Peranan Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. Telkom Indonesia
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
1.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk adalah suatu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,
dengan menyediakan sarana dan pelayanan dan jasa telekomunikasi kepada
pelanggan dan masyarakat luas sampai ke pelosok daerah.
Cikal bakal berdirinya PT. TELKOM INDONESIA dimulai dari suatu
badan usaha bernama post en Telegrad en sebuah perusahaan swasta yang
menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan dengan
staatsblad No. 52 tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia-Belanda pada waktu itu
diselenggarakan oleh pihak swasta. Sampai dengan tahun 1905 tercatat ada 38
perusahaan telekomunikasi dan pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah
Hindia-Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906. Sejak saat itu
berdirilah Post Telegrad en Telefontdients atau PTT-Dient, yang kemudian
ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsblad No. 419 tahun
1927.
Jawatan PTT berlangsung sampai dengan dikeluarkannya peraturan
pemerinta pengganti undang-undang (perpu) No. 16 tahun 1960 yang
menetapkan jawatan PTT tetap menjadi perusahaan negara. Kemudiaan
berdasarkan peraturan pemerintah RI NO. 240 tahun 1961, jawatan PTT
berubah menjadi perusahaan Negara pos dan Telekomunikasi.
5
Universitas Sumatera Utara
6
Dalam perkembangan perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
menjadi dua perusahaan yaitu perusahaan Negara Pos dan Giro berdasarkan
PP NO. 29 TAHUN 1965 dan perusahaan negara Telekomunikasi
berdasarkan PP. No. 36 tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum
Telekomunikasi yang populer dengan sebutan PERUMTEL.
Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara
Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun hubungan Telekomunikasi luar negeri, yang saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satallite Corporation (INDOSAT) yang
masih berstatus perusahaan asing, bagian dari America cable & Radio
Corporation sebuah perusahaan di bagian Delaware, Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing tersebut dibeli oleh Negara
Republik Indonesia dan selanjutnya dikeluarkan PP. NO. 22 tahun 1974.
Berdasarkan PP NO. 53 tahun 1980. PERUMTEL ditetapkan sebagai
badan usaha yang berwenang menyelenggarakan jasa telekomunikasi untuk
umum dalam negeri, dan INDOSAT sebagai usaha untuk penyelenggara jasa
telekomunikasi luar negeri.
Memasuki Revelita V berdasarkan PP NO. 25 1991, bentuk usaha umum
dialihkan menjadi usaha PERSEROAN. Sejak saat itu berdirilah Perusahaan
Perseroan Telekomunikasi atau lebih dikenal dengan TELKOM.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Struktur organisasi dan uraian pembagian tugas
Struktur Organisasi
1. Lembaga Dewan Komisaris.
2. Lembaga Direksi.
3. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi.
4. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi.
5. Direktur Keuangan.
6. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/Chief Financial Officer( CFO )
7. Unit-unit terstruktur
a. Coorporate Transformation Group.
b. Coorporate Planning Group.
8. Unit-unit Pendukung
a. Internal Auditor Group.
b. Sekretariat Perusahaan.
1. Restrukturisasi Internal
Restrukturisasi dimaksudkan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan
menjadi efektive dan efisien, karena terjadi pemisahan antara bidang usaha
utama ( Core Business ), bidang usaha terkait dalam bidang usaha penunjang.
Bidang usaha utama TELKOM adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan
jarak jauh dalam negeri.
Bidang usaha terkait adalah penyelenggaraan jasa yang masih terkait
dengan jasa telekomunikasi seperti jasa Sistem Telepon Bergerak Seluler (
STBS ), sirkuit langganan, teleks, penyewaan transpoder satelite, dan jasa nilai
Universitas Sumatera Utara
8
tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan TELKOM
dan ada sebagian yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan
patungan. Bidang usaha penunjang adalah bidang usaha yang menunjang
terselenggaranya usaha utama dan usaha terkait.
Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 Organisasi Telkom terdiri
dari 7 Divisi Regional dan 1 Devisi network yang mengelola bidang usaha
utama dan beberapa Divisi pendukung untuk mendukung terselenggaranya
bidang usaha utama seperti, Divisi Risti, Divisi Atelir, Divisi Pelatihan, Divisi
Properti, dan Divisi Sistem Informasi.
Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan direksi, mulai 31 Desember
1996, TELKOM menambah 2 Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan.
Divisi Multimedia yang mengelola jasa multimedia dan network provider
dimasukkan sebagai pengelola jasa bidang usaha utama, sedangkan Divisi
Pembangunan termasuk Divisi Pendukung.
a. Divisi Regional
Divisi Regional pengganti Struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (
WITEL ) sebagai operator telekomunikasi yang memiliki daerah
operasional pada wilayah teritorial tertentu, yaitu menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapat sebagian jasa telepon sambungan langsung
jarak jauh ( SLJI ) melalui perhitungan interkoneksi. Divisi Regional
mewakili wilayah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
9
1. Divisi Regional I, meliputi daerah Sumatera dan sekitarnya
2. Divisi Regional II, meliputi daerah Jabotabek, ditamabah Serang,
Karawang dan Purwakarta
3. Divisi Regional III, meliputi daerah Jawa Barat, kecuali Serang,
Bogor, dan Purwakarta
4. Divisi Regional IV, meliputi daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Divisi Regional V, meliputi daerah Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, meliputi seluruh Kalimantan dan sekitarnya
7. Divisi Regional VII, meliputi kawasan timur Indonesia, yang terdiri
dari Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor-Timur, Irian Jaya, dan
Maluku
b. Divisi Network
Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam
negeri ( SLJI ) melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama
naional. Pelanggan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan
internal TELKOM, namun apabila memungkinkan dapat melayani
kepentingan eksternal TELKOM.
c. Divisi Multimedia
Divisi yang mengelola jasa telekomunikasi dan network provider untuk
melayani masyarakat, langganan dan internal TELKOM, internet
provider, Corporate Costumer. Divisi ini bertanggung jawab untuk
menyiapakan bisnis masa
depan yang ditandai dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
10
konvergensi telepon, televisi kabel ((video communiction), dan internet
(computer communication).
d. Divisi Pendukung
Adapun yang termasuk Divisi Pendukung, yaitu:
1. Divisi Riset dan Sistem Informasi ( RISTI )
Divisi yang melaksanakan Riset dan Pembangunan Teknologi
Telekomunikasi dan Informasi untuk kepentingan Internal Telkom,
baik riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat, grand
scenario technology dan uji kaji laboratorium.
2. Divisi Atelir
Divisi yang berfungsi sebagai pusat perbengkelan ( Repair Centre )
bagi kepentingan TELKOM, meliputi pengetesan dan perbaikan (
Repair ) modul, penyediaan suku cadang perangkat dan konsultasi
teknis.
3. Divisi Sistem Informasi
Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan
TELKOM maupun pihak lain. Produk-produk layanan yang
dihasilkan antara lain software, management information system,
sistem informasi kastemer ( SISKA ), Billing, Corporate database,
Interkoneksi, Billing dan prosese telepon seluler.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Divisi Pelatihan
Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan
TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang
berkualitas, profesional, dan berintegrasi.
5. Divisi Properti
Divisi yang mengelola propertis ( tanah , gedung, dan sarana lainnya )
milik TELKOM yang berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan
properti ini utamanya ditujukan untuk kepentingan TELKOM, namun
memungkinkan bila dapat melayani pihak lain.
6. Divisi Pembangunan
Divisi
yang
melaksanakan
pembangunan konstruksi
jaringan,
konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk
kepentingan TELKOM. Divisi ini tidak menangani pembangunan
yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.
2. Pola Kerjasama Operasi ( KSO )
KSO merupakan pola kerja sama telekomunikasi di Divisi Regional atau
disebut KSO antara TELKOM dengan suatu konsorsim swasta atau mitra
KSO yang terdiri dari beberapa investor dalam dan luar negeri yang
penyelenggaranya jasa Telekomunikasi berkelas dunia. Mitra KSO bukan
suatu Divisi dari TELKOM, namun berkewajiban membangun jumlah
sarana Telekomunikasi dengan mendapatkan bagian pendapatan selama
waktu yang telah ditentukan yaitu 15 tahun sejak perjanjian KSO ditanda
tangani.
Universitas Sumatera Utara
12
Divisi Regional yang dikelola oleh Mitra KSO adalah Divisi Regional I,
II, III, dan, IV. Adapun maksud dan tujuan adalah :
a.
Mempercepat pembangunan telekomunikasi.
b.
Mempercepat ahli teknologi dari Operator Kelas Dunia yang
tergabung dalam Mitra KSO.
c.
Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam era pasar bebas.
3. Kebijakan dan Strategi Perusahaan
a. Arah kebijakan perusahaan
Dalam masa lima tahun mendatang penyesuaian usaha telekomunikasi
ke dalam lingkungan strategis dan membutuhkan pendekatan
menyeluruh meliputi segi institusional dan lingkungan, pengaturan
sumber daya manusia dan kultur budaya.
Restrukturisasi secara internal dan di padukan dengan pelaksanaan
program pembangunan berskala besar, akan memberikan dampak
terhadap pembaharuan dan pola pikir, sikap dan pola kerja dari
segenap jajaran PT. TELKOM. Perubahan ini tentu saja akan diikutin
oleh berbagai gejala transisional akibat adanya perubahan yang
mendasar dalam pola kerja. Arah perubahan menuju sosok perusahaan
yang efisien, produktif, dan profesional dilakukan melalui pendekatan
kesisteman sumber daya manusia.
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan perusahaan diperlukan
sikap pengelola perusahaan dengan cara melaksanakan budaya
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan di PT. TELKOM, yang disingkat dengan ARTI ( Akurat,
Responsif, dan Simpatik )
1. Akurat
Dimaksudkan setiap karyawan tidak boleh berbuat asal jadi,
budaya
ini
dapat
diwujudkan
dengan
memelihara
dan
meningkatkan derajat profesi, yaitu kemampuan yang tepat di
bidang nya dan berdasarkan kepada data dan informasi yang
seharusnya tersedia.
2. Responsif
Dimaksudkan agar setiap karyawan harus bersikap tanggap dan
tidak membiarkan pemakai jasa internal maupun eksternal
menunggu dalam suasana ketidakpastian.
3. Simpatik
Dimaksudkan agar setiap karyawan PT. TELKOM harus mampu
membangun hubungan vertikal secara berkesinambungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa dan keterkaitan horizontal yang sinergi dan profesional dengan para
pelanggan, mitra kerja, pembina serta institusi terkait.
b. Strategi Perusahaan Dalam Bidang Telekomunikasi
Restrukturisasi PT. TELKOM memberikan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab yang lebih besar kepada Divisi Regional 1 Sumatera yang diikuti
dengan Initial Public Offering ( IPO ) dan Kerja Sama Operasi ( KSO )
menyebabkan perubahan yang sangat besar dan menurut ketepatan dari kecepatan
tindakan dari seluruh jajarannya.
Universitas Sumatera Utara
14
Untuk dapat mengantisipasi perubahan dan untuk memenuhi tuntutan
tersebut, maka dalam Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP ) tingkat Divisi
dengan bertumpu pada kekuatan serta dengan mengatasi kelemahan dan
hambatan, maka disusunlah strategi dan upaya untuk menciftakan dan
memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuan perusahaan.
Strategi perusahaan dalam lima tahun mendatang adalah :
1.
Mempercepat tersedianya sarana telekomunikasi yang memadai dan bermutu
tinggi serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2.
Meningkatkan mutu jasa dan mutu layanan serta memperluas jenis pelayanan
jasa telekomunikasi.
3.
Mempercepat perubahan TELKOM menjadi perusahaan yang efisien,
produktif dan profesional dan bersaing dalam lingkungan kompetitif menuju
daerah globalisasi.
4.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia( SDM ) agar memiliki kemampuan
untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.
PEMBAGIAN TUGAS
1.
