Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

(1)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Inrawati Sihombing

Tempat / TanggalLahir: : Hutakabo / 21 Maret 1994

Agama : Kristen

Alamat : Jalan Jamin Ginting Gang Maju No.53 Medan RiwayatPendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri 030345 Hutagugung (2000-2006) 2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumbul (2006-2009) 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Balige (2009-2012) Riwayat Organisasi :


(2)

NO NAMA UMUR PEND.TERAKHIR KEHAMILAN KE

Pekerjaan

1 Aa 20 sma 1 Irt

2 Linda 29 S1 2 Irt

3 Mer 21 SD 1 Irt

4 Ant 28 sma 2 Wiraswasta

5 Lastr 32 smp 2 Irt

6 diana 27 smp 2 Wiraswasta

7 Cut el 28 D3 3 Irt

8 Leni 40 sma 2 Irt

9 nandia 23 S1 1 Wiraswasta

10 Eka 25 S1 1 Irt

11 zaiah 30 smp 3 Irt

12 Ira 31 sma 2 Irt

13 Mara 35 smp 3 Irt

14 Eri 20 Smk 1 Irt

15 Mil 30 SD 3 Irt

16 Dewi r 25 smp 2 Irt

17 Del 24 smp 2 Irt

18 Rini 21 smk 1 Irt

19 Desri 29 slta 2 Irt

20 Her 25 sma 1 Wiraswast

21 nur 30 smp 2 Irt

22 Lena sus 33 sma 4 Irt

23 Sar 40 sd 3 Irt

24 nurhai 21 smp 1 Irt

25 Mas 35 sd 2 Irt

26 Sus 25 smp 2 Irt

27 ernii 25 S1 2 Guru

28 Mir 28 slta 3 Irt

29 Maryat 30 sd 2 Irt

30 Karlina 26 smp 1 Irt

31 Masniah 40 sd 4 Irt

32 Risa 26 sd 1 Irt

33 Risa 28 smp 2 Irt

34 Samani 29 sma 2 Irt

35 Riama 34 S1 3 Wiraswasta

36 Rina 27 slta 2 Irt

37 Belina 31 smp 3 Irt

38 Kartika 25 sma 2 Irt

39 Belini 34 sma 3 Irt

40 Pitriati 19 sma 1 Irt

41 Wishwa 25 sma 2 Irt

42 Evis kurniasi 36 sma 4 Irt

43 Eva wahyuni 22 sma 1 Irt

44 Suwarti 34 sma 2 Irt

45 Yuliana 19 smk 1 Irt

46 Shely ades 26 D3 1 Wiraswasta


(3)

47 Siti 30 smp 3 Irt

48 nuraisah 29 sma 3 Irt

49 Repliasiswani 28 Sma 3 Irt

50 Nani sari 33 sma 1 Irt

51 mariyannya 32 smp 2 Irt

52 nani 22 Sma 2 Irt

53 mina 31 Smp 2 Irt

54 Hana 28 D3/S1 2 Guru

55 Lind 19 Smp 1 Irt

56 Tiur 34 Smp 2 Irt

57 Hanna 28 Smp 2 Irt


(4)

Output data

umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

<20 4 6,9 6,9 6,9

20-30 37 63,8 63,8 70,7

31-40 17 29,3 29,3 100,0

Total 58 100,0 100,0

jumlah kehamilan responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 15 25,9 25,9 25,9

2-3 40 69,0 69,0 94,8

>3 3 5,2 5,2 100,0

Total 58 100,0 100,0

pekerjaan responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 50 86,2 86,2 86,2

Ya 8 13,8 13,8 100,0

Total 58 100,0 100,0

umur responden * total skor kuesioner Crosstabulation

total skor kuesioner Total kurang cukup baik

umur responden

<20 Count 2 2 0 4

% within umur responden 50,0% 50,0% 0,0% 100,0%

20-30 Count 11 21 5 37

% within umur responden 29,7% 56,8% 13,5% 100,0%

31-40 Count 6 7 4 17

% within umur responden 35,3% 41,2% 23,5% 100,0%


(5)

jumlah kehamilan responden * total skor kuesioner Crosstabulation

total skor kuesioner Total kurang cukup baik

jumlah kehamilan responden

1

Count 3 8 4 15

% within jumlah kehamilan responden

20,0% 53,3% 26,7% 100,0%

2-3

Count 14 21 5 40

% within jumlah kehamilan responden

35,0% 52,5% 12,5% 100,0%

>3

Count 2 1 0 3

% within jumlah kehamilan responden

66,7% 33,3% 0,0% 100,0%

Total

Count 19 30 9 58

% within jumlah kehamilan responden

32,8% 51,7% 15,5% 100,0%

pendidikan terakhir * total skor kuesioner Crosstabulation

total skor kuesioner Total kurang cukup baik

pendidikan terakhir SD

Count 6 1 0 7

% within pendidikan terakhir

85,7% 14,3% 0,0% 100,0%

SMP

Count 9 7 1 17

% within pendidikan terakhir

52,9% 41,2% 5,9% 100,0%

SMA/Sederajat

Count 4 17 5 26

% within pendidikan terakhir

15,4% 65,4% 19,2% 100,0%

D3/S1

Count 0 5 3 8

% within pendidikan terakhir

0,0% 62,5% 37,5% 100,0%

Total

Count 19 30 9 58

% within pendidikan terakhir


(6)

pekerjaan responden * total skor kuesioner Crosstabulation

total skor kuesioner Total kurang cukup baik

pekerjaan responden

tidak

Count 18 26 6 50

% within pekerjaan responden

36,0% 52,0% 12,0% 100,0%

Ya

Count 1 4 3 8

% within pekerjaan responden

12,5% 50,0% 37,5% 100,0%

Total

Count 19 30 9 58

% within pekerjaan responden

32,8% 51,7% 15,5% 100,0%

total skor kuesioner

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kurang 19 32,8 32,8 32,8

cukup 30 51,7 51,7 84,5

baik 9 15,5 15,5 100,0


(7)

LEMBAR KUESIONER

Nama :

Usia :

Alamat :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Kehamilan Ke :

Berilah tanda (X) untuk jawaban yang menurut anda benar!

1. Pemeriksaan antenatal care disebut juga pemeriksaan kehamilan. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan pengertian dari pemeriksaan kehamilan adalah

a. pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.

b. pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil setiap minggu untuk menjaga kesehatan ibu

c. pemeriksaan yang diberikan pada ibu hamil pada saat ada keluhan

2. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care adalah

a. untuk mempercepat proses kehamilan

b. untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan c. untuk memantau kemajuan kehamilan

3. Menurut ibu, trimester pertama (1-3) bulan pemeriksaan kehamilan sebaiknya a. minimal 1x pemeriksaan

b. jika ada mual muntah

c. jika ada rasa sakit pada perut

4. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dalam masa kehamilan a. minimal 1 kali


(8)

c. minimal 4 kali

5. Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali pemeriksaan kehamilan a. trimester pertama (1-3 bulan)

b. trimester kedua (4-6 bulan) c. trimester ketiga (7-9 bulan)

6. Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan pada a. bidan

b. dokter spesialis kandungan c. dukun beranak

7. Dengan pemeriksaan kehamilan ibu mendapatkan pelayanan. menurut ibu pelayanan apa saja yang ibu peroleh selama pemeriksaan kehamilan

a. didata, mengukur tinggi badan, tekanan darah, lingkar lengan dan pemeriksaan perut

b. menimbang berat badan, pemeriksaan perut dan mengukur lingkar panggul c. pemeriksaan perut dan tekanan darah, suhu dan pemeriksaan lutut

8. Menurut ibu, di bawah ini yang tidak tepat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan adalah

a. rumah sakit b. puskesmas c. rumah dukun

9. Pada kehamilan terjadi perubahan warna kulit, yaitu kehitam-hitaman pada daerah muka. menurut ibu tanda tersebut merupakan tanda

a. bahaya dalam kehamilan b. tanda pasti hamil

c. tanda tidak pasti hamil

10.Pada pemeriksaan kehamilan ibu diberikan tablet Fe (zat besi ) oleh petugas kesehatan. menurut ibu manfaat dari tablet Fe ( zat besi ) tersebut adalah

a. mencegah anemia ( kurang darah ) b. menecegah perdarahan pada ibu c. untuk mengurangi mual dan muntah

11.Menurut ibu, tablet Fe umumnya dikonsumsi selama a. trimester pertama (1-3 bulan)


(9)

12.Menurut ibu, pada pemeriksaan kehamilan ke sarana pelayanan kesehatan ibu didampingi oleh

a. mertua b. ibu kandung c. suami

13.Pada masa kehamilan perlu adanya peningkatan asupan makan. menurut ibu hal tersebut agar

a. pertumbuhan janin tidak terhambat b. ibu tidak mudah lapar

c. dapat mengurangi mual dan muntah

14.Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, menurut ibu hal tersebut disebabkan oleh

a. seringnya buang air kecil dan buang air besar b. nafsu makan yang berkurang diiringi mual muntah c. adanya rasa ngidam yang dialami ibu

15.Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan tanda pasti kehamilan adalah a. adanya pembesaran perut pada saat pemeriksaan/perabaan pada perut ibu

b. terdengar denyut jantung janin pada saat pemeriksaan perut inu dengan monoral c. terlambat haid

16.Pada saat pemeriksaan kehamilan, apa anjuran yang disarankan oleh petugas kesehatan

a. datang untuk kunjungan ulang dan lebih sering jika ada keluhan b. datang ketika mau bersalin agar bersalin di rumahnya

c. banyak mengkonsumsi obat-obatan

17.Menurut ibu pemeriksaankehamilan wajib dilakukan jika a. ada kelainan atau bahaya dalam kehamilan

b. terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan di luar nikah c. ibu telah hamil, sehingga dapat dipantau keadaan ibu dan janin 18.Menurut ibu pada trimester ketiga (7-9 bulan) pemeriksaan dilakukan

a. minimal dua kali b. jika ada keluhan c. tetap satu kali


(10)

b. menaikkan berat badan c. mengetahui usia kehamilan 20.frekuensi kehamilan terpenuhi jika

a. dilakukan kunjungan pada awal kehamilan

b. jumlah kunjungan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan c. dilakukan kunjungan pada akhir kehamilan


(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013.

Riset Kesehatan Dasar

Bartini I., 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta :Nuha Medika, 12-59

Bibha,S., Edwin R.,Mauren, P., Padam S., 2008. Factor Affecting the Utilization

of Antenatal Care in Developing countries. Avalaible From :

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.13652648.2007.04352.x/full Dahlan, M.S., 2010. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang

Kedokteran dan Kesehatan. Ed 2. Jakarta :CV Sagung Seto, 81-85

Dhakal,S., Edwin, T., Jane., et al.2011. Antenatal Care among Women in Rural

Nepal : A Community Based Online Journal of Rural Nursing and Health

Care. Available from

http://rnojournal.binghamton.edu/index.php/RNO/article/download/20/17 [Accessed 28 May 2015].

Depkes, 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Direktorat Bina Pelayanan Medik

Dasar. Jakarta

Dinkes Sumut .2013. Profil Keehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2102 . Hani Ummi et. ,al, 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:

Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2014. Laporan Tahunan Direktorat Bina Kesehatan Ibu Tahun Anggaran 2013. Jakarta : Kemenkes RI

Kemenkes RI 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta :Bina Kesehatan Masyarakat

Kemenkes RI. 2014. Profil kesehatan Indonesia 2013. Jakarta : Kemenkes RI Mardiyah, L., Yennike, T., Ery, W., Faktor yang Berhubungan dengan


(16)

Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember Tahun 2013. Avalaible from:

http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/597 [Accessed 30 May 2015]

Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC, 106-116

Manuaba, IBG, dkk. 2010. Kapita selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri dan

Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC, 179-189

Mochtar R, 2013. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. ed.3, Jilid 1. Jakarta : EGC

Mufdlilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu hamil.Jogjakarta : Nuha Medika, 12-34

Nhan Thi Nguyen, Wannee Deoisress, Siriwan Sangin, 2013. Factors Predicting

Antenatal Care Utilizatation among Postpartum Women Tu Du Hospital Ho Chi Minh City, Vietnam. Avalaible From http://scholar.google.co.id

[Accessed 15 Januari 2016]

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Edisi ke-2. Jakarta: Rineka Cipta, 20-40

Notoatmodjo, S.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 110-120

Parisaei, M., Shailendra, A., Dutta R., Broadbent J,. 2008. Obstetrics and Gynaecology. 2nd Ed. USA : Mosby Elsavier, 90-124

Pernol, M.L., 2008. Penyesuaian Fisiologi Ibu Terhadap Kehamilan. Dalam: Primarianti S.S., Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Ed 9. Jakarta : EGC, 96- 103.

Sarwono, 2012. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed 4. Cetakan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 278-287

Satroasmoro, S. 2011. Dasar-dasar metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto, 104-128


(17)

Sofian A, 2010. Sinopsis Obstetri dan ginekologi. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta : EGC, 30-55

WHO. 2014. Global Health Observatory (GHO). Available from: http://www.who.int/gho/maternal_health/mortality/maternal/en/


(18)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin diamati atau penelitan yang dilakukan. Adapun kerangka konsep penelitian yang berjudul”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015” dijelaskan sebagai berikut.

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi Operasional

1. Definisi

a. Tingkat pengetahuan adalah pengetahuan dari ibu hamil mengenai kunjungan Antenatal Care yang meliputi pengertian, tujuan dan hal-hal yang didapat ibu hamil dalam kunjungan Antenatal

b. Ibu hamil adalah ibu yang berkunjung ke Puskesmas Teladan

c. Umur adalah umur ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Teladan Faktor-faktor yang

memengaruhi Pengetahuan :

1. Umur 2. Pendidikan 3. Paritas 4. Pekerjaan

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan Antenatal

Care.

1. Baik 2. Cukup 3. kurang


(19)

d. Pendidikan adalah pendidikan/tamatan terakhir yang dimiliki ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas Teladan

e. Paritas adalah jumlah kehamilan/partus yang ibu hamil punya ketika berkunjung ke Puskesmas Teladan.

f. Pekerjaan adalah status kerja yang dimiliki oleh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Teladan.

2. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Terdapat 20 pertanyaan dalam kuesioner.

3. Hasil Ukur

Baik : 76%-100% Cukup : 56%-75% Kurang : <56% 4. Skala : Ordinal


(20)

(21)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran-pengukuran variabelnya dilakukan hanya sekali (Satroasmoro, 2011).

4.2.Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan pada Bulan September 2015 hingga November 2015.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota karena merupakan salah satu puskemas terbesar dan juga terdapat banyak ibu hamil yang berkunjung.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1Populasi

Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota. Sesuai dengan survey awal yang dilakukan bulan Maret 2015, terdapat 60 ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Teladan Medan yaitu periode Februari-Maret 2015.

4.3.2Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara

Consecutive sampling. Sampel adalah ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas Teladan. Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus deskriptif kategorik sebagai berikut (Dahlan, 2010) :

Keterangan: n : Besar sampel minimum Za2 : Derivat baku alpha 5% = 1,64


(22)

P : Proporsi Kategori (literatur) = 33% Q : 1-P

D : Presisi 10% = 0,10

Dari perhitungan sampel di atas, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 58 orang.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh menggunakan data primer yaitu dengan kuesioner yang dijawab oleh responden. Peneliti membagikan kuesioner kepada ibu hamil. Jika ada hal yang tidak diketahui responden maka responden dapat bertanya kepada peneliti. (Notoadmotjo, 2010)

4.4 Pengolahan dan Analisis data

Pengolahan data akan dilakukan dengan aplikasi pengolahan data dan analisis data yaitu penyuntingan (editing) untuk mengecek kelengkapan data, kemudian membuat kode (coding) mengubah data bentuk kalimat atau huruf menjadi angka, memasukkan data (entry) serta tabulasi data


(23)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota di bagian Obstetri dan Ginekologi yang beralamat di Jl. SM Raja, Kecamatan Medan Kota. Puskesmas Teladan adalah pusat kesehatan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014. Di samping itu Puskesmas Teladan adalah salah satu dari puskesmas yang termasuk dari puskesmas perawatan. Puskesmas perawatan adalah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap. Jumlah pasien yang berkunjung dalam satu hari di bagian Obstetri dan Ginekologi paling banyak 5 pasien dan paling sedikit 1 pasien.

5.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota diperoleh data-data sebagai berikut :

5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Umur Frekuensi Persentase(%)

<20 4 6,9

20-30 37 63,8

30-40 17 29,3

Total 58 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa respon paling banyak di usia 20-30 tahun dengan persentase 63,8% dan responden paling sedikit berada di usia <20 tahun dengan persentasi 6,9%.


(24)

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan

Jumlah Kehamilan Frekuensi Persentase(%)

1 15 25,9

2-3 40 69

>3 3 5,2

Total 58 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa respon terbanyak dengan jumlah kehamilan 2-3 dengan persentase 69%, sedangkan responden yang paling sedikit dengan jumlah kehamilan >3 dengan persentase 5,2% .

5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase(%)

SD 7 12,1

SMP 17 29,3

SMA/Sederajat 26 44,8

D3/S1 8 13,8

Total 58 100

Dari tabel di atas di atas dapat dilihat bahwa responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMA/Sederajat dengan persentasi 44,8% sedangkan responden paling sedikit memiliki tingkat pendidikan D3/S1 dengan persentase4 13,8%.


(25)

5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Status Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)

Tidak Bekerja 50 86,2

Bekerja 8 13,8

Total 58 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak adalah yang tidak bekerja dengan persentase 86,2% sedangkan yang bekerja 13,8%. 5.3 Deskripsi Tingkat Pengetahuan tentang Kunjungan Antenatal Care Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Kunjungan Antenatal care

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 9 15,5

Cukup 30 51,7

Kurang 19 32,8

Total 58 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak adalah tingkat pengetahuan cukup dengan persentase 51,7%, berpengetahuan kurang 32,8% dan berpengetahuan baik 15,5%.

5.3.1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Usia Tabel 5.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Usia

Umur Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

<20 2 50 2 50 0 0,0 4 100

20-30 11 29,7 21 56,7 5 13,6 37

30-40 6 35,3 7 41,1 4 23,6 17


(26)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden paling banyak pada usia 20-30 tahun berpengetahuan cukup dengan persentasi 56,7% sebanyak 21 ibu hamil, berpengetahuan kurang dengan persentase 29,7% sebanyak 11 ibu hamil dan berpengetahuan baik 13,6% sebanyak 5 ibu hamil.

5.3.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Kehamilan Tabel 5.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan BerdasarkanJumlah Kehamilan Jumlah

Kehamilan

Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

1 3 20 8 53,3 4 26,7 15 100

2-3 14 35 21 52,5 5 12,5 40 100

>3 2 66,6 1 33,3 0 0,0 3 100

Total 19 30 9 58

Dari tabel di atas dapat dilihat responden paling banyak pada jumlah kehamilan 2-3 berpengetahuan cukup 52,5% sebanyak 21 orang, berpengetahuan kurang 35% sebanyak 14 orang dan berpengetahuan baik 12,5% sebanyak 5 orang.

5.3.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pendidikan Tabel 5.8 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pendidikan Tingkat

Pendidikan

Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

SD 6 85,7 1 14,3 0 0,0 7 100

SMP 9 52,9 7 41,2 1 5,9 17 100

SMA/Sederajat 4 15,4 17 65,4 5 9,2 26 100

D3/S1 0 0,0 5 62,5 3 37,5 8 100

Total 19 32,8 30 51,7 9 5,5 58 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden paling tinggi SMA /Sederajat berpengetahuan cukup dengan persentase 65,4% sebanyak 17


(27)

orang, berpengetahuan kurang 15,4% sebanyak 4 orang dan berpengetahuan baik 9,2% sebanyak 5 orang.

5.3.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Pekerjaan Tabel 5.9 Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Pekerjaan

Status Kerja Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

Tidak 18 36 26 52 6 12 50 100

Ya 1 12,5 4 50 3 37,5 8 100

Total 19 32,8 30 51,7 9 15,5 58 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan dengan status tidak bekerja berpengetahuan cukup dengan persentase 52% sebanyak 26 orang, berpengetahuan kurang 36% sebanyak 18 orang, pengetahuan baik 12%

sebanyak 6 orang. 5.4 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care. Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap segala sesuatu, atas perbuatan manusia untuk objek tertentu (Notoatmodjo,2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur, pendidikan, pengalaman, pekerjaan.

Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan, karena semakin bertambah umur maka pengetahuan pun semakin luas. Pada penelitian ini umur dibagi dalam 3 kelompok yaitu <20, 20-30, dan 30-40. Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden pada usia 30-40 berpengetahuan baik 23,6%, berpengetahuan cukup 41,1% dan berpengetahuan kurang 35,3%. Jika dibandingkan dengan umur 20-30 berpengetahuan baik 13,6%, berpengetahuan cukup 56,7% dan berpengetahuan kurang 29,7%. Sesuai dengan teori semakin tinggi umur sesorang semakin luas pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Latifatuh Zahroh (2013) tidak ada hasil yang signifikan umur mempengaruhi


(28)

pengetahuan tentang antenatal care. hal ini karena pengetahuan baik tidak hanya pada dewasa awal (20-30 tahun) tetapi juga usia 30-40 tahun.

Jumlah kehamilan juga berpengaruh pada pengetahuan mengenai antenatal care. Yang pernah hamil sebelumnya pasti tahu mengenai pemeriksaan kehamilan dan manfaatnya pada kehamilan. Dari tabel 5.7 jumlah kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu jumlah kehamilan 1 kali, 2-3 kali, dan >3 kali. Responden dengan kehamilan 1 kali berpengetahuan baik 26,7%, berpengetahuan cukup 53,3% dan berpengetahuan kurang 20%. Persentase ini lebih baik dibandingkan dengan 2 kelompok lain yang mana responden dengan jumlah kehamilan 2-3 berpengetahuan kurang 35% dan kehamilan >3 berpengetahuan kurang 66,6 %. Jumlah kehamilan memang berpengaruh terhadap pengetahuan, tetapi pada penelitian ini tidak didapat hasil yang signifikan ini dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan selain jumlah kehamilan. berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Wigunantiningsih (2012) di RB Wijaya Kusuma Karanganyar bahwa paritas mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dari tabel 5.8 pendidikan dibagi dalam 4 kelompok yaitu SD, SMP, SMA/Sederajat, D3/S1. Responden dengan pendidikan D3/S1 berpengetahuan baik dengan persentase 37,5%, berpengetahuan cukup 62,5 dan berpengetahuan kurang 0,0%. Ini lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang lain yaitu responden dengan tingkat Pendidikan SD berpengetahuan kurang 85,7%, berpengetahuan cukup 14,3% dan yang berpengetahuan baik 0,0%. Ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan sarana paling penting dalam memperoleh suatu informasi yang menghasilkan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Purboningsih T yang dilakukan di Surakarta ditemukan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

antenatal care. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak juga pengetahuan yang dimiliki. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Wigunatiningsih (2012) di RB


(29)

Wijaya Kusuma Karanganyar didapatkan bahwa pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.

Perkerjaan mempengaruhi status sosial ekonomi dalam memenuhi fasilitas dan kebutuhan seseorang. Orang yang bekerja bisa memenuhi fasilitas dari i tabel penghasilan yang didapat. Lingkungan kerja juga dapat menjadi sarana bersosialisasi dan mendapatkan informasi. Dari tabel 5.9 dapat dilihat responden yang tidak bekerja berpengetahuan kurang 36%, berpengetahuan cukup 52% dan berpengetahuan baik 12%. Sedangkan responden yang bekerja berpengetahuan kurang 12,5%, berpengetahuan cukup 50% dan berpengetahuan baik 37,5%, ini lebih baik dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Sesuai dengan teori , orang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Penelitian yang sama dilakukan Nhan Thi Nguyen di Hospital Ho Chi Minh City, vietnam (2008) didapatkan bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan lebih rendah dibanding dengan ibu yang bekerja.

Secara keseluruhan, tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai kunjungan

antenatal care yaitu 51,7% berpengetahuan cukup, 32,5% berpengetahuan kurang

dan 15,5% berpengetahuan baik. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan di RS Pirngadi tahun 2010 dengan persentase berpengetahuan cukup 47,4%, berpengetahuan baik 33%% dan berpengetahuan kurang 19,6%. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan oleh perbedaan lokasi penelitian, perbedaan karakteristik responden, dan juga kesadaran akan manfaat dari kunjungan antenatal care.


(30)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota tahun 2015 sebagian besar termasuk dalam kategori cukup (51,7%). Sedangkan yang termasuk dalam kategori kurang 32,8%, sisanya 15,5% termasuk dalam kategori baik

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan usia, usia 30-40 tahun memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia yang lain yaitu dengan persentase 23,6%.

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota berdasarkan jumlah kehamilan, jumlah kehamilan 1 memiliki tingkat pengetahuan lebih baik dibanding dengan jumlah kehamilan 2-3 atau >3 dengan persentase 26,7%.

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota berdasarkan pendidikan, kelompok dengan pendidikan D3/S1 memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan pendidikan yang lain 37,5%

5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota berdasarkan status pekerjaan, responden dengan status bekerja memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan yang tidak bekerja dengan persentase 37,5%.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal care di Puskesmas Teladan, maka saran yang diberikan peneliti adalah :


(31)

1. Bagi ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kunjungan antenatal care selama kehamilan dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber, mengikuti program penyuluhan kesehatan dan dapat juga konsultasi dengan tenaga kesehatan.

2. Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Teladan dapat memberikan informasi yang cukup dan meningkatkan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan atau bentuk program yang lain

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mencari faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat pengetahuan dan dapat mengembangkan penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan lokasi dan jumlah sampel yang lebih besar.


(32)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003 dalam Mardiyah, 2013). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (Notoatmodjo,2010).

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan.

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengalami sesuatu. Untuk mengukur atau mengetahui bahwa seseorang tahu atau tidak dapat menggunakan pertanyaan : apa pengertian antenatal care.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Misalnya, ibu hamil yang memahami antenatal care bukan hanya sekadar menyebutkan apa itu antenatal care tetapi mengapa perlu antenatal care. c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, ibu hamil yang memahami mengapa perlu antenatal care mengaplikasikannya dengan melakukan


(33)

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau memisahkan kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sistesis adalan kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata sendiri hal-hal yang telah dibaca dan didengar, dapat membuat kesimpulan dari artikel yang telah dibaca.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan berkaitan dengan kemampuan seseorang melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di mssyarakat. Misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak. 2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

b. Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa


(34)

perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang. d. Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubunganya dengan orang lain, mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. e. Pendidikan

Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.

f. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

g. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2010).


(35)

2.2. Kehamilan 2.2.1. Definisi

Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani Ummi, 2010).

2.2.2. Tanda-tanda kehamilan 1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan

a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil

b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks dan teraba Ballottement c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian

kemungkinan positif palsu (Manuaba, 2010) 2. Tanda pasti kehamilan

a. Gerakan janin dalam rahim

b. Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin

c. Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat karditopografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Dapat juga diperiksa dengan alat yang canggih, yaitu rongten untuk melihat kerangka janin. (Manuaba, 2010)

Menurut (Benson & Pernoll, 2010), Tanda tidak pasti hamil meliputi : a. Amenore

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graff dan ovulasi. Gejala ini sangat penting karena umumnya perempuan hamil tidak mendapatkan haid. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan diperkirakan kapan persalinan akan terjadi.

b. Mual dan muntah

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, kadang-kadang disertai oleh emesis. Ini sering


(36)

terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum. Akibat mual dan muntah akan membuat nafsu makan berkurang.

c. Mengidam

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan.

d. Pingsan

Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

e. Sering buang air kecil

Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim ke depan, kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester dua, sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester tiga gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih.

f. Payudara menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. Ujung saraf tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil pertama.

g. Anoreksia (tidak nafsu makan)

Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan kembali.

h. Konstipasi dan obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.


(37)

i. Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas. Ada beberapa bagian di mana pigmentasi terlihat jelas yaitu : Sekitar pipi (Cloasma gravidarum), dinding perut, sekitar payudara.

(1) Tanda Kemungkinan Kehamilan (Probability sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. Menurut (Hani Ummi, 2010), tanda kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini:

a. Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

b. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri. c. Tanda Goodel

Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperi bibir.

d. Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

e. Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

f. Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkat-nya actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.


(38)

g. Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal iini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.

h. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human cjorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon direkresi ini peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60. Tingkat tertinggi pada hari 60 – 70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100 – 130.

(2) Tanda Pasti kehamilan

Beberapa tanda yang memastikan adanya kehamilan meliputi:

a. Gerakan janin yang dapat dilihat dan dirasakan ibu merasakan gerakakan janin ketika usia kehamilan 16 minngu (akhir bulan keempat) atau awal bulan kelima.

b. Denyut jantung janin (DJJ). Terlihat dan terdengar denyut jantung janin dengan bantuan alat .

1) Didengar dan dicatat dengan Doppler mulai usia kandungan 20 minggu

2) Didengar dengan stetesko-monokuler laennec mulai usia kandungan 20 minggu.

3) Dicatat dengan feto-elektokardiogram mulai usia kandungan 60 minggu

4) Dilihat dan dicatatdengan ultrasonografi (USG) muli usia kandungan 6 minggu

c. Dengan melihat tulang-tulang pada foto rontgen.Tulang rangka janin tampak jelas pada pemeriksaan foto rontgent sejak usia kandungan 8


(39)

minggu, namun seiring perkembangan ilmu dan teknologitidak dilakukan lagi karena bahaya yang diakibatkan oleh radiasi sinar X, yaitu kecacatan dan gangguan pertumbuhan janin (Astuti , 2011). 2.2.3. Fisiologi Kehamilan

Selama kehamilan terjadi perubahan yang menakjubkan pada ibu dan janin.: (1) Pada Ibu

a. Trimester Pertama

Tanda-tanda fisik yang kadang terjadi pada ibu adalah perdarahan sedikit (spotting) sekitar 11 hari setelah konsepsi, yakni pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Perdarahan inibiasanyakurang dari jumlah haid yang normal. Perubahan- perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara, kadang diikuti dengan rasa lelah yang sangat dan sering kencing. Gejala ini akan dialami sampai 3 bulan

berikutnya. “Morning Sickness” (sakit di pagi hari) berupa mual muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pertumbuhan janin dapat dirasakan ibu di atas simpisis pubis. Ibu akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2kg selama kehamilan. (Depkes, 2007).

b. Trimester Kedua

Uterus akan terus membesar. Setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antaras impisis pubis dan pusat. Berat badan ibu bertambah sekitar 0,4-0,5 kg/minggu. Ibu akan mulai merasa mempunyai banyak energy. Pada 20 minggu fundus uteri berada dekat pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu mulai merasakan gerakan janinnya. Perubahan kulit yang normal, berupa cloasma, linea nigra dan striae gravidarum kehamilan (Depkes, 2007).

c. Trimester ketiga

Pembesaran uterus terus bertambah. Pada minggu ke 28 fundus Uteri berada pada 3 jari diatas pusat anatara pusat dan processus xiphoid. Pada minggu ke 32. Fundus uteri berada pada pertengahan


(40)

pusan dan processus xiphoid. Minggu ke 36, fundus uteri mencapai 3 jari di bawah procesusxiphiod. Payudara terasa penuh dan lunak, sering kencing kembali terjadi. Sekitar minggu ke 38 janin mulai masuk kedalam rongga panggul. Sakit punggung dan sering kencing meningkat akibat tekanan uterus terhadap kandung kencing. Tidur mungkin menjadi sulit. Terasa kontraksi Braxton Hicks (His Palsu) yang meningkat kehamilan (Depkes, 2007).

(2) Pada Janin a. Trimester I

Sesuai dengan tingkat pertumbuhannya janin diberi berbagai nama. Dari umur fetus (janin) yang sebenarnya, harus dihitung dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi, sekurang-kurangnya dari saat ovulasi. Dalam praktek, tuanya kehamilan dihitung dari haid yang terakhir. Sesuai dengan tingkat pertumbuhannya, berbagai nama diberikan pada anak yang dikandung itu.

1) Ovum : Umurnya dari 0-2 minggu setelah fertilisasi.

2) Embrio : Umurnya dari 3-5 minggu, mulai terjadi pembentukan alat- alat badan dalam bentuk dasar.

3) Fetus : Janin yang sudah mempunyai bentuk manusia. 4) Pada akhir minggu 12, panjang janin 7-9 cm.

b. Trimester II dan III

Pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan panjangnya 16-17 cm. Ibu dapat merasakan pergerakan bayi, sudah terdapat mekonium didalam usus, dan sudah terdapat verniks pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu, berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan panjangnya 23 cm. Janin mempunyai periode tidur dan beraktifitas, merespon pada suara, dan melakukan gerakan pernafasan. Pada usia kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kg dan panjangnya 28 cm, kulitnya mengerut, dan testis telah turun ke skrotum pada bayi laki-laki. Pada usia kehamilan 36-40 minggu, jika ibu mendapatkan gizi yang cukup,


(41)

kebanyakan berat bayinya antara 3-3,5 kg dan panjangnya 35 cm (Depkes, 2007).

2.2.4. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Perubahan-perubahan tersebut menurut Pusdiknakes (2011) antara lain :

(1) Trimester Pertama

Pada awal kehamilan, hormon progesteron dan estrogen dalam dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Masalah kejiwaan yang sering terjadi pada ibu hamil adalah perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilannya, kekecewaaan, kecemasan dan kesedihan..

(2) Trimester Kedua

Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitup requickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :

Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.


(42)

Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya.

Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal). (3) Trimester Ketiga

Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu/ penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.

Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.


(43)

2.2.5.Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Tanda dan gejala komplikasi / indikasi yang membutuhkan penanganan secara cepat, antara lainxd:

(1) Oedema / bengkak pada muka atau tangan (2) Nyeri abdomen yang hebat

(3) Berkurangnya gerak janin (4) Perdaahan pervaginaan. (5) Sakit kepala hebat (6) Penglihatan kabur (7) Deman

(8) Muntah-muntah hebat

(9) Keluar cairan banyak secara tiba-tiba

Tanda-tanda bahaya kehamilan bila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi oleh ibu hamil dapat menyebabkan kematian (Depkes, 2007).

2.3.Antenatal Care (ANC)

2.3.1. Pengertian

Antenatal care merupakan pengawasan pada ibu hamil yang dilakukan

selama masa kehamilan. Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu maupun perinatal (Manuaba, 2010).

Setiap keluarga ibu hamil memiliki hak mendapatkan perawatan selama kehamilan. Perawatan ibu yang komprehensif termasuk perawatan melalui kiat pendidikan dan emosional selama tahun kehamilan adalah makna utama dalam upaya dan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan keluarga. Asuhan keperawatan ibu yang komprehensif merupakan hal yang paling efektif (Morgan & Hamilton, 2009).

Kesehatan umum menjelang dan saat hamil sangat penting dan sangat menentukan tumbuh kembang janin dalam kandungan sehingga diperlukan edukasi pada ibu hamil selama masa kehamilan dalam antenatal care yang meliputi diet selama kehamilan, perawatan jasmani, masalah psikosomatik (yang


(44)

berhubunga dengan kejiwaan), serta pemeriksaan fisik selama masa kehamilan (Manuaba,2001).

2.3.2. Tujuan Antenatal Care

Asuhan Antenatal, suatu manajemen kehamilan mempunyai banyak tujuan (Benson & Pernoll, 2009) :

a. Untuk memastikan sejauh mungkin, kehamilan tanpa komplikasi dan persalinan bayi hidup yang sehat

b. Untuk menentukan dan memberikan perawatan pada keadaan risiko apapun c. Untuk menentukan tingkat perawatan yang dibutuhkan secara individual d. Untuk membantu ibu mempersiapkan persalinan, kelahiran dan

membesarkan anak

e. Untuk melakukan penapisan penyakit-penyakit umum yang dapat memengaruhi kehidupan atau kesehatan ibu hamil atau anak

f. Untuk memperkuat kebiasaan kesehatan yang baik untuk ibu hamil dan keluarga ( Benson & Pernoll, 2009)

Sedangkan tujuan Asuhan Antenatal menurut Morgan dan Hamilton (2009) yaitu :

(1) Untuk mencapai persalinan yang aman, memuaskan serta asuhan keperawatan ibu yang ekonomis

(2) Untuk menyadari bahwa persalinan merupakan suatu pengalaman keluarga, serta memerlukan partisipasi aktif dari anggota keluarga itu sendiri dalam proses keperawatan

(3) Untuk meyakini bahwa hak penentuan diri ibu serta keluarga dalam lingkup asuhan yang aman

(4) Untuk memfokuskan pada kesehatan dan pertumbuhan sebagai proses perkembangan selama tahun kehamilan.

Sedangkan menurut Rostam Mochtar dalam bukunya “Sinopsis Obstetri” tujuan Antenatal Care (ANC) yaitu:

(1) Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas


(45)

(2) Mengenal dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin

(3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

(4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari (Mochtar, 2013).

2.3.3. Jadwal Antenatal care

Dengan memperhatikan tujuan pengawasan antenatal dijadwalkan pemeriksaan sebagai berikut:

(1) Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. (2) Pemeriksaan ulang

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan. b. Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.

c. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.

(3) Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu.

Menurut Sarwono (2012) setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan secara periode Antenatal :

(1) Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu) (2) Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu)

(3) Dua kali kunjungan pada trimester ketiga (antara 28 - 36 sesudah minggu ke 36).

Menurut Manuaba (2010) jadwal antenatal Care adalah sebagai berikut: (1) Trimester I dan II

a. Setiap bulan sekali

b. Diambil data tentang laboratorium c. Pemeriksaan ultrasonografi

d. Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein ½ gr/kg= 1 telur/hari

e. Observasi adanya penyakit yang dapat memengaruhi kehamilan dan adanya komplikasi kehamilan.


(46)

f. Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus I

(2) Trimester III

a. Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran b. Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil pengobatan c. Diet 4 sehat 5 sempurna

d. Pemeriksaan ultrasonografi e. Imunisasi tetanus II

f. Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga

g. Rencana pengobatan

h. Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan.

Jadwal kunjungan ANC dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel.2.1. Kunjungan Pemeriksaan Antenatal

Trimester Jumlah kunjungan minimal

Waktu kkunjungan yang dianjurkan

I 1 x Sebelum minggu ke 16

II 1 x Antara minggu ke 24-28

III 2 x Antara minggu 30-32

Antara minggu 36-38 Sumber : Kemenkes 2013.

2.3.4. Pelayanan Standar Antenatal Care

Pelayanan atau standar minimal selama hamil termasuk “7T” yaitu: (1) Timbang berat badan

(2) Ukur Tekanan darah (3) Ukur Tinggi fundus uteri

(4) Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) lengkap

(5) Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan (6) Tes terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan Malaria


(47)

(7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Depkes RI, 2013). 2.3.5. Kunjungan ibu hamil

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI,2010).

(1) Kunjungan ibu hamil Kl

Kunjungan baru ibu hamil K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.

(2) Kunjungan ulang

Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.

(3) K4

K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:

a. Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu). b. Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)

c. Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).

d. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

2.3.6. Keuntungan Antenatal Care

Keuntungan Antenatal care sangat besar karena dapat mendeteksi komplikasi dari kehamilan dan risikonya. Sehingga ibu dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit. (Manuaba, 2010).


(48)

Selain itu kelainan-kelainan yang mungkin akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut. Tempat pemeriksaan Antenatal. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter umum, bidan, perawat, dan bidan. Dalam satu komunitas seperti Indonesia ada pusat-pusat kesehatan Puskesmas dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.

2.3.7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.

(1) Melakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada kunjungan pertama

a. Kadar hemoglobin

b. Golongan darah ABO dan rhesus

c. Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi,sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB

d. Rapid test atau apusan darah tebal dan tipis untuk malaria: untuk ibu yang tinggal di atau memiliki riwayat bepergian kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir

(2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:

a. Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) jika terdapat hipertensi.

b. Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia

c. Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA <23,5 cm d. Tes sifilis

e. Gula darah puasa (lihat bab 5.14 untuk keterangan lebih lengkap mengenai waktu dan langkah pemeriksaan)


(49)

(3) Melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). a. Pemeriksaan USG direkomendasikan:

1. Pada awal kehamilan untuk menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta deteksi abnormalitas janin yang berat

2. Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin

3. Pada trimester ketiga untuk perencanaan persalinan

b. Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia (Kemenkes, 2013).


(50)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah. Meskipun begitu, setiap kehamilan merlukan perhatian khusus. Beberapa wanita kemungkinan mengalami penyimpangan masa kehamilan. Ada beberapa komplikasi yang dapat dialami selama kehamilan. Untuk itu pemeriksaan, pengawasan atau antenatal care selama kehamilan sangat penting (Mirza,2008).

Setiap hari pada tahun 2013, kira-kira 800 ibu meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu pada tahun 2013 tercatat 289.000 (WHO, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2010-2014 dan MDGs. Angka Kematian Ibu semenjak tahun 1991 menunjukkan hasil 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Sedangkan pada Tahun 2012, Angka SDKI secara nasional menunjukkan AKI sebesar 359 per 100.000 KH (angka kisaran 239 s.d 478 per 100.000 KH. Untuk menuju pemenuhan target MDGs, Kementerian Kesehatan dalam waktu satu dekade terakhir berupaya maksimal dengan berpedoman pada konsep Continuum of care (pelayanan berkesinambungan) yang meliputi pelayanan kesehatan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas (Bina Kesehatan Ibu, 2013)

Antenatal care (Pelayanan antenatal) merupakan pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat (Depkes RI, 2010). Dari kunjungan antenatal care, kesehatan ibu dan janinnya dapat dipantau perkembangannya dan dapat identifikasi komplikasi kehamilan secara dini serta berkesempatan untuk mengedukasi ibu maupun keluarga tanda-tanda gawat obstetri dan kebutuhan yang mendukung selama kehamilan (Sulochana,dkk., 2011)


(51)

Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi waktu mimimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu – lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan (Kemenkes RI, 2013).

Pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Pemanfaatan Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Tamaka, 2013). Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara sejak tahun 2007 mengalami kenaikan dari 77,95% menjadi 85,92% pada tahun 2012, namun peningkatan ini terkesan lambat karena peningkatannya hanya sekitar 2% setiap tahun( Dinkes Sumut, 2012).

Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care memengaruhi kunjungan antenatal care. Dalam penelitian yang sama oleh Sudarti di Yogyakarta menyatakan bahwa rendahnya pengetahuan ibu menyebabkan frekuensi kunjungan antenatal tidak sesuai standar (Sudarti, 2010). Setiap ibu hamil menghadapi risiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil (Riskesdas,2013).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.


(52)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Medan Kecamatan Medan Kota tahun 2015?”.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015.

1.3.2. Tujuan khusus.

1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal

care di Puskesmas Teladan pada kategori baik,cukup, dan kurang.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal

care di Puskesmas Teladan berdasarkan usia

3. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan jumlah kehamilan

4. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan pendidikan

5. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan status kerja.

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Untuk ibu Hamil

Menambah pengetahuan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya

antenatal care.

2. Untuk Puskesmas Teladan

Memberikan data atau masukan bagi puskesmas sebagai bahan pertimbangan strategi peningkatan cakupan KIA dalam pelayanan


(53)

3. Untuk penelitian Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi peneliti yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care.


(54)

KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

Abstrak

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu masih tinggi, yaitu diperkirakan sebanyak 289.000 kematian setiap tahun. Maka dicanangkan program safe motherhood dan peningkatan pelayanan dalam pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk memantau kehamilan dan mendeteksi dini adanya adanya risiko dalam kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan

antenatal care di Puskesmas Teladan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian

deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 58 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil uji tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care sebesar 51,7% dikategorikan cukup. Tingkat pengetahuan ibu hamil berdasarkan usia 30-40 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik (23,6%), berdasarkan pendidikan terakhir D3/S1 memiliki pengetahuan lebih baik(37,5%), berdasarkan status kerja ibu hamil yang memiliki pekerjaan memiliki pengetahuan lebih baik (37,5%), berdasarkan jumlah kehamilan, ibu dengan kehamilan pertama memiliki pengetahuan lebih baik (26,7%). Itu karena adanya faktor lain yang memengaruhi tingkat pengetahuan. Dari hasil penelitian tersebut maka diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care melalui penyuluhan yang berkaitan dengan kehamilan berupa edukasi dan sosialisasi tentang antenatal care pada ibu hamil.


(55)

KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

Abstract

Based on World Health Organization, mortality of maternal was still high, around 289.000 mortality each year. Hence, safe motherhood programme was proclaimed and pregnancy servise care were upgraded. Pregnancy examination is very importent in monitoring pregnancy and in early detectionof high risk pregnancy. This study was conducted to apprehend the knowledge among pregnant woman in Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota. Descriptive study was chosen in this study. A total 58 samples were included with 0,1 as the precision (d). Consecutive random sampling was used. Data were collected by utulizing questionaire and analyzed by using descriptive statistic. The result of

pregnant women’s knowledge in Puskesmas Teladan towards antenatal care is 51,7% categorized as sufficient. The pregnant women’s knowledge according to

their ages, 30-40 have abetter knowledge(23,6%), according to education, D3/S1 have a better knowledge(37,5%), according to employee, the pregnant woment who have employee have a better knowledge(37,6%). In contrary, the pregnant

women’s knowledge according to parity, the pregnant women who have the first

pregnancy have a better knowledge. It is influenced by the other effect. In conclusion, i suggest that health provider can be actively involved in increasing pregnant women knowledge through giving information related to pregnancy in the form of education and socialzationabout antenatal care for all pregnant women.


(56)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELADAN KECAMATAN

MEDAN KOTA TAHUN 2015

OLEH:

INRAWATI SIHOMBING 120100164

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(57)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TELADAN KECAMATAN

MEDAN KOTA TAHUN 2015

OLEH:

INRAWATI SIHOMBING 120100164

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(58)

(59)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Hasil Penelitian yang

diberi judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care

di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015”, yang merupakan salah satu persyaratan dalam kelulusan sarjana kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan proposal ini, di antaranya :

1. Kepada Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. Kepada dr. Dudy Aliansyah,M.Ked(OG),Sp,OG selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu membantu penyelesaian penulisan proposal penelitian ini.

3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Kiki Mohammad Iqbal,Sp.S selaku dosen pembimbing akademik penulis selama menjalani perkuliahan

4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi dan juga penulisan Penelitian ini.

5. Kepada orang tua penulis, Ayahanda Juber Sihombing dan Ibunda Sonti Rajagukguk yang senantiasa memberikan dukungan,doa dan semangat pada penulis

6. Kepada abang kakak keluarga Sihombing, Desra Chairunisia, Hasoloan, Lisparyanda, Toman Wanro, Budi Tahan selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis

7. Kepada teman-teman satu angkatan 2012 yang membantu dalam penelitian ini


(60)

8. Kepada sahabat-sahabat penulis yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi yang sangat membantu penulis khususnya Kemosabe dan saudara kembar saya Indra Girsang

Penulis menyadari bahwa Hasil Penelitian ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi meningkatkan kemajuan dan kualitas ini.

Akhir kata penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran.

Medan, Desember 2015

Inrawati Sihombing (NIM: 120100164)


(61)

KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

Abstrak

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian ibu masih tinggi, yaitu diperkirakan sebanyak 289.000 kematian setiap tahun. Maka dicanangkan program safe motherhood dan peningkatan pelayanan dalam pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk memantau kehamilan dan mendeteksi dini adanya adanya risiko dalam kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan

antenatal care di Puskesmas Teladan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian

deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 58 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil uji tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care sebesar 51,7% dikategorikan cukup. Tingkat pengetahuan ibu hamil berdasarkan usia 30-40 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik (23,6%), berdasarkan pendidikan terakhir D3/S1 memiliki pengetahuan lebih baik(37,5%), berdasarkan status kerja ibu hamil yang memiliki pekerjaan memiliki pengetahuan lebih baik (37,5%), berdasarkan jumlah kehamilan, ibu dengan kehamilan pertama memiliki pengetahuan lebih baik (26,7%). Itu karena adanya faktor lain yang memengaruhi tingkat pengetahuan. Dari hasil penelitian tersebut maka diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care melalui penyuluhan yang berkaitan dengan kehamilan berupa edukasi dan sosialisasi tentang antenatal care pada ibu hamil.


(62)

KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

Abstract

Based on World Health Organization, mortality of maternal was still high, around 289.000 mortality each year. Hence, safe motherhood programme was proclaimed and pregnancy servise care were upgraded. Pregnancy examination is very importent in monitoring pregnancy and in early detectionof high risk pregnancy. This study was conducted to apprehend the knowledge among pregnant woman in Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota. Descriptive study was chosen in this study. A total 58 samples were included with 0,1 as the precision (d). Consecutive random sampling was used. Data were collected by utulizing questionaire and analyzed by using descriptive statistic. The result of

pregnant women’s knowledge in Puskesmas Teladan towards antenatal care is 51,7% categorized as sufficient. The pregnant women’s knowledge according to

their ages, 30-40 have abetter knowledge(23,6%), according to education, D3/S1 have a better knowledge(37,5%), according to employee, the pregnant woment who have employee have a better knowledge(37,6%). In contrary, the pregnant

women’s knowledge according to parity, the pregnant women who have the first

pregnancy have a better knowledge. It is influenced by the other effect. In conclusion, i suggest that health provider can be actively involved in increasing pregnant women knowledge through giving information related to pregnancy in the form of education and socialzationabout antenatal care for all pregnant women.


(63)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian ... 4

2.1.2. Tingkat Pengetahuan ... 6

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 6

2.2. Kehamilan ... 8

2.2.1. Definisi ... 8

2.2.2. Tanda-Tanda Kehamilan ... 8

2.2.3. Fisiologi Kehamilan ... 12

2.2.4. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan ... 14

2.2.5. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan ... 16

2.3. Antenatal Care ... 16

2.3.1. Defenisi ... 16


(64)

2.3.3. Jadwal ... 17

2.3.4. Pelayanan Standard ... 19

2.3.5. Kunjungan Ibu Hamil ... 19

2.3.6. Keuntungan ... 20

2.3.7. Pemeriksaan Penunjang ... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 23

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 23

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 25

4.1. Jenis Penelitian ... 25

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

4.3. Populasi dan Sampel ... 25

4.3.1. Populasi Penelitian ... 25

4.3.2. Cara Pemilihan Sampel ... 26

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 26

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 26

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 27

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 27

5.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 27

5.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan ... 28

5.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 28

5.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kerja ... 29

5.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan tentang Kunjungan Antenatal Care .... 29

5.3.1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia ... 29

5.3.2.Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Kehamilan30 5.3.3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan ... 31

5.3.4. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Kerja ... 31

5.4. Pembahasan ... 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 34


(65)

6.2. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN


(66)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... ..27

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan ... ..28

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan………... 28

Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia...29

Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan tentang Kunjungan Antenatal Care...29

Tabel 5.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Usia...29

Tabel 5.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan...30

Tabel 5.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pendidikan...31


(67)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Induk 2. Output Data 3. Lembar Kuesioner 4. Persetujuan Komisi Etik 5. Surat Izin Survey Awal 6. Surat Izin Penelitian


(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

Abstract

Based on World Health Organization, mortality of maternal was still high, around 289.000 mortality each year. Hence, safe motherhood programme was proclaimed and pregnancy servise care were upgraded. Pregnancy examination is very importent in monitoring pregnancy and in early detectionof high risk pregnancy. This study was conducted to apprehend the knowledge among pregnant woman in Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota. Descriptive study was chosen in this study. A total 58 samples were included with 0,1 as the precision (d). Consecutive random sampling was used. Data were collected by utulizing questionaire and analyzed by using descriptive statistic. The result of pregnant women’s knowledge in Puskesmas Teladan towards antenatal care is 51,7% categorized as sufficient. The pregnant women’s knowledge according to their ages, 30-40 have abetter knowledge(23,6%), according to education, D3/S1 have a better knowledge(37,5%), according to employee, the pregnant woment who have employee have a better knowledge(37,6%). In contrary, the pregnant women’s knowledge according to parity, the pregnant women who have the first pregnancy have a better knowledge. It is influenced by the other effect. In conclusion, i suggest that health provider can be actively involved in increasing pregnant women knowledge through giving information related to pregnancy in the form of education and socialzationabout antenatal care for all pregnant women.


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian ... 4

2.1.2. Tingkat Pengetahuan ... 6

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 6

2.2. Kehamilan ... 8

2.2.1. Definisi ... 8

2.2.2. Tanda-Tanda Kehamilan ... 8

2.2.3. Fisiologi Kehamilan ... 12

2.2.4. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan ... 14

2.2.5. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan ... 16

2.3. Antenatal Care ... 16

2.3.1. Defenisi ... 16


(3)

2.3.3. Jadwal ... 17

2.3.4. Pelayanan Standard ... 19

2.3.5. Kunjungan Ibu Hamil ... 19

2.3.6. Keuntungan ... 20

2.3.7. Pemeriksaan Penunjang ... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 23

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 23

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 25

4.1. Jenis Penelitian ... 25

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

4.3. Populasi dan Sampel ... 25

4.3.1. Populasi Penelitian ... 25

4.3.2. Cara Pemilihan Sampel ... 26

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 26

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 26

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 27

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 27

5.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 27

5.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan ... 28

5.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 28

5.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kerja ... 29

5.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan tentang Kunjungan Antenatal Care .... 29

5.3.1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia ... 29

5.3.2.Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jumlah Kehamilan30 5.3.3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan ... 31

5.3.4. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Kerja ... 31

5.4. Pembahasan ... 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 34


(4)

6.2. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... ..27

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan ... ..28

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan………... 28

Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia...29

Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan tentang Kunjungan Antenatal Care...29

Tabel 5.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Usia...29

Tabel 5.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan...30

Tabel 5.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Pendidikan...31


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Induk 2. Output Data 3. Lembar Kuesioner 4. Persetujuan Komisi Etik 5. Surat Izin Survey Awal 6. Surat Izin Penelitian