Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
AlexopoulosCJ., M. Blackwell,& Charles W. M. 1996.
Mycology.4th ed. JohnWille & Sons Inc. New York.

Introductory

Anwar C. 2001. Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. MiG Corp. Medan.
Aziz S. A. 2013. Prosedur Operasional Baku Budidaya Bangun-Bangun
Plectranthus amboinicus. Tropical Plant Curriculum Project USAID, 1-21.
Baker K. F dan R. J. Cook. 1974. Biological Control of Microbial Plant
Pathogen. San Fransisco: Freeman WH.
Baker K. F. dan R. J. Cook. 1982. Biological Control of Plant Pathogen. The
American Phytopathological Society. St. Paul, Minnsota. 433pp.
Bradford MM. 1976. A Rapid and Sensitive Methode for The Quantitation of
Microgram Quantities of Protein Uttilissing The Principle of The Protein.
Anal Blochem. 72:248-254.
Brewer C .2010.Variations in Phenol Coefficient Determinations
CertainDisinfectants.American Journal of Public Health.33(1): 261

of


Burge M. N. 1988. Fungi in Biological Control Systems.Manchester Univ. Press.
296 pp.
Campbell. 1989. Biological Control of Microbial Plant Pathogens. Cambridge Uni.
Press. 218 pp
Dalimunthe C. I., Y. R. V. Sembiring, M. Andriyanto, T. H. Siregar, H. S. Darwis
dan D. A. Barus. 2016. Identifikasi dan Uji Metabolit Sekunder Bangunbangun (Coleus amboinicus) Terhadap Penyakit Jamur Akar Putih
(Rigidoporus microporus) di Laboratorium. Jurnal Penelitian Karet, 2016,
34 (2) : 189 – 200.
Damanik S., Syakir M, Tasma M & Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca Panen
Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.Bogor.
Ekawati R. 2013. Produksi Pucuk dan Kandungan Metabolit Bangun-Bangun
(Plectranthus ambonicus (Lour.) dengan Pemupukan Organik dan
Pemangkasan.[Tesis].Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Fairuzah Z., Rahayu, S.T.S., Suryaman, S., & Zaini, A., 2008. Laporan Pengujian
Efectivitas Biotani Terhadap Perkembangan Jamur Akar Putih (JAP). Pusat
Penelitian Karet, Sungei Putih.

Universitas Sumatera Utara

Fazlara A and Ekhtelat, M. (2012).The Disinfectant Effects of

BenzalkoniumChloride
on
Some
Important
Foodborne
Pathogens.American-EurasianJournal of Agricultural & Environment
Scientifique.12(1): 23-2
Ghanem K.M., Fassi, F.A., and Hazmi, N.M. (2012). Optimization
ofChloroxylenol Degradation by Aspergillus nigerUsing Plackett-Burman
Design and Response Surface Methodology. African Journalof
Biotechnology.11(84): 144-156.
Gerhardson B. 2002. Biological Substitutes for Pesticides.Trends Biotechnol.
20:338–343
Haryono. 1989. Penyakit –Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah
Mada Press.8911166-C2E.ISBN 979-420-107-3.

Hastuti E.A. 2000. Sebaran Penyakit Akar Putih(Rigidoporus microporus
(Swatz) VanOv.) pada Tanaman Teh (Camellia sinensis (L) O.
Kuntze) di
Lapang danEksplorasi Beberapa Cendawan Antagonis. IPB

Press. Bogor.
Hazimah Teruna HY & Jose, C. 2013. Aktivitas Antioksidan dan Antimikrobial
dari Ekstrak Plectranthus amboinicus. J. Penelitian Farmasi Indonesia
1(2) : 39-42.
Heru D.S. & Andoko, A. 2005.Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. Agro
Pustaka. Jakarta.
Heyne.K.,..1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid
Departemen KehutananRepublik Indonesia. Jakarta.