Dukungan Pemasaran ( DUKMAS )
a. Penanganan informasi konsumen
b. Perencanaan dan pelaksanaan pembuatan media komunikasi produk atau
jasa layanan
c. Permintaan, perencanaan, dan pelaksanaan riset pemasaran
d. Survei kepuasan pelanggan
Universitas Sumatera Utara
15
2.
Sekretariat
a. Penerimaan dan Pengiriman Dokumen
b. Komunikasi Eksternal
c. Komunikasi Strategik Internal
d. Penanganan dan Pengaduan Pelanggan
e. Pembuatan dan Pengendalian Perjanjian
f. Pelayanan Komunitas Utama
g. Pengelolaan dan Penyimpanan Data Dokumen Penting
Perusahaan
h. Pengendalian Dokumen
3.
Informasi Teknologi
a. Penanganan Informasi Konsumen
b. Billing dan Colection
c. Pengembangan Aplikasi
d. Hardware dan LAN
e. Pengelolaan Klaim asuransi aset
4.
Keuangan
a.
5.
Manajemen Cash Flow
Logistik Modul Buffer Centre
a.
Pengelolaan gudang
b.
Manajemen suku cadang
c.
Pengelolaan alat ukur
d.
Evaluasi vendor
Universitas Sumatera Utara
16
6.
7.
Sumber Daya Manusia
a.
Penyusunan man power planing
b.
Pengelolaan program diklat
c.
Pengelolaan data karyawan pada SAP/HRMIS
d.
Pusat pelayanan karyawan
e.
Pengelolaan IBO
f.
Penilaian kompetensi karyawan
g.
Perencanaan kader
Ophar Akses
a. Pelayanan pengaduan tagihan jasa telepon
Service level guarantee
8.
Perencanaan Pembangunan
a. Rolling bisnis plan
b. Rencana manajemen dan operasi
c. Penyusunan data benchmarking
9.
Manajemen Network
a.
Operasi dan pemeliharaan sentral telek
Bagian General Affair mempunyai tugas untuk menyediakan dukungan
kepada unit kerka PT. TELKOM INDONESIA dalam pembelian, barang
dan jasa, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian,
persediaan barang, ke amana perangkat telekomunikasi, penyediaan
sarana penunjang dan pengadministrasian umum.
Universitas Sumatera Utara
17
A. Bagian Kesekretariatan ( SEKBAG )
Sekretariat bagian dipimpin oleh Asistant Manager Sekbag ( Assman
Sekbag ) . Koordinator sekretariat mempunyai tugas-tugas yaitu mengelola
surat masuk, dan surat keluar , mengelola dan mengawasi penyerapan
anggaran,
mengelola
kebutuhan
alat
tulis
menulis,
melaksanakan
administrasin , pertemuan, rapat, cuti, surat permintaan perjalanan dinas dan
sebagainya.
B. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa ( Logistik )
Urusan perencanan dan pengadaan ( logistik ) mempunyai tiga bagian
koordinator, yaitu :
1. Koordinator perencanaan referensi harga ( koord. pransiga )
Adapun tugas dari pada Pransiga adalah :
a. Merencanakan pengadaan barang dan jasa di atas RP. 10.000.000
b. Menetapakan harga referensi
c. Mengendalikan persediaan barang
2. Koordinator pengadaan barang dan jasa ( Pranada )
Adapun tugas dari pada Pengadaan adalah :
a. Menerima permintaan pengadaan barang dan jasa para user
b. Mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ( SPPH ) dari para
rekanan
c. Menerima dan mengevaluasi surat penawaran harga ( SPH ) dari para
rekanan
Universitas Sumatera Utara
18
d. Mengadakan klarifikasi dan negosiasi dari rekanan
e. Membuat Surat Penetapan Pemenang ( SPP ) kepada rekanan yang
ditujukan sebagai pemenang.
f. Membuat Surat Perintah Kerja ( SPK ) kepada rekanan untuk
melaksanakan pekerjaan yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak.
3. Koordinator Pembinaan Vendor
Koordinator pembinaan vendor bertugas untuk menyeleksi rekanan dengan
mendata dan mengevaluasi rekanan.
C. Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian ( Pandis )
Bagian penyimpanan dan pendistribusian ( pandis ) dipimpin oleh seorang
Assistant Manager Pandis ( Assman Pandis ). Tugasnya adalah menerima
barang dari rekanan, memeriksa barang, menyimpan dan mendistribusikannya
kepada user. Mengelola persediaan suku cadang administrasi, dan pencatatan
persediaan, administrasi penghapusan persediaan, operasi SAPMM, penerima
dan uji terima material dan di seluruh gudang.
D. Bagian Dukungan Internal ( DUKIN )
Bagian Dukungan Internal ( DUKIN ) dipimpin pleh Assistant Manager
Dukin ( Assman Dukin ). Pada urusan internal ini ugas-tugas yang dilakukan
lebih banyak dilapangan di bandingkan di ruangan.
Tugas-tugas internal ini adalah pemeliharaan gedung, tanah , dan peralatan
rumah tangga TELKOM, memonitoring dan meningkatkan aspek bersih,
Universitas Sumatera Utara
19
indah, rapi dan pencatatan serta monitoring pergerakan asset operasional dan
pengelolaan KBM serta sarana umum UPP 1, 2, dan 3.
Pengaturan distribusi dan pengelolaan KBM dalam kesehariannya
mempunyai proses yang cukup banyak.
Menurut penggunaannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu :
1. KBM Dinas Umum
Digunakan untuk kegiatan protokoler tamu dan kegiatan sosial, jenis
kendaraan yang dipakai adalah mini buss dan jip
2. KBM Dinas Fungsional
Digunakan sesuai fungsi operasionalnya dan dioperasikan langsung oleh
dinas/bagian/unit yang ada di TELKOM. Jenis kendaraan yang dipakai
adalah mini bus dan pick up
Menurut kepemilikannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu:
1. KBM Dinas Milik Telkom ( asset )
2. KBM Dinas Milik Rental ( disewa pemilik kendaraan )
Adapun proses pengelolaan Dinas KBM, yaitu :
a. Menyiapkan kelayakan kendaraan dinas setiap hari dinas.
b. Menyediakan seluruh kebutuhan kendaraan dan menindaklanjuti
dengan perbaikan kendaraan.
c. Membuat laporan jumlah & jenis kendaraan dinas secara akurat
tiap bulan.
Universitas Sumatera Utara
20
E. Bagian Replacement and Repairing ( RR )
Bagian ini dipimpin oleh Assistant Manager RR ( Assman RR ).
Bagian ini bertugas melakukan pengolahan modul-modul sentral dan
telepon umum, memperbaiki modul-modul yang rusak baik diperbaiki
sendiri, ataupun melalui rekanan, memenuhi permintaan modul dari user (
sentral dan telepon umum ), analisa terhadap kebutuhan replacement dan
repairing, pengelolaan lokal repairing, pengelolaan alibrasi alat ukur,
pengelolaan perbaikan modul yang berhubungan dengan pihak ketiga.
F. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( CDC )
Bagian CDC ( Community Development Centre ) dipimpin oleh
Assistant Manager CDC ( Assman CDC ). Bagian ini bertugas untuk
mengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan merupakan perwujudan dari kepedulian sosial PT.
TELKOM
INDONESIA
kepada
kelompok
masyarakat
yang
membutuhkan, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
kerakyatan dan perbaikan lingkungan masyarakat.
Bidang Kegiatan PT. TELKOM INDONESIA
Adapun kegiatan usaha di TELKOM adalah :
1. Melakukan pemasaran telepon besertastrateginya untuk mencapai target
yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan edle capacity untyuk
masyarakat yang belum mempunyai sarana telepon ( Additional Lines ),
Ekspand Distribution Poin (DP) ke arah demand, management waiting list
Universitas Sumatera Utara
21
dan pemenuhannya dengan memanfaatkan alat produksi yang ada seperti
jaringan fisik atau Wire Local Loop ( WLL ), memasukkan FITUR seperti
Nada sela, lacak Tramitra, Andara, Sandi nada, serta produk TELKOM
lainnya seperti TELKOM memo, hunting, dan permintaan seperti ganti
nama PDA ( pindah alamat )
2. Melakukan pelaporan, analisa dan evaluasi, hasil pemasaran, komplain
pelanggan dan mutu pelayanan, mencari penyebab dan mencari solusi
pemecahannya.
3. Penanganan dan pengaduan gangguan dari pelanggan yang datang
langsungn penanganan komplain pelanggan meliputi komplain tagihan
jasa telekomunikasi, komplain pelayanan pasang baru, memberi informasi
kepada pelanggan mengenai produk TELKOM, akurasi data pelanggan
antara yang ada di Custumer Service System ( CSS ) dengan pelanggan.
4. Meningkatkan kemampuan sarana /fasilitas telekomunikasi dalam rangka
peningkatan jasa-jasa telekomunikasi kepada masyarakat luas.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan cara melakukan pelatihanpeletihan terhadap karyawan, mengadakan konseling, menciftakan dan
menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan karyawan dilingkungan
sub unitnya sehingga tercifta proses dan situasi yang kondusif yang
diharapkan dapat menyebabkan tercapainya hasil kerja yang kondusif.
Universitas Sumatera Utara
22
VISI TELKOM INDONESIA
Adapun yang menjadi Visi TELKOM INDONESIA, ialah menjadi
Dominan Infocom Player di kawasan Regional. Dalam cita-citanya TELKOM
ingin menjadi perusahaan yang memimpin bisnis Infocom yang merupakan
paduan antara Telekomunikasi dan ( 1 ) broadcasting, ( 2 ) hiburan dan bisnis
content, ( 3 ) internet, ( 4 ) data, serta ( 5 ) mobile net dikawasan regional
sebagai full service and network provider ( FNSP )
Dalam cita-citanya TELKOM, ingin menjadi perusahaan yang memimpin
bisnis infocom, yang merupakan paduan antara telekomunikasi dan PIMVS
yaitu:
P [ Phone Net: Voice/ Fax over ( PSTN ), fitur, publik phone, VAS ( Value
Added Service ), Inter koneksi ]
Melalui Telkom Mobile, Telkom siap menawarkan telepon selular dengan
kemampuan mengakses internet, dan cordless untuk kenyamanan yang
bermobilitas tinggi. Mobile Net juga menghadirkan layanan komunikasi bergerak
lainnya, seperti Global Mobile Personal Communication Service by Satelite (
GMPCS )
I [ Internet net: Connection / Akses, Communication, On Line, hosting,
callocation, dll ]
Universitas Sumatera Utara
23
Melayani data yang berbasis internet protocol meliputi layanan akses
komunikasi, layanan online, serta layanan data, baik yang bersifat sambungan
permanen maupun yang berbasis switch.
V [ View net: Cable Tv, video on demand, graphic demand, direct broadcast
satelit ]
Dengan Telkom View ( V ) Net, kebutuhan layanan visual dan hiburan
melalui Tv Cable Tv dilengkapi dengan kemampuan akses internet berkecepatan
tinggi, TV broadcast dan video on.
S [ Service Net: Billing, konsultan, custumer care, Excess capacity ]
Dengan Service ( S ) Net, Telkom siap melayani pelanggan baik dari
dalam maupun luar negeri. Telkom siap untuk menyediakan layanan total solusi
jasa infocom kepada pelanggan terutama pelanggan korporasi dan Telkom siap
melayani pelanggan dengan One Stop Service melalui layanan customer care and
call center.
MISI TELKOM INDONESIA
Selain Visi, Telkom juga memiliki Misi, yakni:
Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa &
jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.
Menyediakan pelayanan satu atap ( One Stop Service )
Universitas Sumatera Utara
24
Memberikan garansi terbaik bagi pelayanan dann harga yang
kompetitif
Menggunakan teknologi yang tepat guna.
B. Manajemen
Kata manajemen diambil dari Bahasa Inggris yaitu manage yang berarti
mengurus,
mengelola,
mengendalikan,
mengusahakan,
dan
memimpin.
Selanjutnya bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian. Menurut pengertian yang
pertama manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Kedua, manajemen
adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi
dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga,
manajemen adalah seni atau suatu ilmu pnegetahuan, melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen.
Ada berbagai pengertian manajemen menurut beberapa para ahli, yaitu :
1. Menurut Daft (2002: 8) manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
dan pengendalian (controlling) sumber daya organisasi.
2. Menurut Griffin (2004: 8) manajemen adalah suatu aktivitas (termasuk
perencanaan,
pengambilan
keputusan,
pengorganisasian,
Universitas Sumatera Utara
25
kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumbersumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.
3. Menurut Stoner yang dikutip oleh Masry (2004: 22) manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya
oerganisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang mendukung
dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Fungsi manajemen merupakan elemenelemen dasar yang melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun
fungsi-fungsi manajemen tersebut yang secara umum digunakan dalam suatu
organisasi atau perusahaan ialah Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,
dan Pengendalian.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berhubungan
dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh organisasi dan penetapan tugastugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Proses berfikir
kedepan
mengambil
suatu
keputusan
tentang
cara
bertindak
setelah
mempertimbangkan banyak faktor atau alternatif yang tersedia merupakan proses
perencanaan.
Dari keempat fungsi manajemen, perencanaan dianggap sebagai hal yang
paling fundamental. Segala sesuatunya berawal dari perencanaan. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
26
perencanaan juga merupakan fungsi manajemen yang paling kontroversial.
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan
yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Suatu rencana ditujukan ke masa yang akan datang. Karenanya ada
beberapa hal yang penting untuk diingat dalam hubungannya dengan proses
perencanaan itu. Hal ini biasa disebut dalam teori manajemen sebagai planning
premise. Pada dasarnya ada empat yang perlu dipegang teguh, yaitu :
a. Bahwa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, sumber-sumber
yang tersedia, atau mungkin tersedia selalu terbatas sedangkan tujuan
yang hendak dicapai tidak pernah terbatas. Akibat premise ini ialah
bahwa rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya
sumber-sumber.
b. Bahwa suatu organisasi harus selalu memperhatikan kondisi-kondisi
serta situasi dalam masyarakat, baik yang bersifat positif, negatif, dan
yang kemungkinan akan
menghalangi kelancaran
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan. Hal ini sangat penting karena tidak
ada satu pun organisasi yang dapat beroperasi dengan baik tanpa
mengetahui kondisi-kondisi dan situasi itu.
c. Bahwa organisasi, tidak dapat melepaskan diri dari beberapa jenis
pertanggungjawaban. Pimpinan organisasi bertanggung jawab kepada
bawahannya, langganannya, dan juga masyarakat luas.
Universitas Sumatera Utara
27
d. Bahwa manusia yang menjadi anggota organisasi dihadapkan pada
keserbaterbatasan, baik fisik, mental dan biologis. Dengan demikian,
manusia sebagai unsur pelaksana rencana dapat diajak untuk berbuat
lebih banyak (Masry, 2004: 39)
Untuk membuat sebuah perencanaan yang baik, terlebih dulu harus
menjawab dua pertanyaan pokok, yakni apa (what) dan bagaimana (how).
Mengenai
what, menunjukkan apa
maksud tujuan daripada pembuatan
perencanaan itu. Tegasnya what menjawab tentang tujuan apakah yang hendak
dicapai, apakah tujuannya, maka kita membuat rencana. Jadi mengenai what
dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tujuan. Kalau ini sudah terjawab, maka
kita berhadapan dengan how, yaitu bagaimana cara yang sebaik-baiknya harus
dipergunakan atau dijalankan demi tercapainya tujuan itu. Yang penting dalam hal
ini ialah mengenai cara atau metode serta teknik yang harus dipergunakan.
Kedua pertanyaan itu ( what dan how) merupakan pertanyaan pokok.
Disamping itu kita masih dihadapkan kepada pertanyaan-pertanyaan why, where,
when, who. Kalau kita sudah tahu apa tujuannya dan bagaimana caranya, maka
sampailah kita pada persoalan why – mengapa. Lalu where yang menunjukkan
dimana tempat kegiatan usaha akan dilaksanakan. Lalu kita hadapi when, yang
menunjukan bilamana atau kapan rencana itu dijalankan. Dan akhirnya who , yang
menunjukan siapa yang akan melaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
28
Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu hirarki, dengan perencanaan
pada puncak hirarki mempengaruhi semua perencanaan yang mengikutinya.
Hirarki perencanaan meliputi visi dan misi, filosofi, tujuan, dan kebijakan.
Visi dan Misi
Suatu visi memberikan informasi tentang bentuk dan gambaran suatu
hal tentang masa yang akan datang yang terkait dengan misi yang
bermanfaat bagi oraganisasi dan orang-orang yang
bekerja sama
didalamnya. Pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan
manfaat keberadaan organisasi tersebut. Misi ini bagi suatu organisasi
merupakan suatu alat atau cara untuk mengarahkan setiap individu
dalam organisasi tersebut untuk berperan secara produktif.
Filosofi
Filosofi adalah susunan nilai atau keyakinan yang mengarahkan
kegiatan organisasi. Semua filosofi harus diterjemahkan dalam tujuan
spesifik. Organisasi biasanya menyusun tujuan jangka panjang dan
jangka pendek sesuai dengan jenis pelayanan, ekonomi, penggunaan
sumber daya manusia, dana dan fasilitas, inovasi dan tanggung jawab
sosial.
Tujuan
Adapun tujuan perencanaan ialah memberikan arahan, mengurangi
dampak perubahan, meminimalkan hasil yang sia-sia dan menetapkan
standar pengontrolan.
Universitas Sumatera Utara
29
Kebijakan
Kebijakan merupakan sebuah petunjuk menyeluruh secara verbal,
tertulis, atau yang diimplikasi yang menetapkan batas-batas umum
serta arah didalam mana tindakan manajerial akan dilaksanakan.
Masry mengatakan (2004: 43) suatu perencanaan yang baik harus bersifat
sebagai berikut :
a. Rasional
Perencanaan harus bersifat rasional, artinya harus dibuat berdasarkan
pemikiran-pemikiran dan perhitungan secara matang. Jadi bukan hasil
khayalan semata-mata sehingga dapat dibahas secara logis.
b. Lentur
Perencanaan harus bersifat lentur, artinya dimana pun dan dalam
keadaan bagaimana pun serta bilamana pun rencana itu tetap cocok,
dapat mengikuti dan dapat dilaksanakan. Jadi dapat diterapkan pada
tempat, waktu, dan keadaan bagaimana pun juga.
c. Kontinu
Perencanaan harus bersifat kontinu atau terus-menerus. Ini berarti
bahwa perencanaan harus terus-menerus dibuat. Janganlah membuat
perencanaan sekali saja untuk seumur hidup atau selama-lamanya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu perencanaan mengalami
suatu kegagalan, yaitu :
a. Perencanaan yang tidak cakap. Ini disebabkan perencanaan tidak
mempunyai pandangan yang jauh kedepan, atau tidak mempunyai
Universitas Sumatera Utara
30
kesanggupan
berkreasi,
atau
tak
mengerti
persoalan
yang
direncanakan, atau juga kurang pengalaman.
b. Wewenang yang diberikan untuk membuat perencanaan kurang jelas
atau tidak jelas.
c. Anggaran kurang. Ini sudah logis kalau biaya kurang perencanaan
tidak dapat dilakukan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan
penetapan tugas-tugas, pengelompokan
tugas-tugas kedalam departemen-
departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya
organisasi untuk meraih tujuan-tujuan strategis. Pengorganisasian adalah hal yang
penting karena merupakan kelanjutan strategi. Strategi mendefenisikan apa yang
harus dilakukan, sementara itu pengorganisasian mendefenisikan bagaimana
melakukannya.
Proses
pengorganisasian
mendorong
struktur
organisasi
yang
mendefenisikan bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumber daya disebarkan.
Struktur organisasi adalah alat yang digunakan para manajer untuk memanfaatkan
sumber daya yang tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan. Seperangkat tugas
formal dan hubungan laporan formal memberikan suatu kerangka kerja bagi
pengendalian vertikal organisasi. Karakteristik struktur vertikal digambarkan
dalam bagan organisasi, yang secara visual mempresentasikan struktur organisasi.
Universitas Sumatera Utara
31
Organisasi melakukan tugas-tugas yang sangat beragam. Prinsip dasarnya
adalah pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien jika karyawan
diperkenankan untuk melakukan spesialisasi. Spesialisasi kerja kadang-kadang
disebut pembagian tenaga kerja (division of labor) adalah tingkatan sejauh mana
tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan individual yang lebih khusus.
Pekerja-pekerja pada masing-masing departemen hanya melakukan tugas-tugas
yang relevan dengan fungsi spesialisasinya. Ketika spesialisasi meluas, para
pekerja melakukan spesialisasi dalam satu tugas. Tugas-tugas cenderung semakin
kecil tetapi dapat dilakukan secara efisien.
Dalam pengorganisasian terdapat rantai komando yang merupakan garis
wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan
menunjukan pada siapa seseorang memberikan laporan. Hal tersebut berhubungan
dengan dua prinsip pokok yaitu kesatuan perintah dan prinsip skalar. Kesatuan
perintah berarti masing-masing karyawan bertanggung jawab hanya kepada satu
penyelia. Prinsip skalar mengacu pada defenisi yang jelas dari garis wewenang
dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan.
Karakteristik
mendasar
lainnya
dari
struktur
organisasi
adalah
departementalisasi, yang pengelompokan individu-individu kedalam departemendepartemen, dan pengelompokan departemen-departemen kedalam organisasi
total. Manajer membuat keputusan tentang bagaimana menggunakan rantai
komando untuk mengelompokan orang-orang dalam melakukan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
32
Ada lima pendekatan pada rancangan struktural yang merefleksikan
penggunaan rantai komando yang berbeda dalam departementalisasi (Daft, 2002:
404) yaitu :
1. Pendekatan
fungsional
vertikal.
Orang-orang
dikelompokan
kedalam departemen-departemen menurut kesamaan ketrampilan
dan aktivitas-aktivitas kerja.
2. Pendekatan divisional. Departemen dikelompokan kedalam divisi
mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau
daerah geografis.
3. Pendekatan matriks horisontal. Rantai komando divisional dan
fungsional diimplementasikan secara simultan dan membebani satu
sama lainnya dalam departemen yang sama.
4. Pendekatan berdasarkan tim. Organisasi membentuk serangkaian
tim
untuk
menyelesaikan
tugas-tugas
khusus
dan
untuk
mengkoordinasikan departemen-departemen utama.
5. Pendekatan jaringan. Organisasi menjadi suatu pusat yang kecil,
terhubung secara elektronis dengan organisasi-organisasi lainnya
yang melakukan fungsi-fungsi vital.
Universitas Sumatera Utara
33
Lima pendekatan rancangan struktural dapa dilihat pada gambar 3.1
berikut ini.
1. Fungsional vertikal
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)
2. Divisional
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)
3. Berdasarkan Tim
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
Universitas Sumatera Utara
34
4. Matriks Horisontal
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
5. Jaringan Kerja
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
Gambar 3.1
Lima Rancangan Pendekatan Struktural
Universitas Sumatera Utara
35
3. Penggerakan
Penggerakan ialah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan
serta penggerakan orang-orang agar kelompok orang-orang itu suka dan mau
bekerja. Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan
sangat penting. Sebab walaupun perencanaan telah rapi dan pengorganisasian
telah tertib sesuai dengan prinsipnya masing-masing, bergeraknya organisasi ke
arah yang telah ditentukan belumlah terjamin bila fungsi yang ketiga belum
dilaksanakan.
Menggerakkan orang-orang agar mereka suka dan mau bekerja,
mengandung arti untuk menjadikan para pegawai atau pekerja sadar akan tugas
yang dipikulnya dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab tanpa
menunggu perintah dari siapa pun.
Fungsi penggerak tidak sekedar pekerjaan mekanis seperti menghidupkan
mesin dengan dinamo, bahan bakar yang cukup, atau menekan tombol-tombol
elektronik karena manusia yang digerakkan bukan robot, dan lain sebagainya
sejenis. Oleh karena itu, untuk suksesnya fungsi penggerakan diperlukan berbagai
faktor sebagai berikut :
a. Dari Segi Organisasi
1. Terdapat peraturan-peraturan
Yang dimaksud dengan peraturan adalah segala ketentuan yang
memberi dan memungkinkan adanya kepastian perkembangan
kedalam maupun keluar organisasi bagi seluruh aspek organisasi.
Universitas Sumatera Utara
36
2. Terdapat fasilitas-fasilitas
Fasilitas disini diartikan sebagai segala sesuatu perangkat baik
lunak maupun keras yang diperlukan bagi gerak organisasi yang
didasarkan pada suatu pengkajian yang dapat dipertanggung
jawabkan. Oleh karena itu tidak hanya memenuhi aspek kuantitas
tetapi juga kualitas dan aktualisasinya.
3. Terdapat sarana komunikasi yang memadai
Yang diikhtiarkan dengan sarana komunikasi adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk menerima dan menyampaikan
informasi. Sarana-sarana komunikasi yang dimaksud adalah
telepon, intercom dan sebagainya.
4. Terdapat pemimpin-pemimpin
Tidak jarang ditemuin bahwa dalam suatu organisasi terdapat
pemimpin
multi rangkap terhadap jabatan-jabatan tertentu.
Disamping itu terdapat pula adanya pemimpin yang dipaksakan
menjabat jabatan tertentu demi suatu kebijaksanaan tertentu. Jadi
dalam hal pemimpin dalam suatu organisasi harus terhindar dari
gejala tersebut. Seorang pemimpin haruslah jelas dan tegas ruang
lingkup pemimpinnya.
b. Dari Segi Pemimpin
1. Wewenang
Wewenang dan tugas pemimpin tidak dapat dipisahkan. Kejelasan
dan ketegasan tugas pemimpin mutlak didukung oleh besar
Universitas Sumatera Utara
37
kecilnya wewenang yang diberikan untuk melaksanakan tugas
tersebut. Dengan kata lain bila terdapat penugasan harus pula
diikuti dengan pemberian wewenang. Sebab bila tugas adalah
kewajiban untuk melaksanakan, maka wewenang adalah hak untuk
bertindak atau hak dalam pelaksanaan kewajiban.
2. Memiliki kelebihan-kelebihan
Kelebihan adalah keadaan tertentu yang dimiliki seorang pemimpin
namun orang lain tidak. Seorang pemimpin harus mempunyai
kelebihan-kelebihan tertentu dari orang-orang sekitar, sehingga
menjadi pemimpin dalam bidang-bidang kelebihan itu.
3. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan
Ada beberapa sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin, yaitu
ramah, antusias, semangat untuk mencapai, integritas, kecakapan
teknis, mudah menentukan keputusan, cerdas, dan penuh dengan
keyakinan.
4. Memahami teknik-teknik kepemimpinan
Teknok-teknik kepemimpinan dimaksudkan sebagai cara atau
metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggerakan
sehingga pekerja melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
c. Dari Segi karyawan yang Akan Digerakkan
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan memadai
Pengetahuan dan ketrampilan adalah ibarat alat yang lebih ampuh
dan lebih tajam dari pisau bedah. Bagi pegawai mutlak memiliki
Universitas Sumatera Utara
38
pengetahuan dan ketrampilan sehingga dia dapat bekerja,
khususnya pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan
organisasi tempatnya bekerja.
Mau dipimpin
Demi kelancaran dan pencapaian hasil pekerjaan, karyawan harus
mau dipimpin. Sebab pemimpin tanpa yang dipimpin bukanlah
pemimpin. Sebalikya yang dipimpin tanpa memimpin juga tidak
terpimpin.
Terpeliharanya tim kerja
Dalam fungsi penggerakan perlu diperhatikan pemeliharaan tim
kerja. Tim kerja harus kuat dan kokoh baik secara kuantitatif,
maupun kualitatif. Kepemimpinan bersifat pengawasan dan
mendampingi melalui pemberi perhatian kepada keluh kesah
pegawai secara wajar harus tetap diperhatikan.
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui
apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai
dengan rencana, perintah, tujuan, dan kebijakan yang telah ditentukan.
Pengendalian dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang
telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
39
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu :
a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan
seluruh organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber
daya (resources) yang digunakan baik manusia, alat-alat dan
teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses
pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar
b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi
yang
berintegrasi
dan
menyeluruh,
serta
kurang
bersifat
perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena
pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer
mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail
catatan.
Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbanganpertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian
manjemen adalah berusaha mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama
pimpinan harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk
mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi
sejumlah kebiajakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program
kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut
Universitas Sumatera Utara
40
dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa
kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
Menurut Griffin (2004: 166) sistem pengendalian manajemen dibagi dalam
empat jenis, yaitu :
a. Pengendalian Operasi (Operating Control) berfokus pada prosesproses yang digunakan organisasi untuk mengubah sumberdaya
menjadi produk atau jasa.
b. Pengendalian Keuangan (Financial Control) berfokus pada
sumberdaya keuangan organisasi.
c. Pengendalian Struktural (Structural Control) berupaya memastikan
agar elemen-elemen dari struktur organisasi berfungsi sebagaimana
mestinya.
d. Pengendalian Strategik (Strategic Control) berfokus pada seberapa
efektif strategi-strategi korporasi, strategi-strategi bisnis, dan
strategi-strategi fungsional membantu organisasi meraih tujuannya.
Secara singkat fungsi pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi
terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan
dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau
perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara luas fungsi
pengendalian juga mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu
deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup
pengendalian yang bersifat preventif berupa
perancangan suatu sistem
pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.
Universitas Sumatera Utara
41
Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak
manajemen dan pegawai organisasi. Oleh karena manajemen organisasi berusaha
mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan
yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus-menerus menilai
dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa
sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan
secara tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada
akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.
Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji sistem pengendalian
manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi,
bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian
dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko utama atas adanya kecurangan,
pemborosan,
penyalahgunaan
(mismanagement). Evaluasi
wewenang,
pengelolaan
dan
salah
sistem pengendalian
pengelolaan
manajemen
merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.
C. Kinerja karyawan
Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Individu yang memiliki kinerja tinggi
memiliki beberapa karakteristik, yaitu di antaranya :
a. Berorientasi pada prestasi;
b. Memiliki percaya diri;
Universitas Sumatera Utara
42
c. Berpengendalian diri;
d. Kompetensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi :
a. Faktor Kemampuan Psikologis
Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude ) pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah
untuk mencapai tujuan kerja.
Perusahaan dalam menunjang motivasi terhadap seluruh karyawan juga
memberikan kompensasi. Kompensasi yang diberikan terbagi atas:
Finansial, yang meliputi antara lain:
a. Tunjangan prestasi
b. Tunjangan gaji
c. Bonus
d. Tunjangan-tunjangan lainnya
Non financial, meliputi antara lain :
a. Promosi jabatan / Mutasi
b. Tantangan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
43
Ada 5 karakteristik karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA yang
memiliki motif yang tinggi:
a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi;
b. Memiliki tujuan yang realistis;
c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan;
d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukan;
e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah
diprogramkan.
Penilaian
kinerja
pada
dasarnya
merupakan
faktor
kunci
guna
mengembangkan perusahaan secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan
atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di PT.
TELKOM. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan perusahaan
secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan.Penilaian kinerja karyawan dilihat dari :
a. Daftar hadir karyawan;
Keterangan hadir karyawan pada jam yang telah ditetapkan dan
ditandatangani oleh yang bersangkutan, dari daftar hadir ini dapat
diketahui kedisiplinan karyawan dalam bekerja setiap harinya.
b. Disiplin waktu (apakah karyawan masuk kerja tepat waktu);
Bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT.
TELKOM sesuai dengan jam masuk pagi pada jam 08.00 wib14.00 wib.
Universitas Sumatera Utara
44
c. Pekerjaan yang diselesaikan;
Dari pekerjaan yang telah diselesaikan maka dari hasil ini dapat
dievaluasi bagaimana seseorang karyawan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pekerjaannya.
d. Kerajinan dan keterampilan karyawan;
Kerajinan ini mencerminkan tanggung jawab dan menyelesaikan
pekerjaan secara baik dan dapat diserahkan pada waktunya.
e. Kontribusi yang diberikan karyawan.
Dengan bekerja sepenuhnya dan melakukan yang terbaik dapat
memberikan kontribusi yang baik kepada PT. TELKOM dan
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan
karyawan yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem perencanaan, sistem
pengorganisasian, sistem penggerakan, dan sistem pengendalian manajemen.
Sistem perencanaan berperan dalam penentuan tujuan yang harus diraih organisasi
sehingga meminimalkan hasil yang sia-sia. Sistem pengorganisasian berperan
dalam penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas kedalam departemendepartemen, serta penyebaran organisasi untuk meraih tujuan-tujuan organisasi.
Sistem penggerakan berperan menggerakan orang-orang agar mau dan suka
bekerja. Sementara itu sistem pengendalian manajemen berperan dalam
meningkatkan kinerja karyawan sebagai tolak ukur dan berperan penting di
dalamnya yang dapat memberikan peningkatan pelayanan. Adapun peranannya
adalah :
Universitas Sumatera Utara
45
a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Dengan adanya pengendalian manajemen menjadikan tolak ukur
dalam menjalankan pekerjaan.
b. Membantu karyawan dalam melaksanakan tugasnya masingmasing.
Memudahkan untuk pencapaian kinerja yang optimal dengan
adanya pengendalian di dalam melaksanakan tugas masingmasing.
c. Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.
Adanya kesadaran dan disiplin membuat karyawan bertanggung
jawab dan menghargai pekerjaan, sehingga meningkatkan kinerja
di bidang masing-masing.
PT. TELKOM INDONESIA sudah melaksanakan Kinerjanya dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat waktu, bekerja
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, dan bertanggung jawab atas
pekerjaannya.
D. Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada
PT. TELKOM INDONESIA
i.
Perencanaan (Planning)
PT. TELKOM INDONESIA dalam mencapai tujuan menjadi
Perusahaan terkemuka dan unggul, terlebih dahulu melakukan perencanaan.
Perencanaan yang dilakukan TELKOM juga menunjukkan maksud dan
Universitas Sumatera Utara
46
tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai
tujuan, termasuk pula rencana untuk melakukan pengawasan dalam
meningkatkan kinerja karyawan dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya. PT.TELKOM INDONESIA merencanakan langkah-langkah
strategis untuk pengembangan kualitas telekomunikasi dengan meningkatkan
kualitas layanan telekomunikasi baik dalam negeri maupun luar negeri.
ii.
Pengorganisasian (Organizing)
Struktur PT. TELKOM INDONESIA diperlukan untuk membedakan
batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang
menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan perseorangan,
maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN KERJA PT. TELKOM INDONESIA
Lembaga Dewan Komisaris
Lembaga Direksi
Direktur Bisnis
Jaringan
Telekomunikasi
Direktur Bisnis
Jasa
Telekomunikasi
Direktur SDM
dan Bisnis Jasa
Telekomunikasi
Direktur
Keuangan
Unit-unit
terstruktur
Unit-unit
Pendukung
47
47
Universitas Sumatera Utara
48
1.
Penggerakan (Actuating)
PT. TELKOM
INDONESIA sudah melaksanakan fungsi
penggerakan atau kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat
dari pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh karyawan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga menghasilkan
suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan memuaskan. Sistem
penggerakan pada TELKOM bermula dari Lembaga Dewan Komisaris
memberikan pengarahan atau intruksi-intruksi
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
1.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk adalah suatu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,
dengan menyediakan sarana dan pelayanan dan jasa telekomunikasi kepada
pelanggan dan masyarakat luas sampai ke pelosok daerah.
