Pembangkit Listrik Tenaga Uap (26)

Kelompok II
Bayu Aji P.
(03)
Ega Adi N.
(05)
Handyan Bima P. (10)

Definisi PLTU


Suatu sistem pembangkit tenaga
listrik yang mengkonversi energi
kimia listrik dengan menggunakan
uap air sebagai fluida kerjanya,
yaitu
dengan
memanfaatkan
energi
kinetik
uap
untuk

menggerakkan poros sudu - sudu
turbin,untuk selanjutnya poros
turbin mengerakkan generator.

Komponen utama PLTU



Boiler
 Turbin uap
 Kondensor
 Generator

Boiler


fungsinya adalah untuk memproduksi uap
yang selanjutnya uap tersebut dialirkan ke
turbin.
Komponen pendukung boiler:

a. Forced draft fan
b. MFO hiter
c. Air preheat coil
d. Air heater
e. Burner
f. Gas recirculating fan
g. Soot blower
h. Safety valve

Turbin uap


adalah suatu perangkat yang
mengkonversi energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan
tinggi menjadi energi mekanik
(putaran). Ekspansi uap yang
dihasilkan tergantung dari sudu-sudu
pengarah dan sudu-sudu putar.
Tingkatan turbin:

a. High pressure turbine
b. Intermediate pressure turbine
c. Low pressure turbine

Kondensor



Suatu alat yang berfungsi untuk
mengkondensasikan uap bekas dari
turbin menjadi air. Kondensor terbuat
dari plat baja berbentuk silinder yang
diletakkan secara mendatar dan
didalamnya
dipasang
pipa-pipa
pendingin dari kuningan paduan.

Generator



Generator adalah suatu alat untuk
merubah tenaga mekanik menjadi
tenaga listrik.
Bagian generator :
a. Rotor
b. Strator

Komponen penunjang PLTU




Desalination Plant (Unit Desal)
peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut menjadi
air tawar dengan metode penyulingan (kombinasi
evaporasi dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air
laut yang korosif, jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk kedalam unit utama maka dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.

Reverse Osmosis (RO)
berfungsi sama seperti desalination namun metode
yang digunakan berbeda.peralatan ini menggunakan
membran semi permeable yang menyaring kandungan
garam pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar
.

Komponen penunjang PLTU





Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral dalam air tawa
r. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, air
yang mengandung mineral mempunyai konduktivitas yang
tinggi sehingga menyebabkan terjadinya GGL induksi saat air
melewati jalur perpindahan di dalam PLTU.
Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Pada PLTU digunakan hydrogen
(H2) sebagai pendingin Generator.
Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl)
yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan/mematikan
sementara mikro organisme laut pada area water intake.Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan
(scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat
perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.

Komponen penunjang PLTU


Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)
umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fu
el oil), yang berfungsi untuk menghasilkan uap (steam)
yang digunakan pada saat boiler utama start
up maupun sebagai uapbantu (auxiliary steam).
 Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara

yaitu bongkar muat kapal (ship unloading)di
dermaga,penyaluran ke coal yard sampai penyaluran
ke coal bunker.
 Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu
abu jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash)
dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama
sampai ke tempat penampungan abu (ash valley/ash
yard).

Air yang digunakan pada siklus PLTU


Air yang digunakan dalam siklus
PLTU disebut Air
Demin (Demineralized), yaitu air
dengan kadar conductivity
(kemampuan untuk menghantarkan
listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen).

Sebagai perbandingan air mineral
yang kita minum sehari-hari
mempunyai kadar conductivity sekitar
100 – 200 us. Untuk mendapatkan air
demin tiap unit PLTU dilengkapi
dengan Desalination Plant

Siklus PLTU secara
sederhana

Siklus uap dan air


Air demin berada di sebuah tempat bernama hot
well.
 Air dialirkan menuju Condensate Pump untuk
dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure
Heater) yang berfungsi untuk menghangatkan.
Lokasi hotwell & condensate pump terletak di
lantai paling dasar dari pembangkit atau disebut

Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke
Deaerator.
 Di dearator air mengalami proses pelepasan ionion mineral yang tidak diperlukan seperti O2 dll.
Bisa pula dikatakan deaerator memiliki fungsi
untuk
menghilangkan
buble/balon
pada
permukaan air.
Agar proses pelepasan
berlangsung sempurna, suhu air harus
memenuhi persyaratan.



Dari dearator, air turun kembali ke Ground
Floor. Sampai di Ground Floor, air dipompa
oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air
pengisi) menuju Boiler. Air yang dipompakan
adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu

syarat agar uap yang dihasilkan juga
bertekanan tinggi.
 Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”,air
mengalami beberapa proses pemanasan di
HP Heater (High Pressure Heater). Setelah
itu barulah air masuk boiler yang letaknya
berada dilantai atas.
 Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak
air untuk menghasilkan uap. Proses
menggunakan batubara sebagai bahan dasar
pembakaran dibantu oleh udara dari FD Fan
(Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal
dari Fuel Oil tank.



Bahan bakar dipompakan kedalam boiler
melalui Fuel oil Pump.
 Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft
Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar

untuk membantu proses pembakaran di
boiler. Dalam perjalananya menuju boiler,
udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air
heater (pemanas udara) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler.
 Setelah terjadi pembakaran, air berubah
wujud menjadi uap. Uap hasil pembakaran ini
belum layak untuk memutar turbin, karena
masih mengandung kadar air. Kadar air ini
berbahaya bagi turbin, karena dengan
putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi
terkikis.



Untuk menghilangkan kadar air, uap
jenuh di keringkan di super heater
sehingga uap yang dihasilkan menjadi
uap kering. Uap kering iniah yang
digunakan untuk memutar turbin.
 Ketika Turbin berhasil berputar maka
secara otomatis generator akan berputar
dan menghasilkan energi listrik.
 Uap kering yang digunakan untuk
memutar turbin turun kembali ke lantai
dasar.
Uap
mengalami
proses
kondensasi didalam kondensor sehingga
pada akhirnya berubah wujud kembali
menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

Siklus Bahan Bakar
Bahan bakar minyak
residu / MFO di alirkan
dari kapal /tongkang
ke dalam pumping
house untuk
dimasukkan ke dalam
fuel oil tank. Dari sini
dipompa lagi dengan
fuel oil pump
seanjutnya masuk ke
dalam fuel oil heater
untuk dikabutka di
dalam burner sebagai
alat proses
pembakaran bahan
bakar di dalam boiler.

Siklus udara pembakaran
udara diluar dihisap
oleh FDF (forced
draft fan) yang
kemudian dialirkan
ke dalam pemanas
udara (air heater)
dengan memakai
gas sisa
pembakaran bahan
bakar di dalam boiler
sebelum dibuang ke
udara melalui
cerobong.

Pemeliharaan
Pada pipa air ketel diperlukan kesempatan untuk
pembersihan bagian yang tidak terjangkau oleh soot
blower.
Untuk mengurangi mikroorganisme laut pada saluran
pendingin digunakan chlorination plant yang
menyuntikkan gas klor ke dalam air pendingin.
Memeriksa pipa kondensor dengan pendinginnya
terhadap bahaya kebocoran .
Bagian-bagian PLTU lain yang rawan kerusakan dan
perlu pengecekan secara periodik adalah:
1.Bagian-bagian yang bergesek satu sama
lain (bantalan dan roda gigi).
II.Bagian yang mempertemukan 2 zat yang suhuya
berbeda (kondensor dan heat exchanger).
III.kotak-kotak saluran listrik dan sakelar-sakelar.

Kelebihan

Efisiensi tinggi menggunakan metode
waste heat utilization.
Hasil pembangkitan steam dapat
digunakan untuk proses produksi mill.
Biaya bahan bakar lebih murah.
Biaya pemeliharaan lebih murah.

Kekurangan

Membutuhkan penanganan air umpan
yang akan masuk ke dalam boiler.
Menghasilkan limbah batubara yang
membutuhkan penanganan khusus.
Menghasilkan polutan-polutan yang
lebih tinggi.
Membutuhkan area yang lebih luas.
Kurang responsif terhadap fluktuasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Dampak Kecelakaan Pembangkit Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi Terhadap

0 15 13

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

IbM Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Menuju Desa Mandiri Energi

25 108 26

Pengaruh PDB, Investasi, dan Jumlah Unit Usaha terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Periode 2000-2011

1 22 123

Tinjauan Atas Prosedur Pelaksanaan Pencatatan Persediaan material Pada PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Saguling

11 80 36

Daya Tarik Isi Pesan Majalah Dinding "Layanan Informasi Oleh Humas Pusat Pengembangan Dan Pembedayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IP) Bandung Terhadap Motivasi Perolehan Informasi Karyawannya

0 12 1

Analisis Sistem Informasi Databse Di Jabatan Fungsional Instalasi Multimedia Di Balai Pelatihan Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

1 16 61

Analisis Perencanaan Pengendalian Persediaan Komponen Tiang Listrik Besi Tipe 9 Meter Dengan Model Gabungan Economic Order Quantity dan Just In Timed PT.PLN (PERSERO) Pusharlis Unit Workshop dan Pemeliharaan III- Bandung

2 29 1

Aplikasi Manajemen Informasi Rekening Listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota

0 12 1