PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED BERSTRATEGI M-RTE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERSEGIPANJANG | Palah | Mimbar Sekolah Dasar 7777 16954 1 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 04/08/2017; Accepted: 01/10/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(2) 2017, 139-149
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i2.7777

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED BERSTRATEGI M-RTE
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA
MATERI PERSEGIPANJANG
Samsul Palah
SD Negeri Palasari
Jl. P. Sugih No. 26 Sumedang
Email: samsul.palah@student.upi.edu
ABSTRACT
To solve the problem, student have to own
creative thinking ability then student can deliver
creative solutions. Open-ended approach with
M-RTE strategy was one of right alternative which
used to improving student creative thinking ability.

The research method was using quasi experiment
with
nonequivalent control group design.
Population of the research were fifth grade
elementary school student in North Sumedang
subsdriction. Sample of the research were
Bendungan 2 Elementary School as experiment
class and Sukamulya Elementary School as
control class. After learning during four times
meeting, both at Bendungan 2 Elementary School
and Sukamulya Elementary School that student
creative thinking skill have improved. Proved that
open-ended approach with M-RTE strategy and
conventional approach gave positive effect to
mathematical creative thinking ability. But, based
on N-gain average value, there’s no difference
between positive effect given by open-ended
approach with M-RTE strategy and conventional
approach.
Keywords: open-ended, rte, creative thinking.


ABSTRAK
Dalam memecahkan masalah, siswa perlu
memiliki kemampuan berpikir kreatif sehingga
akan menghasilkan solusi-solusi yang kreatif.
Pendekatan open-ended berstrategi M-RTE
merupakan salahsatu pilihan yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Metode penelitian yang digunakan yaitu
eksperimen kuasi dengan nonequivalent control
group design. Populasi penelitiannya yaitu seluruh
siswa kelas V SD se-Kecamatan Sumedang Utara.
Sementara itu, sampel penelitiannya yaitu SDN
Bendungan 2 sebagai kelas eksperimen dan SDN
Sukamulya sebagai kelas kontrol. Setelah
dilakukan
pembelajaran
selama
empat
pertemuan, baik di SDN Bendungan 2 maupun di

SDN
Sukamulya,
keduanya
mengalami
peningkatan
kemampuan
berpikir
kreatif
matematis. Hal tersebut membuktikan bahwa
pendekatan open-ended berstrategi M-RTE dan
pendekatan
konvensional
memberikan
pengaruh yang positif terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis. Namun berdasarkan
nilai rata-rata N-gain yang diperoleh, tidak
terdapat perbedaan secara signifikan antara
pengaruh positif yang diberikan pendekatan
open-ended berstrategi M-RTE dan pendekatan
konvensional.

Kata kunci: open-ended, rte, berpikir kreatif.

How to Cite: Palah, S. (2017). PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED BERSTRATEGI M-RTE TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERSEGIPANJANG. Mimbar Sekolah Dasar, 4(2), 139–149.
http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i2.7777.

PENDAHULUAN ~ Salah satu mata pelajaran

adanya matapelajaran matematika di

yang selalu ada dalam setiap jenjang

sekolah. Prihandoko (2005), berpendapat

pendidikan

ini

bahwa matematika sangat membantu


karena memang matematika merupakan

dalam mengembangkan bidang-bidang

salahsatu ilmu pengetahuan yang memiliki

ilmu lainnya seperti biologi, fisika, kimia,

sangat penting dalam kehidupan manusia

kedokteran, farmasi, ekonomi, sejarah, dan

sehingga siswa perlu diberkali dengan

bahasa. Hal tersebut menjadi suatu alasan

yaitu

matematika.


Hal

[139]

Samsul Palah, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Berstrategi M-RTE…

perlunya siswa mempelajari matapelajaran

seseorang

dalam

matematika.

hubungan-hubungan

mengemukakan
yang

berbeda


(baru), melihat adanya suatu masalah
diberikan

dengan sudut pandang yang berbeda,

kepada siswa memiliki tujuan tersendiri.

serta membentuk perpaduan baru konsep-

Tujuan

matapelajaran

konsep yang dimiliki dan menghasilkan

tersebut

berdasarkan


Matapelajaran

matematika

matematika

Badan

Standar

solusi-solusi

Nasional Pendidikan (2006) secara umum

yang

tidak

biasa


tetapi

berguna, serta bersifat praktis.