Cikal bakal berdirinya PT. TELKOM INDONESIA dimulai dari suatu
badan usaha bernama post en Telegrad en sebuah perusahaan swasta yang
menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan dengan
staatsblad No. 52 tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia-Belanda pada waktu itu
diselenggarakan oleh pihak swasta. Sampai dengan tahun 1905 tercatat ada 38
perusahaan telekomunikasi dan pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah
Hindia-Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906. Sejak saat itu
berdirilah Post Telegrad en Telefontdients atau PTT-Dient, yang kemudian
ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsblad No. 419 tahun
1927.
Jawatan PTT berlangsung sampai dengan dikeluarkannya peraturan
pemerinta pengganti undang-undang (perpu) No. 16 tahun 1960 yang
menetapkan jawatan PTT tetap menjadi perusahaan negara. Kemudiaan
berdasarkan peraturan pemerintah RI NO. 240 tahun 1961, jawatan PTT
berubah menjadi perusahaan Negara pos dan Telekomunikasi.
5
Universitas Sumatera Utara
6
Dalam perkembangan perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
menjadi dua perusahaan yaitu perusahaan Negara Pos dan Giro berdasarkan
PP NO. 29 TAHUN 1965 dan perusahaan negara Telekomunikasi
berdasarkan PP. No. 36 tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum
Telekomunikasi yang populer dengan sebutan PERUMTEL.
Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara
Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun hubungan Telekomunikasi luar negeri, yang saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satallite Corporation (INDOSAT) yang
masih berstatus perusahaan asing, bagian dari America cable & Radio
Corporation sebuah perusahaan di bagian Delaware, Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing tersebut dibeli oleh Negara
Republik Indonesia dan selanjutnya dikeluarkan PP. NO. 22 tahun 1974.
Berdasarkan PP NO. 53 tahun 1980. PERUMTEL ditetapkan sebagai
badan usaha yang berwenang menyelenggarakan jasa telekomunikasi untuk
umum dalam negeri, dan INDOSAT sebagai usaha untuk penyelenggara jasa
telekomunikasi luar negeri.
Memasuki Revelita V berdasarkan PP NO. 25 1991, bentuk usaha umum
dialihkan menjadi usaha PERSEROAN. Sejak saat itu berdirilah Perusahaan
Perseroan Telekomunikasi atau lebih dikenal dengan TELKOM.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Struktur organisasi dan uraian pembagian tugas
Struktur Organisasi
1. Lembaga Dewan Komisaris.
2. Lembaga Direksi.
3. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi.
4. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi.
5. Direktur Keuangan.
6. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/Chief Financial Officer( CFO )
7. Unit-unit terstruktur
a. Coorporate Transformation Group.
b. Coorporate Planning Group.
8. Unit-unit Pendukung
a. Internal Auditor Group.
b. Sekretariat Perusahaan.
1. Restrukturisasi Internal
Restrukturisasi dimaksudkan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan
menjadi efektive dan efisien, karena terjadi pemisahan antara bidang usaha
utama ( Core Business ), bidang usaha terkait dalam bidang usaha penunjang.
Bidang usaha utama TELKOM adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan
jarak jauh dalam negeri.
Bidang usaha terkait adalah penyelenggaraan jasa yang masih terkait
dengan jasa telekomunikasi seperti jasa Sistem Telepon Bergerak Seluler (
STBS ), sirkuit langganan, teleks, penyewaan transpoder satelite, dan jasa nilai
Universitas Sumatera Utara
8
tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan TELKOM
dan ada sebagian yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan
patungan. Bidang usaha penunjang adalah bidang usaha yang menunjang
terselenggaranya usaha utama dan usaha terkait.
Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 Organisasi Telkom terdiri
dari 7 Divisi Regional dan 1 Devisi network yang mengelola bidang usaha
utama dan beberapa Divisi pendukung untuk mendukung terselenggaranya
bidang usaha utama seperti, Divisi Risti, Divisi Atelir, Divisi Pelatihan, Divisi
Properti, dan Divisi Sistem Informasi.
Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan direksi, mulai 31 Desember
1996, TELKOM menambah 2 Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan.
Divisi Multimedia yang mengelola jasa multimedia dan network provider
dimasukkan sebagai pengelola jasa bidang usaha utama, sedangkan Divisi
Pembangunan termasuk Divisi Pendukung.
a. Divisi Regional
Divisi Regional pengganti Struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (
WITEL ) sebagai operator telekomunikasi yang memiliki daerah
operasional pada wilayah teritorial tertentu, yaitu menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapat sebagian jasa telepon sambungan langsung
jarak jauh ( SLJI ) melalui perhitungan interkoneksi. Divisi Regional
mewakili wilayah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
9
1. Divisi Regional I, meliputi daerah Sumatera dan sekitarnya
2. Divisi Regional II, meliputi daerah Jabotabek, ditamabah Serang,
Karawang dan Purwakarta
3. Divisi Regional III, meliputi daerah Jawa Barat, kecuali Serang,
Bogor, dan Purwakarta
4. Divisi Regional IV, meliputi daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta
5. Divisi Regional V, meliputi daerah Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, meliputi seluruh Kalimantan dan sekitarnya
7. Divisi Regional VII, meliputi kawasan timur Indonesia, yang terdiri
dari Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor-Timur, Irian Jaya, dan
Maluku
b. Divisi Network
Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam
negeri ( SLJI ) melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama
naional. Pelanggan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan
internal TELKOM, namun apabila memungkinkan dapat melayani
kepentingan eksternal TELKOM.
c. Divisi Multimedia
Divisi yang mengelola jasa telekomunikasi dan network provider untuk
melayani masyarakat, langganan dan internal TELKOM, internet
provider, Corporate Costumer. Divisi ini bertanggung jawab untuk
menyiapakan bisnis masa
depan yang ditandai dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
10
konvergensi telepon, televisi kabel ((video communiction), dan internet
(computer communication).
d. Divisi Pendukung
Adapun yang termasuk Divisi Pendukung, yaitu:
1. Divisi Riset dan Sistem Informasi ( RISTI )
Divisi yang melaksanakan Riset dan Pembangunan Teknologi
Telekomunikasi dan Informasi untuk kepentingan Internal Telkom,
baik riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat, grand
scenario technology dan uji kaji laboratorium.
2. Divisi Atelir
Divisi yang berfungsi sebagai pusat perbengkelan ( Repair Centre )
bagi kepentingan TELKOM, meliputi pengetesan dan perbaikan (
Repair ) modul, penyediaan suku cadang perangkat dan konsultasi
teknis.
3. Divisi Sistem Informasi
Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan
TELKOM maupun pihak lain. Produk-produk layanan yang
dihasilkan antara lain software, management information system,
sistem informasi kastemer ( SISKA ), Billing, Corporate database,
Interkoneksi, Billing dan prosese telepon seluler.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Divisi Pelatihan
Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan
TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang
berkualitas, profesional, dan berintegrasi.
5. Divisi Properti
Divisi yang mengelola propertis ( tanah , gedung, dan sarana lainnya )
milik TELKOM yang berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan
properti ini utamanya ditujukan untuk kepentingan TELKOM, namun
memungkinkan bila dapat melayani pihak lain.
6. Divisi Pembangunan
Divisi
yang
melaksanakan
pembangunan konstruksi
jaringan,
konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk
kepentingan TELKOM. Divisi ini tidak menangani pembangunan
yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.
2. Pola Kerjasama Operasi ( KSO )
KSO merupakan pola kerja sama telekomunikasi di Divisi Regional atau
disebut KSO antara TELKOM dengan suatu konsorsim swasta atau mitra
KSO yang terdiri dari beberapa investor dalam dan luar negeri yang
penyelenggaranya jasa Telekomunikasi berkelas dunia. Mitra KSO bukan
suatu Divisi dari TELKOM, namun berkewajiban membangun jumlah
sarana Telekomunikasi dengan mendapatkan bagian pendapatan selama
waktu yang telah ditentukan yaitu 15 tahun sejak perjanjian KSO ditanda
tangani.
Universitas Sumatera Utara
12
Divisi Regional yang dikelola oleh Mitra KSO adalah Divisi Regional I,
II, III, dan, IV. Adapun maksud dan tujuan adalah :
a.
Mempercepat pembangunan telekomunikasi.
b.
Mempercepat ahli teknologi dari Operator Kelas Dunia yang
tergabung dalam Mitra KSO.
c.
Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam era pasar bebas.
3. Kebijakan dan Strategi Perusahaan
a. Arah kebijakan perusahaan
Dalam masa lima tahun mendatang penyesuaian usaha telekomunikasi
ke dalam lingkungan strategis dan membutuhkan pendekatan
menyeluruh meliputi segi institusional dan lingkungan, pengaturan
sumber daya manusia dan kultur budaya.
Restrukturisasi secara internal dan di padukan dengan pelaksanaan
program pembangunan berskala besar, akan memberikan dampak
terhadap pembaharuan dan pola pikir, sikap dan pola kerja dari
segenap jajaran PT. TELKOM. Perubahan ini tentu saja akan diikutin
oleh berbagai gejala transisional akibat adanya perubahan yang
mendasar dalam pola kerja. Arah perubahan menuju sosok perusahaan
yang efisien, produktif, dan profesional dilakukan melalui pendekatan
kesisteman sumber daya manusia.
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan perusahaan diperlukan
sikap pengelola perusahaan dengan cara melaksanakan budaya
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan di PT. TELKOM, yang disingkat dengan ARTI ( Akurat,
Responsif, dan Simpatik )
1. Akurat
Dimaksudkan setiap karyawan tidak boleh berbuat asal jadi,
budaya
ini
dapat
diwujudkan
dengan
memelihara
dan
meningkatkan derajat profesi, yaitu kemampuan yang tepat di
bidang nya dan berdasarkan kepada data dan informasi yang
seharusnya tersedia.
2. Responsif
Dimaksudkan agar setiap karyawan harus bersikap tanggap dan
tidak membiarkan pemakai jasa internal maupun eksternal
menunggu dalam suasana ketidakpastian.
3. Simpatik
Dimaksudkan agar setiap karyawan PT. TELKOM harus mampu
membangun hubungan vertikal secara berkesinambungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa dan keterkaitan horizontal yang sinergi dan profesional dengan para
pelanggan, mitra kerja, pembina serta institusi terkait.
b. Strategi Perusahaan Dalam Bidang Telekomunikasi
Restrukturisasi PT. TELKOM memberikan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab yang lebih besar kepada Divisi Regional 1 Sumatera yang diikuti
dengan Initial Public Offering ( IPO ) dan Kerja Sama Operasi ( KSO )
menyebabkan perubahan yang sangat besar dan menurut ketepatan dari kecepatan
tindakan dari seluruh jajarannya.
Universitas Sumatera Utara
14
Untuk dapat mengantisipasi perubahan dan untuk memenuhi tuntutan
tersebut, maka dalam Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP ) tingkat Divisi
dengan bertumpu pada kekuatan serta dengan mengatasi kelemahan dan
hambatan, maka disusunlah strategi dan upaya untuk menciftakan dan
memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuan perusahaan.
Strategi perusahaan dalam lima tahun mendatang adalah :
1.
Mempercepat tersedianya sarana telekomunikasi yang memadai dan bermutu
tinggi serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2.
Meningkatkan mutu jasa dan mutu layanan serta memperluas jenis pelayanan
jasa telekomunikasi.
3.
Mempercepat perubahan TELKOM menjadi perusahaan yang efisien,
produktif dan profesional dan bersaing dalam lingkungan kompetitif menuju
daerah globalisasi.
4.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia( SDM ) agar memiliki kemampuan
untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.
PEMBAGIAN TUGAS
1.
Dukungan Pemasaran ( DUKMAS )
a. Penanganan informasi konsumen
b. Perencanaan dan pelaksanaan pembuatan media komunikasi produk atau
jasa layanan
c. Permintaan, perencanaan, dan pelaksanaan riset pemasaran
d. Survei kepuasan pelanggan
Universitas Sumatera Utara
15
2.
Sekretariat
a. Penerimaan dan Pengiriman Dokumen
b. Komunikasi Eksternal
c. Komunikasi Strategik Internal
d. Penanganan dan Pengaduan Pelanggan
e. Pembuatan dan Pengendalian Perjanjian
f. Pelayanan Komunitas Utama
g. Pengelolaan dan Penyimpanan Data Dokumen Penting
Perusahaan
h. Pengendalian Dokumen
3.
Informasi Teknologi
a. Penanganan Informasi Konsumen
b. Billing dan Colection
c. Pengembangan Aplikasi
d. Hardware dan LAN
e. Pengelolaan Klaim asuransi aset
4.
Keuangan
a.
5.
Manajemen Cash Flow
Logistik Modul Buffer Centre
a.
Pengelolaan gudang
b.
Manajemen suku cadang
c.
Pengelolaan alat ukur
d.
Evaluasi vendor
Universitas Sumatera Utara
16
6.
7.
Sumber Daya Manusia
a.
Penyusunan man power planing
b.
Pengelolaan program diklat
c.
Pengelolaan data karyawan pada SAP/HRMIS
d.
Pusat pelayanan karyawan
e.
Pengelolaan IBO
f.
Penilaian kompetensi karyawan
g.
Perencanaan kader
Ophar Akses
a. Pelayanan pengaduan tagihan jasa telepon
Service level guarantee
8.
Perencanaan Pembangunan
a. Rolling bisnis plan
b. Rencana manajemen dan operasi
c. Penyusunan data benchmarking
9.
Manajemen Network
a.
Operasi dan pemeliharaan sentral telek
Bagian General Affair mempunyai tugas untuk menyediakan dukungan
kepada unit kerka PT. TELKOM INDONESIA dalam pembelian, barang
dan jasa, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian,
persediaan barang, ke amana perangkat telekomunikasi, penyediaan
sarana penunjang dan pengadministrasian umum.
Universitas Sumatera Utara
17
A. Bagian Kesekretariatan ( SEKBAG )
Sekretariat bagian dipimpin oleh Asistant Manager Sekbag ( Assman
Sekbag ) . Koordinator sekretariat mempunyai tugas-tugas yaitu mengelola
surat masuk, dan surat keluar , mengelola dan mengawasi penyerapan
anggaran,
mengelola
kebutuhan
alat
tulis
menulis,
melaksanakan
administrasin , pertemuan, rapat, cuti, surat permintaan perjalanan dinas dan
sebagainya.
B. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa ( Logistik )
Urusan perencanan dan pengadaan ( logistik ) mempunyai tiga bagian
koordinator, yaitu :
1. Koordinator perencanaan referensi harga ( koord. pransiga )
Adapun tugas dari pada Pransiga adalah :
a. Merencanakan pengadaan barang dan jasa di atas RP. 10.000.000
b. Menetapakan harga referensi
c. Mengendalikan persediaan barang
2. Koordinator pengadaan barang dan jasa ( Pranada )
Adapun tugas dari pada Pengadaan adalah :
a. Menerima permintaan pengadaan barang dan jasa para user
b. Mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ( SPPH ) dari para
rekanan
c. Menerima dan mengevaluasi surat penawaran harga ( SPH ) dari para
rekanan
Universitas Sumatera Utara
18
d. Mengadakan klarifikasi dan negosiasi dari rekanan
e. Membuat Surat Penetapan Pemenang ( SPP ) kepada rekanan yang
ditujukan sebagai pemenang.
f. Membuat Surat Perintah Kerja ( SPK ) kepada rekanan untuk
melaksanakan pekerjaan yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak.
3. Koordinator Pembinaan Vendor
Koordinator pembinaan vendor bertugas untuk menyeleksi rekanan dengan
mendata dan mengevaluasi rekanan.
C. Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian ( Pandis )
Bagian penyimpanan dan pendistribusian ( pandis ) dipimpin oleh seorang
Assistant Manager Pandis ( Assman Pandis ). Tugasnya adalah menerima
barang dari rekanan, memeriksa barang, menyimpan dan mendistribusikannya
kepada user. Mengelola persediaan suku cadang administrasi, dan pencatatan
persediaan, administrasi penghapusan persediaan, operasi SAPMM, penerima
dan uji terima material dan di seluruh gudang.
D. Bagian Dukungan Internal ( DUKIN )
Bagian Dukungan Internal ( DUKIN ) dipimpin pleh Assistant Manager
Dukin ( Assman Dukin ). Pada urusan internal ini ugas-tugas yang dilakukan
lebih banyak dilapangan di bandingkan di ruangan.
Tugas-tugas internal ini adalah pemeliharaan gedung, tanah , dan peralatan
rumah tangga TELKOM, memonitoring dan meningkatkan aspek bersih,
Universitas Sumatera Utara
19
indah, rapi dan pencatatan serta monitoring pergerakan asset operasional dan
pengelolaan KBM serta sarana umum UPP 1, 2, dan 3.
Pengaturan distribusi dan pengelolaan KBM dalam kesehariannya
mempunyai proses yang cukup banyak.
Menurut penggunaannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu :
1. KBM Dinas Umum
Digunakan untuk kegiatan protokoler tamu dan kegiatan sosial, jenis
kendaraan yang dipakai adalah mini buss dan jip
2. KBM Dinas Fungsional
Digunakan sesuai fungsi operasionalnya dan dioperasikan langsung oleh
dinas/bagian/unit yang ada di TELKOM. Jenis kendaraan yang dipakai
adalah mini bus dan pick up
Menurut kepemilikannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu:
1. KBM Dinas Milik Telkom ( asset )
2. KBM Dinas Milik Rental ( disewa pemilik kendaraan )
Adapun proses pengelolaan Dinas KBM, yaitu :
a. Menyiapkan kelayakan kendaraan dinas setiap hari dinas.
b. Menyediakan seluruh kebutuhan kendaraan dan menindaklanjuti
dengan perbaikan kendaraan.
c. Membuat laporan jumlah & jenis kendaraan dinas secara akurat
tiap bulan.
Universitas Sumatera Utara
20
E. Bagian Replacement and Repairing ( RR )
Bagian ini dipimpin oleh Assistant Manager RR ( Assman RR ).
Bagian ini bertugas melakukan pengolahan modul-modul sentral dan
telepon umum, memperbaiki modul-modul yang rusak baik diperbaiki
sendiri, ataupun melalui rekanan, memenuhi permintaan modul dari user (
sentral dan telepon umum ), analisa terhadap kebutuhan replacement dan
repairing, pengelolaan lokal repairing, pengelolaan alibrasi alat ukur,
pengelolaan perbaikan modul yang berhubungan dengan pihak ketiga.
F. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( CDC )
Bagian CDC ( Community Development Centre ) dipimpin oleh
Assistant Manager CDC ( Assman CDC ). Bagian ini bertugas untuk
mengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan merupakan perwujudan dari kepedulian sosial PT.
TELKOM
INDONESIA
kepada
kelompok
masyarakat
yang
membutuhkan, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
kerakyatan dan perbaikan lingkungan masyarakat.
Bidang Kegiatan PT. TELKOM INDONESIA
Adapun kegiatan usaha di TELKOM adalah :
1. Melakukan pemasaran telepon besertastrateginya untuk mencapai target
yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan edle capacity untyuk
masyarakat yang belum mempunyai sarana telepon ( Additional Lines ),
Ekspand Distribution Poin (DP) ke arah demand, management waiting list
Universitas Sumatera Utara
21
dan pemenuhannya dengan memanfaatkan alat produksi yang ada seperti
jaringan fisik atau Wire Local Loop ( WLL ), memasukkan FITUR seperti
Nada sela, lacak Tramitra, Andara, Sandi nada, serta produk TELKOM
lainnya seperti TELKOM memo, hunting, dan permintaan seperti ganti
nama PDA ( pindah alamat )
2. Melakukan pelaporan, analisa dan evaluasi, hasil pemasaran, komplain
pelanggan dan mutu pelayanan, mencari penyebab dan mencari solusi
pemecahannya.
3. Penanganan dan pengaduan gangguan dari pelanggan yang datang
langsungn penanganan komplain pelanggan meliputi komplain tagihan
jasa telekomunikasi, komplain pelayanan pasang baru, memberi informasi
kepada pelanggan mengenai produk TELKOM, akurasi data pelanggan
antara yang ada di Custumer Service System ( CSS ) dengan pelanggan.
4. Meningkatkan kemampuan sarana /fasilitas telekomunikasi dalam rangka
peningkatan jasa-jasa telekomunikasi kepada masyarakat luas.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan cara melakukan pelatihanpeletihan terhadap karyawan, mengadakan konseling, menciftakan dan
menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan karyawan dilingkungan
sub unitnya sehingga tercifta proses dan situasi yang kondusif yang
diharapkan dapat menyebabkan tercapainya hasil kerja yang kondusif.
Universitas Sumatera Utara
22
VISI TELKOM INDONESIA
Adapun yang menjadi Visi TELKOM INDONESIA, ialah menjadi
Dominan Infocom Player di kawasan Regional. Dalam cita-citanya TELKOM
ingin menjadi perusahaan yang memimpin bisnis Infocom yang merupakan
paduan antara Telekomunikasi dan ( 1 ) broadcasting, ( 2 ) hiburan dan bisnis
content, ( 3 ) internet, ( 4 ) data, serta ( 5 ) mobile net dikawasan regional
sebagai full service and network provider ( FNSP )
Dalam cita-citanya TELKOM, ingin menjadi perusahaan yang memimpin
bisnis infocom, yang merupakan paduan antara telekomunikasi dan PIMVS
yaitu:
P [ Phone Net: Voice/ Fax over ( PSTN ), fitur, publik phone, VAS ( Value
Added Service ), Inter koneksi ]
Melalui Telkom Mobile, Telkom siap menawarkan telepon selular dengan
kemampuan mengakses internet, dan cordless untuk kenyamanan yang
bermobilitas tinggi. Mobile Net juga menghadirkan layanan komunikasi bergerak
lainnya, seperti Global Mobile Personal Communication Service by Satelite (
GMPCS )
I [ Internet net: Connection / Akses, Communication, On Line, hosting,
callocation, dll ]
Universitas Sumatera Utara
23
Melayani data yang berbasis internet protocol meliputi layanan akses
komunikasi, layanan online, serta layanan data, baik yang bersifat sambungan
permanen maupun yang berbasis switch.
V [ View net: Cable Tv, video on demand, graphic demand, direct broadcast
satelit ]
Dengan Telkom View ( V ) Net, kebutuhan layanan visual dan hiburan
melalui Tv Cable Tv dilengkapi dengan kemampuan akses internet berkecepatan
tinggi, TV broadcast dan video on.
S [ Service Net: Billing, konsultan, custumer care, Excess capacity ]
Dengan Service ( S ) Net, Telkom siap melayani pelanggan baik dari
dalam maupun luar negeri. Telkom siap untuk menyediakan layanan total solusi
jasa infocom kepada pelanggan terutama pelanggan korporasi dan Telkom siap
melayani pelanggan dengan One Stop Service melalui layanan customer care and
call center.
MISI TELKOM INDONESIA
Selain Visi, Telkom juga memiliki Misi, yakni:
Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa &
jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.
Menyediakan pelayanan satu atap ( One Stop Service )
Universitas Sumatera Utara
24
Memberikan garansi terbaik bagi pelayanan dann harga yang
kompetitif
Menggunakan teknologi yang tepat guna.
B. Manajemen
Kata manajemen diambil dari Bahasa Inggris yaitu manage yang berarti
mengurus,
mengelola,
mengendalikan,
mengusahakan,
dan
memimpin.
Selanjutnya bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan
bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian. Menurut pengertian yang
pertama manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Kedua, manajemen
adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi
dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga,
manajemen adalah seni atau suatu ilmu pnegetahuan, melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen.
Ada berbagai pengertian manajemen menurut beberapa para ahli, yaitu :
1. Menurut Daft (2002: 8) manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
dan pengendalian (controlling) sumber daya organisasi.
2. Menurut Griffin (2004: 8) manajemen adalah suatu aktivitas (termasuk
perencanaan,
pengambilan
keputusan,
pengorganisasian,
Universitas Sumatera Utara
25
kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumbersumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.
3. Menurut Stoner yang dikutip oleh Masry (2004: 22) manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya
oerganisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang mendukung
dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Fungsi manajemen merupakan elemenelemen dasar yang melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun
fungsi-fungsi manajemen tersebut yang secara umum digunakan dalam suatu
organisasi atau perusahaan ialah Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,
dan Pengendalian.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berhubungan
dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh organisasi dan penetapan tugastugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Proses berfikir
kedepan
mengambil
suatu
keputusan
tentang
cara
bertindak
setelah
mempertimbangkan banyak faktor atau alternatif yang tersedia merupakan proses
perencanaan.
Dari keempat fungsi manajemen, perencanaan dianggap sebagai hal yang
paling fundamental. Segala sesuatunya berawal dari perencanaan. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
26
perencanaan juga merupakan fungsi manajemen yang paling kontroversial.
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan
yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Suatu rencana ditujukan ke masa yang akan datang. Karenanya ada
beberapa hal yang penting untuk diingat dalam hubungannya dengan proses
perencanaan itu. Hal ini biasa disebut dalam teori manajemen sebagai planning
premise. Pada dasarnya ada empat yang perlu dipegang teguh, yaitu :
a. Bahwa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, sumber-sumber
yang tersedia, atau mungkin tersedia selalu terbatas sedangkan tujuan
yang hendak dicapai tidak pernah terbatas. Akibat premise ini ialah
bahwa rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya
sumber-sumber.
b. Bahwa suatu organisasi harus selalu memperhatikan kondisi-kondisi
serta situasi dalam masyarakat, baik yang bersifat positif, negatif, dan
yang kemungkinan akan
menghalangi kelancaran
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan. Hal ini sangat penting karena tidak
ada satu pun organisasi yang dapat beroperasi dengan baik tanpa
mengetahui kondisi-kondisi dan situasi itu.
c. Bahwa organisasi, tidak dapat melepaskan diri dari beberapa jenis
pertanggungjawaban. Pimpinan organisasi bertanggung jawab kepada
bawahannya, langganannya, dan juga masyarakat luas.
Universitas Sumatera Utara
27
d. Bahwa manusia yang menjadi anggota organisasi dihadapkan pada
keserbaterbatasan, baik fisik, mental dan biologis. Dengan demikian,
manusia sebagai unsur pelaksana rencana dapat diajak untuk berbuat
lebih banyak (Masry, 2004: 39)
Untuk membuat sebuah perencanaan yang baik, terlebih dulu harus
menjawab dua pertanyaan pokok, yakni apa (what) dan bagaimana (how).
Mengenai
what, menunjukkan apa
maksud tujuan daripada pembuatan
perencanaan itu. Tegasnya what menjawab tentang tujuan apakah yang hendak
dicapai, apakah tujuannya, maka kita membuat rencana. Jadi mengenai what
dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tujuan. Kalau ini sudah terjawab, maka
kita berhadapan dengan how, yaitu bagaimana cara yang sebaik-baiknya harus
dipergunakan atau dijalankan demi tercapainya tujuan itu. Yang penting dalam hal
ini ialah mengenai cara atau metode serta teknik yang harus dipergunakan.
Kedua pertanyaan itu ( what dan how) merupakan pertanyaan pokok.
Disamping itu kita masih dihadapkan kepada pertanyaan-pertanyaan why, where,
when, who. Kalau kita sudah tahu apa tujuannya dan bagaimana caranya, maka
sampailah kita pada persoalan why – mengapa. Lalu where yang menunjukkan
dimana tempat kegiatan usaha akan dilaksanakan. Lalu kita hadapi when, yang
menunjukan bilamana atau kapan rencana itu dijalankan. Dan akhirnya who , yang
menunjukan siapa yang akan melaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
28
Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu hirarki, dengan perencanaan
pada puncak hirarki mempengaruhi semua perencanaan yang mengikutinya.
Hirarki perencanaan meliputi visi dan misi, filosofi, tujuan, dan kebijakan.
Visi dan Misi
Suatu visi memberikan informasi tentang bentuk dan gambaran suatu
hal tentang masa yang akan datang yang terkait dengan misi yang
bermanfaat bagi oraganisasi dan orang-orang yang
bekerja sama
didalamnya. Pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan
manfaat keberadaan organisasi tersebut. Misi ini bagi suatu organisasi
merupakan suatu alat atau cara untuk mengarahkan setiap individu
dalam organisasi tersebut untuk berperan secara produktif.
Filosofi
Filosofi adalah susunan nilai atau keyakinan yang mengarahkan
kegiatan organisasi. Semua filosofi harus diterjemahkan dalam tujuan
spesifik. Organisasi biasanya menyusun tujuan jangka panjang dan
jangka pendek sesuai dengan jenis pelayanan, ekonomi, penggunaan
sumber daya manusia, dana dan fasilitas, inovasi dan tanggung jawab
sosial.
Tujuan
Adapun tujuan perencanaan ialah memberikan arahan, mengurangi
dampak perubahan, meminimalkan hasil yang sia-sia dan menetapkan
standar pengontrolan.
Universitas Sumatera Utara
29
Kebijakan
Kebijakan merupakan sebuah petunjuk menyeluruh secara verbal,
tertulis, atau yang diimplikasi yang menetapkan batas-batas umum
serta arah didalam mana tindakan manajerial akan dilaksanakan.
Masry mengatakan (2004: 43) suatu perencanaan yang baik harus bersifat
sebagai berikut :
a. Rasional
Perencanaan harus bersifat rasional, artinya harus dibuat berdasarkan
pemikiran-pemikiran dan perhitungan secara matang. Jadi bukan hasil
khayalan semata-mata sehingga dapat dibahas secara logis.
b. Lentur
Perencanaan harus bersifat lentur, artinya dimana pun dan dalam
keadaan bagaimana pun serta bilamana pun rencana itu tetap cocok,
dapat mengikuti dan dapat dilaksanakan. Jadi dapat diterapkan pada
tempat, waktu, dan keadaan bagaimana pun juga.
c. Kontinu
Perencanaan harus bersifat kontinu atau terus-menerus. Ini berarti
bahwa perencanaan harus terus-menerus dibuat. Janganlah membuat
perencanaan sekali saja untuk seumur hidup atau selama-lamanya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu perencanaan mengalami
suatu kegagalan, yaitu :
a. Perencanaan yang tidak cakap. Ini disebabkan perencanaan tidak
mempunyai pandangan yang jauh kedepan, atau tidak mempunyai
Universitas Sumatera Utara
30
kesanggupan
berkreasi,
atau
tak
mengerti
persoalan
yang
direncanakan, atau juga kurang pengalaman.
b. Wewenang yang diberikan untuk membuat perencanaan kurang jelas
atau tidak jelas.
c. Anggaran kurang. Ini sudah logis kalau biaya kurang perencanaan
tidak dapat dilakukan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan
penetapan tugas-tugas, pengelompokan
tugas-tugas kedalam departemen-
departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya
organisasi untuk meraih tujuan-tujuan strategis. Pengorganisasian adalah hal yang
penting karena merupakan kelanjutan strategi. Strategi mendefenisikan apa yang
harus dilakukan, sementara itu pengorganisasian mendefenisikan bagaimana
melakukannya.
Proses
pengorganisasian
mendorong
struktur
organisasi
yang
mendefenisikan bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumber daya disebarkan.
Struktur organisasi adalah alat yang digunakan para manajer untuk memanfaatkan
sumber daya yang tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan. Seperangkat tugas
formal dan hubungan laporan formal memberikan suatu kerangka kerja bagi
pengendalian vertikal organisasi. Karakteristik struktur vertikal digambarkan
dalam bagan organisasi, yang secara visual mempresentasikan struktur organisasi.
Universitas Sumatera Utara
31
Organisasi melakukan tugas-tugas yang sangat beragam. Prinsip dasarnya
adalah pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien jika karyawan
diperkenankan untuk melakukan spesialisasi. Spesialisasi kerja kadang-kadang
disebut pembagian tenaga kerja (division of labor) adalah tingkatan sejauh mana
tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan individual yang lebih khusus.
Pekerja-pekerja pada masing-masing departemen hanya melakukan tugas-tugas
yang relevan dengan fungsi spesialisasinya. Ketika spesialisasi meluas, para
pekerja melakukan spesialisasi dalam satu tugas. Tugas-tugas cenderung semakin
kecil tetapi dapat dilakukan secara efisien.
Dalam pengorganisasian terdapat rantai komando yang merupakan garis
wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan
menunjukan pada siapa seseorang memberikan laporan. Hal tersebut berhubungan
dengan dua prinsip pokok yaitu kesatuan perintah dan prinsip skalar. Kesatuan
perintah berarti masing-masing karyawan bertanggung jawab hanya kepada satu
penyelia. Prinsip skalar mengacu pada defenisi yang jelas dari garis wewenang
dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan.
Karakteristik
mendasar
lainnya
dari
struktur
organisasi
adalah
departementalisasi, yang pengelompokan individu-individu kedalam departemendepartemen, dan pengelompokan departemen-departemen kedalam organisasi
total. Manajer membuat keputusan tentang bagaimana menggunakan rantai
komando untuk mengelompokan orang-orang dalam melakukan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
32
Ada lima pendekatan pada rancangan struktural yang merefleksikan
penggunaan rantai komando yang berbeda dalam departementalisasi (Daft, 2002:
404) yaitu :
1. Pendekatan
fungsional
vertikal.
Orang-orang
dikelompokan
kedalam departemen-departemen menurut kesamaan ketrampilan
dan aktivitas-aktivitas kerja.
2. Pendekatan divisional. Departemen dikelompokan kedalam divisi
mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau
daerah geografis.
3. Pendekatan matriks horisontal. Rantai komando divisional dan
fungsional diimplementasikan secara simultan dan membebani satu
sama lainnya dalam departemen yang sama.
4. Pendekatan berdasarkan tim. Organisasi membentuk serangkaian
tim
untuk
menyelesaikan
tugas-tugas
khusus
dan
untuk
mengkoordinasikan departemen-departemen utama.
5. Pendekatan jaringan. Organisasi menjadi suatu pusat yang kecil,
terhubung secara elektronis dengan organisasi-organisasi lainnya
yang melakukan fungsi-fungsi vital.
Universitas Sumatera Utara
33
Lima pendekatan rancangan struktural dapa dilihat pada gambar 3.1
berikut ini.
1. Fungsional vertikal
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)
2. Divisional
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)
3. Berdasarkan Tim
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
Universitas Sumatera Utara
34
4. Matriks Horisontal
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
5. Jaringan Kerja
Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)
Gambar 3.1
Lima Rancangan Pendekatan Struktural
Universitas Sumatera Utara
35
3. Penggerakan
Penggerakan ialah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan
serta penggerakan orang-orang agar kelompok orang-orang itu suka dan mau
bekerja. Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan
sangat penting. Sebab walaupun perencanaan telah rapi dan pengorganisasian
telah tertib sesuai dengan prinsipnya masing-masing, bergeraknya organisasi ke
arah yang telah ditentukan belumlah terjamin bila fungsi yang ketiga belum
dilaksanakan.
Menggerakkan orang-orang agar mereka suka dan mau bekerja,
mengandung arti untuk menjadikan para pegawai atau pekerja sadar akan tugas
yang dipikulnya dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab tanpa
menunggu perintah dari siapa pun.
Fungsi penggerak tidak sekedar pekerjaan mekanis seperti menghidupkan
mesin dengan dinamo, bahan bakar yang cukup, atau menekan tombol-tombol
elektronik karena manusia yang digerakkan bukan robot, dan lain sebagainya
sejenis. Oleh karena itu, untuk suksesnya fungsi penggerakan diperlukan berbagai
faktor sebagai berikut :
a. Dari Segi Organisasi
1. Terdapat peraturan-peraturan
Yang dimaksud dengan peraturan adalah segala ketentuan yang
memberi dan memungkinkan adanya kepastian perkembangan
kedalam maupun keluar organisasi bagi seluruh aspek organisasi.
Universitas Sumatera Utara
36
2. Terdapat fasilitas-fasilitas
Fasilitas disini diartikan sebagai segala sesuatu perangkat baik
lunak maupun keras yang diperlukan bagi gerak organisasi yang
didasarkan pada suatu pengkajian yang dapat dipertanggung
jawabkan. Oleh karena itu tidak hanya memenuhi aspek kuantitas
tetapi juga kualitas dan aktualisasinya.
3. Terdapat sarana komunikasi yang memadai
Yang diikhtiarkan dengan sarana komunikasi adalah segala sarana
yang dapat digunakan untuk menerima dan menyampaikan
informasi. Sarana-sarana komunikasi yang dimaksud adalah
telepon, intercom dan sebagainya.
4. Terdapat pemimpin-pemimpin
Tidak jarang ditemuin bahwa dalam suatu organisasi terdapat
pemimpin
multi rangkap terhadap jabatan-jabatan tertentu.
Disamping itu terdapat pula adanya pemimpin yang dipaksakan
menjabat jabatan tertentu demi suatu kebijaksanaan tertentu. Jadi
dalam hal pemimpin dalam suatu organisasi harus terhindar dari
gejala tersebut. Seorang pemimpin haruslah jelas dan tegas ruang
lingkup pemimpinnya.
b. Dari Segi Pemimpin
1. Wewenang
Wewenang dan tugas pemimpin tidak dapat dipisahkan. Kejelasan
dan ketegasan tugas pemimpin mutlak didukung oleh besar
Universitas Sumatera Utara
37
kecilnya wewenang yang diberikan untuk melaksanakan tugas
tersebut. Dengan kata lain bila terdapat penugasan harus pula
diikuti dengan pemberian wewenang. Sebab bila tugas adalah
kewajiban untuk melaksanakan, maka wewenang adalah hak untuk
bertindak atau hak dalam pelaksanaan kewajiban.
2. Memiliki kelebihan-kelebihan
Kelebihan adalah keadaan tertentu yang dimiliki seorang pemimpin
namun orang lain tidak. Seorang pemimpin harus mempunyai
kelebihan-kelebihan tertentu dari orang-orang sekitar, sehingga
menjadi pemimpin dalam bidang-bidang kelebihan itu.
3. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan
Ada beberapa sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin, yaitu
ramah, antusias, semangat untuk mencapai, integritas, kecakapan
teknis, mudah menentukan keputusan, cerdas, dan penuh dengan
keyakinan.
4. Memahami teknik-teknik kepemimpinan
Teknok-teknik kepemimpinan dimaksudkan sebagai cara atau
metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggerakan
sehingga pekerja melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
c. Dari Segi karyawan yang Akan Digerakkan
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan memadai
Pengetahuan dan ketrampilan adalah ibarat alat yang lebih ampuh
dan lebih tajam dari pisau bedah. Bagi pegawai mutlak memiliki
Universitas Sumatera Utara
38
pengetahuan dan ketrampilan sehingga dia dapat bekerja,
khususnya pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan
organisasi tempatnya bekerja.
Mau dipimpin
Demi kelancaran dan pencapaian hasil pekerjaan, karyawan harus
mau dipimpin. Sebab pemimpin tanpa yang dipimpin bukanlah
pemimpin. Sebalikya yang dipimpin tanpa memimpin juga tidak
terpimpin.
Terpeliharanya tim kerja
Dalam fungsi penggerakan perlu diperhatikan pemeliharaan tim
kerja. Tim kerja harus kuat dan kokoh baik secara kuantitatif,
maupun kualitatif. Kepemimpinan bersifat pengawasan dan
mendampingi melalui pemberi perhatian kepada keluh kesah
pegawai secara wajar harus tetap diperhatikan.
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui
apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai
dengan rencana, perintah, tujuan, dan kebijakan yang telah ditentukan.
Pengendalian dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang
telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
39
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu :
a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan
seluruh organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber
daya (resources) yang digunakan baik manusia, alat-alat dan
teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses
pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar
b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi
yang
berintegrasi
dan
menyeluruh,
serta
kurang
bersifat
perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena
pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer
mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail
catatan.
Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbanganpertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian
manjemen adalah berusaha mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama
pimpinan harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk
mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi
sejumlah kebiajakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program
kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut
Universitas Sumatera Utara
40
dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa
kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
Menurut Griffin (2004: 166) sistem pengendalian manajemen dibagi dalam
empat jenis, yaitu :
a. Pengendalian Operasi (Operating Control) berfokus pada prosesproses yang digunakan organisasi untuk mengubah sumberdaya
menjadi produk atau jasa.
b. Pengendalian Keuangan (Financial Control) berfokus pada
sumberdaya keuangan organisasi.
c. Pengendalian Struktural (Structural Control) berupaya memastikan
agar elemen-elemen dari struktur organisasi berfungsi sebagaimana
mestinya.
d. Pengendalian Strategik (Strategic Control) berfokus pada seberapa
efektif strategi-strategi korporasi, strategi-strategi bisnis, dan
strategi-strategi fungsional membantu organisasi meraih tujuannya.
Secara singkat fungsi pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi
terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan
dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau
perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara luas fungsi
pengendalian juga mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu
deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup
pengendalian yang bersifat preventif berupa
perancangan suatu sistem
pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.
Universitas Sumatera Utara
41
Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak
manajemen dan pegawai organisasi. Oleh karena manajemen organisasi berusaha
mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan
yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus-menerus menilai
dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa
sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan
secara tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada
akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.
Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji sistem pengendalian
manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi,
bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian
dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko utama atas adanya kecurangan,
pemborosan,
penyalahgunaan
(mismanagement). Evaluasi
wewenang,
pengelolaan
dan
salah
sistem pengendalian
pengelolaan
manajemen
merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.
C. Kinerja karyawan
Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Individu yang memiliki kinerja tinggi
memiliki beberapa karakteristik, yaitu di antaranya :
a. Berorientasi pada prestasi;
b. Memiliki percaya diri;
Universitas Sumatera Utara
42
c. Berpengendalian diri;
d. Kompetensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi :
a. Faktor Kemampuan Psikologis
Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude ) pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah
untuk mencapai tujuan kerja.
Perusahaan dalam menunjang motivasi terhadap seluruh karyawan juga
memberikan kompensasi. Kompensasi yang diberikan terbagi atas:
Finansial, yang meliputi antara lain:
a. Tunjangan prestasi
b. Tunjangan gaji
c. Bonus
d. Tunjangan-tunjangan lainnya
Non financial, meliputi antara lain :
a. Promosi jabatan / Mutasi
b. Tantangan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
43
Ada 5 karakteristik karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA yang
memiliki motif yang tinggi:
a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi;
b. Memiliki tujuan yang realistis;
c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan;
d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukan;
e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah
diprogramkan.
Penilaian
kinerja
pada
dasarnya
merupakan
faktor
kunci
guna
mengembangkan perusahaan secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan
atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di PT.
TELKOM. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan perusahaan
secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan.Penilaian kinerja karyawan dilihat dari :
a. Daftar hadir karyawan;
Keterangan hadir karyawan pada jam yang telah ditetapkan dan
ditandatangani oleh yang bersangkutan, dari daftar hadir ini dapat
diketahui kedisiplinan karyawan dalam bekerja setiap harinya.
b. Disiplin waktu (apakah karyawan masuk kerja tepat waktu);
Bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT.
TELKOM sesuai dengan jam masuk pagi pada jam 08.00 wib14.00 wib.
Universitas Sumatera Utara
44
c. Pekerjaan yang diselesaikan;
Dari pekerjaan yang telah diselesaikan maka dari hasil ini dapat
dievaluasi bagaimana seseorang karyawan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pekerjaannya.
d. Kerajinan dan keterampilan karyawan;
Kerajinan ini mencerminkan tanggung jawab dan menyelesaikan
pekerjaan secara baik dan dapat diserahkan pada waktunya.
e. Kontribusi yang diberikan karyawan.
Dengan bekerja sepenuhnya dan melakukan yang terbaik dapat
memberikan kontribusi yang baik kepada PT. TELKOM dan
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan
karyawan yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem perencanaan, sistem
pengorganisasian, sistem penggerakan, dan sistem pengendalian manajemen.
Sistem perencanaan berperan dalam penentuan tujuan yang harus diraih organisasi
sehingga meminimalkan hasil yang sia-sia. Sistem pengorganisasian berperan
dalam penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas kedalam departemendepartemen, serta penyebaran organisasi untuk meraih tujuan-tujuan organisasi.
Sistem penggerakan berperan menggerakan orang-orang agar mau dan suka
bekerja. Sementara itu sistem pengendalian manajemen berperan dalam
meningkatkan kinerja karyawan sebagai tolak ukur dan berperan penting di
dalamnya yang dapat memberikan peningkatan pelayanan. Adapun peranannya
adalah :
Universitas Sumatera Utara
45
a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Dengan adanya pengendalian manajemen menjadikan tolak ukur
dalam menjalankan pekerjaan.
b. Membantu karyawan dalam melaksanakan tugasnya masingmasing.
Memudahkan untuk pencapaian kinerja yang optimal dengan
adanya pengendalian di dalam melaksanakan tugas masingmasing.
c. Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.
Adanya kesadaran dan disiplin membuat karyawan bertanggung
jawab dan menghargai pekerjaan, sehingga meningkatkan kinerja
di bidang masing-masing.
PT. TELKOM INDONESIA sudah melaksanakan Kinerjanya dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat waktu, bekerja
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, dan bertanggung jawab atas
pekerjaannya.
D. Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada
PT. TELKOM INDONESIA
i.
Perencanaan (Planning)
PT. TELKOM INDONESIA dalam mencapai tujuan menjadi
Perusahaan terkemuka dan unggul, terlebih dahulu melakukan perencanaan.
Perencanaan yang dilakukan TELKOM juga menunjukkan maksud dan
Universitas Sumatera Utara
46
tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai
tujuan, termasuk pula rencana untuk melakukan pengawasan dalam
meningkatkan kinerja karyawan dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya. PT.TELKOM INDONESIA merencanakan langkah-langkah
strategis untuk pengembangan kualitas telekomunikasi dengan meningkatkan
kualitas layanan telekomunikasi baik dalam negeri maupun luar negeri.
ii.
Pengorganisasian (Organizing)
Struktur PT. TELKOM INDONESIA diperlukan untuk membedakan
batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang
menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan perseorangan,
maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN KERJA PT. TELKOM INDONESIA
Lembaga Dewan Komisaris
Lembaga Direksi
Direktur Bisnis
Jaringan
Telekomunikasi
Direktur Bisnis
Jasa
Telekomunikasi
Direktur SDM
dan Bisnis Jasa
Telekomunikasi
Direktur
Keuangan
Unit-unit
terstruktur
Unit-unit
Pendukung
47
47
Universitas Sumatera Utara
48
1.
Penggerakan (Actuating)
PT. TELKOM
INDONESIA sudah melaksanakan fungsi
penggerakan atau kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat
dari pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh karyawan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga menghasilkan
suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan memuaskan. Sistem
penggerakan pada TELKOM bermula dari Lembaga Dewan Komisaris
memberikan pengarahan atau intruksi-intruksi