bab5 pengukuran dan tes psikologi

Bab5 Pengukuran
danTesPsikologi

Pada bab ini akan dibahas beberapa hal antara lain adalah:
A. Definisi Tes Psikologi
B. Jenis-jenis Tes
1. Tes Prestasi
2. Tes Kemampuan (Ability Tests)
3. Tes Kepribadian
C. Karakteristik Tes Yang Baik
1. Reliabilitas
2. Validitas
3. Norma
D. Pengukuran Intelegensi
E. Testing Untuk Bakat-Bakat Tertentu
1. Bakat-Bakat Sekolah
2. Bakat dan Minat dalam Pekerjaan
3. Tes-Tes Pencil-And-Paper
F. Metode-Metode Proyektif
G. Pengukuran Perilaku
H. Masalah Checklist

LATIHAN SOAL

A.

DEFINISI TES PSIKOLOGI

'!~ psikol()gi adalah suatu teknik yang terstruktur yang di&..u!la~anuntu_kJD~ngbasilkan
satu contoh perilaku terpilih. Contoh perilaku ini digunakan uIltuk membuaLkesimpulan
tentang atribut-atribut psikologis dan seseorang yang sedang dite~. Beberapa contohatribut
orangaaarafiTriiJegensi, self esteem (hargadiri), needforachievemef!:t(kebutuhan berprestasi),
d~bagamya.
Tes ini ada beberapa jenis. Beberapa tes melibatkan situasi open-ended
den~~sti.mulus ~t~nd1lr(misalnya: serangkaian gambar); cara ini sering digunakaILUDtuk
me!lgeluarkan respon-respOll..}'.angbersifafEribadi (seperti misalnya komposisi cerita dalam
merespon g~J11bar-ga.mQi!!1-Tes-tes yang lain melibatkan situasi yang sangat terstruktur
dimana rentang jawaban yang mungkin sempit dan jawabannya hanya benar atau salah.
84

Tes-tes bukan sesuatu yang gaib atau sesuatu yang misterius. Ada eara standar untuk
mengl1asilkansampe~rilaku 0!!lng.Tetapi pengukuran perilaku infdIpertimbangkan 1ebih

informatif daripada pengukuran berdasarkan observasi yang £leakdari perilaku seseorang.
~i~i khus~s eara pengukuran se.l?ertiini ad_ala!!.
(Morgan dkk., 1986):
1'_..Serag!!m. Prosedur ditentukan seeara tepat sehiQ.ggates!eryaog herhe.daakanrnengikuti
l~kah-langkah yang sarnasetiap ~ali mereka me1aksanakantes. Ini berarti bahwa hasil
tes dari orang yang oerbeoa Tiifauorang yang sarna dites pada saat yang berbeda) dapat
dibandingkan see£Iralangsung.
2. Objektjf. Aturanuntuk penilaiandiuraikandenganjelas, sepertiaturanuntukpelaksanaan
~. Jadi, masukansubjektif dari tester diminimalkan dan potensi adanya bias pribadi
dalam skoring tes selalu dapat dikontrol.
3. Dapat diinter'p.!etasikan. Tes-tes yang lebih baik telah dijadikan subjek penelitian

-

. ---

-~~~~t

skor te.s punya arti unttlK a.hHp_sjkologi. Conlohnya,


penelitian -mungkin

menunjukkan apa ciri-eiri daXi9.fllPg.Y'!.Qgeen.derupg dihubungkan dengan skor yang
rend'ah atau tinggi.

B. JENIS-JENIS TES
Tes telah dikembangkanuntukmengukurkarakteri~tjk-kaJ;:.~teristik
ataueiri-eirimanusia
yang-oaiiYaksekali. bi antara tes-tes yang paling banyak digunakan adalah tes yang didesain
untuKffiengufciii apa yang telah dipelajarf orang yaitu ketrampllan-ketrampilan seperti
membaca dan aritmatik dan informasi umum tentang apa yang sudah dicapai seseorang.Tes
prestasi ini telah dikembangkan dan distandardisir untuk tingkat pendidikan yang merentang
dari prasekolah sampai perguruan tinggi. Tes prestasi ini lebih banyak dipakai olehpara
pendidilsQ.~ada oleh para psikolog. Para psikolog lebih suka menggunakan tes ability (tes
kemampuan) dan tes' kepribadian (Morgan dkk., 1986). Dengan demikian Morgan
mengklasifikasikan tes menjadi 3 jenis, yaitu:
a. tes prestasi
b. tes ability (kemampuan)
c. tes kepribadian.
Sementara itu Saifudin Azwar (1987) membagi tes menjadi 4 jenis, yaitu:

a. Tes yang mengukur intelegensi umum (general intelligence tests) yang biasa dikenal
sebagai tes IQ. Tes ini merupakan tes standar yang sudah harus niemenuhi berbagai
persyaratan kualitas.
p. Tes yang mengukur kemampuan khusus (special ability test). Tes jenis ini disebut juga
tes bakat...dandimaksudkan untuk mengungkap kemampuan potensial atau kermrmptian
yan&belum muncul pada diri subjek. Dari hasil tes jenis ini diharapkan dapat diperoleh
suatu prediksi mengenai keberhasilan subjek dibidang tertentu, apabila ia diberi
kesempatan untuk menunjukkan prestasinya di bidang tersebut.
c. Tes yang mengukur prestasi (achievement test). Tes prestasi dimaksudkan sebagai alat
untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar.

85

d.

Tes yang mengungkap aspek kepribadian (personality assesement). Hasil pen~~~uran
kepribadian dinyatakan dalam bentuk deskripsi kualitatif yang kemudian diikuti oleh
kategorisasi menurut aspek kepribadian mana yang diungkap.
-


1.

Tes Prestasi

1'~s.prestasi menurut Saifudin Azw_ar(1987) bertujuan untuk mengukur prestasi atau
hasil yang dieapai siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal pentingnya tes prestasi
fidak dapat disangsikan lagi.
Fttllgsiutama tes prestasi di sekolah adalah untuk mengukur prestasi belajar sisw_a(Ebel
dalam Azwar, 1987).
Norman E~Gronlund (dalam Azwar, 1987) merumuskan beberapa prinsip dasar dalam
pengukuran prestasi, yaitu:
(1). Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi seearajelas sesuai dengan
!ujuan instruksional. Artinya suatu tes prestasi harus membatasi tujuan ukuran.
(2). Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari
materi yang dieakup oleh program instruksi atau pengajaran.
(3). Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling eoe~k guna mengukur ha$il
belajar yang diinginkan.
(4). Tes prestasi harus diraneang agar coeok dengan tujuan penggunaan hasilnya.
(5). Tes prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya
dengan hati-hati.

(6). Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa.
Tes prestasi mempunyai keterbatsan terutama karena objek ukur tes prestasi.ada1ah. aspek
mental psikologis. Berbeda dengan pengukuran aspek fisik yang dapat dilakukan dengan
akurasi dan keeermatan yang tinggi dan de.ngan alat yang jauh Jebih mudah dibuat, maka
pengukuran aspek mental psikologis tidak pemah dapat meneapai keeermatan yang sangat
tinggi. Demikian halnya dengan tes prestasi.
Ada beberapaeontoh tes prestasi yang eukup terstandardisasikan yaitu TP A (Tes Potensi
Akademik), TOEFL (Test Of English Foreign Language). Contoh lain yang lebih sederhana
adalah NEM dan IPK.
2.

Tes Kemampuan

(Ability Tests)

Testing kemampuan difokuskan pada pertanyaan apa yang dapat dilakukan dengfll!.9asi I
terbagu~ dad seseoran.z. Dengan kata lain, tes kemampuan didesain untuk mengulmr
kapa~it'!$ atill!jJotensiseseorang datiIJa.9a untuk mengukur prestasi nyata. Dengan kata lain,
feS-kemampuan tetap tidak dapat mengukur -h-allain selain apa yang dikerjakan orang
terhadap tes itu sendiri. Dengan ~emikian, setiap tes adalah tes prestasi/achievemElt. Untuk

mengatasi masalah In'i, p~n
tes kemampuan seringkali meneoba mengukur skill dan
pengetahuan dimana pengambil tes (peserta) terbanyak telah mempunyai kesempatan yang
sarna untuk belajar. Contohnya, pertanyaan-pertanyaan yang diambil untuk ketrampilan
dalam memeeahkan masalah-masalah umum atau pengetahuan bahasa dari orang pribumi

86

dapat membantu membedakan orang dengan kemampuan tinggi dalam bidang bahasa ini dari
orang dengan kemampuan lebih rendah yang telah memiliki kesempatan sarna untuk
mempelajari ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan hal tersebut. ~n
lainnya adalah memasukkan tugas-tugas yang biasanya tidak begitu dikenalkedalam tes-tes
yang paring banyak dipakai. Contohnya, orang mungkin diminta untuk mengingat dan
menggunakan daftar simbol-simbol tidak masuk akal yang telah ditugaska!ldengan beberapa
artyYang berubah-ubah. Simbol @ mungkin digunakan untuk menandai anjing, simbol $
untuk menandai kucing, dan sebagainya. Karena setiap orang akan belajar simbol-simbol ini
un~lJla
kalinya, maka perbedaan peifOrmance (kinerja) individu-akan menunjukkan
perbedaan kemampuanindividual dalamjenis tugas ini.Dengan metode seperti ini,penyusunpenyusun tes kemampuan mencoba untuk meminimalkan pengaruh pengalaman orang
dimasa lalu sehingga tes ini mengukur secara lebihbaik kapasitas atau potensi yang benar dari

seseorang.
Beberapa tes.kemampuan benar-benar disebut tes kemamrman. Kebanyakan disebut tes
.-intelegensi atau test aptitude (bakat). Dua istilah ini perlu dibedakan satu dengan yang
lainnya. rntelegensi mungkin dibuat untuk banyak kemampuan, tetapi istilah ini seringkali
digunakan untuk menunjuk ke kapasitas menyeluruhuntuk belajar dan memecahkan masalah.
Suatu tes intelegensi yang baik mengukur kapasitas
seperti potensi seorang anak untuk
,
belajardi sekolahataukemampuanorangdewasauntuk mengatasimasalah-masalahintelektual
umum. AptJ..ttude(bakat) biasanya menunjuk kepada kemampuan untuk mempelajari satu
jenis tertentu dari ketrampilan yang diperlukan dalam suatu situasi tertentu. Contohnya, kita
bisameng-etesNikat seseorang untuk belajar bagaimana membuat gambar mekanis, belajar
bagaimanaseorangpilotdalam pesawatitu,ataubelajarbagaimanamenjualsecarameyakinkan.
.

3.

Tes Kepribadian

Kepribadianseseorangitutermasukjuga ciri-ciricaraberfikir,merasakanatauberperilaku.

Tes-tes kepritmdian didesain untuk menunjukkan beberapa dari pola-pola karakteristik ini.
Beberapa tes kepribadian mengukur sikap, yaitu cara seseorang menanggapi orang lain,
benda, ~tau s~secara
emosional atau secara rasional. Beberapa tes kepribadian mengukur
minat, misalnya minat terhadap pekerjaan. Tes kepribadian yang lain didesain untuk
mengukur keadaan emosional seseorang, atau mengukur pola perilaku yang menyimpang
atau abnormal dan menunjukkan penyimpangan psikologis.
c.

KARAl5I£BIs:FIK-TESYANG-BA/K

Banyak segi dari kemampuan dan kepribadian menarik minat ahli psikologi, dan tes-tes
ini telah direncanakan untuk mengukur banyak segi tadi. Karen a itu, langkal:1.penting pextama
dalam kebanyakan tes psikologi adalah memili~syatu tesI~u1ijeTas-jelas difol