Tinggi Raja Kabupaten Simalungun, Balai Konservasi Sumber
Daya Alam, Sumatera Utara : 18-19
BPT. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian
Tanah. Bogor.

Curtin D, Syers JK. 1990. Mechanism of sulphate adsorbtion by two tropical soils.
Soil Sci. 41:295-304.
Engelstad, O.P. 1997. Teknologi dan penggunaan pupuk. (Edisi ketiga). Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Goeswono Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-ilmu Tanah,
IPB. Bogor.
Hanafiah, A. S., T. Sabrina dan H. Guchi. 2009. Biologi dan Ekologi Tanah.
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. Medan.
Hardjowigeno, H.S. 2007. Ilmu Tanah . Akademika Presindo. Jakarta
Hasibuan B,E dan M, D Ritonga. 1981. Ilmu Tanah Umum. Fakultas Pertanian
USU. Medan.
Hastuti, R.D dan Ginting. R. C. B. 2007. Enumerasi Bakteri, Cendawan, dan
Aktinomisetes, dalam Saraswati, R., E. Husein, dan R.D.M Simanungklit
(Ed.) Metode Analisis Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan. Bogor.
30
Universitas Sumatera Utara

31


Juanda, J.S dan Bambang, C. 2005. Wijen Teknik Budi Daya dan Analisis
Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.
Kartasapoetra A,G dan Sutedjo M,M. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta.
Jakarta
Lay. B, W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press. Medan.
Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Ditjen Pendidikan Tinggi
Depdikbud.
Pekzar M, J, dan Chan E, C, S. 1988. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Purwaningsih, S. 2004. Isolasi, Enumerasi, dan Karakterisasi Bakteri Rhizobium
dari Tanah Kebun Biologi Wamena, Papua. Biodiversitas. 6(2):82-84.
Rao, N.S. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. UI-Press.
Jakarta.
Saraswati, R. dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai
Komponen Teknologi Pertanian. Iptek Tanaman Pangan. 3(1):41-58.
Simanungkalit, RDM., R. Saraswati, R.D. Hastuti, and E. Husen. 2006. Organic
Fertilizer and Biofertilizer. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian. Bogor.

Sumariasih, S. 2003. Mikrobiologi Dasar. Fakultas Pertanian UPN Veteran.
Yogyakarta.
Syahputra, M. D. 2007. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah di Hutan
Mangrove. Skripsi. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Medan.
Widyati, E. 2013. Pentingnya Keragaman Fungsional Organisme Tanah Terhadap
Produktivitas Lahan. Tekno Hutan Tanaman. 6(1):29-39.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava
Media. Yogyakarta.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

31
Universitas Sumatera Utara