supaya siswa dapat memiliki kemampuan
pemecahan

masalah

secara

fleksibel,

Berkenaan

dengan

berpikir

kreatif,


menjelaskan

bahwa

akurat, tepat, dan efisien. Selain itu, siswa

Maulana

juga diharapkan supaya dapat memiliki

berpikir kreatif mempunyai arti yang sama

kemampuan dalam memahami masalah

dengan

serta memberikan penafsiran terhadap

(Maulana, 2011) mengemukakan bahwa


solusi yang diperoleh.

berpikir divergen mempunyai tiga faktor

(2011)

berpikir

utama,

yaitu

divergen.

fluency,

Guildford

flexibility,

dan

Salasatu aspek afektif yang perlu dimiliki

elaboration. Berkenaan dengan tiga faktor

siswa

masalah

utama berpikir divergen tersebut, Hudgins

matematika yaitu kemampuan berpikir

(Maulana, 2011) mengemukakan sebagai

kreatif. Depdiknas (Cahyaningsih & Asikin,

berikut. Pertama fluency, meliputi tiga jenis,

2015) mengemukakan bahwa salahsatu

antara

tujuan

membangun

dalam

memecahkan

diberikannya

matapelajaran

lain:

kecepatan

ide-ide

kuantitas,

yang

dalam
didasarkan

matematika kepada para siswa yaitu

pada

membekali siswa dengan kemampuan

menyelesaikan hubungan-hubungan; serta

berpikir kreatif. Berdasarkan hal tersebut,

kemampuan dalam membangun kalimat.

maka pembelajaran matematika harus

Selanjutnya yaitu flexibility, meliputi dua

diupayakan agar kemampuan berpikir

jenis,

kreatif siswa dapat berkembang.

beralih

antara

lain:

dari

satu

kemampuan

dalam

kemampuan
jawaban

untuk

kepada

jawaban lainnya secara mandiri (tanpa
Kemampuan berpikir kreatif erat kaitannya

harus diarahkan) dan kemampuan untuk

dengan kreativitas. Menurut Mednick &

menghasilkan

Mednick

berbeda

(Maulana,

2008),

kreativitas

jawaban-jawaban

dengan

yang

lainnya

yang
(asli).

adalah kemampuan untuk melihat adanya

Terakhir yaitu elaboration, yaitu hasil dari

hubungan antara ide-ide yang berjauhan

implikasi-implikasi.

yang

kemudian

mengkombinasikannya

menjadi suatu hal yang baru. Maulana

Menurut Evans (Maulana, 2011) terdapat

(2008) mengemukakan bahwa kreativitas

empat

merupakan

Komponen berpikir divergen yang pertama

kemampuan

yang

dimiliki
[140]

komponen

berpikir

divergen.

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

yaitu

kepekaan

terhadap

(sensitivity),

yaitu

mengenal

adanya

penyelesaian atau memberikan beragam

masalah

kemampuan

contoh

untuk

masalah

pernyataan

matematis

atau

terkait

tertentu;

4)

konsep

elaboration

kemampuan dalam mengabaikan sesuatu

(keterperincian), yaitu kemampuan untuk

yang kurang relevan sehingga masalah

memperinci sesuatu, baik itu jawaban

yang

dikenali.

ataupun

prosedur

dalam

Selanjutnya yaitu fluency (kefasihan atau

jawaban

tersebut;

dan

kelancaran), adalah kemampuan dalam

(keaslian atau orisinil), yaitu kemampuan

membangun banyak ide tanpa adanya

untuk

hambatan

berbeda dengan yang lainnya (baru, unik,

sebenarnya

dapat

dalam

membangun

ide

menciptakan

mencapai

5)

suatu

originality

hal

yang

atau tidak biasa).

tersebut. Ketiga, yaitu flexibility (kelenturan
atau keluwesan), merupakan kemampuan
secara

Berdasarkan pemaparan-pemaparan di

bervariasi. Komponen yang terakhir yaitu

atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

originality (keaslian), yaitu kemampuan

lima indikator kemampuan berpikir kreatif,

untuk menciptakan ide-ide yang berbeda

yaitu kepekaan (sensitivity), kelancaran

dengan yang lainnya (tidak umum) atau

(fluency),

ide-ide yang luar biasa, menyelesaikan

keterperincian (elaboration), dan keaslian

masalah dengan cara yang berbeda

(originality). Pada penelitian ini, hanya

dengan yang lainnya (tidak umum), tidak

diambil

baku,

berpikir kreatif, yaitu kepekaan (sensitivity),

untuk

mengemukakan

ide-ide

menggunakan

sesuatu

atau

keluwesan

empat

(flexibility),

indikator

kemampuan

memanfaatkan situasi dengan cara yang

kelancaran

berbeda dengan yang lainnya (tidak

(flexibility), dan keaslian (originality).

