Tugas Paper Wawancara Mendalam Iis Set

REGA NURHOLIDAH
“DESA YANG ASRI DAN SEJAHTERA”
Oleh : Iis Setyawati

Desa Sukasari Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat
adalah desa dimana sudah mengalami kemajuan di daerahnya, desa yang sudah
sejahtera. Desa dikatakan sejahtera apabila masyarakat desa tersebut sudah bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Disini saya mewawancarai seorang
anak remaja berusia 15 tahun yang bernama Rega Nurholidah tinggal di Desa
Sukasari Blok Panglayungan. Sudah 15 tahun tinggal di Desa Sukasari, ia adalah
seorang siswa di MA PUI Cikijing, hobinya traveling.
Menurut Rega perkembangan di desa ini sangatlah maju, dikarenakan sudah
adanya pembanguan jalan pintas arah untuk ke Malongpong serta sudah
dibangunnya jembatan-jembatan walaupun belum selesai semua. Selain itu juga
hal yang menarik dari Desa Sukasari ini adalah kegiatan anak-anak remaja
biasanya setiap malam sabtu diadakannya shalawatan dan mengaji, serta Joget
Ska. Joget Ska ini menurut Rega ialah tarian yang dibawakan oleh anak-anak
nakal, dimana anak perempuan dan laki-laki keluar malam untuk joget ska di Gor
atau di aula dengan berpakaian yang gombrang atau bisa disebut juga pakaian
yang kebesaran. Hal tersebut adalah menjadi daya ketertarikan bagi remaja desa.


Selain itu juga di Desa Sukasari memiliki kerajinan anyam dari bambu yaitu
Boboko. Sebelumnya saya sempat bertanya-tanya tentang Boboko, karena saya
tidak mengetahuinya. Istilah Boboko ialah bakul nasi yang terbuat dari anyaman
bambu yang dibelah-belah kemudian dianyam sehingga terbentukalah bakul yang
dapat digunakan sebagai tempat menyimpan nasi. Kegunaan Boboko ternyata
banyak sekali kegunaan dari kerajinan bambu berupa bakul nasi sebagai perabot
rumah tangga, yang jelas yang pertama sesuai dengan namanya yaitu sebagai
tempat untuk menyimpan nasi, tempat menyuci beras sebelum dimasak, dan bisa
digunakan untuk tempat menyimpan aneka makanan.

Industri rumah tangga yang ada di desa Sukasari pertama adalah industri konveksi
milik H. Mamat. Usaha konveksi ini memproduksi kerudung. Yang kedua adalah
industri yang cukup banyak ada di Desa Sukasari adalah industri keripik. Berbagai
macam keripik yang diproduksi di desa tersebut, seperti keripik pisang, ubi,
singkong dan lain-lain. Yang ketiga yaitu industri pembuatan tahu milik Pak
Syukur. Tahu yang diproduksi yaitu tahu putih dan kuning. Yang keempat yaitu
pembuatan tempe.

Menurut Rega sarana dan prasarana didesa ini cukup memadai. Desa Sukasari
sudah memiliki Gor, lapangan tenis meja, lapangan futsal, serta mobil ambulance.

Rega juga merasa bahwa di desanya ada yang kurang sarana dan prasarananya.
Rega berharap di desanya ada angkutan umum, karena angkutan umum tidak
masuk sampai di desa Sukasari. Masalah yang dihadapi Rega adalah jika Rega
hendak pergi bersekolah memakan waktu yang cukup lama, ia harus berjalan kaki
terlebih dahulu sampai ke tempat pangkalan ojek, ojek juga hanya mengantar
Rega sampai di jalan raya, dari jalan raya itulah baru bisa ditemukannya angkutan
umum. Tiba disekolah Rega kadang terlambat. Oleh karena itu pentingnya
angkutan umum di desa Sukasari untuk mengangkut para pelajar di desa Sukasari
agar lebih memudahkan anak-anak pelajar di desa tersebut.
Sekilas tentang kota menurut Rega “kota itu panas, macet, berpolusi, sering banjir,
banyak penjahatnya, banyak anak jalanan” namun secara etimologi kota ialah
suatu daerah perumahan dan bangunan-bangunan yang merupakan suatu tempat
kediaman. Kata Rega kota yang paling menarik itu adalah Kota Bandung karena
unik dan menarik serta banyak tamannya apalagi di alun-alun Bandung, tetapi
Rega tidak ingin tinggal di kota dikarenakan disana tidak ada kerabat, ia juga
mempunyai rasa takut untuk tinggal di kota karena belum mengetahui seluk beluk
di kota, dan tetap ingin tinggal didesanya.

Sekilas tentang sejarah Desa Sukasari. Sejarah berdirinya Desa menurut cerita dari
salah satu Ibu PKK yaitu Ibu Eka secara turun temurun , Sukasari di dirikan oleh

Buyut Jago, Buyut Tipasakti, Buyut Demang, Buyut Sinta, Eyang Sitawijaya,
Eyang Natawijaya, Eyang Singaperna dan Buyut Saliahah, maka dari rempugan
para karuhun tersebut terbentuklah nama SUKASARI, yang punya arti suka
kepada yang bagus-bagus sehingga sejak dulu bahwa Desa Sukasari selalu jadi
Desa yang terbaik, baik Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten dan Tingkat
Provinsi, dan punya target untuk tingkat Nasional.
Desa Sukasari telah menyadang desa terbaik yaitu:
1. Tahun 2005 Desa terbaik Satu tingkat Kecamatan Cikijing
2. Tahun 2006 Desa terbaik Satu tingkat Kabupaten Majalengka
3. Tahun 2006 Desa terbaik Satu tingkat Wilayah III Cirebon
4. Tahun 2007 Desa terbaik Dua tingkat Provinsi Jawa Barat
Dan Desa Sukasari, Sejak tahun 1985 sudah dijadikan kegiatan tingkat
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta sudah pada tingkat Nasional, yaitu dalam
rangka TEKONAS (Temu Konsultasi Tingkat Nasional) Kejar Paket A dari 27
Provinsi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Republik
Indonesia. Adapun program-program pemerintah yang sudah di berikan kepada
pemerintah ke Desa Sukasari anatara lain:
1. P2MPD Tahun 2005
2. PPK Tahun 2006
3. PNPM Generasi Sehat dan CerdasTahun 2007-2008

4. PNPM Desa Mandiri Tahun 2010-2011
5. Program Desa Mandiri Dalam Perwujudan Desa Peradaban Tahun 2010
Dari semua program yang sudah dilaksanakan menjadi suatu perubahan kearah
kemajuan untuk sukasari, karena menunjang semua indikator pembangunan yang
terutama Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan, Perekonomian dan Pemerintahan

.

Sekilas tentang pembangunan jalan, berkat semangat kebersamaan dengan seluruh
jajaran lembaganya (BPD/LPM) serta gotong royong seluruh lapisan masyarakat,
Pemerintah Desa Sukasari Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka telah
berhasil merampungkan pembangunan jalan lingkungan dengan cara rabat beton
sepanjang 1.000 meter, lebar 2 meter dan tinggi 12 cm.
Kepala Desa Sukasari Dede Kusno Adi ST mengatakan, kegiatan ini untuk
meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur, perekonomian masyarakat,
menyongsong pembangunan pasar desa serta sekaligus untuk menunjang terhadap
rencana pembangunan wisata air (water boom) di wilayah Desa Sukasari
Kecamatan Cikijing.
Pembangunan jalan lingkungan yang berhasil rampung meliputi Jalan Blok
Mekarsari - Blok Muncangsari - Blok Balong Caringin - Blok Mayasari - Blok

Langensari - Blok Pesantren dan Blok Panglayungan.
“Pembangunan jalan lingkungan yang telah kami laksanakan tersebut sumber
biayaan berasal dari bantuan Program Peningkatan Infrastruktur Dasar Perdesaan
yang bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun anggaran
2014 senilai Rp.100.000.000;- dan ditambah hasil swadaya masyarakat sebesar
Rp. 85.000.000;-” ungkap Kades Dede Kusno didampingi Ketua LPM Desa
Sukasari Ceceng Kurnia SPd, dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Asep
Budi.

Lebih lanjut dikatakan Kades Dede Kusno, pembangunan jalan lingkungan
tersebut dilaksanakan atas hasil kesepatakan bersama antara pihak Pemerintah
Desa Sukasari dengan lembaga desa (BPD/LPM), dan dengan Ketua TPK serta
seluruh lapisan masyarakat Desa Sukasari. Sehingga tak heran, di dalam
pelaksanaannya tidak lepas mendapat dukungan swadaya dari seluruh lapisan

masyarakat. Hal itu karena mengingat, masyarakatnya sudah cukup lama sangat
mendambakan adanya peningkatan pembangunan jalan lingkungan dengan cara
rabat beton, bahkan volume pekerjaannya akan disesuaikan dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan.
Dengan kata lain walaupun yang tercantum dalam rencana anggaran biaya

pembangunan jalan lingkungan itu hanya tertera sepanjang 700 m x 2 mx 10 cm.
namun karena mengingat pembangunan jalan lingkungan tersebut sangat potensial
untuk menunjang kebutuhan masyarakat dan menunjang terhadap perekonomian
masyarakat, maka untuk volume pekerjaannya mengalami peningkatan hingga
mencapai 1.000 m x 2 m x 12 cm.
Pada kesempatan ini pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Kabupaten Majalengka dan Pemrov Jabar yang telah memberikan kucuran
bantuan lewat adanya bantuan tersebut apa yang selama ini menjadi dambaan bagi
masyarakat untuk dapat memiliki jalan lingkungan di Blok Desa Sukasari bagian
Timur bisa segera terwujud. Karena mengingat jalan lingkungan di Blok Desa
Sukasari bagian Timur itu kondisinya telah rusak berat dan sangat membutuhkan
sentuhan perbaikan segera.

KESIMPULAN
Desa sejahtera adalah desa yang bisa memenuhi akan sarana dan prasarana desa
dan bisa mensejahterakan masyarakat. Misalnya masyarakat ingin mempunyai
jalan dan jembatan desa yang bagus atau saluran irigasi yang bisa diandalkan
sepanjang tahun. Itu semua nanti bisa disediakan dan dikelola oleh desa itu
sendiri. Desa harus dapat menjadi kunci kekuatan ekonomi Indonesia dan sumber
kesejahteraan bagi warganya. Untuk mewujudkan desa sejahtera Pemerintah telah

mengesahkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa. Undang-undang ini
memberikan kesempatan untuk menjalankan dan mengatur pembangunannya
sendiri karena hanya masyarakat desalah yang lebih tahu apa saja kebutuhan yang
ada di desanya. Karena itu pembangunan desa menjadi bagian penting bagi desa.
Untuk itu semua program pembangunan desa harus direncanakan oleh Pemerintah
Desa bersama-sama dengan BPD serta masyarakat desa. Program-program
tersebut harus dimusyawarahkan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik
itu peningkatan kualitas pelayanan dasar, sarana dan prasarana desa, ekonomi desa
dan pemberdayaan masyarakat desa.

Majalengka, 3 Desember 2016
Iis Setyawati.