Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air merupakan komponen utama tubuh dan merupakan medium esensial
dalam tubuh. Dalam keadaan normal keseimbangan volume cairan tubuh intra dan
ekstra seluler dipertahankan tetap konstan agar sel berfungsi adekuat.
Keseimbangan ini dipertahankan tetap konstan agar sel berfungsi adekuat.
Keseimbangan ini dipertahankan oleh ginjal dengan mengatur ekskresi urin dan
elektrolit sesuai dengan jumlah masukan dan produksi endogen tubuh dan
ekskresi dari produk katabolisme seperti urea, kreatinin dan asam urat. 1,2,3
Dalam perkembangan penyakit ginjal kronik, kemampuan ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan volume cairan tubuh menjadi terganggu dan
menyebabkan perubahan volume cairan tubuh. Keadaan ini semakin nyata pada
penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dimana terjadi
fluktuasi status volume cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit plasma yang sangat
tergantung pada jumlah cairan yang diminum dan fungsi ginjal sisa. 2,4
Selama sesi hemodialisis umumnya terjadi penarikan cairan sebanyak 1-4
liter selama 4 jam yang menyebabkan perubahan cepat volume cairan antara
intraselluler dan cairan ekstraselluler, akibatnya pada akhir proses hemodialisis
terjadi keseimbangan volume cairan tubuh yang baru.

memperkirakan

berat

badan

kering

pasien–pasien

2,4

Oleh karena itu

hemodialisis

regular

mempunyai arti klinis yang penting terhadap komplikasi sirkulasi akibat
kelebihan atau kekurangan volume cairan tubuh selama dan setelah terapi

hemodialisis.5,6
Untuk itu pengukuran volume cairan tubuh sangat dibutuhkan pada
pasien-pasien hemodialisis

regular karena

berhubungan langsung dengan

perkiraan berat badan kering pasien. Pengukuran volume cairan tubuh secara
langsung sulit dilakukan, maka dibutuhkan metode-metode pengukuran volume
cairan tubuh secara tidak langsung seperti Underwater densitometry, Dual X-ray
densitometry dan Bio Impedance Analysis ( BIA ). Diantara metode-metode
1

Universitas Sumatera Utara

tersebut BIA merupakan metode yang banyak dikembangkan dan diteliti pada
tahun-tahun belakangan ini oleh karena mempunyai beberapa keuntungan antara
lain metode non invasif dalam mengevaluasi komposisi tubuh, sederhana, aman,
murah, pengukurannya cepat, tanpa rasa sakit, mudah diaplikasikan, nilainya

mendekati nilai sebenarnya, hasilnya segera didapat dengan tingkat kesalahan
dibawah

1

%.

dan

tidak

memerlukan

keterampilan

khusus

dalam

mengoperasionalkannya.7,8,9,10,11

Parameter BIA yang digunakan untuk menilai status volume cairan tubuh
adalah Total Body Water ( TBW ), Extracellular Water ( ECW ), Intra Cellular
Water ( ICW ), Total Body Kalium ( TBK ).6,11,12 Gurucci dkk ( 1999 )
memprediksi nilai TBW dan ECW di Asia Tenggara ( Indonesia ) dengan jumlah
sampel sebesar 159 orang untuk masing-masing jenis kelamin dengan hasil TBW
perempuan sebesar (24,4 ±2,6 ) Liter dan laki-laki sebesar (33,8 ± 4,2 ) Liter,
sedangkan ECW perempuan sebesar ( 11,2 ± 1,3 ) Liter dan laki-laki sebesar (14,5
± 1,8 ) Liter.13
Penelitian-penelitian

sebelumnya

pada

pasien

yang

menjalani


hemodialysis regular menunjukkan terjadinya komplikasi jangka menengah dan
jangka panjang toksin uremik berkaitan erat dengan tingkat bersihan (clearance)
molekul kecil (small molecule), sedang (middle molecule) dan besar (large
molecule) toksin uremik saat proses hemodialisis. Hubungan komponenkomponen toksin uremik dan efek biologisnya sudah jelas diketahui termasuk
gangguan status cairan tubuh. Terapi hemodialisis yang bertujuan untuk
membuang toksin uremik telah berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menurunkan mortalitas pasien-pasien hemodialisis. Aplikasi klinis dari
berbagai model teknologi hemodialisis extracorporeal menunjukkan tingkat
efektifitas pembersihan molekul toksin uremik sebagai berikut: Hemodialisis
(HD) + hemoperfusion (HP) > HP > bio-artificial kidney > hemodiafiltration
(HDF) > hemofiltration (HF) > HD 4.14
Di negara Cina dan negara-negara berkembang lainnya, oleh karena
rendahnya tingkat ekonomi, hemodialisis umumnya memakai dialiser low flux,
metode ini tidak bisa membersihkan molekul toksin uremik dengan berat molekul
menengah dan berat molekul besar dan toksin yang terikat dengan protein saat
2

Universitas Sumatera Utara

proses hemodialisis, akibatnya muncul komplikasi jangka panjang akibat

akumulasi toksin uremik berat molekul menengah dan berat molekul besar yang
menyebabkan penurunan kualitas hidup dan meningkatkan mortalitas pasien
hemodialisis. Kombinasi hemodialisis dan hemoperfusi (HD/HP) sudah banyak
dilakukan di pusat-pusat hemodialisis di negara Cina dan sudah dimasukkan
dalam program asuransi kesehatan. Rumah Sakit Xinhua merupakan rumah sakit
yang pertama melakukan kombinasi HD/HP dan banyak melakukan penelitianpenelitian tentang efikasi dan keamanan HD/HP pada pasien-pasien hemodialisis
reguler.14
Salah satu penelitian menunjukkan manfaat kombinasi HD/HF dalam
meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup pasien hemodialisis
regular.15 Berdasarkan hal tersebut kami melakukan penelitian ini untuk melihat
manfaat kombinasi HD/HP terhadap bersihan toksin uremik berat molekul
menengah dan berat molekul besar pada pasien-pasien hemodialisis reguler dan
melihat efeknya terhadap status cairan tubuh yang diukur dengan menggunakan
BIApada pasien-pasien hemodialisis reguler di Medan.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu:
Apakah ada hubungan antara hemodialisis / hemoperfusi terhadap TBW, ECW,
ICW pada pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara.


1.3 Hipotesa Penelitian
Kombinasi hemodialisis / hemoperfusi berpengaruh terhadap TBW, ECW,
ICW pada pasien hemodialis reguler di Medan Sumatera Utara

1.4

Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kombinasi hemodialisis / hemoperfusi
dengan TBW, ECW, ICW pada BIA pada pasien hemodialis reguler di Medan
Sumatera Utara
3

Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui status cairan tubuh pada pasien hemodialisis reguler
yang diukur dengan BIA dengan menggunakan parameter-parameter tertentu.


1.5

Manfaat Penelitian
Setelah

mengetahui

hubungan

antara

kombinasi

hemodialisis

/

hemoperfusi dengan TBW, ECW, ICW pada pasien hemodialis reguler,maka
hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai :
a. Masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki status cairan

tubuh

pada

pasien-pasien

hemodialisis

reguler

dengan

mengkombinasikan hemodialisis / hemoperfusi.
b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitain berikutnya yang berhubungan
dengan manfaat kombinasi Hemodialisis dan Hemoperfusi.
1.6

KERANGKA KONSEP

Gambar 1. Kerangka konsep

4

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 19

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 7 23

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 2 4

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Total Body Water (Tbw), Ekstra Cellular Water (Ecw) Dan Intra Cellular Water (Icw) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 18

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Gangguan Mineral Tulang Pasien Hemodialisis Reguler

0 1 23

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Gangguan Mineral Tulang Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 1

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Gangguan Mineral Tulang Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Gangguan Mineral Tulang Pasien Hemodialisis Reguler

1 9 14

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Gangguan Mineral Tulang Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2