(fluency),

keluwesan

umum). Sementara itu, Maulana (2011)
mengemukakan

ciri-ciri

Dalam berpikir kreatif, terdapat beberapa

kemampuan

berpikir kreatif matematis sebagai berikut:

tahapan.

ciri

mengemukakan

yang

pertama

yaitu

sensitivity

Munandar

(Moma,

empat

tahap

2011)
berpikir

yaitu

kreatif, yaitu persiapan, inkubasi, tahap

kemampuan untuk menemukan adanya

iluminasi, dan verifikasi. Tahap persiapan

suatu masalah terhadap suatu situasi;

merupakan tahap di mana seseorang

selanjutnya yaitu fluency (kelancaran),

mempersiapkan

yaitu kemampuan untuk menyelesaikan

memecahkan

suatu masalah serta memberikan jawaban

dilakukan dengan cara mencari jawaban,

yang beragam terhadap masalah tersebut

belajar berpikir, bertanya kepada orang

atau memberikan contoh yang beragam;

lain,

ketiga yaitu flexibility (keluwesan atau

Selanjutnya tahap inkubasi, yaitu tahap di

fleksibel),

mana seseorang berlepas diri terlebih

(kepekaan

atau

yaitu

menggunakan

sensitivitas),

kemampuan
berbagai

untuk

dan

dahulu

strategi
[141]

dirinya
masalah,

dengan

dari

untuk

suatu

hal

cara-cara

masalah

dapat
tersebut

lainnya.

yang

Samsul Palah, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Berstrategi M-RTE…

dihadapinya, sehingga seseorang akan

Sebagaimana

menyimpannya di alam bawah sadar.

sebelumnya, dapat diketahui bahwa perlu

Tahap selanjutnya adalah iluminasi, yaitu

adanya

tahap timbulnya gagasan/insipirasi baru

mengembangkan

disertai dengan proses-proses psikologi

kreatif matematis siswa. Pendekatan open-

yang

ended dapat dijadikan salahsatu alternatif

mengawali

dan

mengikuti

pemaparan-pemaparan

pembelajaran

yang

dapat

kemampuan

berpikir

munculnya gagasan baru tersebut. Terakhir

yang

adalah verifikasi, yaitu tahap di mana

mengembangkan

seseorang harus menguji gagasan/inspirasi

kreatif matematis siswa. Nurjanah, Fitriani, &

baru tersebut terhadap realitas.

Nani

dapat

(2016)

pendekatan
Kenyataannya,

kemampuan

berpikir

untuk

berdasarkan

kegiatan

yang

dalam

kemampuan

berpikir

mengemukakan

bahwa

open-ended

dapat

memberikan kesempatan kepada siswa

kreatif siswa masih rendah. Hal tersebut
penelitian

digunakan

telah

mengembangkan
kreatif

kegiatan-

serta

pola

pikir

dilakukan Faridah, Isrok'atun, & Aeni (2016)

matematika, selain itu juga memberikan

menunjukkan bahwa kemampuan berpikir

kesempatan

kreatif siswa masih rendah. Kemampuan

menginvestigasi

berpikir kreatif siswa yang rendah dapat

cara yang sesuai dengan cara yang

terjadi

diyakininya dalam mengelaborasi.

karena

pembelajaran

yang

supaya

siswa

berbagai

dapat

strategi

dan

dilakukan tidak menuntut siswa untuk
memiliki

kemampuan

berpikir

Pendekatan

kreatif.

open-ended

dapat

Suprayogi, Yuwono, & Muksar (2013, p. 329)

dipadukan dengan strategi M-RTE. Strategi

mengemukakan,

M-RTE

“Namun

umumnya

merupakan

salahsatu

strategi

menunjukkan

pembelajaran aktif yang telah dimodifikasi

bahwa proses pembelajaran matematika

dari strategi RTE. Agustyaningrum (2014, p.

cenderung prosedural dan berorientasi

6) mengemukakan, “Strategi ini menuntut

pada hasil belajar secara kognitif, kurang

peserta didik untuk berpikir kreatif, berani

memperhatikan

berpikir

mengemukakan pendapat, bekerjasama

kreatif siswa baik dalam proses konstruksi

dengan peserta didik lain, dan berusaha

pengetahuan

memecahkan berbagai permasalahan”.

kenyataan

di

lapangan

kemampuan

maupun

memecahkan

suatu masalah...”. Lambertus, Arapu, &
Patih

(2013)

salahsatu

mengemukakan
penyebab

mengembangkan
kreatif

yaitu

pendekatan

siswa

kemampuan

guru
yang

belum

bahwa

Berdasarkan

sulit

sebelumnya,

pemaparan-pemparan
dapat

diketahui

bahwa

berpikir

pendekatan open-ended dan strategi M-

melakukan

RTE dapat mengembangkan kemampuan

tepat

dalam

berpikir kreatif matematis siswa. Namun,

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

belum diketahui seperti apa pengaruhnya

siswa.

terhadap
[142]

kemampuan

berpikir

kreatif

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

matematis apabila pendekatan open-

materi

ended dipadukan dengan strategi M-RTE.

terdapat

Dalam menerapkan pendekatan open-

signifikan terhadap kemampuan berpikir

ended, tidak semua materi pembelajaran

kreatif

dapat digunakan, hal ini karena masalah

persegipanjang antara pendekatan open-

yang disajikan dalam pendekatan open-

ended berstrategi M-RTE dan pendekatan

ended

merupakan

masalah

terbuka.

persegipanjang?
perbedaan

matematis

(3)

Apakah

pengaruh

siswa

pada

yang

materi

konvensional?

Rachmiati (2013, p. 152) mengemukakan,
“Pendekatan

open-ended

merupakan

METODE

pembelajaran yang memiliki ciri yaitu

Metode penelitian yang digunakan pada

penggunaan open-ended problem yaitu

penelitian ini yaitu eksperimen kuasi. Hal

problem

yang

diformulasikan

memiliki

tersebut didasarkan untuk mengetahui

multijawaban yang benar”. Untuk perlu,

sebab-akibat dari variabel yang dipilih.

perlu memilih salahsatu materi yang dapat
disajikan dalam masalah terbuka.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua sekolah, yaitu

Salahsatu materi yang dapat disajikan

SDN Bendungan 2 dan SDN Sukamulya.

dalam masalah terbuka adalah materi

SDN

tentang geometri. Secara garis besar,

Sukajadi Desa Margamukti Kecamatan

geometri

Sumedang

dibagi

menjadi

dua,

yaitu

Bendungan

2

Utara,

berada

di

sedangkan

Dusun

SDN

bangun datar dan bangun ruang. Bangun

Sukamulya berada di jl. Bojongtotor No. 32

datar terdiri dari persegi, persegipanjang,

Desa Sirnamulya Kecamatan Sumedang

segitiga, layang-layang, trapesium, dan

Utara.

lingkaran. Sementara itu, bangun ruang
meliputi

kubus,

balok,

persegipanjang

Subjek Penelitian

merupakan materi pembelajaran yang

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V di

dipilih dalam menerapkan pendekatan

SDN Bendungan 2 dan SDN Sukamulya.

open-ended yang dipadukan dengan

Subjek penelitian tersebut diberi perlakuan

strategi

sebanyak

M-RTE.

Dengan

demikian,

empat

kali

pertemuan,

penelitian yang dilakukan mempunyai tiga

ditambah dengan pretest dan posttest.

rumusan masalah, yaitu sebagai berikut: (1)

Berdasarkan hasil tes kemampuan dasar

Bagaimanakah

matematika, kedua sampel berada pada

pengaruh

pendekatan

kategori sedang.

open-ended berstrategi M-RTE terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa pada materi persegipanjang? (2)

Instrumen Penelitian

Bagaimanakah

pendekatan

Instrumen yang digunakan pada penelitian

kemampuan

ini terdiri dari dua instrumen, yaitu instrumen

konvensional

pengaruh
terhadap

berpikir kreatif matematis siswa

tes,

pada
[143]

meliputi:

tes

kemampuan

dasar

Samsul Palah, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Berstrategi M-RTE…

matematika dan tes kemampuan berpikir

pretest yang diperoleh di kelas eksperimen

kreatif matematis; serta instrumen nontes,

yaitu sebesar 33,33 sedangkan nilai rata-

meliputi: pedoman observasi kinerja guru,

rata posttest yang diperoleh sebesar 41,11.

pedoman observasi aktivitas siswa, catatan

Dengan

lapangan, dan jurnal siswa.

sebesar 0,10. Setelah dilakukan uji beda

demikian,

rata-rata,

hasil

diperoleh

N-gain

menunjukkan

bahwa

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

terdapat perbedaan rata-rata antara nilai

Pengolahan dan analisis data dilakukan

pretest dan posttest. Berdasarkan hal

berdasarkan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

jenis

data,

yaitu

data

kuantitatif dan data kualitatif. Data yang

pengaruh

termasuk dalam data kuantitatif pada

pendekatan open-ended berstrategi M-

penelitian ini yaitu hasil tes kemampuan

RTE terhadap kemampuan berpikir kreatif

berpikir kreatif matematis dan hasil tes

matematis terjadi secara signifikan.

kemampuan
diberikan

dasar

matematika

sebelum

Masing-masing

yang

diberikan

yang

pretest

dilakukan.

yang

diperoleh

data

positif

Selanjutnya, dilakukan uji korelasi untuk
mengetahui

hubungan

antara

uji

pendekatan open-ended berstrategi M-

homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata

RTE dengan kemampuan berpikir kreatif

dengan menggunakan bantuan software

matematis.

SPSS IBM Statistic 24. Data yang kedua yaitu

didapatkan koefisien korelasi sebesar r =

data kualitatif. Data yang termasuk pada

0,571 dengan P-value yang diperoleh

data kualitatif yaitu hasil observasi, hasil

sebesar 0,001. Dari koefisien korelasi yang

catatan lapangan, dan hasil jurnal siswa.

diperoleh, memberikan informasi besarnya

Pengolahan data-data kualitatif dilakukan

koefisien

dengan menggunakan bantuan software

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat

Microsoft Office Excell 2013.

disimpulkan bahwa pendekatan open-

dianalisis

melalui

uji

normalitas,

ended

Dari

hasil

determinasi

berstrategi

uji

korelasi,

sebesar

32,6%.

M-RTE

dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

HASIL
Open-Ended

matematis secara signifikan serta antara

Berstrategi M-RTE terhadap Kemampuan

keduanya memiliki hubungan yang positif

Berpikir Kreatif Matematis

(kategori

Pendekatan open-ended berstrategi M-RTE

determinasi sebesar 32,6%.

Pengaruh

dapat

Pendekatan

memberikan

terhadap

pengaruh

kemampuan

berpikir

sedang)

dengan

koefisien

positif
kreatif

Pengaruh Pendekatan Konvensional

matematis. Hal tersebut dapat dilihat

terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif

dengan

Matematis

adanya

peningkatan

kemampuan berpikir kreatif matematis

Pendekatan

siswa di kelas eksperimen. Nilai rata-rata

pengaruh
[144]

konvensional
yang

positif

memiliki
terhadap

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

kemampuan berpikir kreatif matematis. Hal

sedangkan

di

kelas

kontrol

tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata

peningkatannya sebesar 0,08 sehingga

posttest sebesar 30,82 dari nilai rata-rata

hanya terdapat selisih 0,02.

pretest sebesar 24,74 sehingga terjadi
peningkatan sebesar 0,08. Berdasarkan uji

Meskipun hasil uji beda rata-rata terhadap

beda rata-rata, diperoleh P-value sebesar

nilai N-gain menunjukkan bahwa tidak

0,62 sehingga H0 yang menyatakan bahwa

terjadi perbedaan rata-rata peningkatan

tidak terdapat perbedaan rata-rata antara

secara

nilai pretest dan posttest diterima. Dengan

pencapaian,

demikian, maka dapat diketahui bahwa

unggul daripada kelas kontrol. Hal tersebut

pengaruh positif pendekatan konvensional

ditunjukkan dengan nilai rata-rata posttest

terhadap

di

kemampuan

berpikir

kreatif

signifikan,

kelas

namun

kelas

dalam

eksperimen

eksperimen

hal
lebih

sebesar

41,11

sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai

matematis tidak terjadi secara signifikan.

rata-rata posttest sebesar 30,82. Dilihat dari
Perbedaan Pengaruh terhadap

indikator-indikator

kemampuan

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

kreatif matematis yang

antara Pendekatan Open-Ended

penurunan dua indikator di kelas kontrol,

Berstrategi M-RTE dan Pendekatan

yaitu sensitivity dan originality. Sementara

Konvensional

itu, tidak terdapat penurunan indikator-

Kemampuan berpikir kreatif matematis

indikator

siswa mengalami peningkatan, baik di

matematis di kelas eksperimen, namun

kelas eksperimen yang diberikan perlakuan

hanya terdapat satu indikator yang tetap,

pendekatan open-ended berstrategi M-

yaitu originality.

kemampuan

berpikir

diukur, terjadi

berpikir

kreatif

RTE, maupun di kelas kontrol yang diberikan
perlakuan

pendekatan

konvensional.

PEMBAHASAN

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif

Pengaruh Pendekatan Open-Ended

matematis di kelas eksperimen terjadi

Berstrategi M-RTE terhadap Kemampuan

secara

Berpikir Kreatif Matematis

signifikan,

sementara

di

kelas

kontrol, peningkatan tersebut tidak terjadi

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif

secara

signifikan.

Meskipun

matematis

setelah

dilakukan

uji

terhadap

nilai

demikian,

beda

yang

terjadi

dengan

pendekatan open-ended berstrategi M-

rata-rata

RTE

dipengaruhi

oleh

beberapa

hal.

antara

kelas

kontrol,

hasil

Pertama, kelas yang diberikan perlakuan

menunjukkan tidak terdapat perbedaan

pendekatan open-ended berstrategi M-

rata-rata. Hal tersebut disebabkan karena

RTE merupakan kelas yang mempunyai

hanya

eksperimen

N-gain

dan

terdapat

peningkatan.
peningkatan

Di

kelas

sedikit

perbedaan

kemampuan dasar matematika sedang.

kelas

eksperimen,

Kedua,

tersebut

sebesar

pendekatan

open-ended

merupakan kombinasi dari pendekatan

0,10
[145]

Samsul Palah, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Berstrategi M-RTE…

open-ended dan strategi M-RTE, keduanya

mengemukakan

dapat meningkatkan kemampuan kreatif

open-ended memberikan masalah yang

matematis.

menantang siswa untuk berpikir secara

bahwa

pendekatan

kritis, luas, dan terbuka sehingga dengan
Kelas

yang

diberikan

perlakuan

hal

tersebut

siswa

dilatih

untuk

kemampuan

berpikir

pendekatan open-ended berstrategi M-

mengembangkan

RTE merupakan kelas yang termasuk pada

kreatif matematis. Lambertus, Arapu, &

kelas yang mempunyai kemampuan dasar

Patih (2013) menambahkan bahwa tujuan

matematika

dari

sedang.

Hal

tersebut

pendekatan

yaitu

open-ended

didasarkan pada hasil tes kemampuan

mengembangkan

dasar matematika di kelas eksperimen

matematika secara maksimal dan secara

yang mendapatkan nilai rata-rata sebesar

bersamaan kegiatan-kegiatan kreatif siswa

29,02. Secara keseluruhan, nilai rata-rata

dapat terkomunikasikan melalui proses

tes kemampuan dasar yang diperoleh

pembelajaran.

kemampuan

berpikir

sebesar 26,89 dengan simpangan baku
8,23 sehingga kelas tersebut masuk kepada
kategori

sedang

Selain pendekatan open-ended, strategi

�̅ − � < �̅ < � + �̅ .

M-RTE

juga

dapat

meningkatkan

Dengan demikian, kelas eksperimen telah

kemampuan berpikir kreatif matematis. Hal

mempunyai

dasar

tersebut sebagaimana penelitian yang

matematika yang cukup sehingga dapat

dilakukan Dipayana, Japa, & Surjana

mengembangkan

(2014)

kemampuan

kemampuan

berpikir

kreatif matematis.

tentang

strategi

RTE

yang

menunjukkan bahwa strategi RTE mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

Pendekatan

open-ended

dapat

karena strategi RTE membiasakan siswa

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

untuk

matematis.

berkelompok.

Hal

tersebut

sebagaimana

memecahkan

masalah

secara

Agustyaningrum

(2014)

penelitian-penelitian yang telah dilakukan

menambahkan

sebelumnya tentang pendekatan open-

menuntut siswa untuk berpikir kreatif.

ended

yang

pendekatan

menunjukkan
open-ended

bahwa

strategi

RTE

bahwa
Pengaruh Pendekatan Konvensional

dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif

matematis (Lambertus, Arapu, & Patih,

Matematis

2013; Faridah, Isrok'atun, & Aeni, 2016). Hal

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif

ini

matematis siswa di kelas kontrol terjadi

karena

berstrategi

pendekatan
M-RTE

open-ended

menyajikan

secara

masalah

tidak

signifikan.

tersebut

terjadi

karena

terbuka sehingga dapat mengembangkan

salahsatunya

kemampuan berpikir kreatif matematis

komunikasi

siswa. Pratinuari, Sugiarto, & Pujiastuti (2013)

konvensional bersifat satu arah. Meskipun
[146]

dapat

Hal

pada

pendekatan

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

dalam

pembelajaran

menjawab soal yang ada di PR. Hal-hal

guru

mengelompokkan siswa untuk berdiskusi,

tersebut

namun

peningkatan kemampuan berpikir kreatif

materi

yang

dikuasai

siswa

Sanjaya

(2006)

menjadi

penyebab

matematis yang tidak signifikan.

tergantung pada apa yang disampaikan
guru.

dapat

mengemukakan

bahwa pendekatan konvensional tidak

Untuk melihat terjadinya peningkatan yang

dapat

berpikir

tidak signifikan juga dapat dilihat pada

tingkat tinggi. Kemampuan berpikir kreatif

peningkatan setiap indikator kemampuan

matematis

merupakan

berpikir kreatif matematis. Di kelas kontrol,

kemampuan

berpikir

mengejar

sehingga
berpikir

kemampuan

pendekatan

tinggi,

terjadi peningkatan pada dua indikator

kemampuan

kemampuan berpikir kreatif matematis,

tingkat

peningkatan
kreatif

salahsatu

matematis

konvensional

dengan

yaitu fluecncy dan flexibility. Dari dua

terjadi

indikator tersebut, flexibility mengalami

tidak

peningkatan yang lebih baik dengan nilai

secara signifikan.

rata-rata

N-gain
Pada

saat

pembelajaran

dengan

nilai

banyak hambatan yang terjadi. Pertama,

Sementara

banyak

menguasai

yang

sebab

itu,

dua

sebesar

indikator

0,08.
lainnya

mampu

mengalami penurunan, yaitu sensitivity dan

Hal

tersebut

originality.

terhadap

untuk

rata-rata

N-gain

belum

perkalian.

berpengaruh

0,21

dibandingkan fluency yang memperoleh

menggunakan pendekatan konvensional,

siswa

sebesar

penurunan yang lebih buruk daripada

pembelajaran,

menghitung

mengalami

Originality

luas

sensitivity. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai

konsep

N-gain rata-rata yang diperoleh sebesar -

perkalian. Kedua, banyaknya siswa yang

0,03 pada originality, sedangkan nilai N-

seringkali tidak masuk sekolah. Penyebab

gain rata-rata yang diperoleh sensitivity

siswa

yaitu sebesar -0,01. Dengan demikian,

persegipanjang

tidak

dibutuhkan

masuk

sekolah

tersebut

berbeda-beda, ada yang sakit, izin, bolos,

maka

dan merasa tanggung dengan minggu-

peningkatan kemampuan berpikir kreatif

minggu yang banyak libur sehingga siswa

matematis di kelas kontrol yang tidak

menggenapkannya dengan tidak masuk

signifikan disebabkan karena terjadinya

sekolah.

penurunan

Ketiga,

adanya

kegiatan

di

dapat

disimpulkan

pada

dua

bahwa

indikator

sekolah, sehingga siswa ingin segera ke

kemampuan berpikir kreatif matematis,

luar. Keempat, banyaknya siswa yang

yaitu sensitivity dan originality.

pasif. Kelima, siswa di belakang seringkali
membuat

kegaduhan

sehingga

Perbedaan Pengaruh terhadap

mengganggu

pembelajaran.

Keenam,

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

banyaknya siswa yang tidak mengerjakan
PR

sehingga

terkadang

guru

antara Pendekatan Open-Ended

yang
[147]

Samsul Palah, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Berstrategi M-RTE…

Berstrategi M-RTE dan Pendekatan

kesukaran dalam belajar, lambat berpikir

Konvensional

sehingga prestasi belajarnya pun rendah”.

Pendekatan open-ended berstrategi M-RTE
lebih

baik

dalam

meningkatkan

dan

mencapai

kemampuan

berpikir kreatif

matematis

daripada

pendekatan

SIMPULAN
Pendekatan open-ended berstrategi M-RTE
memberikan

pengaruh

yang

positif

berpikir

kreatif

konvensional. Padahal, kedua kelas yang

terhadap

diberikan perlakuan pendekatan open-

matematis siswa. Pengaruh positif yang

ended berstrategi M-RTE dan pendekatan

diberikan

konvensional

berstrategi M-RTE terjadi secara signifikan.

berada

merupakan

pada

kelas

kategori

yang

pendekatan

Hal

Pendekatan

tersebut didasarkan pada tes kemampuan

memberikan

dasar matematika yang diberikan sebelum

terhadap

pada

konvensional
pengaruh

kemampuan

juga

yang

positif

berpikir

kreatif

matematis siswa. Namun, berbeda dengan

masing. Nilai rata-rata yang diperoleh di

pendekatan open-ended berstrategi M-

kelas kontrol yaitu sebesar 25,33 sedangkan

RTE, pengaruh positif dengan pendekatan

kelas eksperimen memperoleh nilai rata-

konvensional tidak terjadi secara signifikan.

rata sebesar 29,03. Meskipun keduanya

Hal

berada pada kategori sedang, namun

terdapatnya perbedaan yang signifikan

berdasarkan

mengenai

uji

kelas

open-ended

masing-

pretest

diberikan

sedang.

kemampuan

beda

rata-rata,

tersebut

menyebabkan

kemampuan

berpikir

tidak

kreatif

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

matematis dengan pembelajaran yang

rata-rata kemampuan dasar matematika

menggunakan pendekatan open-ended

di kelas eksperimen dan kelas kontrol,

berstrategi M-RTE dan pembelajaran yang

sehingga dapat diketahui bahwa kelas

menggunakan pendekatan konvensional.

eksperimen

mempunyai

kemampuan

dasar matematika lebih baik daripada

REFERENSI

kelas kontrol. Dengan demikian, maka
dapat

diketahui

bahwa

Agustyaningrum, F. (2014). Efektivitas
penerapan
strategi
pembelajaran
rotating
trio
exchange
untuk
meningkatkan sikap percaya diri dan
prestasi belajar kelas X SMA N 1 Sedayu
tahun
ajaran
2013-2014.
(Skripsi).
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

kemampuan

dasar matematika mempunyai peranan
yang

sangat

penting

terhadap

meningkatnya kemampuan berpikir kreatif
matematis.

Dalyono

mengemukakan,

(2010,

“Seseorang

p.

56)
yang

Badan Standar Nasional Pendidikan.
(2006). Standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
Jakarta: BSNP.

memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi)
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun
cenderung baik. Sebaliknya orang yang

Cahyaningsih, R., & Asikin, M. (2015).
Komparasi kemampuan berpikir kreatif
matematis
siswa
menggunakan
pembelajaran matematika humanistik

inteligensi rendah, cenderung mengalami

[148]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

Pratinuari, K.; Sugiarto; & Pujiastuti, E. (2013).
Keefektifan pendekatan open-ended
dengan
pembelajaran
kontekstual
terhadap kemampuan berpikir kreatif.
Unner
Journal
of
Mathematics
Education, 2 (1), 105-113.

dan problem based learning dalam
setting model pelatihan innomatts.
Jurnal Nalar Pendidikan, 3 (1), 280-286.
Dalyono, M. (2010). Psikologi pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dipayana, I.; Japa, I.; & & Surjana, I. (2014).
Pengaruh
strategi
pembelajaran
rotating trio exchange (RTE) terhadap
hasil belajar matematika. Mimbar PGSD,
2 (1), 1-10.

Prihandoko. (2005). Memahami konsep
matematika secara benar dan menarik.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Rachmiati, W. (2013). Pendekatan openended
pada
pembelajaran
matematika. Primary, 5 (2), 151-161.

Faridah, N.; Isrok'atun; & Aeni, A.N. (2016).
Pendekatan
open-ended
untuk
meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif matematis dan kepercayaan diri
siswa. Pena Ilmiah, 1 (1), 1061-1070.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran.
Jakarta: Kencana Perdana Media.
Suprayogi, S.; Yuwono, I.; & Muksar, M.
(2013). Penerapan pembelajaran inkuiri
untuk
menumbuhkan
kemampuan
berpikir kreatif matematika siswa kelas X
SMK Negeri 1 Bontang. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Lambertus; Arapu, L.; & Patih, T. (2013).
Penerapan pendekatan open-ended
untuk
meningkatkan
kemampuan
berpikir kreatif matematik siswa SMP.
Jurnal Pendidikan Matematika, 4 (1), 7383.
Maulana. (2008). Dasar-dasar keilmuan
matematika. Subang: Royyan Press.
Maulana. (2011). Mathematical creative
thinking, which is necessary! (Berpikir
kreatif matematis, itu perlu!). Dalam
Dede T.S. & Nurdinah H. (Penyunting),
Prosiding The Second International
Conference
on
Basic
Education:
Implementing core value of basic
education as a means of improving the
quality of human resources in facing
globang challenges (hlm. 217-226).
Bandung: Bintang Warli Artika.
Moma, L. (2011). Kemampuan berpikir
kreatif matematik di sekolah dasar.
Dalam Dede T.S. & Nurdinah H.
(Penyunting), Prosiding The Second
International Conference on Basic
Education: Implementing core value of
basic education as a means of
improving the quality of human
resources in facing globang challenges
(hlm. 217-226). Bandung: Bintang Warli
Artika.
Nurjanah;
Fitriani;
&
Nani.
(2016).
Penerapan pendekatan open-ended
terhadap peningkatkan komunikasi
matematik siswa SMP melalui lesson
study berbasis MGMP Jalancagak.
Jurnal Pengajaran MIPA, 9-15.
[149]