III,

Media

Terjemahan,

Higa T. Parr, J.F. 1994. Beneficial and Effective Migroorganism for a
Suistainable Agriculture and Environment.International Nature Farming
Research Center. Japan.
Hutajulu Tri Susanti Rienoviar D. Abdurahman & M. Suryeti, 2008 Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Flavonoid dan Alkaloid dari Herba Bangun – Bngun

(Coleus amboinicusL.) dan Katuk (Sauropus adnrogynusMerr).
Kartasapoetra, G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Rineka Cipta,
Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Khare RS Banerjee, S dan Kundu, K. 2011. Coleus aromaticus Benth – A
Nutritive Medicinal Plant of Potential Therapeutic Value. Inter. J. Pharm.
Bio. Scie 2(3).
Manjamalai A Narala, Y Haridas, A & Grace, BMV. 2011. Antifungal,
Antiinflammatory and GC-MS of Methanolic Extract of Plectranthus
amboinicus Leaf. Int J. Curr. Pharm. Res 3(2) : 129-139

Muklasin & Co Matondang. 2010. Trend Perkembangan Serangan Hama dan
Penyakit Tanaman Karet Di Provinsi Sumatera Utara. Balai Besar
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. Medan.
Nagalakshmi H., A Das, and S Bhattacharya. 2012. Assessment of antimicrobial
properties and phytochemical contents of leaf extracts of Plectranthus
amboinicus (Lour) Spreng, IJGHC 1(2): 101-107,
Naidu A. S. 2000.Natural Food Antimicrobial System.CRC Press, USA.

Nugroho PS. 2010. Karakteristik Bioligi Isolat – Isolat Rigidoporus microporus
pada Tanaman Karet (Havea brasiliensis) Asal Cilacap. Skripsi, Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Nurhayati.2011. Penggunaan Jamur Dan Bakteri Dalam Pengendalian
Penyakittanaman Secara Hayati Yang Ramah Lingkungan.Prosiding
Semirata.Bidang Ilmu-ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat. ISBN:
978-979-8389-18-4.
Patel RD Mahobia, NK Singh, MP Singh, A Sheikh, NW Alam, G & Singh, SK.
2010. Antioxidant potential of leaves of plectranthus amboinicus (Lour)
Spreng.Der Pharmacia Letter, 2(4): 240-245.
Pawirosoemardjo S. 2004. Manajemen Pengendalian Penyakit Penting dalam
Upaya MengamankanTarget Produksi Karet Nasional Tahun 2020.Proc.
Pertemuan Teknis. Pusat Penelitian Karet BalaiPenelitian Sembawa.
Prasetyo D P dan Sasongko H. 2014. Aktivitas antibakteria ekstrak etanol 70%
daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Bateria Bacillus subtilis dan
Shigella dysenteriae sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA Kelas X
untuk mencapai Kd 3.4 Kurikulum 2013. JUPEMASI-PBIO. 1(1): 98-102.
Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal.17-18.
Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta. Penerbit Erlangga : Hal
176.


Universitas Sumatera Utara

Purwanta J. H., Kiswanto, & Slameto. 2008. Teknologi Budidaya Karet. Balai
Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Rahayu S., Sujatno, &Pawirosoemardjo, S., 2015. Management Pengendalian
Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet, hal: 258-260, 265. Dalam
Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet. Pusat Penelitian
Karet, Sungei Putih.
Rasineni G K., D Siddavattam, A R Reddy. 2008. Free radical quenching activity
and polyphenols in three species of Coleus, J Medicanal. Plant. Rea 2 (10);
283-291.
Sajimin ND, Purwantari E, Sutedi & Oyo. 2011. Pengaruh Interval Potong
terhadap Produktivitas dan Kualitas Tanaman Bangun-Bangun(Coleus
amboinicus L.) Sebagai Komoditas Harapan Pakan Ternak. Balai
Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. JITV Vol 16 (4) : 288-293.
Santosa C. M. & Triana H. 2005. Kandungan Senyawa Kimia dan Efek Ekstrak
Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L.) pada aktivitas
fagositosis netrofil tikus putih (Rattus norvegicus).Universitas Gajah

Mada.Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), 141 – 148.
Semangun H. 2008. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Semangun H. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia.Gadjah
Mada University Press.Yogyakarta.
Sinulingga W, Basuki & H soepana. Pemberantasan Jamur Akar Putih pada
Tanaman Karet Dengan Cara Penyiraman Fungisida.Warta Perkaretan
Sungai Putih. Vol 10 (1-3).
Siswandono. 1995. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press.
Hal.249-250.
Situmorang A. 2004. Status dan Manajemen Pengendalian Jamur Akar Putih di
Perkebunan Karet.Prosiding Pertemuan Teknis.Pusat Penelitian Karet,
Balai Penelitian Sembawa.
Situmorang A dan Budiman A.2003. Penyakit Tanaman Karet dan
Pengendaliannya. Balit Sembawa Pusat Penelitian Karet.
Situmorang A. 2004. Strategi dan Manajemen Pengendalian Penyakit Akar Putih
DiPerkebunan
Karet
pp
66-86.Dalam

Prosiding
Pertemuan
TeknisnStrategi Pengelolaan Penyakit Tanaman Karet Untuk
Mempertahankan Potensi Produksi Mendatang Industri Perkaretan

Universitas Sumatera Utara

Indonesia Tahun 2020.Palembang 6-7 Mei 2004. Pusat Penelitian Tanaman
Karet.Sumbawa.
Situmorang A., Suryaningtyas H, & Pawirosoemardjo S. 2007. Current Status
of White Root Disease (Rigidoporus microporus) and The Disease Control
Management in Rubber Plantation of Indonesia. Proc. International
Workshop on White Root Disease of Hevea Rubber 28th – 29th November
2006. Salatiga. Indonesia.

Soepena H. 1993. Pembarantasan Jamur Akar Putih denganTrichoderma. Pusat
Penelitian Karet. Disampaikan dalam Rapat Panitia Kultura Karet
(PAKULRET)Sungai Putih, 14-15 April 1993.Warta Perkebunan, 1993 :
12(1).
Soesanto L. 2008. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. Rajawali

press. Jakarta.
Steel R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika.
Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri.PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Sugianto NL. 2011. Pemberian Jus Delima Merah (Punica granatum) Dapat
Meningkatkan Kadar Glutation Peroksidase Darah Pada Mencit (Mus
musculus) Dengan Aktivitas Fisik Maksimal.Tesis. Program Studi Ilmu
Biomedik, Universitas Udayana, Denpasar.
Wartono Y. Suryadi, dan D. N. Susilowati. 2012. Keefektifan Formulasi Bakteri

Burkholderia cepacia Isolat E76 Terhadap Rhizoctonia solani Kühn Pada
Pertumbuhan Tanaman Padi Di Laboratorium.Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian.Jurnal
Agrotropika 17 (2): 39-42.
WellerDM 1988, Biological Control of Soilborne Plant Pathogens in the
Rhizosphere with Bacteria, Ann. Rev. Phytopathol. 26:379–407.
Widiyanti. 2013. Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea
brasilliensis). Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan.
Surabaya.
Yulfahri N. Joni, &A. Jalil. 2012. Pengendalian Jamur AkarPutih Pada Tanaman

Karet. Pekanbaru: BPTP Riau.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Antagonis Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus L.) Fungisida Nabati terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus Swartz) di Laboratorium dan di Lapangan

1 6 79

Uji Antagonis Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus L.) Fungisida Nabati terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus Swartz) di Laboratorium dan di Lapangan

0 0 13

Uji Antagonis Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus L.) Fungisida Nabati terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus Swartz) di Laboratorium dan di Lapangan

0 0 2

Uji Antagonis Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus L.) Fungisida Nabati terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus Swartz) di Laboratorium dan di Lapangan

0 0 4

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

0 0 13

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

0 1 2

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

0 0 4

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

0 1 14

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium Chapter III V

0 0 17

Uji Evektifitas Eksudat Akar Bangun – Bangun (Coleus amboimicus) Untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus) Di Laboratorium

0 0 17