Sistem Pengendalian Intern Kas Pada PT. Railink
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
Lampiran 1
Surat Permohonan Riset/Survei ...................................... .
48
Lampiran 2
Surat Balasan Permohonan Riset/Survei ….................... .
49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, kegiatan-kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas
sebagian besar didominasi dengan menggunakan kas. Hal ini tidak terlepas
dari kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai sebagai salah satu alat
pembayaran yang sah. Sangat jarang ditemukan dalam sistem perekonomian
sebuah negara saat ini yang tidak menggunakan uang tunai sebagai alat
pembayaran.
Kas yang umumnya disebut sebagai uang tunai merupakan komponen
penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada
suatu entitas, apakah entitas bisnis ataupun entitas pemerintahan, selalu
melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya.
Hampir dapat
dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga
kelangsungan sebuah entitas.
Pos akuntansi kas pada entitas bisnis disebut dengan kas perusahaan,
walaupun hakekatnya sama-sama sebagai, yang membedakan entitas bisnis
dengan entitas pemerintah adalah dari segi penerimaan kas, entitas bisnis
menerima kas dari kegiatan penjualan, pos akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk aktivitas entitas investasi dan sebagainya. Sedangkan
entitas pemerintah menerima kas dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah.
Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan atau swasta,
instansi ataupun pemerintah selalu berhadapan dengan kendala-kendala, baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar entitas. Kendala-kendala yang
dihadapi biasanya berhubungan dengan pengendalian harta bendanya,
khususnya masalah kas.
Mengingat bahwasannya kas perusahaan adalah salah satu komponen
dari aset yang sangat vital bagi kelangsungan hidup entitas perusahaan,
dimana kas perusahaan merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas
seluruh aspek operasional perusahaan maka pengendalian internal pada kas
perusahaan dirasa perlu mendapatkan perhatian serius.
Masalah yang mendasari perlu adanya sistem pengendalian internal
kas terhadap kas perusahaan adalah bahwa kas perusahaan merupakan aset
lancar yang sensitif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Dilihat
dari ciri-ciri dan kepentingannya, kas memiliki karakteristik tersendiri bila
dibandingkan dengan aset lainnya. Bentuknya relatif kecil, mudah
dipindahtangankan, dan keinginan untuk memilikinya tinggi. Karena
karakteristik ini, kas adalah aset yang paling rawan terhadap penyelewengan
dan penyalahgunaan.
Terlebih lagi, karena jumlah transaksi yang menggunakan kas yang
sangat besar, banyak kekeliruan mungkin terjadi dalam pelaksanaan dan
pencatatan transaksi kas membuat data
keuangan menjadi tidak akurat
sehingga beresiko bagi aktivitas finansial. Apalagi didukung oleh
perkembangan teknologi canggih sekarang ini yang memungkinkan semakin
mudahnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memanipulasi
penggunaan kas.
Dengan adanya sistem pengendalian
internal
kas
yang
baik,
diharapkan baik penerimaan dan pengeluaran kas pemerintah dapat dilakukan
secara tepat, aman, terkendali, transparan, dan dapat menghindari kecurangan
yang mungkin saja dapat terjadi. Tentunya untuk menerapkan pengendalian
internal yang baik ini harus didorong oleh peran struktur organisasi yang baik
dan penempatan personil yang memiliki kompetensi serta professional dalam
menjalankan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
Manfaat sistem pengendalian internal bagi perusahaan dalam
pengelolaan kas adalah untuk mengamankan harta perusahaan dan mencapai
tujuan dari entitas perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai salah satu perusahaan komersil, PT. RAILINK Medan juga
memiliki berbagai macam cara pengendalian dalam penerimaan maupun
pengeluaran kas guna mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan
yang dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana penerapan pengendalian internal kas pada PT. RAILINK Medan.
Maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memilih judul “SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT.RAILINK MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Pengendalian internal terhadap kas sangatlah penting untuk diterapkan
guna menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan baik penerimaan
kas maupun pengeluaran kas yang dapat merugikan suatu perusahaan.
Dengan adanya pengendalian yang efektif, Perusahaan dapat mendorong
karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Berdasarkan hal tersebut maka
penulis
mencoba
untuk
membahas
permasalahan
“Apakah
Sistem
Pengendalian Internal terhadap kas yang diterapkan pada PT. RAILINK
Medan sudah berjalan baik dan efektif sesuai dengan peraturan yang sudah
ditetapkan”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a.
Untuk
mengetahui
apakah
PT.
RAILINK
Medan
telah
menerapkan pengendalian internal penerimaan kas secara efektif.
b.
