Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

KEWENANGAN INTERNATIONAL SEABED AUTHORITY (ISA) DALAM
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
SUMBER DAYA MINERAL DI KAWASAN (AREA) DALAM
PERSPEKTIF HUKUM LAUT INTERNASIONAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
BELA TITIS GANTIKA P.
NIM: 120200553

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

Universitas Sumatera Utara


KEWENANGAN INTERNATIONAL SEABED AUTHORITY (ISA) DALAM
PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
SUMBER DAYA MINERAL DI KAWASAN (AREA) DALAM
PERSPEKTIF HUKUM LAUT INTERNASIONAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
OLEH:
BELA TITIS GANTIKA P.
NIM: 120200553

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Disetujui/Diketahui Oleh :
KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum.
NIP. 106403301993031002


Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.
NIP. 196207131988031003

Arif, S.H., M.Hum.
NIP. 196403301993031002

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama

: BELA TITIS GANTIKA P.

NIM


: 120200553

Judul

: KEWENANGAN INTERNATIONAL SEABED AUTHORITY
(ISA) DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI
DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA MINERAL DI
KAWASAN (AREA) DALAM PERSPEKTIF HUKUM LAUT
INTERNASIONAL

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini adalah benar hasil karya
saya sendiri dan tidak menjiplak hasil karya orang lain ataupun dibuatkan oleh
orang lain.
Apabila ternyata terbukti saya melakukan pelanggaran sebagaimana
tersebut di atas, maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku termasuk menerima sanksi pencabutan gelar kesarjanaan
yang telah saya peroleh.
Medan, 04 April 2016
Penulis,


Bela Titis Gantika P.
NIM. 120200553

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas
rahmat dan karunia-Nya Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini untuk dapat
menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.
Shalawat dan Salamtak lupa Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia keluar dari zaman kebodohan ke zaman yang
penuh dengan ilmu dan islam.
Skripsi ini di tulis untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana
Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi ini
berjudul “Kewenangan

International

Seabed


Authority

(ISA)

Dalam

Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di
Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional”. Skripsi ini
berisi tentang kewenangan International Seabed Authority (ISA) sebagai badan
otorita kawasan dasar laut internasional dalam hal pelaksanaan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral yang terkandung di wilayah
kawasan dasar laut internasional tersebut. Penulis meninjau serta menganalisis
kewenangan badan otorita tersebut berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB
1982, serta ketentuan hukum laut internasional lainnya yang berlaku.
Secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua saya, Maraganti Panggabean, SH, M.Hum dan Muliana,
yang telah mendoakan serta memberikan cinta, kesabaran, perhatian, bantuan dan
pengorbanan yang tak ternilai sehingga Penulis dapat melanjutkan dan
menyelesaikan pendidikan formal hingga Strata Satu (S1), juga kepada abang


i
Universitas Sumatera Utara

Penulis satu-satunya, Muhammad Sakti Indrawan Panggabean, yang senantiasa
mendoakan serta memberikan dukungan kepada adiknya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, Penulis juga mendapat banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai penghargaan
dan ucapan terima kasih terhadap semua dukungan dan bantuan yang telah
diberikan, Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H,M.Hum. selaku Mantan Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatra Utara dan Rektor Universitas Sumatera Utara;

2.

Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;


3.

Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H.,M.H., DFM selaku Wakil Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

4.

Bapak Dr. OK Saidin, S.H.,M.Hum. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;

5.

Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum
InternasionalFakultasHukumUniversitas Sumatera Utara;

6.

Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum
Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;


7.

Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing I.
Terimakasih atas bimbingan, saran, nasihat, dan ilmu yang Bapak berikan
selama ini dengan penuh kesabaran hingga skripsi ini selesai;

ii
Universitas Sumatera Utara

8.

Bapak Arif, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II. Terimakasih atas
bimbingan, saran, nasihat, dan ilmu yang Bapak berikan selama ini dengan
penuh kesabaran hingga skripsi ini selesai;

9.

Ibu

Dr.


RosnidarSembiring,

S.H.,

M.Hum.selaku

Dosen

Penasihat

AkademikPenulis;
10. Seluruh Dosen, Staf Administrasi dan Pegawai di Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara;
11. Keluarga Besar Panggabean dan Keluarga Besar Alm.Gangsar yang telah
memberikan

nasihat

serta


dukungannya

sehingga

Penulis

dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
12. Keluarga Besar Badan Ta’mirul Musholla (BTM) Aladdinsyah, SH Fakultas
Hukum USU. Terima kasih atas seluruh pengalaman berharga yang telah
diberikan selama saya berproses didalamnya serta dukungannya. Semoga
ukhuwah kita tetap terus berjalan dan tetap semangat dalam menegakkan
dakwah di lingkungan kampus. Allahu Akbar!;
13. Keluarga Besar Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum USU.
Terima kasih atas dukungan serta pengalaman berharga yang telah diberikan
selama saya berproses di dalamnya. Terus bangkit dan harumkan nama
Fakultas Hukum serta Universitas Sumatera Utara. Salam Mooters! ;
14. Rekan-rekan International Law Students Association (ILSA) Fakultas Hukum

USU. Thank you for the support and being such a great family. See you on
top! ;

iii
Universitas Sumatera Utara

15. Generasi 16 SMA Plus Al-Azhar Medan, terima kasih atas dukungan, serta
kekeluargaan yang masih terjalin dengan baik dari masa SMA hingga saat ini.
Sukses buat semuanya, Aamiin;
16. Rekan-rekan delegasi FH USU pada National Moot Court Competition
(NMCC) ALSA 2015;
17. CISH; Dinda Maurelova, SH,

Nurliza Chan, dan Lailan Azizah, SH.

Sahabat-sahabat yang telah menemani dan membantu Penulis selama masa
perkuliahan di Universitas Sumatera Utara dan menerima semua kekurangan
saya tanpa batas;
18. Sisterhood; Vinamya Audina Marpaung dan Nida Syafwani Nasution,
SH.Sahabat-sahabat yangtelah menemani dan membantu Penulis selama masa
perkuliahan di Universitas Sumatera Utara;
19. Sahabat-sahabat Kabinet Gurie-Gurie Nyoi yang telah memberikan motivasi
serta dukungannya selama masa perkuliahan ini;
20. Teman-teman grup G dan Grup F serta teman-teman angkatan 2012 lainnya
yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu; dan
21. Seluruh pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras dalam
menyusun skripsi ini. Namun, Penulis masih menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari segi isi maupun penulisan dari skripsi ini. Oleh karenanya
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menuju kearah perbaikan dan penyempurnaan saat ini dan dimasa yang akan

iv
Universitas Sumatera Utara

datang. Akhirnya, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan jasa semua
pihak yang telah membantu Penulis secara tulus dan ikhlas. Semoga karya ini
dapat

bermanfaat

bagi perkembangan ilmu

hukum, khususnya

hukum

internasional, baik bagi Penulis sendiri maupun bagi setiap orang yang
membacanya.

Medan, 04 April 2016
Penulis,

Bela Titis Gantika P.

v
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xi
ABSTRAKSI ......................................................................................................xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................. 10
D. Keaslian Penulisan ................................................................ 12
E. Tinjauan Kepustakaan .......................................................... 12
F. Metode Penelitian ................................................................. 15
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 18

BAB II

PERKEMBANGAN HUKUM LAUT INTERNASIONAL
A. Defenisi Hukum Laut Internasional ..................................... 22
B. Sejarah dan Perkembangan Hukum Laut Internasional ......... 23
1. Sebelum Zaman Romawi .................................................. 23
2. Zaman Romawi ............................................................... 24
3. Setelah Zaman Romawi .................................................... 25
4. Zaman Modern ................................................................ 30

vi
Universitas Sumatera Utara

C. Pembagian Wilayah Laut Menurut Konvensi Hukum Laut
Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 (United Nations Convention
on The Law of The Sea) .......................................................... 41
1. Wilayah Laut Yang Merupakan Yurisdiksi Nasional ...... 42
2. Wilayah

Laut

Yang

Berada

di

Luar

Yurisdiksi

Nasional............................................................................54
BAB III PENGATURAN MENGENAI KAWASAN DASAR LAUT
INTERNASIONAL (AREA) DALAM KONVENSI HUKUM
LAUT 1982
A. Latar Belakang dan Pengertian Prinsip Common Heritage of
Mankind ............................................................................ 59
B. Pengertian Kawasan (Area) .............................................. 65
C. Wilayah yang Termasuk Dalam Kawasan (Area) ............ 66
D. Kekayaan Alam yang Terdapat di Kawasan (Area) ......... 69
E. Pengakomodasian Semua Kegiatan di Kawasan (Area) dan
di dalam Lingkungan Laut..................................................80
F. Status Hukum Kawasan, Kekayaan Alam di Kawasan,
Wilayah Perairan

Laut di Atas Kawasan dan Wilayah

Udara di Atas Kawasan (Area)..........................................83
1. Status

Hukum

Kawasan

dan

Kekayaan

Alamnya......................................................................83
2. Status Hukum Wilayah Perairan dan Wilayah Udara di
Atas Kawasan..............................................................87

vii
Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEWENANGAN INTERNATIONAL SEABED AUTHORITY
(ISA) DALAM KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
SUMBER DAYA MINERAL DI KAWASAN DASAR LAUT
INTERNASIONAL (AREA)
A. International Seabed Authority (ISA) Sebagai Badan Utama
Kawasan Dasar Laut Internasional.....................................90
1. Sejarah Berdirinya International Seabed Authority
(ISA)...........................................................................90
2. Asas dan Fungsi International Seabed Authority
(ISA)............................................................................93
3. Organ-Organ International Seabed Authority
(ISA).........................................................................106
4. Keuangan International Seabed Authority
(ISA).........................................................................111
5. Status

Hukum,

Hak

Istimewa

dan

Kekebalan

International Seabed Authority (ISA)......................113
B. Pengaturan Kewenangan International Seabed Authority
(ISA) Dalam Hal Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya
Mineral

di

Kawasan

(Area)

dalam

Hukum

Laut

Internasional.....................................................................117
1. Eksplorasi dan Eksploitasi Menurut Konvensi Hukum
Laut PBB 1982 (United Nations Convention on The
Law of The Sea)........................................................120

viii
Universitas Sumatera Utara

2. Sumber Daya Mineral Menurut Konvensi Hukum Laut
PBB 1982 (United Nations Convention on The Law of
The Sea)....................................................................120
C. Pelaksanaan Kewenangan International Seabed Authority
(ISA) Dalam Hal Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya
Mineral di Kawasan (Area).............................................122
1. Pelaksanaan

Kekuasaan-Kekuasaan

dan

Fungsi

International Seabed Authority (ISA) Dalam Hal
Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di
Kawasan
(Area)...............................................................124
2. Pelaksanaan

Kekuasaan-Kekuasaan

dan

Fungsi

International Seabed Authority (ISA) Dalam Hal
Pemberian

Sanksi

Terhadap

Perusahaan

Yang

Melakukan Pelanggaran Eksplorasi dan Eksploitasi
Sumber

Daya

Mineral

di

Kawasan

(Area)

...................................................................................149
BAB V

PENUTUP
1.

Kesimpulan .................................................................. 155

2.

Saran ............................................................................. 157

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 160

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1 Wilayah “Kawasan” atau“Area”……………………………...........69
Tabel 1. Daftar Status Kontrak Eksplorasi Nodul Polimetalik Polymetallic
Nodules)………………………………………………………………………….73
Tabel 2. Daftar Status Kontrak Eksplorasi Deposit Sulfida (Polymetallic
Sulphides)………………………………………………………………………..76
Tabel3. Daftar Status Kontrak Eksplorasi Kerak Mangan (Ferromanganese
Crusts)……………………………………………………………………………79

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN
CHM

:

Common Heritage of Mankind

CLCS

:

Commision on The Limits of The Continental Shelf

ISA

:

International Seabed Authority

LBB

:

LigaBangsa-Bangsa

MU PBB

:

MajelisUmumPerserikatanBangsa-Bangsa

PBB

:

PerserikatanBangsa-Bangsa

UN

:

United Nations

UNCLOS

:

United Nations Convention on The Law of The Sea

xi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAKSI
Bela Titis Gantika P.*
Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.**
Arif, S.H., M.Hum.***
Wilayah lautan merupakan suatu wilayah yang memiliki banyak potensi
yang mencakup berbagai bidang seperti perikanan, pelayaran, industri dan jasa
maritim, energi kelautan, hingga wisata bahari. Potensi-potensi tersebut
merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional negara-negara di dunia
dalam hal pemenuhan kebutuhan di dalam negeri masing-masing.
Perkembangan teknologi kelautan membawa signifikan terhadap potensi
kelautan dimaksud, khususnya dalam bidang energi kelautan yakni sumber daya
mineral. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral di Kawasan
yang berada di luar yurisdiksi nasional diorganisasikan, dilaksanakan dan
dikendalikan oleh suatu otorita yang dikenal dengan International Seabed
Authority (ISA). Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan oleh organ ISA yang
dinamakan dengan perusahaan (enterprise). Namun, enterprise yang terdiri dari
perusahaan, perorangan dan badan hukum yang mewakili negara-negara peserta
Konvensi Hukum Laut PBB 1982 tidak dapat berdiri sendiri sebab masih berada
di bawah naungan suatu badan. Maka, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: bagaimana perkembangan hukum laut internasional? Bagaimana
pengaturan mengenai kawasan dasar laut internasional (area) menurut Konvensi
Hukum Laut 1982? Serta bagaimanakah kewenangan ISA terkait dengan
pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral di Kawasan
(area)?
Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yang
menganalisis ketentuan hukum yang tertulis,dapat disimpulkan bahwa organorgan ISA yang terdiri dari majelis, dewan, sekretariat dan perusahaan akan saling
berkoordinasi satu sama lain dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya mineral di Kawasan tersebut. Hal tersebut akan terlihat
dari kewenangannya masing-masing sebagai organ dari ISA.
Ketentuan mengenai eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral di
Kawasan diatur dalam Bab XI dan Lampiran III Konvensi Hukum Laut III PBB
tahun 1982 (UNCLOS). Pelaksanaan kewenangan ISA dalam eksplorasi dan
ekploitasi mencakup beberapa hal seperti pelaksanaan kewenangan untuk
memproses permohonan eksplorasi, pelaksanaan kewenangan yang berkaitan
dengan syarat-syarat kontrak baik yang berhubungan dengan ketentuan dan
prosedur ISA maupun kesepakatan bersama, pelaksanaan kewenangan
memberikan atau menolak permohonan ijin produksi kepada satuan-satuan yang
mengajukan permohonan dan pelaksanaan kewenangan untuk menerima, menagih
iuran-iuran yang diwajibkan kepada kontraktor-kontraktor yang melakukan
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di Kawasan.
Kata Kunci:Eksplorasi Dan Eksploitasi, International Seabed Authority,
Kewenangan
*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**
Dosen Pembimbing I
***
Dosen Pembimbing II

xii
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

7 138 143

PENENGGELAMAN KAPAL ASING DALAM UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA LAUT DI INDONESIA : PERSPEKTIF HUKUM INDONESIA DAN HUKUM INTERNASIONAL

0 2 16

PELAKSANAAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI OLEH PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM LAUT INTERNASIONAL

0 2 114

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

25 108 180

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 1

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

1 3 21

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

5 13 37

Kewenangan International Seabed Authority (ISA) Dalam Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral di Kawasan (Area) Dalam Perspektif Hukum Laut Internasional

0 0 5

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 35

Tindakan Eksploitasi Sumber Daya Perikanan Di Wilayah Laut Zee Oleh Kapal Asing Menurut Hukum Internasional

0 0 13