PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATI (1)

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 1

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN
GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8
KOTA JAMBI

Oleh :
Septian Ari Jayusman
RRA1C210090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI, 2015
Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 2


PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN
GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8
KOTA JAMBI
Oleh:
Septian Ari Jayusman1), Jefri Marzal2), Sufri2)
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email: septian_ari04@yahoo.com
ABSTRAK
Permasalahan pembelajaran matematika pada saat ini antara lain, rendahnya penguasaan konsep matematika dasar dan sumber belajar (buku paket) yang disediakan sangat
kurang sehingga ada siswa yang sulit untuk belajar di rumah. Dalam hal media pembelajaran,
guru hanya menggunakan PowerPoint dalam memberikan materi tertentu, sedangkan pada
materi geometri, guru masih menggunakan media papan tulis dan penggaris dalam hal menggambar.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbantuan Software GeoGebra dan Buku Panduan GeoGebra untuk materi persamaan garis lurus kelas VIII
SMP yang valid menurut ahli serta untuk mengetahui respon dan efektifitas dari media tersebut terhadap buku panduan yang telah dibuat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mengembangkan
media pembelajaran dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Instrumen yang
digunakan adalah angket penilaian ahli materi dan ahli media, angket tanggapan guru dan

siswa, dan tes hasil belajar siswa.
Setelah media pembelajaran dibuat maka media pembelajaran tersebut divalidasi oleh
ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi dan ahli media pembelajaran hingga media
pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Setelah media pembelajaran divalidasi
dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan ujicoba. Ujicoba dilakukan dengan meminta
tanggapan dari guru matematika dan siswa sebagai subjek penelitian. Berdasarkan hasil
ujicoba tersebut, media pembelajaran kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan.
Selanjutnya media pembelajaran tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang
sebenarnya pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 8 Kota Jambi.
Dari hasil analisis post-test yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran diperoleh 81,25% nilai siswa mencapai dan diatas kriteria ketuntasan minimum. Sementara itu,
hasil dari analisis dari angket persepsi siswa menunjukkan kategori “sangat positif”.
Sehingga media pembelajaran ini efektif serta bisa digunakan oleh guru dan siswa SMP
khususnya pada pembelajaran materi persamaan garis lurus.
Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran, Geogebra , Pemahaman.

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 3

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS GEOGEBRA PADA MATERI PERSAMAAN
GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP NEGERI 8
KOTA JAMBI
Oleh:
Septian Ari Jayusman1), Jefri Marzal2), Sufri2)
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi
Email: septian_ari04@yahoo.com

P\NDAHULUAN
Inti dari pembelajaran adalah proses komunikasi. Komponen proses komunikasi dalam pembelajaran terdiri atas pesan berupa materi pelajaran, sumber pesan,
media, dan penerima pesan yaitu siswa
(Mahmudi, 2007).
Media dalam proses pembelajaran
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Dengan
istilah mediator, media berfungsi mengatur hubungan yang efektif antara siswa dan
isi pelajaran dalam pembelajaran. Dapat
dikatakan pula setiap sistem pembelajaran
yang melakukan mediasi, mulai dari guru
sampai peralatan canggih dapat disebut

sebagai media. Dengan demikian, media
pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran (Emut, 2009). Sebagai contoh yaitu media pembelajaran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Media pembelajaran merupakan hal
penting dalam pembelajaran matematika.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika dapat membangkitkan keinginan, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar matematika. Tuju-

annya untuk mengefektifitaskan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai
tujuan pembelajaran (Agung, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi pendahuluan yang dilakukan di
SMP Negeri 8 Kota Jambi Kelas VIII pada
tanggal 4 Februari 2014, di dapat bahwa
ketika guru menjelaskan materi di depan
kelas, siswa yang menangkap materi pelajaran hanya sekitar 31,25% dari 32 orang
siswa. Hal ini terjadi karena beberapa hal
yaitu, pemahaman matematika dasar yang
sangat rendah (15,78%) dan sumber belajar
(buku paket) yang disediakan sangat kurang sehingga ada siswa yang sulit untuk
belajar di rumah. Dalam hal media pembelajaran, guru hanya menggunakan PowerPoint dalam memberikan materi tertentu

sedangkan pada materi geometri, kemudian
guru masih menggunakan media papan tulis
dan penggaris dalam menggambar.
Salah satu media pembelajaran yang
dapat mengurangi kesulitan belajar yang
dikarenakan materi yang sangat abstrak adalah dengan menggunakan media Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu
komputer (Nopiyanti, 2012). Media dengan
menggunakan TIK dapat membantu memvisualisasikan konsep abstrak dan mampu
melibatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran. Menurut Mahmudi (2010) media

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 4

pembelajaran mempunyai peran yang penting guna menyembatani kesenjangan itu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Prabowo (2013) yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
Berbantuan Komputer pada Materi Fungsi
Komposisi Untuk Siswa Kelas XI Program
IPS di nyatakan bahwa media pembelajaran

interaktif dapat digunakan secara klasikal
dikelas maupun secara mandiri, serta siswa
akan menjadi aktif dan kreatif karena dapat
dijadikan sumber belajar bagi siswa di luar
kelas. Akan tetapi tidak semua program
komputer dapat dijadikan media pembelajaran matematika. Pengajar harus menentukan program mana yang akan dipakai
untuk media pembelajarannya.
Salah satu program komputer (software) yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika, khususnya
geometri dan aljabar adalah GeoGebra. Menurut Hohenwarter (Mahmudi, 2010) GeoGebra adalah program komputer (software)
untuk membelajarkan matematika, khususnya geometri dan aljabar.
Program GeoGebra melengkapi
berbagai program komputer untuk pembelajaran aljabar yang sudah ada, seperti
Derive, Maple, MuPad, maupun program
komputer untuk pembelajaran geometri,
seperti Geometry’s Sketchpad atau CABRI.
Menurut Hohenwarter (Rohman, 2013), bila
program-program komputer tersebut digunakan secara spesifik untuk membelajarkan
aljabar atau geometri secara terpisah, maka
GeoGebra dirancang untuk membelajarkan
geometri sekaligus aljabar secara simultan.

Program GeoGebra sangat bermanfaat bagi
guru maupun siswa. Tidak sebagaimana
pada penggunaan software komersial yang
biasanya hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, GeoGebra dapat diinstal pada komputer
pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa maupun guru. Menurut
Lavicza (Mahmudi, 2010), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa GeoGebra dapat

mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas. Fitur-fitur visualisasinya dapat secara efektif membantu siswa
dalam mengajukan berbagai konjektur matematis.
Beberapa manfaat GeoGebra dalam
pembelajaran matematika adalah (a) Dapat
menghasilkan lukisan-lukisan geometri dan
aljabar dengan cepat dan teliti dibandingkan
dengan menggunakan pensil, penggaris dan
jangka. (b) Adanya fasilitas animasi dan
gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa
dalam memahami konsep geometri dan aljabar. (c) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan
atau evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar. (d) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau
menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada
suatu pembelajaran aljabar.

Inilah alasan penulis memilih judul:
“Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis GeoGebra pada
Materi Persamaan Garis Lurus di Kelas
VIII SMP Negeri 8 Kota Jambi”
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Santyasa (2007) media merupakan salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan
definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu
guru (komunikator), bahan pembelajaran,
media pembelajaran, siswa (komunikan),
dan tujuan pembelajaran.
Nana Sudjana dan Ahmad Riva’i
(Emut, 2009) mengemukakan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran dapat
mempertinggi kualitas pembelajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai.

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi


Page 5

GeoGebra adalah software dinamis
yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pembelajaran matematika. Software
ini dikembangkan untuk proses belajar
mengajar matematika di sekolah oleh
Markus Hohenwarter di Universitas Florida
Atlantic (Rohman, 2013).
Menurut Hohenwarter (Rohman,
2013), program GeoGebra sangat berman
faat bagi guru maupun siswa. Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan
di sekolah, GeoGebra dapat diinstal pada
komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan
dan di manapun oleh siswa maupun guru.
Bagi guru, GeoGebra menawarkan kesempatan yang efektif untuk mengkreasi lingkungan belajar online interaktif yang memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis.

METODE PENGEMBANGAN
Penelitian ini termasuk penelitian

pengembangan (Reseacrh and Development). Model penelitian yang digunakan
adalah model ADDIE yang dikembangkan
oleh Robert. Tahapan model pengembangan
ADDIE yang dikembangkan oleh Owens
dan Lee. Model ini sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima tahap utama, yaitu (A)nalyze, (D)esign, (D)evelop, (I)mplement, dan
(E)valuation. Kelima fase atau tahapan
dalam model ADDIE ini harus dilakukan
secara sistematik.
Prosedur Pengembangan
1. Tahap Analisis (Analyze)
Pada tahap ini ada dua jenis kegiatan
analisis yang harus dilakukan oleh peneliti,
yaitu analisis kinerja dan analisis kompetensi.
2. Tahap Perancangan (Design)
Dalam perancangan model atau metode
pembelajaran, tahap desain memiliki kemiripan dengan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan ini merupakan proses sistematis
yang dimulai dari menetapkan tujuan bela-


jar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan
alat evaluasi hasil belajar. Rancangan ini
akan mendasari proses pengembangan berikutnya.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini, dilakukan ujicoba produk berupa ujicoba perorangan dengan melibatkan pengisian angket oleh 1 orang guru
matematika, ujicoba kelompok kecil dengan
melibatkan 9 orang siswa non subjek, dan
ujicoba kelompok besar dengan melibatkan
siswa kelas VIIID (kelas non subjek).
4. Tahap Implementasi (Implement)
Pada tahap implimentasi produk yang
telah diujicoba diterapkan dalam situasi
nyata dengan pengajaran yang sesungguhnya melibatkan 32 orang siswa sebagai subjek yaitu kelas VIIIA.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi ini akan mengukur
ketercapaian tujuan pengembangan produk
dan mencari informasi apa saja yang dapat
membuat peserta didik mencapai hasil
dengan baik.
Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengembangan media pembelajaran menggunakan software
GeoGebra pada materi Persamaan Garis
Lurus dengan tahapan sebagai berikut:
1. Membuat buku petunjuk siswa dalam
menggunakan software GeoGebra pada
materi persamaan garis lurus.
2. Setelah desain selesai, lalu desain tersebut divalidasi oleh tenaga ahli media
dan ahli materi. Validasi dilakukan
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari produk yang akan dikembangkan. Jika ditemukan suatu kelemahan, maka produk tersebut harus
direvisi. Data validasi yang diperoleh
merupakan data kualitatif.
3. Tahap selanjutnya adalah ujicoba lapangan. Ujicoba ini dilakukan untuk

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 6

melihat persepsi siswa terhadap media
yang dikembangkan. Jika tanggapan
yang diberikan kurang memuaskan,
maka perlu dilakukan revisi, jika memuaskan maka media langsung di produksi. Hasil angket persepsi siswa
merupakan data kuantitatif.
4. Menghitung respon positif dan ketuntasan hasil belajar siswa untuk mendapatkan keefektifitasan media. Menurut
Yamasari (2010) suatu media pembelajaran berbasis ICT dikatakan efektif
jika memenuhi indikator :
a. Skor tes hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran
dengan media pembelajaran berbantuan komputer tuntas.
b. Adanya respon positif siswa yang
ditunjukan dari angket.
HASIL PENGEMBANGAN
Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah Buku pembelajaran
untuk siswa dalam menggunakan software
GeoGebra pada materi Persamaan Garis
Lurus kelas VIII SMP, (2) penilaian materi
dan media oleh ahli materi dan ahli media,
guru serta tanggapan yang didapat dari siswa pada saat ujicoba, dan (3) hasil belajar
dan persepsi siswa terhadap buku pembelajaran untuk siswa dalam menggunakan
software GeoGebra pada materi persamaan
garis lurus kelas VIII SMP.
Analisis Data Validasi Materi dan Media
Pada tahap ini peneliti memilih
seorang ahli materi pembelajaran dan satu
orang ahli yang berpengalaman sebagai
validator desain media pembelajaran.
Adapun komentar dan saran umum
yang diberikan oleh ahli media terhadap
media ini adalah sangat mendukung kegiatan pembelajaran, diharapkan dengan
penggunaan software ini siswa lebih kreatif
dan aktif dalam proses pembelajaran, agar
desain disempurnakan sesuai saran yang
telah disampaikan. Kesimpulan dari ahli

media adalah media dinyatakan layak untuk
diujicoba lapangan dengan revisi sesuai
saran.
Sedangkan komentar dan saran
umum yang diberikan oleh ahli materi terhadap media ini adalah media GeoGebra
dapat digunakan sebagai penunjang setelah
dilakukan pembelajaran sebagaimana sebelumnya, gunakan GeoGebra sebagai sumber tambahan dalam memahami materi.
Adapun kesimpulan dari ahli materi adalah
media layak ujicoba lapangan dengan revisi
sesuai saran.
Analisis Data Ujicoba Perorangan
Ujicoba perorangan melibatkan 1
orang guru matematika. Guru matematika
tersebut sebagai responden yang akan
mengamati dan menilai produk pembelajaran yang telah direvisi. Kemudian responden diminta untuk memberikan penilaian dengan menggunakan angket.
Dari komentar dan saran yang
diberikan, ada beberapa revisi yang dilakukan, yaitu pada pemberian materi pada
buku panduan. Pada buku panduan sebelumnya pemberian materi terkesan monoton
dan membuat siswa pasif terhadap pembelajaran. Setelah dilakukan revisi, pemberian
materi pada buku panduan mengarahkan
siswa untuk belajar secara mandiri dan
terarah.
Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil
Pada tahap ujicoba kelompok kecil
subjek ujicoba yang dipilih peneliti adalah 9
orang Kelas VIIIE dimana siswa ini berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan tiga kali
pertemuan.
Dari ujicoba kelompok kecil didapatkan hasil dari angket terbuka yang diberikan kepada siswa berupa tanggapan dan
saran terhadap media yang diberikan peneliti. Hasil dari angket terbuka semua siswa
meresponnya dengan kesimpulan baik digunakan oleh siswa.

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 7

Analisis Data Ujicoba Kelompok Besar
Ujicoba ini melibatkan subjek 34
atau satu kelas yaitu kelas VIIID SMP Negeri 8 Kota Jambi. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan tiga kali pertemuan. Dari ujicoba kelompok besar didapatkan hasil dari
angket terbuka yang diberikan kepada siswa
berupa tanggapan dan saran terhadap media
yang diberikan peneliti. Untuk hasil angket
tersebut semua siswa berpendapat sangat
baik terhadap media pembelajaran.
Tahap Implementasi
Pada tahap implimentasi produk
yang telah diujicoba diterapkan dalam situasi nyata dengan pengajaran yang sesungguhnya melibatkan subjek 32 atau satu kelas
yaitu kelas VIIIA SMP Negeri 8 Kota Jambi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pada kegiatan implementasi kegiatan dimulai dengan pemberian petunjuk menggunakan software GeoGebra.
Analisis Hasil Persepsi Siswa
Hasil dari angket persepsi siswa
yang mengikuti pembelajaran menggunakan software GeoGebra dan buku pembelajaran pada materi persamaan garis lurus
didapat hasil rata-rata respon siswa adalah
91,2%, hal ini menunjukan bahwa siswa
merespon sangat baik tentang media pembelajaran menggunakan buku panduan dan
software GeoGebra.
Analisis Data Hasil post-test Siswa
Jumlah siswa yang tuntas yaitu
memiliki nilai yang sesuai dan diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah
26 siswa tuntas dan 6 siswa belum tuntas.
Dilihat dari persentase, siswa yang tuntas
mencapai 81,25%. Dari persentase tersebut
maka dapat dikatakan bahwa media GeoGebra sangat baik untuk digunakan.
Tahap Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan untuk
memperbaiki media di setiap tahapnya,
evaluasi ini disebut evaluasi formatif. Berdasarkan hasil analisis, software GeoGebra
dan buku panduan dalam menggunakan

GeoGebra pada materi persamaan garis
lurus yang dibuat dapat dikatakan efektif.

KAJIAN DAN SARAN
Kajian
Penelitian pengembangan ini telah
menghasilkan suatu produk berupa media
pembelajaran menggunakan software GeoGebra yang dimuat dalam buku pembelajaran pada materi persamaan garis lurus di
kelas VIII SMP yang dapat memberikan
kemudahan bagi siswa dalam memahami
konsep dan meningkatkan pemahaman terhadap materi.
Efektifitas suatu media pembelajaran
yang dikembangkan dapat dilihat dari
respon positif dari siswa dan ketuntasan dari
hasil belajar. Pada penelitian ini untuk
mengetahui respon siswa peneliti menggunakan angket persepsi, sedangkan untuk
hasil belajar menggunakan post-test setelah
siswa melaksanakan pembelajaran.
Hasil dari angket persepsi siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan software GeoGebra dan buku pembelajaran
pada materi persamaan garis lurus didapat
hasil rata-rata respon siswa adalah 91,2%,
hal ini menunjukan bahwa siswa merespon
sangat baik tentang media pembelajaran
menggunakan buku panduan dan software
GeoGebra.
Hasil post-test siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan software GeoGebra dan buku pembelajaran pada materi
persamaan garis lurus didapat ada 26 orang
siswa yang tuntas dari 32 orang siswa, ini
berarti ada 6 orang yang belum tuntas
dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 50.
Jika dipersentasekan ketuntasan mencapai
81,25%, maka hal ini mendapatkan katagori sangat baik.
Dari hasil data diatas, ini, penelitian
pembelajaran menggunakan software GeoGebra dan buku pembelajaran pada materi
persamaan garis lurus dapat dikatakan efektif digunakan untuk pembelajaran.

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 8

Saran Pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan seperti yang telah disebutkan
diatas, disarankan hal-hal berikut ini:
1. Ketersediaan media pembelajaran yang
berkualitas dapat membantu jalannya
proses pembelajaran dan dapat pula
meningkatkan hasil pembelajaran. Penulis menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan
media pembelajaran menggunakan software GeoGebra pada materi geometri
dan aljabar khususnya pada materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP karena sangat cocok untuk kurikulum 2013.
2. Media pembelajaran layak untuk digunakan karena dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, karena
pada saat pembelajaran yang dilakukan
peneliti terlihat siswa antusias untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dan
pada saat kegiatan pembelajaran siswa
terlibat sangat aktif dalam setiap proses
pembelajaran.
3. Penulis juga menyarankan untuk peneliti
pengembangan selanjutnya agar dapat
mengembangkan media pembelajaran
menggunakan software GeoGebra pada
materi geometri dan aljabar lainnya serta
dengan media pembelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I. dan Masduki, 2013. Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Komunikasi Matematis SMA
dengan Pemanfaatan Software Core
Math Tools, Hasil Penelitian (Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Surakarta 15 Mei 2013) Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Akbar, Sa’dun, 2013. Instrumaen Perangkat Pembelajaran, Remaja Rosdakarya: Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 2007. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara:
Jakarta.
______, 2009. Prosedur Penilitian.
Rineka Cipta: Jakarta.
Branch, Robert, 2009. Instructional Design:
The ADDIE Approach. Springer:
USA.
Emut, 2009. Mengajar Matematika Dengan
Menggunakan Media Macromedia
Flash 8. FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta.
Dewi, 2011. Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Matematika “MathTainment” Materi Pokok Garis dan
Sudut Untuk SMP Kelas VII. Skripsi.
FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta.
Mahmudi, Ali, 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika . FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
_____ 2010. Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika . FMIPA: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Nopiyanti, N. L. P. A., 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbantuan GeoGebra Dalam Upaya Meningkatkan Keterlibatan dan
Presentasi Belajar Siswa Kelas VII.
Hasil Penelitian: Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha.
Prabowo, Fajar, 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Komputer pada Materi

Septian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 9

Fungsi Komposisi Untuk Siswa Kelas XI Program IPS, Hasil Penelitian, Jurusan Pendidikan Matematika: FMIPA Universitas Negeri
Malang.

rensi: Jakarta.

Proboyekti, Umi, 2006. Pengantar Teknologi Informasi, Prodi Sistem Informasi: Universitas Kristen Duta Wacana.
Rohman, M. Fatkoer, 2013. Panduan Penggunaan GeoGebra Sofware Alat
Bantu Pembelajaran Matematika.
Santyasa, I Wayan, 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan
Ganesha.
Setyosari, Punaji, 2013. Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangannya.
Kencana: Jakarta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Walgito, Bimo, 2010. Pengantar Psikologi
Umum. Andi Offset: Yogyakarta.
Warsita, Bambang, 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya . Rineka Cipta: Jakarta.
Yamasari, Yuni, 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Jurusan
Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya.
Yamin, Martinis, 2013. Strategi & Metode
dalam Model Pembelajaran. RefeSeptian Ari Jayusman : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi

Page 10

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (8)

11 86 2

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62