Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengetahuan

2.1.1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003 dalam
Mardiyah, 2013). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (Notoatmodjo,2010).
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap objek
mempunyai intensitas. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan.
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengalami sesuatu. Untuk mengukur atau mengetahui
bahwa seseorang tahu atau tidak dapat menggunakan pertanyaan : apa
pengertian antenatal care.
b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut,
tidak

sekadar

dapat

menyebutkan,

tapi

orang

tersebut

dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
Misalnya, ibu hamil yang memahami antenatal care bukan hanya sekadar
menyebutkan apa itu antenatal care tetapi mengapa perlu antenatal care.

c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, ibu hamil yang memahami
mengapa perlu antenatal care

mengaplikasikannya dengan melakukan

antenatal care.

Universitas Sumatera Utara

d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau
memisahkan kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sistesis adalan kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata sendiri hal-hal
yang telah dibaca dan didengar, dapat membuat kesimpulan dari artikel
yang telah dibaca.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan berkaitan dengan kemampuan seseorang
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian
ini dengan sendirinya didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri atau
norma-norma yang berlaku di mssyarakat. Misalnya seorang ibu dapat
menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak.
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Umur
Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang

usia

lanjut


kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.
b. Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan
berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru.
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari
proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk
berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu
menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat
pengetahuan.
c. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh
pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang.
d. Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.
Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubunganya dengan orang
lain, mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
e.

Pendidikan
Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik
pula pengetahuannya.

f.

Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang.
Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia
mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio
atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan
seseorang.

g. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat

diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau
pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2010).

Universitas Sumatera Utara

2.2.

Kehamilan

2.2.1. Definisi
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani Ummi,
2010).
2.2.2. Tanda-tanda kehamilan
1.


Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks,
tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks dan teraba Ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu (Manuaba, 2010)

2.

Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin
c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
karditopografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Dapat
juga diperiksa dengan alat yang canggih, yaitu rongten untuk melihat
kerangka janin. (Manuaba, 2010)
Menurut (Benson & Pernoll, 2010), Tanda tidak pasti hamil meliputi :
a.


Amenore
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de graff dan ovulasi. Gejala ini sangat penting karena umumnya
perempuan hamil tidak mendapatkan haid. Penting diketahui tanggal
hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan
dan diperkirakan kapan persalinan akan terjadi.

b.

Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan
pertama kehamilan, kadang-kadang disertai oleh emesis. Ini sering

Universitas Sumatera Utara

terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
morning sickness. Dalam

batas-batas tertentu keadaan ini masih


fisiologik. Bila terlampau sering, bisa mengakibatkan gangguan
kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum. Akibat mual dan
muntah akan membuat nafsu makan berkurang.
c.

Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi
menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan.

d.

Pingsan
Terjadi

gangguan

sirkulasi

ke


daerah

kepala

(sentral)

menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
syncope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan
16 minggu.
e.

Sering buang air kecil
Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim ke
depan, kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada
trimester dua, sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar
keluar dari rongga panggul. Pada trimester tiga gejala ini bisa timbul
karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandung kemih.


f.

Payudara menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. Ujung
saraf tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil
pertama.

g. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan
kembali.
h.

Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

Universitas Sumatera Utara

i.

Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas. Ada beberapa
bagian di mana pigmentasi terlihat jelas yaitu : Sekitar pipi (Cloasma
gravidarum), dinding perut, sekitar payudara.

(1)

Tanda Kemungkinan Kehamilan (Probability sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat diketahui oleh pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Menurut
(Hani Ummi, 2010), tanda kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini:
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.
c. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks
seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperi
bibir.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkat-nya
actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis,
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi
baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga.
Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya dan
kekuatannya sampai mendekati persalinan.

Universitas Sumatera Utara

g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
Hal iini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan
bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja
merupakan myoma uteri.
h. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif
Pemeriksaan ini

adalah

untuk

mendeteksi

adanya human

cjorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik
sel selama kehamilan. Hormon direkresi ini peredaran darah ibu (pada
plasma darah), dan dieksresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai
dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat
pada hari ke 30 – 60. Tingkat tertinggi pada hari 60 – 70 usia gestasi,
kemudian menurun pada hari ke 100 – 130.
(2) Tanda Pasti kehamilan
Beberapa tanda yang memastikan adanya kehamilan meliputi:
a.

Gerakan janin yang dapat dilihat dan dirasakan ibu merasakan
gerakakan janin ketika usia kehamilan 16 minngu (akhir bulan
keempat) atau awal bulan kelima.

b.

Denyut jantung janin (DJJ). Terlihat dan terdengar denyut jantung janin
dengan bantuan alat .
1)

Didengar dan dicatat dengan Doppler mulai usia kandungan 20
minggu

2)

Didengar

dengan

stetesko-monokuler

laennec

mulai

usia

kandungan 20 minggu.
3)

Dicatat dengan feto-elektokardiogram mulai usia kandungan 60
minggu

4)

Dilihat dan dicatatdengan ultrasonografi (USG) muli usia
kandungan 6 minggu

c.

Dengan melihat tulang-tulang pada foto rontgen.Tulang rangka janin
tampak jelas pada pemeriksaan foto rontgent sejak usia kandungan 8

Universitas Sumatera Utara

minggu, namun seiring perkembangan ilmu dan teknologitidak
dilakukan lagi karena bahaya yang diakibatkan oleh radiasi sinar X,
yaitu kecacatan dan gangguan pertumbuhan janin (Astuti , 2011).
2.2.3. Fisiologi Kehamilan
Selama kehamilan terjadi perubahan yang menakjubkan pada ibu dan janin.:
(1) Pada Ibu
a. Trimester Pertama
Tanda-tanda fisik yang kadang terjadi pada ibu adalah perdarahan
sedikit (spotting) sekitar 11 hari setelah konsepsi, yakni pada saat embrio
melekat pada lapisan uterus. Perdarahan inibiasanyakurang dari jumlah
haid yang normal. Perubahan- perubahan fisik berikutnya biasanya
adalah nyeri dan pembesaran payudara, kadang diikuti dengan rasa lelah
yang sangat dan sering kencing. Gejala ini akan dialami sampai 3 bulan
berikutnya. “Morning Sickness” (sakit di pagi hari) berupa mual muntah
biasanya dimulai sekitar 8 minggu mungkin berakhir sampai 12 minggu.
Pertumbuhan janin dapat dirasakan ibu di atas simpisis pubis. Ibu akan
mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2kg selama kehamilan.
(Depkes, 2007).
b.

Trimester Kedua
Uterus akan terus membesar. Setelah 16 minggu uterus biasanya
berada pada pertengahan antaras impisis pubis dan pusat. Berat badan
ibu bertambah sekitar 0,4-0,5 kg/minggu. Ibu akan mulai merasa
mempunyai banyak energy. Pada 20 minggu fundus uteri berada dekat
pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu mulai merasakan
gerakan janinnya. Perubahan kulit yang normal, berupa cloasma, linea
nigra dan striae gravidarum kehamilan (Depkes, 2007).

c.

Trimester ketiga
Pembesaran uterus terus bertambah. Pada minggu ke 28 fundus
Uteri berada pada 3 jari diatas pusat anatara pusat dan processus
xiphoid. Pada minggu ke 32. Fundus uteri berada pada pertengahan

Universitas Sumatera Utara

pusan dan processus xiphoid. Minggu ke 36, fundus uteri mencapai 3
jari di bawah procesusxiphiod. Payudara terasa penuh dan lunak, sering
kencing kembali terjadi. Sekitar minggu ke 38 janin mulai masuk
kedalam rongga panggul. Sakit punggung dan sering kencing
meningkat akibat tekanan uterus terhadap kandung kencing. Tidur
mungkin menjadi sulit. Terasa kontraksi Braxton Hicks (His Palsu)
yang meningkat kehamilan (Depkes, 2007).
(2) Pada Janin
a. Trimester I
Sesuai dengan tingkat pertumbuhannya janin diberi berbagai
nama. Dari umur fetus (janin) yang sebenarnya, harus dihitung dari saat
fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi,
sekurang-kurangnya dari saat ovulasi. Dalam praktek, tuanya kehamilan
dihitung

dari

haid

yang

terakhir.

Sesuai

dengan

tingkat

pertumbuhannya, berbagai nama diberikan pada anak yang dikandung
itu.
1) Ovum : Umurnya dari 0-2 minggu setelah fertilisasi.
2) Embrio : Umurnya dari 3-5 minggu, mulai terjadi pembentukan
alat- alat badan dalam bentuk dasar.
3) Fetus : Janin yang sudah mempunyai bentuk manusia.
4) Pada akhir minggu 12, panjang janin 7-9 cm.
b. Trimester II dan III
Pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan
panjangnya 16-17 cm. Ibu dapat merasakan pergerakan bayi, sudah
terdapat mekonium didalam usus, dan sudah terdapat verniks pada kulit.
Pada usia kehamilan 28 minggu, berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan
panjangnya 23 cm. Janin mempunyai periode tidur dan beraktifitas,
merespon pada suara, dan melakukan gerakan pernafasan. Pada usia
kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kg dan panjangnya 28 cm, kulitnya
mengerut, dan testis telah turun ke skrotum pada bayi laki-laki. Pada usia
kehamilan 36-40 minggu, jika ibu mendapatkan gizi yang cukup,

Universitas Sumatera Utara

kebanyakan berat bayinya antara 3-3,5 kg dan panjangnya 35 cm
(Depkes, 2007).
2.2.4. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Perubahan-perubahan tersebut menurut Pusdiknakes (2011) antara
lain :
(1) Trimester Pertama
Pada awal kehamilan, hormon progesteron dan estrogen dalam dalam
tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada
pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat
dan seringkali membenci kehamilannya. Masalah kejiwaan yang sering
terjadi pada ibu hamil adalah perasaan takut dan penolakan ibu terhadap
kehamilannya, kekecewaaan, kecemasan dan kesedihan..
(2) Trimester Kedua
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini
disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas
dari ketidaknyamanan kehamilan. Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua
fase yaitup requickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang
dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada

penjelasan berikut :

Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester
kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di
dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan
mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan
akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak
yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat
yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang
negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif
ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil
menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan
identitas keibuannya.

Universitas Sumatera Utara

Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas
akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa
menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan,
terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu
harus diberikan pengertian bahwa ia

tidak

harus

membuang segala

peran yang ia terima sebelum kehamilannya.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep
bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini
menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin
bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan
janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).
(3) Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu/ penantian dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran
bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa

bayinya

akan

lahir

sewaktu-waktu.

Ini

menyebabkan

ibu

meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau
bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.

Universitas Sumatera Utara

2.2.5.Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda dan gejala komplikasi / indikasi yang membutuhkan penanganan
secara cepat, antara lainxd:
(1) Oedema / bengkak pada muka atau tangan
(2) Nyeri abdomen yang hebat
(3) Berkurangnya gerak janin
(4) Perdaahan pervaginaan.
(5) Sakit kepala hebat
(6) Penglihatan kabur
(7) Deman
(8) Muntah-muntah hebat
(9)

Keluar cairan banyak secara tiba-tiba
Tanda-tanda bahaya kehamilan bila tidak dilaporkan atau tidak

terdeteksi oleh ibu hamil dapat menyebabkan kematian (Depkes, 2007).
2.3. Antenatal Care (ANC)
2.3.1. Pengertian
Antenatal care merupakan pengawasan pada ibu hamil yang dilakukan
selama masa kehamilan. Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting
dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu maupun perinatal
(Manuaba, 2010).
Setiap keluarga ibu hamil memiliki hak mendapatkan perawatan selama
kehamilan. Perawatan ibu yang komprehensif termasuk perawatan melalui kiat
pendidikan dan emosional selama tahun kehamilan adalah makna utama dalam
upaya dan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan keluarga. Asuhan
keperawatan ibu yang komprehensif merupakan hal yang paling efektif (Morgan
& Hamilton, 2009).
Kesehatan umum menjelang dan saat hamil sangat penting dan sangat
menentukan tumbuh kembang janin dalam kandungan sehingga diperlukan
edukasi pada ibu hamil selama masa kehamilan dalam antenatal care yang
meliputi diet selama kehamilan, perawatan jasmani, masalah psikosomatik (yang

Universitas Sumatera Utara

berhubunga dengan kejiwaan), serta pemeriksaan fisik selama masa kehamilan
(Manuaba,2001).
2.3.2. Tujuan Antenatal Care
Asuhan Antenatal, suatu manajemen kehamilan mempunyai banyak tujuan
(Benson & Pernoll, 2009) :
a. Untuk memastikan sejauh mungkin, kehamilan tanpa komplikasi dan
persalinan bayi hidup yang sehat
b. Untuk menentukan dan memberikan perawatan pada keadaan risiko apapun
c. Untuk menentukan tingkat perawatan yang dibutuhkan secara individual
d. Untuk

membantu

ibu

mempersiapkan

persalinan,

kelahiran

dan

membesarkan anak
e. Untuk

melakukan

penapisan

penyakit-penyakit

umum

yang dapat

memengaruhi kehidupan atau kesehatan ibu hamil atau anak
f. Untuk memperkuat kebiasaan kesehatan yang baik untuk ibu hamil dan
keluarga ( Benson & Pernoll, 2009)
Sedangkan tujuan Asuhan Antenatal menurut Morgan dan Hamilton
(2009) yaitu :
(1) Untuk mencapai persalinan yang aman, memuaskan serta asuhan
keperawatan ibu yang ekonomis
(2) Untuk menyadari bahwa persalinan merupakan suatu pengalaman
keluarga, serta memerlukan partisipasi aktif dari anggota keluarga itu
sendiri dalam proses keperawatan
(3) Untuk meyakini bahwa hak penentuan diri ibu serta keluarga dalam
lingkup asuhan yang aman
(4) Untuk memfokuskan pada kesehatan dan pertumbuhan sebagai proses
perkembangan selama tahun kehamilan.
Sedangkan menurut Rostam Mochtar dalam bukunya “Sinopsis Obstetri”
tujuan Antenatal Care (ANC) yaitu:
(1) Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas

Universitas Sumatera Utara

(2) Mengenal dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin
(3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
(4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari
(Mochtar, 2013).
2.3.3. Jadwal Antenatal care
Dengan memperhatikan tujuan pengawasan antenatal dijadwalkan
pemeriksaan sebagai berikut:
(1) Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
(2) Pemeriksaan ulang
a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan.
b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
c. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan.
(3) Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu.
Menurut Sarwono (2012) setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat
kali kunjungan secara periode Antenatal :
(1) Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)
(2) Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu)
(3) Dua kali kunjungan pada trimester ketiga (antara 28 - 36 sesudah
minggu ke 36).
Menurut Manuaba (2010) jadwal antenatal Care adalah sebagai berikut:
(1) Trimester I dan II
a. Setiap bulan sekali
b. Diambil data tentang laboratorium
c. Pemeriksaan ultrasonografi
d. Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein ½
gr/kg= 1 telur/hari
e. Observasi adanya penyakit yang dapat memengaruhi kehamilan dan
adanya komplikasi kehamilan.

Universitas Sumatera Utara

f. Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus I
(2) Trimester III
a. Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran
b. Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil pengobatan
c. Diet 4 sehat 5 sempurna
d. Pemeriksaan ultrasonografi
e. Imunisasi tetanus II
f. Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
hamil trimester ketiga
g. Rencana pengobatan
h. Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk
melahirkan.
Jadwal kunjungan ANC dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel.2.1. Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Trimester

Jumlah kunjungan

Waktu kkunjungan yang dianjurkan

minimal
I

1x

Sebelum minggu ke 16

II

1x

Antara minggu ke 24-28

III

2x

Antara minggu 30-32
Antara minggu 36-38

Sumber : Kemenkes 2013.
2.3.4. Pelayanan Standar Antenatal Care
Pelayanan atau standar minimal selama hamil termasuk “7T” yaitu:
(1) Timbang berat badan
(2) Ukur Tekanan darah
(3) Ukur Tinggi fundus uteri
(4) Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) lengkap
(5) Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
(6) Tes terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan Malaria

Universitas Sumatera Utara

(7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Depkes RI, 2013).
2.3.5. Kunjungan ibu hamil
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional
untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar yang
ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga
kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu
hamil tidak memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai dengan
standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI,2010).
(1) Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama
kali pada masa kehamilan.
(2) Kunjungan ulang
Kunjungan

ulang

adalah

kontak ibu hamil dengan tenaga

kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan
antenatal

sesuai

dengan

standar

selama

satu

periode

kehamilan

berlangsung.
(3) K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat
atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai
standar yang ditetapkan dengan syarat:
a. Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
b. Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah
minggu ke 36).
d. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.
2.3.6. Keuntungan Antenatal Care
Keuntungan Antenatal care sangat besar karena dapat mendeteksi
komplikasi dari kehamilan dan risikonya. Sehingga ibu dapat diarahkan untuk
melakukan rujukan ke rumah sakit. (Manuaba, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Selain itu kelainan-kelainan yang mungkin akan timbul pada kehamilan
tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik
terhadap kehamilan tersebut. Tempat pemeriksaan Antenatal. Ibu hamil dapat
memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter umum, bidan,
perawat, dan bidan. Dalam satu komunitas seperti Indonesia ada pusat-pusat
kesehatan Puskesmas dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat
memeriksakan kehamilannya.
2.3.7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan

penunjang

untuk

ibu

hamil

meliputi

pemeriksaan

laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
(1) Melakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada
kunjungan pertama
a.

Kadar hemoglobin

b.

Golongan darah ABO dan rhesus

c.

Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan
terkonsentrasi,sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV
ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB

d.

Rapid test atau apusan darah tebal dan tipis untuk malaria:
untuk ibu yang tinggal di atau memiliki riwayat bepergian kedaerah
endemik malaria dalam 2 minggu terakhir

(2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
a.

Urinalisis

(terutama protein urin pada trimester kedua dan

ketiga) jika terdapat hipertensi.
b.

Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai
anemia

c.

Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan
riwayat defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA