Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut
Umar (2003) penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Dengan kata lain desain
kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau
berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
yang lain.
B.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2003) dan
merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung,
yang berupa catatan maupun laporan historis yang telah tersimpan dalam
arsip, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan
keuangan perusahaan selama periode 2009
sampai dengan 2011. Data
penelitian didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan ICMD.
Universitas Sumatera Utara
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2004). Populasi dalam
penelitian ini adalah industri manufakur sektor barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 35
perusahaan.,
“sampel
adalah
bagian
populasi
yang
digunakan
untuk
memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2004),”Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.”.
Adapun Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan sahamnya aktif diperdagangkan di BEI dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2011.
2. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut tidak sedang
dalam proses delisting pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
3. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut menerbitkan
laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka populasi penelitian yang
berjumlah 35
perusahaan diseleksi sehingga jumlah sampel yang memenuhi
kriteria adalah menjadi 16 perusahaan yang diperlihatkan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Populasi dan sampel penelitian
Kode
Nama
Perusahaan
Perusahaan
AQUA
PT Aqua Golden Missisipi,Tbk
ADES
PT Ades Golden Missisipi
CEKA
PT Cahaya Kalbar
DAVO
PT Davomas Abadi,tbk
DLTA
PT Delta Djakarta,Tbk
TSPC
PT Tempo Scan Pasific, Tbk
MYOR
PT Mayora Indah, Tbk
MLBI
PT Multi Bintang Indonesia,Tbk
PSDN
PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk
SHDA
PT Sari Husada, Tbk
SKBM
PT Sekar Bumi,Tbk
SKLT
PT Sekar Laut, Tbk
STTP
PT Siantar Top,Tbk
SUBA
PT Suba Indah, Tbk
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk
HMSP
PT HM Sampoerna
DVLA
PT Darya Varia Laboratoria,Tbk
INAF
PT Indofarma,Tbk
KLBF
PT Kalbe Farma,Tbk
KAEF
PT Kimia Farma,Tbk
MRAT
PT Mustika Ratu, Tbk
MERK
PT Merck, Tbk
PYFA
Pyridam Farma,Tbk
INDF
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
TCID
PT Mandom Indonesia
GGRM
PT Gudang Garam
AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera food, Tbk
BATI
PT Bat Indonesia, Tbk
SCPI
PT Schering Plough Indonesia, Tbk
PROD
PT Sara Lee Body Care Indonesia,Tbk
RMBA
PT Bentoel International Investama, Tbk
SQBI
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia (PS), Tbk
LMPI
PT Langgeng Makmur Industri, Tbk
Kriteria
1 2 3
Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
Sampel 9
Sampel 10
Sampel 11
Sampel 12
Sampel 13
Sampel 14
Sampel 15
Sampel 16
Universitas Sumatera Utara
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan
informasi
yang
dibutuhkan
dilakukan
proses
pengumpulan data melalui dokumentasi. Untuk metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan membuat salinan dengan cara mengumpulkan arsip dan catatancatatan perusahaan yang ada. Data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder.
Data mengenai rasio keuangan diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory, data tanggal publikasi laporan keuangan dan return saham diperoleh
dari situs http:www.idx.co.id.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel terikat/ dependen (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variable lain.
Variabel dependen penelitian ini adalah tingkat pengembalian saham (Return
Saham). Return saham dapat diukur dengan:
2. Variabel bebas/ Independen (X)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel independen penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Current Ratio(CR)
Current ratio menggambarkan kemampuan aktiva lancar perusahan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki.
Current ratio dapat diukur dengan:
Universitas Sumatera Utara
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
x 100%
b. Debt to asset ratio
menggambarkan
bagian dari setiap
rupiah aktiva dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang. Debt to asset ratio dapat diukur dengan:
DAR =
Total Hutang
Total Aktiva
x 100%
c. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio menggambarkan menggambarkan bagian dari setiap
rupiah modal dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang. Debt to
equity ratio dapat diukur dengan:
DER =
Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
x100%
d. Return on Asset
Return on asset menggambarkan kinerja yang semakin baik. Return on
asset dapat diukur dengan:
ROA =
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
x100%
e. Return on Equity
Return on equity menggambarkan kemampuan modal sendiri dalam
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Return on equity
dapat diukur dengan:
ROE=
Laba Bersih Setelah Pajak
Modal Sendiri
x 100%
Universitas Sumatera Utara
F. Earning per share
menggambarkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan
bagi semua pemegang saham perusahaan. Earning per share dapat diukur
dengan.
EPS =
Laba bersih setelah bunga dan pajak x 100%
Jumlah Saham bereda
g. Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio ini menunjukkan berapa besar persentase
laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Rasio net profit margin
dapat diukur sebagai berikut.
NPM =
Laba bersih setelah pajak
Penjualan
x 100%
h. Price to Book Value
Rasio price to book value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan
pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai perusahaan
yang terus tumbuh. Rasio price to book value dapat diukur sebagai
berikut:
Harga Saham
PBV = Nilai
Buku Ekuitas
i. Price Earning Ratio
Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga pasar suatu
saham dengan earning per share
dari saham yang bersangkutan.Price
earning ratio dapat diukur sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Harga Saham
PER = Earning
Per Share
3.2
Defenisi Operasional Variabel
Jenis
variabel
Independen
Nama Variabel
Current Ratio
Defenisi Variabel
Kemampuan aktiva lancar
untuk membiayai hutang
lancar
Debt to Asset Ratio Kemampuan aktiva untuk
membayar kewajiban
jangka panjang
Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan
persentase penyediaan
dana oleh pemegang saham
kepada pemberi pinjaman
Return on Asset
Rasio yang mengukur
efektifitas perusahaan di
dalam menghasilkan
keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya
Return on Equity
Rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba
berdasarkan modal saham
tertentu.
Earning Per Share Pendapatan perusahaan
dari per lembar saham
yang dijual. EPS
didapatkan dari pembagian
antara laba setelah pajak
dengan jumlah lembar
saham
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan
untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah
dipotong pajak
Skala
Pengukuran
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Universitas Sumatera Utara
Dependen
Price to Book Value Rasio yang menunjukkan
apakah harga saham
diperdagangkan diatas atau
dibawah nilai buku saham
tersebut
Rasio
Price Earning Ratio Besarnya harga setiap satu
rupiah earning perusahaan.
Disamping itu PER juga
merupakan ukuran harga
relative dari sebuah saham
perusahaan
Return Saham
Rasio yang
menggambarkan apresiasi
pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
Rasio
Rasio
F. Metode Analisis Data
Untuk memperoleh nilai yang tidak bias dan efisien dari model persamaan
linear, maka haruaslah memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari model
linear, melalui uji asumsi klasik, setelah data memenuhi asumsi klasik, maka data
layak dianalisis lebih lanjut utuk pengujian hipotesis dengan analsis pengujian
linear.
1.
Pengujian Asumsi Klasik
data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan
ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang
mendasari model regresi. Pernyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini
meliputi uji normalitas,
multikolinieritas,
heteroskedastisitas
dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat berguna dan bermanfaat untuk tahap awal dalam
metode pemilihan analisis data. Jika data normal akan digunakan statistik
parametik dan jika data tidak normal digunakan statistik non-parametik. Menurut
Ghozali (2005), cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
ada dua yaitu: analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat dideteksi
dengan menlihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik dengan
menlihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Menurut Ghozali (2005) Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dibuat dengan
membuat hipotesis:
1. Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) < Ztabel (1,96) atau angka signifikan >
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
2. Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) > Zhitung (1,96) atau angka signifikansi <
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data ternyata tidak menyebar
secara normal, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan transformasi data, misalnya mengubah data menjadi bentuk
logaritma (Log10) atau logaritma natural (Ln).
2. Menambah jumlah data.
3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya
data.
4. Menerima data apa adanya.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2005)
“multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang
tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel – variabel bebasnya”. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen.
jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF)
tidak lebih dari 10, maka model dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas
dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam
sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada
grafik scatter plot. Mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar
Universitas Sumatera Utara
kriteria :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisita.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi
(Ghozali, 2005). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat
dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW test).
Tabel 3.3
Uji Statistik Durbin-Watson
Durbin – Watson
Kesimpulan
< 1.10
Ada Autokorelasi
1.11 – 1.54
Tanpa kesimpulan
1.55 – 2.46
Tidak ada autokorelasi
2.47 – 2.90
Tanpa kesimpulan
>2.90
Ada Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan
untuk
mengukur
kekuatan
dua
variabel
atau
lebih
dan
juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda (multiple liner regresion)
adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2 X2+ b3 X3+ b4 X4+ b5 X5+ b6 X6+ b7 X7+ b8 X8+ b9 X9 + e
Dimana :
Y
=
return saham
X1
=
current ratio
X2
=
debt to asset ratio
X3
=
debt to equity ratio
X4
=
return on asset
X5
=
return on equity
X6
=
earning per share
X7
=
net profit margin
X8
=
price to book value
X9
=
price earning ratio
A
=
Konstanta
b1,b2,b3,b4,b5 =
Koefisien regresi dari setiap variabel independen
e
faktor eror
=
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel independen (Ghozali, 2005). Pengujian ini dilakukan
dengan mnenggunakan tingkat signifikan 5%. Jika nilai Signifikan f < 0,05
artinya terdpat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan f > 0,05 artinya tidak terdapat
pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial (Ghozali, 2005).
pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. hipotesis
yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Ho = semua variabel independen tidak berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen.
Ha = semua variabel independen berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen.
UJi ini dilakukan dengan membandingkan �ℎ����� dengan ������ dengan
ketentuan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
jika �ℎ����� > ������ maka ha diterima dan ho ditolak
jika �ℎ����� >������
maka ho diterima dan ha ditolak
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinas (R2) pada
intinya mengukut seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarny.
koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian
asumsi
klasik
dan
regresi
berganda
dilakukan
dengan
menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabelvariabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output
sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya pada populasi dan
sampel penelitian, didapat 16 perusahaan industri barang konsumsi yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama
periode 2009-2011.
B. Analisis Statistik Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan
penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maximum, dan nilai rata-rata (mean),
dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen.
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory berupa
data keuangan sampel perusahaan industri barang konsumsi dari tahun 2009
sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.
Variabel dari penelitian ini terdiri dari Current Ratio (CR),Debt to Asset
Ratio(DAR),Debt to Equity Ratio (DER),Return on Asset (ROA),Return on Equity
(ROE),Earning Per Share (EPS),Net Profit Margin (NPM),Price to Book Value
(PBV),Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel bebas (independent variabel)
dan return saham sebagai variabel terikat (dependent variabe). Statistik deskriptif
dari variabel tersebut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
LN_CR
48
-5.15
1.88
.1859
1.48788
LN_DAR
48
-1.01
2.09
.4446
.81197
LN_DER
48
-4.61
1.70
-.6508
1.22987
LN_ROA
48
-.32
1.35
.7895
.39607
LN_ROE
48
-3.12
1.81
.5924
.90621
LN_EPS
48
-1.90
1.86
1.0756
.75502
LN_NPM
48
-.24
1.43
.7933
.34682
LN_PBV
48
-2.84
1.63
-.4147
.95692
LN_PER
48
.07
1.64
.9405
.23055
ValidN (listwise) 48
Sumber : Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa:
1. Jumlah sampel (N) dalam penelitian ini sebanyak 48
2. Variabel current ratio (CR) memiliki nilai minimum -0,515, nilai
maximum 1,88, rata-rata 1,859, dan standar deviasi 1,48788
3. Variabel debt to asset ratio (DAR) memiliki nilai minimum -1,01, nilai
maximum 2,09, rata-rata 4,446, dan standar deviasi 0,81197
4. Variabel debt to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum -4,61, nilai
maximum 1,70, rata-rata -6,508, dan standar deviasi 1,22987
5. Variabel return on asset (ROA) memiliki nilai minimum -0,32, nilai
maximum 1,35, rata-rata 7,895, dan standar deviasi 0,39607
6. Variabel return on equity (ROE) memiliki nilai minimum -3,12, nilai
maximum 1,81, rata-rata 5,924 dan standar deviasi 0,90621
7. Variabel earning per share (EPS) memiliki nilai minimum -1,90, nilai
maximum 1,86, rata-rata 1,0756, dan standar deviasi 0,75502
8. Variabel net profit margin (NPM) memiliki nilai minimum -0,2, nilai
maximum 1,43, rata-rata 7,933, dan standar deviasi 0,34682
9. Variabel price to book value (PBV) memiliki nilai minimum -2,84, nilai
maximum 1,63, rata-rata -4,147, dan standar deviasi 0,95692
10. Variabel price earning ratio (PER) memiliki nilai minimum 0,07, nilai
maximum 1,64, rata-rata 9,405, dan standar deviasi 0,23055
Universitas Sumatera Utara
C. Pengujian Asumsi Klasik
Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum
dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam
penelitian
sudah
normal,
serta
bebas
dari
gejala
multikolinearitas,
heteroskedastisitas serta autokorelasi. Menurut Ghozali (2005) asumsi klasik
harus dipenuhi adalah :
Berdistribusi normal
non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model
regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun
mendekati sempurna
non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidal
saling korelasi
heteroskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F perlu mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua metode yang
secara umum digunakan oleh penelitian lainnya, yaitu analisis statistik dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan analisis grafik
yang terdiri dari histogram dan normal probability plot.
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
1.
Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) < Ztabel (1,96) atau angka signifikan >
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
2.
Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) > Zhitung (1,96) atau angka signifikansi
< signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
Tabel 4.2
Hasil uji normalitas sebelum transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
48
.0000000
2.22000292E2
.411
.411
-.371
2.849
.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS
Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp Sig Tabel 4.2 terlihat bahwa 0,000 <
signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan data tidak terdistribusi normal. Selain itu
hasil uji grafik, seperti yang terlihat dalam histogram ( Lampiran) dan normal
probability plot (Lampiran) dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai
Universitas Sumatera Utara
residual dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh
grafik histogram yang terlalu kekiri. Normal probability plot juga menunjukkan
hal sama, dimana titik-titik dalam plot terlihat tidak mengikuti garis diagonal dan
bergerak menjauhi garis diagonal.
Hal ini membuat persamaan regresi dalam penelitian ini menjadi kurang
baik, karena uji t dan uji f dalam persamaan regresi mensyaratkan distribusi
residual haruslah normal. Agar distribusi residual dalam penelitian kembali
normal, maka dilakukan langkah perbaikan dengan mentransformasi seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini kedalam bentuk logaritma natural
(Ln).
Setelah
dilakukannya
transformasi,
data
kemudian
diuji
kembali
berdasarkan uji normalitas. Hasil uji kolmogrov-smirnov setelah dilakukannya
transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 4.3
Hasil uji normalitas setelah di transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
47
.0000000
1.60674941
.112
.084
-.112
.766
.600
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil pengujian statistik dengan model
kolmogrov-smirnov adalah data terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig
0,600 > nilai signifikan 0,05 dan Zhitung (Kolmogrov Smirnov) 0,766 < Ztabel (1,96).
Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan normal
probability plot juga menunjukan bahwa data terdistribusi normal. Hal tersebut
dilihat melalui grafik histogram dan normal probability plot dibawah ini.
Gambar 4.1 : Uji normalitas (Histogram)
Sumber : output SPSS
Setelah adanya transformasi data, distribusi residual menjadi relatif lebih
normal. Hal ini ditunjukan oleh grafik histogram pada gambar 4.1 tidak terlalu
menceng baik ke kanan maupun ke kiri. Hasil yang sama juga dapat dilihat dari
grafik normal probability plot pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2
Uji normalitas (Normal Probability Plot)
Sumber : output SPSS
Pola titik-titik pada normal probability plot (gambar 4.2) setelah
ditransformasi menunjukan pola titik-titik menyebar, mendekati dan searah
dengan garis diagonal menunjukan bahwa data residual telah terdistribusi dengan
normal. Namun seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal.
Padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang
memiliki hubungan yang kuat dengan variabel independen lain dalam model
regresi, agar pengambilan keputusan pengaruh pada uji parsial masing-masing
variabel independen tidak bias.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi diantara variabel independen. Jika
nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikolonearitas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Hasil uji multikolinearitas
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
-.548
LN_DER
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
Collinearity
Statistics
t
Sig. Tolerance
VIF
.193 .848
.267
.863 .394
.221 4.532
.493
-.246 -1.112 .273
.432 2.317
-.048
.237
-.033
-.201 .842
.807 1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571 -1.589 .121
.164 6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562 .577
.104 9.658
LN_EPS
-.322
.394
-.135
-.817 .419
.772 1.295
LN_NPM
1.787
1.260
.333 1.419 .164
.383 2.609
LN_PBV
-.582
.350
-.306 -1.666 .104
.626 1.597
LN_PER
-.388
a. Sumber : Output SPSS
1.392
-.050
.665 1.504
-.279 .782
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi gejala
multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai
tolerance setiap variabel > dari 0,1. Nilai tolerance CR adalah 0,221; DAR 0,432;
DER 0,807; ROA 0,164; ROE 0,104; EPS 0,772; NPM 0,383; PBV 0,626; PER
0,665.
nilai VIF kelima variabel independen < dari 10 yaitu CR 4,532; DAR 2,317;
DER 1,239; ROA 6,105; ROE 9,658; EPS 1,295; NPM 2,609; PBV 1,597; PER
1,504. maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dalam
penelitian
ini,
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan
keputusannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.
jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran
titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 : Scatterplot
Sumber : output SPSS
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y dan berada disekitar angka 0, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
Universitas Sumatera Utara
layak dipakai untuk memprediksi return saham berdasarkan masukan variable
independen Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to Equity Ratio
(DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS), Net Profit Margin (NPM), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning
Ratio (PER). Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain
dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi
yang lain.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi
antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu
periode sebelumnya dalam model regresi. Jika terjadi autokorelasi dalam model
regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.5
Kriteria pengambilan keputusan uji durbin-watson
Durbin – Watson
Kesimpulan
< 1.10
Ada Autokorelasi
1.11 – 1.54
Tanpa kesimpulan
1.55 – 2.46
Tidak ada autokorelasi
2.47 – 2.90
Tanpa kesimpulan
>2.90
Ada Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6
Hasil uji statistic durbin – Watson
b
Model Summary
Model
R
R Square
.466a
1
Adjusted R
Square
.217
Std. Error of
the Estimate
.027
Durbin-Watson
1.79154
1.615
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV,
LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : ghozali (2005)
tabel 4.6 memperlihatkan nilai statistic D-W sebesar 1.615 angka
ini
terletak di antara 1.55 sampai 2.46, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
D. Analisis Regresi Berganda
Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. data dianalisis
dengan model regresi berganda dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Y=a+ �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + e
Tabel 4.7
Analisis Regresi Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
1 (Constant)
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
-.548
LN_DER
Beta
Collinearity
Statistics
T
Sig.
Tolerance
VIF
.193
.848
.267
.863
.394
.221
4.532
.493
-.246
-1.112
.273
.432
2.317
-.048
.237
-.033
-.201
.842
.807
1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571
-1.589
.121
.164
6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562
.577
.104
9.658
LN_EPS
-.322
.394
-.135
-.817
.419
.772
1.295
Universitas Sumatera Utara
LN_NPM
1.787
1.260
.333
1.419
.164
.383
2.609
LN_PBV
-.582
.350
-.306
-1.666
.104
.626
1.597
LN_PER
-.388
1.392
-.050
-.279
.782
.665
1.504
a. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda
Return Saham = 0,416 + 0,324 CR - 0,548 DAR - 0,048 DER - 2,633 ROA +
0,505 ROE - 0,322 EPS + 1,787 NPM - 0,582 PBV - 0,388
PER + e
Keterangan :
1. Konstanta (a) menunjukkan nilai sebesar 0,416, hal ini menggambarkan
bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel independen yaitu, Current
Ratio (CR), Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS), Net Profit Margin (NPM), Price to Book Value (PBV), Price
Earning Ratio (PER) terhadap return saham, maka return saham akan
tetap sebesar 0,416.
2. Variabel Current Ratio (CR) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar
0,342 hal ini menggambarkan bahwa jika variabel current ratio (CR)
mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap
(Variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan kenaikan
return saham sebesar 0,342.
3. Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai
mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar -0,548, hal ini menggambarkan bahwa jika
variabel Debt to Asset ratio (DAR) mengalami kenaikan satu satuan,
Universitas Sumatera Utara
dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka
akan menyebabkan penurunan return saham sebesar 0,548.
4. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,048, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Debt to
Equity Ratio (DER) mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi
variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan
menyebabkan penurunan return saham sebesar 0,048.
5. Variabel Return on Asset (ROA) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -2,633, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Return on
Asset (ROA) mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 2,633.
6. Variabel Return on Equity (ROE) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0,505, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Return on
Equity mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan kenaikan
return saham sebesar 0,505.
7. Variabel Earning per Share (EPS) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,322, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Earning per
Share (EPS) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 0,322.
Universitas Sumatera Utara
8. Variabel Net Profit Margin (NPM) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 1,787, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Net Profit
Margin (NPM) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
kenaikan return saham sebesar 1,787.
9. Variabel Price to Book Value (PBV) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,582, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Price to Book
Value (PBV) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham 0,582.
10. Variabel Price Earning Ratio (PER) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,388, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Price Eraning
Ratio (PER) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 0,388.
E. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan dua tahap, yakni uji t dan uji F. Pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial akan diketahui dengan
menggunakan uji t. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan akan dilihat dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Signifikan Simultan (F-test)
Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hipotesis yang akan diuji
adalah:
H0 = tidak ada pengaruh Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net
Profit Margin, Price to Book Value, Price Earning Ratio secara
bersamaan terhadap return saham
Ha = Ada pengaruh antar variabel Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share,
Net Profit Margin, Price to Book Value, Price Earning Ratio secara
bersamaan terhadap return saham.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
− Jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak, dan
− Jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka Ha diterima.
Tabel 4.8
Hasil uji simultan (F-test)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
32.945
9
3.661
1.141
.360a
Residual
118.756
37
3.210
Total
151.701
46
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV,
LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai F hitung
adalah 1,141 dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan menggunakan tabel uji F,
nilai F tabel diperoleh sebesar 2,14 . Hal tersebut menunjukkan bahwa Fhitung
sebesar 1,141 < dari Ftabel sebesar 2,14, sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai
signifikansi sebesar 0,360 > dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut
tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti
current ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on
equity, earnig per share, net profit margin, price to book value, price earning
ratio secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
2. Uji Signifikan Parsial (t-test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji
adalah:
H0 = artinya Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin,
Price to Book Value, Price Earning Ratio secara parsial tidak
mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;
Ha = artinya Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin,
Price to Book Value, Price Earning Ratio secara parsial mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:
− jika thitung < ttabel pada α 0,05, maka Ha ditolak, dan
− jika thitung > ttabel pada α 0,05, maka Ha diterima.
Tabel 4.9
Hasil uji parsial (t-test)
Unstandardized
Coefficients
Model
1(Constant)
B
Standardized
Coefficients
Std. Error Beta
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
.548
LN_DER
Collinearity Statistics
T
Sig. Tolerance VIF
.193 .848
.863 .394
.221
4.532
.493
-.246 -1.112 .273
.432
2.317
-.048
.237
-.033
-.201 .842
.807
1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571 -1.589 .121
.164
6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562 .577
.104
9.658
LN_EPS
.322
.394
-.135
-.817 .419
.772
1.295
LN_NPM
1.787
1.260
.333 1.419 .164
.383
2.609
LN_PBV
.582
.350
-.306 -1.666 .104
.626
1.597
-.050
.665
1.504
LN_PER
-.388
1.392
a. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
.267
-.279 .782
Tabel 4.8 menunjukan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan
pengaruh variabel independen secara parsial.
1. Pengaruh current ratio terhadap return saham Variabel current ratio
memiliki thitung 0,863 dengan nilai signifikansi 0,394. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 0,863 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel current ratio sebesar 0,394 > dari signifikansi 0,05
Universitas Sumatera Utara
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti current ratio secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh deb to asset ratio terhadap return saham Variabel debt to asset
ratio memiliki thitung -1,112 dengan nilai signifikansi 0,273. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -1,112 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel debt to asset ratio sebesar 0,273 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti return on equity secara
parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham Variabel debt to equity
ratio memiliki thitung -0,201 dengan nilai signifikansi 0,842. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,201 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel debt to equity ratio sebesar 0,842 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti debt to equity ratio secara
parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
4. Pengaruh return on asset terhadap return saham Variabel return on asset
memiliki thitung -1,589 dengan nilai signifikansi 0,121. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar -1,589 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi variabel return on asset sebesar 0,121 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti return on asset secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
5. Pengaruh return on equity terhadap return saham Variabel return on equity
memiliki thitung 0,562 dengan nilai signifikansi 0,577. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 0,562 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel return on equity sebesar 0,577 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti bahwa return on equity secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
6. Pengaruh earning per share terhadap return saham Variabel earning per
share memiliki thitung -0,817 dengan nilai signifikansi 0,419. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,817 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel earning per share sebesar 0,419 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa earning per share
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
7. Pengaruh net profit margin terhadap return saham Variabel net profit margin
memiliki thitung 1,419 dengan nilai signifikansi 0,164. Dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 1,419 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel net profit margin sebesar 0,164 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti bahwa earning per share secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
8. Pengaruh price to book value terhadap return saham Variabel price to book
value memiliki thitung -1,666 dengan nilai signifikansi 0,104. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -1,666 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel price to book value
0,104 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa price to book value
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
9. Pengaruh price earning ratio terhadap return saham Variabel price earning
ratio memiliki thitung -0,279 dengan nilai signifikansi 0,782. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,279 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel price earning ratio
0,782 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa price earning ratio
Universitas Sumatera Utara
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square (R2) dikatakan
baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square (R2) berkisar antara 0 sampai 1. Apabila
nilai R Square (R2) semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen
mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted
R Square Square
Model
R
1
.466a .217
.027
R Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1.79154
1.615
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS,
LN_PBV, LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. dependent variabel LN_RETURN, Sumber : Output SPSS
Pada tabel 4.10, Output SPSS memiliki nilai koefisien determinasi yang
sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,027. Artinya 2,7% variabel
dependen return saham dijelaskan oleh variabel independen current ratio, debt to
asset ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on equity, earning per
share, net profit margin, price to book value dan price earning ratio, dan sisanya
97,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Standar
Universitas Sumatera Utara
Error of Estimate (SEE) adalah sebesar 1.79154, yang mana semakin besar SEE
akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian variabel bebas Current Ratio (CR),Debt to Asset
Ratio(DAR),Debt to Equity Ratio (DER),Return on Asset (ROA),Return on Equity
(ROE),Earning Per Share (EPS),Net Profit Margin (NPM),Price to Book Value
(PBV),Price Earning Ratio (PER) terhadap variabel terikat return saham yang
telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS, maka
hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa Current Ratio
(X1) memiliki thitung sebesar 0,863 < ttabel sebesar 1,745 artinya adalah Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian ulupui
(2009) dimana variabel current ratio memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Munthe (2009),
dimana variabel current ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
return saham. current ratio secara parsial memiliki koefisien positif dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa debt to asset
ratio (X2) memiliki thitung sebesar -1,112 < ttabel sebesar 1,745 sehingga H0
diterima dan Ha ditolak. debt to asset ratio tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham. debt to asset ratio secara parsial
Universitas Sumatera Utara
memiliki koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
3.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa debt to equity
ratio (X3) memiliki. thitung sebesar -0,201 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007) dan Ulupui (2009), dimana debt to equity ratio tidak memiliki
pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap return saham.
4.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa return on asset
(X4) memiliki thitung sebesar -1,589 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. return on asset tidak berpengaruh secara
signifikan hasil ini tidak sejalan dengan penelitian ulupui (2009). secara
parsial memiliki koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham
5.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa return on
equity (X5) memiliki thitung sebesar 0,562 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Munthe
(2009) dimana variabel return on equity memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007), dimana variabel return on equity tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. return on equity secara parsial memiliki
koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
6.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa earning per
share (X6) memiliki thitung sebesar -0,817 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
Universitas Sumatera Utara
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Artatik
(2007) dimana variabel earning per share memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007), dimana variabel earning per share tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. earning per share
secara parsial
memiliki koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
7.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa net profit
margin (X7) memiliki thitung sebesar 1,419 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. net profit margin secara parsial memiliki koefisien
positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
8.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa price to book
value (X8) memiliki thitung sebesar -1,666 < ttabel se
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut
Umar (2003) penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Dengan kata lain desain
kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau
berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
yang lain.
B.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2003) dan
merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung,
yang berupa catatan maupun laporan historis yang telah tersimpan dalam
arsip, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan
keuangan perusahaan selama periode 2009
sampai dengan 2011. Data
penelitian didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan ICMD.
Universitas Sumatera Utara
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2004). Populasi dalam
penelitian ini adalah industri manufakur sektor barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 35
perusahaan.,
“sampel
adalah
bagian
populasi
yang
digunakan
untuk
memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Menurut Jogiyanto (2004),”Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.”.
Adapun Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan sahamnya aktif diperdagangkan di BEI dari tahun
2009 sampai dengan tahun 2011.
2. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut tidak sedang
dalam proses delisting pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
3. Perusahaan - perusahaan industri barang konsumsi tersebut menerbitkan
laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka populasi penelitian yang
berjumlah 35
perusahaan diseleksi sehingga jumlah sampel yang memenuhi
kriteria adalah menjadi 16 perusahaan yang diperlihatkan pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Populasi dan sampel penelitian
Kode
Nama
Perusahaan
Perusahaan
AQUA
PT Aqua Golden Missisipi,Tbk
ADES
PT Ades Golden Missisipi
CEKA
PT Cahaya Kalbar
DAVO
PT Davomas Abadi,tbk
DLTA
PT Delta Djakarta,Tbk
TSPC
PT Tempo Scan Pasific, Tbk
MYOR
PT Mayora Indah, Tbk
MLBI
PT Multi Bintang Indonesia,Tbk
PSDN
PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk
SHDA
PT Sari Husada, Tbk
SKBM
PT Sekar Bumi,Tbk
SKLT
PT Sekar Laut, Tbk
STTP
PT Siantar Top,Tbk
SUBA
PT Suba Indah, Tbk
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk
HMSP
PT HM Sampoerna
DVLA
PT Darya Varia Laboratoria,Tbk
INAF
PT Indofarma,Tbk
KLBF
PT Kalbe Farma,Tbk
KAEF
PT Kimia Farma,Tbk
MRAT
PT Mustika Ratu, Tbk
MERK
PT Merck, Tbk
PYFA
Pyridam Farma,Tbk
INDF
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
TCID
PT Mandom Indonesia
GGRM
PT Gudang Garam
AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera food, Tbk
BATI
PT Bat Indonesia, Tbk
SCPI
PT Schering Plough Indonesia, Tbk
PROD
PT Sara Lee Body Care Indonesia,Tbk
RMBA
PT Bentoel International Investama, Tbk
SQBI
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia (PS), Tbk
LMPI
PT Langgeng Makmur Industri, Tbk
Kriteria
1 2 3
Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
Sampel 9
Sampel 10
Sampel 11
Sampel 12
Sampel 13
Sampel 14
Sampel 15
Sampel 16
Universitas Sumatera Utara
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan
informasi
yang
dibutuhkan
dilakukan
proses
pengumpulan data melalui dokumentasi. Untuk metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan membuat salinan dengan cara mengumpulkan arsip dan catatancatatan perusahaan yang ada. Data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder.
Data mengenai rasio keuangan diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory, data tanggal publikasi laporan keuangan dan return saham diperoleh
dari situs http:www.idx.co.id.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel terikat/ dependen (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variable lain.
Variabel dependen penelitian ini adalah tingkat pengembalian saham (Return
Saham). Return saham dapat diukur dengan:
2. Variabel bebas/ Independen (X)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel independen penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Current Ratio(CR)
Current ratio menggambarkan kemampuan aktiva lancar perusahan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki.
Current ratio dapat diukur dengan:
Universitas Sumatera Utara
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
x 100%
b. Debt to asset ratio
menggambarkan
bagian dari setiap
rupiah aktiva dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang. Debt to asset ratio dapat diukur dengan:
DAR =
Total Hutang
Total Aktiva
x 100%
c. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio menggambarkan menggambarkan bagian dari setiap
rupiah modal dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang. Debt to
equity ratio dapat diukur dengan:
DER =
Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
x100%
d. Return on Asset
Return on asset menggambarkan kinerja yang semakin baik. Return on
asset dapat diukur dengan:
ROA =
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
x100%
e. Return on Equity
Return on equity menggambarkan kemampuan modal sendiri dalam
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Return on equity
dapat diukur dengan:
ROE=
Laba Bersih Setelah Pajak
Modal Sendiri
x 100%
Universitas Sumatera Utara
F. Earning per share
menggambarkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan
bagi semua pemegang saham perusahaan. Earning per share dapat diukur
dengan.
EPS =
Laba bersih setelah bunga dan pajak x 100%
Jumlah Saham bereda
g. Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio ini menunjukkan berapa besar persentase
laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Rasio net profit margin
dapat diukur sebagai berikut.
NPM =
Laba bersih setelah pajak
Penjualan
x 100%
h. Price to Book Value
Rasio price to book value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini mengukur nilai yang diberikan
pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai perusahaan
yang terus tumbuh. Rasio price to book value dapat diukur sebagai
berikut:
Harga Saham
PBV = Nilai
Buku Ekuitas
i. Price Earning Ratio
Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga pasar suatu
saham dengan earning per share
dari saham yang bersangkutan.Price
earning ratio dapat diukur sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Harga Saham
PER = Earning
Per Share
3.2
Defenisi Operasional Variabel
Jenis
variabel
Independen
Nama Variabel
Current Ratio
Defenisi Variabel
Kemampuan aktiva lancar
untuk membiayai hutang
lancar
Debt to Asset Ratio Kemampuan aktiva untuk
membayar kewajiban
jangka panjang
Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan
persentase penyediaan
dana oleh pemegang saham
kepada pemberi pinjaman
Return on Asset
Rasio yang mengukur
efektifitas perusahaan di
dalam menghasilkan
keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya
Return on Equity
Rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba
berdasarkan modal saham
tertentu.
Earning Per Share Pendapatan perusahaan
dari per lembar saham
yang dijual. EPS
didapatkan dari pembagian
antara laba setelah pajak
dengan jumlah lembar
saham
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan
untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah
dipotong pajak
Skala
Pengukuran
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Universitas Sumatera Utara
Dependen
Price to Book Value Rasio yang menunjukkan
apakah harga saham
diperdagangkan diatas atau
dibawah nilai buku saham
tersebut
Rasio
Price Earning Ratio Besarnya harga setiap satu
rupiah earning perusahaan.
Disamping itu PER juga
merupakan ukuran harga
relative dari sebuah saham
perusahaan
Return Saham
Rasio yang
menggambarkan apresiasi
pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
Rasio
Rasio
F. Metode Analisis Data
Untuk memperoleh nilai yang tidak bias dan efisien dari model persamaan
linear, maka haruaslah memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari model
linear, melalui uji asumsi klasik, setelah data memenuhi asumsi klasik, maka data
layak dianalisis lebih lanjut utuk pengujian hipotesis dengan analsis pengujian
linear.
1.
Pengujian Asumsi Klasik
data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan
ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang
mendasari model regresi. Pernyimpangan asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini
meliputi uji normalitas,
multikolinieritas,
heteroskedastisitas
dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat berguna dan bermanfaat untuk tahap awal dalam
metode pemilihan analisis data. Jika data normal akan digunakan statistik
parametik dan jika data tidak normal digunakan statistik non-parametik. Menurut
Ghozali (2005), cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
ada dua yaitu: analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat dideteksi
dengan menlihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik dengan
menlihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Menurut Ghozali (2005) Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dibuat dengan
membuat hipotesis:
1. Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) < Ztabel (1,96) atau angka signifikan >
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
2. Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) > Zhitung (1,96) atau angka signifikansi <
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data ternyata tidak menyebar
secara normal, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan transformasi data, misalnya mengubah data menjadi bentuk
logaritma (Log10) atau logaritma natural (Ln).
2. Menambah jumlah data.
3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya
data.
4. Menerima data apa adanya.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2005)
“multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang
tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel – variabel bebasnya”. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen.
jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF)
tidak lebih dari 10, maka model dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas
dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam
sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada
grafik scatter plot. Mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar
Universitas Sumatera Utara
kriteria :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisita.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi
(Ghozali, 2005). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat
dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW test).
Tabel 3.3
Uji Statistik Durbin-Watson
Durbin – Watson
Kesimpulan
< 1.10
Ada Autokorelasi
1.11 – 1.54
Tanpa kesimpulan
1.55 – 2.46
Tidak ada autokorelasi
2.47 – 2.90
Tanpa kesimpulan
>2.90
Ada Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan
untuk
mengukur
kekuatan
dua
variabel
atau
lebih
dan
juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda (multiple liner regresion)
adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2 X2+ b3 X3+ b4 X4+ b5 X5+ b6 X6+ b7 X7+ b8 X8+ b9 X9 + e
Dimana :
Y
=
return saham
X1
=
current ratio
X2
=
debt to asset ratio
X3
=
debt to equity ratio
X4
=
return on asset
X5
=
return on equity
X6
=
earning per share
X7
=
net profit margin
X8
=
price to book value
X9
=
price earning ratio
A
=
Konstanta
b1,b2,b3,b4,b5 =
Koefisien regresi dari setiap variabel independen
e
faktor eror
=
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel independen (Ghozali, 2005). Pengujian ini dilakukan
dengan mnenggunakan tingkat signifikan 5%. Jika nilai Signifikan f < 0,05
artinya terdpat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan f > 0,05 artinya tidak terdapat
pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial (Ghozali, 2005).
pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. hipotesis
yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Ho = semua variabel independen tidak berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen.
Ha = semua variabel independen berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen.
UJi ini dilakukan dengan membandingkan �ℎ����� dengan ������ dengan
ketentuan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
jika �ℎ����� > ������ maka ha diterima dan ho ditolak
jika �ℎ����� >������
maka ho diterima dan ha ditolak
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinas (R2) pada
intinya mengukut seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarny.
koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian
asumsi
klasik
dan
regresi
berganda
dilakukan
dengan
menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabelvariabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output
sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya pada populasi dan
sampel penelitian, didapat 16 perusahaan industri barang konsumsi yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama
periode 2009-2011.
B. Analisis Statistik Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan
penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maximum, dan nilai rata-rata (mean),
dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen.
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory berupa
data keuangan sampel perusahaan industri barang konsumsi dari tahun 2009
sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.
Variabel dari penelitian ini terdiri dari Current Ratio (CR),Debt to Asset
Ratio(DAR),Debt to Equity Ratio (DER),Return on Asset (ROA),Return on Equity
(ROE),Earning Per Share (EPS),Net Profit Margin (NPM),Price to Book Value
(PBV),Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel bebas (independent variabel)
dan return saham sebagai variabel terikat (dependent variabe). Statistik deskriptif
dari variabel tersebut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
LN_CR
48
-5.15
1.88
.1859
1.48788
LN_DAR
48
-1.01
2.09
.4446
.81197
LN_DER
48
-4.61
1.70
-.6508
1.22987
LN_ROA
48
-.32
1.35
.7895
.39607
LN_ROE
48
-3.12
1.81
.5924
.90621
LN_EPS
48
-1.90
1.86
1.0756
.75502
LN_NPM
48
-.24
1.43
.7933
.34682
LN_PBV
48
-2.84
1.63
-.4147
.95692
LN_PER
48
.07
1.64
.9405
.23055
ValidN (listwise) 48
Sumber : Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa:
1. Jumlah sampel (N) dalam penelitian ini sebanyak 48
2. Variabel current ratio (CR) memiliki nilai minimum -0,515, nilai
maximum 1,88, rata-rata 1,859, dan standar deviasi 1,48788
3. Variabel debt to asset ratio (DAR) memiliki nilai minimum -1,01, nilai
maximum 2,09, rata-rata 4,446, dan standar deviasi 0,81197
4. Variabel debt to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum -4,61, nilai
maximum 1,70, rata-rata -6,508, dan standar deviasi 1,22987
5. Variabel return on asset (ROA) memiliki nilai minimum -0,32, nilai
maximum 1,35, rata-rata 7,895, dan standar deviasi 0,39607
6. Variabel return on equity (ROE) memiliki nilai minimum -3,12, nilai
maximum 1,81, rata-rata 5,924 dan standar deviasi 0,90621
7. Variabel earning per share (EPS) memiliki nilai minimum -1,90, nilai
maximum 1,86, rata-rata 1,0756, dan standar deviasi 0,75502
8. Variabel net profit margin (NPM) memiliki nilai minimum -0,2, nilai
maximum 1,43, rata-rata 7,933, dan standar deviasi 0,34682
9. Variabel price to book value (PBV) memiliki nilai minimum -2,84, nilai
maximum 1,63, rata-rata -4,147, dan standar deviasi 0,95692
10. Variabel price earning ratio (PER) memiliki nilai minimum 0,07, nilai
maximum 1,64, rata-rata 9,405, dan standar deviasi 0,23055
Universitas Sumatera Utara
C. Pengujian Asumsi Klasik
Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum
dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam
penelitian
sudah
normal,
serta
bebas
dari
gejala
multikolinearitas,
heteroskedastisitas serta autokorelasi. Menurut Ghozali (2005) asumsi klasik
harus dipenuhi adalah :
Berdistribusi normal
non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model
regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun
mendekati sempurna
non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidal
saling korelasi
heteroskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini
diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F perlu mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua metode yang
secara umum digunakan oleh penelitian lainnya, yaitu analisis statistik dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan analisis grafik
yang terdiri dari histogram dan normal probability plot.
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
1.
Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) < Ztabel (1,96) atau angka signifikan >
signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.
2.
Jika Zhitung (Kolmogrov Smirnov) > Zhitung (1,96) atau angka signifikansi
< signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
Tabel 4.2
Hasil uji normalitas sebelum transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
48
.0000000
2.22000292E2
.411
.411
-.371
2.849
.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS
Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp Sig Tabel 4.2 terlihat bahwa 0,000 <
signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan data tidak terdistribusi normal. Selain itu
hasil uji grafik, seperti yang terlihat dalam histogram ( Lampiran) dan normal
probability plot (Lampiran) dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai
Universitas Sumatera Utara
residual dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh
grafik histogram yang terlalu kekiri. Normal probability plot juga menunjukkan
hal sama, dimana titik-titik dalam plot terlihat tidak mengikuti garis diagonal dan
bergerak menjauhi garis diagonal.
Hal ini membuat persamaan regresi dalam penelitian ini menjadi kurang
baik, karena uji t dan uji f dalam persamaan regresi mensyaratkan distribusi
residual haruslah normal. Agar distribusi residual dalam penelitian kembali
normal, maka dilakukan langkah perbaikan dengan mentransformasi seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian ini kedalam bentuk logaritma natural
(Ln).
Setelah
dilakukannya
transformasi,
data
kemudian
diuji
kembali
berdasarkan uji normalitas. Hasil uji kolmogrov-smirnov setelah dilakukannya
transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 4.3
Hasil uji normalitas setelah di transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,,b
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
47
.0000000
1.60674941
.112
.084
-.112
.766
.600
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil pengujian statistik dengan model
kolmogrov-smirnov adalah data terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig
0,600 > nilai signifikan 0,05 dan Zhitung (Kolmogrov Smirnov) 0,766 < Ztabel (1,96).
Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan normal
probability plot juga menunjukan bahwa data terdistribusi normal. Hal tersebut
dilihat melalui grafik histogram dan normal probability plot dibawah ini.
Gambar 4.1 : Uji normalitas (Histogram)
Sumber : output SPSS
Setelah adanya transformasi data, distribusi residual menjadi relatif lebih
normal. Hal ini ditunjukan oleh grafik histogram pada gambar 4.1 tidak terlalu
menceng baik ke kanan maupun ke kiri. Hasil yang sama juga dapat dilihat dari
grafik normal probability plot pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2
Uji normalitas (Normal Probability Plot)
Sumber : output SPSS
Pola titik-titik pada normal probability plot (gambar 4.2) setelah
ditransformasi menunjukan pola titik-titik menyebar, mendekati dan searah
dengan garis diagonal menunjukan bahwa data residual telah terdistribusi dengan
normal. Namun seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal.
Padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang
memiliki hubungan yang kuat dengan variabel independen lain dalam model
regresi, agar pengambilan keputusan pengaruh pada uji parsial masing-masing
variabel independen tidak bias.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi diantara variabel independen. Jika
nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10, maka tidak terjadi multikolonearitas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4
Hasil uji multikolinearitas
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
-.548
LN_DER
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
Collinearity
Statistics
t
Sig. Tolerance
VIF
.193 .848
.267
.863 .394
.221 4.532
.493
-.246 -1.112 .273
.432 2.317
-.048
.237
-.033
-.201 .842
.807 1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571 -1.589 .121
.164 6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562 .577
.104 9.658
LN_EPS
-.322
.394
-.135
-.817 .419
.772 1.295
LN_NPM
1.787
1.260
.333 1.419 .164
.383 2.609
LN_PBV
-.582
.350
-.306 -1.666 .104
.626 1.597
LN_PER
-.388
a. Sumber : Output SPSS
1.392
-.050
.665 1.504
-.279 .782
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak terjadi gejala
multikolonieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai
tolerance setiap variabel > dari 0,1. Nilai tolerance CR adalah 0,221; DAR 0,432;
DER 0,807; ROA 0,164; ROE 0,104; EPS 0,772; NPM 0,383; PBV 0,626; PER
0,665.
nilai VIF kelima variabel independen < dari 10 yaitu CR 4,532; DAR 2,317;
DER 1,239; ROA 6,105; ROE 9,658; EPS 1,295; NPM 2,609; PBV 1,597; PER
1,504. maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dalam
penelitian
ini,
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan
keputusannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.
jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran
titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 : Scatterplot
Sumber : output SPSS
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y dan berada disekitar angka 0, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
Universitas Sumatera Utara
layak dipakai untuk memprediksi return saham berdasarkan masukan variable
independen Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to Equity Ratio
(DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS), Net Profit Margin (NPM), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning
Ratio (PER). Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain
dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi
yang lain.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi
antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu
periode sebelumnya dalam model regresi. Jika terjadi autokorelasi dalam model
regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.5
Kriteria pengambilan keputusan uji durbin-watson
Durbin – Watson
Kesimpulan
< 1.10
Ada Autokorelasi
1.11 – 1.54
Tanpa kesimpulan
1.55 – 2.46
Tidak ada autokorelasi
2.47 – 2.90
Tanpa kesimpulan
>2.90
Ada Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6
Hasil uji statistic durbin – Watson
b
Model Summary
Model
R
R Square
.466a
1
Adjusted R
Square
.217
Std. Error of
the Estimate
.027
Durbin-Watson
1.79154
1.615
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV,
LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : ghozali (2005)
tabel 4.6 memperlihatkan nilai statistic D-W sebesar 1.615 angka
ini
terletak di antara 1.55 sampai 2.46, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
D. Analisis Regresi Berganda
Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. data dianalisis
dengan model regresi berganda dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Y=a+ �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + e
Tabel 4.7
Analisis Regresi Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
1 (Constant)
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
-.548
LN_DER
Beta
Collinearity
Statistics
T
Sig.
Tolerance
VIF
.193
.848
.267
.863
.394
.221
4.532
.493
-.246
-1.112
.273
.432
2.317
-.048
.237
-.033
-.201
.842
.807
1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571
-1.589
.121
.164
6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562
.577
.104
9.658
LN_EPS
-.322
.394
-.135
-.817
.419
.772
1.295
Universitas Sumatera Utara
LN_NPM
1.787
1.260
.333
1.419
.164
.383
2.609
LN_PBV
-.582
.350
-.306
-1.666
.104
.626
1.597
LN_PER
-.388
1.392
-.050
-.279
.782
.665
1.504
a. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda
Return Saham = 0,416 + 0,324 CR - 0,548 DAR - 0,048 DER - 2,633 ROA +
0,505 ROE - 0,322 EPS + 1,787 NPM - 0,582 PBV - 0,388
PER + e
Keterangan :
1. Konstanta (a) menunjukkan nilai sebesar 0,416, hal ini menggambarkan
bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel independen yaitu, Current
Ratio (CR), Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS), Net Profit Margin (NPM), Price to Book Value (PBV), Price
Earning Ratio (PER) terhadap return saham, maka return saham akan
tetap sebesar 0,416.
2. Variabel Current Ratio (CR) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar
0,342 hal ini menggambarkan bahwa jika variabel current ratio (CR)
mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap
(Variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan kenaikan
return saham sebesar 0,342.
3. Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai
mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar -0,548, hal ini menggambarkan bahwa jika
variabel Debt to Asset ratio (DAR) mengalami kenaikan satu satuan,
Universitas Sumatera Utara
dengan asumsi variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka
akan menyebabkan penurunan return saham sebesar 0,548.
4. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,048, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Debt to
Equity Ratio (DER) mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi
variabel lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan
menyebabkan penurunan return saham sebesar 0,048.
5. Variabel Return on Asset (ROA) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -2,633, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Return on
Asset (ROA) mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 2,633.
6. Variabel Return on Equity (ROE) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0,505, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Return on
Equity mengalami kenaikan satu satuan, dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan kenaikan
return saham sebesar 0,505.
7. Variabel Earning per Share (EPS) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,322, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Earning per
Share (EPS) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 0,322.
Universitas Sumatera Utara
8. Variabel Net Profit Margin (NPM) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 1,787, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Net Profit
Margin (NPM) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
kenaikan return saham sebesar 1,787.
9. Variabel Price to Book Value (PBV) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,582, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Price to Book
Value (PBV) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel
lain tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham 0,582.
10. Variabel Price Earning Ratio (PER) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar -0,388, hal ini menggambarkan bahwa jika variabel Price Eraning
Ratio (PER) mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lain
tetap (variabel lain sama dengan nol) maka akan menyebabkan
penurunan return saham sebesar 0,388.
E. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan dua tahap, yakni uji t dan uji F. Pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial akan diketahui dengan
menggunakan uji t. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan akan dilihat dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Signifikan Simultan (F-test)
Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hipotesis yang akan diuji
adalah:
H0 = tidak ada pengaruh Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net
Profit Margin, Price to Book Value, Price Earning Ratio secara
bersamaan terhadap return saham
Ha = Ada pengaruh antar variabel Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share,
Net Profit Margin, Price to Book Value, Price Earning Ratio secara
bersamaan terhadap return saham.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
− Jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak, dan
− Jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka Ha diterima.
Tabel 4.8
Hasil uji simultan (F-test)
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
32.945
9
3.661
1.141
.360a
Residual
118.756
37
3.210
Total
151.701
46
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS, LN_PBV,
LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai F hitung
adalah 1,141 dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan menggunakan tabel uji F,
nilai F tabel diperoleh sebesar 2,14 . Hal tersebut menunjukkan bahwa Fhitung
sebesar 1,141 < dari Ftabel sebesar 2,14, sehingga Ha ditolak dan H0 diterima. Nilai
signifikansi sebesar 0,360 > dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut
tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti
current ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on
equity, earnig per share, net profit margin, price to book value, price earning
ratio secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
2. Uji Signifikan Parsial (t-test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji
adalah:
H0 = artinya Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin,
Price to Book Value, Price Earning Ratio secara parsial tidak
mempunyai pengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;
Ha = artinya Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
on Asset, Return on Equity, Earning Per Share, Net Profit Margin,
Price to Book Value, Price Earning Ratio secara parsial mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:
− jika thitung < ttabel pada α 0,05, maka Ha ditolak, dan
− jika thitung > ttabel pada α 0,05, maka Ha diterima.
Tabel 4.9
Hasil uji parsial (t-test)
Unstandardized
Coefficients
Model
1(Constant)
B
Standardized
Coefficients
Std. Error Beta
.416
2.160
LN_CR
.324
.375
LN_DAR
.548
LN_DER
Collinearity Statistics
T
Sig. Tolerance VIF
.193 .848
.863 .394
.221
4.532
.493
-.246 -1.112 .273
.432
2.317
-.048
.237
-.033
-.201 .842
.807
1.239
LN_ROA
-2.633
1.658
-.571 -1.589 .121
.164
6.105
LN_ROE
.505
.899
.254
.562 .577
.104
9.658
LN_EPS
.322
.394
-.135
-.817 .419
.772
1.295
LN_NPM
1.787
1.260
.333 1.419 .164
.383
2.609
LN_PBV
.582
.350
-.306 -1.666 .104
.626
1.597
-.050
.665
1.504
LN_PER
-.388
1.392
a. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : output SPSS
.267
-.279 .782
Tabel 4.8 menunjukan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan
pengaruh variabel independen secara parsial.
1. Pengaruh current ratio terhadap return saham Variabel current ratio
memiliki thitung 0,863 dengan nilai signifikansi 0,394. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 0,863 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel current ratio sebesar 0,394 > dari signifikansi 0,05
Universitas Sumatera Utara
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti current ratio secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh deb to asset ratio terhadap return saham Variabel debt to asset
ratio memiliki thitung -1,112 dengan nilai signifikansi 0,273. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -1,112 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel debt to asset ratio sebesar 0,273 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti return on equity secara
parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh debt to equity ratio terhadap return saham Variabel debt to equity
ratio memiliki thitung -0,201 dengan nilai signifikansi 0,842. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,201 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel debt to equity ratio sebesar 0,842 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti debt to equity ratio secara
parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
4. Pengaruh return on asset terhadap return saham Variabel return on asset
memiliki thitung -1,589 dengan nilai signifikansi 0,121. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar -1,589 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi variabel return on asset sebesar 0,121 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti return on asset secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
5. Pengaruh return on equity terhadap return saham Variabel return on equity
memiliki thitung 0,562 dengan nilai signifikansi 0,577. Dengan menggunakan
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 0,562 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel return on equity sebesar 0,577 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti bahwa return on equity secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
6. Pengaruh earning per share terhadap return saham Variabel earning per
share memiliki thitung -0,817 dengan nilai signifikansi 0,419. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,817 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel earning per share sebesar 0,419 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa earning per share
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
7. Pengaruh net profit margin terhadap return saham Variabel net profit margin
memiliki thitung 1,419 dengan nilai signifikansi 0,164. Dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan bahwa thitung
sebesar 1,419 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai
signifikansi variabel net profit margin sebesar 0,164 > dari signifikansi 0,05
yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Hal tersebut berarti bahwa earning per share secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
8. Pengaruh price to book value terhadap return saham Variabel price to book
value memiliki thitung -1,666 dengan nilai signifikansi 0,104. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -1,666 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel price to book value
0,104 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa price to book value
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
9. Pengaruh price earning ratio terhadap return saham Variabel price earning
ratio memiliki thitung -0,279 dengan nilai signifikansi 0,782. Dengan
menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,745. Hal ini menunjukan
bahwa thitung sebesar -0,279 < ttabel sebesar 1,745 maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Nilai signifikansi variabel price earning ratio
0,782 > dari
signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti bahwa price earning ratio
Universitas Sumatera Utara
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square (R2) dikatakan
baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square (R2) berkisar antara 0 sampai 1. Apabila
nilai R Square (R2) semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen
mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted
R Square Square
Model
R
1
.466a .217
.027
R Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1.79154
1.615
a. Predictors: (Constant), LN_PER, LN_DAR, LN_ROA, LN_DER, LN_EPS,
LN_PBV, LN_CR, LN_NPM, LN_ROE
b. dependent variabel LN_RETURN, Sumber : Output SPSS
Pada tabel 4.10, Output SPSS memiliki nilai koefisien determinasi yang
sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,027. Artinya 2,7% variabel
dependen return saham dijelaskan oleh variabel independen current ratio, debt to
asset ratio, debt to equity ratio, return on asset, return on equity, earning per
share, net profit margin, price to book value dan price earning ratio, dan sisanya
97,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Standar
Universitas Sumatera Utara
Error of Estimate (SEE) adalah sebesar 1.79154, yang mana semakin besar SEE
akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian variabel bebas Current Ratio (CR),Debt to Asset
Ratio(DAR),Debt to Equity Ratio (DER),Return on Asset (ROA),Return on Equity
(ROE),Earning Per Share (EPS),Net Profit Margin (NPM),Price to Book Value
(PBV),Price Earning Ratio (PER) terhadap variabel terikat return saham yang
telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS, maka
hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa Current Ratio
(X1) memiliki thitung sebesar 0,863 < ttabel sebesar 1,745 artinya adalah Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian ulupui
(2009) dimana variabel current ratio memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Munthe (2009),
dimana variabel current ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
return saham. current ratio secara parsial memiliki koefisien positif dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa debt to asset
ratio (X2) memiliki thitung sebesar -1,112 < ttabel sebesar 1,745 sehingga H0
diterima dan Ha ditolak. debt to asset ratio tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham. debt to asset ratio secara parsial
Universitas Sumatera Utara
memiliki koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
3.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa debt to equity
ratio (X3) memiliki. thitung sebesar -0,201 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007) dan Ulupui (2009), dimana debt to equity ratio tidak memiliki
pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap return saham.
4.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa return on asset
(X4) memiliki thitung sebesar -1,589 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. return on asset tidak berpengaruh secara
signifikan hasil ini tidak sejalan dengan penelitian ulupui (2009). secara
parsial memiliki koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham
5.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa return on
equity (X5) memiliki thitung sebesar 0,562 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Munthe
(2009) dimana variabel return on equity memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007), dimana variabel return on equity tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. return on equity secara parsial memiliki
koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
6.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa earning per
share (X6) memiliki thitung sebesar -0,817 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
Universitas Sumatera Utara
ditolak dan H0 diterima. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Artatik
(2007) dimana variabel earning per share memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap return saham tetapi sejalan dengan penelitian Trisnaeni
(2007), dimana variabel earning per share tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. earning per share
secara parsial
memiliki koefisien positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
7.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa net profit
margin (X7) memiliki thitung sebesar 1,419 < ttabel sebesar 1,745 sehingga Ha
ditolak dan H0 diterima. net profit margin secara parsial memiliki koefisien
positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
8.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan diketahui bahwa price to book
value (X8) memiliki thitung sebesar -1,666 < ttabel se