04.Spesifikasi Bangunan Gedung BAREBBO

SPESI FI K ASI T EK N I S
KEGIATAN:BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
PEKERJAAN: PEMBANGUNAN GEDUNG DAN FASILITAS BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI
LOKASI:KECAMATAN BAREBBO
KABUPATEN : KABUPATEN BONE
TAHUN ANGGARAN : 2017
1.1 PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
1.1.1 Peraturan yang berlaku
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan peraturan
seperti yang tercantum dibawah ini :
a. Instruksi Menteri Pekerjaan
penegasan dalam kontrak.

Umum,

nomor

02/IN/M/2005,

tentang


b. Perpres Presiden RI. Nomor 70 Tahun 2012.
c. Keputusan Presiden RI. Nomor 42 Tahun 2002.
d. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI Nomor:
339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah.
e. Instruksi Presiden RI. Nomor 1 Tahun 1988.
f. Algemene voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van openbare
warken, yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda
nomor 28 tanggal 9 Mei 1941 dan tambahan lembaran Negara nomor 14571
(khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
g. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
h. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977 (oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia)
i.

Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

j.

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961


k. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. l.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 031/KPTS/1981.
m. Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang
penanggulangan bahaya kebakaran.
n. Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI. Nomor
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
o. Surat Keputusan Gebernur Propinsi Sulawesi Tengah tentang HSBGN Propinsi
Sulawesi Tengah TA 2004
p. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan
tertulis yang diberikan
pengawas pekerjaan untuk mencapai tujuan pembangunan.
Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-peraturan tersebut diatas,
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian
pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini maka yang berlaku
adalah Spesifikasi atau berdasarkan keputusan Direksi Pengawas.

1.1.2 Kualitas Bahan dan Pekerjaan
a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima dan hasil kerja
harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik.
b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada
pekerjaan serupa) terampil dan cakap.
c. Apabila
diperintahkan
oleh
Direksi,
Kontraktor harus membuat
pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat
diadakan pemeriksaan.
d. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan kesalahan, kerusakan
atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar dan
memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi ini,dan
harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaan/ pembongkaran
pemeriksaan dan perbaikan tersebut.
1.1.3 Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan
a.Peralatan Pelaksanaan.
1) Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan

pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang
baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik
dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga
seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti
ditentukan dalam pelelangan.
2) Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi
tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai kegunaannya atau
jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai, Direksi
berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti atau menambah
peralatan dimaksud.

3) Kegagalan
Direksi
dalam
perintahnya
pada
Kontraktor, tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab atas pemenuhan kualitas
pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Dokumen

Kontrak.
b. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas.
1) Kontraktor
bertanggung
jawab atas perlindungan terhadap semua
bangunan
dan
utilitas,
baik
milik
pribadi
maupun milik
negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya, baik yang
tertera dalam gambar maupun tidak.
2) Kontraktor harus mengambil langka-langka yang dianggap perlu untuk
melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segala macam kerusakan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan pelaksanaan oleh
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor, sesuai
dengan kondisi sebelumnya.

3) Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor wajib segera memberitahu
pemilik bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang
perbaikannya.
4) Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua
bangunan dan jaringan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana yang
ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus dijaga
agar tetap berfungsi.
5) Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaan oleh
Kontraktor, harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor sesuai
dengan kondisi sebelumnya.
c. Penjagaan dan Pemeliharaan.
Untuk tahap pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor bertanggung jawab
atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaannya, seperti pekerjaan
permukaan bagian dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari
segala macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan cacat-cacat lainnya selama
masa Kontrak berlangsung sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk kedua
kalinya kepada pemilik. Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah ini harus
dianggap sebagai standar kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan I
(pertama) :
1). Halaman Bangunan

Setelah pekerjaan selesai, kecuali Direksi berpendapat lain, Kontraktor
harus membongkar semua bangunan sementara, peralatan

pelaksanaan, mesin-mesin, kelebihan bahan, puing-puing dan kotorankotoran lain dari halaman bangunan.
Kontraktor harus membuang
bahan-bahan zat-zat organik yang berada didalam, dibawah dan sekitar
bangunan dan melakukan desinfektan terhadap dan bekas-bekasnya.
Halaman bangunan harus diserahkan dalam kondisi yang rapi dan
memuaskan.
2). Permukaan Beton, Pasangan dan Logam
Kontraktor harus membersihkan secara cermat semua permukaan
beton, pasangan dan logam serta ceceran adukan, noda-noda bekas
bocoran pada beton bekas-bekas bekisting, ceceran aspal, cat dan lainlain kotoran.
3). K a c a
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti, apabila perlu mencuci,
menggosok, secara cermat semua permukaan kaca, dan membersihkan/
menghilangkan kelebihan bahan lapisan kompon, ceceran cat dan
goresan.Ruang antara pada bingkai dengan kaca rangkap harus benarbenar bersih dari sisa-sisa serutan, serbuk gergaji dan segala macam
bentuk kotoran lain.
4). Permukaan Cat, Email dan Politur

Kontraktor harus membersihkan semua permukaan dari semua tandaSpesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

tanda, noda, goresan, bekas jari dan kotoran lain.
5). Permukaan Lantai
Kontraktor harus menyingkirkan semua lapis/penutup pelindung
sementara dan membersihkan dari semua noda-noda dan tanda-tanda dan
apabila dianggap perlu oleh Direksi, diberikan lapisan lilin lantai (wax)
dan digosok.
6). Permukaan Dinding Glazuur
Kontraktor harus membersihkan dinding glazuur dari semua noda, ceceran
cat dan kotoran-kotoran lain.
7). Perlengkapan Listrik
Kontraktor harus membersihkan dan menggosok permukaan peralatan peralatan logam, perlengkapan penerangan dan papan-papan pemasangan
kabel dari ceceran cat, debu dan kotoran-kotoran lain. Terlebih lagi pada
komponen-komponen yang tergantung.
8). Pekerjaan Ducting
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing dan
kotoran lain dari pekerjaan ducting.
9). Permukaan Atap
Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing, ceceran paku

dan semua kotoran lain dari permukaan atap.
10). Plumbing dan Perlengkapannya
Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa, fitting dari kotoran dan puingpuing, membersihkan dengan menggosok semua perlengkapannya,
serta menjamin bahwa fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.
11).Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang
Bila dalam rencana kerja dan syarat-syarat disebutkan nama dan pabrik
pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan
untuk menunjukkan bahan dan barang yang digunakan setiap
penggantian sesuai nama bahan dan pabrik pembuatan dari suatu bahan
dan barang tersebut yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana, dan
bila tidak ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar
kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh
Kontraktor yang harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus
disediakan atas biaya Kontraktor, Setelah disetujui pemberi tugas atau
direksi, dan dianggap bahwa bahan dan barang tersebut yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang tersebut,
disimpan oleh Direksi atau pemberi tugas untuk dijadikan dasar penolakan
bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitas maupun
sifatnya. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor/Pelaksana harus

sudah memasukan jumlah keperluan biaya untuk pengajuan berbagai
bahan dan barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut Kontraktor/Pelaksana
tetap bertanggung jawab pula atas baiya pengujian bahan dan barang yang
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

tidak memenuhi persyaratan yang dibuat oleh Pemberi Tugas/Direksi
Pengawas.
d. Persyaratan-persyaratan lain.
1) Catatan dan Laporan
Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan catatan dalam buku Direksi
yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan Direksi.
Semua catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus

disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy gambar lengkap dan spesifikasi
harus selalu tersimpan di direksi keet. Kontraktor juga harus membuat buku
tamu yang akan melaporkan tentang keperluan tamu proyek tersebut.

2) Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)
Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena perubahan atas
perintah Pemberi Tugas/Direksi, maka Kontraktor wajib membuat

gambar kerja (shop drawing). Selanjutnya sebelum penyerahan I
(pertama) pekerjaan, Kontraktor bekerja sama dengan Konsultan Pengawas
membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) guna
memperlihatkan dan menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan, tentang
perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan hasil pelaksanaan
pekerjaan. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3.
3) Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan dimulai
(0,00%). Selanjutnya saat akan mengajukan pembayaran angsuran
berkala (terminj), penyerahan I (pertama) dan penyerahan II (kedua)
Kontraktor wajib melampiri foto-foto kondisi kemajuan pekerjaan
dilapangan. Foto-foto ini hendaknya dicetak berwarna 3 (tiga) rangkap
dan diserahkan kepada Direksi dalam bentuk album.

4) Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan
perlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan, peralatan
dan pekerjaan yang ada didalam batas areal proyek dan sekitarnya yang
menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua bentuk kerusakan, gangguan
atau kerugian yang dilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak tidak
berwenang. Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Kontraktor
harus membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan peralatan
sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan penjagaan
keamanan, Kontraktor harus menugaskan penjaga gudang dan petugas
keamanan yang memadai dan harus melakukan penjagaan terus menerus
selama 24 jam setiap hari.

5) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yang mencakup obatobatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para medis (sewaktu
dibutuhkan) untuk memberikan pertolongan pertama kepada personil
Kontraktor, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan. Dalam hal
pengamanan P3K Kontraktor harus mengikuti semua ketentuan dan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

peraturan yang berlaku tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
petunjuk Direksi.

6) Papan Nama Kegiatan

Papan nama kegiatan dipasang ditempat strategis dengan ukuran panjang
2 meter dan lebar 1,5 meter. Tulisan dibuat dengan huruf cetak yang jelas
dan mudah dibaca. Dalam papan nama proyek harus jelas tercantum
Nama Kegiatan, Pekerjaan, Pemilik Proyek, Sumber Dana, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas serta Kontraktor Pelaksana, Pekerjaan
Dimulai dan Masa Pekerjaan Berakhir serta penjelasan lain yang diperlukan
dengan Jenis Huruf yang akan ditentukan Direksi.

7) Pengukuran Prosentase Kemajuan Pekerjaan dan Pembayaran

(a) Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam
persyaratan teknis ini ditentukan berdasarkan ketentuan seperti
ditunjukan dalam Spesifikasi atau RAB.

(b) Kecuali disebutkan lain dalam RAB pekerjaan-pekerjaan yang
tercakup didalamnya sudah termasuk dalam pekerjaan-pekerjaan
pokok yang bersangkutan.
(c)

Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi penyediaan,
pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan, perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan, termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan penunjang yang
diperlukan seperti diuraikan dalam RAB.

(d) Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/Adendum
Kontrak, bersama-sama dengan komponen-komponen pekerjaan yang
lain akan merupakan bobot prestasi yang dicapai Kontraktor pada saat
tertentu, dan akan dijadikan pedoman Kontraktor untuk mengajukan
penagihan pembayaran angsuran kepada Pemimpin Kegiatan.
(e)

Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan yang akan digunakan
untuk pengajuan penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan
bersama-sama antara Direksi dan Kontraktor.

(f) Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi Kontraktor
pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada pembayaran angsuran
yang lalu telah mencapai tidak kurang dari angka seperti disebutkan
dalam syarat-syarat kontrak.
(g) Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan
dengan volume pekerjaan yang nyata dilaksanakan.
1.2

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG PROYEK
1.2.1 U m u m
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara yang harus
dilaksanakan agar pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan mudah dan
lancar. Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara
struktural harus mampu memikul beban yang ada dan harus dilaksanakan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan syarat-syarat
teknis. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan spesifikasi dan gambarSpesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

gambar pekerjaan sementara kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan,
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.
1.2.2 Pembersihan Lapangan.
Kontraktor harus M e r o b o h k a n B a n g u n a n l a m a d a n P a g a r
l a m a s e r t a menyingkirkan pohon-pohon, semak belukar, akar, sampah,
bahan-bahan organik dan benda-benda asing lainnya yang dapat mengganggu
jalannya pekerjaan dalam area pekerjaan seperti diuraikan dalam Kontrak,
termasuk lahan-lahan yang digunakan untuk bangunan/struktur, jalan dan
lahan-lahan yang akan digali atau diurug.
1.2.3 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan
pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatan
komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalam gambar.
Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elevasi. Koordinat
dan elevasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik rujukan (Bench
Mark) seperti yang ditetapkan oleh Direksi. Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik
tersebut diatas berupa titik-titik yang dipasang pada bouwplank (papan rujukan
bangunan/struktur) yang apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan
yang lain akan merupakan garis-garis sumbu bangunan melalui titik-titik yang
diperlukan. Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Kontraktor sedemikian
rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang letaknya tidak
mengganggu kegiatan pelaksanaan, merusak dan merubah elevasinya.
Konstruksi maupun dimensi bench mark akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
1.2.4

Mobilisasi dan Demobilisasi.
Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan, alat berat dan pengankutan
tenaga kerja, perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan, termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan penunjang lainnya,
sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan kerja tersebut
berada/terpasang dilokasi pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai.
Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengangkutan :
a.Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksana pekerjaan;
b. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat pengangkutan alat-alat
berat, peralatan pengaduk dan pemadat beton dan sebagainya.
c. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air, peralatan
laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor.
Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan dan pengangkutan
suku cadang yang diperlukan agar perlengkapan dan peralatan tersebut selalu siap
dipakai. Demobilisasi dilakukan setelah berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada pemilik. Demobilisasi
adalah pembongkaran, pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan
yang telah dimobilisasi, keluar dari lokasi pekerjaan ketempatnya semula.

1.2.5

Kantor Proyek dan Perlengkapan
Kontraktor harus menyediakan kantor Direksi Proyek ukuran 4x6 meter terbuat
dari dinding papan dan atap seng serta dilengkapi peralatan/ perabotan serta
fasilitas tulis menulis, kotak P3K dan lain sebagainya.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

1.2.6

Barak dan Gudang
Kontraktor harus membuat Barak Kerja di lokasi pekerjaan untuk tempat kerja dan
tinggal sementara para Pekerja yang memenuhi syarat kesehatan sebagai tempat
tinggal, dilengkapan fasilitas air minum dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Disamping itu Kontraktor wajib menyediakan gudang dengan luas yang cukup
untuk menyimpan bahan bangunan dan peralatan penunjang lainnya agar
terhindar dari gangguan cuaca. Penempatan barak dan gudang harus diatur
sedemikian rupa agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi sirkulasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.2.7

Izin-izin
Kontraktor harus mengurus semua izin yang diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai, seperti Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), Advis Planning dari Dinas Kimpanswil setempat.dan sebagainya.
Biaya-biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.

1.2.8

Pemadam Kebakaran
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Kontraktor wajib menyediakan 1 (satu)
unit alat pemadam kebakaran dengan kapasitas minimum 3 kg.

1.2.9

Biaya Asuransi
Dalam penawaran harga Kontraktor dianggap sudah memperhitungkan biaya
Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) terhadap pekerja,
staf/pelaksana dilapangan, pengawas lapangan serta staf dari Kegiatan yang
Ditempatkan dilapangan.

1.2.10

Personil Kontraktor.
a. Kontraktor wajib menempatkan seorang kuasa atau wakil yang cakap dan
berpengalaman untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan
(pelaksana) minimal tamatan Sarjana Muda Teknik Sipil/Arsitek pengalaman
minimal 3 tahun.
b. Pelaksana yang ditunjuk Kontraktor harus mendapatkan kuasa penuh dalam
bertindak untuk dan atas nama Perusahaan yang dinyatakan dengan Surat
Tugas/Keterangan.
c. Kontraktor wajib laporkan secara tertulis kepada Direksi, tenaga pelaksana.
Jika suatu waktu dianggap kurang mampu/cakap menurut Direksi, Kontraktor
wajib mengganti pelaksana baru dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari. Sebelum
bekerja harus dikonsultasikan untuk disetujui Direksi. Jika calon pelaksana
ditolak, harus dicari calon pelaksana lain paling lambat 14 (empat belas) hari.
Dalam tenggang waktu tersebut direktur/penanggung jawab perusahaan
yang memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan sehari-harinya.

1.2.11

Dokumentasi

Kontraktor harus mernperhitungkan biaya dokumentasi serta pengirimannya
kekantor Pemimpin Kegiatan serta pihak-pihak lain yang diperlukan. Yang
dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah:
a. Membuat laporan-laporan perkembangan pelaksanaan yakni Harian dan
Mingguan

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

b.

Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor wajib membuat foto-foto
dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai (0%), tahap
mulai pelaksanaan suatu konstruksi hingga selesai (setiap kali untuk
pembuatan laporan) dan pada setiap kali akan melakukan tagihan/ter minj,
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap
kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang
penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain.

c. Surat-surat dan dokumen lainnya.
1.3

BESTEK DAN GAMBAR KERJA

1.3.1 Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan bestek mengenai
pekerjaan ini.

1.3.2 Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan RKS, antara gambar satu dengan
gambar lainnya maka yang berlaku adalah :
a. B e s t e k ( RKS )

b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).
1.3.3

1.4

1.5

Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin menimbulkan
kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Kontraktor wajib konsultasikan terlebih
dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan petunjuk.

RENCANA KERJA dan GAMBAR KERJA
1.4.1

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib Melakukan MCO% serta
menyusun suatu rencana kerja (jadwal pelaksanaan) sebanyak empat rangkap
yang diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi.

1.4.2

Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk Direksi dan 1
(satu) salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.

1.4.3

Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi
Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan percepatan dan kelambatan pekerjaan.

PENGADAAN BAHAN BANGUNAN
1.5.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dalam kompleks pekerjaan hanyalah
bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar kerja.
1.5.2 Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau
menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.
1.5.3 Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas
serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS dan gambar kerja.

1.5.4 Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum diganti
Kontraktor harus konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/ Pengawas Teknik,
dan pergantian dapat dilakukan setelah ada persetujuan secara tertulis.

1.5.5 Pergantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran lokal dapat diganti
dengan bahan bangunan lain yang setara/setingkat kualitasnya.
1.5.6 Bahan bangunan yang ditolak oleh Direksi karena cacat atau tidak sesuai dengan

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

persyaratan yang ditentukan, harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
1.6

PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS
1.6.1 Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan (yang
disebut sebagai proyek) termasuk seluruh bangunan dan pekerjaan lainnya
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
1.6.2 Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku
untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan ini, disesuaikan dengan
gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintahperintah Direksi/Pengawas Teknis.
1.6.3 Standar-standar utama yang dipakai adalah yang dibuat dan berlaku resmi di
negara RI, apabila tidak terdapat standar yang dapat diberlakukan terhadap
suatu item pekerjaan, maka harus digunakan standar internasional yang
berlaku atas pekerjaan dimaksud atau digunakan standar dari negara produsen
bahan yang menyangkut pekerjaan dimaksud.

1.7

PEKERJAAN GALIAN/LAND KLARING
1.7.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan serta
pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar kerja.
1.7.2 Pelaksanaan :
a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerja atau
maksimal sampai mencapai tanah keras/asli. Kecuali tanah dasar/keras
melebihi dua kali kedalaman yang telah ditentukan, maka
Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk merubah
konstruksi dan atau dimensi galian tanpa mengurangi kekuatan pondasi
nantinya.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal
3 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air tergenang, harus dipompa keluar. Untuk ini
Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap pakai.

d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluar lokasi
pekerjaan.

e.

Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan
dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan
pasir, dan dipadatkan biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
Kontraktor.

f. Mengingat kemiringan tanah pada lokasi tersebut, maka perlu diadakan
Land Klaring terlebih dahulu sebagaimana tercantum dalam Gambar.

g.

Pelaksanaan penggusuran dilakukan berdasarkan tata letak bangunan yang
akan dibangun.

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

1.8

PEKERJAAN URUGAN

1.8.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan pasir
bawah pondasi, urugan pasir dibawah lantai dan pekerjaan urugan lainnya
yang tertera dalam gambar.
1.8.2 Pelaksanaan :
a.

Jika terdapat tempat-tempat tertentu pada lokasi bangunan yang menurut
Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan
timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain serta
harus mencapai nilai CBR 90% minimal 4% rendam

b. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas Teknik.
c.

Urugan pasir/tanah harus disertai dengan pemadatan dengan stamper,
sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

d. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm
setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang
ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang
diinginkan.

e. Semua urugan pasir/tanah harus dipadatkan sambil disiram air sampai
jenuh, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.

f. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan persyaratan
bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah dan tidak
mengandung garam atau mineral lainnya.

1.9

PASANGAN BATU KALI

1.9.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan anstamping batu kosong dan pondasi
batu kali untuk landasan sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan
dalam gambar kerja.

1.9.2 Material :

a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras, tidak keropos, serta
mempunyai gradasi baik dengan diameter maksimum 25 cm.

b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 5 Pasir.
c.

Baik batu kali, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini
harus bersih dari lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.

d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin
Direksi.

1.9.3 Pelaksanaan :

a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang ditunjukan dalam gambar kerja.

b. Antar satu batu kali dengan batu kali lainnya tidak boleh saling
bersentuhan, tetapi diantaranya diberi spesi 1Pc : 5 Psr sampai penuh
sebagai perekat sambil ditekan agar padat.

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

1.10 PASANGAN BATU BATA
1.10.1

Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pasangan bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangan
harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, siku dan bentuk-bentuk
yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.

1.10.2 Referensi :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI N3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI 1.3.53.1989, tentang Tata
Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung.
1.10.3 Material :
a. Batu bata yang digunakan harus baru, dengan pembakaran yang cukup
sehingga masak, keras, kering dan tidak mudah patah. Jika diketuk
menimbulkan suara nyaring. Ukuran yang dianjurkan adalah 5 cm x 11 cm x
23 cm dengan toleransi 0,5 cm.
b. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding biasa adalah campuran 1
PC : 5 Pasir. Untuk dinding kedap air pada KM/WC, ruang cuci dan 20 cm
diatas lantai seluruh dinding menggunakan spesi transram campuran 1 PC :
3 Pasir.
1.10.4 Pengerjaan dan Penyimpanan.
Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpan dengan cara cara yang disetujui Direksi, untuk menghindari dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada bahan-bahan tersebut.
1.10.5 Contoh-contoh.
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Direksi
dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut sudah ada sebelum bahan yang
dimaksud dipergunakan. Pengambilan contoh atas bahan yang telah ada
dilapangan akan diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Direksi
guna keperluan pengujian.
1.10.6 Pelaksanaan :
a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi
memberikan petunjuk lain.
b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar
maka setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya.
Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.
c. Pada jarak-jarak tertentu atau luasan maksimum 10 M2 pasangan batu
bata perlu diperkuat dengan kolom praktis (beton bertulang), dengan
dimensi, penulangan dan penempatan sesuai gambar.
d. Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya dikeruk sedalam 1
cm agar plesteran dapat melekat dengan baik.
e.

Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan
pemasangannya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

bata potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali pada pertemuan pertemuan dengan kosen/kolom.
1.11 PEKERJAAN BETON BERTULANG
1.11.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton tidak bertulang, beton bertulang dengan penulangannya termasuk
bekisting, finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata termasuk
dalam pekerjaan ini. Untuk beton bertulang digunakan adukan 1 Pc: 2 Psr: 3
Krl, pada :
a. Sloof, Kolom, Ringbalok dan Sun Screen .

b. Lain-lain seperti ditentukan dalam gambar.

1.11.2 Referensi :

Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton bertulang harus
mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam :
a. SNI 1734-1989-F

b. SKBI Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung
c. Petunjuk Peraturan Beton Indonesia, tahun 1971.
d. Spesifikasi Bahan Bangunan

1.11.3 Material :

a. Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Agregat :
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar denga
dimensi Q > 2 < 3 cm, dan harus sesuai dengan persyaratan dalam
ketentuan-ketentuan beton bertulang. Penampungan harus dilaksanakan
sedemikian rupa, sehingga bebas dari kontaminasi dengan bahan-bahan
yang dapat merusak.

2) S e m e n :

a) Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti
disyaratkan dalam SNI-8 Bab 3-2;

b) Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard
dari pabrik dan terlindung.
c) Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor
mengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.

harus

3) Besi Tulangan :

a) Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan digunakan
merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar

b) Besi untuk tulangan penampungannya harus bebas dari kontaminasi
langsung dengan udara bergaram, tanah lembab, aspal, olie
(minyak) dan gemuk.

c) Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang
berukuran garis tengah minimal 1 mm.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

4) A i r :

Air yang dipakai untuk adukan harus bersih, dalam arti tidak mengandung
lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan
beton khususnya garam.

5) Bekisting :

Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III, kecuali
Direksi/ Pengawas menegaskan lain.

1.11.4 Pelaksanaan

a. Proporsi :

1) Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton K-175 untuk
semua beton bertulang.
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihak Kontraktor harus
mengadakan Mix Design untuk menjadi acuan dalam komposisi
campuran.

3) Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai pada pelaksanaan,
Kontraktor harus mengambil contoh kubus untuk diadakan test
laboratorium menurut syarat-syarat PBI 1971 pasal 4.6 dan 4.7. b.

Pengecoran Beton :

1) Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kotorankotoran dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen)
dan alat pembawa (kereta) juga harus bersih. Penulangan harus dimatikan
pada posisinya, serta harus diperiksa terlebih dahulu. Dimensi
semua bagian beton tertera pada gambar bestek dan detail.
Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran Kontraktor wajib untuk
minta pertimbangan terlebih dahulu dari Direksi.

2)Ukuran diameter besi beton harus sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
Jika suatu diameter tidak terdapat dipasaran, Kontraktor diwajibkan
membicarakan terlebih dahulu dengan Direksi.

3) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 cm dan
segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton dipadatkan
dengan penggetar (internal concrete vibrator). Kecepatan vibrator dalam
adukan harus tetap dan konstan serta penggunaannya tidak boleh kena
besi tulangan.

4) Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak
tercantum dalam RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam PBI
1971 sebagai syarat.
5) Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atas pelaksanaan
pengecoran beton dapat diberikan pada waktunya, Kontraktor diwajibkan
menyampaikan pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam
sebelumnya.
6) Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan mengalami
periode pengerasan sebagaimana diatur pada PBI 1971, dan sementara
itu penyiraman beton harus selalu dilaksanakan.

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

c. Penyambungan Beton
Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton diputuskan
sebelum selesai, sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah
mengeras, permukaan yang akan disambung harus dikasarkan dan
dibersihkan, bekisting dikencangkan kembali dan penyambungannya
menggunakan air semen atau bonding agent yang disetujui Direksi/Pengawas.
d. Pemeliharaan Beton :
1) Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiraminya dengan air secara rutin, sampai beton berumur satu
minggu.
2) Pada umur sampai dengan 48 jam, beton harus dijaga dari air hujan deras,
air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
1.11.5 Bahan Additive :
Pemakainan bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna
mendapatkan hasil yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas.
Bahan additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.
1.11.6 Bekesting :
a.

Seluruh bahan bekisting menggunakan papan terentang (kayu klas III) dan
balok 5/7 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain, dan untuk
mendapatkan hasil cetakan yang menenuhi syarat pekerjaan bekisting
harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.

b. Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu
mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian
dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.

c.

Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian
rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan bentuk,
ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi dari pada beton.

d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekesting. Bekesting serta sambungan-sambungan harus rapat,
sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.
Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan didalam bekesting
untuk memudahkan pembersihan.
e. Pembongkaran Bekesting :

Bekesting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur dan konstruksi yang dicetak
dengan memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
1) Bagian struktur beton vertikal boleh dibongkar bekesting setelah 7
(tujuh) hari, dengan syarat bahwa betonnnya cukup keras dan tidak cacat
karena pembongkaran tersebut.

2) Bagian konstruksi beton yang disangga (horisontal) dengan perancah
tidak boleh dibongkar sebelum betonnya mencapai kekuatan yang
cukup (28 hari) untuk menyangga beratnya sendiri dan beban-beban
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

pelaksanaan atau beban-beban lain yang akan menimpa bagian struktur
beton tersebut.
1.11.7 Contoh-contoh
Sebelum pelaksanaan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor harus
memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Pengawas.
1.11.8 Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan
pemasangan dan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lainnya.
1.12 PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG
1.12.1 Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan
semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah
1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk neut-neut kosen, neut-neut kolom
kayu, lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan lainnya yang ditentukan
dalam gambar.
1.12.2 Material :
Lihat uraian bagian 3.11.3. 3).
1.13 PEKERJAAN PLESTERAN
1.13.1 Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan
adukan sebagai berikut :
a. Untuk semua plesteran dinding biasa terdiri dari 1Pc:5 Ps.
b. Plesteran kedap air (transram) menggunakan adukan 1 Pc:3 Ps. c.
Untuk semua plesteran beton, kaki pondasi digunakan 1Pc:3 Ps.
1.13.2 Material :
a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang
memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.

b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta
dalam kemasan standard pabrik dan terlindung.
1.13.3 Pelaksanaan :
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester
harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih
kurang 1 cm.
b. Tebal plesteran dinding ditentukan dengan ketebalan minimal 1 cm,
dikerjakan dengan lurus dan rata, juka terdapat bidang-bidang dinding yang
berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.
c. Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan 1
Pc : 7 Kpr, terkecuali plesteran kaki pondasi dan beton diaci dengan air
semen.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

1.14 PEKERJAAN KAYU
1.14.1 Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu -kayu untuk
konstruksi kuda-kuda/kap, gording, rangka plafond, listplank, bingkai pintu
dan jalusi kayu, kosen pintu dan jendela, ventilasi, dinding partisi, dan pekerjaan
kayu lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
1.14.2 Material :
a. Jenis :
Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah Kayu Palapi Merah
yang mempunyai kelas keawetan II dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI3.6.53.1987 UDC : 674.048.
b. Mutu :
Kayu yang dipakai harus lurus kering, memiliki serat yang teratur, tidak
terdapat mata kayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang
yang lemah.
c. Ukuran :
Ukuran-ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai dengan yang terdapat
pada gambar detail.
d. Kadar Air :
Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadar air
maksimum
25 % untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air
maksimum 19 % untuk tebal kurang dari 7 cm.
e. Playwood dengan Veneer (Teakwood) :

Playwood dengan lapisan veneer lebih kurang 1 mm dari jenis "teak" atau
rose "wood" yang terekat ke badan plywood dan dipasang pada daerah daerah sesuai gambar rencana. Bahan-bahan yang dipakai harus produksi
dalam negeri dengan kualitas terbaik.

f. Formika :

Tebal minimum 1,5 mm dengan tebal laminasi 0,5 mm kualitas setaraf
produksi "Formica USA". Type dan bentuk akan ditentukan oleh
Direksi/Pengawas.

g. Pengikat-pengikat :

Bahan pengikat digunakan dari kayu paku galvanis, baut atau plat besi.
Apabila menggunakan perekat, bahan perekat yang digunakan harus
terbuat dari lem tahan air setaraf dengan merk "Herferin".

1.14.3 Pelaksanaan :
a.

Semua pekerjaan kosen, daun pintu dan jendela, lisplank, kuda-kuda dan
jalusi kayu pada bagian-bagian tertentu harus diserut rata dan halus, dan
pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak
berongga.

b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

cara penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta
diberi penguat cawat/beugel besi plat dan angker.

c. Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapi,
untuk profil panjang harus menggunakan mesin potong.

d. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus ditutup
dengan dempul hingga rapi kembali.

1.15 PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
Pekerjaan rangka atap adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka baja ringan setara merk TASSO
R angka batang berbentuk
segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1.

Rangka utama atas (top chord)

2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung enggunakan baut atau
paku menakik sendiri dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan
jarak sesuai dengan ukuran jarak seng.
Pekerjaan rangka atap meliputi :

1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan kdakuda.
2.

Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen,

3.

Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek

4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda, balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing (ikatan pengaku)
6.

Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Persyaratan
Material

Material
struktur

Rangka
rangka

Atap
atap

Properti mekanikal menggunakan baja ringan setara TASSO

Baja ringan yang digunakan setara dengan TASSO
• Mempunyai kualitas dan mutu yang baikdan teah mendapat sertifikasi dari SNI.
1.16 PEKERJAAN ATAP
1.16.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap,
nok/bubungan pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana.
1.16.2 Material :
a. Bahan Penutup Atap menggunakan Atap metal dengan ukuran 77 x 80 Cm,buatan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

pabrik,tidak mudah karat,permukaan rata dan halus. Setara Dengan Multi roof

b. Nok Atap digunakan Nok Metal ( Sekualitas dengan bahan Atap Multi Roof )
c. Sekrup 2 s/d 4 atau Paku seng berukuran besar Talang dan lisplank

1.16.3 Pemasangan :
a.

Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, Seng harus diperiksa terlebih
dahulu dengan tidak mengalami kerusakan/pecah untuk menjaga
kebocoran dan kap/kuda-kuda/gording harus diresidu.

b. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang terampil yang
sebelumnya telah mendapatkan pengetahuan teknis pelaksanaan
mengenai cara pemasangan jenis atap dimaksud.
c. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh
mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas.

bahan

untuk

1.17 PEKERJAAN PLAFOND
1.17.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan
penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat-tempat yang sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar.
1.17.2 Material :
a. Semua material hollow untuk penggantung dan rangka plafond
menggunakan ukuran-ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar.
b. Hollow yang dipakai harus lurus, tidak terdapat cacat-cacat lainnya serta
tidak terdapat bidang-bidang yang lemah.
c. Untuk penutup plafond digunakan Kalsiboard tebal 3.5 mm setara merk Jaya
Board buatan dalam negeri, tidak cacat dan diusahakan warna yang
digunakan seragam.
1.17.3

Pelaksanaan:
a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafond dilaksanakan
dengan modul rangka 60 x 60 cm atau sesuai ketentuan-ketentuan dalam
gambar kerja.
b. Hollow untuk rangka plafond harus rata, terutama pada bidang- bidang
bawah yang akan ditutup dengan Kalsi Board, dan diberi penggantung
dalam jumlah yang cukup.
c. Rangka plafond sebelum ditutup gypsum harus diberi cat warna hitam.
Pemasangan plafon tanpa nat. Antara gypsum yang satu dengan lainnya
diberi perban dan dempul agar tidak tampak sambungan.
d. Pada sudut pertemuan antara plafon dan dinding tembok dipasang list dari
profil gypsum sesuai pilihan pengguna jasa dengan warna ditentukan
kemudian.
e.

Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan
tidak lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

dan lentur, Direksi berhak menolak dan Kontraktor harus segera
membongkar dan memperbaiki kembali.
1.18 PEKERJAAN LANTAI
1.18.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan
pemasangan lantai dan dinding sesuai yang ditentukan dalam gambar.
1.18.2 Material :
a.

Tegel Granit ukuran 60 x 60 cm dipasang pada semua lantai, kecuali
untuk lantai KM/WC memakai keramik ukuran 20x20 cm untuk dinding
menggunakan 20 x 25 cm,

b. Tegel Keramik adalah yang mempunyai kualitas satu (KW-1)
1.18.3 Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar-benar
padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada lantai.

b. Pemasangan lantai/ubin harus rapi, dengan siar saling tegak lurus, serta
mengikuti peil-peil yang ditentukan dalam gambar.

c. Semua pemasangan Tegel Dinding harus menggunakan campuran 1 pc : 4
ps dengan perekat AM-30 Mortar Flax.

d. Pemasangan tegel pada lantai dan dinding harus dikerjakan dengan rata
dan datar serta dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli. Untuk
pekerjaan pemasangan lantai KM/WC harus dibuat miring (1%) kearah
saluran pembuangan air (floor drain).

e.

Pemasangan tegel lantai keramik dipasang diatas lantai kerja (beton tidak
bertulang) dengan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl setebal 5 cm.

f. Pada sudut-sudut pertemuan antara dinding dengan lantai Keramik,
dipasang ubin plint (dinding bagian luar) dengan ukuran yang sesuai
dengan ukuran lantainya.
1.19 PEKERJAAN KACA
1.19.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja pemotongan
dan pemasangan kaca bingkai, cermin maupun kaca mati seperti yang
ditunjukan dalam gambar.
1.19.2 Material :
a

Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah jenis kaca bening dengan
tebal 5 mm untuk semua jendela maupun bovenlight.

b Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan
tidak retak.
c. kaca Pintu Utama Composit Panel 12 mm
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung KUA Kec.Barebbo

1.19.3

Pelaksanaan :
a. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang ditentukan dalam gambar.
b. Sebelum kaca dipasang, sponing kaca pada kosen atau bingkai pintu dan
jendela harus diberi cat meni, selanjutnya diberi dempul yang cukup padat.
c.

Saat pemasangan kaca ditekan agar rata sebelum diikat dengan les kaca
untuk menghindari penggoyangan/pelonggaran.

d. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh
dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang
retak, Kontraktor harus segera mengganti.
1.20 KUNCI DAN PENGGANTUNG
1.20.1 Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan
pemasangan kunci serta alat-alat penggantung, seperti : engsel, kunci, handle
dan sebagainya.
1.20.2 Material :
a

Semua daun pintu dipasang kunci tanam buatan dalam negeri 2 (dua) slaag
kualitas baik, setara Yale.

b Engsel yang digunakan pada pekerjaan ini adalah untuk daun pintu engsel
Nylon Ring 4", untuk jendela engsel nylon ring 3".
c

Grendel tanam lengkap untuk Pintu 2 daun, grendel biasa untuk pintu
tunggal dan jendela. Semua Grendel buatan dalam negeri dengan kualitas
baik.

d Semua daun jendela dilengkapi satu pasang Haq Angin buatan dalam
negeri.

e

Sebelum dipasang, kunci-kunci dan alat-alat
diperlihatkan contohnya kepada Direksi/Pengawas.

penggantung

harus

1.20.3 Pelaksanaan :
a

Semua daun pintu menggunakan engsel Stainless Steel Ring 4" buatan
dalam negeri masing-masing 3 (tiga) buah.

b Untuk pintu-pintu 2 (dua) daun harus dilengkapi dengan grendel tanam
yang dipasang pada bagian atas dan bawah.
c

Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3" bua