Untuk mengetahui apakah PT. RAILINK Medan memiliki sistem
pengendalian internal penerimaan kas tersendiri yang mengikat
sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang ingin dicapai penulis
adalah :
a.
Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan
penulis mengenai pengendalian internal kas sehingga dapat
menjadi
bahan
pembelajaran
untuk
menerapkan
sistem
pengendalian internal kas yang baik dan efektif di masa yang
akan datang.
b.
Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan yang
bermanfaat
untuk
terus
dapat
meningkatkan
kualitas
pengendalian internal kas yang diterapkan pada PT. RAILINK
Medan.
c.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan
penambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan
pembanding untuk melakukan penelitian yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika
penulisan.
1. Jadwal Survei/Observasi
Penelitian dilakukan di PT. RAILINK Regional I Medan Jl.
Prof.H.M.Yamin, S.H No.14 Untuk lebih jelasnya jadwal survei ini dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Mei 2015
No
Mingguan
Kegiatan
I II III
1
Juni 2015
IV
I
II III
Pengesahaan Penulisan Tugas Akhir
Mei 2015
No
Kegiatan
Mingguan
I II
2
Pengajuan Judul
3
Permohonan Izin Riset
4
Penunjukan Dosen Pembimbing
5
Pengumpulan Data
6
Penyusunan Tugas Akhir
7
Bimbingan Tugas Akhir
8
Penyelesaian Tugas Akhir
Juni 2015
III
IV
I
II
III
2. Rencana Isi
Penulis membahas tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana
masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab saling berkaitan. Hal ini
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah
ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh
karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:
BAB I
:PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
serta
renana
penulisan
yang
mencakup
jadwal
survei/observasi dan rencana isi.
BAB II
:PT. RAILINK
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi,
job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha
terkini dan rencana usaha / kegiatan PT. Railink Medan.
BAB III
:SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS
PADA PT. RAILINK MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba mrnguraikan mengenai
pengertian sistem pengendalian internal kas, tujuan dan
fungsi
pengendalian
internal
kas,
unsur-unsur
pengendalian internal kas, prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas, jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran
kas, dan sistem pengendalian internal kas.
BAB IV
:KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan
dan memberikan saran-saran yang bertitik balik dari
pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan
dimana diharapkan dapat memberikan masukan untuk
membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan.
Nomor
Judul
Halaman
Lampiran 1
Surat Permohonan Riset/Survei ...................................... .
48
Lampiran 2
Surat Balasan Permohonan Riset/Survei ….................... .
49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, kegiatan-kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas
sebagian besar didominasi dengan menggunakan kas. Hal ini tidak terlepas
dari kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai sebagai salah satu alat
pembayaran yang sah. Sangat jarang ditemukan dalam sistem perekonomian
sebuah negara saat ini yang tidak menggunakan uang tunai sebagai alat
pembayaran.
Kas yang umumnya disebut sebagai uang tunai merupakan komponen
penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada
suatu entitas, apakah entitas bisnis ataupun entitas pemerintahan, selalu
melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya.
Hampir dapat
dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga
kelangsungan sebuah entitas.
Pos akuntansi kas pada entitas bisnis disebut dengan kas perusahaan,
walaupun hakekatnya sama-sama sebagai, yang membedakan entitas bisnis
dengan entitas pemerintah adalah dari segi penerimaan kas, entitas bisnis
menerima kas dari kegiatan penjualan, pos akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk aktivitas entitas investasi dan sebagainya. Sedangkan
entitas pemerintah menerima kas dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah.
Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan atau swasta,
instansi ataupun pemerintah selalu berhadapan dengan kendala-kendala, baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar entitas. Kendala-kendala yang
dihadapi biasanya berhubungan dengan pengendalian harta bendanya,
khususnya masalah kas.
Mengingat bahwasannya kas perusahaan adalah salah satu komponen
dari aset yang sangat vital bagi kelangsungan hidup entitas perusahaan,
dimana kas perusahaan merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas
seluruh aspek operasional perusahaan maka pengendalian internal pada kas
perusahaan dirasa perlu mendapatkan perhatian serius.
Masalah yang mendasari perlu adanya sistem pengendalian internal
kas terhadap kas perusahaan adalah bahwa kas perusahaan merupakan aset
lancar yang sensitif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Dilihat
dari ciri-ciri dan kepentingannya, kas memiliki karakteristik tersendiri bila
dibandingkan dengan aset lainnya. Bentuknya relatif kecil, mudah
dipindahtangankan, dan keinginan untuk memilikinya tinggi. Karena
karakteristik ini, kas adalah aset yang paling rawan terhadap penyelewengan
dan penyalahgunaan.
Terlebih lagi, karena jumlah transaksi yang menggunakan kas yang
sangat besar, banyak kekeliruan mungkin terjadi dalam pelaksanaan dan
pencatatan transaksi kas membuat data
keuangan menjadi tidak akurat
sehingga beresiko bagi aktivitas finansial. Apalagi didukung oleh
perkembangan teknologi canggih sekarang ini yang memungkinkan semakin
mudahnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memanipulasi
penggunaan kas.
Dengan adanya sistem pengendalian
internal
kas
yang
baik,
diharapkan baik penerimaan dan pengeluaran kas pemerintah dapat dilakukan
secara tepat, aman, terkendali, transparan, dan dapat menghindari kecurangan
yang mungkin saja dapat terjadi. Tentunya untuk menerapkan pengendalian
internal yang baik ini harus didorong oleh peran struktur organisasi yang baik
dan penempatan personil yang memiliki kompetensi serta professional dalam
menjalankan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
Manfaat sistem pengendalian internal bagi perusahaan dalam
pengelolaan kas adalah untuk mengamankan harta perusahaan dan mencapai
tujuan dari entitas perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai salah satu perusahaan komersil, PT. RAILINK Medan juga
memiliki berbagai macam cara pengendalian dalam penerimaan maupun
pengeluaran kas guna mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan
yang dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana penerapan pengendalian internal kas pada PT. RAILINK Medan.
Maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memilih judul “SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT.RAILINK MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Pengendalian internal terhadap kas sangatlah penting untuk diterapkan
guna menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan baik penerimaan
kas maupun pengeluaran kas yang dapat merugikan suatu perusahaan.
Dengan adanya pengendalian yang efektif, Perusahaan dapat mendorong
karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Berdasarkan hal tersebut maka
penulis
mencoba
untuk
membahas
permasalahan
“Apakah
Sistem
Pengendalian Internal terhadap kas yang diterapkan pada PT. RAILINK
Medan sudah berjalan baik dan efektif sesuai dengan peraturan yang sudah
ditetapkan”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a.
Untuk
mengetahui
apakah
PT.
RAILINK
Medan
telah
menerapkan pengendalian internal penerimaan kas secara efektif.
b.
Untuk mengetahui apakah PT. RAILINK Medan memiliki sistem
pengendalian internal penerimaan kas tersendiri yang mengikat
sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang ingin dicapai penulis
adalah :
a.
Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan
penulis mengenai pengendalian internal kas sehingga dapat
menjadi
bahan
pembelajaran
untuk
menerapkan
sistem
pengendalian internal kas yang baik dan efektif di masa yang
akan datang.
b.
Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai masukan yang
bermanfaat
untuk
terus
dapat
meningkatkan
kualitas
pengendalian internal kas yang diterapkan pada PT. RAILINK
Medan.
c.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan
penambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan
pembanding untuk melakukan penelitian yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika
penulisan.
1. Jadwal Survei/Observasi
Penelitian dilakukan di PT. RAILINK Regional I Medan Jl.
Prof.H.M.Yamin, S.H No.14 Untuk lebih jelasnya jadwal survei ini dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Mei 2015
No
Mingguan
Kegiatan
I II III
1
Juni 2015
IV
I
II III
Pengesahaan Penulisan Tugas Akhir
Mei 2015
No
Kegiatan
Mingguan
I II
2
Pengajuan Judul
3
Permohonan Izin Riset
4
Penunjukan Dosen Pembimbing
5
Pengumpulan Data
6
Penyusunan Tugas Akhir
7
Bimbingan Tugas Akhir
8
Penyelesaian Tugas Akhir
Juni 2015
III
IV
I
II
III
2. Rencana Isi
Penulis membahas tugas akhir ini terdiri dari empat bab, dimana
masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab saling berkaitan. Hal ini
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah
ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh
karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:
BAB I
:PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
serta
renana
penulisan
yang
mencakup
jadwal
survei/observasi dan rencana isi.
BAB II
:PT. RAILINK
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi,
job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha
terkini dan rencana usaha / kegiatan PT. Railink Medan.
BAB III
:SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS
PADA PT. RAILINK MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba mrnguraikan mengenai
pengertian sistem pengendalian internal kas, tujuan dan
fungsi
pengendalian
internal
kas,
unsur-unsur
pengendalian internal kas, prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas, jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran
kas, dan sistem pengendalian internal kas.
BAB IV
:KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan
dan memberikan saran-saran yang bertitik balik dari
pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan
dimana diharapkan dapat memberikan masukan untuk
membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan.